Anda di halaman 1dari 34

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Tentang

PROPOSAL BUSINESS PLAN

TELA-TELA SINGKONG GAUL

DISUSUN OLEH :

MEMI SARMILA (1916030107)

DOSEN PENGAMPU :

IRDHA YUSRA, SE, M.Sc

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH C


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya
kepada kita sekalian yang salah satunya melalui kenikmatan dan keberkahan ilmu pengetahuan ,
sehingga business plan dengan judul “Tela-tela Singkong Gaul“ ini dapat selesai.

Tujuan penulis menyusun business plan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis. Business plan ini diharapkan mampu mendorong proses perluasan
wawasan dan kreativitas di bidang usaha, baik untuk kepentingan proses belajar mengajar di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, maupun untuk kepentingan yang lebih umum.

Penulis menyadari bahwa bisnis plan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharap adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun guna melengkapi
kekurangan business plan ini. Semoga business plan yang sederhana ini dapat memberi manfaat
kepada kita semua.

Batahan, 11 Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketimpangan dari jumlah lapangan kerja yang tak sebanding dengan jumlah tenaga kerja
menjadi latar belakang untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dengan berjalannya
waktu pengusaha semakin meningkat walaupun masih kurang untuk mengakomodir jumlah
tenaga kerja.

Usaha yang dilakukan untuk membuka lapangan pekerjaan bermacam-macam. Ada yang
membuka secara besar-besaran, ada pula yang skala menengah, dan juga skala kecil yang biasa
di sebut usaha mikro. Keberadaan dari usaha skala kecil menjadi tulang punggung perekonomian
dari Negara ini, karena banyak di jumpai dimana-mana. Walau dijalankan dalam management
yang sederhana dan dilakukan sendiri usaha kecil ini dapat menjadi usaha besar yang menyerap
banyak tenaga kerja.

Berbagai jenis usaha kecil yang berkembang di kalangan masyarakat salah satunya adalah
tela-tela. Usaha makanan ini merupakan salah satu potensi besar dalam wirausaha dengan
berbagai menu yang disajikan dan tumbuh kembang kuliner yang sangat pesat. Di Indonesia
kebutuhan akan usaha makanan jajanan kuliner sangat berpotensi besar, dikarenakan konsumsi
akan makanan cukup tinggi.

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan, maka orang sekarang mulai berhati-
hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti
sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.

Masyarakat sekarang lebih cenderung ingin memakan makanan yang enak tetapi murah dan
mudah mendapatkan makanan itu. Oleh karena itu Tela-Tela merupakan alternatif utama dalam
memilih makanan yang murah dan mudah namun tidak membahayakan kesehatan dari
konsumen.
Dari fenomena ini maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan Usaha Tela-Tela,
dimana dari segi rasa memenuhi konsumen yaitu enak, dari segi Tela-Tela masih mengandung
protein. Dari segi harga cukup terbilang mudahdijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Alasan mengapa saya mengambil usaha tela-tela berdasarkan atas pertimbangan-


pertimbangan sebagai berikut:

1. Tela-Tela merupakan menu jajanan yang banyak digemari oleh semua kalangan

2. Bahan-bahan, Pembuatan, manfaat, cara produksi, dan pemasarannya cukup mudah.

B. MANFAAT

1. Melatih untuk berwirausaha

2. Sebagai kelengkapan kegiatan pelatihan kewirausahaan

3. Sebagai pengarahan untuk mengetahui kelayakan bisnis

C. TUJUAN

1. Menciptakan lapangan pekerjaan

2.Untuk mempromosikan usaha tela-tela pada masyarakat

3.Untuk materi pembelajaran awal mula usaha dan kelayakan bisnis

D. VISI DAN MISI

Visi:

 Menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi.

 Menjadi sumber daya manusia yang bercita-cita tinggi.

 Menjadi insan yang berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab.

Misi:

 Menciptakan makanan produk ketela yang enak dan inovatif kepada masyarakat
 Membuka lapangan pekerjaan baru.

 Meningkatkan keterampilan di bidang kewirausahaan

 Melatih rasa tanggung jawab


BAB II
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

PERENCANAAN

Dalam perencanaan untuk tugas dan tanggung jawab karyawan belum ada perencanaan
yang khusus. Hal yang paling diutamakan adalah tentang kejujuran serta etos kerja yang
baik.

VISI DAN MISI

Visi:

 Menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di era globalisasi.
 Menjadi sumber daya manusia yang bercita-cita tinggi.
 Menjadi insan yang berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab.

