Anda di halaman 1dari 8

NAMA : LISA MAWARNI

NIM : 21045010

MATKUT : PKWU

DOSEN P : Dr.FITRI ARSIH, S.Si., M.Pd

TUGAS : PERTEMUAN 13

Resume mengapa seorang calon usahawan perlu membuat busines plan dalam mengembangkan
usaha dan apa yang perlu diperhatikan dalam membuat busines pland tersebut

A. Pengertian Rencana Usaha / Business Plan


Rencana bisnis atau business plan adalah suatu dokumen tertulis, dibuat untuk
memproyeksikan keseluruhan informasi mengenai bisnis yang dijalankan.
Dalam sebuah business plan biasanya berisi strategi pemasaran dan penjualan
bisnis secara detail, income dan outcome dari bisnis tersebut, kondisi keuangan,
dan informasi lainnya.
Sebuah rencana usaha yang dirancang secara tertulis dan resmi untuk
menjalankan perusahaan merupakan perangkat yang tepat untuk memegang
kendali perusahaan dan menjaga fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para seorang wirausaha baru di
negara kita kebanyakan menyimpan rencana usaha di dalam pikirannya. Ini
bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Akan
tetapi, seorang seorang wirausaha minimal harus memiliki catatan-catatan
tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya dalam bentuk
perencanaan usaha/ business plan.
Elemen pokok busniss plan antara lain:
 deskripsi bisnis
 produk/barang dan jasa,
 analisis pasar dan rencana pemasaran
 rencana produksi, dan
 analisis keuangan
B. Tujuan dan Fungsi Membuat Rencana Usaha
Adapun tujuan seorang wirausaha membuat business plan adalah sebagai berikut:
 Sebagai panduan bagi seorang wirausaha dalam melaksanakan usahanya.
Business plan dapat menjadi panduan bagi wirausaha dalam mengoperasikan
usahanya.
 Sebagai bahan penilaian tertulis dalam menilai keberhasilan usaha yang telah
dilaksanakan selama ini.
 Sebagai bahan mengevaluasi kelemahan pencapaian target usaha yang telah
terjadi. Hal ini untuk memantapkan langkah selanjutnya berdasarkan pengalaman
dan kesalahan-kesalahan yang mungkin telah terjadi pada bisnis dimasa lalu
 Sebagai pedoman bagi pihak luar (eksternal) dalam menilai kondisi Usaha.
Rancangan usaha yang baik dapat memberikan keyakinan pada pihak calon
penanam modal, kreditor atau investor untuk menanamkan modal kepada
wirausaha.
 Sebagai dasar dalam memaksimumkan sumber daya yang telah diuraikan, juga
untuk memberikan dokumentasi kepada perusahaan sendiri tentang kondisi
investasi usaha yang dimiliki.
Agar perencanaan usaha dapat dipahami oleh orang-orang yang berkepentingan, terdapat
sifat atau ciri perencanaan usaha yang baik. Adapun sifat atau ciri perencanaan bisnis
yang baik adalah sebagai berikut.
 Perencanaan usaha fokus pada visi, misi dan tujuan dari kegiatan usaha yang
dilakukan.
 Perencanaan usaha memiliki rasionalitas dan faktual, yaitu harus masuk akal,
realistis (dapat dilakukan), berorientasi pada masa depan, dan didukung data dan
fakta yang ada.
 Perencanaan usaha dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
mempertimbangkan kondisi dan prediksi pada keadaan di masa yang akan datang.
 Perencanaan usaha dijadikan pedoman dalam melaksanakan tindakan usaha di
masa yang akan datang sehingga harus bersifat sebagai persiapan dan fleksibel
serta dapat digunakan di masa yang akan dating.
 Perencanaan usaha bersifat operasional, yaitu sederhana, terperinci dan dapat
dioperasionalkan (dilaksanakan).
Rencana Usaha merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ide bisnis.
Dengan bantuan rencana bisnis maka ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis.
Yushita (2015) mengemukakan beberapa manfaat pengelola usaha harus menyusun
perencanaan usaha, antara lain sebagai berikut.
 Rencana usaha dapat menjadi alat pengawasan dan pengendalian kegiatan sehari-
hari bagi seorang wirausaha.
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan pembiayaan dari
Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain the institution financing).
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan dana investasi (To
obtain investment funds).
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mengatur dengan siapa harus
bekerjasama (To arrange strategic alliances).
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan atau memenangkan
suatu kontrak besar (To large contracts).
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat menarik tenaga kerja inti (To attract
key employes).
 Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat memotivasi dan fokus (To motivate
and focus your management team).
Di samping itu, terdapat tiga fungsi rencana usaha bagi seorang wirausaha, yaitu (1)
sebagai rencana aksi usaha yang akan dilaksanakan (Action Plan), (2) sebagai Peta Jalan
Usha (Road Map), dan (3) sebagai alat penjualan (sales tools). Berikut dikemukakan
lebih jelas mengenai ketiga fungsi tersebut:
 Sebagai Rencana Aksi (Action Plan), yaitu membantu seorang wirausaha
bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
 Sebagai Peta Jalan (Road Map), yaitu menjadi alat yang sangat berguna agar
usaha tetap pada arah yang diinginkan.
 Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool), yaitu sebagai bantu penjualan (Sales Tool),
sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang bisa dipergunakan
untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di usaha tersebut.

