LEBAK FC
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
TUTI HASANAH
NIRM 432231050043
2020/2021
i
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PROPOOSAL
JUDUL PENELITIAN
PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KEMAMPUAN
MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA CLUB PUTRI
LEBAK FC
Pembimbing I Tanggal Tanda Tangan
Kosim
NIDN:
Penguji I Tanggal Tanda Tangan
Ayi Rahmat
NIDN
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Latihan Shuttle Run Terhadap Kemampuan
Menggiring Bola Dalam Permainan Futsal Pada Klub Putri Lebak FC”. Laporan
proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi guna
penulis tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan
Rangkasbitung.
3. Bapak Ridwan Sudirman, M.Pd dan Bapak Kosim, M.Pd., selaku Dosen
iii
5. Orang tua, kakak dan adik , atas doa, dukungan moril dan materiil, serta
senyum lebar.
6. Seluruh pemain dan pelatih Putri Lebak FC yang telah bersedia menjadi
menggerjakan skripsi.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
sehingga akhirnya laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih
lanjut. Amiin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
B. Identifikasi Masalah...........................................................................5
D. Rumusan Masalah..............................................................................6
F. Hipotesis ..............................................................................................7
A. Deskripsi Teori....................................................................................9
1. Permainan Futsal.......................................................................9
Futsal..........................................................................................16
3. Hakikat Latihan.........................................................................19
v
B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................23
B. Metode Penelitian................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................36
vi
BAB I
PENDAHULUAN
karena olahraga memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu
olahraga juga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang ras,
suku, agama, status ekonomi, tua maupun muda dan gender seseorang, dilihat dari
sehingga olahraga dijadikan sebagai mata pencaharian atau sebagai sarana untuk
mencapai prestasi. Pada era globalisasi saat ini, olahraga banyak dimanfaatkan oleh
bagi para investor tersebut, karena begitu banyaknya minat masyarakat pada olahraga
baik sebagai tontonan atau sebagai mata pencaharian. Salah satu cabang olahraga
yang mulai popular dan banyak diminati oleh hampir seluruh masyarakat yaitu futsal.
futsal juga sangat popular di Indonesia akhir-akhir ini. Pada semua lapisan
masyarakat dari tingkat daerah sampai tingkat nasional, dari anak-anak, dewasa
hingga orang tua, bermain futsal. Futsal sangat cepat berkembang dan di minati oleh
banyak orang. Pada tahun 2002, futsal begitu popular di Indonesia dikarnakan
lapangan terbuka dan luas semakin sedikit terutama di kota-kota besar. Misalnya,
1
2
banyak penggemar olahraga sepak bola bermain bola di gang sempit, ruang terbuka
dibawah jembatan, dan lahan sebidang lahan kosong. Hal ini mendorong futsal
juga suka memainkannya karena dianggap lebih cocok dibandingkan dengan sepak
bola, lapangannya sangat kecil. Tidak heran jika sekarang lliga futsal professional
Indonesia bersaing untuk kategori putri. Banyak klub futsal putri bermunculan saat
ini mulai dari SMP, SMA, Universitas, dan bahkan klub putri professional.
Keterampilan dasar bermain futsal sangat penting dalam permainan futsal, karena ini
merupakan hal yang harus dikuasai oleh seorang pemain jika ingin bermain dengan
baik. Ada beberapa teknik dasar dalam bermain futsal yaitu control (menghentikan
gol. Sahda Halim (2012:7) menyatakan pergerakan bola dan pemain harus
berlangsung dengan sangat cepat. Seorang pemain tidak disarankan untuk menguasai
bola berlama-lama seperti dalam sepakbola. Yang perlu dilakukan oleh pemain futsal
adalah terus bergerak mencari tempat, mengumpan bola, dan bergerak lagi. Untuk itu,
seorang pemain harus menguasai teknik passing dengan baik. Dribbling dilakukan
3
seperlunya saja untuk menjaga bola atau melakukan penetrasi untuk mencetak gol.
dribbling dianggap tidak terlalu penting pada permainan futsal. Pada kenyataanya
dribbling merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain untuk melewati
lawan dan menguasai permainan. Selain itu pemain juga harus mampu mengubah
arah dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan, jika setiap pemain
pergerakan menghindari lawan atau mengubah arah dengan cepat. Salah satu bentuk
Menurut Eri Pratiknyo D.K (2009:83) bahwa latihan shuttle run melatih mengubah
arah dengan cepat. Latihan metode Shuttle run ini sangat mudah tanpa memerlukan
alat khusus untuk melakukannya bahkan latihan ini dapat dilakukan dimanapun,
dengan alat yang sederhana seperti botol bekas, pecahan genting, ataupun ranting
menjadikan Klub Futsal Putri Lebak FC sebagai objek yang akan diteliti untuk
membuktikan berpengaruh atau tidaknya shuttle run pada saat menggiring bola.
4
Putri Lebak FC adalah salah satu klub futsal putri yang berada dipusat kota
yaitu Sinta Kusuma Dewi atau sering disapa Koyang mengungkapkan saat terbentuk,
Putri Lebak FC masih mengandalkan pemain-pemain dari gabungan dari Klub Cules
Angel (Indobarca), SMA yang berdomisili Lebak dan dari STKIP Setia Budhi
Rangkasbitung saja., namun seiring berjalannya waktu Putri Lebak FC mulai dikenal
sehingga banyak pemain dari luar Rangkasbitung yang bergabung dengan Putri
Lebak FC, selain itu dibentuknya klub ini bisa menjadi kegiatan positif dan menjadi
Meskipun bukan klub professional namun klub ini memiliki catatan juara
yang cukup baik karena sering mengikuti diberbagai kompetisi diluar kota, awal
prestasi yang didapat pada 10 Desember 2017 pada kejuaraan Open Futsal Jungle
Putri yang diselenggarakan di Kota Depok. Pada tahun 2019 memiliki cukup banyak
Putri Lebak FC mempunyai jadwal latihan hanya 1 kali dalam seminggu yaitu
hanya setiap hari minggu pukul 10:00-12:00 WIB. Sebagai salah satu pemain Putri
Lebak FC peneliti telah mengamati diberbagai kompetisi yang diikuti Putri Lebak FC
bahwa, terdapat permasalahan yaitu dimana saat itu pemain melakukan dribbling
seringkali mengalami kesulitan saat melewati lawan, banyak bola terlepas dari
penguasaannya dan mudah direbut oleh lawan. Meskipun hasil disetiap pertandingan
yang diperoleh cukup bagus namun kemampuan menggiring bola masih banyak
kesalahan, terbukti saat mengikuti salah satu kejuaraan di Kota Serang klub Putri
meneliti tentang pengaruh latihan shuttle run dengan mengambil judul “Pengaruh
B. Identifikasi Masalah
1. Belum maksimalnya kemampuan menggiring bola pada pemain Putri Lebak FC.
4. Perlu adanya penelitian tentang pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan
C. Batasan Masalah
penelitian ini yaitu: “Pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan dribbling
D. Rumusan Masalah
sebuah masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Apakah latihan shuttle run berpengaruh terhadap kemampuan menggiring bola pada
futsal?
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
F. Hipotesis
perumusan masalah penelitian. Menurut Muslich Ansori dan Sri Iswati (2009:53)
Hipotesis adalah pernyataan hubungan antara variabel dengan variabel, yang bersifat
sementara atau bersifat dugaan, atau yang masih lemah. Berdasarkan pernyataan di
atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: Terdapat
pengaruh Latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring bola pada pemain
futsal.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis, penelitian ini akan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan
penelitian untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi pengalaman yang sangat
b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penambah wawasan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi klub, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
b. bagi pelatih, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau
c. Bagi peserta, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi diri untuk
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Permainan Futsal
a. Sejarah Futsal
Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu (futebol sala) yang artinya
sepakbola dalam ruangan. Pertama diperkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani pada
1965, dan ketika itu Paraguay menjadi juara pada Piala Amerika Selatan pertama.
