Anda di halaman 1dari 3

Nama Rega Yoga Pradana

Nim 192102128
Prodi S1 Keperawatan (Semester 4)

1. Sejarah Perusahaan

Vyres Souvenir merupakan salah satu umkm yang bergerakdi bidang souvenir acara, baik itu
acara pernikahan, khitanan, syukuran dan lain sebagainya. Didirikan pada tahun 2018 di daerah malang
selatan tepatnya di desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo. Vyres Souvenir berdiri atas dasar
besarnya peluang dan persaingan yang relatif kecil di daerah tersebut. Kala itu belum banyak pedagang
yang menggeluti dunia souvenir, ownernya sendiri asli orang malang. Adanya kesempatan yang besar
membuat Resky Novia membuka bisnis souvenir ini.

Setelah beberapa bulan, usaha ini berkembang sangat pesat. Teknik berjualan online membuat
UMKM ini semakin dikenal banyak orang dalam berbagai jenis kalangan. Namun hal itu tidak di
imbangi dengan fasilitas pengiriman dan penerimaan barang memadai. Di daerah Malang selatan
sendiri, khususnya Donomulyo dan sekitarnya pada saat itu hanya terdapat JNE dan Kantor Pos, hal itu
menjadi masalah utama dari perusahaan ini.

Pada akhirnya vyres souvenir berpindah tempat di daerah Mangunrejo kecamatan Kepanjen,
awal kepindahan nya harus mengalami penurunan yang sangat besar, tetapi lama kelamaan ownernya
bisa mengatasi hal tersebut dan sekarang Vyres Souvenir menjadi salah satu usaha souvenir terkenal di
Malang dan sekitarnya.

Permintaan yang semakin besar dari konsumen sempat membuat kualahan ownernya, Iapun
merekrut beberapa pekerja untuk membantunya memproduksi souvenir. Hal itu dapat mengurangi angka
pengangguran di daerah Mangunrejo dan sekitarnya.

2. Manajemen Risiko
a. Lingkungan Internal (Internal Environtmen)
 Langkah yang di pilih ownernya sangat tepat. Kemungkinan terhentinya usaha ini
sangat kecil, kepanjen merupakan tempat yang strategis di Malang, sarana dan
prasarananya juga cukup lengkap dan memadai. Ibarat nya usaha ini tinggal jalan
saja, aksesa jalanya sudah di aspal dengan mulus.
 Tempat yang di pakai masih mengontrak, hal ini memungkinkan timbul masalah
yang besar ketika si pemilik rumah tidak ingin diperpanjang kontrakannya
 Cakupan dari bisnis ini cukup besar, bahkan mungkin se indonesia, sampai
sekarang yang saya ketahui untuk pengiriman terjauh yaitu di sorong papua.
 Mungkin untuk tempat dan cakupan tidak ada resiko yang cukup besar, mungkin
hanya masalah kontrakan itu saja

b. Penetapan Obyektif (Objective Setting)


1) Strategic obejctive : visi misi yang kurang jelas memungkinkan karyawan yang
kurang bekerja semaksimal mungkin, hal ini akan berpengaruh kepada hasil
produk itu sendiri
2) Activity objective : kegiatan operasional kurang teratur pada bagian paking dan
produksi kemasan, mungkin sebelumnya tidak ada briving dari ownernya
sehingga dia sedikit kuwalahan dalam menjalankan tugasnya, hal itu sedikit
berdampakpada waktu pengantaran produk siap antar

c. Identifikasi Peristiwa (Event Identification)


 Ownernya sangat aktif dalam mencari even - even yang berhubungan dengan
perkembangan usaha ini, terhitung hingga saat ini sudah mengikuti 3 seminar di
berbagai daerah, tentunya hal itu berdampak positif. Hal itu juga berdampak pada
kegiatan produksi, mengikuti kegiatan seperti seminar tentunya membutuhkan
sedikitnya 4 – 5 orang, sebagian karyawan dibawa untuk mengikuti acara seminar
itu, hal itu menyebabkan kegiatan produksi sedikit terhambat.
 Masa masa Pandemi merupakan masalah terbesar, tidak di perbolehkannya acara
pesta oleh pemerintah membuat usaha ini mengalami penurunan drastis
 Selain pandemi, bulan puasa seperti saat ini juga merupakan hal yang sedikit
merugikan, tidak adanya acara berdampak negatif pada pendapatan

d. Assesmen Risiko (Risk Assesment)


Dilihat dari identifikasi peristiwa, kemungkinanatau kecenderungan yang ditimbulkan
akibat resiko adalah pemberhentian sementara sebagian karyawan
1) Likehood : pemberhentian sementara sebagian karyawan
2) Impact/consequence : merumahkan sebagian karyawan
e. Respon Risiko (Risk Response)
Dalam keadaan seperti ini, menghindari resiko merukapan tindakan yang
mungkin hampir mustahil, pandemi yang berkepanjangan dan memasuki bulan ramadhan
merupakan faktor utama penghambat perkembangan usaha. Hal yang mungkin saja bisa
dilakukan yaitu mengurangi risiko atau bahkan jika terpaksa bisa saja menerima risiko itu

f. Aktifitas Pengendalian (Control Activities)

Untuk mempertahankan usaha, owner bisa saja mebuat kebijakan yang baru dalam
menegndalikan risiko, hal itu meliputi ;

1) Memberlakukan sistem sehari kerja sehari libur, jadi semua karyawa ntidak
dirumahkan melainkan di jeda waktu untuk istirahat, hal ini karena permintaan
konsumen berkurang, sehingga bahan produksi tidak seimbang dengan tenaga
produksi. Keuntunganya kegiatan produksi tetap berjalan walaupun lebih kecil,
kekuranganya gajiyang diberikan kepada kearyawan lebih sedikit
2) Memberdayakan karyawan supaya bisa multitasking, maksudnya setiap karyawan
harus bisa memproduksi tidak hanya satu macam produk saja,
3) Untuk bagian pengemasan/packing bisa di lakukan seminggu 2 – 3 hari kerja saja

g. Informasi dan Komunikasi ( Information and Comunication)


Setiap karyawan yang sudah diberi kebijakan yang baru hendaknya mematuhi
semua kebijakan tersebut, sebelum itu owner di harapkan dapat memberi penjelasan yang
mendalam dari kebijkan itu. Komunikasi yang baik berpengaruh besar dalam kesuksesan
kebijakan baru ini. Selain itu, kebijakan baru ini juga mempunyairisiko yang besar,
minimnya jam kerja dan gaji yang di berikan membuat karyawan merasa kurang puas,itu
dapat menyebabkan karyawan mengundurkan diri.
h. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan atau monitoring merupakan suatuhal yang perlu dilaku kan, agar kebijakan
baru berjalan sesuai prosedur, owner dapat melakukan sambil menjelaskan kembali
kebijakan barunya, pengawasan tidak perlu di lakukan dengan sering, karena jika terlalu
sering karyawan merasa owner tidak percaya dengan kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai