Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4 : - Abdullah Damanhuri

- Yulianti
PRODI : Pendidikan Bahasa Inggris (3)
STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI KAMPUS PALABUHANRATU

PROSES PERENCANAAN USAHA(BUSINESS PLAN)

A. Pengertian Perencanaan usaha(Businnes Plan)

Menurut Hisrich and Peters, bisnis plan adalah dokumen tertulis yang
disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik
internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Sedangkan menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management menyebutkan
bahwa business plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang disiapkan
oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuahbisnis baru, Daft (2007: 265).
Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 :
198 )mendefinisikan Business Plansebagai dokumen yang disediakan
olehenterpreuneryang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan
kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.
Menurut Megginson (2000), Business plan adalah suatu rencana tertulis yangmemuat
mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik
dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuanbisnisnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, Business Plan adalah dokumen
penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan keadaan sekarang dan
masa depan yang dikehendaki .
Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian mengenai
kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan.
Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi
sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis
sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar
hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya.

B. Jenis-Jenis Proses Perencanaan Usaha(Business Plan)


1. Rencana bisnis untuk memulai usaha

Sesuai peruntukannya, rencana bisnis yang satu ini digunakan untuk membantu pelaku usaha
dalam memulai karier di dunia bisnis. Oleh karena itu, cakupan di dalamnya pun lebih
banyak diisi dengan berbagai macam proyeksi untuk mempermudah penjalanan bisnis,
misalnya saja proyeksi pemasukan, keuntungan, kerugian, serta arus kas bisnis.

Proyeksi-proyeksi inilah yang nantinya akan digunakan sebagai panduan sekaligus tujuan
yang ingin dicapai dalam penjalanan bisnis tersebut. Dengan memasukkan beragam proyeksi
dalam rencana bisnis, pelaku usaha dapat lebih memahami lingkungan bisnis yang ingin
dicobanya, meminimalisir terjadinya kesalahan, dan juga mampu mempersiapkan bisnisnya
dalam menghadapi berbagai risiko potensial.

2. Rencana bisnis strategis

Jika sebelumnya rencana bisnis dibuat dengan orientasi yang lebih condong pada ketahanan
bisnis yang ingin dimulai terhadap berbagai potensi masalah melalui sejumlah proyeksi
bisnis, rencana bisnis strategis atau strategic business plan adalah rencana bisnis yang lebih
condong pada pengembangan lebih lanjut meski juga disusun dengan mempertimbangkan
beragam proyeksi.

Mengingat setiap tujuan dan arah pengembangan dapat berbeda tergantung dengan bisnisnya,
struktur rencana bisnis yang satu ini juga lebih beragam. Namun, meski memiliki struktur
yang tak bisa dibilang sama, rencana bisnis strategis tetap memiliki kemiripan dalam
menggambarkan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

Visi dan misi pelaku usaha memegang peranan yang sangat krusial dalam jenis rencana bisnis
yang satu ini, karena kedua hal itulah yang akan berfungsi sebagai jangkar untuk memastikan
pengembangan bisnis masih dapat dikendalikan. Objektif atau tujuan akhir yang ingin dicapai
dengan rencana bisnis strategis umumnya merupakan turunan dari visi serta misi tersebut.

Dengan rencana bisnis strategis, pelaku usaha dapat lebih mudah dalam menemukan investor
yang memiliki keselarasan tujuan bisnis. Jika visi dan misi yang dimiliki antara pelaku usaha
serta investor sudah sejalan, umumnya investor pun akan lebih mudah mempercayakan
pengelolaan investasinya dalam bisnis tersebut.

Sebagai tambahan, dengan menempatkan tujuan bisnis sebagai fokus utama yang ingin
dicapai, pelaku usaha juga akan lebih mudah dalam memantau arah operasional harian bisnis.

3. Rencana bisnis operasional

Jika rencana bisnis strategis membantu memantau arah penjalanan bisnis sehari-hari dengan
menempatkan fokus utama pada pencapaian tujuan bisnis, rencana bisnis operasional justru
lebih menitikberatkan fokus pada proses penjalanan bisnis itu sendiri.

