Anda di halaman 1dari 21

Bagian 1

Business plan atau rencana bisnis memang sebuah hal yang sangat penting bagi pebisnis dalam
menjalankan roda usaha. Dengan adanya business plan, pebisnis akan memiliki semacam
panduan dan petunjuk jalan yang akan memudahkan dan memberi arahan yang lebih fokus
dalam menjalankan usaha.

Dengan memiliki business plan yang baik, pebisnis juga akan memiliki peluang besar untuk
menarik para investor untuk mendanai usaha Anda dengan menjadikannya sebagai proposal dan
bahan presentasi.

Mengingat begitu pentingnya sebuah business plan ini, maka pebisnis harus mengerti dan
memahami teknik atau langkah-langkah menuliskan rencana bisnis ini. Rencana bisnis memang
sebaiknya ditulis, hal ini dilakukan agar pebisnis tidak mudah lupa dan juga bisa dilihat dan
dibaca investor saat Anda ingin mendapatkan tambahan dana. Lalu seperti apakah cara dan
langkah menulis business plan yang baik? Berikut ulasannya.

Langkah 1: Mengenal Bisnis Anda


Daftar Isi
 Langkah 1: Mengenal Bisnis Anda
o Langkah 2: Tentukan Visi Dalam Business Plan
o Langkah 3: Tentukan Audiens Anda
o Langkah 4: Saatnya Menuliskan Rencana Bisnis Anda

Sebelum benar-benar menuliskan rencana bisnis, Anda seharusnya sudah bisa mengenal dengan
baik bisnis Anda. Dalam hal ini, pelajari dan pahami secara menyeluruh dan mendalam tentang
bentuk, potensi dan segala tantangan yang ada pada bisnis Anda. Dalam tahap ini Anda bisa
menggunakan teknik analisa SWOT yang telah kita bahas sebelumnya. Anda bisa mempelajari
hal-hal terkait bisnis ini dengan banyak cara seperti membaca buku dan referensi lain, bertanya
dan berdiskusi pada ahli atau orang yang telah melakukannya sebelum Anda dan lainnya.

Artikel lain: 5 Manfaat Business Plan Yang Perlu Dipahami Pebisnis

Langkah 2: Tentukan Visi Dalam Business Plan


Setelah Anda mengenal dengan baik tentang bisnis Anda, maka langkah berikutnya adalah
menentukan visi bisnis Anda. Visi yang merupakan pandangan jauh tentang tujuan dan sasaran
perusahaan memang harus dimiliki seluruh pebisnis skala besar hingga skala kecil. Dengan
adanya visi yang jelas, maka Anda tak akan kesulitan nantinya dalam merancang alur dari
rencana bisnis Anda. Nyatakan visi bisnis dan perusahaan Anda dengan bahasa dan kalimat yang
jelas dan mudah dimengerti oleh orang lain.

Langkah 3: Tentukan Audiens Anda


Langkah berikutnya setelah memperoleh gambaran bisnis dan visi dengan jelas, Anda harus
menentukan target audiens. Ya, dengan target audiens yang tepat, maka Anda bisa menyesuaikan
konten business plan Anda dengan baik dan benar. Misalkan business plan untuk investor, maka
Anda harus menyusun rencana bisnis tersebut dengan lebih serius, mendalam dan profesional.

Baca juga: Mempelajari Teknik SWOT Guna Menggali Keunggulan Produk Bisnis

Langkah 4: Saatnya Menuliskan Rencana Bisnis Anda


Terakhir, saat tiga tahapan diatas sudah Anda lakukan dengan baik, maka saatnya Anda tuliskan
business plan Anda dengan urutan berikut :

