Anda di halaman 1dari 9

Modul Pelatihan

Penyusunan Proposal Bisnis

Pelatihan untuk membangun


usaha bagi Petani Milenial
di Kabupaten Bantaeng Tahun 2023

MATA PELATIHAN
5
PEMBUATAN PROPOSAL USAHA
BERORIENTASI KUR

YOUTH ENTREPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES


(YESS PROGRAMME)

Disusun oleh :
Trainer YESS
Kabupaten Bantaeng
A. PENDAHULUAN

1. Pengertian Proposal Usaha

Banyak para ahli yang memberikan pengertian tentang proposal usaha, proposal usaha atau Business Plan
adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapanharapan suatu usaha yang akan
dibuka kepada penyandang dana potensial. Dari sekian banyak para ahli yang memberikan pengertian
proposal usaha hanya beberapa yang ditampilkan dalam bahan ajar ini, seperti yang dikatakan oleh Bygrave
bahwa A bussines plan is selling document that convoys the excitement and promise of your ussines to any
potensial backers or stakeholders. (adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuahbisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana).

Sedangkan Hisrich Peters mengatakan bahwa The bussines plan is written document prepared by the
entrepreneur that describes all the relevant external and internal elementsinvolved in starting a new venture. It
is often integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources. (adalah
dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik
internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha, biasanya menyangkut
pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia).

Berdasarkan bebepara pengertian proposal usaha di atas dapat disimpulkan bahwa proposal usaha
merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh pengusaha dalam menggambarkan semua unsur
yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai rencana usahanya.

2. Tujuan Pembuatan Proposal Usaha

Dalam menyusun proposal usaha tentunya pengusaha menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Proposal itu harus dapat menggambarkan segala aspek yang berkaitan dengan usaha yang akan dibuka
sehingga dapat menarik minat penyandang dana atau sumber lain yang akan diajak bekerjasama. Penyusunan
proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi dengan pihak- pihak lain. Begitu pentingnya
proposal usaha maka sebaiknya penyusunan proposal usaha harus murni dibuat oleh pengusaha itu sendiri
dan tidak hanya sekedar menyalin proposal usaha milik orang lain. Ada beberapa tujuan mengapa pengusaha
perlu menyusun proposal usaha, antara lain :

a) Untuk memperoleh bantuan modal dari investor atau penyandang dana. Ada kalanya pengusaha yang
akan membuka usaha tidak dapat menyediakan modal sendiri sehinggamembutuhkan bantuan modal dari
investor.
b) Untuk memberikan gambaran tentang kinerja bisnis yang akan dijalankan kepada pihakluar. Dengan
membaca proposal usaha, biasanya sudah dapat menggambarkan kemampuan pengusaha tersebut
dalam mengelola usaha/bisnisnya dan bagaimana operasional usaha yang dijalankan.
c) Dapat menjadi pedoman bagi pengusaha untuk tetap fokus pada tujuan dan targetusahanya. Dalam
proposal usaha tercantum lengkap tujuan, visi, misi serta rencanarencana usaha yang akan dicapai di
masa yang akan datang sehingga dapatdigunakan sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya.
d) Untuk mendapatkan kesempatan meraih keberhasilan. Dengan adanya proposal usaha maka pihak luar
mendapatkan informasi yang lengkap tentang usaha yang akan dibuka. Diharapkan adanya ketertarikan
dari pihak luar untuk bekerjasama. Hal ini dapat menuntun pengusaha menuju keberhasilan.

1
Keberhasilan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh proposal usaha yang baik saja, tetapi banyak faktor
yang dapat mempengaruhinya. Namun demikian,proposal usaha sangat diperlukan dalam suatu kegiatan
usaha. Pengusaha dalam membuat proposal usaha selalu mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
yang semuanya untuk menunjang keberhasilan usaha yang akan atau sedang dilaksanakannya.

3. Manfaat Proposal Usaha

Pembuatan proposal usaha tentu akan memberikan dampak kepada pengusaha yang menjalankan kegiatan
usaha. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a) Sebagai alat komunikasi dalam menggambarkan usaha yang akan dibuka secara menyeluruh kepada
pihak lain.
b) Sebagai alat pembanding antara kinerja usaha yang aktual dengan yang diperkirakan.
c) Membantu pengusaha memahami persaingan faktor ekonomi dan analisis financial,sehingga dapat
dengan cermat membuat asumsi tentang seberapa besar kesempatanuntuk meraih sukses.
d) Untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudutpandang pihak luar.
e) Untuk memperjelas keberadaan sumbersumber dana dalam mengelola usaha, karena keberadaan
sumber-sumber dana dalam mengelola usaha dapat digunakan untuk:
• Memberikan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai sumber-sumber
• Memberikan gambaran tentang kemampuan pengusaha untuk memenuhi kewajibannya
• Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih
• Mengidentifikasikan adanya resiko kritis sehingga memudahkan menentukan langkah antisipasi.
• Sebagai bahan pertimbangan bagi Bank / calon pemberi pinjaman (kredit) sebelum memberikan
pinjaman (kredit)

