KELOMPOK 1
Anggota Kelompok :
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat
dan karunianya, dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah pengantar ilmu melatih ini
tentang kelentukan (Flexibility).
Tujuan dari penulisan makalah ini,selain untuk memenuhi salah satu mata kuliah
Pengantar Ilmu Melatih,juga kami lakukan sebagai bahan pembelajaran bersama mahasiswa lain.
Namun disamping itu, kami menyadari betul bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penulisan makalah ini dapat
diperbaiki dan menjadi lebih baik dan sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………………………………..1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Kelentukan………………………………………………………..2
B.Jenis – Jenis Kelentukan ……………………………………………………..2
C. Faktor yang mempengaruhi kelentukan ……………………………………..3
D.Cara Melatih Kelentukan……………………………………………………..4
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan…………………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kelentukan otot adalah kemampuan maksimum otot untuk menggerakan sendi dalam jangkauan
gerakan. Tidak fleksibilitasnya otot dapat mengakibatkan terbatasnya lingkup gerak sendi (LGS)
yang di akibatkan oleh adanya kekuatan otot dan tendon sehingga menyebabkan kontraktur
sendi.Tingkat kelentukan yang kuat akan meningkatkan kemampuan fungsional individu dan
mengurangi kemungkinan terjadinya resiko ketegangan otot. Fleksibilitas sendi pada usia 50
tahun keatas dapat ditingkatkan dengan latihan static stretching.
Static stretching atau peregangan bertujuan untuk memanjangkan struktur jaringan lunak
yang memendek dan menjaga elastisitas otot baik secara patologis maupun non patologis
sehingga dapat meningkatkan aktivitas gerak.
B.Rumusan Masalah
A. pengertian Kelentukan
B.Jenis - jenis Kelentukan
C.Faktor yang membatasi Kelentukan
C.Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Kelentukan
Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan latihan – latihan dengan amplitude
gerakan yang besar atau luas (Jonath / Krempel, 1981,57). Dengan kata lain kelentukan
merupakan kemampuan pergelangan/persendian untuk dapat melakukan gerakan-gerakan
kesemua arah secara optimal. Istilah lain yang seringkali dikonotasikan sama dengan kelentukan
adalah keluwesan,kelenturan dan atau fleksibilitas.Kelentukan adalah salah satu unsur kondisi
fisik yang menentukan dalam:
Dengan demikian jelas bahwa kelentukan memegang peranan yang sangat besar dalam
mempelajari keterampilan-keterampilan gerakan dan dalam mengoptimalkan kemampuan fisik
yang lain.Bahkan untuk mengembangkan kemampuan kecepatan,kelentukan merupakan unsur
yang menentukan keberhasilan kecepatan.Dengan kata lain tanpa kelentukan,kecepatan tidak
berkembang secara optimal. Seperti dilansir dari laman Very Well Fit, kelentukan bisa dipahami
juga sebagai kondisi kebugaran komponen tubuh untuk menjangkau dan persendian gerak.
Adapun setiap bagian otot maupun persendian dalam tubuh bisa saja memiliki tingkat kebugaran
dari segi kelentukan yang berbeda. Oleh karena itu tingkat kelentukan tubuh dalam gerakan akan
diperoleh
berkat latihan secara rutin yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun kita berada, misalnya
tembok,lemari,dll.
B.Jenis-Jenis Kelentukan
Pada dasarnya kelentukan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Bila dilihat dari sudut
kebutuhan suatu cabang olahraga, maka kelentukan dapat dibedakan atas kelentukan umum dan
khusus. Sedangkan bila dilihat dari bentuk pelaksanaannya maka kelentukan dapat
dikelompokkan atas kelentukan aktif dan kelentukan pasif serta kelentukan statis dan dinamis.
a.Kelentukan Umum
Kelentukan Umum adalah kemampuan semua persendian/pergelangan untuk melakukan
gerakan-gerakan kesemua arah secara optimal,dan dibutuhkan untuk banyak cabang olahraga.