Setelah beberapa tahun tenar, futsal semakin terorganisir, dan akhirnya FIFA pun
internasional. Pada tahun 1989 secara resmi FIFA memasukkan futsal sebagai
salah satu bagian dari sepakbola, dan FIFA juga mengambil alih
Sekitar 1998 hingga 1999 futsal masuk ke Indonesia dan pada tahun 2000-an
futsal mulai dikenal oleh masyarakat dan saat itu futsal mulai berkembang
dengan banyaknya sekolah-sekolah futsal di Indonesia dan pada tahun 2002 AFC
Wibowo, 2019:6). Pada saat itu Indonesia tertinggal sangat jauh oleh Negara
9
10
Selain Piala Dunia, kejuaraan futsal lain yang kebanyakan bersifat regional
juga mulai bermunculan. Seperti Piala Eropa Futsal, Piala Asia, Piala Afrika,
turnamen futsal antar klub ( Sahda Halim, 2012:13). Beberapa klub profesional
Black Steel Manokwari, IPC II Pelindo JKT, Cosmo FC JKT, Halus FC, SKN
beberapa klub futsal profesional putri yang juga banyak dikenal masyarakat yaitu
Jaya Kencana Angels, Kebumen United Angels, KJI FC, Netic Ladies, Pusaka
b. Pengertian Futsal
Pengertian futsal telah dikemukakan oleh beberapa ahli atau para tokoh
lapangan yang kecil, maka sering terjadi gol dalam jumlah banyak yang dicetak
5 Pemain 11 Pemain
diperbolehkan diperbolehkan
permainan sejenis sepakbola yang dimainkan hanya 5 orang dalam 1 tim, dengan
c. Peraturan Futsal
Sebelum bermain futsal tentunya kita harus mengetahui apa saja peraturan
1) Lapangan
b) Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh disisi, garis gawang
2) Bola
a) Ukuran: nomor 4.
e) Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yang tidak berbahaya).
14
saja; pergantian penjaga gawang hanya sapaat dilakukan jika bola tak
4) Perlengkapan pemain
a) Koas bernomor
b) Celana pendek
c) Kaos kaki
d) Pelindung lutut
c) Ada adu pinalti jika jumlah gol kedua tim imbang saat perpanjangan
waktu selesai.
d) Time-out: 1 kali per tim per babak: tak ada dalam waktu tambahan.
mendorong bola agar bergulir terus menerus. Menggiring bola hanya dilakukan
keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal.
mencetak gol.
mengubah arah dan kecepatan bola dengan sentuhan-sentuhan kaki yang cepat.
semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau bersiap
adalah gerakan mengubah arah bola dapat menggunakan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar, punggung kaki, dan harus memperhatikan keseimbangan dan jaga
yang baik yang wajib dimiliki setiap pemain untuk menguasai bola, menjaga
menciptakan peluang.
Menurut Antonius(2019:26) :
mmenggiring bola sama dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola,
antara lain: menggiring bola dengan kaki bagian dalam, menggiring bola dengan
Menurut Komarudin (2005: 45), tujuan dari menggiring bola adalah untuk
gawang.
Ada beberapa cara melakukan dribbling, menurut Budi Valianto dan Amir
3. Hakikat Latihan
a. Pengertian Latihan
Beberapa pendapat tentang pengertian latihan menurut para ahli, sebagai berikut:
Latihan ialah suatu proses penyempurnaan kualitas atlet secara sadar untuk
mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental secara teratur,
Latihan merupakan proses yang sistematis dari latihan atau bekerja secara
Latihan adalah upaya yang dilakukan yang sadar yang dilakukannya secara
berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional
raga yang sesuai dengan tuntutan tugas atau penampilan cabang olahraga
yang bersangkutan, untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga
itu baik pada aspek kemampuan dasar (Kemampuan fisik) maupun
kemampuan keterampilannya (kemampuan teknik).
proses yang dilakukan secara sistematis atau terencana dalam jangka waktu
teknik.
b. Prinsip-prinsip Latihan
Penyusunan dan pelakasanaan program latihan perlu dipahami oleh pelatih agar
para pelaku olahraga dalam hal ini pelatih dan atlet dapat meminimalisir
dapat dilaksanakan sebagai pedoman agar tujuan latihan tercapai dalam satu kali tatap
muka, antara lain: prinsip kesiapan, individual, adaptasi, beban Iebih, progresif,
Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip latihan
adalah suatu bentuk yang bertujuan agar tercapainya suatu tujuan yang lebih
signifikan.