4. Komponen Proposal Usaha

Proposal usaha harus dibuat sebaik dan selengkap mungkin serta mencakup semua yang diperlukan dalam
suatu kegiatan usaha. Sehingga suatu rencana usaha harus ditulis dan resmi, supaya dapat digunakan sebagai
acuan untuk menjalankan usaha. Rencana usaha yang tertuang dalam bentuk tulisan dan resmi yang disebut
proposal usaha dan dalam bahasa inggerisnya dikenal dengan istilah Business Plan atau rencana bisnis.
Proposal usaha atau Business Plan atau rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan suatu usaha untuk menjual barang atau jasa sehingga dapat menarik minat pihak
lain untuk bekerjasama. Proposal usaha biasanya memuat tentang tujuan, visi, misi dari usaha yang akan
dijalankan. Penyusunan proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk menerangkan profil
usaha atau bisnis yang akan dikembangkannya. Oleh karena itu setiap komponen aspek usaha harus
didiskripsikan dengan jelas.

Pada dasarnya proposal usaha terdiri atas sasaran dan strategi. Sasaran adalah segala sesuatu yang ingin
dicapai pengusaha, sedangkan strategi adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha. Komponen
aspek usaha yang tertuang dalam Proposal Usaha yang harus dideskripsikan antara lain meliputi :
1) Menetapkan jenis usaha yang akan dikembangkan; 2) operasional produksi; 3) pemasaran produkl; 4)
sumber daya manusia; 5) organisasi dan manajemen; 6) permodalan/financial; 7) penelitian dan
pengembangan; 8) resiko yang dihadapi; 9) aspek yuridis; dan 10) analisis mengenai dampak lingkungan.

2
B. PERENCANAAN USAHA

1. Pengertian Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha (business plan) adalah dokumen tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari
pertimbangan pendirian bisnis/usaha dan yang berkaitan dengan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai
tujuan dasar: kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis
ini berhasil, siapa saja yang melaksanakan, dimana lokasi bisnis, dan kapan dilaksanakan. Jadi inti dari suatu
perencanaan bisnis adalah penghubung antara ide dan kenyataan, artinya bagaimana ide diwujudkan menjadi
kenyataan dengan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pemicu keberhasilan dan kegagalan suatu bisnis.
Perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

Kunci sukses suatu bisnis adalah tersedianya perencanaan usaha/bisnis yang baik. Suatu kegiatan bisnis
tanpa adanya rencana bisnis yang baik bagaikan kapal berlayar tanpa arah, mudah terombang-ambing diterpa
angin. Rencana bisnis memberikan arah kepada perusahaan, tentang: (1) Bisnis apa saja yang hendak
dijalankan; (2) Mengapa bisnis tersebut yang akan ditekuni; (3) Mulai kapan dijalankan, di mana dilaksanakan;
(4) Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha; dan (5) Bagaimana menjalankannya.

2. Manfaat Perencanaan Usaha

a) Memberikan arah kemana suatu bisnis dijalankan sehingga efektivitas bisnis bisa dicapai.
b) Digunakan sebagai pengendali usaha. Bisnis dijalankan sesuai dengan rencana sehingga bisa digunakan
sebagai alat control apabila usaha berjalan tidak sesuai rencana, serta segera diambil tindakan untuk
mengembalikannya pada rencana yang telah ditentukan.
c) Mengurangi ketidakpastian masa depan yang sering berubah-ubah/tidak menentu.
d) Efisiensi usaha bisa lebih terjamin.
e) Mengurangi biaya-biaya yang seharusnya tidak diperlukan.
f) Menekan Risiko usaha yang mungkin timbul.
g) Rencana bisnis juga dibuat untuk menjadi kerangka dan patokan bagi perusahaan untuk mencapai
sasaran.

3
3. Pentingnya Perencanaan Usaha

Ilustrasi Rencana Bisnis adalah sama dengan Rencana Hidup dimana kita memiliki target dan capaian yang
jelas dalam waktu yang telah kita rencanakan.

Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam
membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang
menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan
menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan
kita.

Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru banyak mengalami kegagalan. Kegagalan
ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu,
sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal. Membuka usaha baru tidak mungkin
tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana usaha perlu disusun betapapun sederhananya secara tertulis.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa di dalam pikiran seseorang yang akan membuka
usaha, seperti rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa konsumenya,
dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan tentang keuntungan yang akan diperoleh.

Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya
usaha yang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain, dan jika sudah gagal beberapa kali maka
mereka akan berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa melakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan
terjadinya kegagalan. Model seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat kita.

David H. Bangs, Jr (1995) mengemukakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan
merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, hasil pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang
menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran
pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangandirinya adalah pengusaha yang tidak
mengalami kegagalan.

4
Suatu rencana kerja yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan
perangkat yang tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak
menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para wirausaha baru di negara kita kebanyakan
menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan
di dalam pikiran saja. Akan tetapi seorang pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu secara
tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya.

Disamping menyusun perencanaan, memulai usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha
besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman terlebih
dahulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya
sendiri dan perusahaan semacam ini gampang mengalami kegagalan. Memulai usaha dalam bentuk usaha
kecil akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan
pengalaman setiap tahun dan analisis data yang terkumpul maka dengan mudah perusahaan berkembang
menjadi perusahaan besar.

Berdasarkan uraian di atas, nampak perlunya disusun perencanaan usaha/business plan sebelum seseorang
membuka usaha. Secara lebih detail, menurut Bygrave, (1994) ada beberapa alasan penting mengapa orang
harus menyusun perencanaan usaha :

1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan


2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank
3. Untuk mendapatkan dan investasi
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama
5. Untuk mendapatkan kontrak besar
6. Untuk menarik tenaga kerja inti/potensial
7. Untuk memotivasi dan fokus

Setelah Anda memahami pentingnya disusun perencanaan usaha, sebelum Anda menyusun perencanaan
usaha Anda perlu memahami terlebih tentang makna dari perencanaan usaha. Untuk bisa memahami makna
perencanaan usaha dengan baik.

5
4. Sistematika Penulisan Perencanaan Usaha

Secara sederhana langkah-langkah menyusun perencanaan usaha menggunakan sistematika sebagai berikut:

a) Ringkasan Eksekutif
Merupakan ringkasan yang menjadi titik perhatian (highlight) perencanaan bisnis ditulis setelah dokumen
perencaan bisnis selesai dibuat Tujuan : memberikan gambaran perencanaan bisnis pengusul kepada
‘pembaca’ Terukur, harus jelas, tepat dan singkat (± 200 kata). Kata kunci dicantumkan mengungkapkan
1) Masalah dan solusinya 2) Produk 3) Cara/tahapan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

b) Pendahuluan atau Latar Belakang


Berisi Latar belakang Sejarah berdirinya perusahaan dan Visi Misi. Visi adalah Impian/cita2 yang ingin
diraih, contoh: “Menjadi Perusahaan Keripik Durian Terbesar Se-Indonesia”. Misi adalah cara yang
ditempuh untuk mencapai visi, contoh:
• Mengembangkan jejaring dengan sumber bahan baku utama (petani durian), bahan pendukung dan
pasar
• Melakukan pelatihan kepada staf dan pegawai dengan waktu tertentu (setiap bulan)
• Menjaga kualitas produk dan harga yang terjangkau
• Melakukan pengembangan inovasi terus menerus

c) Aspek Organisasi atau Manajemen Usaha


Berisi struktur organisasi susunan tim perusahaan dan uraian tugas masing-masing tim.

d) Aspek Produksi atau Gambaran Produk


Berisi gambaran produk yang dihasilkan (keunikan, teknologi, daya saing), rencana produksi setiap
periode yang dikaitkan dengan perkiraan penjualan yang ingin dicapai.
1) Deskripsi, manfaat dan keunggulan produk (penjelasan singkat mengenai produk/jasa sesederhana
mungkin tetapi cukup jelas, serta inovasi apa yang membuat produk/ usaha Anda berbeda)
2) Ketersediaan bahan baku.
3) Rencana pengembangan: kualitas, kuantitas (kapasitas produksi), sarana prasarana, mesin, kemasan
dll. Contoh rencana pengembangan

4) Tahapan proses produksi dengan gambar alur produksi, disertai penjelasan


5) Foto produk/jasa yang dihasilkan
6) Lokasi usaha dan Lay out tempat produksi
7) Sertifikat produk (Halal dll),

6
e) Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang akan dipilih harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan bagian
dari aspek pemasaran disamping harga dan promosi. Untuk menentukan lokasi usaha ada 2 (dua) hal
yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Hubungan ke belakang (backward linkage), misalnya bagaimana memperoleh bahan baku. Hubungan
ini berdampak pada besarnya biaya produksi.
2) Hubungan ke depan (forward linkage), misalnya daerah hasil pemasaran. Hubungan ini terkait dengan
masalah penjualan dan distribusi produk untuk sampai ke tangan konsumen. Hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain :
o Dekat dengan sumber bahan baku
o Dekat dengan pasar
o Kemudahan untuk mendapatkan sumber daya manusia
o Kemudahan dalam hal transportasi
o Kemudahan dalam memperoleh bahan baku
o Kemudahan dalam memperoleh air
o Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar

f) Laporan Keuangan
Pengusaha wajib mencantumkan laporan keuangan yang dimiliki. Hal ini bermanfaat bagi pihak
penyandang modal untuk menilai kemampuan riel maupun kemampuan potensial perusahaan tersebut.
Laporan keuangan antara lain meliputi Neraca perusahaan dan Laporan Rugi/Laba

g) Aspek Pemasaran
Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti
segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, dan elemen bauran pemasaran. Proses
pemasaran yang sukses tidak terlepas dari adanya tahap-tahap sebagai berikut :
1) Segmentasi pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi kelompok/ segmen yang
homogen yaitu memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang sama. Sebuah segmen pasar terdiri
dari konsumen yang memberikan reaksi sama terhadap Seperangkat usaha pemasaran. Berdasarkan
informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat dilakukan atas dasar variabel berikut:
• Variabel geografis, membagi pasar atas dasar tempat atau wilayah tertentu
• Variabel demografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok berdasarkan karakteristik
seperti usia, pendidikan, jenis kelamin, penghasilan.
• Variabel psikografis, membagi pasar ke dalam beberapa kelompok berdasarkan gaya hidup dan
kepribadian konsumen.
2) Targeting, yaitu memilih satu/lebih kelompok/ segmen pasar yang ada. Penetapan pasar sasaran yang
dipilih dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing- masing segmen.
• Menyajikan perkembangan penjualan dalam beberapa bulan terakhir terhitung sejak pengajuan
proposal.
• Sebutkan target penjualan produk setelah memperoleh bantuan/pinjaman dana untuk terget
penjualan satu tahun atau satu siklus usaha untuk komoditas yang siklusnya usahanya lebih dari
setahun
3) Pemosisian: menempatkan/ memposisikan citra produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan
produk pesaing. Tujuannya agar suatu produk memiliki tempat yang jelas, terbedakan dan didambakan
dalam benak konsumen sasaran.

7
4) Potensi pasar ditentukan dari segmentasi pelanggan (custommer segmentation), ukuran pasar (market
size), pangsa pasar (market share), dan nilai pasar (market value)
5) Analisis Kompetitor, yaitu kita menganalisis keunggulan dan kelemahan apa saja dari produk/jasa kita
dibandingkan produk/jasa dari pesaing yang memiliki usaha sejenis.
6) Strategi Pemasaran, yaitu bagaimana kita menyampaikan informasi terkait produk kita kepada para
konsumen. Beberapa hal bisa dilakukan seperti pemasaran secara online dengan memanfaatkan
instagram, grup whatsapp, facebook, membuka toko di marketplace dan lainnya, atau dilakukan secara
offline bisa melalui julan langsung di toko, door to door, masuk kedalam pasar retail, reseller, dan
sebagainya.

h) Rencana Keuangan (Perhitungan Kelayakan Usaha)

Memberikan penjelasan mengenai:


1. Biaya investasi (tanah, bangunan, alat, dan mesin)
2. Biaya operasional (tetap dan variabel)
3. biaya lain yang dibutuhkan
4. Rencana Penjualan
5. Daftar aset (kontribusi minimal 30% dari pengajuan).
6. Analisis kelayakan; dengan rumus RC Ratio : Total pendapatan dibagi total biaya produksi

Total Pendapatan .
RC =
Total Biaya (Biaya Tetap + Biaya Variabel)

i) Proposal Kredit (KUR, dll)


Setelah memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang usaha yang akan dibuka atau dijalankan,
pengusaha biasanya mencantumkan proposal kredit. Tujuannya untuk mengajukan sejumlah dana yang
diperlukan dalam rangka mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan harus terperinci
alokasinya, misalnya untuk menambah jumlah mesin, menyewa gedung baru, pembelian bahan baku dan
sebagainya.

j) Lampiran/Dokumen
Penting Lainnya. Bagian terakhhir dalam sebuah proposal usaha dilampirkan dokumen-dokumen penting
perusahaan. Dokumen tersebut berisi antara lain : akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah, dan
lain sebagainya yang disesuaikan dengan jenis usaha masing-masing.

5. Rangkuman

Perencanaan usaha (business plan) adalah dokumen tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari
pertimbangan pendirian bisnis/usaha dan yang berkaitan dengan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai
tujuan dasar: kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis
ini berhasil, siapa saja yang melaksanakan, dimana lokasi bisnis, dan kapan dilaksanakan. Dokumen rencana
usaha dapat disusun dengan outline cover, ringkasan, visi misi usaha, aspek organisasi, aspek produksi, aspek
pasar, analisis SWOT, serta aspek keuangan.

Anda mungkin juga menyukai