Rencana bisnis operasional memiliki struktur yang unik jika dibandingkan dengan jenis
rencana bisnis lainnya, kalian dalam jenis yang satu ini, cakupannya tidak hanya terbatas
pada proyeksi dan strategi semata, tetapi juga membahas tentang peraturan operasional
bisnis.
Prosedur operasional standar menjadi elemen yang penting dan berfungsi sebagai acuan
dalam rencana bisnis ini, memastikan setiap pihak yang terkait mengikuti acuan cara yang
sama dalam menjaga keberlangsungan proses bisnis.

4. Rencana bisnis untuk pengembangan

Rencana bisnis untuk pengembangan atau yang juga sering disebut dengan istilah
development business plan adalah rencana bisnis yang seutuhnya menjabarkan terkait
pengembangan bisnis yang ingin dilakukan, termasuk tujuan dari pengembangan tersebut
serta proyeksi-proyeksi yang menjadi dampaknya.

Meski demikian, isi yang tertangkup di dalam business plan tersebut tidak terbatas pada
pengembangan bisnis saja, tetapi juga mencakup kelengkapan struktur bisnis, administrasi,
serta seluruh tanggung jawab yang dipegang oleh setiap pekerja dalam bisnis tersebut.

Cakupan yang sedikit lebih luas dari fungsi utamanya tersebut dimaksudkan untuk
memastikan bisnis yang dijalankan benar-benar siap untuk dikembangkan sesuai dengan
rencana. Karena, bagaimanapun, pengembangan sebuah bisnis sedikit banyak akan
memengaruhi banyak hal dalam proses bisnis, termasuk dalam pelaksanaan operasional
hariannya.

Berdasarkan alasan yang telah dijabarkan di atas, setiap elemen yang mungkin akan
terdampak oleh pengembangan bisnis sebaiknya juga dimasukkan sebagai pertimbangan
dalam penyusunan rencana bisnis.

5. Rencana bisnis untuk pertumbuhan usaha

Sedikit berbeda dengan jenis rencana bisnis yang disusun untuk melakukan pengembangan,
rencana bisnis yang ditujukan untuk pertumbuhan usaha akan lebih detail membahas efek
pengembangan dalam menghasilkan proyeksi terbaik tingkat pertumbuhan bisnis.

Melihat tujuan yang dimilikinya, rencana usaha untuk pertumbuhan usaha dapat difungsikan
sebagai dokumen pendukung untuk penggunaan internal maupun eksternal. Lebih lanjut, ada
perbedaan antara rencana bisnis untuk pertumbuhan usaha yang akan digunakan secara
internal maupun eksternal.

Jika penggunaan internal berisi deskripsi yang lebih jelas terkait pengembangan usaha
sebagai acuan, cakupan penggunaan eksternal akan lebih luas lagi dengan memasukkan
struktur manajemen maupun pemangku kepentingan karena rencana bisnis jenis ini dapat
digunakan untuk mengundang masuk investor ke dalam bisnis. 

Tak heran, bukan, jika pembahasan detail pertumbuhan usaha yang direncanakan bukan
menjadi satu-satunya elemen yang harus ada dalam rencana bisnis? Gambaran lain tetap
diperlukan untuk meyakinkan calon investor bahwa pertumbuhan usaha bisa dicapai sesuai
proyeksi.

C. Prinsip-prinsip Bussines plan

Prinsip-prinsip dalam bussines plan ada lima, yaitu:


1. Prinsip otonomi, adalah pengusaha atau pelaku usaha meiliki kebebasan dalam kegiatan
usaha tersebut dengan tidak melanggar norma atau aturan yang berlaku.

2. Prinsip Kejujuran, ialah jujur sangat penting dalam berbisnis atau berusaha, karena dengan
jujur bisnis yang kita bangun akan berjalan sesuai rencana.

3. Prinsip Keadilan, ialah dalam berbisnis ini kita harus mengaktualkan visi misi yang telah
kita buat agar bisnis ini sesuai dengan rencana yang kita harapkan.

