Anda di halaman 1dari 77

MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN PASSING

SEPAKBOLA DI MI NURUL FALAH RAWA MEKAR JAYA

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagai dari syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan

Oleh
IDZHAR OCTARY
NPM : 13520637

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PASUNDAN CIMAHI
2020
Lembar Persetujuan Skripsi

MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN PASSING


SEPAKBOLA DI MI NURUL FALAH RAWA MEKAR JAYA

Oleh:
Idzhar Octary
NPM : 13520637

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Akhmad Olih Solihin, M.Pd


NIDN. 0422028101

Pembimbing II

Dedi Kurnia, M.Pd


NIDN. 0426059001

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua STKIP Pasundan Cimahi Ketua Jurusan Pendidikan


Olahraga Program Studi PJKR

Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd Vicki Akhmad Karisman, M.Pd


NIDN. 0025126002 NIDN. 0426017201

i
ABSTRAK

MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN PASSING


SEPAKBOLA DI MI NURUL FALAH RAWA MEKAR JAYA

Oleh
Idzhar Octary
NPM : 13520637

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang pengaruh


modifikasi bola terhadap keterampilan passing sepakbola.Hasil dari penelitian ini
memiliki beberapa kegunaan, diantaranya : Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan
passing sepakbola siswa melalui modifikasi-modifikasi dalam permainan
sepakbola yang diajarkan guru. Bagi guru pendidikan jasmani, dapat dijadikan
suatu upaya dalam meningkatkan keterampilan passing sepakbola siswa melalui
modifikasi bola.Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan
masukan mengenai permasalahan tentang upaya peningkatan keterampilan
passing sepakbola siswa melalui modifikasi bola untuk dikaji pada penelitian
selanjutnya. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan tes keterampilan teknik passing dalam permainan sepakbola.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa yang
aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya
yang berjumlah 15 orang siswa. Sedangkan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di MI
Nurul Falah Rawa Mekar Jaya yang berjumlah 15 orang siswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Artinya sampel diambil
dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh siswa yang aktif mengikuti
ekstrakurikuler sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya yang berjumlah 15
orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian penghitungan dan analisis data dari hasil
pengukuran, maka dapat disimpulkan bahwa modifikasi bola memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah
Rawa Mekar Jaya dengan hasil t hitung lebih besar dari pada t tabel (8.83 > 1.76).

Kata Kunci : Modifikasi Bola, Passing, Sepakbola

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang maha

kuasa atas segala sesuatu dan yang telah mengatur alam beserta isinya, berkat

rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi STKIP Pasundan Cimahi walaupun dalam bentuk sederhana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan

hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan

serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan.

iii
UCAPAN TERIMAKASIH

Atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis, maka

dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd., selaku Ketua STKIP Pasundan Cimahi.

2. Vicki Akhmad Karisman, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Program Studi PJKR STKIP Pasundan Cimahi.

3. Akhmad Olih Solihin M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dedi Kurnia M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen beserta Staff civitas akademika STKIP Pasundan Cimahi

atas segala motivasi dan dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Yth. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi

penghargaan sebagai mana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT,

Semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka semua diterima oleh Allah

SWT, sebagai amal shaleh disisi-Nya.

iv
Akhirnya dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan

saran yang baik dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.

Cimahi, Maret 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 2
C. Pembatasan Penelitian .............................................................. 3
D. Rumusan Masalah .................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori ............................................................................. 5
1. Hakikat Sepakbola ............................................................. 5
2. Teknik Passing .................................................................. 7
3. Modifikasi bola/Modifikasi Alat ....................................... 9

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 12


C. Kerangka Teoritik .................................................................... 15
D. Hipotesis Penelitian.................................................................. 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tujuan Penelitian ..................................................................... 17
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 17
C. Metode Penelitian..................................................................... 18
D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 20
E. Rancangan Perlakuan ............................................................... 21
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 29
H. Hipotesis Statistika ................................................................... 34

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


A. Deskripsi Data ............................................................................. 35
B. Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... 35
1. Pengujian Normalitas ............................................................... 35
2. Pengujian Homogenitas ........................................................... 36

C. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 37


D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 38

vi
BAB V KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan .............................................................................. 40
B. Saran ......................................................................................... 40
C. Implikasi ................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42

LAMPIRAN – LAMPIRAN ......................................................................... 44

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 67

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ........................ 19

3.2 Program Belajar Kelompok Eksperimen ............................................. 23

3.3 Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Passing................................. 29

4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku .......................... 35

4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas tes Awal dn Tes Akhir ................ 36

4.3 Hasil Penghitungan Uji Homogenitas tes Awal Dan Tes Akhir .......... 37

4.4 Hasil Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Belajar

Tes Awal Dan Tes Akhir...................................................................... 38

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ukuran Lapangan Sepakbola ..................................................................... 5

2.2 Rangkaian Gerak Passing .................................................................... 9

2.3 Bola karet ............................................................................................. 12

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Perlakuan.............................................................................. 44
2. Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) .............................................. 50
3. Hasil Uji Coba Instrumen ....................................................................... 51
4. Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) .............................................. 55
5. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir................................................................ 56
6. Tabel Bantu Untuk Menghitung ............................................................. 58
7. Uji Hipotesis ........................................................................................... 62
8. Tabel Z .................................................................................................... 63
9. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors .............................................................. 64
10. Daftar Nilai Distribusi T ......................................................................... 65
11. Daftar Nilai Distribusi F ......................................................................... 66

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di sekolah dalam pelaksanaannya tidak didukung oleh sarana dan prasarana

yang baik, bola yang digunakan hanya lima buah padahal siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler sangat banyak, sehingga siswa harus antri menunggu

giliran ketika melakukan praktek dilapangan, sehingga banyak siswa yang

mengobrol dipinggir lapangan.

Dalam pelaksanaan di lapangan peserta ektrakurikuler sebagian besar dalam

melakukan tendangan passing masih kurang terlatih, masih lemah dalam

menendang bola dan masih sering melakukan kesalahan, passing yang yang

kurang tepat sasaran, sulit dikontrol oleh teman seregunya, bolanya sering

melambung tinggi, bola yang diumpan terlalu lemah.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas, maka perlu upaya dalam

meningkatkan keterampilan teknik passing dalam permainan sepakbola, salah

satunya yang akan coba penulis kembangkan dalam penelitian ini yaitu dengan

memodifikasi pembelajaran menggunakan bola yang dimodifikasi. Modifikasi alat

yang coba penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bola karet

yaitu bola yang terbuat dari bahan karet dengan ukuran yang lebih kecil, ringan

dan elastis. Bola ini jauh lebih ringan dan mudah dikontrol sehingga siswa pemula

ketika bermain sepakbola tidak perlu khawatir merasa sakit ketika terkena bola.

Selain itu bola karet ini dapat dijadikan alternatif alat pembelajaran sepakbola jika

sekolah memiliki bola yang sangat terbatas.

1
2

Modifikasi bola dalam bermain sepakbola diharapkan akan menciptakan

suasana belajar menjadi lebih meriah, aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga

para siswa dengan senang hati akan selalu bersemangat mengikuti setiap kegiatan

belajar yang diajarkan oleh gurunya khususnya dalam pembelajaran permainan

sepakbola. Dengan modifikasi pembelajaran menggunakan bola karet ini

diharapakan lebih memudahkan siswa dalam mengontrol bola sehingga bola

passing mudah di arahkan dan lebih akurat pada rekan se tim.

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti melakukan

penelitian tentang ”Modifikasi Bola Terhadap Keterampilan Passing Sepakbola”.

B. Identifikasi Masalah

Jika dilihat dari pembahasan pada latar belakang diatas, maka didapatkan

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Tingkat pemahaman dan penguasaan teknik permainan sepakbola siswa

masih kurang, hal ini disebabkan keterbatasan fasilitas olahraga yang dimiliki

sekolah seperti peralatan olahraga masih jauh dari apa yang diharapkan.

2. Tendangan passing masih kurang terlatih, dalam menendang bola masih

sering melakukan kesalahan, passing yang yang kurang tepat sasaran, sulit

dikontrol oleh teman seregunya, bolanya sering melambung tinggi, bola yang

diumpan terlalu lemah

3. Prestasi latihan siswa dalam pelatihan sepakbola yang masih rendah.

4. Belum diketahui seberapa besar pengaruh modifikasi bola terhadap

keterampilan passing sepakbola.


3

C. Pembatasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari maksud serta sasaran dari

penelitian, serta untuk memudahkan dalam proses penelitian yang dilaksanakan,

maka proses penelitian haruslah bersifat kompleks artinya terdapat ruang lingkup

penelitian yang serba lengkap dan jelas. Adapun ruang lingkup penelitian ini

berdasarkan pada batasan masalah yang penulis susun dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Inti permasalahan dalam penelitian ini mengenai pengaruh dari modifikasi

bola (variabel bebas) terhadap keterampilan passing sepakbola (variabel

terikat)

2. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen.

3. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes

keterampilan teknik passing dalam permainan sepakbola.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok bahasan di atas, maka penelitian ini berfokus

pada pertanyaan sebagai berikut :

”Apakah modifikasi bola memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

keterampilan passing sepakbola?”


4

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa kegunaan, diantaranya :

a. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan passing sepakbola siswa

melalui modifikasi-modifikasi dalam permainan sepakbola yang diajarkan

guru.

b. Bagi guru pendidikan jasmani, dapat dijadikan suatu upaya dalam

meningkatkan keterampilan passing sepakbola siswa melalui modifikasi bola.

c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan

mengenai permasalahan tentang upaya peningkatan keterampilan passing

sepakbola siswa melalui modifikasi bola untuk dikaji pada penelitian

selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Sepakbola

a. Pengertian Sepakbola

Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang 1.

Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang

mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan

mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola2. Dalam memainkan

bola setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali

lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan

lengan.

