NIM : 20031170
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
MATKUL : TUGAS PKWU
TUGAS PKWU
Ide yang sekilas terlihat menarik belum tentu dapat berjalan dengan baik ketika
dieksekusi. Hal ini dapat disebabkan oleh ide tersebut tidak diidentifikasi terlebih dahulu.
Rasanya akan percuma saja jika menemukan ide yang bagus namun tidak dibarengi oleh
pemahaman yang tepat. Terlebih lagi jika tidak ada perencanaan saat
mengimplementasikan ide tersebut ke dalam bisnis.
Perencanaan bisnis (business plan) memiliki fungsi salah satunya dalam mengidentifikasi
ide bisnis.Ide bisnis dapat diidentifikasi dengan berbagai macam hal, seperti melakukan
riset pasar dan produk, memahami tren industri dan mengamati strategi kompetitor. Dari
hal tersebut, nantinya dapat diperoleh kesimpulan apakah ide bisnis tersebut layak untuk
diperjuangkan atau perlu dimodifikasi, bahkan hingga kabar buruknya ide bisnis tersebut
harus dieliminasi.
Mungkin rasanya akan mengecewakan jika ternyata ide bisnis tersebut jauh dari
ekspektasi. Namun , selagi masih dalam proses perencanaan maka ide tersebut masih bisa
dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Semakin dalam proses identifikasi maka
semakin besar pula kemungkinan bisnis tersebut akan sukses. Selain itu juga, jika sejak
awal ide bisnis sudah diidentifikasi, maka akan memudahkan pengembangan strategi
dalam mencegah terjadinya permasalahan dikala bisnis sudah dijalankan. Oleh sebab itu.
lebih baik luangkan waktu diawal daripada menanggung kerugian di tengah jalan.
Kebutuhan bisnis yang terpenuhi akan menciptakan pondasi yang kuat bagi bisnis
tersebut. Kebutuhan tersebut dapat diketahui dengan membuat suatu perencanaan bisnis
(business plan) yang matang. Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya,
bahwa dalam perencanaan bisnis (business plan) dilakukan proses identifikasi ide bisnis
yang berpotensi dalam mengarahkan bisnis pada jalan kesuksesan.
Keberhasilan bisnis dapat diperoleh jika proses identifikasi ide bisnis dilakukan secara
benar dan komprehensif. Karena faktor-faktor yang mempengaruhinya berhubungan satu
sama lain. Jika tidak dilakukan dengan benar dan komprehensif, maka proses tersebut
akan sia-sia saja dan bisnis yang dijalankan akan sering mengalami kendala di tengah
jalan.
Setiap bisnis yang akan dijalankan tentunya membutuhkan sebuah modal agar dapat
beroperasi. Jangan khawatir akan kekurangan modal pada bisnis yang sudah memiliki
perencanaan yang matang, karena ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan agar
modal tersebut dapat terpenuhi. Salah satunya adalah mencari pembiayaan modal dari para
investor. Para investor tentunya ingin mengetahui secara jelas arah modal tersebut berjalan
dan juga kepastian akan pengembalian modal tersebut.
Jika ingin mendapatkan pendanaan dari investor, maka pemilik bisnis harus
mempersiapkan jawaban secara detail terkait bisnis, contohnya mulai dari strategi yang
akan digunakan, model bisnis yang akan diterapkan, arus pendapatan dari bisnis, hingga
rencana skala pembiayaan bisnis. Para investor umumnya menginginkan laporan
kemajuan bisnis secara berkala, karena mereka ingin tahu apakah dana yang mereka
investasikan memiliki manfaat. Para investor sewaktu-waktu bisa saja mundur dari
pembiayaan jika modal yang mereka berikan tidak jelas dikemanakan.
Perencanaan bisnis (business plan) dapat digunakan sebagai contoh rujukan dalam
memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dan juga menetapkan
jumlah pendapatan yang akan diraih. Hal ini penting untuk dilakukan sebelum
diadakannya presentasi di depan investor.
