Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PROJECT

PEMBINAAN KONDISI FISIK

Oleh
Nama : Josua Pranata Maibang
NIM : 6213121072
Kelas : B - 2021

Dosen Pengampu
ARGUBI SILWAN S.Pd,M.Pd

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah yang maha Esa yang telah memberikan rahmad dan
hidayah nya sehinga kami dapat menyelesaikan tugas proyek ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu kami “Bapak Argubi Silwan S.Pd,M.Pd” pada mata kuliah Pembinaan Kondisi
Fisik. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
telah kami tekuni.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karna
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

Medan, 12 Desember 2021

JOSUA PRANATA MAIBANG


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
Latar Belakang......................................................................................
Identifikasi Masalah.....................................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Penelitian............................................................................
Manfaat Penelitian......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
Kegunaan Alat...........................................................................................
Jenis Latihan Pada Alat..........................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga adalah aktifitas fisik yang memiliki tujuan tertentu dan


dilakukan dengan aturan–aturan tertentu secara sistematis seperti adanya
aturan waktu, target denyut nadi, jumlah pengulangan gerakan dan lain–
lain dilakukan dengan mengandung unsur rekreasi serta memiliki tujuan
khusus tertentu (Irwansyah, 2006). Olahraga yang dianggap sebagi
olahraga kompetisi memerlukan berbagai kelebihan untuk menggapai
kemenangan baik dari kekuatan, kecepatan, ketahanan, keseimbangan
dan keahlian. Salah satu olahraga yang banyak di gemari pada remaja,
orang dewasa, dan anak-anakadalah permainan futsal.

Futsal merupakan permainan yang cepat dengan waktu yang


pendek dan ruang gerak yang sempit. Hal ini menuntut pemain untuk
melatih kecepatan, kegesitan (agility) dan kelincahan. Setelah
mematangkan latihan fisik, pelatih mengajarkan skill dan tekhnik.

Latihan resistance band ankle adalah bentuk latihan yang


dilakukan dari bahan yang elastis dan memungkinkan orang dengan
mudah untuk melakukan latihan ini. Latihan ini ditujukan untuk
meningkatkan kekuatan, modalitas, fungsi, dan menguragi nyeri sendi.
Pengukuran stabilisasi dapat menggunakan single leg six meter
timed hopalat ukur ini digunakan untuk mengukur stabilisasi ankle.Dari
latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul “Perbedaan
Efektifitas Latihan Wobble board Dengan Latihan Calf raise Pada
Latihan Resistance band ankle Terhadap Stabilisasi Ankle Pada Pemain
Futsal”.
B. Identifikasi Masalah
Stabilisasi suatu anggota gerak tidak terlepas hanya pada sebatas
komponen stabilisasi aktif maupun pasif, namun bentuk sendi serta
struktur pembentuk persendian tersebut.Salah satu sendi yang memiliki
beban kerja yang cukup besar adalah sendi ankle yang merupakan suatu
anggota gerak dengan mobilitas yang tinggi dan mudah mengalami
cidera. Sehingga tanpa di sadari kondisi sendi ankle yang tidak stabil,
penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, berjalan pada permukaan yang
tidak rata dan keras, dan mobilitas yang tinggi dari sendi ankle dapat
memicu terjadinya cidera pada sendi ankle.Selain itu faktor-faktor yang
mempengaruhi stabilisasi ankle pada umumnya adalah kelemahan otot,
penurunan keseimbangan, penurunan tonus otot, adanya trauma, adanya
injury juga dapat mempengaruhi stabilitas ankle.
Sendi ankle merupakan salah satu regio yang berperan penting
untuk mempertahankan stabilisasi saat bermain futsal, karena ankle
merupakan salah satu regio yang memiliki konstribusi dalam
keseimbangan tubuh, pada saat jongkok, berjalan, berdiri dan berlari.
Apabila ankle mengalami cidera, maka akan mengganggu kestabilan saat
bermain futsal. Fungsi kaki sebagai kompleks dengan kontribusi dari
talocrural , subtalar , dan inferior sendi tibiofibular.
Resistance band merupakan suatu alat yang berupa karet panjang
dan sedikit lebar serta mempunyai fleksibilitas tinggi yang dapat
digunakan untuk membantu proses latihan isotonik sebagai tahanan
untuk melatih stabilisator sendi ankle. Dengan melakukan latihan wobble
board, latihancalf raisedanresistance band ankle diharapkan sendi
semakin stabil meningkatkan kekuatan otot untuk stabilisasi nya.
C. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, penelitian merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah penambahan latihan wobble boardpada latihanresistance band
ankle dapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal?
2. Apakah penambahan latihan calf raisepada latihan resistance band ankle
dapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal?