C. Prinsip Business Plan


Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha itu sebagai berikut:
 Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
 Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
 Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
 Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan
efisien.
D. Kerangka bisniss plan
1. Ringkasan Eksekutif
Untuk memulai proposal, kamu harus memberikan gambaran singkat mengenai
apa saja yang akan dibahas dalam proposal bisnis plan yang kamu ajukan.
Jelaskan poin penting dari masing-masing kerangka proposal. Kalau dalam
konteks akademik, keberadaan ringkasan eksekutif ini mirip seperti abstrak.
2. Deskripsi Bisnis/Perusahaan
Segmen pertama untuk membuka proposal adalah model bisnis. Di sini, kita
perlu tahu model bisnis seperti apa yang akan tawarkan sekaligus tujuan
bisnis. Selain itu, juga harus menawarkan argumen sejauh mana bisnismu bisa
bersaing di pasar. Melaluhi analisis SWOT yang
terdiridari strength (kelebihan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang),
dan threat (ancaman).
3. Produk atau Servis
Bukan bisnis namanya kalau tidak ada produk atau servis yang ditawarkan. Di
bagian ini, jelaskan ide kreatif apa yang ditawarkan melalui bisnis. Kamu
juga harus memaparkan kelebihan produk/servis dari bisnismu dibanding
bisnis lain.
4. Analisis Pasar
Selanjutnya, jabarkan target konsumen seperti apa yang kamu sasar. bisa
melakukan metode targeting dan segmenting. Selain itu, agar dapat menyasar
konsumen dengan tepat, perlu menganalisisnya dari segi demografi,
psikologi, hingga perilaku.
Selain menentukan konsumen, juga harus mempelajari para rival di industri
alias kompetitor. Ini penting karena memperhatikan mereka akan
membantumu meraih peluang-peluang yang belum tersentuh oleh mereka.
5. Manajemen Operasional
Bagian ini berisi tentang penjelasan bagaimana menjalankan bisnis di setiap
harinya. Bagian ini bisa dibilang fleksibel karena setiap bisnis memiliki
operasional yang berbeda-beda, tergantung bentuk produk/servis yang
ditawarkan.
Jika bisnismu menawarkan produk berupa barang, maka jelaskan bagaimana
kamu memproduksinya. Apabila kamu menawarkan jasa, jelaskan bagaimana
jasa tersebut digunakan konsumen sekaligus di bagian apa perusahaanmu
andil dalam memberikan jasa.
6. Strategi Pemasaran
Sesuai namanya, bagian ini berisi tentang rencanamu memasarkan
produk/servis. Maka dari itu, bagian ini biasanya menjelaskan tentang cara
penjualan, cara promosi produk/servis, rencana iklan, bagaimana kamu