1. Pernyataan Misi. Jelaskan satu hingga tiga paragraf singkat berisi misi dan tujuan
bisnis Anda, tuliskan pula prinsip-prinsip yang dianut bisnis Anda. Pada bagian ini
Anda juga harus menyatakan keunikan atau unique selling point (USP) yang
membedakan antara perusahaan atau bisnis Anda dengan perusahaan lain yang
bergerak di bidang yang sama.
2. Ringkasan Efektif. Tulislah sebuah ringkasan singkat satu sampai dua halaman dari
bisnis Anda. Dengan adanya ringkasan, maka pembaca termasuk investor akan
dimudahkan untuk bisa melihat potensi bisnis Anda dengan cepat dan efektif.
Sebaliknya, tanpa ringkasan, pembaca akan cepat merasa bosan dan jenuh.
3. Penawaran Produk atau Jasa. Selanjutnya tulis deskripsi produk atau jasa yang
Anda tawarkan lengkap dengan harga yang Anda jual.
4. Target Pasar. Jangan lupa juga untuk menuliskan target atau segmentasi pasar yang
akan Anda sasar pada bisnis Anda. Tunjukkan bagaimana target pasar Anda akan
membeli apa yang Anda tawarkan.
5. Marketing Plan. Tuliskan pula rencana atau strategi pemasaran bisnis pada business
plan Anda. Jelaskan secara rinci bagaimana biaya pemasaran, alasan pemilihan
strategi pemasaran serta target capaian dari #strategi pemasaran tersebut.
6. Analisis Industri dan Tingkat Persaingan.Tuliskan analisis yang lengkap dan
menyeluruh terhadap bidang bisnis Anda berserta kompetisi atau tingkat persaingan
dari bisnis Anda.
7. Laporan Keuangan. Hal ini berisi tentang apapun terkait pembiayaan atau modal
serta pendapatan yang ada pada bisnis Anda. Jika bisnis Anda telah berjalan beberapa
tahun, maka cantumkan saja laporan keuangan neraca laba rugi dari bisnis Anda
kepada calon investor.
8. Resume of Company Principal. Penjelasan tentang struktur karyawan di perusahaan
Anda juga bisa Anda tulis. Sertakan biografi dan latar belakang profesional dari
semua karyawan yang signifikan dalam bisnis Anda.
9. Penawaran Anda.Terakhir, tulislah penawaran serta paket-paket investasi yang Anda
miliki pada calon investor.

Bagian 2

Pengertian Business Plan


Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun
Business Plan. Business Plan adalah: A good definition: A business plan is a document that
convincingly demonstrates the ability of your business to sell enough of its product or service to
make a satisfactory profit and be attractive to potential backers.

A better definition: A business plan is a selling document that conveys the excitement and
promise of your business to any potential backers or stakeholders. (Bygrave 1994: 114)

Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling document yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.

Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut: The business plan is a written document
prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and internal elements
involved in starting a new venture. It is often an integration of functional plans such as
marketing, finance, manufacturing and human resources. (Hisrich-Peters, 1995: 113)

Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang mengambarkan
semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal mengenai perusahaan untuk
memulai sewaktu usaha. Isinya Bering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran,
permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.

Suatu definisi business plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh Bygrave, 1994: 441)
sebagai berikut:
Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan
penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang
manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang
jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi
tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang.
Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi
tujuan perusahaan yang hendak dicapai.

Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali
diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana perjalanan atau road map
yang akan diikuti oleh wirausaha. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I
now? Where am I going? How will I get there?

Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan
konsumen akan mempelajari business plan ini.

Sebuah business plan dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat
bagus, bagus, sedang, dan kurang baik.

Mengenai kedalaman dan rincian dari sebuah business plan sangat tergantung kepada luasnya
bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau
hanya toko barang-barang kelontong.

Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan
secara jelas dan rinci informasi menyangkut:
1. Lokasi pabrik
2. Proses produksi
3. Masalah bahan baku
4. Masalah mesin dan perlengkapan
5. Masalah karyawan yang terlatih
6. Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan dimasa yang
akan datang. Apakah aset ini disewa atau dibeli.
7. Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.

Business Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang
memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki .

Definisinya It is a written statement setting forth the business's mission and objectives, its
operational and financial details, its ownership and management structure and how it hopes to
achieve its objectives (Megginson, 2000) artinya Business plan adalah suatu rencana tertulis
yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para
pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.

Rencana bisnis yang baik, merupakan garnbaran bagaimana memperoleh suatu kekayaan atau
cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha.

Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan yaitu:


1. Busines merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis.Ini menolong
anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3. Ini merupakan alat kornunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyandang
dana. Dengan adanya business plan mernbuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional
bisnis.
4. Ini rnernbuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkahlangkah praktis
menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai
dengan rencana atau tidak.

Isi dari sebuah business plan:


1. Kulit depan / cover judul
2. Ringkasan eksekutif sejarah[latar belakang bisnis
3. Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4. Deskrisi tentang pasar
5. Deskripsi tentang produk/komoditi yang akan diusa- hakan
6. Susunan pengurus dan kepemilikan
7. Objectives dan goals
8. Gambaran Keuangan
9. Lampiran

Mengapa Terjadi Kegagalan Dari Business Plan


Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa
faktor:
* Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki
tanggung jawab.
* Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
* Pengusaha tidak dapat menangkap, ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
* Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan. jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut.