4. Prinsip Saling Menguntungkan, ialah didalam berbisnis tidak hanya menguntungkan


sebelah pihak, tetapi harus sama-sama saling menguntungkan. Dan menerapkan keadilan
untuk langkah lebih tepat untuk mewujudkan dan menciptakan iklim persaingan yang sehat
didalam pasar tersebut. 

5. Prinsip Integritas Moral, ialah seorang pengusaha bukan hanya mengambil keuntungannya
saja, tetapi perusahaan itu harus memiliki media yang baik bagi masyarakat, bermanfaat bagi
masyarakat dan berfikir yang baik bagi bisnis bagi perusahaan didalam dunia usaha tersebut. 

D. Tujuan Proses Perencanaan Usaha(Business Plan)


Untuk memulai sebuah bisnis, menyusun business plan merupakan langkah awal yang
sangat penting untuk dilakukan. Hal ini tentu akan menguntungkan perusahaan ke depannya
serta memiliki tujuan-tujuan lain yang tak kalah penting.
Berikut beberapa tujuan membuat business plan di antaranya:
1) Membantu kita agar tetap fokus pada tujuan yang telah disepakati di awal ketika ingin
membuka sebuah usaha.
2) Membantu kita memunculkan ide-ide baru yang berakar dari rencana-renaca yang
telah ditetapkan.
3) Business plan memudahkan pelaku usaha untuk mengatur keuangan, karena di
dalamnya telah tercatat secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan permodalan.
4) Sebagai alat komunikasi untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain,
seperti: supplier (pemasok), konsumen, hingga investor. Business plan akan
menjelaskan secara rinci tentang visi misi serta cara operasional bisnis kita.
5) Mempermudah dalam menjalankan bisnis dengan melihat langkah-langkah praktis
dalam hal: menghadapi kompetitor, membuat promosi, dan sebagainya, sehingga
bisnis akan menjadi lebih efektif untuk menghasilkan laba.
6) Mempermudah pengawasan jalannya operasional.
7) Menjadi bahan penyusunan strategi serta evaluasi bisnis.

E. Manfaat Proses Perencanaan Usaha (Business Plan)


1. Mengawali Sebuah Bisnis

Bisnis bisa ada atau eksis karena adanya rencana bisnis. Tanpa adanya rencana bisnis,
sebuah usaha yang baru saja didirikan tentu saja akan mengalami kesulitan saat
mengembangkan usahanya. Adanya rencana bisnis yang jelas membuat Anda tahu apa
saja hal yang akan dilakukan ke depannya. Selain itu, Anda juga akan memiliki
gambaran yang jelas mengenai cara menggabungkan berbagai macam instrumen yang
dimiliki untuk mengembangkan usaha tersebut.

Susunlah business plan secara detail. Lakukan klasifikasi bidang dan pembagian kerja
secara jelas. Adanya rencana bisnis yang baik senantiasa akan mengantarkan usaha pada
kesuksesan. Percayalah!

2. Membantu Permodalan

Pengetahuan dan kesiapan seorang pebisnis bisa dinilai dari rencana bisnis yang
disusunnya. Semakin baik, semakin dalam pula ia mengetahui seluk beluk bisnis yang
hendak dijalankannya.

Membuka bisnis bukanlah hal yang mudah, terutama dalam hal permodalan. Modal
adalah hal yang paling krusial. Seseorang yang ingin berbisnis kerap kali terhambat
karena terbatasnya modal yang dimiliki. Adanya rencana bisnis yang detail, rapi, dan
bagus bisa dijadikan daya tarik untuk mendatangkan investor untuk menanamkan
modalnya pada bisnis yang ditekuni. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah
mendapatkan sokongan dana dari para kreditor atau lembaga keuangan lainnya.

