Anda di halaman 1dari 6

Tugas Terstruktur Ke-3

Perencanaan dan Pengelolaan Masalah


Disusun guna untuk memenuhi mata kuliah kewirausahaan
Dosen Pengampu : Lud Riska Berliani, SE.Ak., MM

Disusun Oleh :

Fahmidia Zumala Dewi Ariyani


NIM 200550004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN JEMBER
T.A 2021/2022
A. Perencanaan Usaha
1. Pengertian perencanaan usaha
Perencanaan usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Adapun isinya sering merupakan
perencanaan terpadu menyangkut pemasaran. permodalan, operasional dan sumber
daya manusia. Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Business Plan merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana
perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business
opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan
keunggulan bersaing (competitive advantage) uasaha, serta menjelaskan berbagai
langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan peluang usaha tersebut menjadi
suatu bentuk usaha yang nyata (Dewi, Muharika, 2016).
2. Manfaat perencanaan usaha
1) Mengetahui model bisnis yang dijalani
Manfaat pertama dari perencanaan usaha yaitu untuk mengetahui model bisnis
yang akan Sahabat kembangkan. Sebuah usaha atau bisnis yang baru akan cukup
sulit untuk berkembang jika hanya dijalankan saja tanpa ada rencana yang
matang. Oleh karena itu, penting bagi Sahabat untuk membuat perencanaan agar
bisnis yang dikembangkan lebih terorganisir untuk mencapai target-target yang
ada (Subagyo, sunarto, 2019).
2) Target market jelas
Dengan adanya perencanaan usaha, maka Sahabat pun akan lebih mudah
menentukan target market yang sesuai dengan pasar yang ada. Jika target market
sudah jelas, Sahabat dapat memasarkan barang atau jasa dengan sasaran yang
tepat. Coba bayangkan jika tidak ada perencanaan usaha dan tidak mengetahui
target market, kemungkinan besar barang atau jasa yang dijual tidak akan
diminati oleh orang (Subagyo, sunarto, 2019).
3) Mencari sumber dana
Perencanaan usaha juga bermanfaat untuk mencari sumber dana dari pihak yang
menjanjikan. Secara tidak langsung, dokumen penting ini bisa menjadi proposal
untuk mendapatkan sumber pendanaan dari pihak lain, bisa dari investor.
perbankan, atau lembaga pembiayaan lainnya. Perlu Sahabat ketahui, untuk
mendapatkan dana yang cukup besar biasanya memerlukan dokumen resmi
untuk mengetahui seperti apa gambaran atau model bisnis yang dijalani. Dengan
begitu, Sahabat bisa dengan mudah mencari sumber dana untuk kemajuan bisnis
(Subagyo, sunarto, 2019).
4) Rencana bisnis jadi lebih fokus dan terarah
Manfaat perencanaan usaha yang tak kalah penting yaitu untuk memfokuskan
rencana bisnis hingga jangka panjang. Dokumen penting ini akan membantu
Sahabat untuk menentukan langkah selanjutnya saat mengembangkan (Subagyo,
sunarto, 2019).
5) Untuk memprediksi masa depan
Saat Sahabat membuat perencanaan usaha, maka akan terlihat apa saja gambaran
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang bagi bisnis Sahabat.
Dengan begitu, Sahabat dapat memprediksi masa depan dari kemajuan bisnis dan
meminimalisir risiko kerugian yang mungkin saja ada. Prediksi ini bukan rencana
semata ya, Sahabat, tetapi juga harus didukung oleh data dari riset yang telah
dilakukan sebelumnya. Jika tanpa riset yang matang, perencanaan usaha bisa saja
akan meleset dari tujuan awal yang ditentukan (Subagyo, sunarto, 2019).
6) Menaikkan level bisnis dengan baik
