Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN USAHA

Sebagai seorang wirausaha untuk mengawali suatu usaha memerlukan suatu perencanaan
usaha sehingga menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk
menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap
tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya
sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko
usaha.

A. Pengertian Perencanaan Usaha


Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993) (dalam Suryana,2003)
wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Untuk dapat melakukan semua itu
diperlukan sebuah perencanaan yang tepat dan terperinci, sebab perencanaan usaha
merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar
dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana
menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu
tercapainya tujuan usaha.
Seorang wirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993) (dalam Suryana,2003), mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut :
Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan
cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
Jadi, pengertian perencanaan usaha menurut kelompok adalah sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

B. Pentingnya Rencana Usaha


Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan
pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan focus pada pencapaian tujuan.
Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh
dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk
mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan
memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha:
1. Untuk Menunjukkan Bahwa Bisnis Ini Layak Dan Menguntungkan
2. Untuk Mendapatkan Pembiayaan Bank
3. Untuk Mendapatkan Dana Investasi
4. Untuk Mengatur Dengan Siapa Harus Bekerjasama
5. Untuk Mendapatkan Kontrak Besar
6. Untuk Menarik Tenaga Kerja Inti
7. Untuk Memotivasi Dan Fokus
Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang
sehingga dapat ditentukan langkah awal dan pentahapan program kegiatan yang akan
dilakukan dan target yang hendak dicapai serta resiko,hambatan dan tantangan yang akan
dihadapi pada setiap tahapannya dan ini merupakan rencana perjalanan yang akan diikuti
oleh wirausaha. kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung
kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses pengelolaan
bisnis tersebut. Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat
akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga
perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar.
C. Membuat Rencana Usaha
Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan
melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang dimiliki. Dalam dunia bisnis
dikenal beberapa strategi yang biasa diterapkan perusahaan sebagai berikut:
1. Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan pasar
pada segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada.
2. Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar seluas-
luasnya melalui inovasi produkproduk baru.
3. Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu meniru apa yang
dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini bertujuan meraih keuntungan dengan
meminimalkan risiko.
4. Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy), strategi bisnis yang diarahkan
untuk meraih pasar seluasluasnya melalui harga produk yang semurah-murahnya.
5. Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih
pasar seluas-luasnya melalui keunikan produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut
bisa dicirikan oleh kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
6. Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam segmen pasar yang
sempit yang dijalankan melalui fokus dalam kepemimpinan biaya (cost focus) atau
fokus dalam diferensiasi (differentiation focus).

D. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha


Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
1. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan
yang jelas.
2. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang
masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta
yang ada.
3. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan
untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa
datang.
4. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu
pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan
lingkungan bisnis yang dihadapi.
5. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta
dapat dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka dengan membuat
perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan
sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya,
perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.

E. Proses Perencanaan Usaha


Ada 4 langkah dalam proses perencanaan usaha, yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi peluang usaha
Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil dari
permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari
penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih adanya permintaan pasar
untuk produk tersebut.
2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif jenis
usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada, usaha selanjutnya
dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang paling memungkinkan
dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya dengan mempertimbangkan
berbagai faktor yang mungkin menjadi pendukung maupun penghambat usaha.
Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g) Selera konsumen.
3. Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan.
Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:
a) Aspek pasar dan pemasaran
b) Aspek produksi
c) Aspek finansial
d) Aspek organisasi dan manajemen
4. Membuat proposal usaha

Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat proposal


usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan usaha.

BAB III
CONTOH Perencanaan Usaha "BANANA BAKNIS"
BANANA BAKNIS FOOD

Disusun Oleh :
Wulandari Eka Putri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan
Kami dari perusahaan makanan BANANA BAKNIS (Bakar Manis) yang
bergerak di bidang kuliner yang menyajikan makanan dengan bahan dasar pisang dengan
rasa yang beraneka rasa yaitu (Coklat,Strawberry,Keju)
Kami memilih makanan ini karena buah pisang mudah di temukan dan sekaligus
turut serta untuk meramaikan aneka,dan masyarakat Indonesia yang relatif menyukai
makanan ringan,kami pun ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan kompetiter
lainnya dengan variasi makanan yang berbeda.
Kami berusaha menyajikan makanan ringan yang sehat serta layak di konsumsi.
Kami mengharapkan masyarakat merasakan manfaat dari menkonsumsi makanan
Banana Baknis kami.