mengemas (branding) terhadap bisnismu, dll.
7. Rancangan Biaya
Perputaran finansial termasuk salah satu aspek penting untuk
mengembangkan bisnis. Satu titik kesalahan saja bisa menjadi fatal. Ini
mengapa harus merencanakan biaya apa saja yang akan keluarkan untuk
memulai bisnis. Namun, membuat daftar pengeluaran saja belum cukup.
Kita harus bisa memproyeksikan keuntungan bisnismu di masa depan. Ini
karena kamu sedang menawarkan proposal kepada investor. Maka dari itu,
mereka butuh jaminan, seberapa menguntungkan ketika mereka harus
menginvestasikan uangnya ke dalam bisnismu.
E. Perencanaan Bisnis Yang Baik
a. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dalam penulisannya memperhatikan
indikator antara lain sebagai berikut.
1) Sederhana, yaitu perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan
(mengandung kemudahan dan kepraktisan)
2) Spesifik, yaitu konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya.
3) Realistik, yaitu realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya.
4) Komplit atau lengkap, yaitu perencanaan yang lengkap semua elemennya.
b. Perencanaan yang baik adalah perencanaan usaha yang memiiliki unsur kelengkapan
business plan secara konkret, seperti hal-hal berikut.
1. Kejelasan latar belakang pemilihan jenis usaha/sumber ide usaha.
2. Kejelasan visi, misi dan tujuan usaha.
3. Kelengkapan dan ketepatan analisis SWOT dan strategi perusahaan.
4. Kesesuaian bidang usaha dengan ide usaha.
5. Kejelasan jenis produk (barang/jasa).
6. Kegunaan, keunggulan, keunikan, atau inovasi produk.
7. Ketepatan lokasi usaha.
8. Kesesuaian perencanaan waktu (untuk satu siklus usaha).
9. Dampak positif usaha terhadap lingkungan (ekonomi, sosial, dan budaya serta
lingkungan alam).
10. Kecermatan menentukan risiko bisnis dan pengelolaannya.
11. Kejelasan dan kelengkapan paparan perkembangan usaha yang sudah berjalan (khusus
untuk existing business).
12. Kejelasan target konsumen.
13. Kejelasan wilayah pemasaran.
14. Kecermatan menilai situasi persaingan.
15. Ketepatan menentukan jumlah dan harga produk.
16. Ketersediaan bahan baku, alat, proses produksi, dan kapasitas produksi.
17. Kejelasan bentuk usaha, Kelengkapan struktur organisasi dan personilnya, Kesesuaian
tim pengelola dan keahliannya serta jumlah tenaga kerja, dan Ketersediaan UKM Mitra.
18. Kecermatan menghitung kebutuhan investasi dan modal kerja.
19. Kecermatan membuat prediksi arus kas, laporan arus kas.
20. . Kecermatan menyusun rencana laba/rugi.