\
Gambar 2.1
Ukuran Lapangan Sepakbola
Sumber: Buku Materi Pelajaran SD/MI Kelas VI)

1 Soekatamsi. Modul Sepakbola. Buku Pegangan Mahasiswa Universitas Terbuka. (Bandung:


Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung, 2017) h.3
2
Muhajir. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1. (Jakarta: Erlangga, 2016) h. 2

5
6

b. Teknik Dasar Sepakbola

Teknik sepakbola adalah Cara pengolahan bola maupun pengolahan gerak

tubuh dalam bermain3. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain

sepakbola di antaranya:

Menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring (dribbling),


menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw in)
dan menjaga gawang (goal keeping)." Sementara menurut Aripin (2012:39)
terdapat delapan elemen teknik dasar dalam sepakbola : “1) Short passing,
2) Medium passing, 3) Long passing, 4) Dribbling, 5) Tackling, 6)
Heading, 7) Shooting, 8) Stopping4.

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa teknik dasar

sepakbola cukup beragam dan semuanya itu merupakan teknik dasar yang sering

dimainkan oleh seseorang dalam permainan sepakbola. Untuk bermain sepakbola

dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik5. Beberapa teknik

dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang (kicking),

menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas

(tackling), lemparan ke dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goalkeeping).

Dari beberapa pendapat mengenai teknik dalam permainan sepakbola di

atas penulis dalam penelitian ini hanya fokus pada salah satu teknik dasar bermain

sepakbola yaitu passing.

3 Remmy Muchtar. Olahraga Pilihan Sepakbola. (Jakarta: Depdikbud, 2017) hal:27


4 Sucipto. Teknik Dasar Permainan Sepak bola (Yogyakarta: Tripu, 2016) hal:17
5
Sucipto. Teknik Dasar Permainan Sepakbola (Yogyakarta: Tripu, 2016) hal: 17
7

2. Teknik Passing

Passing adalah operan-operan pendek atau istilah kerennya passing

game6. Karenenya, seorang pemain harus menguasai teknik mengumpan atau

mengoper bola dengan benar. Passing merupakan salah satu teknik dasar

permainan sepakbola yang sangat dibutuhkan oleh pemain7. Mengoper bola

dilakukan setelah gerakan menggiring dengan sedikit mengontrol bola dan

melihat teman yang akan dituju. Selanjutnya mengoper bola kearah depan,

dimana teman berada. Mengoper bola dapat dilakukan dengan kaki bagian

dalam dan luar.

Cara mengoper bola:

1. Badan menghadap kedepan kearah sasaran yang dituju.

2. Kemudian, doronglah bola kearah depan dengan kaki digunakan untuk

mengoper.

3. Tenaga yang digunakan sesuai dengan jarak teman

4. Waktu dan perkiraan bola harus mencapai sasaran.

Karakteristik passing:

1. Waktu tempuh lebih cepat

2. Perpindahan bola tidak selalu disertai perpindahan pemain, konfigurasi

posisi para pemain di lapangan relatif terjaga.

3. Hemat tenaga

Beberapa kesalahan dalam mengumpan:

1. Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek).

6 John D. Tenang. Mahir Bermain Sepakbola. (Bandung: DAR! Mizan, 2018) h. 83


7
Lhaksana. Futsal Coaching Clinic Kelme Futsalismo. (Jakarta:Difamata Sport EO, 2016) h.30
8

Jika terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola

terpotong lawan.

2. Umpan tidak akurat.

3. Mengumpan padahal waktunya menembak.

Jangan pernah asal tendang bola (kecuali dalam keadaan genting didepan

gawang : sapu bersih). Lihat situasi lalu ambil keputusan yang terbaik. Soal visi,

posisikan diri selalu memiliki pandangan terbuka pada lapangan (open to the

field).

Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh :

1. Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong

didepannya.

2. Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat,

kita memberinya umpan pada ruang kosong didepannya sehingga ia berlari

kedepan untuk mengejar bola tersebut.

3. Umpan terobosan.

Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya:

1. Bisa langsung diarahkan pada teman.

2. Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehigga lebih hemat

waktu).

3. Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi

pressing pada diri kita)

Beberapa macam passing: umpan 1-2 (wall pass), umpan terobosan

(through pass), umpan silang (crossing), dan umpan diagonal.


9

Gambar 2.2

Rangkaian Gerak Passing

Sumber: Joseph A. Luxbacher8

3. Modifikasi bola/Modifikasi Alat

Modifikasi adalah cara merubah bentuk sebuah benda atau barang yang

kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta

menampilkan bentuk yang lebih menarik dari aslinya. Memodifikasi berarti

melakukan perubahan baik secara bentuk atau struktur maupun secara fungsi atau

kegunaan tanpa harus menghilangkan sifat asli dari yang dirubah datu ditiru.

Perubahan dimaksudkan untuk mempermudah sesuatu hal yang dianggap sulit

dari aslinya, contoh dalam pembelajaran pendidikan jasmani ketika guru penjas

menemukan kesulitan pada anak didiknya mengenai alat pembelajaran maka guru

dapat membuat suatu tiruannya yang mirip dengan karakter dari alat aslinya.

Modifikasi alat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modifikasi alat

dalam pembelajaran permainan sepakbola. Alat atau media yang biasa digunakan

dalam pembelajaran permainan sepakbola adalah bola karet. Dalam hal ini penulis

8
Joseph A. Luxbacher. Sepakbola. (Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2016) h. 12
10

melakukan modifikasi terhadap bola yaitu menggunakan bola karet. Modifikasi

alat ini disesuaikan dengan kemampuan siswa. Hal ini untuk memudahkan siswa

dalam proses belajarnya. Seperti yang di ungkapkan Bahagia dan Suherman yang

menjelaskan bahwa Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus

mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk

aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya9.

Adapun contoh modifikasi bola dalam permainan sepakbola adalah

mengganti bola yang sesungguhnya dengan bola karet dan urkurannya sama atau

lebih besar. Modifikasi permainan cabang olahraga, tidak ditujukan untuk

mengubah hakikat cabang olahraga tersebut, tetapi untuk menyesuaikan situasi

dan kondisi permainan agar dapat dimainkan dan dinikmati oleh kelompok

pemain tertentu, yang dalam hal ini adalah siswa-siswa usia Sekolah

Dasar. Modifikasi dilakukan semata untuk mengurangi ‘tingkat tantangan’ dari

permainan tersebut agar sesuai untuk dimainkan anak-anak dalam kelas

pendidikan jasmani. Dan modifikasi hendaknya memang diarahkan pada aturan-

aturan yang secondary agar hakikat atau ciri khas dari permainan tersebut tidak

hilang.

Modifikasi alat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modifikasi alat

dalam pembelajaran permainan sepakbola menggunakan bola karet. Bola karet

adalah bola yang terbuat dari bahan karet. Bola karet ini dilihat dari segi ekonomis

jauh lebih murah dibandingkan menggunakan bola standar karena hanya

menggunakan bola karet yang mudah didapatkan di toko-toko olahraga dan murah

9Bahagia dan Suherman. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III, 2015) h. 1
11

harganya dibandingkan bola standar. Kemudian bola ini jauh lebih ringan dan

mudah dikontrol sehingga siswa pemula ketika bermain sepakbola tidak perlu

khawatir merasa sakit ketika terkena bola. Selain itu bola karet ini dapat dijadikan

alternatif alat pembelajaran sepakbola jika sekolah memiliki bola yang sangat

terbatas. Dalam pelaksanaan pembelajarannya siswa melakukan gerakan

dribbling, passing, shooting, heading dan juggling menggunakan bola karet.

Pembelajaran sepakbola dengan bola karet, lebih aman dan lebih mudah

karena menggunakan bola yang lebih ringan. Kelebihan lain, bola karet dapat

dimainkan pada sarana-sarana dan perlengkapan yang lebih ekonomis, dengan

demikian memudahkan untuk melakukan permainan ini. Peralatan yang

disederhanakan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Dengan bola

karet anak akan dapat lebih berhasil dalam menguasai teknik dalam permainan

sepakbola.

Bola karet adalah cara terbaik yang digunakan untuk mempelajari

keterampilan dasar permainan sepakbola yang sebenarnya. Menggunakan bola

yang lebih kecil dan ringan, diharapkan bagi siswa pemula tidak akan merasakan

sakit pada bagian tubuh ketika perkenaan bola. Keuntungan dan kerugian belajar

sepakbola dengan menggunakan bola karet di antaranya ialah :

1. Siswa akan lebih meningkat dalam melakukan atau menguasai keterampilan

passing sepakbola dengan mudah dan cepat.

2. Dapat meningkatkan motivasi siswa untuk melakukan teknik passing dalam

bermain sepakbola secara berulang-ulang.


12

3. Dapat menghindari siswa dari perasaan prustasi karena selalu mengalami

kegagalan dalam usahanya untuk melakukan keterampilan passing dalam

bermain sepakbola.

4. Akan lebih meningkatkan terbentuknya teknik bermain sepakbola sedini

mungkin.

Gambar 2.4
Bola karet
Sumber: Dokumentasi Pribadi

B. Penelitian Yang Relevan

Kajian tentang penelitian yang relevan penting dilakukan untuk meneliti

hasil penelitian sebelumnya untuk mengetahui hasil penelitian dengan pokok

bahasan yang sama serta untuk menghindari adanya kesamaan yang berindikasi

plagiat.

1. Afdhalul Dzikri, (2011), dengan judul “Pengaruh Latihan Bola Karet dan

Bola Plastik Terhadap Kemampuan Dribbling Sepakbola Siswa Kelas 5 SD

N 01 Jopang Manganti”.

Dari analisis, t hitung bola karet 4.19, t hitung pada bola plastik 4,448 dan t

tabelnya 2.571. Disimpulkan terdapat pengaruh yang berarti dari latihan bola
13

karet dan bola plastik terhadap kemampuan dribbling siswa kelas 5 SD N 01

Jopang Manganti. Untuk melihat perbedaan pengaruh bola karet dan plastik,t

hitung 1.23 dan t tabel 2.571 disimpulkan tidak terdapat perbedaan pengaruh

yang berarti.

2. Muluri, Victor Simanjuntak, Edi Purnomo (2016) dengan judul

“Meningkatkan Heading Dengan Bola Karet Dalam Permainan Sepak Bola

Di Sdn 14 Sungai Putat”

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I terdapat hasil ketuntasan dengan

jumlah 18 siswa atau sebesar 69% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 8

siswa atau sebesar 31%. Sedangkan siklus II terdapat hasil siswa dengan

kategori tuntas semua dengan siswa lulus berjumlah 26 siswa atau sebesar

100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau tidak ada.

3. Diki Candra Wijaya (2014) dengan Judul “Penerapan Media Bola Karet

Dalam Permainan Sepak Bola Untuk Meningkatkan Keterampilan Heading

Siswa Kelas X TKJ Smk Negeri 1 Kota Bengkulu”

Hasil penelitian pada pra-siklus diketahui bahwa sebagian besar siswa belum

memahami gerakan sehingga nilai keterampilan untuk siswa 36,1% kategori

baik, 5,6% kategori sedang, dan 58,3% kategori kurang. Pada siklus pertama

dengan penerapan media bola karet, di dapat nilai keterampilan siswa dengan

11,1% dengan kategori baik sekali, 66,6% kategori baik, 8,3% kategori

sedang, dan 14% kategori kurang. Pada siklus ke dua terjadi peningkatan

terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan 58,3% kategori baik sekali,

27,7% kategori baik, dan 14% kategori sedang. Meningkatnya keterampilan


14

siswa dalam melakukan heading sebagai pengaruh dari penerapan media bola

karet dalam permainan sepak bola. Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan

bahwa penerapan media bola karet terbukti dapat meningkatkan keterampilan

heading.

4. Awang Roni Effendi, Fahrizal Rhamadhansyah (2017) dengan judul

“Peningkatan Pembelajaran Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola

Menggunakanmodifikasi Bola Plastik”

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penerapan metode pembelajaran

menggiring bola dengan modifikasi bola plastik dapat meningkatkan

kemampuan menggiring bola. Hal tersebut terbukti dengan adanya

peningkatan kemampuan menggiring bola dari tes yang diberikan, yaitu

pada siklus I dengan nilai rata-rata 73,82 meningkat sebesar 6,27%.

Sedangkan nilai rata-rata pada siklus II adalah 82,71%,terjadi peningkatan

sebesar 19,07%.

5. Dwi Andy Suprihatno dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan

Mengoper Bola (Passing) Melalui Bantuan Alat Pada Siswa Kelas Vii Di

Mts Assalam Tanjungsari Lampung Selatan”

Hasil penelitian ini menunjukan bahwamasing-masing siklus terdapat

peningkatan, yaitu siklus I siswa yang memperoleh >70 sebanyak 18,75%,

siklus II siswa yang memperoleh >70 sebanyak 31,25 %, siklus III siklus yang

memperoleh nilai >70 sebanyak 75%. Simpulan yang dapat diambil penelitian

menunjukan bahwa pemberian bantuan alat ( bola karet ) dapat meningkatkan

keterampilan mengoper bola ( passing ) pada siswa kelas VII MTS Assalam
15

tanjungsari lampung selatan.

C. Kerangka Teoretik

Dalam melakukan teknik passing dalam bermain sepakbola sangat

ditentukan oleh kemampuan si pemain melalui latihan-latihan yang terus menerus

ditingkatkan. Untuk dapat memudahkan siswa dalam menguasai passing

sepakbola, penulis dalam penelitian ini mencoba memodifikasi alat permainan

sepakbola yaitu dengan menggunakan bola karet yang dari segi ukuran lebih kecil

dan beratnya pun jauh lebih ringan dibandingkan dengan bola standar.

Alasan penulis mencoba modifikasi bola dalam permainan sepakbola yaitu

karena keterbatasan fasilitas pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,

kemudian sebagai suatu alternative pendekatan dalam pembelajaran pendidikan

jasmani dan olahraga di Sekolah Dasar yang dilakukan dengan berbagai

pertimbangan seperti dalam penelitian ini penulis menggunakan modifikasi alat

yaitu bola yang dimodifikasi dengan menggunakan bola karet, dengan

pertimbangan dengan menggunakan bola karet ini bola yang digunakan jauh lebih

ringan sehingga lebih memudahkan siswa dalam menghasilkan tendangan passing

yang lebih terarah, akurat, dan cepat, kemudian lebih murah harganya

dibandingkan menggunakan bola standar. Dari modifikasi bola memungkinkan

terciptanya suatu pembelajaran yang efektif dan efisien serta dapat memberikan

kontribusi yang baik terhadap keterampilan passing siswa.


16

D. Hipotesis Penelitian

Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah hipotesis, hal ini berfungsi

sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Selain itu pula

hipotesis dapat dijadikan sebagai awalan terhadap masalah penelitian. Selain

itu hipotesis dapat dijadikan sebagai awal terhadap pengujian kebenaran dari

permasalah penelitian. Hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan

oleh penelitian; tetapi masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya10.

Mengacu pada anggapan dasar di atas, maka hipotesis yang penulis ajukan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

”Terdapat pengaruh yang signifikan modifikasi bola terhadap

keterampilan passing sepakbola”

10
Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung: Rosda Karya, 2016) h.17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

pengaruh modifikasi bola terhadap keterampilan passing sepakbola.

Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

memperoleh informasi mengenai:

”Ingin mengetahui pengaruh modifikasi bola terhadap keterampilan

passing sepakbola”

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dilingkungan sekolah MI Nurul Falah Rawa

Mekar Jaya. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki semua aspek pendukung agar

penelitian dapat berjalan dengan baik seperti lokasi sekolah yang tidak terlalu jauh

dari tempat tinggal peneliti sehingga akses jarak tempuh dan waktu lebih cepat

dan mudah ke lokasi penelitian. Sekolah tersebut merupakan tempat PPL penulis

ketika praktek mengajar, sehingga memudahkan penulis dalam mengajukan izin

penelitian dan menentukan populasi dan sampel penelitian.

2. Waktu Penelitian

Sedangkan waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama satu

bulan yaitu mulai dari awal bulan Januari 2020 sampai awal bulan Februari 2020.

Kegiatan dilaksanakan pukul 14.00 – 15.30 WIB, kegiatan dipusatkan di halaman

17
18

sekolah MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu11. Artinya melalui penggunaan metode serta

pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan membantu jalannya sebuah

penelitian. Beranjak dari sebuah permasalahan, rumusan masalah dan tujuan

penelitian, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen.

Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan

sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor

lain yang mengganggu12. Jadi metode eksperimen ini digunakan untuk

mengungkap ada atau tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang telah dipilih

untuk dijadikan penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan,

bahwa metode eksperimen adalah jenis metode penelitian yang dilakukan oleh

peneliti untuk mencari pengaruh akan variabel-variabelnya. Adapun alasan

penulis menggunakan metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

penulis bertujuan untuk mengetahui sejauh mana berhasil atau tidaknya penerapan

11 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung:
Alfabeta, 2019) h.3
12
Ibid., h. 107
19

modifikasi bola terhadap keterampilan passing sepakbola.

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian

dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah one

group pretest posttest design. Dalam desain ini, hanya ada satu kelompok saja

yang dijadikan subjek penelitian. Sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu

sampel diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberi posttest

(tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu

ingin mengetahui peningkatan keterampilan passing sepakbola setelah diterapkan

modifikasi bola. Berikut merupakan tabel desain penelitian one group pretest

posttest design.

Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Keterangan:

O1 : tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan

O2 : tes akhir (postes) setelah perlakuan diberikan

X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan

modifikasi bola

D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
20

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya13.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa

yang aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar

Jaya yang berjumlah 15 orang siswa.

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel

ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan

mengambil representasi populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap

seluruh populasi14. Sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah

siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di MI Nurul Falah Rawa

Mekar Jaya yang berjumlah 15 orang siswa.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Total

sampling merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel15. Artinya sampel diambil dari jumlah keseluruhan

populasinya yaitu seluruh siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di

MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya yang berjumlah 15 orang siswa

E. Rancangan Perlakuan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

Latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu, yaitu pada hari senin,

kamis, dan sabtu selama 16 kali pertemuan. ... frekuensi latihan paling sedikit tiga

hari per minggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga prestasi.

13 Sugiyono, Statistika Untuk. Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo 2018), h.57


14 Arikunto. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2018) h.104
15 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung:

Alfabeta, 2019) hal:124


21

Hal ini disebabkan ketahanan seseorang akan menurun setelah empat puluh jam

tidak melakukan latihan16.

Dan dengan latihan yang berulang-ulang, diharapkan adanya perubahan-

perubahan pada satu bahkan lebih komponen fisik. Untuk frekuensi latihan

sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu misalnya senin, kamis, dan

sabtu, dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi

otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut17.

Lama latihan atau disebut prolonged Exercise adalah sampai lima minggu

dan satu atau dua bulan program tersebut dijalankan18. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan lama latihan selama 16 kali pertemuan. Pertemuan pertama

untuk melaksanakan pretest dan pertemuan yang terakhir (ke-16) untuk

melaksanakan posttest setelah diberikan variasi latihan.

Dalam pelaksanaan latihan, untuk setiap latihan digunakan sistematika

sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Pendahuluan. Latihan pendahuluan bertujuan untuk meningkatkan suhu

tubuh dan menyesuaikan kondisi tubuh untuk mempersiapkan otot-otot yang akan

dipergunakan dalam latihan inti, serta fungsi dari pendahuluan adalah

menghindarkan terjadinya cedera.

Secara garis besar pelaksanaan latihan pendahuluan sebagai berikut :

16 Sumosardjono, Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani (Jakarta: Raja Grafindo, 2019) h.12


17 Aim Hariono. Metode Melatih Fisik Pencak Silat. (Yogyakarta: FIK, 2018), h.194
18 Sajoto, Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan teknik dalam Olahraga.

(Semarang: Dahara Prize, 2018) h.139


22

a. Peregangan statis

b. Peregangan dinamis

c. Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti

2. Inti

Pada dasarnya tujuan latihan inti dalam penelitian ini adalah kelompok

Eksperimen (diberikan modifikasi bola). Beban latihan yang diberikan kepada

siswa disesuaikan dengan kemampuan awal kondisi siswa, yang selanjutnya akan

disesuaikan dengan pembebanan yang disesuaikan prinsip belajar yaitu over load

(beban lebih).