BAB II
ISI BUSINESS PLAN
2.1 Visi & Misi
Visi
Menjadikan makanan pisang menjadi lebih dikenal dan menjadi pilihan utama
sebagai makanan ringan bagi masyarakat Indonesia.
Misi
1. Berorientasi kepada kepuasan konsumen.
2. Membuat aneka makanan pisang dengan berbagai rasa.
3. Memperkenalkan kepada masyarakat bahwa buah pisang bisa menjadi makanan
ringan.
2.2 Identifikasi Usaha
Nama Usaha : Banana Baknis
Pemilik Usaha : Banana Baknis Food
Alamat Usaha : Wisma Asri 2 Kp.Irian Gang H.Usman RT09/04
Contact Person : 089654334671
2.3 Ruang Lingkup Usaha
Ruang lingkup usaha yang kami rintis ini masih usaha perumahan kecil, tapi usaha
ini sangat menjanjikan karena Banana Baknis kami dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan.
Tujuan Usaha
1. Menerapkan kemampuan berwirausaha
2. Memenuhi kebutuhan konsumen
3. Memunculkan bakat untuk berbisnis
4. Mendapatkan penghasilan

BAB III
ANALISIS USAHA

3.1 Rencana Produk

Produk kami ialah produk makanan ringan, dan produk kami adalah makanan
cepat saji yang istimewa. Bahan utama yang kami gunakan adalah pisang nagka, keju,
strawberry, cokelat.
Awalnya perusahaan kami dibentuk karena melihat tingkat kesukaan masyarakat
kepada makanan ringan yang cukup tinggi. Modal kami berjumlah Rp. 2.014.000,00,-
yang berasal dari pinjaman sebesar Rp. 1.500.000,00,- dan Modal Banana Baknis Rp.
5140.000,00,-

3.2 Produk/jasa yang dihasilkan


Keistimewaan banana baknis ini diantaranya :
 Hidangan cepat saji yang lezat dan bergizi.
 Harga relative terjangkau oleh semua kalangan.
 Memiliki variasi rasa (coklat,strawberry,keju).
 Dapat diterima oleh semua kalangan.
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

4.1 Jenis Usaha


Menjual makanan ringan yang lezat dan bergizi dengan berbagai macam varian
rasa (cokelat, keju dan strawberry).
4.2 Prospek Usaha
Usaha yang kami dirikan ini merupakan usaha menengah, kalangan manapun tahu
dengan produk makanan ini. Dalam usaha ini tingkat persaingan mudah diatasi karena
kami selalu berinovatif dan kreatif dalam produk kami sesuai selera konsumen.

BAB V
RENCANA PRODUKSI
Rencana produksi kami dalam jangka waktu 1bulan sebesar 500 buah banana baknis.
5.1 Bahan Baku dan penggunaannya
Bahan-bahan untuk membuat Banana Baknis :
 Pisang
 Mentega
 Selai strawberry
 Cokelat batang
 Keju
 Susu cokelat
Alat untuk membuat :
 Wajan Teflon
 Pisau
 Piring
 Sendok
Cara Pembuatan :
1. Potong pisang menjadi 2
2. Panaskan wajan, masukkan mentega hingga meleleh. Lalu masukkan pisang tadi
goring hingga warna kecokelatan.
3. Angkat lalu taburi cokelat batang,selai strawberry, keju, dan terakhir susu cokelat
hidangkan selagi panas.
BAB VI
RENCANA PEMASARAN

6.1 Analisis persaingan usaha SWOT


A. STRENGTH (KEKUATAN)
 Bahan bakunya mudah ditemukan
 Memiliki rasa khas tersendiri
 Harga terjangkau
B. WEAKNESSES (KELEMAHAN)
 Tidak tahan lama dan mudah basi
 Modal usaha yang kecil
C. OPPORTUNITIES (PELUANG)
 Minat akan makanan ringan tinggi
 Makanan ringan yang kaya akan vitamin
D. THREATS (ANCAMAN)
 Banyak makanan dengan variasi yang lain
 Ada jenis makanan yang sama
 Harga produk competitor bersaing
 Selera konsumen variatif

6.2 Analisis 4P
1. Produk
 Brand : BANANA BAKNIS
 Quality : Tanpa bahan pengawet
 Packing : Menggunakan mika sebagai pengemas produk
2. Price
 Price List : Rp. 3000 (untuk semua rasa)
3. Promotion
 Advertising : Menggunakan media jejaring social
 Sales promotion : Mempromosikan penjualan kepada pelanggan
 Personal Selling : Berkeliling dan menjual secara langsung kepada pelanggan
4. Place
 Berlokasi di wilayah perumahan ,dan dipinggir jalan

6.3 Target Dan Segmentasi Pasar


 Geografi
1. Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Bekasi, alasan kita memilih Bekasi
karena bahan-bahan untuk membuat produk ini sangat mudah ditemukan dikota ini.
2. Kami melihat banyaknya peluang bisnis pada makanan yang siap saji, sehingga
kami memanfaatkan peluang ini.
 Demografi
Berdasarkan demografi, secara pasar kami bertuju pada kalangan mahasiswa,
dosen dan lingkungan sekitar Perumahan dan dipinggiran jalan dengan membuka
warung untuk mempermudah kami memperoleh informasi pasar.

