Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PENGEMBANGAN ALAT REHABILITAS STROKE KAKI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pengembangan Fitness”
Dosen Pengampu : Bayu Septa. MT,M.Pd

Disusun oleh ;
Shinta Tri Rahayu (188520100531)
Indah Lestari (188520100621)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI

2021
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa,
Berkat limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas proposal berjudul”
Pengembangan Alat Bantu Latihan Rehabilitas Strok Kaki ”. Semoga usaha kami
dalam menyusun tugas makalah ini mudah-mudahan bermanfaat dan dapat
dijadikan bahan pelajaran bagi kita semua. Kami menyadari bahwa terdapat
keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami dalam pembuatan proposal ini
sehingga proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Jika dalam proposal yang
kami buat ini ada kesalahan dalam penulisan ataupun kesalahan yang lainnya, kami
sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
butuhkan agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembacanya.

Banyuwangi,21 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori Olahraga ............................................................................. 4
2.2 Kajian Teori Fitnes.................................................................................. 4
2.3 Kajian Teori Latihan Leg Machine Press................................................. 5
2.3.1 Program Latihan ............................................................................ 6
2.4 Kajian Teori Latihan Free Machine Press ............................................... 6
2.4.1 Program Latihan ............................................................................. 8
2.5 Kajian Teori Stroke ................................................................................. 8
2.6 Modifikasi alat Belt For Drop Foot ........................................................ 9
2.5.1 Program Latihan ............................................................................. 9
2.7 Modifikasi Sendal Rematik ..................................................................... 10
2.7.1 Program Latihan .............................................................................. 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Berfikir ................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13
4.2 Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap manusia di dalam


kehidupan, agar kondisi fisik dan kesehatannya tetap terjaga dengan baik.. Namun
kehidupan pada masa sekarang ini, menuntut manusia akan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bekerja. Sehingga olahraga menjadi sesuatu yang
jarang dilakukan dan hanya bisa dilakukan dalam waktu luang. Kesadaran
masyarakat akan pentingnya olah-raga pada masa sekarang ini membuat
masyarakat mulai tertarik untuk mendatangi pusat-pusat pelayanan jasa di bidang
olahraga salah satunya yaitu Gym atau fitnes. Dengan semakin berkembangnya
zaman menjadi lebih modern, diikuti pula dengan semakin berkembangnya
teknologi yang lebih canggih. Tak terkecuali dengan perkembangan alat-alat
olahraga dengan basis teknologi canggih yang memberikan kelengkapan manfaat
bagi tubuh dengan harga terjangkau, mudah ditemui di pasaran, mudah digunakan,
dan disimpan. Sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang sibuk dengan
aktivitas hariannya yang tidak sempat berolahraga selama berjam-jam.

Selain itu dalam tempat fitness biasa digunakan oleh atlet-atlet dalam berbagai
cabang olahraga, seperti sepak bola, bola voli, basket, tinju, pencak silat dan lain
sebagainya. Dalam cabor pencak silat terdapat Teknik dasar yang harus dikuasi
yaitu tangkisan, pukulan, dan tendangan. Untuk melatih kekuatan tangan dapat
menggunakan latihan fitness berupa free weight press. Agar dapat mendapat hasil
yang maksimal, maka diperlukan program latihan yang dilakukan secara rutin.

Selanjutnya alat alat fitness juga dapat dimodifikasi , modifikasi ini biasanya
digunakan untuk orang orang yang sakit. Seperti halnya orang yang menderita
penyakit strok. Untuk rehabilitasi penyakit stroke dapat menggunakan alat bantu
berupa belt for drop foot yang dimodifikasi menggunakan ban bekas. Kemudian
alat modifikasi bantu selanjutnya sandal rematik yang dimodifikasi menggunakan
sandal bekaS.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai


berikut;
1.2.1 Bagaimana program latihan kekuatan tangan pada atlet silat dengan
menggunakan latihan leg press machine dan free weight press ?
1.2.2 Bagaimana program latihan untuk rehabilitas penderita stoke dengan
menggunakan alat modifikasi belt for drop foot dan sandal rematik?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuan pembahasan


sebagai berikut;

1.3.1 Untuk mengetahui program latihan kekutan tangan pada atlet silat dengan
menggunakan latihan leg press machine dan free weight press.