F. Penyusunan Buseness Plan dan Sistematika


Penyusunan perencanaan usaha / business plan secara umum dapat disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
1. Menyusun Ringkasan
Sebagian besar investor dan kreditor akan dibanjiri dengan proposal yang berpotensi dan
berpeluang, sehingga harus dibuat ringkasan 1 sampai dengan 2 halaman yang bisa menarik
investor dan kreditor untuk membaca business plan kita sampai dengan selesai dan bersedia
mendanai business kita. Supaya menarik, rencana bisnis harus dapat menunjukkan keunikan
usaha dan peluang pasar.
2. Menguraikan Deskripsi Produk (Profil Usaha)
Dalam deskripsi produk harus dijelaskan produk/jasa yang akan kita hasilkan. Jika usaha
kita menghasilkan produk maka harus dijelaskan cara membuat produk tersebut dan teknologi
apa yang dibutuhkan. Jika dalam bidang jasa harus dijelaskan proses pelayanan yang kita
tawarkan dan tehnologi yang kita butuhkan untuk mendukung proses pelayanan tersebut. Dalam
deskripsi produk ini, yang paling penting adalah menguraikan keunikan produk/jasa, keunggulan
dan daya saing dengan produk/jasa yang lain.
3. Membuat Analisis Pasar (Market Share)
Analisis pasar diperlukan untuk melihat seberapa besar peluang pasar yang bisa diambil.
Untuk itu kita menentukan siapa segmen pasar kita, menghitung berapa besar peluang pasar yang
bisa diambil dari segmen tersebut, menetapkan rencana penjualan, serta menentukan strategi
pemasaran dan saluran distribusi.
4. Menyusun Perencanaan Produksi (Analisis Produksi)
Setelah mengetahui rencana penjualan sesuai dengan potensi pasar, maka selanjutnya harus
disusun rencana produksi setiap periode. Periode produksi bisa dilakukan setiap hari, mingguan
atau bulanan disesuaikan dengan kapasitas produksi dan jenis produk. Misalnya untuk produk
yang tidak tahan lama dan kapasitas mesin terbatas , maka harus dilakukan produksi setiap hari.
5. Menyusun Perencanaan Keuangan (Analisis Keuangan)
Semua bentuk bisnis membutuhkan perkiraan pembiayaan. Prakiraan ini akan
menunjukkan tidak hanya berapa dana yang dibutuhkan namun juga potensi mendapatkan laba
dan kemampuan mengembalikan modal usaha. Langkah awal untuk menyusun perencanaan
keuangan adalah menentukan kebutuhan dana baik dana investasi aktiva tetap maupun dana
operasional sehari-hari (modal kerja) dan perkiraan pendapatan yang bisa diperoleh.
6. Menyusun Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas

G. Teknik Presentasi Business Plan


Defenisi dan Unsur-unsur Presentasi
Presentasi dapat didefenisikan sebagai komunikasi langsung antara penyaji dengan
sekelompok pendengar dalam situasi teknis, saintifik atau professional untuk satu tujuan tertentu
dengan menggunakan teknik sajian dan media yang terencana. Presentasi pada dasarnya
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan
untuk menyampaikan, memperkenalkan, menuntun, meyakinkan atau dengan kata lain
mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain. Dalam konteks pembelajaran kewirausahaan-1,
selain tujuan menyampaikan dan mengkomunikasikan ide/gagasan perusahaan yang dirancang,
presentasi juga dimaksudkan untuk mengetahui dan memberikan evaluasi terhadap kemampuan
mahasiswa peserta dalam menguasai ide/gagasan yang telah dituangkan dalam rancangan usaha
yang telah disusunnya. Sebagai salah satu cara mengkomunikasikan sesuatu (pengetahuan,
keterampilan, ide/gagasan dan sebagainya), presentasi memiliki 4 (empat) unsur penting. Unsur-
unsur ini sangat menentukan keberhasilan dalam proses presentasi, yakni:
1. Presenter Merupakan orang yang menyampaikan sesuatu yang akan dikomunikasikan
kepada pihak lain (audiens) secara langsung.
2. Materi Merupakan bahan yang akan dikomunikasikan kepada audiens.
3. Media Terdiri dari sarana yang digunakan untuk mengemas materi sehingga menarik
audiens serta peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi. Syarat media untuk
efektif digunakan adalah mudah, murah, praktis, aman, sesuai bahan dengan metode
penyajian, sesuai media dengan karakteristik peserta, tepat dan tersedia.
4. Audiens Merupakan pihak yang menerima sesuatu yang akan dikomunikasikan. Berhasil
tidaknya suatu presentasi dapat dilihat dari reaksi yang ditunjukkan oleh audiens.

Daftar pustaka

Modul pembelaran

https://dailysocial.id/post/kerangka-proposal-bisnis-plan

https://www.gudnyus.id/2020/02/prinsip-manfaat-dan-pentingnya-business-
plan.html#:~:text=Prinsip%20Business%20Plan&text=Perencanaan%20usaha%20harus%20da

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/15/business-plan-
adalah#:~:text=Rencana%20bisnis%20atau%20business%20plan,informasi%20mengenai%20bis
nis%20yang%20dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai