Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL RESUME PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

A. Mengapa Pentingnya Perencanaan Usaha/Bussines Plan

Wirausaha dimulai dengan sebuah rencana. Rencana tersebut


disertai dengan ide, inovasi, kreatifitas seorang wirausaha. Ketika kita
berencana merealisasikan atau mewujudkan ide itu dalam sebuah tindakan
atau pekerjaan, realitasnya kita dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu
(1) pekerjaan kita berhasil sehingga kita mendapatkan uang atau
sebaliknya (2) pekerjaan kita gagal sehingga kita harus memikirkan
kembali rencana kita. Seorang wirausaha baru cenderung melaksanakan
kegiatan trial and error atau cobacoba. Jika usaha yang dilakukan gagal
mereka akan beralih ke usaha yang lain; jika gagal beberapa kali, mereka
akan berhenti melalukan usaha/ menyerah tanpa melakukan evaluasi
tentang apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Model seperti ini
banyak dijumpai pada masyarakat kita. Sejalan dengan teori yang
dikemukakan David H. Bangs, Jr (1995), bahwa seorang pengusaha yang
tidak bisa membuat perencanaan usaha sebenarnya merencanakan
kegagalan. Namun, pengusaha yang tidak mengalami kegagalan adalah
pengusaha yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya,
menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup
pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya.
Perencanaan usaha/ business plan adalah dokumen yang harus
dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan bisnis. Walaupun bisnis
beragam dalam aspek produk atau jasa yang diberikan. Setiap rencana
bisnis punya beberapa elemen. Elemen pokok tersebut antara lain (1)
deskripsi bisnis, (2) produk/barang dan jasa, (3) analisis pasar dan rencana
pemasaran, (4) rencana produksi, dan (5) analisis keuangan. Jadi bisa
disimpulkan business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
seorang wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai suatu usaha dalam bentuk
perencanaan terpadu meliputi pemasaran, permodalan, produksi dan
sumber daya manusia.
Mengapa saya harus membuat rencana bisnis?
a. Trend Masyarakat yang Berubah
Semakin berkembangnya zaman, trend masyarakat pun ikut berkembang.
Pada era 70 hingga 80-an musik disco menjadi musik kegemaran
masyarakat dan motif vintage menjadi motif yang sering digunakan.
Berbeda dengan abad ke-21 dimana fashion dan musik Korea menjadi
kegemaran masyarakat. Agar produk atau jasa Anda terus berinovasi,
Anda perlu membuat perencanaan yang up to date dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Rencana bisnis akan membantu Anda mempelajari
lebih banyak tentang industri, pasar, dan kompetitor perusahaan Anda
b. Menghindari Kesalahan Fatal
Kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi dalam menjalankan bisnis.
Tapi tidak dengan kesalahan besar. Anda tentu tidak mau menderita
kerugian besar, bukan? Sebelum mengalami penyesalaan, sebaiknya Anda
membuat perencanaan yang mendetail dengan pertimbangan yang jelas.
Membuat perencanaan yang detail akan menghindarkan Anda dari risiko
kerugian dan kegagalan usaha.
c. Meningkatkan Modal Anda
Rencana bisnis sangat diperlukan ketika Anda ingin menarik investor.
Investor yang cerdas tidak akan berinvestasi pada perusahaan yang tidak
memiliki rencana bisnis karena akan berujung pada penggunaan modal
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, Anda harus
membuat perencanaan bisnis yang kreatif, jelas, dan menarik. Investor
yang tertarik dengan rencana bisnis Anda akan dengan senang hati
berinvestasi pada perusahaan Anda.
d. Mengontrol Usaha Anda dan Menentukan Prioritas Anda
Rencana bisnis akan membantu Anda dalam menentukan apa yang tidak
dapat dan dapat dilakukan sehingga Anda dapat menentukan prioritas
dalam pelaksanaan bisnis. Dengan membuat rencana bisnis, Anda dapat
mengontrol jalannya bisnis sesuai dengan tujuan.
Pendapat pertama dari Zimmerer (1993), mengemukakan bahwa unsur
yang harus ada dalam perencanaan usaha yaitu:
a. Ringkasan pelaksanaan
b. Profil usaha
c. Strategi usaha
d. Produk dan jasa
e. Strategi pemasaran
f. Analisis pesaing
g. Ringkasan karyawan dan pemilik
h. Rencana operasional
i. Data finansial
j. Proposal atau usulan pinjaman
k. Jadwal operasional
Adapun tujuan seorang wirausaha membuat business plan adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai panduan bagi seorang wirausaha dalam melaksanakan
usahanya. Business plan dapat menjadi panduan bagi wirausaha dalam
mengoperasikan usahanya
b. Sebagai bahan penilaian tertulis dalam menilai keberhasilan usaha
yang telah dilaksanakan selama ini.
c. Sebagai bahan mengevaluasi kelemahan pencapaian target usaha yang
telah terjadi. Hal ini untuk memantapkan langkah selanjutnya
berdasarkan pengalaman dan kesalahan-kesalahan yang mungkin telah
terjadi pada bisnis dimasa lalu.
d. Sebagai pedoman bagi pihak luar (eksternal) dalam menilai kondisi
Usaha. Rancangan usaha yang baik dapat memberikan keyakinan pada
pihak calon penanam modal, kreditor atau investor untuk menanamkan
modal kepada wirausaha.
e. Sebagai dasar dalam memaksimumkan sumber daya yang telah
diuraikan, juga untuk memberikan dokumentasi kepada perusahaan
sendiri tentang kondisi investasi usaha yang dimiliki.
Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa
dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang dana. Perencanaan usaha membuat seorang wirausaha dapat
melihat dengan jelas apakah usaha yang akan dijalankan nanti memiliki
prospek keberhasilan yang tinggi dan dapat meyakinkan orang lain tidak
rugi bila melakukan kerjas ama. Agar perencanaan usaha dapat dipahami
oleh orang-orang yang berkepentingan, terdapat sifat atau ciri perencanaan
usaha yang baik.
Sifat atau ciri perencanaan bisnis yang baik adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan usaha fokus pada visi, misi dan tujuan dari kegiatan usaha
yang dilakukan.
b. Perencanaan usaha memiliki rasionalitas dan faktual, yaitu harus
masuk akal, realistis (dapat dilakukan), berorientasi pada masa depan,
dan didukung data dan fakta yang ada.
c. Perencanaan usaha dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan
serta mempertimbangkan kondisi dan prediksi pada keadaan di masa
yang akan datang.
d. Perencanaan usaha dijadikan pedoman dalam melaksanakan tindakan
usaha di masa yang akan datang sehingga harus bersifat sebagai
persiapan dan fleksibel serta dapat digunakan di masa yang akan
datang.
e. Perencanaan usaha bersifat operasional, yaitu sederhana, terperinci dan
dapat dioperasionalkan (dilaksanakan).
Rencana Usaha merupakan salah satu sarana sistematis dalam
mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan rencana bisnis maka ide-ide
bisnis akan lebih terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan
standar business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen
potensial, bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses
operasional dari bisnis yang sedang dijalankan.
Manfaat pengelola usaha harus menyusun perencanaan usaha, antara lain
sebagai berikut :
a. Rencana usaha dapat menjadi alat pengawasan dan pengendalian
kegiatan seharihari bagi seorang wirausaha.
b. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan pembiayaan
dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain the institution financing).
c. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan dana
investasi (To obtain investment funds).
d. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mengatur dengan siapa
harus bekerjasama (To arrange strategic alliances).
e. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat mendapatkan atau
memenangkan suatu kontrak besar (To large contracts).
f. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat menarik tenaga kerja inti
(To attract key employes).
g. Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat memotivasi dan fokus (To
motivate and focus your management team).
Di samping itu, terdapat tiga fungsi rencana usaha bagi seorang wirausaha,
yaitu (1) sebagai rencana aksi usaha yang akan dilaksanakan (Action
Plan), (2) sebagai Peta Jalan Usha (Road Map), dan (3) sebagai alat
penjualan (sales tools).
Berikut dikemukakan lebih jelas mengenai ketiga fungsi tersebut:
a. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan), yaitu membantu seorang
wirausaha bergerak dan mengambil tindakan bisnis.
b. Sebagai Peta Jalan (Road Map), yaitu menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan.
c. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool), yaitu sebagai bantu penjualan
(Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat yang
bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan
investasinya di usaha tersebut.
Perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang mengungkapkan
daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Jadi, perencanaan usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh
seorang wirausaha yang mengembangkan dan menggambarkan semua
unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal untuk memulai suatu
usaha. Di sini seorang wirausaha diharapkan mampu menggarap
perencanaan usaha jangka pendek dan dapat merumuskan untuk mencapai
sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu harus mencakup berbagai
jenis kegiatan, di antaranya:
a. Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.
b. Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.
c. Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
d. Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.
e. Menentukan rencana anggaran usaha.
f. Membuat kebijaksanaan usaha.
Sementara dengan perencanaan bisnis yang baik akan menjadikan peluang
sukses bisnis kita semakin tinggi. Perencanaan bisnis yang baik sendiri
adalah sebuah proses, bukan hanya sekedar perencanaan. Perencanaan
bisnis yang baik indikatornya antara lain: Sederhana (mengandung
kemudahan dan kepraktisan) untuk dilaksanakan; Spesifik (konkret,
terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya); Realistik
(realistik dalam tujuan, anggaran maupun target pencapaian waktunya) dan
Komplit atau lengkap semua elemennya.

B. Prinsip Perancanaan Usaha

Adapun prinsip-prinsip dalam perencanaan usaha adalah sebagai berikut :


1. Perencanaan usaha dapat diterima semua pihak.
2. Perencanaan usaha bersifat fleksibel dan realistis.
3. Perencanaan usaha mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
4. Perencanaan usaha merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan
efisien.
Adapun prinsip perencanaan usaha lain yang saya temukan pada beberapa web
yaitu :
1. Kontinuitas. Perencanaan yang baik harus dibuat dan dipersiapkan untuk
tindakan terusmenerus dan berkesinambungan, dan perlu pemikiran
peningkatan dan perbaikan di masa yang akan datang. Hal ini hanya bisa
terwujud melalui perencanaan yang berdasarkan evaluasi dan adaptasi
terhadap segala perubahan yang terjadi
2. Berdasarkan Fakta Hari ini dan Perkiraan Situasi di Masa yang akan
Datang. Perencanaan tanpa didukung dengan fakta (data) yang sesuai
dengan kebutuhan tidak akan mampu memberikan hasil yang terbaik. Oleh
karena perlu data-data pendukung guna membuat suatu perencanaan
sehingga rencana bisa dilakukan dengan baik.
3. Futuristik. Pencanaan selalu berkaitan dengan masa depan, Perencanaan
juga harus memperhatikan berbagai sumber, informasi seputar kinerja
perusahaan pada masa lalu dan sekarang, serta prediksi peristiwa yang
mungkin akan menerpa perusahaan, baik berbagai kesempatan untuk
mencapai target perusahaan maupun berbagai rintangan yang bisa
menghalangi terwujudnya target perusahaan.
4. Fleksibilitas. Fleksibilitas artinya perencanaan mudah diakomodasikan
dengan berbagai kondisi yang baru dan perubahan-perubahan masa depan
yang belum diketahui waktu memulai perencanaan. Perencanaan dibuat
bukan untuk waktu yang relatif singkat, tetapi diproyeksikan untuk waktu
tertentu (misalnya 1 tahun atau 2 tahun), maka dalam membuat
perencanaan perlu dipikirkan agar memungkinkan untuk melakukan
penyempurnaan dan pengembangan.
5. Realistis. Perencanaan harus realistis dalam mencapai target yang
ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai sarana pendukung yang
ada. Artinya, perencanaan itu disesuaikan dengan kondisi perusahaan, baik
kondisi fnancial maupun SDM, dan berbagai kondisi internal lainnya.
Perencanaan tidak realistis akan kontraproduktif ketika para staf tidak
mampu menjalankannya. Konsekuensinya, karyawan akan hilang
kepercayaan diri atau tidak percaya kepada kemampuan manajerial
pemimpinnya.
C. Format Umum Perencanaan Usaha

Bagian pendahuluan yang memuat alasan-alasan penyusunan, isi


yang memuat aspekaspek perusahaan yang dirancang dan penutup yang
memuat pelajaran-pelajaran penting yang diperoleh dari proses
pembelajaran ini. Jika melihat struktur rancangan usaha tersebut, memang
agak berbeda dengan proposal bisnis yang umumnya dibuat, namun
setidaknya apa yang tertuang dalam rancangan usaha yang disusun dapat
disarikan menjadi sebuah proposal bisnis, karena semua aspek-aspek yang
dibutuhkan dalam penyusunan proposal bisnis tertuang dalam rancangan
usaha (terutama aspek-aspek perusahaan yang dirancang). Hal yang lain
yang membedakan format rancangan usaha yang dibahas pada
pembelajaran ini dengan proposal bisnis adalah bahwa pada rancangan
usaha, pembelajar diminta untuk menarik hikmah sebagai sebuah refleksi
selama mengikuti pembelajaran Kewirausahaan-1. Secara lengkap, berikut
ini disajikan format yang dapat digunakan dalam penyusunan rancangan
usaha dalam pembelajaran ini.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
Memuat ringkasan rencana usaha dari 5 Aspek yang dirancang, diketik
satu spasi dengan maksimal 5 halaman kertas A4 .
PROLOG (Memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan gagasan
usaha/produk serta latar depan (tujuan) penyusunan rancangan usaha)
I. RANCANGAN DAN URAIAN PRODUK (Memuat gambaran
umum produk dari aspek substansi produk, tampilan produk siap
jual, dan fungsi produk)

II. ASPEK PEMASARAN


2.1. Sasaran Pemasaran a. Daerah Pemasaran (Lokasi Pasar, jenis
dan jumlah pelanggan serta pesaing di lokasi pasar) b. Situasi Pasar
(Segmentasi Pasar, target pasar, dan posisi pasar dibandingkan
dengan pesaing yang berada pada daerah pasar) c. Proyeksi
Permintaan (Jumlah permintaan dalam setiap periode/siklus untuk
setiap jenis pelanggan, dan proyeksi peningkatannya dalam setiap
periode/siklus)
2.2. Strategi dan Taktik Pemasaran (uraian masing-masing bauran
pemasaran berdasarkan spesifikasi usaha/produk dan keunggulan
serta kelemahannya dibandingkan dengan bauran pemasaran
perusahaan pesaing) a. Produk b. Harga c. Distribusi d. Promosi
2.3. Penganggaran Pemasaran (Uraian berdasarkan rencana biaya
yang dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional
pemasaran dalam satu siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan
dengan peningkatan penawaran untuk memenuhi peningkatan
permintaan pasar)

III. ASPEK PRODUKSI


3.1. Pengadaan Bahan (Menyangkut jenis, volume, harga, sumber
(daerah) pasokan bahan, proses pengadaan bahan serta proyeksi
peningkatannya dalam setiap periode/siklus produksi).
3.2. Kebutuhan Sumberdaya Produksi (Uraian mengenai
sumberdaya produksi meliputi bangunan, peralatan/mesin, dan
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas
produksi; terkait dalam jumlah, kualitas, nilai, serta proses
pengadaannya)
3.3. Proses Produksi (Proses produksi masing-masing jenis produk
yang disertai dengan bagan proses produksi)
3.4. Perkiraan Jumlah Produksi (Jumlah produksi yang akan
dihasilkan dan ditawarkan dalam setiap periode/siklus untuk setiap
jenis produk, dan proyeksi peningkatannya dalam setiap
periode/siklus)
3.5. Penganggaran Produksi (Uraian berdasarkan rencana biaya
produksi yang dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk
operasional produksi dalam satu siklus serta proyeksi
peningkatannya sejalan dengan peningkatan produksi untuk
memenuhi peningkatan permintaan pasar)

IV. ASPEK ORGANISASI DAN MENAJEMEN


4.1. Organisasi (Uraian mengenai identitas perusahaan –nama,
alamat, dan logo perusahaan--, visi dan misi perusahaan, bentuk
organisasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan
perizinan usaha)
4.2. Manajemen (Uraian mengenai pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen –Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling
—untuk pelaksanaan setiap 5 aspek usaha)
4.3. Penganggaran Organisasi dan Manajemen (Uraian berdasarkan
rencana biaya yang dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk
operasional organisasi dan manajemen perusahaan dalam satu
siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan dengan peningkatan
produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar).

V. ASPEK PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN


5.1. Limbah (uraian mengenai limbah yang dihasilkan dari aktifitas
perusahaan yang terdiri dari limbah cair, padat, gas, dan suara)
5.2. Dampak Bio-Fisik (Uraian mengenai dampak positif dan
negatif terhadap lingkungan bio-fisik di sekitarnya yang akan
timbul sebagai akibat aktifitas perusahaan, dan langkah-langkah
antisipasi yang diambil apabila terjadi dampak negatif .
5.3. Dampak Sosial Budaya (Uraian mengenai dampak positif dan
negatif terhadap lingkungan sosial budaya di sekitarnya yang akan
timbul sebagai akibat aktifitas perusahaan, dan langkah-langkah
antisipasi yang diambil apabila terjadi dampak negatif.
5.4. Penganggaran Pengendalian dampak Lingkungan (Uraian
berdasarkan rencana biaya yang dialokasikan untuk investasi dan
biaya untuk operasional pengendalian dampak lingkungan dalam
satu siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan dengan
peningkatan aktifitas perusahaan).

VI. ASPEK KEUANGAN


6.1. Kebutuhan Modal Awal (Uraian kebutuhan modal awal
operasi perusahaan yang terinci berdasarkan modal investasi dan
modal kerja, serta sumber-sumber perolehannya)
6.2. Proyeksi Neraca
6.3. Proyeksi Rugi-Laba
6.4. Proyeksi Arus Kas
6.5. Analisis Rasio Keuangan
EPILOG (Pelajaran-pelajaran penting/refleksi yang dapat ditarik
dari proses pembelajaran kewirausahaan yang meliputi refleksi
teoritis, metodologis, dan etis) KEPUSTAKAAN

D. Teknik Presentasi Rencana Usaha

Apa saja hal-hal penting yang perlu Anda perhatikan saat melakukan
kegiatan presentasi bisnis di hadapan pelanggan, investor atau pemberi
dana hibah? Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba dalam
melakukan presentasi bisnis:

1. Menyajikan konsep business plan dan financial project yang baik

Konsep perencanaan bisnis serta konsep keuangan di dalam bisnis


merupakan hal utama yang menjadi penilaian para pemberi dana hibah
maupun investor saat akan memberikan dana bagi kelangsungan bisnis
Anda. Menyajikan rincian business plan dan project financial sebaik
mungkin merupakan cara utama yang bisa Anda lakukan untuk dapat
tampil dengan baik saat melakukan kegiatan presentasi bisnis. Pemahaman
Anda yang baik mengenai rencana bisnis yang akan Anda jalankan akan
membuat Anda mampu memperkirakan bagaimana jalannya usaha bisnis
Anda kelak, upaya-upaya apa yang dipersiapkan untuk melakukan
kegiatan peningkatan penjualan dan pemasaran, mengantisipasi munculnya
produk-produk kompetitor maupun pengelola bisnis baru dan sebagainya.
Sedangkan sajian perencanaan keuangan akan memberikan gambaran
sirkulasi keuangan yang akan terjadi pada perusahaan. Dengan gambaran
hal tersebut yang tersaji dalam sebuah presentasi bisnis secara singkat
akan memberikan keyakinan kepada pihak-pihak bersangkutan sehingga
akan percaya dengan usaha bisnis yang anda jalankan.

2. Berbicaralah dengan gaya seorang pelaku bisnis yang sukses

Bagaimana pun di dalam sebuah presentasi, teknik berbicara merupakan


hal yang akan menjadi fokus perhatian. Di dalam sebuah presentasi bisnis,
bicaralah dengan gaya yang meyakinkan, optimis dalam menjalankan
usaha dan meraih keuntungan. Jangan menunjukkan rasa pesimis untuk
mendapatkan keuntungan. Tunjukkan bahwa Anda mempunyai berbagai
kreatifitas dan inovasi dalam menyelesaikan berbagai persoalan
perusahaan.

3. Tampilkan keunggulan produk-produk perusahaan

Rasa percaya diri yang dibangun saat menyampaikan sebuah kegiatan


presentasi bisnis akan semakin tinggi jika Anda menyampaikan sebuah
konten menarik yang penuh dengan kualitas. Oleh karena itu, tampilkan
semua keunggulan produk usaha atau jasa layanan bisnis Anda.
Sampaikan juga secara jujur kelemahan dan kekurangan secara
proporsional, setelah itu berikan alternatif solusi yang bisa ditawarkan.

4. Selipkan kalimat-kalimat bisnis yang elegan

Untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam menyampaikan sebuah


presentasi bisnis, bisa Anda lakukan dengan mengutip berbagai kata-kata
bijak para pakar bisnis untuk mendukung konten dari presentasi yang
Anda sampaikan. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi lebih hidup jika
langsung Anda ucapkan pada audiens, bukan tertulis dalam slide.