3. Penutup

Latihan penutup mempunyai tujuan mengembalikan kondisi dan suhu

tubuh siswa pada keadaan semula sebelum melakukan latihan. Adapun progam

latihannya adalah sebagai berikut:

a. Pendinginan

b. Koreksi

c. Evaluasi

Adapun program belajar yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut

ini.
23

TABEL 3.2
PROGRAM BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
(Modifikasi bola)

Pertemuan Hari/tanggal Materi belajar frekuensi Ket


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. MI Nurul
Pukul 14.00 – 15.30 Tes passing sepakbola Falah Rawa
wib Mekar Jaya
2 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar teknik dasar passing jarak pendek 3x2 rep
dimulai dari sikap awal: siswa dalam posisi sikap
diam, badan sedikit condong ke depan, tangan 60 menit
berada di depan dengan posisi disilang dengan
posisi kaki, pandangan lurus ke depan, posisikan
kaki yang menendang diayunkan ke belakang
dengan lutut ditekuk, pandangan diarahkan pada
sasaran (rekan yang akan menerima bola)
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi 15 menit
3 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan 5 x 2 rep 60 menit
bola karet
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi 15 menit
4 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan
menggunakan bola karet dengan cara pada posisi 5x2 rep 60 menit
diam ditempat saling memberikan umpan pendek
dengan jarak antara 2 - 3 meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek dengan
bola karet jarak 3-5 meter
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
24

5 Selasa a. Pendahuluan 15 menit


Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan
bola karet 8 x 2 rep
▪ Menggiring bola menggunakan bola karet 60 menit
melewati rintangan, kemudian pada titik yang
telah ditentukan siswa melanjutkan gerakan
memberi umpan passing jauh pada reannya
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
6 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah
tembok menggunakan bola karet dengan cara 10 x 2 rep 60 menit
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian
▪ Belajar menendang passing jarak pendek kearah
tembok menggunakan bola karet yang sudah 10 x2 rep
diberi nomor-nomor untuk melatih ketepatan
sasaran passing jarak pendek
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
7 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan 3x2 rep
bola karet
▪ Menggunakan bola karet belajar passing jarak 3x2 rep 60 menit
pendek berpasangan dengan cara pada posisi
diam ditempat saling memberikan umpan pendek
dengan jarak antara 3 - 5 meter
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi 15 menit
8 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek dengan 5 x 2 rep 60 menit
bola karet
25

▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing pada 5 x 2 rep


kardus
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan dengan
cara pada posisi diam ditempat saling
memberikan umpan pendek dengan jarak antara 3
- 5 meter
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
9 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan
bola karet 5x2 rep
▪ Menggiring bola menggunakan bola karet 60 menit
melewati rintangan, kemudian pada titik yang
telah ditentukan siswa melanjutkan gerakan
memberi umpan passing jauh pada reannya
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah
tembok menggunakan bola karet dengan cara
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian
c. Penutup
• Pendinginan 15 menit
• Koreksi
• Evaluasi
10 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti 60 menit
▪ Belajar menendang passing jarak pendek kearah 8 x 2 rep
tembok menggunakan bola karet yang sudah
diberi nomor-nomor untuk melatih ketepatan
sasaran passing jarak pendek
▪ Game futsal menggunakan setengah lapangan (10
menit x 2) 8x2 rep
▪ Belajar passing mengarahkan bola tepat pada
lubang ban
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
11 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan dengan 60 menit
cara pada posisi diam ditempat saling 10 x 2 rep
memberikan umpan pendek dengan jarak antara 3
- 5 meter
26

▪ Game futsal menggunakan setengah lapangan (10 10 x2 rep


menit x 2)
▪ Belajar passing mengarahkan bola tepat pada 10 x 2 rep
lubang ban
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
12 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan 3x2 rep
menggunakan bola karet dengan cara pada posisi
diam ditempat saling memberikan umpan pendek 3x2 rep 60 menit
dengan jarak antara 2 - 3 meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek dengan
bola karet jarak 3-5 meter
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan
bola karet
▪ Menggunakan bola karet belajar passing jarak
pendek berpasangan dengan cara pada posisi
diam ditempat saling memberikan umpan pendek
dengan jarak antara 3 - 5 meter
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek dengan
bola karet
▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing pada
kardus
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
13 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti 60 menit
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan 5 x 2 rep
menggunakan bola karet dengan cara pada posisi
diam ditempat saling memberikan umpan pendek 5 x 2 rep
dengan jarak antara 2 - 3 meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek dengan
bola karet jarak 3-5 meter
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
14 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan
bola karet 5x2 rep
27

▪ Menggiring bola menggunakan bola karet


melewati rintangan, kemudian pada titik yang
telah ditentukan siswa melanjutkan gerakan
memberi umpan passing jauh pada reannya 60 menit
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah
tembok menggunakan bola karet dengan cara
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian
▪ Belajar menendang passing jarak pendek kearah
tembok menggunakan bola karet yang sudah
diberi nomor-nomor untuk melatih ketepatan
sasaran passing jarak pendek
c. Penutup
• Pendinginan 15 menit
• Koreksi
• Evaluasi
15 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – 15.30 • Peregangan statis
wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola menggunakan 8 x 2 rep
bola karet
▪ Menggunakan bola karet belajar passing jarak 60 menit
pendek berpasangan dengan cara pada posisi
diam ditempat saling memberikan umpan pendek
dengan jarak antara 3 - 5 meter
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek dengan
bola karet
▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing pada
kardus 8x2 rep
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
16 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. MI Nurul
Pukul 14.00 – 15.30 Tes passing sepakbola Falah Rawa
wib Mekar Jaya

F. Teknik Pengumpulan Data

1). Instrumen Variabel Terikat

a. Jenis Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang

dilakukan merupakan formatif tes yang berbentuk tes keterampilan teknik passing

dalam permainan sepakbola.


28

b. Definisi Konseptual

Adapun yang menjadi definisi konseptual dalam penelitian ini adalah

keterampilan teknik passing yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan

rangkaian gerakan passing dalam permainan sepakbola. Teknik passing bertujuan

agar bola dapat sampai secara tepat pada pemain selanjutnya.

c. Definisi Operasional

Agar konsep data dapat diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus

dioperasionalisasikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu

yang mempunyai nilai. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan

passing maka harus melalui tes keterampilan teknik passing.

Adapun pengukuran keterampilan teknik passing yang akan di nilai

mengenai teknik:

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Gerak lanjutan / follow through

d. Kisi-Kisi Instrumen

Adapun kriteria penilaian keterampilan teknik passing yang penulis susun

dan tambahkan sesuai dengan keperluan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
29

Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Passing
Sumber: Nurhasan (2013:221)19

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Posisi kaki dibuka selebar bahu sejajar dengan bola
2 Kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan jauh lebih kurang 10 cm sampai 15
cm dari bola
3 Kaki yang menandang diangkat kebelakang dengan posisi kaki melintang tegak
lurus arah sasaran, atau kaki yang menendang tegak lurus kaki tumpu

4 Badan agak condong kedepan, kedua tangan terbuka kesamping badan untuk
menjaga keseimbangan badan
Pelaksanaan 5 Kaki yang menendang diayunkan kearah depan sehingga kaki bagian dalam
menyentuh bola
6 Pada waktu menendang bola, mata melihat pada bagian bola yang ditendang,
setelah menendang pandangan tertuju pada arah jalannya bola
7 Pada waktu menendang bola, badan agak condong kedepan
8 Tangan berada disamping badan sebagai penyeimbang tubuh
9 Alur bola menggelinding kedepan menyusur tanah
Gerak 10 Setelah kaki yang menendang mengenai bola segera diletakkan ditanah
lanjutan / 11 Bergerak kearah depan 2 sampai 3 langkah
follow 12 Pandangan tetap tertuju pada arah bola dan sasaran
throught 13 Posisi tangan tetap terbuka disamping badan untuk menjaga keseimbangan badan
14 Badan rileks kembali keposisi semula
Nilai Proses (jumlah skor siswa
Skor maksimal 56

Kriteria Norma Penilaian Penguasaan Gerak Passing Sepakbola


Presentasi Rentang Skor Nilai
80-100% 45 - 56 Baik sekali
66-79% 37 - 44 Baik
56-65% 31 - 36 Cukup
41-55% 23 - 30 Kurang
0-40% 0 - 22 Kurang sekali

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengolah data hasil dari tes keterampilan teknik passing sepakbola

di atas, maka langkah selanjutnya data tersebut diolah, dan kemudian dianalisis

dengan mempergunakan teknik statistik, statistik memegang peranan yang penting

19 Nurhasan. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Cimahi: STKIP Pasundan Cimahi.

2018) h. 221
30

dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, dan dalam analisa data20. maka

data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah menggunakan rumus statistik.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku

b. Menguji normalitas masing-masing periode tes

c. Menguji homogenitas dua variansi

d. Mengadakan pengujian hipotesis dengan pendekatan uji t.

1. Mencari nilai rata-rata dengan rumus:

X =
 Xi
n

Keterangan : X = skor rata-rata yang dicari

 Xi = jumlah skor

n = jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku / standar deviasi, dengan rumus :

 (Xi − X )
2

Sd =
n −1

Arti dari tanda-tanda tersebut diatas adalah :

Sd = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah dari

X = rata- rata nilai X

Xi = Nilai kuantitatif sampel

n = Jumlah sampel

20
Moh. Nazir. Metode Penelitian Tindakan (Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka, 2018) h.443
31

3. Uji Normalitas distribusi data dari masing-masing kelompok dengan

pendekatan uji normalitas Liliefors, dengan langkah –langkah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku, Z1, Z2, …., Zn dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Xi – X
Zi =
S
Arti dari tanda-tanda rumus tersebut diatas adalah :

Zi = Nilai pengamatan yang dicari

Xi = Nilai kuantitatif sampel

X = Rata – rata hitung

S = Standar deviasi

b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

lalu hitung peluang F (Z1) dengan ketentuan:

▪ bila nilai Zi negatif maka 0,5- Z tabel

▪ bila nilai Zi positif maka 0,5 + Z tabel

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi), maka :

banyaknya Z1, Z2, …….., Zn yang Zi


S ( Z1 ) =
n

d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar itu Lo.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan nilai Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar XIX (II) untuk taraf nyata 0.05.
32

Kriterianya adalah : - Terima hipotesis jika Lo < Lά = normal - Tolak

hipotesis jika Lo > Lά = Tidak normal

4. Menghitung Homogenitas Dua Varian

a. Menghitung varian, dengan rumus:

Vb
F=
Vk

Keterangan : F = varian yang dicari

vb = varian terbesar

vk = varian terkecil

b. Menentukan derajat kebebasan, dengan rumus:

db1 = n1 – 1

db2 = n2 – 1

Keterangan : db1 = derajat kebebasan pembilang

db2 = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variannya besar

n2 = ukuran sampel yang variannya kecil

c. Untuk mencari nilai F diperoleh dari tabel

d. Menentukan homogenitas

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf

nyata () = 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = n1 – 1 , apabila F hitung lebih

kecil atau sama dengan F tabel, ( F < F ½  ( v1 – v2 ), maka data tes itu

homogen, untuk nilai F lainnya ditolak.