Perencanaan usaha juga memberikan kesempatan kepada Sahabat untuk
menaikkan level bisnis yang sedang dirintis. Rencana yang dibuat dengan matang
akan memperlihatkan bisnis yang Sahabat kembangkan cukup profesional.
Bahkan, dokumen tersebut bisa menjadi gerbang awal untuk menarik perhatian
pelaku bisnis lain demi menjalankan roda bisnis hingga jangka panjang
(Subagyo, sunarto, 2019).
3. Sifat dan proses perencanaan
1) Sifat perencanaan menurut (Kusnendi, 2016) dibagi sebagai berikut :
a. Fokus artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta
tujuan yang jelas.
b. Rasional dan faktual artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan
pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta
didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c. Berkesinambungan dan estimasi artinya perencanaan usaha dibuat dan
dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan
tentang kondisi di masa datang.
d. Preparasi dan fleksibel artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan,
yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang
disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang dihadapi.
e. Operasional artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci
serta dapat dilaksanakan.
2) Proses perencanaan
a. Langkah 1 : Mengidentifikasi peluang usaha
Identifikasi dalam berwirausaha diperlukan kareba pada
umumnya, suatu produk yang akan dibuat berpotensi untuk
laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk
produk tersebut masih lebih kecil dari permintaannya.
Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar
dari penawarannya. Jadi peluang usaha memiliki ciri khas
yaitu apabila masih ada permintaan pasar untuk produk
tersebut maka terdapat suatu peluang usaha (Kusnendi, 2016).
b. Langkah 2 : Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai
alternatif jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah
alternatif yang ada selanjutnya dilakukan penilaian awal
untuk menentukan jenis usaha yang paling memungkinkan
dan dipandang paling menguntungkan. Dalam menentukan
pemilihan jenis usaha yang akan dijalankan harus dengan
mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin dapat
menjadi pendukung ataupun penghambat usaha tersebut.
Dalam hal ini pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diperhatikan yaitu seperti jumlah modal yang
diperlukan,ketersediaan bahan baku,tenaga kerja yang
diperlukan, prospek pemasaran yang dihasilkan, cara
pendistribusian, daya tarik produk tersebut , selera konsumen
(Kusnendi, 2016).
c. Langkah 3 : Melakukan studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah
cara yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu
gagasan usaha dilaksanakan.Maksud layak di sini dilihat dari
berbagai aspek sebagai yaitu aspek pasar dan pemasaran :
kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran
ditunjukkan oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih ,
Aspek produksi : kelayakan usaha dapat dilihat dari lokasi ,
kelengkapan peralatan produksi, tebsga kerja dan
ketenagakerjaan.
d. Langkah 4 : Pembuatan Proposal
yaitu pembuatan proposal yang berisikan perencanaan usaha,
tujuan pembuatan propisal adalah membantu pengusaha
untuk mengevaluasi apakah bisnisnya sesuai dengan
perkembangan saat itu dan apa saja hal penting yang harus
ditambahkan. Penambahan tersebut tentu juga membutuhkan
modal, oleh karenanya kedudukan dokumen ini menjadi
penting guna membantu menambah investor (Kusnendi,
2016).