Sebagai contoh seperti liukan dalam senam irama. Gerakan menggeliat seakan bergelombang
dengan
gerakan pinggul lebih aktif merupakan gerakan dasar liukan. 2
b.Kelentukan Khusus
Kelentukan khusus adalah kemampuan kelentukan yang dominan dibutukkan dalam suatu
cabang olahraga tertentu, misalnya kelentukan pergelangan tangan dan bahu dalam permainan
bola voli atau pergelangan tangan pada olahraga hockey.
c.Kelentukan Aktif
Kelentukan aktif adalah kelentukan dimana gerakan – gerakannya dilakukan sendiri seperti
senam kalistenik atau gerakan – gerakan senam pergelangan yang biasa dilakukan dalam
pemanasan.
d.Kelentukan Pasif
Kelentukan pasif adalah kelentukan dimana gerakan gerakan nya dilakukan dengan bantuan
orang lain seperti senam atau stretching (peregangan) berpasangan.
e.Kelentukan Dinamis
Kelentukan dinamis adalah latihan kelentukan dengan menggerak-gerakkan persendian secara
berulang ulang.
f. Kelentukan Statis
Kelentukan statis adalah kelentukan dengan tidak melakukan pengulangan gerakan dalam waktu
dan hitungan tertentu. Misalnya latihan peregangan pada waktu melakukan pemanasan.
3
6. Kekuatan otot, makin besar kekuatan otot, maka tingkat kelentukan akan semakin tinggi.
7. Kelelahan dan emosi, semakin lelah individu, kelentukannya akan semakin rendah, demikian
pula dengan emosi. Emosi sedih dan pesimis akan menurunkan kelentukan, sebaliknya emosi
gembira dan optimis akan meningkatkan kelentukan.
Tarik napas perlahan, lalu turunkan bokong dan punggung bawah seperti posisi semula.
Ulangi sebanyak beberapa kali, lalu ganti dengan sisi kaki lainnya.
Sama seperti side lying quadriceps stretch, contoh latihan kelenturan ini akan melatih otot paha
dan betis. Gerakan ini cukup mudah sehingga cocok untuk pemula.
Berikut langkah-langkahnya.
d.Swan pose
Ini adalah salahh satu contoh olahraga kelenturan sendi pada pinggang dan serta otot paha.
Gerakan ini bisa Anda temukan pada olahraga pilates.
Letakkan kedua telapak tangan ke lantai, tekukkan siku, pastikan lengan tetap dekat
dengan tubuh agar tangan tetap di bawah bahu. Pastikan bahu jauh dari telinga.
Rapatkan kaki sebaik mungkin. Jika belum bisa, buka selebar bahu.
Dorong telapak tangan ke lantai, kencangkan otot perut, dan angkat perut menjauhi
lantai.
Tarik napas dan rentangkan punggung semaksimal mungkin, pastikan siku tetap dekat
dengan tubuh dan kepala tetap sejajar dengan tulang belakang.
Tahan posisi selama beberapa detik, embuskan napas, lalu turunkan perut dan dada ke
lantai
5.
BAB III
PENUTUP
.Kesimpulan
Perkembangan kelentukan pada manusia tidak terlepas dari pengaruh sosialnya, serta dari
kecenderungan aktivitas yang dilakukan sehari hari. Seseorang yang aktif berolahraga akan
cenderung lebih baik tingkat kelentukannya.
Pada umumnya anak kecil memiliki kelentukan lebih bagus dibandingkan dengan anak usia
dewasa, dan ketika kelentukan tersebut akan mencapai puncaknya ketika memasuki usia remaja,
setelah fase itu secara perlahan lahan kelentukan mereka akan berkurang.
Secara umum kelentukan akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia, akan
tetapi ketidakaktifan seseorang akan menjadi faktor utama penurunan kelentukan itu sendiri.
6
DAFTAR PUSTAKA