PENDAHULUAN
kekuatan otot yang performance nya baik, terlebih lagi untuk aktifitas berat seperti
mendorong benda, mengangkat barang yang berat dan lain sebagainya. Untuk
melakukan itu semua harus ditunjang oleh kekuatan otot yang maksimal, karena
kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan
kualitas kondisi fisik. Jika tidak akibatnya produktifitas kerja pun akan menurun.
Kekuatan otot adalah kekuatan maksimum otot yang ditunjang oleh umur, jenis
kelamin, jenis serabut otot, ukuran crossectional otot dan tipe kontraksi otot yang
Salah satu otot yang memiliki peran penting dalam beraktifitas olahraga
adalah otot biceps. Otot bicep sebagai salah satu komponen yang dapat
menghasilkan performance yang tinggi. Kerja otot bicep yang maksimal dapat
penggerak sendi siku untuk gerakan fleksi. Gerakan fleksi sendiri memiliki peran
penting dalam beberapa cabang olahraga seperti beladiri, tenis, bulu tangkis
bahkan berlari. Otot Biceps adalah otot yang dominan memiliki serabut otot tipe II
1 Kapanji, The physiology of The Joints ; Volume 1 Upper Limb, (Churchill Livingstone, New York. 2014) h.
34
2 Melianita dan Hardjono. Perbedaan Pengaruh Pemberian Latihan Metode De Lorme Dengan Latihan
Metode Oxford Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps. (Jurnal Fisioterapi Indonusa, 2015) h. 16
1
2
atau tipe fast twicth, Otot tipe fast twicth adalah otot yang memiliki serabut otot
putih sehingga memiliki kontraksi otot yang cepat dan tajam sebagai otot tipe I
yang merupakan penggerak sendi maka otot tersebut akan dapat dengan mudah
beban.
di Elcavana Gym sebagian besar member mengikuti latihan dengan tujuan utama
terhadap 20 member fitness Elcavana Gym, latihan yang diterapkan masih bersifat
monoton yaitu dengan melatih otot besar terus menerus dan otot kecil sering
dilupakan untuk dilatih. Selain itu juga dalam melakukan latihan di Elcavana Gym
dalam seminggu bisa enam sampai tujuh kali latihan. Dengan hal tersebut otot
tidak akan bisa berkembang dengan maksimal karena otot perlu istirahat, sehingga
solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan bicep para member Elcavana Gym
yaitu melalui latihan dumbbel dan barbel dengan program latihan yang tepat
sehingga latihan lebih terarah dan lebih efektif dalam pelaksanaannya. Latihan
3
dumbbell dan barbell merupakan salah satu variasi dari latihan beban yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu, terutama
otot biceps. Latihan menggunakan alat yang berupa dumbbell dan barbell3.
Latihan ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan Mahfudz Irwansyah, hasil
Simpulan dari hasil penelitian yaitu program latihan dumbell twist curl
dengan model 8mwo dan superset sama-sama efektif dalam pembentukan
hypertrophy otot biceps, oleh karena itu penulis mengajukan saran untuk
program latihan dengan tujuan untuk pembentukan hypertrophy otot
biceps dapat menerapkan latihan dumbell twist curl dengan model 8mwo
dan superset4.
sebagai berikut:
Dari uraian latar belakang dan hasil penelitian dari beberapa peneliti
diatas, maka penulis tertarik untuk mengujicobakan latihan dumbbel dan barbel
ini pada member Elcavana Gym, dan harapan penulis di akhir penelitian ini salah
satu latihan dari ke dua latihan ini dapat terbukti meningkatkan kekuatan bicep.
Voli Putra Smp Negeri 6 pekanbaru (Pendidikan Kepelatihan Olahraga fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau. 2015)
4
B. Identifikasi Masalah
1. Latihan yang diterapkan masih bersifat monoton yaitu dengan melatih otot
besar terus menerus dan otot kecil sering dilupakan untuk dilatih.
2. Latihan di Elcavana Gym dalam seminggu bisa enam sampai tujuh kali
latihan. Dengan hal tersebut otot tidak akan bisa berkembang dengan
maksimal karena otot perlu istirahat, sehingga dalam pembentukan otot tidak
berolahraga.
4. Masih banyak para member fitness yang belum mengetahui tentang teknik-
6. Belum diketahui latihan yang lebih efektif menggunakan latihan dumbell dan
barbell
C. Pembatasan Penelitian
penelitian ini tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya maka penelitian
5
2. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan6
3. Populasi dan sampel. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Elcavana Gym. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
D. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
Elcavana Gym?
6 Michael. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. (Jakarta: UI-Press.2012) h. 24
7
Nursalam. Manajemen Keperawatan.Edisi 3. (Jakarta : Salemba Medika, 2011) h.23
6
Elcavana Gym?
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
a. SecaraTeoritis
lebih mendalam.
b. Secara Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
di sadari maupun yang tidak, sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. tubuh
manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan
panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan
dan energi panas. Sel-sel otot ini dapat bergerak karena sitoplasma mengubah
bentuk8.
berkontraksi. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang berbentuk panjang dan
ramping. Setiap sel otot mempunyai serabut otot, apabila serabut otot ini di
kumpulkan menjadi satu kesatuan maka akan menjadi salah satu alat tubuh yang
disebut daging, terdapat jaringan yang mengikat serat-serat otot menjadi satu
bagian pembungkus dan pelindung yaitu jaringan fibrosa. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat asal/origo dari beberapa dan tempatnya pembuluh darah dan saraf
Otot biceps brachialis adalah otot lengan berkepala dua. Otot ini meliputi
dua buah sendi dan mempunyai dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang
melekat didalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya disebelah luar dan
7
8
yang kedua disebelah dalam. Otot itu kebawah menuju ke tulang pengumpil.
bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan10. Biceps adalah otot dua
kaput yang terletak disebelah anterior humerus11. Biceps adalah otot yang
mempunyai dua kepala12. Biceps dalam fitnes dan binaraga merupakan otot yang
dengan sedemikian rupa agar dapat seimbang dengantriceps13. Biceps adalah otot
Otot biceps dari lengan atas dilekatkan oleh tendon ke scapula. Perlekatan
ini biasanya tetapstasioner dan adalah asal (origo) dari otot. Ujung yang lain dari
otot dilekatkan pada radius. Perlekatan ini untuk menggerakkan otot dan diketahui
sebagai insersio dari otot. Bisep adalah otot fleksor, otot ini menekuk
kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat yang terkuat
disebut origo (asal) dan yang lebih dapa bergerak disebut insersio. Origo dianggap
sebagai tempat dari mana otot timbul, dan insersio adalah tempat kea rah mana
otot berjalan, tempat terakhir ini adalah struktur yang menyediakan kaitan yang
harus digerakkan oleh otot itu, kecuali pada sebagian kecil otot setiap otot dapat
10 Syaifuddin, B.Ac. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat (Cetakan 1), (Kedokteran EGC, Jakarta. 2012)
h. 43
11 Rosdiana A.R. Kamus Keperawatan. (Semarang: Para Media. 2014) h. 96
12 Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. (Surabaya: Serba Jaya Surabaya. 2013) h. 76
13 Ade Rai. Gaya Hidup Sehat Fitness dan Binaraga. (Jakarta: Tabloid BOLA, 2012) h. 60
14
Arum Gayatri. Kamus Kesehatan. (Jakarta: Arcan 2010) h. 27
9
menggerakkan baik origo maupun insersionya, maka dikatakan bahwa origo dan
Biceps timbul dari scapula dan berjalan turun ke lengan dan berinsersio di
radius, maka scapula merupakan tempat yang lebih terpancang, sedangkan radius
adalah tempat yang digerakkan oleh biceps, tetapi bila kedua tangan berpegangan
pada sebuah batang horisontal dan badan diangkat keatas setinggi lengan maka
biceps akan membantu gerakan ini, dan dengan demikian bekerja dengan origo
dan insersio yang terbalik, dalam hal ini radius menjadi tempat yang lebih kuat
15 Evelyn Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. (Jakarta: Gramedia. 2011) h. 102
16
Ibid., h. 102
10
beberapa faktor atau variabel latihan yang berupa ukuran atau dosis
1) Frekuensi Latihan
agar efektif, latihan harus dilakukan atas dasar keteraturan, tetapi sadari juga
bahwa waktu istirahat antara hari-hari latihan sama pentingnya seperti latihan
sampah latihan dari otot dan mengambil zat-zat makan yang sangat penting untuk
2) Intensitas Latihan
semakin tinggi pula tingkat penggunaan otot yang dilatih untuk menggerakkan
tubuh 18
rangsang (lamanya waktu latihan), sebagai contoh dalam satu kali tatap muka
(sesi) memerlukan waktu latihan 3 jam, berarti durasi latihannya selama 3 jam
17 Baechle, Latian Beban:Langkah-langkah Menuju Sukses. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003) h. 199
18
Ade Rai. Gaya Hidup Sehat Fitness dan Binaraga. (Jakarta: Tabloid BOLA, 2012) h. 31
11
adalah lamanya waktu latihan dalam satukali tatap muka atau sesi latihan19.