33

5. Uji Signifikansi (Peningkatan) dengan Menggunakan Tes t

Untuk menguji signifikansi (peningkatan) digunakan rumus sebagai

berikut :

t=
B
: B=
B i

SB n
n

Keterangan : t = nilai skor yang dicari

B = nilai rata-rata beda

SB = simpangan baku beda

N = jumlah sampel

Kriteria pengujian : tolak H0 , jika t hitung > t tabel (1-α): dk n-1 atau

terima H0 , jika t hitung < t tabel (1-α): dk n-1

6. Uji Signifikansi peningkatan hasil belajar kelompok A dan B

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk

menguji hipotesis dilakukan dengan uji t. Adapun perhitungan menggunakan tes t

dengan rumus sebagai berikut :

t=
X `1 − X 2
: sbg =
(n1 − 1)v12 + (n2 − 1)v2 2
1 1 n1 + n2 − 2
sbg +
n1 n2

Keterangan : V12 = varian kelompok A

V22 = varian kelompok B

sbg = simpangan baku gabungan yang dicari


34

H. Hipotesis Statistika

Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut :

Tolak hipotesis 0 (H0) jika didapat t ≥ t (1- ) dk (n1 + n2 – 2), dalam hal

lain H0 diterima

H0 : µ1 ≤ µ2

Artinya terima hipotesis nol bila rata-rata tes akhir lebih kecil dari rata-rata

hasil tes awal

H1 : µ1 > µ2

Artinya terima hipotesis satu bila rata-rata tes akhir lebih besar dari rata-

rata hasil tes awal

Keterangan

µ1 = rata-rata nilai post-tes

µ2 = rata-rata nilai pre-tes


BAB IV

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

IDZHAR OCTARY
A. Deskripsi Data

Langkah pertama yang penulis lakukan adalah mendeskripsi kan data yang

telah diperoleh. Setelah data terkumpul penulis menghitung nilai rata-rata dan

simpangan baku. Hasil penghitungan nilai rata-rata dan simpangan baku dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1
Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku keterampilan passing
sepakbola dengan pengaruh modifikasi bola

PERIODE SIMPANGAN
RATA-RATA
TES BAKU
Tes Awal 31.07 4.74
Tes Akhir 44.20 4.39

Berdasarkan tabel di atas dikemukakan : Rata-rata hasil tes awal sebesar

31.07 dan rata-rata tes akhir sebesar 44.20. Sedangkan simpangan baku hasil tes

awal sebesar 4.74 dan simpangan baku tes akhir sebesar 4.39.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Pengujian Normalitas

Setelah diketahui hasil penghitungan nilai rata-rata dan simpangan baku

dari masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan uji kenormalan

Liliefors yaitu uji non parametrik. Sebelum menghitung harga-harga yang

35
36

dibutuhkan dalam uji kenormalan Liliefors, terlebih dahulu ditetapkan hipotesis.

Dalam hal ini ditetapkan hipotesis nol yaitu : tidak ada pengaruh dari modifikasi

bola terhadap keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar

Jaya.

Data harus berasal dari sampel dengan berdistribusi normal. Untuk

menerima atau menolak hipotesis nol caranya membandingkan nilai L hitung (Lo)

dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel uji liliefors.

Tabel 4.2
Hasil Penghitungan Uji Normalitas tes Awal dn Tes Akhir keterampilan
passing sepakbola Dengan Pengaruh modifikasi bola

L Daftar
Periode Tes Lo Hitung Hasil
0.05: 15
Tes Awal 0.074 0.220 Normal
Tes Akhir 0.095 0.220 Normal

Berdasarkan pada tabel 4.2 tersebut di atas dapat dikemukakan :

Berdarkan proses penghitungan diperoleh Lo hitung tes awal sebesar 0.074 dan

diperoleh Lo hitung tes akhir sebesar 0.095 dari perhitungan diketahui bahwa nilai

Lo hitung untuk tes awal dan tes akhir tersebut lebih kecil dari L tabel 0.173.

Maka dapat disimpulkan bahwa data tes awal dan tes akhir berdistribusi normal.

2. Pengujian Homogenitas

Setelah dilakukan pengujian normalitas selanjutnya dilakukan pengujian

homogenitas data dari dua hasil tes yaitu tes awal dan tes akhir, hasilnya sebesar

1.16.
37

Tabel 4.3
Hasil Penghitungan Uji Homogenitas tes Awal Dan Tes Akhir keterampilan
passing sepakbola
Dengan Pengaruh modifikasi bola

F Hitung F Tabel Hasil

1.16 2.48 Homogen

Kriteria pengujian uji homogenitas adalah :

Terima Ho jika F (1-1/2 ά ) (n1 – 1) < F < F ½ ά) (n1-1) : (n2-1) untuk

taraf nyata ά 0.05 dan dk pembilang = n1-1 dan dk penyebutnya n2-1.

Nilai F tabel 0.05 (14:14) yaitu sebesar 2.48 Dari hasil penghitungan F hitung,

dikemukakan nilai F hitung =1.16 lebih kecil daripada F tabel 0.05 (24:24)

(1.16<2.48), maka hipotesis dapat diterima, dengan kata lain dapat penulis

simpulkan bahwa distribusi data tes awal dan tes akhir tersebut mempunyai

variansi yang homogen.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Pada perhitungan uji hipotesis digunakan pendekatan uji perbedaan dua

rata-rata tujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modifikasi bola

terhadap keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya.

Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


38

Tabel 4.4
Hasil Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Belajar Tes Awal Dan
Tes Akhir

Rata-
Simpangan t Tabel
Tes rata Beda t Hitung Hasil
(X) Baku (S) beda 0.95(14)
Awal 31.07
13.13 6.64 8.83 1.76 Signifikan
Akhir 44.20

Dari hasil penghitungan terlihat bahwa perbedaan rata-rata antara tes awal

dan tes akhir dari hasil modifikasi bola terjadi secara signifikan terhadap

keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya. Hasil

penghitungan t perbandingan perbedaan dua hasil tes 8.83 lebih besar dari ttabel

1.76. Dengan demikian kita bisa menolak hipotesis yang menyatakan bahwa tidak

ada perbedaan hasil belajar antara tes awal dan tes akhir setelah diberi perlakuan

modifikasi bolaketerampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar

Jaya. Dan menerima hipotesis alternatif bahwa ada perbedaan hasil yang

signifikan antara tes awal dengan tes akhir setelah diberi perlakuan modifikasi

bola terhadap keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar

Jaya.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Alat atau media yang biasa digunakan dalam pembelajaran permainan

sepakbola adalah bola karet. Dalam hal ini penulis melakukan modifikasi terhadap

bola yaitu menggunakan bola karet. Modifikasi alat ini disesuaikan dengan

kemampuan siswa.Hal ini untuk memudahkan siswa dalam proses belajarnya.


39

Seperti yang di ungkapkan Bahagia dan Suherman yang menjelaskan bahwa

Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran

dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat

memperlancar siswa dalam belajarnya21.

Berdasarkan hasil temuan di atas ditemukan bahwa dari hasil

penghitungan tes awal dan tes akhir keterampilan passing sepakbola dengan diberi

perlakukan modifikasi bola memiliki pengaruh yang lebih besar dan signifikan

dengan hasil t hitung lebih besar dari pada t tabel (8.83 > 1.76).

21Bahagia dan Suherman.Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. (Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III, 2015) h. 1
BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penghitungan dan analisis data dari hasil

pengukuran, maka dapat disimpulkan bahwa modifikasi bola memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah

Rawa Mekar Jaya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, yaitu modifikasi bola terhadap

keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa Mekar Jaya, maka

penulis sarankan :

1. Kepada para pengajar dan pembina olahraga khususnya yang hendak

meningkatkan keterampilan passing sepakbola maka modifikasi bola bisa

dijadikan alternatif agar keterampilan passing sepakbola meningkat, karena

berdasarkan hasil penelitian, modifikasi bola secara langsung mendukung

dalam meningkatkan keterampilan passing sepakbola di MI Nurul Falah Rawa

Mekar Jaya.

2. Untuk pembaca pada umumnya, temuan ini bisa dijadikan renungan serta

tambahan pengetahuan berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini.

3. Untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini bisa dijadikan landasan untuk

melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang sama.

40
41

C. Implikasi

Berdasarkan hasil temuan di atas maka implikasi temuan ini terhadap

belajar penjas terutama dalam upaya meningkatkan keterampilan passing

sepakbola. Kegiatan belajar yang dilakukan dengan menggunakan modifikasi bola

selain untuk mengatasi kekurangan alat sebenarnya yaitu bola sepak dengan

media yang mirip berupa bola karet yang harganya lebih murah. Modifikasi bola

cocok pula digunakan pada siswa SD/MI karena lebih ringan dan tidak keras

seperti bola sepak sebenarnya. Proses pembelajaran berjalan dengan baik dan

lancar walaupun media yang digunakan bukan bola sebenarnya tetapi mencapai

hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan.