3. Apakah ada perbedaan efektifitas pada latihan wobble board dan


resistance band ankle dengan calf raise dan resistance band ankle
terhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektifitas pada latihancalf raise


dan resistance band ankle dengan wobble board dan resistance band
ankle terhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apakah pengaruh penambahanlatihan calf raisedan
resistance band ankledapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada
pemain futsal.
b. Untuk mengetahui apakah pengaruh penambahan latihan wobble
board dan resistance band ankle dapat mempengaruhi stabilisasi
ankle pada pemain futsal.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
a. Peneliti ingin mengetahui bagaimana manfaat pemberian penambahan
latihan wobble boarddengan calf raisepada latihanresistance band
ankleterhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal.
b. Untuk membuktikan perbedaan pengaruh penambahan latihan wobble
board dengan calf raise pada latihan resistance band ankle pada pemain
futsal.
2. Bagi Sejawat Fisioterapis
Untuk menambah pengetahuan manfaat dari pemberian penambahan
latihan wobble boarddengan calf raisepada latihanresistance band ankle
terhadap stabilisasi anklepada pemain futsal.

3. Bagi Institusi Pendidikan


Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang
membahas hal yang sama.

4. Bagi masyarakat
Untuk mendapatkan metoda yang tepat terhadap stabilisasi anklepada
pemain futsal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegunaan Alat

1. Melatih Kekuatan Otot


Fungsi resistance band hampir dapat melatih semua kelompok otot tubuh. Bagi kamu
yang ingin membuat otot tertantang, gunakan resistance band yang lebar dan tebal.
Jenis resistance band ini semakin sulit untuk diregangkan, sehingga membutuhkan
kekuatan yang lebih ekstra.
Sementara itu, resistance band yang tipis dan ringan dapat dengan mudah diregangkan.
Kamu bisa menggunakan resistance band jenis ini untuk melatih kelompok otot kecil.
Contohnya seperti trisep, bisep, dan otot punggung (dengan latihan seperti ekstensi
trisep di atas kepala)

2. Melatih Fleksibilitas
Selain menguatkan otot, fungsi resistance band bisa digunakan untuk melatih
fleksibilitas. Pada dasarnya, semua jenis resistance band baik untuk peregangan pasca-
latihan, serta melatih mobilitas tubuh pra-latihan. 
Biasanya, kita dibatasi oleh tingkat fleksibilitas dan rentang gerak yang dimiliki tubuh
selama melakukan peregangan. Terkadang, bahkan kita membutuhkan orang lain untuk
memberikan tekanan pada otot, ketika melakukan peregangan agar hasilnya efektif. 
Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan menggunakan ‘pita’ elastis ini untuk
membantu peregangan dan memperluas jangkauan gerak, serta memberikan tekanan.
Contohnya, seperti peregangan hamstring berbaring. 

3. Sebagai Killer Supersets


Cara lain untuk membuat latihan terasa lebih sulit tanpa menambah berat badan adalah
dengan menggabungkan superset, atau berpindah dari satu latihan ke latihan berikutnya
tanpa istirahat.
Nah, kamu bisa menggunakan resistance band ini sebagai killer superset bila pilihan
peralatan olahraga di rumah sangat terbatas. Melatih otot yang sama secara berurutan
dalam superset membantu melemaskan ototmu terlebih dahulu, dan membuatnya
merasa bekerja lebih keras.