3. Membantu Membuat keputusan

Business plan layaknya sebuah rambu-rambu lalu lintas yang bisa digunakan untuk
menetapkan arah dan tujuan, serta memutuskan apakah bisnis yang di jalan sesuai
dengan yang direncanakan atau tidak. Misalnya apakah target penjualan sudah tercapai
atau belum, posisi keuangan perusahaan, dan daya tarik produk terhadap konsumen.
Kalau ketiganya belum tercapai, Anda perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab
utamanya. Selain itu, Anda juga perlu menindaklanjuti hal tersebut agar tidak terjadi
secara continuous atau berkelanjutan.

4. Tujuan dan Prioritas Bisnis Lebih Jelas

Rencana bisnis bisa membantu Anda untuk mengetahui tujuan dan prioritas bisnis.
Adanya ukuran terhadap margin laba, peluncuran produk baru, dan pihak-pihak yang
terlibat membantu Anda untuk mewujudkan tujuan bisnis. Di samping itu, rencana bisnis
juga membantu Anda untuk fokus pada masalah yang terjadi. Dengan demikian, masalah
tersebut bisa dikelompokkan berdasarkan prioritas penyelesaiannya. Misalnya bagian
keuangan, pemasaran, dan manajemen.

5. Membantu Mengembangkan Ide Bisnis


Adanya business plan membuat ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis.
Melalui beberapa pendekatan pada business plan, Anda akan lebih mudah untuk
mengelola Sumber Daya Manusia (SDM), mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran
produksi, mengetahui apa yang diproduksi, sistem pemasaran yang tepat, dan strategi
operasional apa yang dijalankan agar bisnis bisa mendulang kesuksesan. Ide-ide bisnis
yang muncul juga bisa digunakan untuk mengembangkan produk. Tujuannya agar ada
inovasi dan produk tidak stuck hanya pada satu jenis saja.

6. Memberikan Gambaran Kepada Konsumen dan Investor

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, rencana bisnis yang baik bisa mendatangkan
investor dan kreditor untuk memberikan modalnya. Misalnya, dalam hal pemasaran.
Adanya business plan membuat kita lebih peka terhadap produk yang dimiliki. Hal ini
juga bisa digunakan untuk membandingkan produk kita dengan produk perusahaan
lainnya yang sejenis. Adanya tingkat penjualan yang rendah membuat kita berupaya
untuk menemukan solusi untuk memperkenalkan produk bisnis kita kepada pihak luar.

F. Unsur-Unsur Proses Perencanaan Usaha (Business Plan)

1.      Executive Summary

Executive summary ini merupakan ringkasan singkan bisnis anda yang berisi visi, misi,
dan tujuan serta target bisnis yang dicapai. Bagian ini merupakan bagian awal dari
perencanaan bisnis anda, karena sebelum memulai bisnis terlebih dulu kita memahami visi
misi dan target dalam memulai sebuah bisnis. Jika anda membutuhkan investasi, maka bagian
ini menjadi faktor utama dalam menarik simpati para investor. Karena para investor akan
melihat bagaimana visi dan misi dari usaha yang anda bangun.

2.      Company Background

Company background ini merupakan latar belakang dari berdirinya usaha yang
direncanakan. Bagian ini menjelaskan kenapa usaha ini harus didirikan, apa sebabnya. Dari
latar belakang ini akan mendapatkan informasi mengenai peluang bagi usaha yang akan
didirikan.

3.      Mission Statement

Bagian ini merupakan ringkasan misi dari perusahaan. Bagian misi ini tidak sama
dengan misi pada bagian executive summary. Karena executive summary menjelaskan misi
dari perusahaan, sedangkan mission statement ini berupa misi atau cara dalam memajukan
usaha yang direncanakan. Bagian ini juga menjelaskan tentang cara-cara dalam mencapai
target dari usaha.
4.      Financial Planning

Bagian ini merupakan bagian inti dari bussiness plan. Karena suksesnya usaha itu juga
dapat dilihat dari dari pengelolaan keuangan. Bagain ini berisi investasi awal sebagai
permodalan usaha, berisi biaya operasional bulanan ataupun tahunan, dan menjelaskan
perkiraan penghasilan yang didapatkan setiap bulan ataupu setiap tahunnya. Biasanya
financial plan ini juga menjelaskan keuangan dari investor-investor yang menjadi patner
dalam usaha anda.

5.      Product Description

Product description atau deskripsi produk merupakan rincian mengenai produk yang
akan dijual nantinya. Menjelaskan mengenai kemasan, bahan olahan dan lainya. Bagian ini
juga menjelaskan produk-produk partner yang ingin bekerja sama dengan usaha anda.

6.      Marketing Plan

Bagian ini bisa dikatakan sebagai bagian terpenting. Karena berhasilnya suatu usaha
tergantung dengan bagaimana strategi pemasaran. Perencanaan mengenai strategi pemasaran
harus direncanakan dengan baik. Adapun strategi pemasaran yang bagus untuk diterapkan
ialah pemasaran secara langsung, pemasaran di internet, pemasaran di media sosial, dan juga
melalui spanduk.

Referensi

Pemasaran harus lebih dahulu dibandingkan dengan produksi (bisnis besar),


Produksi harus lebih dahulu dibandingkan dengan perencanaan pemasaran (bisnis kecil-
kecilan)

7.      Competitor Analysis

Sebelum memulai perencanaan bisnis, hendaknya kita mengetahui bagaimana kondisi


pesaing-pesaing usaha yang di planningkan. Apakah usaha anda memiliki tingkat kompetis
yang tinggi atau sebaliknya. Dan dibagian ini juga dijelaskan strategi menghadapi tantangan
kompetisi yang akan dihadapi nantinya.

8.      Operations
Pengoperasian atau pelaksanaan usaha yang di rencanakan harus juga di rumuskan
sebaik mungkin. Bagaimana cara anda memulai usaha dan menjalankan usahanya akan
dijelaskan secara terperinci dibagian ini. Operations ini hampir sama dengan marketing plan
yaitu sama-sama menjelaskan strategi dalam memulai usaha. Namus di bagian operations ini
dijelaskan secara terperinci mengenai bentuk pengelolaan usaha, sedangkan marketing plan
menjelaskan strategi usaha.

9.      SWOT Analysis

SWOT merupakan singkatan dari Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Swot analysis merupakan bagian yang tidak
boleh ditinggal. Swot analysis merupakan metode perencanaan bisnis mengenai faktor-faktor
daya tarik dan juga kelemahan dari usaha anda. Jika anda membuat planning usaha kecil-
kecilan, swot analysis ini bisa dijadikan tolak ukur sebagai faktor keberhasilan dari bisnis
yang direncanaka.

10.  Timeline

Timeline atau bisa juga disebut sebagai target yang harus dicapai dalam business plan,
misalnya target dalam jangka panjang dan target dalam jangka pendek. Bagian ini juga berisi
evaluasi dari pencapaian supaya kedepanya lebih baik lagi.

G. Langkah-Langkah Proses Perencanaan Usaha (Business Plan)

1. Tentukan apa tujuan usaha

Pertama-tama, Anda perlu menentukan apa tujuan usaha Anda. Tujuan usaha berfungsi untuk
memproyeksikan apa target masa depan yang ingin dicapai saat Anda baru di tahap awal.
Buatlah tujuan usaha yang spesifik, bukan sekadar “ingin dapat untung yang banyak.”

Contohnya, Anda bisa menetapkan tujuan seperti mendapat pendapatan bersih Rp200 juta per
bulan dalam 2 tahun ke depan atau berhasil buka 1 toko cabang di tahun depan. 

Tentukan tujuan dan buat peta jalan untuk mengetahui dengan tepat bagaimana Anda akan
mencapai tujuan tersebut. Nah, Anda juga perlu menentukan visi dan misi usaha Anda.

Visi merupakan gambaran besar tentang apa yang ingin Anda capai, sedangkan misi
merupakan pernyataan umum tentang bagaimana Anda akan mencapai visi. Manfaatnya
adalah Anda bisa bisa meningkatkan semangat untuk terus bekerja keras mencapai target
usaha.

2. Mengecek kondisi pasar 


Analisis pasar merupakan penilaian kualitatif dan kuantitatif dari suatu pasar yang melihat
kondisi pasar secara lebih dalam. Lewat analisis pasar, Anda bisa lebih mudah mendapatkan
konsumen. 

Datangi usaha sejenis yang ada di sekitar Anda, perhatikan produk dan pelayanan yang
diberikan. Catat segala kelemahan dan kelebihan kompetitor, lalu Anda juga bisa tanya ke
warga sekitar.

Misalnya untuk usaha ayam goreng, mungkin saja banyak warga yang menginginkan varian
menu ayam goreng yang lebih sehat dan kurang berminyak. 

3. Susun profil usaha

Profil usaha merupakan deskripsi ringkas yang mencerminkan kualitas dan fokus kerja usaha.
Dengan menyusun profil usaha, Anda akan memberikan gambaran umum tentang bisnis dan
sekilas rencana bisnis Anda. 

Profil usaha ini mencakup nilai, tujuan, serta menunjukkan keahlian dan kekuatan usaha.
Anda harus mempunyai profil usaha yang baik jika ingin bisnis Anda mendapatkan perhatian
orang banyak.

4. Catat apa saja keperluan dalam usaha

Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha selanjutnya adalah mencatat apa saja


keperluan dalam usaha. Tentukan seberapa banyak SDM yang Anda butuhkan, lengkap
dengan rangkaian peralatan yang diperlukan.

Beda jenis usaha, beda juga kebutuhan SDM dan peralatannya. Sehingga, keperluan dalam
usaha perlu Anda sesuaikan dengan jenis usaha.

Contoh, usaha kecil seperti jasa jahit mungkin tidak membutuhkan SDM karena masih bisa
Anda kerjakan sendiri. Peralatannya juga sederhana, utamanya adalah mesin jahit dan
beberapa perlengkapan menjahit lainnya.

Sementara itu, jika Anda ingin membuka usaha kedai makan, Anda akan membutuhkan
sejumlah SDM dan peralatan yang berbeda.

5. Hitung rincian modal

Modal awal merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan saat Anda memulai sebuah usaha.
Modal awal ini terdiri dari tiga jenis, antara lain:

 Modal investasi: mencakup uang yang dipakai untuk membeli barang modal dengan
harapan uang tersebut bisa kembali. 
 Modal kerja: uang untuk membiayai semua kegiatan bisnis agar dapat berjalan
sesuai rencana. 
 Modal operasional: uang yang setiap bulan harus Anda keluarkan untuk operasional
usaha, terlepas dari barang dagangan laku atau tidak.
Besarnya jumlah modal perlu dihitung secara rinci agar usaha dapat berjalan dengan lancar.
Jika memulai usaha tanpa memperhitungkan modal operasional misalnya, usaha Anda bisa
gulung tikar di tengah jalan karena tidak cukup modal. 

6. Rencanakan strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan sebuah upaya memasarkan dan mengenalkan produk kepada
konsumen.

Fungsi strategi pemasaran sendiri adalah untuk menambah angka penjualan, menggaet lebih
banyak pembeli, serta menjadi acuan bagi usaha Anda soal langkah apa selanjutnya yang
harus diambil.

Contoh, jika ada permintaan konsumen yang tinggi, strategi pemasaran mampu membuat
koordinasi antara produksi dan distribusi agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.

7. Atur jadwal evaluasi

Mengatur jadwal evaluasi usaha penting dilakukan agar bisnis dapat semakin bertumbuh.
Pertama, Anda perlu melakukan evaluasi apakah produk atau jasa yang ditawarkan
mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh pesaing.

Selanjutnya, perhatikan juga besarnya permintaan dari pasar karena tidak peduli seberapa
menakjubkan produk atau layanan Anda, penawaran Anda akan gagal jika tidak ada pembeli. 

Nihilnya permintaan berarti tidak ada keuntungan untuk usaha Anda. Jadi, aturlah jadwal
evaluasi untuk melihat perkembangan bisnis Anda dan lakukan penyesuaian yang
dibutuhkan. 

Anda mungkin juga menyukai