Misi:

 Menciptakan makanan produk ketela yang enak dan inovatif kepada masyarakat
 Membuka lapangan pekerjaan baru.
 Meningkatkan keterampilan di bidang kewirausahaan
 Melatih rasa tanggung jawab.
PENGORGANISASIAN

Struktur Organisasi Tela-Tela Singkong Gaul

Direktur Utama /
Pemimpin

Memi Sarmila

Staf Pemasaran Staf Produksi Staf Keuangan


Santalia Apriani Arinda Purnama

Dalam mengatasi persaingan yang semakin sengit di masa datang, maka akan
dipersiapkan tim manajemen yang terdiri atas :

 Direktur Utama / Pemimpin


 Staf Pemasaran

 Staf produksi
 Staf Keuangan
Pada jangka pendek “Usaha Tela-Tela Singkong Gaul” untuk sementara tim
manajemen masih diambil alih oleh pemilik dan satu orang karyawan. Pemilik akan
menjabat sebagai direktur, selain itu ada yang menjabat sebagai staf produksi, s t a f
pemasaran dan staf keuangan. Masing-masing akan dikerjakan oleh satu orang karyawan.
Untuk jangka menengah dan jangka panjang, struktur organisasi “Usaha Tela-Tela
Singkong Gaul” harus memiliki beberapa bagian yang dipisahkan. Hal ini dibutuhkan
agar setiap pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih efektif dan efisien. Gambar di
atas menunjukkan struktur organisasi, dimana setiap bagian mulai dari produksi,
keuangan, pemasaran dan produksi bertanggung jawab penuh kepada direktur.

Tugas dan Wewenang

1. Direktur Utama
 Menyusun strategi bisnis jangka pendek dan jangka panjang
 Mengambil keputusan untuk segala kegiatan operasional dan manajerial perusahaan
 Melakukan rekrutmen dan pemutusan hubungan kerja
 Mengevaluasi kinerja perusahaan secara periodik
 Memeriksa dan menyetujui anggaran yang diperlukan untuk kemajuan perusahaan.

2. Bagian Keuangan / Staf Keuangan


 Memberikan laporan keuangan kepada Direktur Utama
 Melaporkan keadaan keuangan perusahaan kepada Direktur Utama setiap bulannya
 Menjaga kestabilan keuangan perusahaan
 Menangani semua kegiatan yang berhubungan dengan masalah keuangan
 Mengurusi pembagian gaji semua karyawan setiap bulannya.

3. Bagian Pemasaran
 Menganalisis dan menyusun strategi pemasaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
 Menganalisis kebutuhan pasar/konsumen
 Memasarkan produk perusahaan dengan mengadakan promosi pada event tertentu
agar dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan memperluas jangkauan pasar
 Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan pemasaran.

4. Bagian Produksi
 Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi barang perusahaan
 Mengontrol kegiatan para karyawan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan
 Bertanggung jawab untuk membuat perencanaan produksi
 Memeriksa alat dan persediaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi
 Menyediakan kebutuhan konsumen atas menu yang telah dipesan
 Bertanggung jawab atas kualitas produk hasil makanan yang di produksi
 Bertanggung jawab atas pengiriman/distribusi kepada konsumen
 Melakukan perbaikan apabila terdapat produk yang rusak

PELAKSANAAN
Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN


( Dalam Mingguan )

1 2 3 4

1. Survey Pasar ✔

2. Menyusun Rencana Usaha ✔

4. Survey tempat usaha ✔

5. Survei Mesin / Peralatan ✔

6. Pemasangan Sarana Penunjang ✔

7. Pembelian Bahan Baku ✔

8. Uji Coba Produksi ✔

9. Operasional ✔

PENGAWASAN

Pengawasan yang dilakukan oleh owner berupa pengawasan langsung karena owner pun
ikut membantu dalam operasional kerja. kemudian dalam satu minggu sekali diadakan evaluasi
untuk mengontrol kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis aspek manajemen dan organisasi maka dapat disimpulkan bahwa
dari segi aspek manajemen dan organisasi Tela-Tela Singkong Gaul sudah baik dan layak untuk
dikembangkan lebih lanjut. Meskipun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan kembali.
BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Ulasan Deskripsi Bisnis

1. Bidang usaha yang akan dijalankan

Berbagai jenis usaha kecil yang berkembang di kalangan masyarakat salah satunya adalah
bidang kuliner. Usaha makanan ini merupakan salah satu potensi besar dalam wirausaha dengan
berbagai menu yang disajikan dan tumbuh kembang kuliner yang sangat pesat. Di Indonesia
pada umumnya dan di Batahan pada khususnya kebutuhan akan usaha makanan jajanan kuliner
sangat berpotensi besar, dikarenakan konsumsi akan makanan cukup tinggi.

2. Potensi produk saat ini dan kemungkinannya di masa depan

Dilihat dari segi peluang yang ada, usaha ini berpotensi baik untuk kedepannya, karena
dilihat dari cita rasa dan berbagai variasi rasa. Sehingga peluang yang banyak sangat besar.

Dengan melihat usaha yang sudah ada, potensi produk tela-tela ini akan sangat melejit
karena masyarakat sekarang lebih cenderung ingin memakan makanan yang enak tetapi murah
dan mudah mendapatkan makanan itu. Oleh karena itu Tela-Tela merupakan alternatif utama
dalam memilih makanan yang murah dan mudah namun tidak membahayakan kesehatan dari
konsumen.

Dan kemungkinannya di masa depan seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan,
maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal
dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika
manusia membeli makanan. Dan karenanya tela-tela ini nantinya akan menjadi produk jajanan
yang sangat diminati masyarakat di berbagai kalangan.