1.3.2 Untuk mengetahui program latihan untuk rehabilitas penderita stoke


dengan menggunakan alat modifikasi belt for drop foor dan sendal rematik

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Olahraga

Olahraga merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk menjaga daya


tahan tubuh dengan tujuan meningkatkan kebugaran jasmani. Selain itu olahraga
merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang dapat bersifat menyenangkan
(rekreatif), bersaing (kompetitif) dan olahraga untuk kesehatan kebugaran (
Oktriani dkk, 2019). Dalam konsep olahraga terdapat beberapa hal yang
membedakan, yaitu berdasarkan sifat dan tujuan. Diantaranya adalah olahraga
pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan olahraga kesehatan. Dalam
penelitian ini peneliti memfokuskan pada ranah olahraga kesehatan. Olahraga
kesehatan merupakan suatu bentuk aktivitas jasmani dengan tujuan memelihara dan
meningkatkan kualitas kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Dewi dkk,
(2018) bahwasanya olahraga kesehatan dapat menjaga dan meningkatkan
kemampuan fungsional fisik seseorang. Salah satunya dengan memperhatikan
gaya hidup sehat yang meliputi pola makanan, olahraga, dan lain-lain. Seperti
halnya melakukan kegiatan olahraga aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, senam
aerobik, fitness dan lain-lain (Agus, 2010)

2.2 Kajian Teori Fitnes

Fitnes merupakan kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh atau fisik


yang dilakukan secara sadar, rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga
fitalitas tubuh dan berlatih disiplin. Dengan kata lain kegiatan fitnes yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan sadar untuk mencapai tujuan yang
diinginkan guna membentuk tubuh maupun kesehatan badan. Latihan secara umum
dalam fitness didefinisikan sebagai program latihan yang disusun secara ilmiah dan
sistematis untuk mempermudah atlet dalam beradaptasi dengan beban fisik yang
dihadapinya dalam suatu latihan yang terkontrol (Nurjaya, 2009).

4
2.3 Kajian Teori Alat Fitnes Leg Press Marchine

Latihan beban jenis Leg Press termasuk dalam “compound excersice”.


Tujuan utamanya adalah untuk melatih otot kaki dan paha. Pada saat melakukan
latihan leg press, otot-otot yang dilatih adalah Quadriceps (paha ekstensor-
ekstensor lutut), rectus femoris, fleksor pinggul, gastrocnemius (betis), soleus,
tendo achilies, otot-otot pergelangan kaki dan kaki (Suprapto dkk, 2019).

Leg Press memiliki tujuan untuk meningkatkan dorongan dalam tendangan


lurus dimana sangat mempengaruhi kecepatan tendangan lurus pencak silat. Jika
diberi latihan ini dapat meningkatkan dorongan sehingga momentum tendangan
yang dihasilkan akan bertambah cepat. Phisical training Machine Calf Raise dilihat
dari tujuannya sangat membantu untuk menambah bobot tendangan. Maka untuk
menambah kemampuan tendangan lurus latihan ini sangat sesua dimana dorongan
kaki saat melakukan tendangan lurus dilihat dari otot betis dan engkel kaki memiliki
tujuan menambah bobot kaki jika dilatih dengan latihan ini maka dapat
meningkatkan kemampuan tendangan lurus.

Langkah-langkah melakukan latihan dengan alat leg press marchine yaitu :

a. Posisi Tubuh Yang Benar:


1. Letakkan punggung dan kepala Anda pada bantalan sandaran alat
Leg Press

5
2. Letakkan kedua telapak kaki dan tumit secara mendatar, membentuk
sudut 90 derajat, selebar bahu / pinggul pada bantalan kaki di depan
Anda.
3. Lutut harus lurus atau sejajar dengan kaki; jangan sampai menekuk
ke dalam maupun ke luar.
4. Genggamlah pegangan di samping alat dengan posisi lengan lurus
di sisi samping tubuh.
5. Turunkan beban perlahan-lahan sampai kedua lutut menekuk ke
arah dada.
6. Tahan beban; jangan sampai pinggul terangkat seluruhnya dari
bantalan.
7. Biarkan punggung bawah Anda tertekan pada bantalan punggung
selama Anda melakukan gerakan.
8. Tahan sebentar sebelum Anda mendorong kembali bebannya
dengan kedua tumit ke posisi semula.
9. Hanya gunakan kaki Anda untuk mengangkat beban. Jangan
mendorong kedua lutut Anda dengan kedua tangan untuk
mengangkat beban atau Anda akan kehilangan manfaat potensial
latihan Leg Press.