B. Pengelolaan Usaha
1. Aspek Manajemen Pengelolaan Usaha
Menurut Ibrahim (2009:127), dalam usaha untuk melaksanakan proyek/usaha yang
telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, peranan manajemen tidak dapat
diabaikan untuk keberhasilan dari usaha tersebut sehingga dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa terdapat tugas pokok yang harus dilakukan yaitu menyangkut
dengan fungsi manajemen, antara lain sebagai berikut :
a. Perencanaan
Tujuan dari gagasan usaha/proyek adalah untuk mendapatkan
keuntungan/manfaat sesuai dengan tujuan yang telah tercantum dalam studi
kelayakan.
b. Pengorganisasian
Untuk memudahkan pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan perlu
dibentuk kelompok-kelompok kerja dari berbagai aktivitas berdasarkan pada
urutan kegiatan, serta mengelompokkan orang-orang ke dalam hubungan kerja
dengan sebaik-baiknya sehingga para pekerja dapat bekerja dengan seekonomis
mungkin dalam bidangnya masing-masing.
c. Pengadaan tenaga kerja
Pembentukan struktur organisasi yang dibuat tentu telah didasarkan pada bentuk
kegiatan dan cara pengelolaan dari kegiatan usaha/proyek yang direncanakan.
Dan berdasarkan struktur organisasi ini pula baru ditentukan jumlah tenaga kerja
serta keahlian yang diperlukan. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan, struktur yang telah dibentuk, dan jenis
keahlian apa saja yang diperlukan, atau kemungkinan akan diadakan pendidikan
ulang dengan dasar pengetahuan yang ditentukan.
d. Pelaksanaan pengarahan
Dalam menjalanklan pekerjaan, pimpinan perusahaan atau proyek harus dapat
mengarahkan para karyawan untuk mengerjakan pekerjaan dengan cara
memberikan instruksi, petunjuk, dan lain sebagainya.
e. Pelaksanaan pengawasan
Pimpinan perusahaan atau proyek harus melakukan pengawan terhadap kegiatan
usaha yang dikerjakan secara teratur. Apakah hasil dari pekerjaan telah sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi penyimpangan perlu
dilakukan tindakan perbaikan agar kesalahan tidak terjadi secara terus menerus.
2. Strategi Pengelolaan Usaha
Dalam berwirausaha sangat dibutuhkan strategi yang matang agar dapat
meningkatkan dan memaksimalkan ide yang telah tercipta sehingga usaha yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik.Menurut (Kusnendi, 2016) strategi
pengelolaan usaha yang dapat diterapkan dalam suatu wirausaha untuk mencapai
keuntungan yang maksimal ada 6 , diantaranya yaitu :
1) Perhatikan Kualitas
Semakin banyak bisnis baru yang bermunculan dengan produk beragam. Akan
tetapi, bisnis yang benar-benar memperhatikan kualitas hanya sedikit. Kualitas
dalam bisnis adalah hal penting yang perlu ditingkatkan untuk menarik banyak
konsumen sehingga apabila kualitas yang digunakan itu bagus dan menarik hal
tersebut dapat membuat konsumennya menjadi puas. Kualitas yang harus
diperhatikan dalam produksi yaitu seperti kualitas kemasan, kualitas rasa (jika
menjual produk makanan), kualitas isi produk, kualitas bahan, kualitas bahan
baku hingga kualitas layanan yang terbaik (Kusnendi, 2016).
2) Kenali Target Pasar
Sebelum menjual sebuah produk usaha, perlu menjadi konsumen terlebih dahulu.
Dengan menjadi pemakai produk yang dijual, maka dapat mengetahui siapa
target pasar dan apa yang mereka inginkan dari produk yang akan dijual tersebut.
Hal ini akan membuat bisnis tersebut lebih mengerti kebutuhan pasar dan apa
yang diinginkan pembeli dari bisnis tersebut, sehingga Ketika data mengenali
target pasar maka produk yang dibuat akan banyak peminatnya (Kusnendi,
2016).
3) Kreatifitas dan Inovasi
Kreativitas dan inovasi merupakan modal penting dalam menjalankan bisnis.
Oleh karena itu, setiap pengusaha atau pelaku bisnis harus membekali diri dengan
berbagai ilmu pengetahuan dan wacana lainnya sebagai sumber inspirasi serta
lebih update agar produknya tetap memiliki banyak peminat. Ide kreatif dapat
menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan suatu inovasi produk tertentu
sehingga akan memberikan peluang sukses yang lebih besar pada suatu bisnis.
Selain itu, dengan kreativitas dan inovasi yang ditawarkan maka akan
meningkatkan kepercayaan konsumen dan mereka tidak merasa bosan
(Kusnendi, 2016).
4) Promosi Efektif
Melakukan promosi yang efektif kepada calon konsumen merupakan strategi
yang wajib dilakukan oleh pebisnis. Promosi dilakukan dengan sekreatif
mungkin serta dapat menggunakan social media atau media online lainnya untuk
promosi serta memperkenalkan produk dan melakukan promosi pada banyak
orang yang lebih spesifik sehingga oranglain dapat menyukai produk kita.
Memberikan informasi yang detail untuk menjelaskan tentang produk yang
dijual. Lakukan promosi secara berkala, dengan begitu calon konsumen akan
lebih mudah terjaring.
5) Manfaatkan Teknologi
Pemanfaatan teknologi untuk bisnis dapat memotong biaya produksi yang
dibutuhkan. Contohnya olshop yang menggunakan social media untuk berjualan
sehingga dalam hal ini tidak mengeluarkan biaya untuk membayar para pegawai
serta dapat memotong biaya produksi yang dibutuhkan (Kusnendi, 2016).
6) Manajemen Bisnis
Manajemen merupakan hal yang tidak kalah penting dalam menjalankan suatu
bisnis. Salah satu hal penting yang berkaitan dengan manajemen ini adalah
manajemen keuangan. Keuangan merupakan nyawa dari setiap bisnis yang
dijalankan. Salah satu manajemen keuangan yang penting untuk dilakukan
adalah melakukan proses akuntansi secara tepat dan akurat. Selain itu
mengandalkan teknologi dalam proses akuntansi juga salah satu strategi untuk
mendapatkan keuntungan maksimal pada bisnis (Kusnendi, 2016).

Anda mungkin juga menyukai