3. Informasi peluang pasar serta perkembangan produk untuk bisa bertahan dan
menyesuaikan dengan pasar yang ada
Dilihat dari segi peluang yang ada, usaha ini berpotensi baik untuk kedepannya, karena
dilihat dari cita rasa dan berbagai variasi rasa. Sehingga peluang yang banyak sangat besar.

Dengan adanya usaha sejenis, kita mengambil peluang dengan membentuk usaha yang lebih
menarik dimana target konsumen yang jelas yaitu masyarakat di berbagai kalangan usia, karena
tela-tela merupakan produk yang cocok dinikmati kapan saja apalagi saat berkumpul.

Peluang pasarnya akan sangat besar karena saya melakukan pemasaran secara langsung ke
konsumen / personal selling dan dengan mempromosikannya semenarik mungkin via media
sosial seperti Facebook, Instagram, WA atau pun dengan metode mouth to mouth. Dengan
mempelajari pasar yang ada pastinya produk ini akan memiliki banyak pelanggan dan bisa
membuka cabang lebih dari satu.

Produk tela-tela ini nantinya akan dikembangkan dengan berbagai inovasi rasa dan kemasan
yang menarik agar bisa mempertahankan produk dan bisa ditambahkan dengan produk lain
sebagai pendamping dengan menyesuaikan pasar yang ada tapi dengan strategi yang berbeda
juga dengan kreasi yang menarik hati konsumen.

B. Analisis Pasar dan Pemasaran

1. Segmentasi, Targeting dan Positioning

 Segmentasi

Ada dua dasar untuk melakukan segmentasi pasar konsumen: karakteristik


konsumen dan tanggapan konsumen. Variabel segmentasi utama bagi pasar konsumen
adalah geografis, demografis, psikografis, dan prilaku. Variabel-variabel itu dapat
digunakan secara tunggal ataupun kombinasi. Pemasar bisnis juga menggunakan semua
variabel ini, bersama variabel operasi, pendekatan pembelian, dan faktor situasi. Agar
dapat berguna. segmen pasar harus dapat diukur, besar ukurannya, dapat diakses , dapat
dibedakan, dan dapat dilaksanakan.(Rangkuman Manajemen Pemasaran Philip Kotler
Bab 9 Rangkuman Manajemen Pemasaran Philip Kotler Bab 10 Rangkuman Manajemen
Pemasaran Philip Kotler Bab 11, n.d.)
Adapun segmentasi pasar yang dapat dilihat dengan jelas dari beberapa kelompok
pasar konsumen, sebagai berikut :

Geografis

Negara : Indonesia

Provinsi : Medan

Kabupaten : Mandailing Natal

Kecamatan : Batahan

Tingkat Penduduk : Lebih dari 1.100.000

Iklim : Tropis

Demografis

Umur : Semua umur

Jenis kelamin : Pria dan wanita

Pendapatan : Lebih dari Rp 200.000,- per bulan

Pekerjaan : Semua pekerjaan

Psikografis

Kelas sosial : Kelas bawah - atas

Gaya hidup : Menyukai makanan ringan, santai

Kepribadian : Semua kepribadian

Perilaku

Waktu penggunaan : Sehari-hari

Manfaat : Kualitas produk


Level pengguna : Pengguna menengah - pengguna berat

Perilaku terhadap produk : PositifPPositifTarhet

 Targeting

Konsumen yang menjadi target pasar adalah masyarakat di daerah sekitar dari
semua golongan baik usia muda maupun tua.

 Positioning.

Usaha ini langsung menjual produknya ke konsumen tanpa bantuan distributor yang
letak lokasinya adalah di depan rumah agar dapat memudahkan proses pengolahannya,
karena usaha ini baru usaha kecil-kecilan.

Dan usaha ini sangat ramah lingkungan karena bahan utama dalam produk yang
dijual adalah singkong, maka limbah uang dihasilkan hanya berupa kulit singkong yang
mudah terurai. Maka kehigienisan pruduk dan kenyamanan konsumen dapat terjaga.

2. Permintaan

Perkembangannya saat ini

Sejak kemunculannya camilan tela-tela singkong ini cukup banyak penggemarnya. Hal
tersebut karena camilan ini ringan untuk disantap dan sangat sederhana. Meskipun sederhana
kenyataannya penggemar camilan ini tidak bisa diremehkan. Tidak hanya enak dan nikmat saja,
harganya yang cukup terjangkau menjadikan siapapun dapat menikmatinya. Dan karenanya
permintaan Tela-Tela saat ini semakin hari semakin bertambah.

Dalam sehari tela-tela yang terjual tidak selamanya index harga rendah, index harga tela-
tela yang terjual bervariasi sesuai dengan permintaan pembeli rasa apa yang pembeli inginkan.

Prospek di masa yang akan datang

Usaha camilan atau makanan sampai kapan pun tidak akan pernah ada matinya. Salah satu
usaha yang akan terus berkembang, dan dilansir akan terus berjaya dari tahun ke tahun.
Kehadiran camilan yang semakin unik, semakin banyaknya inovasi menu, hadir dengan kreasi
yang menarik, dengan menghadirkan konsep kekinian. Maka sudah dipastikan usaha ini akan
dapat bersaing di pasaran dan dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar.

3. Penawaran

Perkembangannya saat ini

Saat ini perkembangannya semakin hari juga semakin bertambah sesuai dengan tingkat
permintaan.

Prospek di masa yang akan datang

Karena usaha ini akan terus berkembang maka penawarannya akan semakin meningkat
mengikuti permintaan.

4. Konsumen

Konsumen yang menjadi target pasar adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua
golongan baik usia muda maupun tua.

Produk

Bahan baku produk adalah Singkong yang digoreng sehingga menjadi gurih dan
dikombinasikan dengan berbagai rasa dan yang paling penting produk ini tanpa bahan pengawet
dan kemasan yang digunakan juga aman.

Harga

Perubahan kenaikan dan penurunan harga memiliki pengaruh terhadap volume penjualan,
maka penetapan harga jual haruslah diperhatikan karena agar harga produk tidak terlalu mahal
dan juga tidak merugikan produsen (seimbang), maka saya menetapkan harga jual dari Tela-Tela
Singkong Gaul adalah sebesar Rp. 5000,00 per porsi paling murah dan 8.000 paling mahal.
Dengan rasa yang bervariasi dan nikmat serta bungkusan yang praktis. Ini dilihat dari daya beli
target pemasaran. Dan pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk ini,
karena saya menetapkan harga yg relative terjangkau namun tetap menjaga kualitas produk demi
kepuasan konsumen.
Promosi

Adapun promosi yang akan saya lakukan yaitu melakukan dengan menawarkan langsung ke
konsumen / personal selling, ataupun dengan metode mouth to mouth agar calon konsumen
mengetahui Tela-Tela Singkong Gaul.

Sistem penjualan / distribusi

Usaha ini langsung menjual produknya ke konsumen tanpa bantuan distributor. Saya akan
menawarkan produk ke media sosial, karena dengan cara demikian tela-tela yang diproduksi oleh
saya dapat diketahui. Namun untuk memperluas jangkauan pasar, saya akan menawarkan untuk
para distributor makanan yang tertarik memasarkan produk tela-tela saya.

Strategi pemasaran

Membranding produk atau memperkenalkan produk tela-tela yang saya produksi sebagai
salah satu tela-tela dengan cita rasa yang super ekstra, juga dilengkapi dengan berbagai varian
rasa lainnya yang tak kalah sedap di lidah konsumen. Baik online maupun offline, saya secara
aktif mempromosikannya. Dengan strategi ini, diharapkan bisa menimbulkan rasa penasaran bagi
para konsumen, hingga akhirnya mereka mulai percaya untuk mencoba tela-tela yang saya
produksi. Dan untuk memperluas jangkauan pasar, saya akan menawarkan untuk para distributor
makanan yang tertarik memasarkan produk tela-tela saya.

5. Persaingan

Adapun faktor-faktor ancaman persaingan yang nantinya bisa terjadi, yaitu :

 Ancaman masuknya pendatang baru

 Tingkat rivalitas di antara pesaing yang ada maupun dalam bidang usaha yang berbeda

Dalam strategi persaingan dapat dijelaskan menggunakan 4P (Product, Price, Promotion dan
Place) dimana terlihat perbedaan antara produksi ini dengan produk lainnya.

6. Program pemasaran
Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat – alat pemasaran
yang digunakan.

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus – menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Alat – alat itu diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4 P
pemasaran: produk ( product ), harga ( price ), tempat ( place ) dan promosi ( promotion ).
Seperti yang dijelaskan di atas.
BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Rencana Pengembangan

1. Evaluasi Lokasi

Lokasi yang akan saya pilih untuk mendirikan usaha Tela-Tela Singkong Gaul adalah di
jalan K.H. Hasyim Asy'arie, Kuala Batahan di halaman rumah saya dengan lokasi yg lebih
terbuka.

Pemilihan lokasi usaha ini berdasarkan pertimbangan, yakni :

a. Lokasi usaha ini dekat dengan rumah dan khalayak ramai serta tidak jauh dari pasar, sehingga
bahan baku untuk proses produksi mudah di dapat.

b. Lokasi usaha ini sangat strategis karena di sekitar lokasi usaha banyak pemukiman penduduk
yang menjadi target pasar untuk usaha ini.

c. Tersedianya sarana air dan listrik yang merupakan faktor utama dalam operasional.

d. Lokasi usaha ini dekat dengan pemukiman penduduk sehingga tenaga kerja yang diperlukan
bisa di dapat.

e. Lokasi usaha ini sangat dekat dengan jalan utama sehingga transportasi dapat dengan mudah
di dapat.

2. Sarana dan Prasarana

Sarana yang akan saya gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan
memanfaatkan : Meja, kursi, hot spot, kendaraan, kompor, blender, dan lain-lain. Di dalam
proses produksi, usaha ini memiliki daya tampung sebanyak 4 meja yang masing-masing meja
memiliki 4 kursi, yang berarti dapat menampung 32 orang konsumen dalam sehari.

Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan lokasi di halaman agar lebih terbuka,
dengan luas halaman sebesar 60m² (panjang 10m dan lebar 6m). Dan akan lebih luas lagi. Dan
nantinya akan membangun tempat usaha. Usaha Tela-tela ini buka pada pukul 09.00-21.00 setiap
harinya.

3. Tenaga Kerja

Pada pelaksanaanya, agar tidak terjadi pemborosan biaya tenaga kerja, pada usaha Tela-tela
ini tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 2 orang tenaga ahli, Manajer dan staff.1 orang manajer
yang akan mengawasi jalannya proses produksi dan juga akan bekerja di bidang pemasaran
(mempromosikan produk melalui Sosial Media) juga sebagai pengantar pesanan pelanggan serta
mengelola keuangan, dan 1 orang staff yang akan bekerja di bidang produksi (mengolah bahan
baku menjadi bahan siap produksi) dan juga sebagai cleaning service.

4. Bahan Utama

Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha Singkong Gaul antara lain :
Singkong luar daerah dengan kualitas yang baik dan beberapa Singkong produksi lokal yang
berkualitas.

5. Bangunan dan Tata Letak

Usaha Tela-tela Singkong Gaul akan didirikan di atas tanah halaman rumah dengan luas
halaman sebesar 60m² (panjang 10m dan lebar 6m). Dan akan lebih luas lagi. Dan nantinya akan
membangun tempat usaha.

Tata letak usaha antara lain tempat utama sebagai tempat berjualan, dan tempat parkir.
Pertimbangan tata letak (layout) usaha yang saya susun berdasarkan :

a. Konsisten dengan teknologi yang digunakan, artinya teknologi yang digunakan tetap sejak
awal dan diatur penggunaannya secara baik dan bergantian dapat menciptakan kelancaran dalam
pelayanan. Teknologi yang digunakan adalah laptop, hot spot, televisi, dan blender untuk
minuman. Keunggulannya adalah penggunaan hot spot, karena setelah mengelilingi kampung,
saya lihat belum ada usaha di kampung saya yang memakai hot spot untuk menarik konsumen.

b. Optimalisasi penggunaan lapangan artinya pemanfaatan letak dan tempat diharapkan optimal
untuk membantu proses kelancaran dalam pelayanan. Isi lapangan usaha ini terdiri dari 8 meja
dan 4 kursi dengan jarak 1meter antara meja satu dengan meja yang lain diharapkan
memperlancar proses pelayanan. Dan dengan pengaturan tata letak yang baik dan efisien, dalam
jangka panjang diharapkan dapat menambah fasilitas baru.

c. Meminimalisasi biaya artinya dengan tata letak yang teratur dapat mencegah penambahan
biaya dan permasalahan yang diperkirakan akan timbul. Dan memberikan jaminan untuk
keselamatan tenaga kerja artinya dengan dibuatnya.

Dalam hal ini, usaha Tela-tela Singkong Gaul saya akan layak untuk dilaksanakan dilihat
dari aspek teknis dan teknologi karena faktor-faktor diatas dapat dipenuhi oleh pihak pengusaha.

6. Jadwal Pelaksanaan Usaha


Dalam melakukan sebuah usaha, jadwal sangat diperlukan. Dnegan adanya jadwal usaha
dapat ditentukan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan mana yang bisa dilakukan nanti.
Selain itu jadwal juga bisa membantu untuk mengkukur dan menaksir secara realistis dana yang
dibutuhkan dalam waktu dekat dan dalam jangka jauh. Dan bahlan bisa memperbaharui rencana
atau memperbaiki dari jadwal semula.
Usaha Tela-tela Singkong Gaul akan mulai didirikan pada tanggal 10 Desember 2021
sampai tanggal 12 Desember 2021 untuk kegiatan pembuatan lokasi usaha, dan kegiatan
operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 01
Januari 2022.

Target Waktu/Asumsi waktu


No Aktivitas
Pelaksanaan
1 Pembelian bahan Minggu 02 Desember 2021

2 Pembuatan rak/lokasi 10 s/d 12 Desember 2021

3 Produksi Setiap hari

7. Estimasi Biaya

1) Biaya operasional

a. Biaya bahan baku


Perkiraan biaya teknis dan operasi Biaya teknis dan operasional diperkirakan mencapai Rp
3.000.000,-. Bahan baku untuk Tela-tela dan minuman diperkirakan akan mengalami kenaikan
sebesar 10% dalam setiap tahunnya. Dalam hal ini, pembelian bahan baku akan dilakukan setiap
bulannya untuk bahan baku yang dapat tahan lama. Dan untuk bahan baku yang tidak tahan
lama, akan dilakukan pembelian dalam setiap harinya.

B. Analisis Teknis dan Teknologi

1. Proses Operasi Usaha

Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,


penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan
dan pemesanan.

Adapun proses operasi usaha Singkong Gaul ini yaitu :

1. Rencana Penjualan

 Pemasaran

Target dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang saya jual adalah semua
kalangan, karena produk yang kami buat sangat dapat dinikmati dari semua umur dari anak-anak
hingga orang tua. Penjualan Tela-tela ini akan lakukan setelah aktivitas perkuliahan selesai untuk
di sosial media. Untuk promosi produk ini, saya mempromosikan kepada orang-orang terdekat
terlebih dahulu dan menggunakan media sosial seperti facebook, wa dan instagram .