Kerangka Rencana Usaha


Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup
antara lain :

a. Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan
ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya
berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih
mementingkan prospek masa depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama perusahaannya
“Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan kegiatan sesaat yang populer pada waktu itu.

Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah :


(1) Short – pendek
(2) Simple – sederhana
(3) Easy to spell – mudah dieja
(4) Easy to remember – mudah diingat
(5) Pleasing when read – enak dibaca
(6) No. disagreeable sound – tak ada nada sumbang
(7) Does not go out of date – tak ketinggalan zaman
(8) Ada hubungan dengan barang dagangan
(9) Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
(10) Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
(11) Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.

Apapun merek yang dipilih, biasanya jika perusahaan itu mengalami kemajuan maka namanya
atau mereknya ikut populer juga. Namun persyaratan memberi merek atau nama seperti di atas
patut dipertimbangkan.

b. Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu :
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman

Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang
berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi. Antara tempat
kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan sebagai berikut :
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan.
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah dari pada memilih tempat perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang mempunyai beberapa perusahaan harus memilih tempat yang
berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap
perusahaan itu tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan,
seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku, transport
tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usah mementingkan segi
hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha ada di Jakarta dan tempat kediaman
perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.

c.Lokasi pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja
ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan
memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak
toko akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun. Apabila
di buka pusat perbelanjaan di daerah baru, kemudian akan banyak muncul toko-toko pelengkap
lainnya, maka main lama daerah tersebut akan semakin ramai dan menjelma menjadi lokasi
pertokoan yang strategis.

d. Lokasi pabrik/industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah :
· Dekat dengan sumber material
· Dekat dengan pasar
· Mudah mendapat tenaga kerja
· Mudah fasilitas transportasi
· Mudah memperoleh bahan bakar
· Mudah memperoleh air dan
· Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya

Pertimbangan mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena bagi satu industri
mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan bagi yang lainnya fasilitas transpor.
Lokasi yang baik ialah yang mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara seimbang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus diperhatikan dalam
memilih lokasi yaitu :
1. Backward linkage
2. Forward linkage

Backward linkage berarti pertalian ke belakang yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang
akan digunakan. Ini termasuk bahan baku. Tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat
setempat.

Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah
tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi

4. Komoditi yang akan diusahakan


Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergantung kepada pemilik usaha. Pemilik
tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari lingkungannya atau dia
mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut satu dia mempunyai relasi khusus untuk
mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya dan
menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya. Lalu penulis tersebut
membuka usaha penerbitan dan percetakan sendiri. Atau pemilik perusahaan mempunyai selera
khusus tentang makanan, lalu dia membuka restoran.

Jadi kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa
barang-barang ataupun jasa.
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam
mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

5. Konsumen yang dituju


Dalam hal ini perlu dianalisa calon-calon konsumen yang diharapkan. Apakah konsumen
bertempat tinggal di lingkungan usaha? Ataukah perusahaan akan menjangkau konsumen yang
lebih jauh.

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usahanya
berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan
usaha bentuk pertokoan.

Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun
demikian kita perlu menganalisa total permintaan yang dapat diharapkan.

Mengenai jumlah total permintaan yang dimaksud bukanlah suatu jumlah permintaan yang
bersifat permanen tetapi perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu. Misalnya usaha
transportasi, dalam menghitung total permintaan harus mempertimbangkan masa-masa libur
untuk meramalkan jumlah permintaannya.

6. Pasar yang akan dimasuki


Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan sebagai
pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau perelung pasar. Pemimpin pasar memiliki
pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga,
membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin
pasar ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain. Dia harus tetap berjaga-jaga
untuk mempertahankan pangsa pasarnya.

Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia
selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini
berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam taktik akan
digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih
memuaskan dan sebagainya.

Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada
dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan
memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran
serangan balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam
menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggannya.