2.3.1 Program latihan leg press machine

Hari Set Repetisi Recovery Frekuensi


Senin 1 2 30 detik 4
Rabu 2 3 30 detik 4
Jumat 2 4 60 detik 4
Minggu 3 5 60 detik 4

2.4 Latihan Free Weight Press

Free Weight adalah suatu benda dengan berat yang telah ditentukan dan
dipergunakan untuk latihan fisik dan pertandingan angkat besi. Contohnya barbell
dan dumbbell (Thomas R. Baechle dan Barney R. Grove :2000)

6
Free Weight Bench Press adalah suatu latihan kekuatan dengan
menggunakan beban barbell dan dumbbell dengan beban yang telah ditentukan
dilakukan dengan menggunakan bangku khusus yaitu bangku bench press. Latihan
ini untuk membentuk otot-otot dada atau pectoral (pectoralis mayor, pectoralis
minor) dan juga membentuk otot-otot pundak (anterior deltoid) serta membentuk
bagian belakang dari lengan atas (tricep). (Thomas R. Baechle , Barney R. Groves
:2000) .

Pelaksanaan dari latihan Free Weight Bench Pressadalah sebagai berikut :

A. Persiapan
1. Pegangannya menggunakan overhand grip, paling sedikit jarak
kedua tangan selebar bahu.
2. Penempatan tubuh di empat titik sentuh, di atas bangku-kepala,
pundak, pantat. Di atas lantai-kaki, (mengangkang di atas
bangku.
3. Kedua mata di bawah ujung dari penahan.
4. Jika ada spotter, memberi tanda dg OK
5. Angkatlah bar dari penahannya.
6. Doronglah ke posisi siku lurus di atas dada.
B. Pelaksanaan gerakan ke bawah
1. Tariklah nafas
2. Pergelangan tangan lurus
3. Kedua pergelangan tangan tepat diatas siku
4. Gerakan secara perlahan-lahan dan terkendali
5. Bar menyentuh dada dekat puting susu (atau di bawah payudara)
C. Pelaksanaan gerakan ke atas
1. Doronglah ke atas secara terkendali
2. Kedua siku melurus teratur
3. Kedua pergelangan tangan langsung di atas siku
4. Keluarkan nafas selama gerakan ke atas
5. Perpanjang siku terkendali puncak

7
6. Penghentikan sementara pada posisi siku lurus
7. Tariklah nafas selama gerakan ke bawah
8. Teruskan gerakan ke atas dan ke bawah sampai selesai
9. Jika ada spotter beri tanda OK pada pengulangan gerak latihan
yang terakir
D. Penahan Bar ( setelah pengulangan gerak yang terakhir )
1. Jagalah agar kedua siku lurus
2. Bar dibawa ke alat penahannya
3. Tahanlah sampai bar sudah diletakkan di atas penahannya.

2.4.1 Program latihan free weight press

Hari Set Repetisi Recovery Frekuensi


Senin 1 2 30 detik 4
Rabu 2 3 30 detik 4
Jumat 2 4 60 detik 4
Minggu 3 5 60 detik 4

2.5 Penyakit stoke

Istilah medis dari stroke adalah "penyakit pembuluh darah otak". Hal ini
terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal
tertentu, yang mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara
mendadak. Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan
fungsinya. Kerusakan otak ini memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh
bagian sel-sel otak yang rusak tersebut. Stroke adalah suatu keadaan darurat medis
yang serius. Sekitar 30% dari penderita stroke meninggal dalam jangka waktu tiga
bulan. Namun, lebih dari 50% pasien yang selamat bisa memulihkan kemampuan
perawatan diri mereka dan kurang dari 20% pasien yang menderita cacat berat.
Faktor yang memengaruhi pemulihan tergantung pada tingkat keparahan kerusakan
otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang terpengaruh), komplikasi yang
terjadi, dan kemampuan perawatan diri pasien sebelum stroke terjadi.

8
Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari keluarga/perawat mereka serta
perawatan rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan efek yang signifikan
(Hospital Authority, 2016). Stroke merupakan kerusakan organ target pada otak
yang diakibatkan oleh Hipertensi. Stroke timbul karena perdarahan, tekanan intra
kranial yang meninggi, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak
yang terpajan tekanan tinggi. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel
tersebut yang tidak terkompensasi maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi.
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara
akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan mempertahankan stabilitas
tekanan darah dalam jangka panjang (Dinata, et al, 2013).

Kegagalan dalam mensuplai darah akan menyebabkan gangguan fungsi


bagian otak atau yang terserang atau terjadi kematian sel saraf (nekrosis) dan
kejadian inilah yang disebut stroke. Salah satu penyebab meningkatnya kasus
penyakit pembuluh darah, seperti jantung dan stroke adalah kurangnya kesadaran
masyarakat untuk menerapkan pola gaya hidup sehat (Junaidi, 2011)

2.6 Modifikasi Alat Belt For Drop Foot

Alat ini dimodifikasi untuk rehabilitas penyakit stroke kaki. Dengan


modifikasi barang bekas atau barang disekitar tentunya menghemat biaya. alat
ini sangat mudah di buat dan bahan-bahan yang di gunakan juga sangat mudah
di temukan, yang hanya terdiri dari :

1. Ban bekas (kurang lebih 2 meter)

Cara penggunaan ;

1) Letakan ban bekas dibawah telapak kaki, posisi ban horizontal


2) Lalu kedua tangan masing-masing memegang ujung ban
3) Tarik ujung ban secara bersamaan sampai kaki diposisi lurus
4) Gerakan sambil menarik ujung ban ke atas dan ke bawah
5) Dilakukan secara perlahan.

9
Manfaat ;

Untuk memperbaiki fungsi motorik seperti menggerak kaki sehingga


seseorang tersebut terbiasa menggerakan kakinya agar sendi tidak kaku.

2.6.1 program latihan rehabilitas penderita stoke

Hari Set Durasi Recovery Frekuensi


Senin 1 30 detik 20 detik 4
Rabu 1 30 detik 20 detik 4
Jumat 2 40 detik 30 detik 4
Minggu 2 60 detik 30 detik 4

2.7 Modifikasi Sendal Rematik

Modifikasi alat bantu olahraga bisa menggunakan bahan-bahan yang ada


disekitar dengan biaya lebih sedikit. alat ini sangat mudah di buat dan bahan-
bahan yang di gunakan juga sangat mudah di temukan, yang terdiri dari :

1. Sendal bekas
2. Batu kecil
3. Lem bakar

Cara penggunaan;

1. Pakai modifikasi sandal rematik


2. Lalu kaki diberi tekanan kebawah agar menempel dengan batu-batu kecil
yang ada disandal (jalan ditempat)
3. Lalukan secara perlahan

Manfaat;

Untuk melancarkan peredaran darah, menyehatkan otot dan persendian,

10
2.7.1 program latihan rehabilitas stroke (sandal) 1 minggu

Hari Set Durasi Recovery Frekuensi


Senin 1 30 detik 20 detik 4
Rabu 1 30 detik 20 detik 4
Jumat 2 40 detik 30 detik 4
Minggu 2 60 detik 30 detik 4

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Berfikir

ALAT
FITNESS

SEHAT STROKE

PROGRAM
LATIHAN

HASIL

KESIMPULAN

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Untuk mendapatkan kesehatan atau kebugaran tubuh
seorang atlit bisa berlatih di tempat fitness. Untuk melatih kekuatan pada tangan
dapat menggunakan alat fitness berupa free weight press, kemudian untuk latihan
kekuatan otot kaki dapat menggunakan alat fitness berupa legg press machine.
Kemudian, untuk orang yang mengalami sakit strok kaki dapat melakukan terapi
menggunakan modifikasi alat fitness seperti belt for drop foot dan sandal rematik
yang bisa dimodifikasi sendiri menggunakan alat alat sekitar. Jadi dalam melakukan
olahraga fitnes tidak perlu menggunakan alat-alat yang begitu mahal. Karena
dengan kita memodifikasi alat fitnes, kita dapat menghemat biaya, waktu dan
menggunakan bahan-bahan yanga ada disekitar kita.

4.2 Saran
Adapun makalah ini saya buat yang didasari dari refrensi-refrensi yang saya
dapatkan baik dari buku di perpustakaan maupun pengetahuan dari jurnal online.
Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah ini, saya berharap kritik atau
saran dan masukan dari pembaca. Untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Oktiani, dkk. (2019) . Physical Activity in Elderly: An Analysis of Type of Sport


Taken by Elderly in Bandung. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Dewi, dkk. (2018) . Pengembangan Media Video Latihan Olahraga Kesehatan


Bagi Masyarakat Umum Berbasis Web. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan. Vol 3
No 1 Tahun 2018, Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia.

Agus, (2010). Pentingnya Peran Olahraga Dalam Menjaga Kesehatan Dan


Kebugaran Tubuh. Universitas Negeri Padang.

Suprapto, dkk. (2019) . Pengaruh Latihan Beban Leg Press dan Squat Terhadap
Power Otot Tungkai Pelari Di PASI Kota Malang. Universitas Negeri Malang.

Thomas R. Baechle. Barney R. Groves.2000. Latihan Beban. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.
Permatasari Nia. 2020. Perbandingan Stroke Non Hemoragik dengan Gangguan
Motorik Pasien Memiliki Faktor Resiko Diabetes Melitus dan Hipertensi. Jurnal,
Vol. 11, No. 1. Universitas Malahayati : Makasar.

Anda mungkin juga menyukai