2. Rencana Persediaan produk

Pembelian bahan :

 Singkong
 Minyak goreng
 Berbagai sachets rasa tela-tela
 Berbagai sachets rasa minuman

Alat-alat
 Kompor
 Mangkok
 Baskom
 Spatula
 Pisau
 Wajan
 Sendok
 Penggorengan
 Hot spot
 Blender
 Dan lain-lain.

Pembelian bahan baku akan dilakukan setiap bulannya untuk bahan baku yang dapat tahan
lama. Dan untuk bahan baku yang tidak tahan lama, akan dilakukan pembelian dalam setiap
harinya.

3. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja

Pada pelaksanaanya, agar tidak terjadi pemborosan biaya tenaga kerja, pada usaha Tela-tela
ini tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 2 orang tenaga ahli, Manajer dan staff.1 orang manajer
yang akan mengawasi jalannya proses produksi dan juga akan bekerja di bidang pemasaran
(mempromosikan produk melalui Sosial Media) juga sebagai pengantar pesanan pelanggan serta
mengelola keuangan, dan 1 orang staff yang akan bekerja di bidang produksi (mengolah bahan
baku menjadi bahan siap produksi) dan juga sebagai cleaning service.

4. Rencana Pengawasan
Dalam menjalankan suatu usaha, pengendalian atau pengawasan dalam usaha merupakan
hal yang sangat penting. Tindakan pengawasan terdiri dari pengawasan terhadap sumber daya
baik alam maupun manusia, biaya, kualitas output yang dihasilkan, serta anggaran usaha. Bukan
itu saja pengawasan juga berarti menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek
dan memindahkan sumber daya untuk dialirkan ke bagian yang lebih membutuhkan.
Maka untuk lebih baiknya maka saya tampilkan job deskripsi.
Bagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pemilik Usaha milik bersama, jadi bersama-sama bertanggung
jawab terhadap usaha yang dijalankan.
Merinci ulang dan mencocokkan hasil rincian dari bagian
keuangan.
Memenuhi kebutuhan usaha bersama bagian yang terkait

Manajer Mengkoordinasi semua bagian yang terkait usaha ini agar


kinerja yang ditunjukkan tetap konsisten

Menerapkan pola POAC dalam usaha.

Keuangan Mengatur masalah keuangan.


Mengawasi kinerja bagian teknik dan teknologi.
Merinci semua hasil penjualan yang sudah di data bagian
pemasaran
Pemasar Bersama manajer menentukan strategi pemasaran
Menentukan pangsa pasar.
Mendata semua hasil penjualan.

Teknik Mengkonsep serta Mengembangkan teknik dalam


teknologi pembudidayaan jamur tiram
Menembangkan teknik dalam perawatan serta
pengembangbiakan jamur tiram.

5. Rencana Pemesanan dari Konsumen

 Distribusi

Daerah pemasaran masih dalam lingkup Kecamatan Batahan. Adapun sistem pelayanannya
melalui datang langsung, pemesanan online, dan sistem layan antar bagi konsumen yang berada
di daerah Batahan. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan
kemudahan dan kepuasan bagi konsumen.

 Pembayaran

Sistem pembayaran yang kami terapkan yaitu pembayaran atau transaksi akan terjadi saat produk
sudah sampai kepada pelanggan.

2. Kebutuhan Bahan Operasi


Kebutuhan bahan operasi usaha Tela-tela ini dikelola dan nantinya dikoordinasikan dengan
pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan
kegiatan pemasaran.

1. Kebutuhan Bahan dari Segi Pendanaan

 Laporan keuangan

Laporan keuangan akan dibuat berdasarkan proses transaksi yang terjadi , Laporan
keuangan ini akan dijadikan alat untuk mengetahui laba rugi ataupun laba untung yang
dihasilkan dari usaha ini.

Anggaran Dana dan Sumbernya


Anggaran dana pada periode pertama
BAHAN DAN AlAT YANG BIAYA
DIBUTUHKAN

Singkong (4 kg) @10.000 Rp. 40.000-,

Minyak Goreng (1 kg) @16.000 Rp. 16.000,-


Perasa Tela-Tela 5 buah @6.000 Rp. 30.000,-
Perasa Minuman 5 renteng Rp. 50.000,-
@10.000
Kompor gas Rp. 800.000,-
Alat-alat masak Rp. 300.000,-
Blender Rp. 200.000,-
Alat hot spot Rp. 400.000,-
Meja, kursi Rp. 1.000.000,-
Jumlah Rp. 2.836.000,-

2. Kebutuhan Bahan dari Segi Pengawasan

Pengawasan terhadap sumber daya yaitu bahan dimana kualitas output yang dihasilkan
harus baik. Bukan itu saja pengawasan juga berarti menyimpulkan umpan balik untuk
memperbaiki rencana usaha dan memindahkan sumber daya untuk dialirkan ke bagian yang lebih
membutuhkan.
3. Kebutuhan Bahan dari Segi Kegiatan Pemasaran

Karena target dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang saya jual adalah semua
kalangan, karena produk yang kami buat sangat dapat dinikmati dari semua umur dari anak-anak
hingga orang tua. Penjualan Tela-tela ini akan lakukan setelah aktivitas perkuliahan selesai untuk
di sosial media. Untuk promosi produk ini, saya mempromosikan kepada orang-orang terdekat
terlebih dahulu dan menggunakan media sosial seperti facebook, wa dan instagram.