Perelung pasar ini berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar
kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan
perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi ada pula
strategi perusahaan besar membuka unit-unit usaha kecil yang ditujukan untuk melayani relung
para. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai
perelung pasar. Sebagai contoh usaha perelung pasar misalnya pada dunia perbengkelan yang
sudah banyak dibuka di segala penjuru. Kemudian seorang wirausaha mempunyai ide membuka
bengkel berjalan. Dengan menggunakan Mobil satu truk khusus bengkel berjalan ini memberikan
service khusus kepada pelanggan-pelanggan yang ada di kompleks perkantoran ataupun di
rumah-rumah tinggal. Mereka mengadakan kontak melalui telepon atau melalui kepala kantor
untuk menjalin hubungan dengan para pemilik mobil. Bengkel berjalan ini memberikan layanan
perbaikan mobil ataupun ganti oli.

7. Partner yang akan diajak kerjasama


Definisi partnership ialah an association of two or more persons to carry on as co-owners of a
business for profit (Musselman dan Hughes), Artinya, partnership ialah suatu asosiasi atau
persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun
persekutuan ini banyak dilakukan dalam biang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga
persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari laba. Bentuk partnership dapat mengatasi
beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.

Ada dua macam partnership yaitu :


1. General partnership; dan
2. Limited partnership

Bentuk gerak partnership semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis sama-sama
bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.

Bentuk limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung
jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas. Jumlah anggota yang
mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya. Anggota yang memiliki tanggung
jawab terbatas (limited partner) tidak memiliki suara dalam mengoperasikan perusahaan sehari-
hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan bersama. Dalam
peraturan mereka tidak dibenarkan menarik modal penyertaannya, kecuali dalam keadaan
tertentu. Jika tidak dijelaskan pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota
dianggap sebagai general partner, dan mempunyai tanggungjawab tidak terbatas.

Macam-macam bentuk Partnership


Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk partner, misalnya ada anggota yang
aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut
secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif
menjalankan bisnis, ini disebut silent partner. Ada pula partner yang tidak aktif, dan juga tidak
dikenal umum, ini disebut dormant partner (dormant = tidur)

Ada lagi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya sebagai pemilik kepada
umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua tindakannya menjadi tanggung jawab
pemilik bisnis.

General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan senior partner dan
anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan yunior partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan
bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya
diatur secara tertulis. Sebab banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah usaha berjalan lancar
ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah yang membuat kericuhan yang belum
diatur sebelumnya.

Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut :
· Nama-nama partner
· Jumlah penyertaan modal
· Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
· Gaji dan honor
· Pembagian laba atau kerugian
· Prosedur menambah partner
· Prosedur memberhentikan partner
· Penambahan karyawan
· Tanggung jawab dan otoritas

8. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan


Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter,
kejujuran, dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang jujur. Padahal kejujuran
ini adalah modal kehidupan yang utama.

Kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi di balik itu
terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Nah, dalam hal ini perlu pengamatan.
Pengawasan dilakukan terus menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Jangan
biarkan orang-orang kepercayaan anda bekerja bebas 100%, tetapi awasi dia, pantau tindak
tanduknya, melalui catatan-catatan tertulis, informasi, ataupun rumor-rumor yang berkembang di
antara karyawan lain.

Hendaknya pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan syak wasangka, kecurigaan dari
personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara sebagai suatu
kekerabatan. Jika ditemukan ada penyelewengan, ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan
sebijaksana mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan kerusuhan.

Terutama dilakukan terhadap orang kepercayaan yang masih ada hubungan famili, adik ipar,
kakak ipar, keponakan, dan sebagainya. Seringkali famili dekat ini merongrong jalannya bisnis.
Jadi, harus dipertimbangkan apakah tidak ada orang lain, selain famili dekat tersebut. Apakah
sudah terjamin bahwa famili dekat tersebut memang orang yang bisa dipercaya dan dapat
diandalkan?

Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili dekat sebagai
tangan kanan pemilik. Barangkali perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam
wirausaha, maka tempatkan di pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis.
Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus selektif bila mau menempatkan mereka dalam kegiatan
bisnis orang tuanya. Sebab tidak semua anak-anak sama perangainya. Lain orang, lain
perilakunya.
9. Jumlah modal yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil.
Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu
mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili
lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-
masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini
harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk
menggerakkan langkah pertama wirausaha.

Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka
hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan
menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang
dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah
cukup percaya akan menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah. Inilah sumber-sumber
modal, yang dapat diharapkan setelah usaha berjalan. Kemudian harus menjalin hubungan
dengan bank. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus
berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan
dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.

10. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan


Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan usaha
pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri. Untuk pertama kali membuka
usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Di luar itu, jangan dibeli, sebab akan
mengganggu uang kas.

Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan :


1. Ekonomis
2. Prestise

Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan
membeli peralatan yang sangat diperlukan, rak-rak, meja, mesin hitung. Dia bisa cari peralatan
itu di pasar barang bekas, ini sangat ekonomis. Dia merasa belum perlu membeli cash register,
cukup pakai mesin hitung yang murah saja. Nanti jika usaha sudah maju, baru beli yang serba
mahal dan mewah, baru boleh menonjolkan prestise.

Wirausaha yang prestisius, akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Ini
pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan
seta konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Misalnya
wirausaha ini dibuka di lokasi pemukiman elit, harus terjamin kebersihan, dan keasriannya.
Untuk itu perlu dipasang AC, fan dan sebagainya. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan
lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.

11. Penyebaran promosi


Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus
direncanakan apakah usaha ini diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan
harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan
ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan
sebagainya.

Elemen-elemen promosi
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
1. Advertising, yaitu berupa iklan di berbagai media
2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun
yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah,
undian-undian kupon dan sebagainya.
4. Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik
menyangkut produk manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image
(citra) baik terhadap perusahaan.

Bentuk-bentuk advertising yang sering digunakan antara lain :


1. Papan reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis sehingga jelas dipandang. Papan
reklame ini dimanfaatkan pula sebagai sarana hiasan kota dengan menggunakan warna warni
lampu penerangan. Dapat dipasang rendah ataupun dipasang tinggi di atas gedung bertingkat.
2. Poster, yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di atas kertas atau kain.
Gambarnya agar mencolok.
3. Katalog, ini juga dibuat di atas kertas dengan desain menarik, berisi keterangan dengan
gambar disertai foto dan daftar harga barang yang ditawarkan.
4. Folder, ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat sehingga menarik, kecil mungil,
dihiasi tulisan, gambar, dan foto.
5. Spanduk, ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, kadang-kadang diberi gambar.
Dipasang atau direntang di jalan-jalan ataupun di depan gedung/bangunan tertentu.
6. Slide, ini merupakan bahan yang diproyeksikan di dalam bioskop sehingga menjadi bahan
iklan yang ditayangkan sebelum pemutaran film.
7. Iklan, adalah sejenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti surat kabar, majalah atau
media electronic seperti televisi dan radio.
8. Papan nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar masyarakat mengetahui
kegiatan apa yang sedang berjalan di tempat tersebut. Rasa ingin tahu mereka akan menjadi daya
tarik tersendiri terhadap perusahaan.

Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan
promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara :
1. Memasang papan nama perusahaan
2. Memasang spanduk yang menyatakan: “Sudah dibuka usaha…” dan menonjolkan
keunggulan-keunggulan produknya.
3. Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru
tersebut
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam, antara lain melalui orang yang diberi honor
membagikan brosur ke sopir di perempatan jalan, dan ke rumah-rumah di sekitar lokasi
perusahaan, kantor-kantor, atau ke jemaah masjid.
4. Memberitahukan kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang
mereka untuk datang berkunjung.
5. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.

Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha anda.
Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan wants-nya, maka lain kali mereka akan datang
kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi agar mereka mencoba produk
usaha tersebut. Lam kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.

12. Strategi harga yang akan digunakan


Perlu direncanakan strategi harga yang bagaimana yang akan digunakan.
Policy harga buat suatu perusahaan tidak harga termudah saja, tapi juga ada harga tertinggi.
Umumnya bagi perusahaan baru dipasang harga perkenalan.

Price yang umum digunakan ialah :


a. Skimming price, yaitu memasang harga setinggi mungkin dengan alasan :
· Demand bersifat in elastis pada waktu barangnya dipasarkan.
· Pasaran ditujukan kepada konsumen-konsumen yang kaya
· Bertujuan untuk. mengembalikan modal yang telah tertanam dalam waktu singkat
· Tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.

b. Penetration price, ini kebalikan dari skimming price yaitu memasang harga yang rendah pada
permulaan pemasaran kemudian dinaikkan bertahap.