4. Gerakan Lebih Bervariasi


Fungsi resistance band lainnya adalah serbaguna. Meskipun dumbel atau barbel
memberi daya angkat yang berat, keduanya tidak memiliki keserbagunaan
seperti resistance band. Dengan resistance band kamu bisa melakukan berbagai variasi
gerakan, yang mungkin tidak bisa dilakukan dengan dumbel atau barbel. 
Ada berbagai gerakan menarik yang bisa kamu lakukan dengan resistance
band. Contohnya perky cheeks deadlift, kick butt extension, resisted booty bridge, atau
gerakan yang paling umum seperti side step squat.
B. Jenis Latihan Pada Alat

1.Resistance band pull apart

1) Latihan ini dapat melatih otot-otot di punggung, bahu, dan lengan. Cara melakukan
gerakan resistance band pull apart, yakni:
2) Berdiri dengan tangan terentang di depan setinggi dada.
3) Pegang resistance band  dengan kuat menggunakan kedua tangan dan pastikan
band sejajar dengan tanah.
4) Jaga agar lengan tetap lurus, kemudian tarik pita ke arah dada dengan
menggerakkan lengan ke luar ke samping.
5) Mulai gerakan ini dari bek tengah, lalu remas tulang belikat bersama-sama dan jaga
agar tulang belakang tetap lurus.
6) Lakukan 1 hingga 3 set dengan 15 sampai 20 repetisi.

2. Hip Extension

Latihan satu ini akan membantu melatih otot-otot di pinggul dan kaki. Resistance
band yang digunakan untuk latihan ini adalah ukuran ringan hingga sedang.

Langkah-langkah untuk melakukan latihan hip extension, seperti:

1) Lingkarkan resistance band di sekitar kedua pergelangan kaki,


2) Perhatikan garis lurus di tubuh, kemudian tarik kaki kiri ke belakang sejauh
mungkin dan jaga agar tetap lurus.
3) Perlahan kembali ke posisi awal.
4) Selesaikan 12 repetisi dengan kaki kiri, lalu ulangi dengan kaki kanan.
5) Lakukan 2 set di setiap sisi untuk memulai dan kerjakan hingga 3 set jika ingin
membangunn kekuatan.
3. Resistance Band Leg Press
Latihan ini dapat melatih paha depan, paha belakang, betik, dan bokong.

Beberapa cara untuk melakukan resistance band leg press, antara lain sebagai berikut:

1) Berbaring terlentang dan angkat kaki dari tanah.


2) Tekuk lutut dan buat sudut 90 derajat, lalu lenturkan kaki dan arahkan jari-jari
kaki ke atas.
3) Letakkan resistance band di sekitar kaki dan pegang ujungnya.
4) Tekan kaki ke band sampai terentang sepenuhnya.
5) Tekuk lutut untuk kembali ke sudut 90 derajat.
6) Lakukan 1 hingga 3 set dan 10 sampai 12 repetisi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Latihan resistance band ankle adalah bentuk latihan yang dilakukan dari
bahan yang elastis dan memungkinkan orang dengan mudah untuk melakukan
latihan ini. Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan kekuatan, modalitas,
fungsi, dan menguragi nyeri sendi.

Stabilisasi suatu anggota gerak tidak terlepas hanya pada sebatas komponen
stabilisasi aktif maupun pasif, namun bentuk sendi serta struktur pembentuk
persendian tersebut.Salah satu sendi yang memiliki beban kerja yang cukup besar
adalah sendi ankle yang merupakan suatu anggota gerak dengan mobilitas yang
tinggi dan mudah mengalami cidera.

B. SARAN

Untuk hasil yang maksimal dan agar menghindari berbagai macam


kecelakaan ataupun cidera pada saat pemakaian, disarankan agar melakukan latihan
yang tidak terlalu berat juga harus konsisten dan rutin dalam latihan.

Anda mungkin juga menyukai