Oleh karena itu bahan harus tersedia setiap hari untuk mendukung kegiatan pemasaran Tela-
tela Singkong Gaul ini.

3. Kegiatan Perawatan Teknologi

Kegiatan perawatan mesin saya menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin – mesin
yang saya gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan blender, wifi, televisi dan
lainnya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli.

Aspek Teknologi

a) Modern

Usaha ini menggunakan teknologi modern karena dalam pembuatan produk menggunakan alat
modern seperti kompor gas serta gadget sebagai alat pemasaran pada produk kami.

b) Dampak teknlogi

Dalam sebuah usaha dampak teknologi sangat berpengaruh, karena dilihat pada saat ini, teknlogi
semakin canggih . dalam berbisnis lebih mudah dapat memalui media social atau online untuk
mendapatkan pelanggan –pelanggan . dan mudah untuk memasarkan produk usaha.
BAB V

ASPEK KEUANGA

 Kapasitas Produksi 1 Tahun ( dalam ribuan rupiah)


FASILITAS & MESIN Jumlah Harga Satuan Total Nilai
PRODUKSI
Mesin Otomatis Tela-Tela dan AC 1 Rp7.000 Rp7.000-
Meja, Triplek dan Peralatan Lainnya 1 Rp560 Rp 560-
Kompor dan Tabung Gas 2 Rp2.084,40 Rp 1.042,2-
T O TAL 4 Rp9.644,40 Rp 8.602,2-

 Analisis Investasi dan Kebutuhan Dana


 Kebutuhan dana untuk investasi

URAIAN kuantitas Jumlah

Mesin Otomatis Tela-Tela dan AC 1 7.000,00


Meja, triplek dan peralatan lainnya 1 560.000
Kompor dan Tabung Gas 2 2.084.400
JUMLAH   9.644,40

 Kebutuhan MODAL Kerja Selama 1 Bulan (600 Kotak)

Uraian Uraian Jumlah

Bahan Produksi:    
Biaya bahan baku    
Singkong 40 kg x Rp 15.000 600.000
Bumbu perasa 5 kg x Rp 38.000 190.000
Minyak goreng 3 kg x Rp 12.000 72.000
Kantong kresek 3 pcs x Rp 5.000 30.000
Kotak/styrofoam 2 pack x Rp 180 180.000
Biaya tenaga kerja langsung   500.000

Biaya overhead    
bahan penolong (masako,   20.000
dll)
listrik   100.000
air   50.000
Biaya operasi    
Biaya pemasaran:    
Distribusi (bensin)   25.000
Promosi (leaflet + brosur)   50.000
Pulsa   25.000
Biaya adm dan umum (ATK)   15.000
JUMLAH   1,857,000
s

Kebutuhan dana awal sebagai berikut:


Investasi peralatan 9.644,400
Modal kerja 1.857.000
Kas untuk berjaga-jaga 498.600
JUMLAH 12.000.000

 Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Penjualan

Keterangan HP PRODUKSI
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Awal Rp -
Pembelian Rp 1.072.000
Saldo Akhir Rp -
Total Biaya Bahan Baku Rp 1.072.000
Persediaan Barang dalam Proses
Persediaan Awal Rp -
Total Biaya Bahan Baku Rp 1.072.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 500.000
Saldo Akhir Rp -
Total Biaya Rp 1.572.000
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Transportasi dan BBM Rp 25.000
Biaya Listrik, Air dan Telepon Rp 175.000
Biaya Administrasi Rp 15.000
Biaya Pemasaran Rp 50.000
Total BOP Rp 265.000
HARGA POKOK PRODUKSI Rp 2.837.000

Keterangan HP PENJUALAN
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Awal Rp -
Harga Pokok Produksi Rp 2.837.000
Barang Tersedia untuk Dijual Rp 2.837.000
Saldo Akhir Rp -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp 2.837.000
Volume Produksi 600
Harga Jual Produk Rp 4.728,3
Rp 5.000

 Proyeksi Rugi/Laba selama 6 bulan (jumlah produksi per bulan diasumsikan 600
kotak)
Pendapatan    
600 kotak x 6 bulan x Rp 5.000 18.000.000
Biaya bahan baku    
singkong   3.600.000  
bumbu perasaPerhitungan depresiasi dengan umur ekonomis 2 tahun
1.140.000   *
minyak harga
goreng nilai residu depresiasi/th Depresiasi / 6 bl   Depresiasi/ bln
432.000
perolehan
kantong kresek 180.000  
(1)
kotak/styrofoam (2) (3) 1.080.000 (4)   (5)
(1) - (2)/ 2th (3)/2 (3)/12
   