Alasan-alasan policy ini ialah :


· Diperkirakan demand bersih elastis
· volume produksi yang besar, biaya-biaya akan dapat ditekan
· Takut masuknya calon-calon pesaing

c. Competitors price atau price leader


Penetapan harga ini, mengikuti harga yang berlaku di pasar

d. Margin pricing
Price policy ini, ditetapkan berdasarkan perkiraan, asal sudah ada untung, barang dijual yang
penting tidak rugi.

e. Price lining
Artinya, membuat kelompok barang yang harganya sama. Konsumen boleh pilih barang yang
disenangi. Misalnya ada bermacam-macam kaos, harga @ Rp 10.000,- atau macam-macam
sandal harga @ Rp 20.000,-

f. Discount house, disini harganya jauh lebih murah dari toko-toko lain.
Lokasi toko ini tidak boleh berdekatan dengan toko-toko umum yang sudah ada di lokasi
tertentu.

g. Judgement price
Artinya harga barang ditetapkan berdasar keistimewaan barang. Misalnya ada barang,
nampaknya bagus. Barang ini diberi label harga yang lebih mahal dari harga sebenarnya. Justru
dengan harga lebih mahal ini barang tersebut cepat laku.

h. Customary price
Harga barang ini sudah melekat di hati konsumen. Bila harga produksi meningkat karena
naiknya harga bahan baku, produsen tidak menaikkan harga jual.

Apakah usaha produsen untuk mengatasi masalah ini? Bila harga bahan baku melonjak, maka
produsen dapat melakukan kebijaksanaan, tidak merubah harga jual dengan cara :
1) Mengurangi jumlah isi, mengurangi berat timbangan, mengurangi panjang dan sebagainya,
harga jual tidak berubah.
2) Menurunkan kualitas barang misalnya dikurangi pemakaian gula, coklat dan sebagainya.

i. Odd price
Price policy ini biasanya memasang harga seperti Rp 2.990,- untuk harga yang seharusnya Rp
3.000,-. Dengan harga tersebut secara psikologis konsumen merasa memperoleh untung besar,
membayar Rp 2.990,- dari pada membayar Rp 3.000,-

j. Even price
Yaitu urutan-urutan harga yang disesuaikan dengan nilai pecahan uang seperti Rp 500,- Rp
1.000,-, Rp 5.000,-, Rp 10.000,-, Rp 20.000,-, Rp 50.000,-

Bagi wirausaha baru, yang baru membuka usahanya, biasanya diberlakukan harga perkenalan
dengan harga murah. Tujuannya ialah untuk menarik simpati para konsumen.

Bagian 3 KESIMPULAN

Ketika anda memulai usaha maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menemukan
rencana bisnis yang tepat.

Rencana bisnis memiliki tujuan seperti menghasilkan keuntungan atau mengumpulkan uang.

Rencana bisnis setiap usaha tidaklah sama tergantung pada bisnis anda dan tujuannya.

Terkadang anda membutuhkan rencana yang berbeda dengan pebisnis lainnya.

Pentingnya rencana bisnis bagi bisnis anda diantaranya adalah perencanaan ini memiliki
pengaruh yang besar terhadap keseluruhan jalannya dan perkembangan usaha anda.
Demikianlah Pengertian perencanan bisnis (Business Plan), tujuan dan jenisnya bagi
perkembangan bisnis.

BAGIAN 4

Tujuan Bisnis Plan

Bisnis plan sangat penting dilakukan karena memiliki beberapa tujuan utama
seperti:
a. Membantu Anda agar tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan
saat awal ingin membuka sebuah bisnis.
b. Alat untuk mencari dana, sehingga Anda dapat mengatur keuangan dan berhasil
dalam bisnis.
c. Sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan
penyandang dana. Hal ini akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara
operasional bisnis Anda.
d. Mempermudah untuk menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-langkah
praktis dalam menghadapi persaingan, membuat promosi, dan sebagainya,
sehingga usaha akan lebih efektif dan menghasilkan keuntungan.
e. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasional yang akan dilakukan.
Cara Menyusun Bisnis Plan

Berikut adalah beberapa cara atau langkah dalam menyusun bisnis plan dengan
baik.

a. Kenali Bisnis
Pelajari dan pahami secara menyeluruh dan mendalam mengenai bentuk, potensi,
dan segala tantangan yang ada pada bisnis. Dalam tahap ini Anda bisa
menggunakan teknik analisis SWOT. Ini adalah langkah awal yang sangat penting
untuk membangun bisnis yang sesuai dengan keinginan dan dapat memberikan
keuntungan maksimal.