Menurut Restu (2009) Shuttle run merupakan salah satu latihan yang dapat
meningkatkan kelincahan, shuttle run adalah salah satu latihan kelincahan yang
dilakukan dengan cara lari bolak-balik dari satu titik ke titik lainnya dengan jarak
tertentu secara cepat. Sedangkan menurut Utama (2013) Latihan Shuttle Run
22
bentuk latihan yang cenderung berlari dengan arah yang lurus dan rintangan yang
dihadapi yaitu ketika harus memutar badan sekitar 180° ketika sampai sampai
Dalam melakukan shuttle run perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua
titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan tidak terlalu banyak sehingga tidak
(2009:83) Tes shuttle run sambil memindahkan balok sebanyak 4 buah, jarak
Cara melakukan shullte run, menurut Eri Pratiknyo (2009:83) sebagai berikut :
Posisi testi berdiri di garis start dengan start berdiri, setelah aba –aba “ya”
segera lari ke garis ke 2, ambil balok, kemudian lari kembali ke garis start,
balok letakkan di belakang garis. Lari kembali ke garis ke 2 dan ambil balok
di belakang garis, segera lari kembali ke garis start. Lakukan tersebut 2 kali,
sehingga jarak larinya 40 meter.
Berdasarkan pengertian diatas shuttle run adalah latihan dengan gerakan lari
lurus dengan jarak tertentu bolak balik untuk meningkatkan kelincahan karena
23
diharuskan memutar badan sekitar 180° ketika sampai sampai ujung titik yang
1. Hasil Penelitian Endang Sri Mulyani dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan
Skipping Rope dan Latihan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Pada Pemain Futsal
Quasi eksperimental dengan pretest and posttest two group design. Sebanyak 24
skipping rope dan kelompok II dengan perlakuan shuttle run. Latihan dilakukan
selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu baik untuk
Skipping rope maupun Shuttle run. Alat ukur yang digunakan Illionis Agility T-
Test. Hasil : Hasil uji hipotesis I menggunakan Wilcoxon signed ranks test
diperoleh nilai p=0,002 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan pengaruh antara
2. Hasil penellitian Hita Widi Astuti dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan
Zig-zag Run dan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Pemain Futsal di Merpati
rancangan Control Group pre and post test group design yang bertujuan untuk
mengetahui penerapan yang lebih efektif antara perbedaan Zig-zag Run dan
24
Shuttle Run terhadap peningkatan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pemain futsal di merapi futsal club, total responden sebanyak 20 orang, dengan
rincian kelompok I terdiri dari 10 orang dengan diberikan perlakuan Zig-zag run
dan Shuttle Run dan pada kelompok II terdiri dari 10 orang dengan diberikan
perlakuan diperoleh mean sebesar 16,7 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar
13,6 dengan nilai p 0,002 karena nilai p < 0,05 yang berarti ada pengaruh dengan
menunjukkan adanya peningkatan nilai Illionis Agility Run Test. Sedangkan hasil
mean sebesar 13,6 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 14,6 dengan nilai
C. Kerangka Berfikir
kelincahan, melewati lawan selain itu juga menyiapkan menghadapi berbagai situasi
dalam bermain futsal secara efektif dan efesien, yang akhirnya latihan shuttle run
melekat selama waktu tertentu. agar latihan berhasil oleh sebab itu harus diberikan
run (X) terhadap keterampilan menggiring bola (Y), dapat dilihat pada kerangka
Keterampilan
menggiring bola Hasilketerampilan
Latihan Shuttle run menggiring bola
METODE PENELITIAN
pelaksanaannya pada bulan Juni 2021, jadwal latihan hari Selasa, Kamis pukul 15.00-
B. Metode Penelitian
mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek diselidiki.
Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan
sebab akibat.
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
(Sugiyono, 2009:110).
OI X O
Gambar 6. Desain Penelitian
(Sumber : Sugiyono,2013:75)
26
27
Keterangan :
1. Populasi
yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang
Sedangkan menurut Sandu Siyoto (2015:64) Yang dimaksud populasi disini ialah
tidak hanya terpaku pada makhluk hidup, akan tetapi juga semua obyek
penelitian yang dapat diteliti. Populasi tak hanya meliputi jumlah yang diteliti,
akan tetapi meliputi semua karakteristik serta sifat-sifat yang dimiliki obyek
tersebut. Populasi yang digunakan pemain futsal di Klub Putri Lebak FC yang
populasi berjenis kelamin sama yaitu perempuan, 2). masih aktif mengikuti
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
Maksum (2012: 53) sampel adalah sebagian kecil individu atau objek yang
penelitian ini, Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel yang jumlahnya
total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
beberapa kejuaraan.
1. Instrumen Penelitian
pengumpulan data yaitu, tes dan non-tes Instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Sandu Siyoto
(2015: 788) Tes dapat berupa pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang
Alat pengukur, balok 4 buah, tali atau kapur, alat tulis dan stop watch.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan, testee berlari dari garis start secepat mungkin sampai garis
yang ada balok, kemudian kembali dengan membawa balok kegaris start.
balok yang ke 4, Jarak lintasan dalam tes ini 10 meter, dengan posisi
Lapangan futsal, cone 8 buah, 1 buah bola, stopwatch, alat tulis, meteran
a. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba “siap”, testi berdiri dibelakang garis start dengan bola siap
digiring.
2) Pada aba-aba “ya”, testi mulai menggiring bola dengan melewati setiap
3) Kalau ada kesalahan (ada cones belum dilewati) maka harus diulangi
4) Diperkenankan menggiring bola dengan salah satu kaki atau kedua kaki
secara bergantian.
5) Stopwatch dihidupkan pada saat aba-aba “ya”, dimatikan pada saat testi
6) Setiap testi diberi kesempatan dua kali, dengan selang waktu maksimal 5
menit.
Penilaian : Nilai tes adalah waktu terbaik yang didapat dari dua kali
medribbling bola dengan zig-zag. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian
ini yaitu data Pre-test mendribbling bola dengan zig-zag sebelum sampel
latihan adalah jumlah pertemuan yang diadakan atau suatu pelaksanaan selama
perlakuan, ditambah 2 kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir, sehingga
jumlah keseluruhan 14 kali pertemuan., latihan dilakukan tiga kali dalam satu
minggu, yaitu hari minggu mulai pukul 10.00-12.00, selasa dan kamis mulai
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
1. Variabel Bebas
akan diteliti. Variabel bebas dalam Penelitian ini yaitu : Latihan Shuttle Run.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat disebut juga variabel kriteria yaitu variabel yang besarnya
tergantung dari variabel bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada
32
tidaknya pengaruh. Didalam penelitian ini yang akan menjadi variabel terikatnya
Kedua variabel tersebut diatas merupakan hal yang sangat penting didalam
proses penelitian yang berlangsung karena menjadi inti pada korelasi dalam
menghasilkan data-data penelitian yang benar dan akurat, yaitu pada variabel
Dengan keterangan :
menggiring bola sesudah dilakukan tes awal (pretest) dan sebelum dilakukan tes akhir
(posttest), maka hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikans 5%,
apabila harga thitung lebih besar dari ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikansi
33
(bermakna), dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja diterima
(Ha). Asumsi uji-t dalam dua variabel yang perlu diperhatikan dalam menggunkan
1. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Tes stastik untuk menguji normalitas data ini uji
Keterangan :
F0 : Frekuensi Observasi
Fh : Frekuensi Harapan
2. Penghitungan Homogenitas
yaitu seragam atau tidak varian sample yang diambil dari populasi. Uji
varians ini untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki
signifikasi satu sama lain. Tes statistik untuk menguji homogenitas ini adalah uji
34
Keterangan:
Adapun kategori yang diambil yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang
sekali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk
norma nilai kategori. Menurut Anas Sudijono (2009: 453) sebagai berikut:
NO Interval Kategori
Keterangan:
35
Keterangan:
F% = Frekuensi (persen)
f = Frekuensi
n = Jumlah responden
Sumber: Anas Sudijono (1994:40)
36
DAFTAR PUSTAKA
Justin Lhaksana ,Ishak H. Pardosi.2008. Inspirasi dan Spirit Futsal. Depok:Raih Asa
Sukses
Justinus Lhaksana. 2011. Taktik & Strategi Futsal. Modern. Jakarta: Be Champion