42

Daftar Pustaka

Aim Hariono. (2018) Metode Melatih Fisik Pencak Silat. (Yogyakarta: FIK)

Arikunto. (2016) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung:


Rosda Karya)

Bahagia dan Suherman. (2015) Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi


Cabang Olahraga. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III)

John D. Tenang (2018). Mahir Bermain Sepakbola. (Bandung: DAR! Mizan)

Lhaksana. (2016) Futsal Coaching Clinic Kelme Futsalismo. (Jakarta:Difamata


Sport EO)

Moh. Nazir. (2018) Metode Penelitian Tindakan (Jakarta: Depdikbud Universitas


Terbuka)

Muhajir. (2016) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1. (Jakarta:


Erlangga)

Nurhasan. (2018) Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Cimahi:


STKIP Pasundan Cimahi)

Sajoto, (2018) Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan teknik
dalam Olahraga. (Semarang: Dahara Prize)

Soekatamsi. (2017) Modul Sepakbola. Buku Pegangan Mahasiswa Universitas


Terbuka. (Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP
Bandung)

Sucipto. (2017) Mengembangkan Teknik Bermain Sepakbola (Bandung:


Gramedia)

Sugiyono. (2019) Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). (Bandung: Alfabeta)
43

Sugiyono, (2018) Statistika Untuk. Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo)

Sumosardjono. (2019) Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani (Jakarta: Raja


Grafindo)
44

Lampiran 1
Rancangan Perlakuan

PROGRAM BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN


(Modifikasi bola)

Pertemuan Hari/tanggal Materi belajar frekuensi Ket


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. MI Nurul
Pukul 14.00 – Tes passing sepakbola Falah Rawa
15.30 wib Mekar Jaya
2 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 3x2 rep
▪ Siswa belajar teknik dasar passing jarak
pendek dimulai dari sikap awal: siswa dalam 60 menit
posisi sikap diam, badan sedikit condong ke
depan, tangan berada di depan dengan posisi
disilang dengan posisi kaki, pandangan lurus
ke depan, posisikan kaki yang menendang
diayunkan ke belakang dengan lutut ditekuk,
pandangan diarahkan pada sasaran (rekan
yang akan menerima bola)
c. Penutup
• Pendinginan 15 menit
• Koreksi
• Evaluasi
3 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 5 x 2 rep 60 menit
▪ Siswa belajar mempassing bola
menggunakan bola karet
c. Penutup
• Pendinginan 15 menit
• Koreksi
• Evaluasi
4 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan 5x2 rep 60 menit
menggunakan bola karet dengan cara pada
45

posisi diam ditempat saling memberikan


umpan pendek dengan jarak antara 2 - 3
meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek 15 menit
dengan bola karet jarak 3-5 meter
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi

5 Selasa a. Pendahuluan 15 menit


Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola 8 x 2 rep
menggunakan bola karet 60 menit
▪ Menggiring bola menggunakan bola karet
melewati rintangan, kemudian pada titik
yang telah ditentukan siswa melanjutkan
gerakan memberi umpan passing jauh pada 15 menit
reannya
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
6 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah 10 x 2 rep 60 menit
tembok menggunakan bola karet dengan cara
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian
▪ Belajar menendang passing jarak pendek 10 x2 rep
kearah tembok menggunakan bola karet yang
sudah diberi nomor-nomor untuk melatih
ketepatan sasaran passing jarak pendek 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
7 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
46

b. Belajar Inti 3x2 rep


▪ Siswa belajar mempassing bola
menggunakan bola karet 3x2 rep 60 menit
▪ Menggunakan bola karet belajar passing
jarak pendek berpasangan dengan cara pada
posisi diam ditempat saling memberikan
umpan pendek dengan jarak antara 3 - 5
meter
c. Penutup 15 menit
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
8 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 5 x 2 rep 60 menit
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek
dengan bola karet
5 x 2 rep
▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing
pada kardus
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan
dengan cara pada posisi diam ditempat saling
memberikan umpan pendek dengan jarak
antara 3 - 5 meter 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
9 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola 5x2 rep
menggunakan bola karet 60 menit
▪ Menggiring bola menggunakan bola karet
melewati rintangan, kemudian pada titik
yang telah ditentukan siswa melanjutkan
gerakan memberi umpan passing jauh pada
reannya
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah
tembok menggunakan bola karet dengan cara
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
47

• Koreksi
• Evaluasi
10 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti 60 menit
b. Belajar Inti 8 x 2 rep
▪ Belajar menendang passing jarak pendek
kearah tembok menggunakan bola karet yang
sudah diberi nomor-nomor untuk melatih
ketepatan sasaran passing jarak pendek
▪ Game futsal menggunakan setengah 8x2 rep
lapangan (10 menit x 2)
▪ Belajar passing mengarahkan bola tepat pada
lubang ban 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
11 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 60 menit
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan 10 x 2 rep
dengan cara pada posisi diam ditempat saling
memberikan umpan pendek dengan jarak
antara 3 - 5 meter 10 x2 rep
▪ Game futsal menggunakan setengah
lapangan (10 menit x 2) 10 x 2 rep
▪ Belajar passing mengarahkan bola tepat pada
lubang ban 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
12 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 3x2 rep
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan
menggunakan bola karet dengan cara pada 3x2 rep 60 menit
posisi diam ditempat saling memberikan
umpan pendek dengan jarak antara 2 - 3
meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek
48

dengan bola karet jarak 3-5 meter


▪ Siswa belajar mempassing bola
menggunakan bola karet
▪ Menggunakan bola karet belajar passing
jarak pendek berpasangan dengan cara pada
posisi diam ditempat saling memberikan
umpan pendek dengan jarak antara 3 - 5
meter
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek
dengan bola karet 15 menit
▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing
pada kardus
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
13 Sabtu a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti 60 menit
b. Belajar Inti 5 x 2 rep
▪ Belajar passing jarak pendek berpasangan
menggunakan bola karet dengan cara pada 5 x 2 rep
posisi diam ditempat saling memberikan
umpan pendek dengan jarak antara 2 - 3
meter
▪ Belajar teknik dasar passing jarak pendek 15 menit
dengan bola karet jarak 3-5 meter
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
14 Selasa a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti
▪ Siswa belajar mempassing bola 5x2 rep
menggunakan bola karet
▪ Menggiring bola menggunakan bola karet
melewati rintangan, kemudian pada titik
yang telah ditentukan siswa melanjutkan 60 menit
gerakan memberi umpan passing jauh pada
reannya
▪ Siswa belajar passing jarak pendek ke arah
tembok menggunakan bola karet dengan cara
memantul-mantulkan bola dilakukan secara
bergantian
49

▪ Belajar menendang passing jarak pendek


kearah tembok menggunakan bola karet yang
sudah diberi nomor-nomor untuk melatih
ketepatan sasaran passing jarak pendek 15 menit
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
15 Kamis a. Pendahuluan 15 menit
Pukul 14.00 – • Peregangan statis
15.30 wib • Peregangan dinamis
• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan
inti
b. Belajar Inti 8 x 2 rep
▪ Siswa belajar mempassing bola
menggunakan bola karet 60 menit
▪ Menggunakan bola karet belajar passing
jarak pendek berpasangan dengan cara pada
posisi diam ditempat saling memberikan
umpan pendek dengan jarak antara 3 - 5
meter
▪ Belajar teknik dasar Passing jarak pendek
dengan bola karet 8x2 rep
▪ Siswa belajar mengarahkan bola passing 15 menit
pada kardus
c. Penutup
• Pendinginan
• Koreksi
• Evaluasi
16 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. MI Nurul
Pukul 14.00 – Tes passing sepakbola Falah Rawa
15.30 wib Mekar Jaya
50

Lampiran 2
Instrumen Penelitian (sebelum Uji Coba)

Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Passing


Sumber: Nurhasan (2013:221)22

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Posisi kaki dibuka selebar bahu sejajar dengan bola
2 Kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan jauh lebih kurang 10 cm sampai 15
cm dari bola
3 Kaki yang menandang diangkat kebelakang dengan posisi kaki melintang tegak
lurus arah sasaran, atau kaki yang menendang tegak lurus kaki tumpu

4 Badan agak condong kedepan, kedua tangan terbuka kesamping badan untuk
menjaga keseimbangan badan
Pelaksanaan 5 Kaki yang menendang diayunkan kearah depan sehingga kaki bagian dalam
menyentuh bola
6 Pada waktu menendang bola, mata melihat pada bagian bola yang ditendang,
setelah menendang pandangan tertuju pada arah jalannya bola
7 Pada waktu menendang bola, badan agak condong kedepan
8 Tangan berada disamping badan sebagai penyeimbang tubuh
9 Alur bola menggelinding kedepan menyusur tanah
Gerak 10 Setelah kaki yang menendang mengenai bola segera diletakkan ditanah
lanjutan / 11 Bergerak kearah depan 2 sampai 3 langkah
follow 12 Pandangan tetap tertuju pada arah bola dan sasaran
throught 13 Posisi tangan tetap terbuka disamping badan untuk menjaga keseimbangan badan
14 Badan rileks kembali keposisi semula
Nilai Proses (jumlah skor siswa
Skor maksimal 56

Kriteria Norma Penilaian Penguasaan Gerak Passing Sepakbola


Presentasi Rentang Skor Nilai
80-100% 45 - 56 Baik sekali
66-79% 37 - 44 Baik
56-65% 31 - 36 Cukup
41-55% 23 - 30 Kurang
0-40% 0 - 22 Kurang sekali

22Nurhasan.Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Cimahi: STKIP Pasundan Cimahi.

2018) h. 221
51

Lampiran 3
Hasil Uji Coba Instrumen

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode tes dan retest

(yaitu pengetesan dilakukan 2 kali pada subjek (siswa) yang sama. yaitu dua

kali pengetesan kepada 10 orang siswa non sampel. Artinya ada dua kelompok

data yang akan dibandingkan untuk mengukur hasil uji validitas.