b. Tentukan Arah
Pandangan yang terarah mengenai tujuan dan sasaran perusahaan memang harus
dimiliki seluruh pebisnis. Dengan adanya arah yang jelas, maka Anda tak akan
kesulitan nantinya dalam merancang alur dari rencana bisnis tersebut. Buatlah
tujuan dan sasaran bisnis yang jelas dan terarah agar dapat mencapainya dengan
lebih mudah.

c. Tentukan Target Bisnis


Dengan menentukan target bisnis plan yang tepat, Anda bisa menyesuaikan konten
bisnis plan dengan baik dan benar. Misalkan target bisnis plan adalah klien, maka
Anda harus menyusun rencana bisnis tersebut dengan lebih serius, mendalam, dan
profesional.

d. Tulis Rencana Bisnis


Jika Anda sudah memahami ketiga langkah di atas, maka Anda bisa langsung
menuliskan rencana bisnis. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dituliskan
dalam bisnis plan:
– Misi Bisnis
– Ringkasan Efektif
– Penawaran Produk atau Jasa
– Target Pasar
– Marketing Plan
– Analisis Industri dan Tingkat Persaingan
– Laporan Keuangan
– Resume of Company Principal
– Penawaran
– Lampiran

Bisnis plan memang tidak wajib dilakukan pebisnis sebelum memulai usaha,
namun ada baiknya untuk meluangkan waktu dalam menulis bisnis plan. Saat
Anda mulai menulis bisnis plan, tanpa disadari Anda dapat mengetahui seberapa
besar keinginan untuk membuka bisnis tersebut dan seberapa besar kesiapan Anda

BAGIAN 5

Manfaat dari Business Plan

Lantas, apa sajakah manfaat yang bisa didapatkan dari adanya business plan ini? Simak
penjelasannya di bawah ini.

1. Mengawali Sebuah Bisnis

Bisnis bisa ada atau eksis karena adanya rencana bisnis. Tanpa adanya rencana bisnis, sebuah
usaha yang baru saja didirikan tentu saja akan mengalami kesulitan saat mengembangkan
usahanya. Adanya rencana bisnis yang jelas membuat Anda tahu apa saja hal yang akan
dilakukan ke depannya. Selain itu, Anda juga akan memiliki gambaran yang jelas mengenai cara
menggabungkan berbagai macam instrumen yang dimiliki untuk mengembangkan usaha
tersebut.
ADVERTISEMENT

Susunlah business plan secara detail. Lakukan klasifikasi bidang dan pembagian kerja secara
jelas. Adanya rencana bisnis yang baik senantiasa akan mengantarkan usaha pada kesuksesan.
Percayalah!

2. Membantu Permodalan

Pengetahuan dan kesiapan seorang pebisnis bisa dinilai dari rencana bisnis yang disusunnya.
Semakin baik, semakin dalam pula ia mengetahui seluk beluk bisnis yang hendak dijalankannya.

Membuka bisnis bukanlah hal yang mudah, terutama dalam hal permodalan. Modal adalah hal
yang paling krusial. Seseorang yang ingin berbisnis kerap kali terhambat karena terbatasnya
modal yang dimiliki. Adanya rencana bisnis yang detail, rapi, dan bagus bisa dijadikan daya tarik
untuk mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya pada bisnis yang ditekuni. Selain
itu, Anda juga akan lebih mudah mendapatkan sokongan dana dari para kreditor atau lembaga
keuangan lainnya.

3. Membantu Membuat Keputusan

Business plan layaknya sebuah rambu-rambu lalu lintas yang bisa digunakan untuk menetapkan
arah dan tujuan, serta memutuskan apakah bisnis yang di jalan sesuai dengan yang direncanakan
atau tidak. Misalnya apakah target penjualan sudah tercapai atau belum, posisi keuangan
perusahaan, dan daya tarik produk terhadap konsumen. Kalau ketiganya belum tercapai, Anda
perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab utamanya. Selain itu, Anda juga perlu
menindaklanjuti hal tersebut agar tidak terjadi secara continuous atau berkelanjutan.

4. Tujuan dan Prioritas Bisnis Lebih Jelas

Rencana bisnis bisa membantu Anda untuk mengetahui tujuan dan prioritas bisnis. Adanya
ukuran terhadap margin laba, peluncuran produk baru, dan pihak-pihak yang terlibat membantu
Anda untuk mewujudkan tujuan bisnis. Di samping itu, rencana bisnis juga membantu Anda
untuk fokus pada masalah yang terjadi. Dengan demikian, masalah tersebut bisa dikelompokkan
berdasarkan prioritas penyelesaiannya. Misalnya bagian keuangan, pemasaran, dan manajemen.

5. Membantu Mengembangkan Ide Bisnis

Adanya business plan membuat ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis. Melalui
beberapa pendekatan pada business plan, Anda akan lebih mudah untuk mengelola Sumber Daya
Manusia (SDM), mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran produksi, mengetahui apa yang
diproduksi, sistem pemasaran yang tepat, dan strategi operasional apa yang dijalankan agar
bisnis bisa mendulang kesuksesan. Ide-ide bisnis yang muncul juga bisa digunakan untuk
mengembangkan produk. Tujuannya agar ada inovasi dan produk tidak stuck hanya pada satu
jenis saja.

6. Memberikan Gambaran Kepada Konsumen dan Investor


Seperti yang sudah dijelaskan di awal, rencana bisnis yang baik bisa mendatangkan investor dan
kreditor untuk memberikan modalnya. Misalnya, dalam hal pemasaran. Adanya business plan
membuat kita lebih peka terhadap produk yang dimiliki. Hal ini juga bisa digunakan untuk
membandingkan produk kita dengan produk perusahaan lainnya yang sejenis. Adanya tingkat
penjualan yang rendah membuat kita berupaya untuk menemukan solusi untuk memperkenalkan
produk bisnis kita kepada pihak luar.

BAGIAN 6

Tipe business plan secara garis besar ada 4, yaitu mini plan, presentation plan, working plan dan
what-if plan. Nah, untuk lebih jelasnya akan diurai satu persatu.

Mini plan
Seperti namanya, mini plan berarti business plan yang sederhana. Mini plan ini adalah ringkasan
dari business plan. Kegunaan dari mini plan sendiri adalah untuk memperingkas dan
menyederhanakan business plan Anda. Jadi orang-orang yang akan membaca business plan Anda
tinggal mendownload secara praktis di smartphone dan membacanya pada saat itu juga. Ini
sangat menguntungkan jika bisnis Anda memang tidak terlalu besar. Tetapi jika memang
business plan Anda memang membutuhkan detail yang cukup panjang, Anda tidak perlu susah-
susah membuat mini plan.
Presentation plan
Ini adalah business plan yang dibuat untuk Anda presentasi. Lalu apa bedanya business plan
biasa dengan presentation plan? Di presentation plan, Anda bisa membuat secara ringkas, tidak
bertele-tele dan banyak menunjukkan gambar. Inilah gunanya dari presentation plan yang
merupakan salah satu tipe dari empat bisnis plan yang telah disebutkan. Jika business plan Anda
sangat panjang atau terlalu panjang maka Anda bisa merangkum dengan grafis-grafis atau
statistik agar menarik untuk diikuti. Setiap Anda mempresentasikan business plan, usahakan
jangan terlalu banyak tulisan. Karena presentasi sebenarnya adalah dimana justru Anda yang
banyak bicara, bukan orang-orang yang membaca slide Anda.

Working plan
Ini adalah business plan yang digunakan untuk bagaimana bisnis Anda atau perusahaan akan
berjalan. Disini Anda akan membuat business plan sedetail mungkin tentang bagaimana bisnis
Anda dimulai, cara produksi, cara marketing, cara merekrut sampai menggaji karyawan.
Semuanya dapat dilihat dari working plan. Semakin detail Anda membuat working plan, semakin
bagus pula Anda dapat menjalankan bisnis Anda.
Disini working plan berguna untuk kepentingan pribadi, bukan untuk konsumsi publik. Jadi
Anda tidak perlu menyertakan hal-hal yang penting seperti modal atau jumlah keuntungan.
Working plan lebih mengarah ke bagaimana bisnis Anda ini akan berjalan.

What-if plan
What-if plan akan berguna untuk menawarkan kepada investor atau calon penyandang dana. Jadi
Anda bisa membuat business plan yang berisi tentang bagaimana sebenarnya masa depan dari
bisnis Anda. Bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, entah itu baik atau buruk.
Skenario buruk misalnya bagaimana penjualan Anda dalam satu bulan atau satu tahun
mendatang. Lalu bagaimana jika misalnya produk Anda akan mengalami kenaikkan harga.
Apakah mempengaruhi penjualan atau tidak. Lalu jangan lupa untuk menyertakan bagaimana
target pesaing Anda.

Anda mungkin juga menyukai