E. Langkah-langkah Yang Dilakukan Agar Penyusunan Rencana


Usaha Berjalan Baik

A. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dalam penulisannya


memperhatikan indikator antara lain sebagai berikut :

a. Sederhana, yaitu perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah


dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan).
b. Spesifik, yaitu konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya
dan anggarannya.
c. Realistik, yaitu realistik dalam tujuan, anggaran maupun target
pencapaian waktunya.
d. Komplit atau lengkap, yaitu perencanaan yang lengkap semua
elemennya.
B. Perencanaan yang baik adalah perencanaan usaha yang memiiliki
unsur kelengkapan business plan secara konkret, seperti hal-hal berikut
:

a. Kejelasan latar belakang pemilihan jenis usaha/sumber ide usaha.


b. Kejelasan visi, misi dan tujuan usaha.
c. Kelengkapan dan ketepatan analisis SWOT dan strategi
perusahaan.
d. Kesesuaian bidang usaha dengan ide usaha.
e. Kejelasan jenis produk (barang/jasa).
f. Kegunaan, keunggulan, keunikan, atau inovasi produk.
g. Ketepatan lokasi usaha.
h. Kesesuaian perencanaan waktu (untuk satu siklus usaha).
i. Dampak positif usaha terhadap lingkungan (ekonomi, sosial, dan
budaya serta lingkungan alam).
j. Kecermatan menentukan risiko bisnis dan pengelolaannya.
k. Kejelasan dan kelengkapan paparan perkembangan usaha yang
sudah berjalan (khusus untuk existing business).
l. Kejelasan target konsumen.
m. Kejelasan wilayah pemasaran.
n. Kecermatan menilai situasi persaingan.
o. Ketepatan menentukan jumlah dan harga produk.
p. Ketersediaan bahan baku, alat, proses produksi, dan kapasitas
produksi.
q. Kejelasan bentuk usaha, Kelengkapan struktur organisasi dan
personilnya, Kesesuaian tim pengelola dan keahliannya serta
jumlah tenaga kerja, dan Ketersediaan UKM Mitra.
r. Kecermatan menghitung kebutuhan investasi dan modal kerja.
s. Kecermatan membuat prediksi arus kas, laporan arus kas.
t. Kecermatan menyusun rencana laba/rugi.

Penyusunan perencanaan usaha / business plan secara umum dapat disusun


dengan sistematika sebagai berikut :

1. Menyusun Ringkasan
2. Menguraikan Deskripsi Produk (Profil Usaha)
3. Membuat Analisis Pasar (Market Share)
4. Menyusun Perencanaan Produksi (Analisis Produksi)
5. Menyusun Perencanaan Keuangan (Analisis Keuangan)
6. Menyusun Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
DAFTAR PUSTAKA

FAHLEVI, SIMON IQBAL. 2015. Pentingnya Perencanaan Bagi Bisnis Anda.


https://www.jurnal.id/id/blog/pentingnya-perencanaan-bagi-bisnis-
anda/#:~:text=Membuat%20perencanaan%20yang%20detail%20akan,risiko
%20kerugian%20dan%20kegagalan%20usaha.&text=Rencana%20bisnis
%20sangat%20diperlukan%20ketika%20Anda%20ingin%20menarik
%20investor.&text=Oleh%20karena%20itu%2C%20Anda%20harus,kreatif%2C
%20jelas%2C%20dan%20menarik. (diakses tanggal 30 November 2020)

Initentangpsikologi.com. 2020. Pentingnya Perencanaan Usaha Sebelum Memulai


Usaha. https://www.initentangpsikologi.com/2020/03/perencanaan-usaha.html.
(diakses tanggal 30 November 2020)

Gudnyus. 2020. Prinsip, Manfaat, dan Pentingnya Merancang Business Plan.


https://www.gudnyus.id/2020/02/prinsip-manfaat-dan-pentingnya-business-
plan.html#:~:text=Prinsip%20Business%20Plan&text=Perencanaan%20usaha
%20harus%20dapat%20diterima,mencakup%20seluruh%20aspek%20kegiatan
%20usaha. (diakses tanggal 30 November 2020)

Tarmizi, dimar. 2020. Pengertian Perencanaan dan Prinsip-Prinsip Perencanaan.


https://dtarmizi.blogspot.com/2017/10/pengertian-perencanaan-dan-prinsip.html.
(diakses tanggal 30 November 2020)

Antariksa, Yodhia. 2020. Cara Melakukan Presentasi Bisnis Dengan Sukses.


https://rajapresentasi.com/2012/04/cara-melakukan-presentasi-bisnis-dengan-
sukses/. (diakses tanggal 30 November 2020)

Insan, Ranggi Rahimul, S.P., M.Si. 2020. Business Plan/Perencanaan Usaha.


https://elearning2.unp.ac.id/pluginfile.php/100000000322954/mod_resource/conte
nt/1/1.Modul%2012-13%20%28Businiss%20Plan%29.pdf. (diakses tanggal 30
November 2020)

Anda mungkin juga menyukai