Setelah rencana bisnis (business plan) rampung dan mempunyai pandangan yang jelas
terkait produk, strategi, target pasar dan kebutuhan modal, maka langkah selanjutnya
adalah membangun tim yang solid. Tim yang solid dapat tercapai apabila didukung oleh
orang-orang yang tepat dalam masing-masing bidangnya.
Jika rencana bisnis (business plan) yang dibuat dinilai layak dan mempunyai peluang
untuk meraih keberhasilan, maka orang-orang yang dinilai tepat itu akan berbondong-
bondong mencari tempat di bisnis tersebut. Karena mereka memahami bahwa bisnis yang
berhasil berawal dari tim yang solid dan saling mendukung satu sama lain.
Rencana bisnis (business plan) yang dibuat akan memberikan gambaran secara
menyeluruh terkait bagaimana bisnis tersebut akan berjalan, serta mempermudah jalannya
komunikasi terkait kebutuhan bisnis. Kebutuhan bisnis kapan saja dapat berubah terlebih
ketika bisnis sudah mulai berkembang, kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak
dukungan finansial, koneksi dan sumber daya manusia (SDM) dalam memperluas
jangkauan pasar dari bisnis tersebut. Dengan menggunakan rencana bisnis (business plan),
semua kebutuhan tersebut dapat diperhitungkan dengan semestinya.
6. Dapat Mengukur Pencapaian Bisnis secara Menyeluruh
Setiap aspek dari perencanaan bisnis (business plan) memiliki target pencapaiannya
masing-masing. Oleh sebab itu, perencanaan bisnis (business plan) juga berguna dalam
mengukur pencapaian dari suatu bisnis yang dapat dilakukan secara komprehensif.
Performa dari setiap aspek dapat diukur dengan jelas dan dapat menjadi bahan evaluasi
agar bisnis tetap dalam performa terbaiknya. Selain itu juga, perencanaan bisnis (business
plan) dapat mempermudah dalam menyusun laporan terkait performa bisnis, terlebih jika
bisnis tersebut dibiayai oleh investor, maka laporan yang disajikan tentunya harus
dilengkapi dengan data pencapaian yang telah diraih.
1. Business Plan adalah blueprint usaha anda, yang akan anda dankaryawan serta pihak-
pihak yang bekerja sama dengan anda dalamoperasionalnya. Dia akan membantu
anda tetap kreatif dan fokus padatujuan yang telahditetapkan.
2. Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasildalambisnis.
3. Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarikorang
lain, pemasok, konsumen, dan penyandang dana. Business plan akanmembuat mereka
mengerti tujuan dan cara operasional bisnis anda.
4. Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usahadengan
mengetahui langkah- langkah praktis menghadapi persaingan,membuat promosi,
sehingga lebihefektif
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakahmengikuti atau
sesuai dengan rencana atau tidak.
Dalam sebuah bisnis apabila tidak memiliki sebuah rencana, maka bisnis tersebut
akan sulit untuk berkembang, maka dari itulah mengapa seorang wirausaha harus
menyusun sebuah rencana terlebih dahulu, agar bisnis yang ingin dijalankan lebih
terarah dan terorientasi dengan baik dan benar serta dapat mencapai suatu kesuksesan
(Suprapto,2018)
.
3. Prinsip Keadilan, ialah dalam berbisnis ini kita harus mengaktualkan visi misi yang
telah kita buat agar bisnis ini sesuai dengan rencana yang kita harapkan.
Bagian pendahuluan yang memuat alasan-alasan penyusunan, isi yang memuat aspek
aspek perusahaan yang dirancang dan penutup yang memuat pelajaran-pelajaran penting
yang diperoleh dari proses pembelajaran ini. Secara lengkap, berikut ini disajikan format
yang dapat digunakan dalam penyusunan rancangan usaha dalam pembelajaran ini.
1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. DAFTAR TABEL
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR LAMPIRAN
8. RINGKASAN EKSEKUTIF
Memuat ringkasan rencana usaha dari 5 Aspek yang dirancang, diketik satu spasi dengan
maksimal 5 halaman kertas A4 .
PROLOG (Memuat hal-hal yang melatarbelakangi pemilihan gagasan usaha/produk serta
latar depan (tujuan) penyusunan rancangan usaha)
1. RANCANGAN DAN URAIAN PRODUK (Memuat gambaran umum produk
dari aspek substansi produk, tampilan produk siap jual, dan fungsiproduk)
2. ASPEKPEMASARAN
2.1. Sasaran Pemasaran a. Daerah Pemasaran (Lokasi Pasar, jenis dan jumlah
pelanggan serta pesaing di lokasi pasar) b. Situasi Pasar (Segmentasi Pasar, target
pasar, dan posisi pasar dibandingkan dengan pesaing yang berada pada daerah
pasar) c. Proyeksi Permintaan (Jumlah permintaan dalam setiap periode/siklus
untuk setiap jenis pelanggan, dan proyeksi peningkatannya dalam setiap
periode/siklus)
2.2. Strategi dan Taktik Pemasaran (uraian masing-masing bauran pemasaran
berdasarkan spesifikasi usaha/produk dan keunggulan serta kelemahannya
dibandingkan dengan bauran pemasaran perusahaan pesaing) a. Produk b.Harga
c. Distribusi d. Promosi
2.3. Penganggaran Pemasaran (Uraian berdasarkan rencana biaya yang
dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional pemasaran dalam satu
siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan dengan peningkatan penawaran
untuk memenuhi peningkatan permintaanpasar)
3. ASPEKPRODUKSI
3.0 Pengadaan Bahan (Menyangkut jenis, volume, harga, sumber (daerah)
pasokan bahan, proses pengadaan bahan serta proyeksi
peningkatannyadalam setiap periode/siklusproduksi).
3.1. Kebutuhan Sumberdaya Produksi (Uraian mengenai sumberdaya produksi
meliputi bangunan, peralatan/mesin, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktifitas produksi; terkait dalam jumlah, kualitas, nilai, sertaproses
pengadaannya)
3.2. Proses Produksi (Proses produksi masing-masing jenis produk yangdisertai
dengan bagan prosesproduksi)
3.3. Perkiraan Jumlah Produksi (Jumlah produksi yang akan dihasilkan dan
ditawarkan dalam setiap periode/siklus untuk setiap jenis produk, danproyeksi
peningkatannya dalam setiapperiode/siklus)
3.4. Penganggaran Produksi (Uraian berdasarkan rencana biaya produksi yang
dialokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional produksi dalam satu
siklus serta proyeksi peningkatannya sejalan dengan peningkatan produksiuntuk
memenuhi peningkatan permintaanpasar)
6. ASPEKKEUANGAN
6.1. Kebutuhan Modal Awal (Uraian kebutuhan modal awal operasiperusahaan
yang terinci berdasarkan modal investasi dan modal kerja, serta sumber-sumber
perolehannya)
6.2. ProyeksiNeraca
6.3. ProyeksiRugi-Laba
6.4. Proyeksi ArusKas
6.5. Analisis Rasio Keuangan EPILOG (Pelajaran-pelajaran penting/refleksi yang
dapat ditarik dari proses pembelajaran kewirausahaan yang meliputi refleksi
teoritis, metodologis, dan etis)
KEPUSTAKAAN
Riset tersebut harus relevan dengan bisnis Anda, menyediakan hasil untuk dimasukkan ke
dalam business plan, dan menjawab mayoritas masalah yang mungkin dihadapi ketika
berbisnis kelak.
Andrias Harefa. (2008). Berwirausaha dari Nol 10 Kiat Sukses dengan Modal
Feddy Rangkuti. (2000). Business Plan, Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan
Linda Pinson. (2003). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis.
Jakarta: Canary.
Suprapto, H. A. (2018). Pelatihan Pembuatan Proposal Rencana Bisnis (Business Plan)
Bagi Siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah Dan Smp Al-Ihsan Guna
Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha. Abdimas Siliwangi, 1(2), 81.
Supriyanto, -. (2012). Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. Jurnal
Ekonomi Dan Pendidikan, 6(1), 73–83.
Suad Husnan dan Soewarsono . (2003). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP-
AMP YKPN.