Durasi latihan atau time adalah waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali
berlatih, selain itu durasi dapat berarti waktu. Durasi menunjuk pada lama waktu
yang digunakan untuk latihan, jarak menunjukkan pada panjangnya langkah atau
kayuhan yang ditempuh, sedangkan kalori menunjuk pada jumlah energy latihan
yang digunakan selama latihan. Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan,
peningkatan pada salah satunya yang lain akan menurun, hasil latihan kebugaran
akan tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai 12 minggu dan akan stabil
4) Tipe latihan
Latihan akan berhasil jika latihan tersebut memilih metode latihan yang
tepat. Metode dipilih untuk disesuaikan dengan tujuan latihan, ketersediaan alat
20
dan fasilitas, serta perbedaan individu peserta latihan . Karakteristik metode
latihan sering dinamakan dengan tipe latihan, tipe latihan akan menyangkut isi
5) Enjoyment
Enjoyment adalah bahwa latihan yang dipilih dapat dinikmati oleh atlet.
Atlet atau seseorang yang melakukan olahraga bias menikmati jenis dan metode
19 Sukadiyanto dan Dangsina Muluk, Melatih Fisik. (Bandung : Lubuk Agung. 2011) h. 31
20 Suharjana, Dasar Kepelatihan. (Diklat.Yogyakarta: FIK UNY. 2012) h. 17
21
Ibid., h. 17
12
3. Latihan dumbel
lengan. Alat ini lebih pendek dari barbell dan juga menawarkan banyak variasi
latihan. Latihan dumbbell merupakan salah satu variasi dari latihan beban yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan bahu, terutama
latihan beban, tujuan dari latihan ini yaitu untuk meningkatkan kekuatan otot
lengan khususnya pada bagian otot triceps. Latihan ini menggunakan alat yang
awal pegang satu dumbbell dengan tangan kanan, letakkan lutut kiri dibangku dan
tangan kiri lurus menahan badan dibangku. Sedangkan kaki kanan lurus menahan
badan. Pastikan punggung hampir horisontal atau sejajar lantai, pandangan lurus
ke bawah. Lengan atas kanan horisontal dan lengan bawah kanan lurus ke bawah.
Untuk gerakannya putar siku kanan sehingga lengan bawah kanan terputar ke
belakang hingga akhirnya lengan kanan lurus 180 derajat, jaga agar lengan atas
4. Latihan Barbell
Barbell memberikan variasi latihan yang tidak mungkin diberikan pada mesin.
membentuk otot bisep. Ambil barbell dengan beban yang sesuai dengan
tegak sambil memegang barbell yang diposisikan berada di depan panggul dengan
pertahankan posisi awal siku, jangan menggerakkan siku. Pada saat itu hanya
barbell dihitung hingga tangan balik ke posisi semula. Untuk memulai ayunan
ayunan barbell seperti saat memulai latihan, yaitu berhenti dahulu baru memulai
14
ayunan berikutnya lagi. Tumpu semua beban yang rasakan ketika mengayun
bahasan yang sama serta untuk menghindari adanya kesamaan yang berindikasi
plagiat.