TABEL 3.5
DATA HASIL UJI VALIDITAS
Kriteria Penilaian
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
1 SUBJEK UJI COBA 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 28
2 SUBJEK UJI COBA 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 27
3 SUBJEK UJI COBA 3 1 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 26
4 SUBJEK UJI COBA 4 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 24
5 SUBJEK UJI COBA 5 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 1 27
6 SUBJEK UJI COBA 6 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 21
7 SUBJEK UJI COBA 7 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 34
8 SUBJEK UJI COBA 8 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 23
9 SUBJEK UJI COBA 9 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 34
10 SUBJEK UJI COBA 10 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 21
Jumlah 15 20 19 21 20 19 23 19 16 18 15 19 19 22 265

Kriteria Penilaian
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah
1 SUBJEK UJI COBA 11 4 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 1 32
2 SUBJEK UJI COBA 12 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 25
3 SUBJEK UJI COBA 13 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 1 2 2 2 34
4 SUBJEK UJI COBA 14 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 22
5 SUBJEK UJI COBA 15 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 1 28
6 SUBJEK UJI COBA 16 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 21
7 SUBJEK UJI COBA 17 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 34
8 SUBJEK UJI COBA 18 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 23
9 SUBJEK UJI COBA 19 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 34
10 SUBJEK UJI COBA 20 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 21
Jumlah 20 20 19 21 20 19 24 20 20 18 15 20 19 19 274
52

Dari data tersebut disusun tabel bantu sebagai berikut:

TABEL BANTU UNTUK UJI VALIDITAS

Hasil Hasil
Subyek tes 1 tes 2 x2 y2 xy
(X) (Y)
A 28 32 784 1024 896
B 27 25 729 625 675
C 26 34 676 1156 884
D 24 22 576 484 528
E 27 28 729 784 756
F 21 21 441 441 441
G 34 34 1156 1156 1156
H 23 23 529 529 529
I 34 34 1156 1156 1156
J 21 21 441 441 441
Jumlah 265 274 7217 7796 7462

Dari nilai di atas diketahui ∑x=265 , ∑y= 274 , ∑x2 = 7217, ∑y2= 7769

sedangkan jumlah XY= 7462

Data tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumus di atas dengan hasil

sebagai berikut:
53

10 7462 - 265 274


2 2
10 7217 - 265 10 7796 - 274

74620 - 72610
72170 - 70225 77960 - 75076

2010
1945 2884

2010
5609380

2010
2368.41

0.85

Nilai uji validitas (r) untuk kriteria tes sebesar 0,85

Menginterpretasikan nilai r dengan tabel berikut:

INTERPRETASI KORELASI
(sumber Nurhasan, 2013:56)

Besar nilai r Interpretasi

Antara 0,90 sampai dengan 0,99 Sempurna (tinggi)

Antara 0,80 sampai dengan 0,89 Cukup

Antara 0,70 sampai dengan 0,79 Sedang

Antara 0,60 sampai dengan 0,69 Kurang

Dibawah 0,59 Kurang sekali

Berdasarkan hasil interpretasi dengan table tersebut karena 0,85 berada

pada rentan 0,80-0,89 maka diketahui bahwa nilai validitas cukup.


54

2. Uji Reliabilitas

Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar reliabilitas.

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan

data penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa reliabilitas

menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah cukup baik. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat

pengukur tersebut dapat dipercaya, sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan

konsisten.Dalam menghitung reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus

Spearman Brown dari Nurhasan (2013: 51)

Dimana :

r11 = Reliabilitas seluruh tes

r11/12 = Korelasi dan paroh tes

Dengan menggunakan pendekatan rumus di atas, maka besarnya koefisien

reliablitas adalah sebagai berikut:

2 X 0.85
1 + 0.85

1.7
1.85

0.92

Hasil penghitungan adalah 0,92 berada pada rentan 0,90-0,99 maka diketahui
bahwa nilai validitas sempurna (tingggi).
55

Lampiran 4
Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba)

Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Passing


Sumber: Nurhasan (2013:221)23

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Posisi kaki dibuka selebar bahu sejajar dengan bola
2 Kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan jauh lebih kurang 10 cm sampai 15
cm dari bola
3 Kaki yang menandang diangkat kebelakang dengan posisi kaki melintang tegak
lurus arah sasaran, atau kaki yang menendang tegak lurus kaki tumpu

4 Badan agak condong kedepan, kedua tangan terbuka kesamping badan untuk
menjaga keseimbangan badan
Pelaksanaan 5 Kaki yang menendang diayunkan kearah depan sehingga kaki bagian dalam
menyentuh bola
6 Pada waktu menendang bola, mata melihat pada bagian bola yang ditendang,
setelah menendang pandangan tertuju pada arah jalannya bola
7 Pada waktu menendang bola, badan agak condong kedepan
8 Tangan berada disamping badan sebagai penyeimbang tubuh
9 Alur bola menggelinding kedepan menyusur tanah
Gerak 10 Setelah kaki yang menendang mengenai bola segera diletakkan ditanah
lanjutan / 11 Bergerak kearah depan 2 sampai 3 langkah
follow 12 Pandangan tetap tertuju pada arah bola dan sasaran
throught 13 Posisi tangan tetap terbuka disamping badan untuk menjaga keseimbangan badan
14 Badan rileks kembali keposisi semula
Nilai Proses (jumlah skor siswa
Skor maksimal 56

Kriteria Norma Penilaian Penguasaan Gerak Passing Sepakbola


Presentasi Rentang Skor Nilai
80-100% 45 - 56 Baik sekali
66-79% 37 - 44 Baik
56-65% 31 - 36 Cukup
41-55% 23 - 30 Kurang
0-40% 0 - 22 Kurang sekali

23Nurhasan.Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Cimahi: STKIP Pasundan Cimahi.

2018) h. 221
56

Lampiran 5
Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Tabulasi Hasil tes awal


kelompok A

No Nama Jumlah Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 ABDU ROHMAN 1 3 2 2 3 4 1 3 2 2 3 4 4 1 35
2 ACHMAD FAIZAL 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 27
3 ANNA SOBIRIN 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 39
4 ARIF NURHIDAYAT 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 22
5 BUDIARTO 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 26
6 DANANG WAHYU ROMADHON 1 2 4 2 1 3 1 2 4 2 1 3 3 1 30
7 DEDI SUPRIADI 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 26
8 DENI BUSTOMI 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 1 34
9 ESA NUGROHO PUTHUT WIJANARKO 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 1 30
10 ESA SAPUTRA MEIDIANSYAH 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 1 2 29
11 FAUZI AMTHORI 2 3 1 1 3 3 2 3 1 1 3 3 3 2 31
12 FERDIYANSYAH 3 1 2 2 4 2 3 1 2 2 4 2 2 3 33
13 HASAN ADITYO BASRI 3 3 1 2 1 3 3 3 1 2 1 3 3 3 32
14 IBRAHIM AZIZ 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 39
15 LUQMAN HERMAWAN 1 3 4 2 3 2 1 3 4 2 3 2 2 1 33
jumlah 30 37 33 32 32 36 30 37 33 32 32 36 36 30 466
57

Tabulasi Hasil tes Akhir

No Nama Jumlah Keterangan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 ABDU ROHMAN 3 4 1 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 38
2 ACHMAD FAIZAL 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 47
3 ANNA SOBIRIN 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 44
4 ARIF NURHIDAYAT 2 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 43
5 BUDIARTO 3 3 2 4 3 1 3 3 2 4 3 1 1 3 36
6 DANANG WAHYU ROMADHON 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 50
7 DEDI SUPRIADI 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 45
8 DENI BUSTOMI 3 1 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 40
9 ESA NUGROHO PUTHUT WIJANARKO 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 49
10 ESA SAPUTRA MEIDIANSYAH 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 42
11 FAUZI AMTHORI 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 52
12 FERDIYANSYAH 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 2 45
13 HASAN ADITYO BASRI 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 4 2 2 3 41
14 IBRAHIM AZIZ 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 46
15 LUQMAN HERMAWAN 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 45
jumlah 48 48 43 49 52 45 48 48 43 49 52 45 45 48 663
58

Lampiran 6
Tabel Bantu Untuk Menghitung

Data Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir


Tes Tes Tes Tes
Beda (B)
No Nama Awal Akhir
(X2-X1) ( X B − X B ) (X B − X B )2 Awal Akhir
(X1) (X2) (X1)² (X2)²
1 ABDU ROHMAN 35 38 3 -10.13 102.68 1225 1444
2 ACHMAD FAIZAL 27 47 20 6.87 47.15 729 2209
3 ANNA SOBIRIN 39 44 5 -8.13 66.15 1521 1936
4 ARIF NURHIDAYAT 22 43 21 7.87 61.88 484 1849
5 BUDIARTO 26 36 10 -3.13 9.82 676 1296
6 DANANG WAHYU 30 50 20 6.87 47.15 900 2500
7 DEDI SUPRIADI 26 45 19 5.87 34.42 676 2025
8 DENI BUSTOMI 34 40 6 -7.13 50.88 1156 1600
9 ESA NUGROHO PUTHUT
ESA SAPUTRA 30 49 19 5.87 34.42 900 2401
10 MEIDIANSYAH 29 42 13 -0.13 0.02 841 1764
11 FAUZI AMTHORI 31 52 21 7.87 61.88 961 2704
12 FERDIYANSYAH 33 45 12 -1.13 1.28 1089 2025
13 HASAN ADITYO BASRI 32 41 9 -4.13 17.08 1024 1681
14 IBRAHIM AZIZ 39 46 7 -6.13 37.62 1521 2116
15 LUQMAN HERMAWAN 33 45 12 -1.13 1.28 1089 2025
Jumlah ( ∑ ) 466 663 197 0.00 573.73 14792 29575
Rata-rata ( X ) 31.07 44.20 13.13 Jumlah ( ∑X1,X2 )² 217156 439569
0.00
Perhitungan Rata-Rata :
1. Tes Awal
=
 X 1
=
466
= 31.07
n 15
2. Tes Akhir
=
 X2
=
663
= 44.20
n 15
3. Beda
= X B =
197
= 13.13
n 15

Perhitungan simpangan baku


1. Tes Awal ( Xi − X ) 2
= S= = 4.74
n −1
2. Tes Akhir ( Xi − X ) 2
= S= = 4.39
n −1
3. Beda ( X B − X B ) 2
= SB = = 6.64
n −1
59

Uji Normalitas Tes Awal

No X1 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 22 -1.91 0.472 0.028 0.067 0.039


2 26 -1.07 0.358 0.142 0.133 0.009
3 26 -1.07 0.358 0.142 0.200 0.058
4 27 -0.86 0.305 0.195 0.267 0.072
5 29 -0.44 0.170 0.330 0.333 0.003
6 30 -0.23 0.091 0.409 0.400 0.009
7 30 -0.23 0.091 0.409 0.467 0.058
8 31 -0.01 0.004 0.496 0.533 0.037
9 32 0.20 0.040 0.540 0.600 0.060
10 33 0.41 0.159 0.659 0.667 0.008
11 33 0.41 0.159 0.659 0.733 0.074
12 34 0.62 0.232 0.732 0.800 0.068
13 35 0.83 0.297 0.797 0.867 0.070
14 39 1.67 0.453 0.953 0.933 0.020
15 39 1.67 0.453 0.953 1.000 0.048

Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel ( 0.074 <0.220), maka hipotesis diterima
atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tes awal distribusi tersebut
Normal.
60

Uji Normalitas Tes Akhir

No X2 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 36 -1.87 0.469 0.031 0.067 0.036


2 38 -1.41 0.421 0.079 0.133 0.054
3 40 -0.96 0.332 0.169 0.200 0.032
4 41 -0.73 0.267 0.233 0.267 0.034
5 42 -0.50 0.192 0.309 0.333 0.025
6 43 -0.27 0.106 0.394 0.400 0.006
7 44 -0.05 0.020 0.480 0.467 0.013
8 45 0.18 0.071 0.571 0.533 0.038
9 45 0.18 0.071 0.571 0.600 0.029
10 45 0.18 0.071 0.571 0.667 0.095
11 46 0.41 0.159 0.659 0.733 0.074
12 47 0.64 0.239 0.739 0.800 0.061
13 49 1.09 0.362 0.862 0.867 0.005
14 50 1.32 0.407 0.907 0.933 0.027
15 52 1.78 0.463 0.963 1.000 0.038
Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel (0.095 < 0.220), maka hipotesis diterima
atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tes akhir distribusi tersebut
Normal.
61

Uji Homogenitas Dua Variansi Tes Awal Dan Tes Akhir

Variansi Terbesar
F Hitung =
Variansi Terkecil
 n  X 12 − (  X 1 ) 2 
Variansi =  
 n ( n − 1) 
dimana :
X ,= nilai dari tes awal dan tes akhir
 ,= jumlah dari
n ,= jumlah sampel 15
 X 12 tes awal ,= 14792
( X 1 ) 2 tes awal ,= 217156
 X 12 tes akhir ,= 29575
( X 1 ) 2 tes akhir ,= 439569

Variansi Terbesar 22.50


F Hitung = ,=
Variansi Terkecil 19.31

F Hitung = 1.16

Untuk mencari F tabel untuk taraf nyata 0.05 (dk)

dk = n1-1 = 14
dk = n2-1 = 14

Maka di cari F 0.05 (14:14) = 2.48

Maka nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel atau 1.16 < 2.48
62

Lampiran 7
Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis Beda Antara Tes Awal Dan Tes Akhir

B
t=
SB
n
( X B − X B ) 2
SB =
n −1
(X B − X B )2 = 573.73
n = 15

SB = 573.73
= 6.64
13

B =
B i = 197
= 15.15
n 13

15.15
t= = 8.83
6.64
15

Dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk (n -2)= 15-1 = 14 yaitu 1.76.

Oleh karena nilai t = 8.83 lebih besar dari pada nilai t tabel (8.83> 1.76), maka

hipotesis nol ditolak, yang berarti setelah diberi perlakuan modifikasi bola

menunjukkan peningkatan yang berarti (signifikan) terhadap keterampilan

passing sepakbola.
63

Lampiran 8
Tabel Z
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359
0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0754
0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141
0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517
0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879
0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2023 0.2157 0.2190 0.2224
0.6 0.2258 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2518 0.1549
0.7 0.2580 0.2612 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852
0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2996 0.3023 0.3054 0.3078 0.3106 0.3133
0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389
1.00 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3534 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621
1.10 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3796 0.3810 0.3830
1.20 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015
1.30 0.4032 0.4019 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177
1.40 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4319
1.50 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4441
1.60 0.4452 0.4474 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4545
1.70 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4633
1.80 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4706
1.90 0.4713 0.4719 0.4726 0.4733 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4767
2.00 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4973 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4817
2.10 0.4821 0.4862 0.4830 0.4334 0.4838 0.4842 0.4346 0.4850 0.4854 0.4857
2.20 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.4890
2.30 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.4915
2.40 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936
2.50 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952
2.60 0.4053 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964
2.70 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.4974
2.80 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.4981
2.90 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4986
3.00 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.4990
3.10 0.4990 0.4991 0.4991 0.4991 0.4992 0.4492 0.4992 0.4992 0.4993 0.4993
3.20 0.4993 0.4993 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4995 0.4995 0.4995
3.30 0.4995 0.4995 0.4995 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4997
3.40 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997
3.50 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998
3.60 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998
3.70 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.80 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.90 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000
64

Lampiran 9
Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

ukuran taraf nyata (α)


sampel 0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300


5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285
6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265
7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247
8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233
9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223
10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215
11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206
12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199
13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190
14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183
15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177
16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173
17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169
18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166
19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163
20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160
25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142
30 1.187 0.161 0.144 0.136 0.131

n > 30 1.031U 0.886 0.805 0.768 0.736


√n √n √n √n √n
65

Lampiran 10
Daftar Nilai Distribusi T

t t t t t t t t t t
V 0.995 0.99 0.975 0.95 0.9 0.8 0.75 0.7 0.6 0.55
1 63.66 31.82 12.71 6.51 3.08 1.38 1.00 0.73 0.33 0.16
2 9.92 6.96 4.30 2.92 1.89 1.06 0.82 0.62 0.29 0.14
3 5.84 4.54 3.18 2.35 1.64 0.98 0.77 0.58 0.28 0.14
4 4.60 3.75 2.78 2.13 1.53 0.94 0.74 0.57 0.27 0.13
5 4.03 3.36 2.57 2.02 1.48 0.92 0.73 0.56 0.27 0.13
6 3.71 3.14 2.45 1.94 1.44 0.91 0.72 0.55 0.27 0.13
7 3.50 3.00 2.36 1.90 1.42 0.90 0.71 0.55 0.26 0.13
8 3.86 2.90 2.31 1.88 1.40 0.89 0.71 0.55 0.26 0.13
9 3.25 2.82 2.26 1.83 1.38 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
10 3.17 2.76 2.23 1.81 1.37 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
11 3.11 2.72 2.20 1.80 1.36 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
12 3.06 2.68 2.18 1.78 1.36 0.87 0.70 0.54 0.26 0.13
13 3.01 2.66 2.16 1.77 1.35 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
14 2.98 2.62 2.14 1.76 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
15 2.95 2.60 2.13 1.75 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
16 2.92 2.58 2.12 1.75 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
17 2.90 2.57 2.11 1.74 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
18 2.88 2.55 2.10 1.73 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
19 2.86 2.54 2.09 1.73 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
20 2.84 2.53 2.09 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
21 2.83 2.52 2.08 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
22 2.82 2.51 2.07 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
23 2.81 2.50 2.07 1.71 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
24 2.80 2.49 2.06 1.71 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
25 2.79 2.48 2.06 1.71 1.32 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
26 2.78 2.48 2.06 1.71 1.32 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
27 2.77 2.47 2.05 1.70 1.31 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
28 2.76 2.47 2.05 1.70 1.31 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
29 2.76 2.46 2.04 1.70 1.31 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
30 2.75 2.46 2.04 1.70 1.31 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
40 2.70 2.42 2.02 1.68 1.30 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.30 0.85 0.68 0.53 0.25 0.13
120 2.62 2.36 1.98 1.66 1.29 0.85 0.68 0.53 0.25 0.13
0 2.58 2.33 1.96 1.65 1.28 0.84 0.67 0.52 0.25 0.13
66

Lampiran 11
Daftar Nilai Distribusi F
V2=dk
penyebut 11 12 14 16 20 24 30 40
2.43 2.44 2.45 2.46 2.48 2.49 2.5 2.51
1
60.82 61.06 61.42 61.69 60.28 62.34 62.58 62.86
19.40 19.41 19.42 19.43 19.44 19.45 19.46 19.47
2
99.41 99.42 99.43 99.44 99.45 99.46 99.47 99.48
8.76 8.74 8.71 8.69 8.66 8.64 8.62 8.60
3
27.13 27.05 26.92 26.83 26.69 26.60 26.50 26.41
5.93 5.91 5.87 5.84 5.80 5.77 5.74 5.71
4
14.45 14.37 14.24 14.15 14.02 13.93 13.83 13.74
5 4.70 4.68 4.64 4.60 4.56 4.53 4.50 4.46
9. 96 9.89 9.77 9.68 9.55 9.47 9.38 9.29
3.96 3.92 3.87 3.84 3.81 3.77 3.75 3.72
6
7.60 7.57 7.52 7.49 7.44 7.41 7.38 7.34
3.60 3.57 3.52 3.49 3.44 3.41 3.38 3.34
7
6.54 6.47 6.35 6.27 6.15 5.07 5.98 5.90
3. 31 3.28 3.23 3.20 3.15 3.12 3.08 3.05
8
5.74 5.67 5.56 5.48 5.36 5.28 5.20 5.11
3.10 3.02 3.98 2.93 2.90 2.86 2.82 2.80
9
5.18 5.11 5.00 4.92 4.80 4.73 4.64 4.56
2.94 2.91 2.86 2.82 2.77 2.74 2.70 2.67
10
4.78 4.71 4.60 4.52 4.41 4.10 4.25 4.17
2.82 2.79 2.74 2.70 2.65 2.10 2.57 2.53
11
4.46 4.40 4.29 4.10 4.10 4.02 3.94 3.86
2.72 2.69 2.10 2.60 2.55 2.50 2.46 2.42
12
4.22 4.16 4.05 3.98 3.86 3.78 3.70 3.10
2.67 2.63 2.60 2.55 2.51 2.46 2.42 2.38
13
4.02 4.96 3.85 3.78 3.67 4.59 4.51 4.42
2.56 2.53 2.48 2.44 2.39 2.35 2.31 2.27
14
3.86 3.80 3.70 3.62 3.51 3.43 3.34 3.26
2.21 2.28 2.28 2.18 2.12 2.08 2.04 1.99
20
3.30 3.30 3.23 3.05 2.94 2.86 2.77 2.69
2.22 2.18 2.13 2.09 2.02 1.98 1.94 1.89
24
3.09 3.03 2.93 2.85 2.74 2.66 2.58 2.49
2.20 2.16 2.11 2.06 2.00 1.96 1.92 1.87
25
3.03 2.99 2.89 2.81 2.70 2.81 2.54 2.45
29 2.14 2.10 2.05 2.00 1.94 1.90 1.85 1.80

Anda mungkin juga menyukai