Biaya tenaga kerja langsung   3.000.000  
7.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 166,667
   
Biaya560.000
overhead -  280.000 140.000   23,333
bahan penolong (masako, dll)   120  
listrik
2.084.400 600,000 600
742.800 371.400   61,900
air 300  
depresiasi mesin 1.000.000  
depresiasi meja 140.000  
depresiasi kompor 371.400  
   
Biaya produksi     11.591.400
   
Biaya operasi    
Biaya pemasaran    
Distribusi (bensin)   150.000  
Promosi (leaflet + brosur) 300.000  
 
Pulsa 150.000
Biaya adm dan umum (ATK) 90.000  
   
Jumlah biaya operasi     690.000
   
Total biaya     12.281.400
LABA   5,718,600
 

Diasumsikan setelah 2 tahun akan diganti dengan peralatan dengan kafasitas yang
lebih besar

Perhitungan depresiasi: Harga Perolehan – Nilai residu


Umur ekonomi
 Proyeksi Arus Kas / Perkiraan Cash Flow
Modal awal sebesar Rp 12.000.000 Penjualan
perbulan 600 kotak @Rp 5000

Uraian Bulan-1 Bulan- 2 Bulan-3 Bulan- 4 Bulan- 5 Bulan- 6


SALDO 12.000.000 3.497.400 4.640.400 5.783.400 6.926.400 8.069.400
KAS

PENERI-
MAAN
Penjualan 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Lain-lain

PENGELU-
ARAN

Investasi
mesin tela- 7.000.000
tela & AC

meja, 560.000
triplek, dll

Kompor & 2.085.600


gas

Biaya
produksi
Biaya ba-
han baku
singkong 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
bumbu tela- 190.000 190.000 190.000 190.000 190.000 190.000
tela
minyak. g 72.000 72.000 72.000 72.000 72.000 72.000
plastik 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
kotak/ 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000
styrofoam

Biaya tena- 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000


ga kerja
langsung
Biaya over-
head:
bahan 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
penolong
(masako, dll)

listrik 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000


Air 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000
Biaya ope-
rasi:
Biaya pe-
masaran
Distribusi 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000
(bensin)

Promosi 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000


(leaflet +
brosur)
Pulsa 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000
Biaya adm 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
dan umum
(ATK)

jumlah 11.502.600 1.857.000 1.857.000 1.857.000 1.857.000 1.857.000


pengelu-
aran
SALDO 3.497.400 4.640.400 5.783.400 6.926.400 8.069.400 9.212.400
AKHIR

 Penilaian Investasi dengan Analisis BEP


ANALISIS BEP per bulan (jumlah produksi: 600 kotak)

Biaya bahan baku Biaya tetap Biaya variabel


singkong 600.000
bumbu perasa 190.000
minyak goreng 72.000
kantong kresek 30.000
kotak/styrofoam 180.000

Tenaga kerja langsung 500.000


Biaya overhead
bahan penolong (masako, dll)
20.000
listrik 100.000
Air 50.000
depresiasi mesin 166.600
depresiasi meja 23.300
depresiasi kompor 61.900

Biaya produksi

Biaya operasi
Biaya pemasaran
Distribusi (bensin) 25.000
Promosi (leaflet + brosur) 50.000
Pulsa 25.000
Biaya adm dan umum (ATK) 15.000

Jmh biaya operasi 366.800 1.742.000

BEP (UNIT) = fixed cost / sales price per unit – variabel cost per unit

=366.800 / 3000-1742

=366.800 / 1258

= 292 unit atau 292 kotak

BEP (Rp) = 292 unit x Rp 5000 = Rp 1.460.000


Berdasarkan analisis tersebut diatas, BEP dalam unit : 292 unit atau penjualan sebe- sar
Rp1.460.000. Berdasarkan analisis BEP bisnis Tela-Tela Singkong Gaul layak
dijalankan karena BEP lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi penjualan dalam 1
bulan

 Penilaian Investasi dengan Payback Period


Payback periode mengukur berapa lama investasinya kembali. Untuk menghitung
payback periode berdasarkan cash flow atau aliran kas.
Cash Flow = Laba +depresiasi
Berdasarkan data di atas, diasumsikan laba yang didapatkan setiap bulannya sama yaitu
sebesar Rp891.000.
Cash Flow = 891.000 + 251.800 =1.142.800
Payback period = Modal awal
Cash Flow

Payback period = 12.000.000 = 10 bulan


1.142.800

Berdasarkan payback periode kembalinya modal dalam jangka waktu 10 bulan Kalau
dibandingkan dengan umur ekonomisnya maka investasi tersebut layak, karena kurang
dari 2 tahun.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Tela-tela mampu memberikan hasil yang
baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih lagi kesadaran masyarakat akan
pentingnya mengkonsumsi jajanan sehat sebagai makanan penambah tenaga guna menjaga
kesehatan, serta tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut
memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut
memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

B. Saran

Dalam menjalankan usaha penjualan Tela-tela, yang perlu untuk diperhatikan adalah
mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan Singkong yang berkualitas dan mencari segmen
yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan Tela-tela.

Anda mungkin juga menyukai