15
Tabel 2.1
C. Hipotesis
hipotesis dapat dijadikan sebagai awalan terhadap masalah penelitian. Selain itu
oleh penelitian; tetapi masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya24. Mengacu
pada kajian teoretis dalam bab II di atas, maka hipotesis yang penulis ajukan
Elcavana Gym
Gym
24
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung: Rosda Karya,2013) h.17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
secara umum mengenai pengaruh dari latihan dumbbel dengan latihan barbel
2. Tujuan Khusus
Elcavana Gym
Penelelitian dilakukan selama dua bulan. Lama latihan atau disebut prolonged
Exercise adalah sampai delapan minggu atau dua bulan program tersebut
25Sajoto, Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan teknik dalam Olahraga. (Semarang:
Dahara Prize, 2013) h.139
17
18
minggu26. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lama latihan selama dua
bulan atau 26 kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk melaksanakan pretest dan
perlakuan.
C. Metode Penelitian
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu27. Artinya melalui
penggunaan metode serta pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan
rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode yang akan digunakan dalam
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
mengungkap ada atau tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang telah dipilih
bahwa metode eksperimen adalah jenis metode penelitian yang dilakukan oleh
penulis bertujuan untuk mengetahui sejauh mana berhasil atau tidaknya penerapan
penelitian ini hampir mirip dengan jenis penelitian klasik, namun lebih membantu
peneliti untuk melihat hubungan kausal dari berbagai macam situasi yang ada
tersebut tidak dengan teknik random. Penelitian ini kontrolnya lebih baik daripada
dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “two
pretest dan postest. Kelompok I diberi perlakuan (treatment) latihan dumbbel) dan
29Prasetyo, B.,dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. (Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada. 2011) h.160
20
T1
Pretest Posttest
T2
Gambar 3.1.
Desain penelitian, Editing Ilustrasi Oleh M. Dahlan (2011: 30)
Keterangan:
perlakuan (treatment).
dumbell
barbell
Post Test : tes terakhir yang dilakukan setelah subyek mendapat perlakuan
(treatment).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
30
Sugiyono. Statistika Untuk. Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo. 2012) h.57
21
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa populasi adalah objek atau
subjek yang berada dalam satu wilayah yang memenuhi syarat dalam sebuah
populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga)32. Populasi terbatas
adalah populasi yang mempunyai sumber data yang jelas batasannya secara
adalah populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel
seluruh populasi.
Elcavana Gym. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
31 Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung: Rosda Karya, 2013) h.102
32 Riduan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. (Bandung: Alfabeta,
2011) h.54
33
Nursalam. Manajemen Keperawatan.Edisi 3. (Jakarta : Salemba Medika, 2011) h.23
22
E. Rancangan Perlakuan
1. Tahap-Tahap Perlakuan
sebagai berikut:
1. Mengadakan tes awal (daya tahan) untuk mengukur kekuatan biceps sebelum
diberikan perlakuan
4. Mengolah data yang diperlukan dari tes awal dan tes akhir serta menganalisis
instrumen penelitian
Populasi
Sampel
Tes Awal
Kekuatan Biceps
Kelompok A Kelompok B
Latihan Dumbbel Latihan Barbel
Tes Akhir
Kekuatan Biceps
Pengolahan Data
Kesimpulan
Gambar 3.2
Alur Penelitian
2. Pelaksanaan Perlakuan
Latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu, yaitu pada hari senin,
kamis, dan sabtu selama 24 kali pertemuan. ... frekuensi latihan paling sedikit tiga
24
hari per minggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga prestasi.
Hal ini disebabkan ketahanan seseorang akan menurun setelah empat puluh jam
perubahan pada satu bahkan lebih komponen fisik. Untuk frekuensi latihan
sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu misalnya senin, kamis, dan
sabtu, dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi
otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut35.
Lama latihan atau disebut prolonged Exercise adalah sampai lima minggu
atau dua bulan program tersebut dijalankan36. Dalam penelitian ini peneliti
(a) Pendahuluan
(b) Pemanasan
anggota badan suhu tubuh meningkat dan otot siap melakukan latihan, selain itu
disusun. Latihan inti pada peningkatan otot biceps pada member fitness center
Kelompok pertama diberi latihan dumbell dan kelompok kedua diberi latihan
barbel.
Adapun program belajar yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
26
Tabel 3.1
Treatment (Perlakuan)
a. Jenis Instrumen
penelitian mulai dari angket, wawancara, observasi, tes dan sebagainya. Sesuai
dengan variabel terikat yang diteliti maka jenis instrumen yang digunakana adalah
b. Definisi Konseptual
maksud dan konsep atau istilah tersebut bersifat konstitutif (merupakan definisi
Adapun yang menjadi definisi konseptual dalam penelitian ini adalah biceps yaitu
otot dua kaput yang terletak disebelah anterior humerus38. Biceps adalah otot yang
mempunyai dua kepala39. Biceps dalam fitnes dan binaraga merupakan otot yang
37 Hidayat. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa. Data, (Surabaya:Salemba Media, 2014) h.23
38 Rosdiana A.R. Kamus Keperawatan. (Semarang: Para Media. 2014) h. 96
39
Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. (Surabaya: Serba Jaya Surabaya. 2013) h. 76
28
dengan sedemikian rupa agar dapat seimbang dengantriceps40. Biceps adalah otot
c. Definisi Operasional
Agar konsep data dapat diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus
yang mempunyai nilai. Untuk mengetahui kekuatan biceps maka harus melalui
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita ukur. Pita ukur
Gambar 3.3
Pita Ukur
Sumber: https://pita-ukur.com
rumus statistik. Pengolahan data hasil perhitungan melalui analisis statistik akan
40 Ade Rai, Gaya Hidup Sehat Fitness dan Binaraga. (Jakarta: Tabloid BOLA, 2012) h. 60
41 Arum Gayatri. Kamus Kesehatan. (Jakarta: Arcan 2010) h. 27
42
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung: Rosda Karya, 2013) h. 197
29
taraf nyata yang diajukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus-
X =
Xi
n
Keterangan :
Xi = jumlah skor
n = jumlah sample
(Xi − X )
2
Sd =
n −1
∑ = Jumlah dari
n = Jumlah sampel
30
berikut:
a. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku, Z1, Z2, …., Zn dengan
Xi – X
Zi =
S
S = Standar deviasi
b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar XIX (II) untuk taraf nyata 0.05.
Vb
F=
Vk
vb = varian terbesar
vk = varian terkecil
db1 = n1 – 1
db2 = n2 – 1
d. Menentukan homogenitas
nyata () = 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = n1 – 1 , apabila F hitung lebih
kecil atau sama dengan F tabel, ( F < F ½ ( v1 – v2 ), maka data tes itu
Tes t
S2 = varian kelompok B
Kriteria pengujian :
H. Hipotesis Statistika
H0 : µ1 ≥ µ2
H1 : µ1 < µ2
Keterangan
Daftar Pustaka
Ade Rai, (2012) Gaya Hidup Sehat Fitness dan Binaraga. (Jakarta: Tabloid
BOLA)
Aim Hariono. (2013) Metode Melatih Fisik Pencak Silat. (Yogyakarta: FIK)
Amat Nordin (2015) Pengaruh Latihan Barbell Pullover Terhadap Kekuatan Otot
Lengan Dan Bahu Pada Tim Voli Putra Smp Negeri 6 pekanbaru
(Pendidikan Kepelatihan Olahraga fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau)
Kapanji, (2014) The physiology of The Joints ; Volume 1 Upper Limb, (Churchill
Livingstone, New York)
Sajoto, (2013) Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan teknik
dalam Olahraga. (Semarang: Dahara Prize)
Syaifuddin, B.Ac. (2012) Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat (Cetakan 1),
(Kedokteran EGC, Jakarta)