FEBRIS
A. DEFINISI
yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang
oleh jaringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang. Dalam
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 38 0C (100,4
0
F). suhu normal dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 0C-
emudian menurun hingga padaa tingkat dewasa pada usia 13-14 tahun pada
anak perempuan, dan 17-18 tahun pada anak laki-laki. (Robert, 2007)
emam merpakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan suatu
penyakit dan tidak terjadi dengan sendirinya. Data klinis terkait menemukan
tanda yang menunjukkan keseriusan demam (missal: anak yang aktif dan sadar
dengan bayi yang lesu dan letargik dengan suhu 390C. (Muscari, 2001)
Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain adalah:
- Demam septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ketingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan mengigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke
- Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
- Demam intermiten
dalamsatu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut
tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan
- Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada
- Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria,
tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab
bahwa febris adalah peningkatan abnormal suhu badan minimal 380C sebagai
hipotalamus anterior.
B. ETIOLOGI
toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan
pusat regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya
timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang
- Penyebab umum febris pada bayi antara lain infeksi saluran pernapasan atas dan
bawah, faringitis, otitis media, dan infeksi virus umum dan enteric. Reaksi vaksinasi
dan pakaian yang terlalu tebal juga seringmenjadipenyebab demam pada bayi.
- Penyebab febris yang lebih serius antara lain infeksi saluran kemih, pneumonia,
C. PATOFISIOLOGI
anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada
infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan
yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen
eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan
merangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk
normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan
D. MANIFESTASI KLINIS
2. Kulit kemerahan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
diperiksa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan
atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang
atau limfangiografi.
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hematologi
perdarahan usus.
b. Kimia darah
harus dilakukan.
c. Imunorologi
d. Urinalis
Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks dan
vagina harus dibuat dalam situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum diperlukan
untuk pasien yang demam disertai batuk-batuk. Pemeriksaan kultur darah dan
yang muncul.
f. Radiologi
g. Biologi molekuler
DNA kuman yang kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik.
Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit
(sensifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Specimen yang
digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi
(Soedarto, 2007)
Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
1. Secara fisik
setiap 4-6 jam. Perhatikan apakan anak tidur gelisah, sering terkejut
intelektual tertentu.
f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak, lipat paha. Tujuannya
2. Obat-obatan antipiretik
a. Pengkajian
malaise, kelelahan, merasa gelisah dan ansietas, cepat lelah dan insomnia.
2) Sirkulasi
mukosa kotor,
turgor buruk, kering dan lidah pecah-pecah akan ditemukan pada pasien febris.
3) Integritas ego
Gejala seperti ansietas, emosi, kesal dan faktor stress serta tanda
seperti menolak dan depresi juga akan ditemukan dalam pengkajian integrits
ego pasien.
4) Eliminasi
bervariasi dari lunak sampai bau atau berair, perdarahan per rectal dan riwayat
batu ginjal dengan tanda menurunnya bising usus, tidak ada peristaltik dan ada
haemoroid.
5) Makanan dan cairan
badan dan tidak toleran terhadap diet. Dan tanda yang ditemukan berupa
6) Hygiene
Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah akan dialami pasien dengan titik
8) Keamanan
I. Diagnosa Keperawatan
O. KEPERAWATAN
dankehilanganpanas tandahipertermidanhipotermi
diterima, nyakehangatantubuh
ma 28 tuapasiencaramencegahkeletihanakib
haripertamakehidupan atpanas
3. Keseimbanganasambasa 9. Diskusikantentangpentingnyapengat
bayibarulahir uransuhudankemungkinanefek
– 37,5°C 10.Beritahutentangindikasiterjadinyakel
akulit 11.Ajarkanindikasidarihipotermiadanpe
hipertermia diperlukan
hipotermia
9. Pengendalianrisiko:
proses menular
10. Pengendalianrisiko:
paparansinarmatahari
malnutrisi
5. Menunjukan
peningkatan fungsi
Huda Nurarif, Amin & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Julia Klaartje Kadang, SpA (2000). Metode Tepat Mengatasi Demam. www. Google. Com
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi. Jakarta :
Prima Medika.
Medika
Sinarty hartanto. (2003). Anak Demam Perlu Kompres. www. Pediatrik. Com/knal.php.
Suriadi dan Yuliani, R., 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, CV. Sagung Seto, Jakarta.