6.4 Strategi Pemasaran


 Perkenalan Bisnis
Produk yang kami tawarkan merupakan makanan ringan yang lezat, bergizi, dan
harga yang terjangkau. Produk ini bernama “BANANA BAKNIS” yaitu pisang
pilihan yang sehat untuk dikonsumsi. Banana baknis ini mempunyai varian rasa yaitu
cokelat, strawberry dan keju.
 Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Memiliki produk banana baknis ini yang berbahan baku seperti pisang, mentega,
cokelat, keju dan strawberry. Oleh karena itu kami berniat bekerja sama kepada
perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk kami demi meningkatkan kualitas
produk kami.
 Menciptakan inovasi pada desain yang ditawarkan.
Produk kami kali ini yang pertama : banana baknis dengan dilapisi cokelat
strawberry maupun keju kedepannya kami ingin berinovasi untuk membuat banana
baknis isi.
 Meningkatkan kualitas pelayanan
Menyediakan website untuk wadah para konsumen memberikan saran atas
produk yang kami buat.
 Media pemasaran
Kami akan mempromosikan produk kami melalui jejaring social.
BAB VII
RENCANA PERMODALAN

7.1 Modal Usaha


Modal banana Baknis : Rp. 514.000,00,-
Modal pinjaman : Rp. 1.500.000,00,-
Jumlah Pinjaman : Rp. 2.014.000,00,-

7.2 Penentuan Harga Produksi


Biaya Baku : Rp. 259.000,00,-
Biaya Penolong : Rp. 166.000,00,-
Total biaya Produksi : Rp. 425.000,00,-

Biaya Cetak laporan : Rp. 6.000,00,-


Biaya ADM : Rp. 8.000,00,-
Total Biaya Operasional : Rp. 14.000,00,-

Harga potong produksi/potong BANANA BAKNIS adalah :


Banana baknis =(Rp. 425.000 + Rp.16.000/500 = Rp. 878,-
Menentukan harga jual
Banana baknis : Rp. 1.756

7.3 Penentuan Harga Jual


Perkiraan laba yang diharapkan :
Rp. 3.000 – Rp. 1.756 = Rp. 1.244,-

BAB VIII
RESIKO

8.1 Resiko yang akan mungkin terjadi didalam usaha kami yaitu :
1. Adanya sabotase terhadap usahanya.
2. Harga barang-barangnya turun naik.
3. Adanya persaingan global.
4. Adanya resesi dan inflasi.
5. Adanya cashflow yg tersendat-sendat.
6. Tingkat penjualan yg rendah.
7. Kacaunya distribusi.
8. Adanya bencana alam.
9. Adanya pencurian, penipuan dsb

BAB X
KESIMPULAN

Usaha banana Baknis kami merupakan usaha yang sangat menjanjikan karena akan
menghasilkan omset yang tinggi. Namun wirausaha harus mempunyai kecakapan dalam
melihat analisis SWOT sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baik dan lancar, tidak
menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan maka seorang wirausaha harus
merencanakan usaha semaksimal mungkin agar usaha berkembang dengan cepat. Dan juga
kami akan terus melakukan inovasi agar konsumen terus berlangganan kepada kami.

BAB V
KESIMPULAN

1. Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan,
prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu.
2. Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang
jelas. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung
dengan fakta-fakta yang ada. Berkesinambungan dan estimasi, Pemilihan lokasi dan jenis
produk akan menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan
tentang kondisi di masa datang. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta dapat
dilaksanakan.
3. Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan
secara teratur dan dengan tujuan yang jelas, menghindari pekerjaan atau aktivitas yang
tidak produktif serta penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat
evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan landasan untuk
pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk
menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
4. Proses perencanaan usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi peluang usaha,
menentukan jenis usaha yang akan dijalankan, melakukan studi kelayakan usaha, dan
membuat proposal usaha.

DAFTAR PUSTAKA

http://wulanekaputri.blogspot.co.id/2013/10/perencanaan-usaha.html
http://ziiafauziah01.blogspot.co.id/2013/03/perencanaan-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai