Anda di halaman 1dari 88

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

TERHADAP HASIL KETERAMPILAN SMASH


PADA PERMAINAN BOLA VOLI
SDN PENINGGILAN 4

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagai dari syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan

Oleh:
AZHAR GUNAWAN
NPM : 13520832

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PASUNDAN CIMAHI
2020
Lembar Persetujuan Skripsi

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG


TERHADAP HASIL KETERAMPILAN SMASH
PADA PERMAINAN BOLA VOLI
SDN PENINGGILAN 4

Oleh:
Azhar Gunawan
NPM : 13520832

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd


NIDN. 0025126002

Pembimbing II

Rama Adha Septiana, M.Pd


NIDN. 0402079002

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua STKIP Pasundan Cimahi Ketua Jurusan Pendidikan


Olahraga Program Studi PJKR

Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd Vicki Akhmad Karisman, M.Pd


NIDN. 0025126002 NIDN. 0426017201

i
ABSTRAK

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG


TERHADAP HASIL KETERAMPILAN SMASH
PADA PERMAINAN BOLA VOLI
SDN PENINGGILAN 4

Oleh
Azhar Gunawan
NPM : 13520832

Tujuan penelitian ini adalah terumuskannya media audio visual dan model
pembelajaran langsung sebagai bentuk strategi pembelajaran yang tepat dalam
upaya meningkatkan hasil keterampilan smash pada permainan bola voli siswa.
Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode eksperimen, yaitu
mengadakan kegiatan percobaan terhadap variabel-variabel yang di selidiki untuk
mendapatkan suatu hasil. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh jumlah siswa kelas VI di SDN Peninggilan 4 yang berjumlah 35 siswa.
Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di
SDN Peninggilan 4 yang berjumlah 35 siswa. Penentuan sampel menggunakan
total sampling, artinya sampel diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu
seluruh jumlah siswa kelas VI di SDN Peninggilan 4 yang berjumlah 35 siswa.
Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan
smash. Tujuan dari instrumen ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
melakukan keterampilan smash dalam permainan bola voli. Berdasarkan hasil
penelitian yang penulis lakukan serta penghitungan dan analisis data dari hasil
pengukuran, maka pada bagian ini penulis dapat mengemukakan kesimpulan
sebagai berikut: Kelompok A yang diberikan perlakuan media audio visual
memberikan pengaruh yang lebih besar dan signifikan dibandingkan dengan
kelompok B yang diberikan perlakuan model pembelajaran langsung terhadap
hasil keterampilan smash dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4
dengan hasil penghitungan t hitung yaitu 1.94 lebih besar dari ttabel 1.68.
.

Kata Kunci : Audio Visual, Model Langsung, Smash, Bola Voli

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang maha

kuasa atas segala sesuatu dan yang telah mengatur alam beserta isinya, berkat

rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi STKIP Pasundan Cimahi walaupun dalam bentuk sederhana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan

hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan

serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan.

iii
UCAPAN TERIMAKASIH

Atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis, maka

dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang tiada terhingga kepada yang terhormat :

1. Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Ketua STKIP

Pasundan Cimahi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga

dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Vicki Akhmad Karisman, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

Program Studi PJKR STKIP Pasundan Cimahi

3. Rama Adha Septiana, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Bapak/Ibu Dosen beserta Staff civitas akademika STKIP Pasundan Cimahi

atas segala motivasi dan dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

5. Yth. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi

penghargaan sebagai mana mestinya selain memohon kehadirat Allah SWT,

Semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka semua diterima oleh Allah

SWT, sebagai amal shaleh disisi-Nya.

iv
Akhirnya dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan

saran yang baik dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.

Cimahi, Maret 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
PENGESAHAN .............................................................................................. i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 3
C. Pembatasan Penelitian .............................................................. 4
D. Rumusan Masalah .................................................................... 4
E. Kegunaan Penelitian................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori ............................................................................. 6
2.1 Teknik Smash/Spike Dalam Permainan Bola Voli ........... 6
2.2 Media Audio Vidual .......................................................... 9
2.3 Model Pembelajaran Langsung ......................................... 11

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 14


C. Kerangka Teoritik .................................................................... 15
D. Hipotesis................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tujuan Penelitian ..................................................................... 17
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 17
C. Metode Penelitian..................................................................... 18
D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 22
E. Rancangan Perlakuan ............................................................... 22
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 32
H. Hipotesis Statistika ................................................................... 36

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


A. Deskripsi Data ............................................................................. 38
B. Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... 39
1. Pengujian Normalitas ............................................................... 39
2. Pengujian Homogenitas ........................................................... 40

C. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 41

vi
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 43

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI


A. Kesimpulan .............................................................................. 46
B. Saran ......................................................................................... 46
C. Implikasi ................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48

LAMPIRAN – LAMPIRAN ......................................................................... 50

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 78

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Disaign .................. 20

3.2 Kelompok A Program Media Audio Visual ........................................ 27

3.3 Kelompok B Program Model Pembelajaran Langsung ....................... 29

3.4 Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Smash ................................... 32

4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku ......................... 38

4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Awal Dan Tes Akhir

Kelompok A Dan B .............................................................................. 39

4.3 Penghitungan Uji Homogenitas Hasil Pembelajaran Kelompok A

Dan Kelompok B ................................................................................. 40

4.4 Penghitungan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Pembelajaran

Kelompok A Dan Kelompok B ............................................................ 41

4.5 Hasil Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Pembelajaran

Kelompok A Dan Kelompok B ............................................................ 42

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahap Lari Menghampiri dalam Smash ................................................... 7

2.2 Tahap Melompat dalam Smash ............................................................ 8

2.3 Tahap Memukul dalam Smash ............................................................. 8

2.4 Tahap Mendarat dalam Smash ............................................................. 8

3.1 Alur Penelitian...................................................................................... 21

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Perlakuan.............................................................................. 50
2. Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) .............................................. 54
3. Hasil Uji Coba Instrumen ....................................................................... 55
4. Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba) .............................................. 59
5. Data Hasil Tes Awal ............................................................................... 60
6. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................................. 64
7. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 70
8. Tabel Z .................................................................................................... 73
9. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors .............................................................. 74
10. Daftar Nilai Distribusi T ......................................................................... 75
11. Daftar Nilai Distribusi F ......................................................................... 76
12. Harga Kritis Dari r Product Moment ...................................................... 77

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan bola voli pada dasarnya permainan memantul-mantulkan bola

oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang

memiliki ukuran tertentu. Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur

yang menentukan kalah dan menangnya regu dalam pertandingan. Oleh karena itu

menurut Sarumpaet “teknik dasar permainan harus benar-benar dikuasai lebih

dahulu agar dapat mengembangkan untuk pertandingan lancar dan teratur”1.

Penguasaan teknik-teknik dasar yang baik merupakan awal dari taktik permainan

yang baik pula. Nuril Ahmadi menjelaskan bahwa: ”Teknik dasar permainan bola

voli terdiri dari 1. Pass, 2. Service, 3. Smash, 4. Block”2. Ada teknik yang cepat

dan efektif selama permainan berlangsung, ialah dengan memukul bola dari atas

jaring yang disebut smash atau spike.

PBVSI menjelaskan bahwa Smash adalah ”Tindakan pukulan terhadap bola

yang lurus ke bawah, sehingga bola akan bergerak dengan cepat dan menukik

melewati atas jaring menuju ke lapangan lawan”3. Sedangkan menurut Nuril

Ahmadi “Smash yang dilakukan harus dilakukan dengan cepat, tepat dan keras.

Agar pukulan smash yang diarahkan ke lawan sulit di terima dan dengan teknik

ini peluang mendapatkan angka lebih besar”4.

Namun yang terjadi dilapangan masih jauh dari apa yang penulis harapkan,
1 Sarumpaet. Permainan Besar. (Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga
Kependudukan.2016) h.133
2 Nuril Ahmadi, Panduan Olahraga Bola Voli. (Surakarta: Era Pustaka Utama, 2017) h.12
3 PBVSI, Peraturan Permainan Bola Voli. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2018) h.11
4
Op., cit . Nuril Ahmadi, h.32

1
2

kemampuan teknik smash siswa masih rendah seperti: pengetahuan mengenai

teknik smash yang masih kurang sehingga tidak dapat menghasilkan pukulan

smash yang keras dan cepat, minat dan semangat siswa dalam belajar smash

masih rendah, siswa malah asik mengobrol dan enggan belajar teknik dengan

serius sehingga apa yang diajarkan guru sulit dipahamai dan diserap oleh siswa.

Melihat permasalahan yang terjadi dilapangan, maka diperlukan suatu

strategi-strategi yang dapat meningkatkan keterampilan teknik smash diantaranya

melalui media audio visual dan model pembelajaran secara langsung. Menurut

Munandar media audio visual, yaitu:

Media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini dibagi ke
dalam a) audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam, seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara dan
b) audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar bergerak, seperti film suara, dan video cassette”5.

Melalui media pembelajaran audio visual, siswa yang tidak bisa mengerti

atau kurang dapat memahami tentang materi smash yang dijelaskan secara verbal

dapat di perjelas dengan cara melihat gambar dan TV yang berisi orang sedang

melakukan gerakan smash sehingga seluruh siswa akan mempunyai persepsi yang

sama tentang cara merangkaikan gerakan smash dan siswa dapat melakukan

teknik smash dengan benar.

Sedangkan model pembelajaran langsung menurut Anonim dalam Dini

Rosdiana merupakan “suatu model pengajaran yang menuntut guru sebagai model

yang menarik bagi siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan atau

5
Munandar. Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 2019) h. 10
3

keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi selangkah”6.

Pendapat lain dari Rendi Nuryadi menjelaskan bahwa “dengan pembelajaran ini,

tidak ada lagi siswa yang menganggur atau santai karena setiap kelompok siswa

diberi tugas untuk dapat menyelesaikannya dan memperoleh nilai hasil belajar

yang maksimal”7.

Dari permasalahan di atas, penulis merasa penting untuk menerapkan media

audio visual dan model pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash

pada permainan bola voli. Diharapkan melalui strategi pembelajaran ini dapat

menjadi solusi terbaik dalam meningkatkan keterampilan teknik smash yang

sebelumnya dirasakan masih rendah dan jauh dari yang diharapkan.

Dilatar belakangi permasalahan tersebut di atas, penulis melakukan

penelitian tentang: ”Media Audio Visual Dan Model Pembelajaran Langsung

Terhadap Hasil Keterampilan Smash Pada Permainan Bola voli”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan penulis diatas, maka penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kemampuan teknik smash siswa masih rendah

2. Pengetahuan mengenai teknik smash yang masih kurang sehingga tidak dapat

melakukan keterampilan smash dengan baik

3. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran disekolah

6 Anonim dalam Dini Rosdiana. Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. (Bandung : Alfabeta, 2016) h.1


7 Rendi Nuryadi. Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Minat Dan Keterampilan

Passingstopping Pada Pembelajaran Sepakbola. (Bandung: Perpustakaan.upi.edu, 2019)


4

4. Belum diketahui pengaruh dari media audio visual dan model pembelajaran

langsung terhadap hasil keterampilan smash pada permainan bola voli

C. Pembatasan Penelitian

Agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka

peneliti perlu membatasi masalah dengan memperhatikan hal yang paling

bermanfaat jika diteliti, maka didalam penelitian ini penulis melakukan

pembatasan pokok – pokok penelitian meliputi;

1. Aspek yang diteliti dan merupakan variable penelitian ini adalah :

a. Media audio visual dan model pembelajaran langsung (variabel bebas)

b. Hasil keterampilan smash pada permainan bola voli (variabel terikat)

2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen, yaitu dengan memberikan serangkaian perlakuan terhadap subyek

penelitian

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok bahasan di atas, maka penelitian ini berfokus

pada pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil keterampilan

smash pada permainan bola voli?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil

keterampilan smash pada permainan bola voli?


5

3. Mana yang lebih berpengaruh antara media audio visual dan model

pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash pada permainan

bola voli?

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa kegunaan, diantaranya :

a. Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknik dalam permainan

bola voli siswa melalui media audio visual dan model pembelajaran langsung

yang diberikan oleh guru.

b. Bagi guru pendidikan jasmani, dapat dijadikan suatu upaya dalam

meningkatkan keterampilan teknik smash melalui media audio visual dan

model pembelajaran langsung.

c. Bagi siswa, dapat dijadikan masukan dan ilmu pengetahuan dalam

meningkatkan keterampilan smash pada permainan bola voli melalui media

audio visual dan model pembelajaran langsung

d. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan

mengenai permasalahan tentang upaya peningkatan keterampilan smash

melalui media audio visual dan model pembelajaran langsung untuk dikaji

pada penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

2.1. Teknik Smash/Spike Dalam Permainan Bola Voli

Smash adalah tindakan memukul ke bawah dengan kekuatan, biasanya

melompat ke atas, masuk ke bagian lapangan lawan8. Smash yaitu teknik yang

dilakukan oleh pemain bolavoli yang berfungsi untuk melakukan serangan ke

daerah lawan, sehingga bola yang akan diseberangkan ke daerah lawan tersebut

dapat mematikan minimal menyulitkan lawan dalam memainkan bola dengan

sempurna.

Berikut ini macam-macam jenis smash bahwa ada 4 jenis smash yaitu:(1)

Frontal smash atau smash depan, (2) Frontal Smash dengan twist atau smash

depan dengan memutar, (3) Smash dari pergelangan tangan, (4) Dumpatau

tipuan9. Teknik smash dalam bola voli memiliki beberapa tahapan yaitu awalan,

saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat. Uraian lebih jelas tahap-

tahap tersebut ada di bawah ini :

a. Tahap awalan. Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira


2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling
menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus
memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada
di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang
diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di
belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada
posisi menghadap net. Kedua lengan yang menjulur ke depan
diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama,

8 BonnieRobinson. Bola Voly Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain. (Semarang. Dahara Prize
Semarang. 2017) h. 23
9
Dieter Beuthelstah. Belajar Bermain Bola Volley. (Bandung, 2017) h. 25

6
7

kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua


lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet
b. Tahap meloncat. Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke
depan dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang
panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping
kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada
waktu meloncat harus berlangsung dengan lancer tanpa terputus-putus.
Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas.
Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang
memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk
memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola,
punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan
setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara
keseluruhan.
c. Tahap saat memukul bola. Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan
dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih
baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan
membungkukkan badan
d. Tahap mendarat. Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada
saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke
depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada
kedua kakinya dengan sedikit ditekuk10.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash

atau spike adalah suatu usaha menyerang atau mematikan bola di daerah lawan

yang di lakukan oleh salah satu tim yang bertujuan mendapatkan poin.

Gambar 2.1
Tahap Lari Menghampiri dalam Smash
Sumber: Dieter Beutelstalhl (dikutip Nuril Ahmadi)11

10M. Yunus. Olahraga Pilihan Bola Voli. (Jakarta:Depdikbud, 2017) h. 21


11Dieter Beutelstalhl dikutip Nuril Ahmadi, Panduan Olahraga Bola Voli. (Surakarta: Era Pustaka
Utama, 2017) h. 23
8

Gambar 2.2
Tahap Melompat dalam Smash
Sumber: Dieter Beutelstalhl (dikutip Nuril Ahmadi)12

Gambar 2.3
Tahap Memukul dalam Smash
Sumber: Dieter Beutelstalhl (dikutip Nuril Ahmadi)13

Gambar 2.4
Tahap Mendarat dalam Smash
Sumber: Dieter Beutelstalhl (dikutip Nuril Ahmadi)14

12 12 Dieter Beutelstalhl dikutip Nuril Ahmadi, Panduan Olahraga Bola Voli. (Surakarta: Era Pustaka

Utama, 2017) h. 24
13 13 Ibid., h. 24
14
Ibid., h. 25
9

2.2. Media Audio Vidual

a. Pengertian Media Audio Visual

Media audio visual merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat
disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal
yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Beberapa
contoh media audio visual adalah film, video, program TV dan lain-lain15.

Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat

didengar, seperti film bersuara, video, televisi, dan sound slide16. Contoh dari

media audio-visual adalah program video/televisi pendidikan, video/televisi

instruksional, dan program slide suara (sound slide)17.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media audio

visual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran

dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau

kegiatan. Contoh media audio visual adalah film, video, program TV, slide suara

(sound slide) dan lain-lain.

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual

Setiap jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki

kelebihan dan kelemahan begitu pula dengan media audiovisual. Beberapa

kelebihan dan kelemahan media audio visual dalam pembelajaran sebagai berikut.

15 Arsyad, Karakteristik Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja GarfindoPerasada. 2017) h.46


16 Ibid., h. 47
17
Rusman. Model –Model Pembelajaran. (Depok: PT Raja grafindo Persada, 2017) h.63
10

a. Kelebihan media audio visual:


1) Film dan vidio dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
2) Film dan vidio dapat menggambarkan suatu proses secara tepat
yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
3) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video
menanamkan sikap-sikap dan segi afektif lainnya.
4) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif
dapatmengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompoksiswa.
5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahayajika
dilihat secara langsung.
6) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar
ataukelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun homogeny
maupun perorangan.
7) Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu
dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
b. Kelemahan media audio visual:
1) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan
waktu yang banyak.
2) Tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin
disampaikan melalui film tersebut.
3) Film dan vidioyang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali dirancang dan
diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri18.

Dari uaian di atas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kelemahan

media audio visual yang berupa film dan video bukan merupakan suatu kendala

dalam proses pembelajaran.

c. Langkah- langkah Menggunakan Media Audio Visual

Media pembelajaran audio visual memiliki langkah-langkah dalam

penggunaannya seperti halnya media pembelajaran lainnya. Langkah-langkah

pembelajaran menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut.

18
Arsyad, Karakteristik Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada. 2017) h.49−50
11

a. Persiapan. Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan


yaitu
(1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
(2) mempelajari bukupetunjuk penggunaan media,
(3) menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan/Penyajian. Pada saat melaksanakan pembelajaran
menggunakan media audio visual, guru perlu mempertimbangkan
seperti
(1) Memastikan media dan semua peralatan telah lengkap dan siap
digunakan,
(2) menjelaskan tujuan yang akan dicapai,
(3) menjelaskan materi pelajaran kepadasiswa selama proses
pembelajaran berlangsung,
(4) menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu
konsentrasi siswa.
c. Tindak lanjut. Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan
menggunakan media audio visual. Disamping itu aktivitas ini
bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya diskusi,
observasi, eksperimen19

2.3. Model Pembelajaran Langsung

a. Pengertian Model Pembelajaran Direct Instruction

Direct Instruction atau pembelajaran langsung adalah salah satu

pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses

pembelajaran siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan

pengetahuan prosedural yang bertahap atau langkah demi langkah Pendekatan

dalam pembelajaran ini berpusat pada guru dimana guru menyampaikan isi

akademik dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para

siswa, dan mempertahankan focus pencapaian akademik20.

Direct instruction adalah pembelajaran yang menekankan pada

penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan

19 Arsyad, Karakteristik Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja GarfindoPerasada. 2017) h.49−50


20 Roy Killen. Effectives Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice. (Australia: Social
Scien Press, 2019) h. 2
12

deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan keterampilan

secara langsung; (2) pembelajaran berorentasi pada tujuan tertentu; (3) materi

pembelajaran yang telah terstruktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur;

dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampaian informasi, dan

dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai,

misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang

disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang

bagaimana melakukan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang

sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi)21.

Pembelajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan

atau praktik, dan kerja kelompok. Pembelajaran langsung digunakan untuk

menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada

siswa.

b. Langkah – Langkah Kegiatan Model Pembelajaran Direct Instruction

Pembelajaran secara langsung khusus dirancang untuk mengembangkan

belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang

dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Langkah-langkah:

1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa


2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3) Membimbing pelatihan
4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5) Memberikan latihan untuk latihan lanjutan22

21 Anissatul Mufarokah, Strategi & Model-Model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung

Press, 2018), h. 100-101


22 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2017) h.88-90
13

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Direct Instruction

a. Kelebihan model pembelajaran langsung

1) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

2) Dapat digunakan untuk menekankan kesulitan-kesulitan yang mungkin

dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.

3) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan

keterampilan-keterampilan.

4) Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi

kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki

keterampilan.

5) Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari

suatu tugas. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan

diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.

6) Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru

sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya23.

b. Kekurangan model pembelajaran langsung

Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, pada setiap model pembelajaran

akan ditemukan keterbatasan-keterbatasan. Begitu pula dengan Model Pengajaran

Direct Instruction. Keterbatasan keterbatasan Model Pengajaran Direct

Instruction adalah sebagai berikut:

1) Karena guru merupakan pusat dalam cara penyampaian ini, maka kesuksesan

pembelajaran ini bergantung pada guru. Jika guru tidak tampak siap,

23 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2017) h.92
14

berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi

bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.

2) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.

Sayangnya, banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik sehingga

dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru24.

B. Penelitian yang Relevan

Kajian tentang penelitian yang relevan penting dilakukan untuk meneliti

hasil penelitian sebelumnya untuk mengetahui hasil penelitian dengan pokok

bahasan yang sama serta untuk menghindari adanya kesamaan yang berindikasi

plagiat.

1. Jayanti (2015), Pengembangan Model Video Pembelajaran Passing dalam


Permainan Bola Voli pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Semarang Kota
Semarang Tahun 2014/2015: Universitas Negeri Semarang, (UNS). Dari
data hasil penelitian, data uji coba skala kecil evaluasi ahli yaitu, ahli penjas
81,5% (baik), ahli pembelajaran 83% (baik) dan data uji coba lapangan
evaluasi ahli yaitu, ahli penjas 83% (baik), ahli pembelajaran 86% (baik). Dari
data uji coba skala kecil di dapat hasil kuesioner dan pengamatan rata-rata
persentase 87% (baik), sedangkan untuk uji coba lapangan didapat hasil
kuesioner dan rata-rata persentase 89.5% (baik). Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa pengembangan model video pembelajaran passing ini
dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran penjasorkes bagi
siswa kelas XI SMA Negeri 15 Semarang Kota Semarang. Saran bagi guru
penjasorkes di sekolah menengah atas agar pengembangan model video
pembelajaran passing dapat digunakan sebagai alternatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran penjasorkes materi bola voli.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hudi Santoso, Sasminta Christina Yuli
Hartat, (2014: UNESA) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Pukulan Pencak Silat Pada
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan (Studi Pada
Siswa Kelas XI SMKN 2 Bojonegoro)”. Sasaran penelitian ini adalah siswa
kelas XI SMK Negeri 2 Bojonegoro dengan jumlah sampel yang diambil
sebanyak 62 siswa yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
eksperimen kelas XI Teknik Instalasi Tenaga listrik 1 sebanyak 30 siswa dan
kelompok kontrol kelas XI Teknik Kendaraan Ringan 1 sebanyak 32 siswa.
24
Akhmad Sudrajad. Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung: Refika Aditama. 2019) h.67
15

Metode dalam analisis ini menggunakan metode statistik deskriptif kuantitatif.


Kesimpulan dalam penelitian adalah: (1) Ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Direct Instruction terhadap hasil belajar pukulan pencak silat
pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan siswa kelas
XI SMKN 2 Bojonegoro. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji t, didapat nilai
(thitung 9,20> ttabel 1,670). (2) Besarnya pengaruh terhadap hasil belajar pukulan
pencak silat yaitu sebesar 61,34%.

C. Kerangka Teoritik

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat ditarik kerangka teori sebagai

berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual akan membuat siswa

lebih bersemangat tidak jenuh atau membosankan

2. Model pembelajaran langsung membuat tidak ada lagi siswa yang

menganggur atau santai karena setiap kelompok siswa diberi tugas untuk

dapat menyelesaikannya dan memperoleh nilai hasil belajar yang maksimal

3. Pada kenyataannya semangat serta motivasi belajar siswa rendah dalam

pembelajaran smash seperti siswa asik mengobrol dan enggan belajar teknik

dengan serius sehingga apa yang diajarkan guru sulit dipahamai dan diserap

oleh siswa, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa.

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa digunakan pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual dan model pembelajaran langsung dalam

suatu rangkaian penelitian.

5. Dari hasil penelitian diharapkan kondisi ideal dari hasil pembelajaran yaitu

meningkatnya keterampilan smash pada permainan bola voli.


16

D. Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta

diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati

ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk

langkah-langkah selanjutnya25. Jadi Hipotesis, secara sederhana merupakan

dugaan sementara yang diharapkan terjadi dalam penelitian.

Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil keterampilan smash

pada permainan bola voli

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan

smash pada permainan bola voli

3. Media audio visual lebih berpengaruh dibandingkan dengan model

pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash pada permainan

bola voli

25
Good dan scates, Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif (Semarang: Dahara Prize,2019) h.56
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah terumuskannya media audio visual dan model

pembelajaran langsung sebagai bentuk strategi pembelajaran yang tepat dalam

upaya meningkatkan hasil keterampilan smash pada permainan bola voli siswa.

Untuk lebih spesifiknya tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dan

menganalisis data empiris tentang :

1. Ingin mengetahui pengaruh media audio visual terhadap hasil keterampilan

smash pada permainan bola voli

2. Ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung terhadap hasil

keterampilan smash pada permainan bola voli

3. Ingin mengetahui mana yang lebih berpengaruh antara media audio visual

dan model pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash pada

permainan bola voli

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dilingkungan sekolah SDN Peninggilan 4.

Penelitian dilakukan selama satu bulan, mulai dari awal bulan Januari 2020

sampai dengan selesai.

17
18

C. Metode Penelitian

Metode penelitian di definisikan sebagai berikut :

Metode diartikan sebagai suatu cara atau tehnis dalam proses penelitian,
sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-
prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematika untuk mewujudkan
kebenaran26.

Metode penelitian punya peranan penting dalam suatu penelitian. Suatu

penelitian dianggap ilmiah apabila menggunakan metode yang berlaku dalam ilmu

pengetahuan. Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan. Jadi jelaslah untuk mencapai tujuan sesuai dengan tujuan utama dalam

suatu penelitian ilmiah, maka penentuan metode yang tepat merupakan syarat

mutlak27.

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode eksperimen, yaitu

mengadakan kegiatan percobaan terhadap variabel-variabel yang di selidiki untuk

mendapatkan suatu hasil. Mengenai metode eksperimen dijelaskan sebagai

berikut:

Dalam arti kata luas eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan


untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimanakah
kedudukan perhubungan kausal pada pengumpulan data deskripsi
melainkan pada penemuan faktor-faktor akibat, karena itu di dalam
eksperimen orang bertemu dengan dinamika dalam interaksi variabel-
variabel28.

Desain dalam penelitian ini akan menggunakan true eksperimental. True

eksperimental adalah eksperimen yang betul-betul. Karena dalam desain ini,

peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya

26 Mardalis, Metode Penelitian. (Semarang: Jembar, 2019) h.24


27 Arikunto, Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rineka Cipta, 2016) h. 152
28
Ibid., h. 149
19

eksperimen. Karakteristik dalam desain ini adalah adanya sebuah kelompok

kontrol29. Dalam true eksperimental ada dua bentuk desain true eksperimental

yaitu: Posttest Only Control Desaign dan Pretest-Posttest Control Group

Desaign30.

Dan dalam hal ini peneliti menggunakan desain Pretest-Posttest Control

Group Disaign. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol31. Caranya

kelompok dibagi dua yaitu kelompok A dan kelompok B. Masing-masing

kelompok memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh sang peneliti. Dari kedua

kelompok tersebut, maka akan didapatkan sebuah data dan informasi yang akan

dijadikan bahan untuk pengambilan kesimpulan. Kelompok A (eksperimen), dan

kelompok B (kontrol). Yang dimaksud kelompok eksperimen adalah sebuah

kelompok yang diberikan perlakuan dari seorang peneliti untuk mengetahui akan

pengaruh dari perlakuan tersebut. Sedangkan kelompok kontrol adalah sebuah

kelompok yang tidak diberikan perlakuan oleh peneliti. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan metode eksperimen. Yang bertujuan untuk mengetahui

akan pengaruh atau akibat dari suatu perlakukan (treatment). Dan treatment yang

dimaksud peneliti adalah media audio visual dan pembelajaran langsung. Jadi

peneliti ingin mengetahui pengaruh media audio visual dan pembelajaran

langsung terhadap hasil keterampilan teknik smash. Adapun desain penelitian

29 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung:
Alfabeta, 2019) h.112
30 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung:

Alfabeta, 2019) h.112


31
Ibid., h.113
20

tersebut penulis gambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1
Desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Disaign

Kelompok Pretest Treatment Posttest

A O1 X1 O2

B O3 X2 O4

Keterangan:

O1 : tes awal (pretes) kelas eksperimen sebelum perlakuan diberikan

O2 : tes akhir (postes) kelas eksperimen setelah perlakuan diberikan

O3 : tes awal (pretes) kelas kontrol sebelum perlakuan diberikan

O4 : tes akhir (postes) kelas kontrol setelah perlakuan diberikan

X1 : perlakuan terhadap kelompok A yaitu dengan menerapkan media audio

visual

X2 : perlakuan terhadap kelompok B yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran langsung

Agar penelitian yang penulis laksanakan berjalan dengan lancar, maka

penulis akan menjelaskan mengenai alur penelitian. Langkah-langkah penelitian

yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:


21

REALITA MASALAH TEORI

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL
Keterampilan Teknik Smash

Kelompok A Kelompok B
Media Audio Visual Model Pembelajaran Langsung

TES AKHIR
Keterampilan Teknik Smash

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

Gambar 3.1
Alur Penelitian
22

D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian32. Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah siswa kelas VI di SDN Peninggilan 4

yang berjumlah 35 siswa.

2. Sampel

Setelah populasi ditentukan maka kita menentukan sampel penelitian.

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti33. Sampel

ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan

mengambil representasi populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap

seluruh populasi. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VI di SDN Peninggilan 4 yang berjumlah 35 siswa. Penentuan sampel

menggunakan total sampling, artinya sampel diambil dari jumlah keseluruhan

populasinya yaitu seluruh jumlah siswa kelas VI di SDN Peninggilan 4 yang

berjumlah 35 siswa

E. Rancangan Perlakuan

1. Definisi Konseptual dan Operasional

Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka dari masing-masing

definisi Konseptual dan Operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:

32 Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2018) h.68
33
Arikunto. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta, 2016) h.104
23

a. Definisi Konseptual

1) Media audio visual

Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Media ini dibagi kedalam a) audio visual diam, yaitu media yang

menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai suara, film rangkai

suara, cetak suara dan b) audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar bergerak, seperti film suara, dan video cassette34.

2). Model pembelajaran langsung

Model pembelajaran langsung adalah salah satu model pengajaran yang

dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan

procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat

dipelajari selangkah demi selangkah35.

b. Definisi Operasional

1). Media audio visual

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan media audio visual adalah

sebagai berikut.

a. Persiapan. Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat persiapan yaitu

(1) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,

(2) mempelajari bukupetunjuk penggunaan media,

(3) menyiapkan dan mengatur peralatan media yang akan digunakan.

34 Munandar. Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 2019) h. :10
35 Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas:
Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya. (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2016) h.39
24

b. Pelaksanaan/Penyajian. Pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan

media audio visual, guru perlu mempertimbangkan seperti

(1) Memastikan media dan semua peralatan telah lengkap dan siap

digunakan,

(2) menjelaskan tujuan yang akan dicapai,

(3) menjelaskan materi pelajaran kepadasiswa selama proses pembelajaran

berlangsung,

(4) menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu konsentrasi

siswa.

c. Tindak lanjut. Aktivitas ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa

tentang materi yang telah disampaikan menggunakan media audio visual.

Disamping itu aktivitas ini bertujuan untuk mengukur efektivitas

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang bisa dilakukan di

antaranya diskusi, observasi, eksperimen36

2). Model pembelajaran langsung

Langkah-langkah model pembelajaran langsung:

a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

b) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

c) Membimbing pelatihan

d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

e) Memberikan latihan untuk latihan lanjutan37

36 Arsyad. Karakteristik Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja GarfindoPerasada. 2017) h. 49−50)


37 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2017) hal :88-90
25

2. Tahap-Tahap Perlakuan

Adapun tahap-tahap perlakuan selama melakukan penelitian ini adalah

sebagai sebagai berikut :

Lama penelitian dilaksanakan selama satu bulan dengan jumlah pertemuan

sebanyak 12 kali pertemuan ditambah pertemuan untuk tes awal dan tes akhir

menjadi 14 kali pertemuan. Latihan dilakukan seminggu 3 kali latihan yaitu pada

hari selasa, kamis dan sabut, durasi waktu setiap latihan sekitar 90 menit.

Dan dengan latihan yang berulang-ulang, diharapkan adanya perubahan-

perubahan pada satu bahkan lebih komponen fisik. Untuk frekuensi latihan

sebaiknya latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu misalnya senin, kamis, dan

sabtu, dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi

otot untuk berkembang dan mengadaptasikan diri pada hari istirahat tersebut38.

Lama latihan atau disebut prolonged Exercise adalah sampai lima minggu

dan satu atau dua bulan program tersebut dijalankan39. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan lama latihan selama 16 kali pertemuan. Pertemuan pertama

untuk melaksanakan pretest dan pertemuan yang terakhir (ke-16) untuk

melaksanakan posttest setelah diberikan variasi latihan.

Dalam pelaksanaan latihan, untuk setiap latihan digunakan sistematika

sebagai berikut :

38 Aim Hariono. Metode Melatih Fisik Pencak Silat. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta, 2018) h.194


39 Sajoto. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. (Semarang: Dahara

Prize, 2018) h.139


26

1. Pendahuluan

Pendahuluan. Latihan pendahuluan bertujuan untuk meningkatkan suhu

tubuh dan menyesuaikan kondisi tubuh untuk mempersiapkan otot-otot yang akan

dipergunakan dalam latihan inti, serta fungsi dari pendahuluan adalah

menghindarkan terjadinya cedera.

Secara garis besar pelaksanaan latihan pendahuluan sebagai berikut :

• Peregangan statis

• Peregangan dinamis

• Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti

2. Inti

Pada dasarnya tujuan latihan inti dalam penelitian ini adalah kelompok A

(diberikan media audio visual) dan kelompok B (diberikan model pembelajaran

langsung). Beban latihan yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan

kemampuan awal kondisi siswa, yang selanjutnya akan disesuaikan dengan

pembebanan yang disesuaikan prinsip belajar yaitu over load (beban lebih).

3. Penutup

Latihan penutup mempunyai tujuan mengembalikan kondisi dan suhu

tubuh siswa pada keadaan semula sebelum melakukan latihan. Adapun progam

latihannya adalah sebagai berikut:

• Peregangan statis

• Koreksi dan relaksasi

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada program latihan di bawah ini :
27

TABEL 3.2
KELOMPOK A
PROGRAM MEDIA AUDIO VISUAL

Pertemuan Hari/tanggal Materi latihan Waktu Keterangan


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
2,3,4 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar smash
(awalan, tolakan, lompatan, gerakan memukul bola, 60 menit
mendarat) dengan koordinasi yang baik.
▪ Siswa bersama-sama melihat dan mempelajari teknik
gerakan smash yang terdapat dalam video/gambar
▪ Siswa yang masih belum paham dan mengerti mengenai
teknik gerakan smash dibantu oleh rekannya yang sudah
terampil dalam memperbaiki kesalahan gerakannya
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ Koreksi dan relaksasi 15 menit
5,6,7 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Latihan teori dan praktek teknik memukul bola
menggunakan berbagai bagian tangan
▪ Siswa sudah memahami kemudian melanjutkan latihan
teori dan teknik gerakan kaki pada saat melakukan awalan 60 menit
lompatan
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
arah pantulan tetap
▪ Siswa bersama-sama melihat dan mempelajari teknik
gerakan smash yang terdapat dalam video/gambar
▪ Siswa dibawa kelapangan untuk mempraktekkan setiap
gerakan smash sesuai dengan apa yang telah mereka
saksikan dalam video/gambar secara bersama-sama
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi 15 menit
8,9,10 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Melanjutkan pembelajaran teknik lompatan dan teknik
memukul bola kemudian sikap akhir
▪ Siswa melanjutkan belajar smash secara bergantian
dengan memantul-mantulkan bola ke arah tembok
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
28

arah pantulan berubah-ubah 60 menit


▪ Siswa mulai mempraktekkan gerakan smash disesuaikan
dengan gambar atau video yang disaksikan bersama-sama
▪ Siswa dibawa kelapangan untuk mempraktekkan setiap
gerakan smash sesuai dengan dengan gambar/video yang
disaksikan secara bersama-sama
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi 15 menit
11,12,13 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Mencoba pertandingan bola voli setelah dibagi menjadi
beberapa tim
▪ Melakukan peragaan teknik smash melewati net dengan
melakukan awalan lompatan (5x) dengan sasaran tetap
▪ Guru melakukan koreksi dan evaluasi setiap gerakan
siswa dalam melakukan smash 60 menit
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
kaki lurus
▪ Siswa mencoba mempraktekkan setiap gerakan yang ada
dalam media audio visual tersebut seperti (awalan,
tolakan, lompatan, gerakan memukul bola, mendarat)
dengan koordinasi yang baik
▪ Siswa sudah mulai mengerti dan mencoba melakukan
pukulan smash secara bergantian dengan arah pukulan
berubah-ubah
C. Penutup 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
14 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
29

TABEL 3.3
KELOMPOK B
PROGRAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Pertemuan Hari/tanggal Materi latihan Waktu Keterangan


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
2,3,4 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Guru menjelaskan berbagai macam gerak pukulan dalam
bola voli 60 menit
▪ Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar smash
(awalan, tolakan, lompatan, gerakan memukul bola,
mendarat) dengan koordinasi yang baik.
▪ Guru memperagakan gerakan smash dengan baik dan
benar
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ Koreksi dan relaksasi 15 menit
5,6,7 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Latihan teori dan praktek teknik memukul bola
menggunakan berbagai bagian tangan
▪ Siswa sudah memahami kemudian melanjutkan latihan
teori dan teknik gerakan kaki pada saat melakukan awalan 60 menit
lompatan
▪ Siswa memperagakan teknik smash sesuai dengan yang
telah dicontohkan
▪ Guru mengkoreksi setiap kesalahan gerakan
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi 15 menit
8,9,10 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Melanjutkan pembelajaran teknik lompatan dan teknik
memukul bola kemudian sikap akhir
▪ Siswa melanjutkan belajar smash secara bergantian
dengan memantul-mantulkan bola ke arah tembok
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
arah pantulan berubah-ubah 60 menit
▪ Guru mengawasi dan sesekali memberikan arahan dan
koreksi
30

C. Penutup
▪ Peregangan statis 15 menit
▪ koreksi dan relaksasi
11,12,13 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib ▪ Peregangan statis 15 menit
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
▪ Mencoba pertandingan bola voli setelah dibagi menjadi
beberapa tim 60 menit
▪ Melakukan peragaan teknik smash melewati net dengan
melakukan awalan lompatan (5x) dengan sasaran tetap
▪ Guru melakukan koreksi dan evaluasi setiap gerakan
siswa dalam melakukan smash
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
kaki lurus
C. Penutup
▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi 15 menit
14 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Instrumen

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes

keterampilan smash. Tujuan dari instrumen ini untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam melakukan keterampilan smash dalam permainan bola voli.

b. Definisi Konseptual

Variabel yang dijadikan instrumen penelitian yaitu keterampilan teknik

smash. Adapun yang menjadi definisi konseptual dalam penelitian ini adalah:

Smash merupakan suatu pukulan yang keras, dilakukan dengan

memanfaatkan keberadaan bola diudara dan diatas net yang diarahkan pada suatu

sasaran tertentu di petak lawan yang berguna untuk mematikan pertahanan lawan

serta mendapatkan angka dalam permainan bola voli40.

c. Definisi Operasional
40
Sudirman. Petunjuk Umum Melatih Bola Voli. (Medan : Unimed, 2017) h.10
31

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan smash maka harus

melalui tes keterampilan teknik smash. Dalam menyusun kriteria keterampilan

penulis menggunakan panduan dari buku Tes dan Pengukuran dengan ketentuan:

1. Tes harus mengukur kemampuan yang penting.


2. Tes itu harus menyerupai permainan yang sesungguhnya
3. Tes harus mendorong bentuk gerakan yang baik
4. Tes harus dilakukan oleh satu orang pelaku saja. Hal ini dilakukan untuk
menghindari faktor ketergantungan dengan subjek lain.
5. Tes harus menarik dan mempunyai arti
6. Tes harus cukup sukar
7. Tes harus bisa membeadakan tingkat kemampuan
8. Tes harus dilakukan dengan cara menskor yang teliti
9. Tes harus mempunyai cukup jumlah percobaan
10. Tes harus dapat dipertimbangkan dengan bukti statistika. Untuk
mendapatkan bukti tersebut tes tersebut harus teruji validitas, reliabilitas
dan objektifitasnya. Ketentuan tersebut akan terpenuhi bila butir tes
memenuhi ketentuan sebatai berikut:
a. pelaku cukup tertarik dan berusaha semaksimal mungkin
b. hanya kecakapan sendiri yang diukur
c. alat dan kondisi tes itu seragam
d. jumlah percobaan cukup untuk meniadakan faktor kebetulan
e. cara menskor objektif41

Adapun kriteria penilaian keterampilan teknik smash akan penulis jelaskan

sebagai berikut:

41 Nurhasan. Test dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Bandung: Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, 2018) h.199


32

Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Smash
Sumber: Nurhasan (2013)

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Mulai mendekat ketika bola mencapai setengah dari perjalanan menuju siswa
2 Dua langkah terakhir adalah lengkah kanan dan langkah kiri pendek atau
melangkah untuk meloncat
3 Kedua tangan diayunkan ke belakang sampai setinggi pinggang
4 Berat tubuh bertumpu pada tumit, pindahkan berat badan ke jari kaki sambil
meloncat
5 Lengan diayunkan ke depan dan ke atas
Pelaksanaan 6 Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau seluruhnya
7 Pukul bola tepat di depan bahu pemukul
8 Pukul bola dengan telapak tangan bagian bawah yang terbuka
9 Pukul bola pada bagian belakang tengah, pergelangan tangan ditekuk dengan
sepenuh tenaga
10 Tangan mengarahkan pada bola pada bagian atas bola
Lanjutan 11 Mata mengawasi bola ketika memukul
(follow 12 Kembali ke lantai tanpa terjatuh
through) 13 Lutut ditekuk untuk meredam tenaga.
14 Jatuhkan lengan dengan penuh tenaga ke pinggul
15 Bola melampaui net
16 Bola masuk ke lapangan
17 Tubuh tidak menyentuh net
Total Skor 68

Kriteria Norma penilaian keterampilan gerak smash

Presentasi Rentang Skor Nilai


80-100% 54 - 68 Baik sekali
66-79% 45 - 54 Baik
56-65% 38 - 44 Cukup
41-55% 28 - 37 Kurang
0-40% 0 - 27 Kurang sekali

G. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh melalui tes keterampilan smash, langkah

selanjutnya adalah menyusun, mengolah, dan menganalisis data dengan

menggunakan rumus-rumus statistik. Pengolahan data hasil perhitungan melalui

analisis statistik akan diperoleh jawaban mengenai diterima atau ditolaknya

hipotesis sesuai dengan taraf nyata yang diajukan. Dalam penelitian ini penulis
33

menggunakan rumus-rumus statistik sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku

b. Menguji normalitas masing-masing periode tes

c. Menguji homogenitas dua variansi

d. Mengadakan pengujian hipotesis dengan pendekatan uji t.

1. Mencari nilai rata-rata dengan rumus:

X =
 Xi
n

Keterangan :

X = skor rata-rata yang dicari

 Xi = jumlah skor

n = jumlah sample

2. Mencari simpangan baku / standar deviasi, dengan rumus :

 (Xi − X )
2

Sd =
n −1

Arti dari tanda-tanda tersebut diatas adalah :

Sd = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah dari

X = rata- rata nilai X

Xi = Nilai kuantitatif sampel

n = Jumlah sampel

3. Uji Normalitas distribusi data dari masing-masing kelompok dengan

pendekatan uji normalitas Liliefors, dengan langkah –langkah sebagai berikut:


34

a. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku, Z1, Z2, …., Zn dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Xi – X
Zi =
S

Arti dari tanda-tanda rumus tersebut diatas adalah :

Zi = Nilai pengamatan yang dicari

Xi = Nilai kuantitatif sampel

X = Rata – rata hitung

S = Standar deviasi

b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

lalu hitung peluang F (Z1) dengan ketentuan:

▪ bila nilai Zi negatif maka 0,5- Z table

▪ bila nilai Zi positif maka 0,5 + Z tabel

b. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ….., Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi), maka :

banyaknya Z1, Z2, …….., Zn yang Zi


S ( Z1 ) =
n

d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar itu Lo.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan nilai Lo

dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar XIX (II) untuk taraf nyata 0.05.

Kriterianya adalah : - Terima hipotesis jika Lo < Lά = normal - Tolak


35

hipotesis jika Lo > Lά = Tidak normal

4. Menghitung Homogenitas Dua Varian

a. Menghitung varian, dengan rumus:

Vb
F=
Vk

Keterangan : F = varian yang dicari

vb = varian terbesar

vk = varian terkecil

b. Menentukan derajat kebebasan, dengan rumus:

db1 = n1 – 1

db2 = n2 – 1

Keterangan : db1 = derajat kebebasan pembilang

db2 = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variannya besar

n2 = ukuran sampel yang variannya kecil

c. Untuk mencari nilai F diperoleh dari tabel

d. Menentukan homogenitas

Kriteria pengujian dengan menggunakan distribusi F dengan taraf

nyata () = 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = n1 – 1 , apabila F hitung lebih

kecil atau sama dengan F tabel, ( F < F ½  ( v1 – v2 ), maka data tes itu

homogen, untuk nilai F lainnya ditolak.

5. Uji Signifikansi (Uji Peningkatan) dua variabel dengan Menggunakan Tes t

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk

menguji hipotesis dilakukan dengan uji t. Adapun perhitungan menggunakan


36

tes t dengan rumus sebagai berikut :

X `1 − X 2 (n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2


t= ; sdg =
1 1 n1 + n 2 − 2
sdg +
n1 n 2

Keterangan : S1 = varian kelompok A

S2 = varian kelompok B

sdg = varian gabungan yang dicari

Kriteria pengujian :

Diterima hipotesis 0 jika didapat -t1 – ½  < t < t1 – ½ , dimana t1 – ½ 

didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan = n1 + n2 dan peluang

(1 – ½) taraf nyata (  ) = 0,0

H. Hipotesis Statistika

Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut :

H0 : µ1 ≤ µ2

Artinya terima hipotesis nol bila rata-rata tes akhir lebih kecil dari rata-rata

hasil tes awal

H1 : µ1 > µ2

Artinya terima hipotesis satu bila rata-rata tes akhir lebih besar dari rata-

rata hasil tes awal


37

Keterangan

µ1 = rata-rata nilai post-tes

µ2 = rata-rata nilai pre-tes


BAB IV

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

AZHAR GUNAWAN
A. Deskripsi data

Hasil dari pengumpulan data dari tes kemudian diolah agar memberikan

jawaban pada masalah penelitian yang diajukan. Berikut proses pengolahan data

yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistika. Setelah data

terkumpul penulis menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku. Hasil

penghitungan nilai rata-rata dan simpangan baku dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.1
Hasil Penghitungan Rata-Rata Dan Simpangan Baku

PERIODE SIMPANGAN
KELOMPOK RATA-RATA
TES BAKU
Tes Awal 29.56 4.93
Kelompok A
Tes Akhir 56.78 4.71
Tes Awal 29.50 4.59
Kelompok B
Tes Akhir 55.28 5.19

Berdasarkan tabel di atas dikemukakan :

Pada kelompok A (media audio visual), rata-rata hasil tes awal sebesar 29.56 dan

rata-rata tes akhir sebesar 56.78. Sedangkan simpangan baku hasil tes awal

sebesar 4.93 dan simpangan baku tes akhir sebesar 4.71

Pada kelompok B (model pembelajaran langsung), rata-rata hasil tes awal sebesar

29.50 dan tes rata-rata tes akhir sebesar 55.28. Sedangkan simpangan baku hasil

tes awal sebesar 4.59 dan simpangan baku tes akhir sebesar 5.19.

38
39

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Pengujian Normalitas

Setelah diketahui hasil penghitungan nilai rata-rata dan simpangan baku

dari masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah melakukan

pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan uji kenormalan

Liliefors yaitu uji non parametrik. Sebelum menghitung harga-harga yang

dibutuhkan dalam uji kenormalan liliefors, terlebih dahulu ditetapkan hipotesis.

Dalam hal ini ditetapkan hipotesis nol yaitu : tidak ada perbedaan hasil antara

media audio visual dan model pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan

smash dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4.

Sampel berasal dari populasi dengan berdistribusi normal. Untuk

menerima atau menolak hipotesis nol caranya membandingkan nilai L hitung (Lo)

dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel uji liliefors.

Tabel 4.2
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tes Awal Dan Tes Akhir Kelompok A
Dan B

L Daftar
Kelompok Periode Tes Lo Hitung Hasil
0.05: 18
Tes Awal 0.099 0.200 Normal
Kelompok A
Tes Akhir 0.103 0.200 Normal
Tes Awal 0.110 0.200 Normal
Kelompok B
Tes Akhir 0.123 0.200 Normal

Berdasarkan pada tabel 4.2 tersebut di atas dapat dikemukakan :

1) Pada kelompok A (media audio visual), diperoleh Lo hitung tes awal sebesar

0.099 dan diperoleh Lo hitung tes akhir sebesar 0.103 dari penghitungan

diketahui bahwa nilai Lo hitung untuk tes awal dan ts akhir tersebut lebih
40

kecil dari L tabel 0.200. Maka dapat disimpulkan bahwa data tes awal dan tes

akhir kelompok A berdistribusi normal.

2) Pada kelompok B (model pembelajaran langsung), diperoleh Lo hitung tes

awal sebesar 0.110 dan diperoleh Lo hitung tes akhir sebesar 0.123 dari

penghitungan diketahui bahwa nilai Lo hitung untuk tes awal dan tes akhir

tersebut lebih kecil dari L tabel 0.200. Maka dapat disimpulkan bahwa data tes

awal dan tes akhir kelompok B berdistribusi normal.

2. Pengujian Homogenitas

Setelah dilakukan pengujian normalitas selanjutnya dilakukan pengujian

homogenitas data dari masing-masing variabel, hasilnya dapat dilihat pada tabel

4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3
Penghitungan Uji Homogenitas Hasil Pembelajaran Kelompok A Dan
Kelompok B

Kelompok F Hitung F Tabel Hasil

Kelompok A 1.09 2.94 Homogen

Kelompok B 1.28 2.94 Homogen

Kriteria pengujian uji homogenitas adalah :

Terima Ho jika F (1-1/2 ά ) (n1 – 1) < F < F ½ ά) (n1-1) : (n2-1) untuk

taraf nyata ά 0.05 dan dk pembilang = n1-1 dan dk penyebutnya n2-1.

Dari hasil penghitungan tabel 4.4 di atas, dikemukakan :

Nilai F hitung pada peningkatan hasil pembelajaran didapatkan F hitung

kelompok A = 1.09 dan F hitung kelompok B = 1.28 lebih kecil daripada F tabel
41

0.05 (20:20) yaitu = 2.94 (karena F tabel untuk (17 : 17) tidak ada), maka

hipotesis dapat diterima, dengan kata lain dapat penulis simpulkan bahwa

distribusi data tes awal dan tes akhir tersebut mempunyai variansi yang homogen.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Pada penghitungan uji hipotesis digunakan pendekatan uji perbedaan dua

rata-rata tujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media audio visual

dan model pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash dalam

permainan bola voli di SDN Peninggilan 4. Hasil penghitungan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Penghitungan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil Pembelajaran Kelompok A
Dan Kelompok B

Rata-rata Simpangan t t Tabel


Kelompok Periode Tes Hasil
(X) Baku (S) hitung (B) 0.95 (17)
Tes Awal 29.56
A 7.59 15.22 1.74 Signifikan
Tes Akhir 56.78
Beda 27.22
Tes Awal 29.50
B 5.56 19.68 1.74 Signifikan
Tes Akhir 55.28
Beda 25.78

Kriteria pengujian :

Tolak hipotesis nol (H0) , jika t hitung lebih besar dari pada t tabel (t hitung >t

tabel ) dengan (1-α); dk n-1 atau terima H0 , jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel (t

hitung < t tabel (1-α); dk n-1. Atau dengan kata lain bila t hitung lebih besar dari pada t

tabel maka hipotesis alternatif di terima dan bila t hitung lebih kecil dari pada t tabel

maka alternatif hipotesis ditolak.


42

Dari hasil penghitungan dan analisis data berdasarkan tabel di atas :

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa t hitung kelompok A yaitu media

audio visual sebesar 15.22 berada di luar daerah t tabel pada tingkat kepercayaan

0.95% dan derajat kebebasan = 17 yaitu 1.74, maka dengan demikian yaitu media

audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil keterampilan

smash.

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa t hitung kelompok B sebesar

19.68 berada diluar daerah t tabel pada tingkat kepercayaan 0.95% dan derajat

kebebasan = 17 yaitu 1.74 maka dengan demikian yaitu model pembelajaran

langsung memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil keterampilan smash.

Berdasarkan data di atas, terdapat perbedaan hasil pembelajaran yang

signifikan antara kelompok A media audio visual sebesar 27.22 dan hasil model

pembelajaran langsung sebesar 25.78 (27.22 > dari 25.78) maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil pembelajaran yang lebih signifikan

pada media audio visual dibandingkan model pembelajaran langsung dalam

permainan bola voli di SDN Peninggilan 4.

Tabel 4.5
Hasil Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Pembelajaran
Kelompok A Dan Kelompok B

Rata-rata Simpangan t Tabel


Kelompok t Hitung Hasil
(X) Baku (S) 0.95(40)
A 27.22 7.59
1.94 1.68 Signifikan
B 25.78 5.56
43

Dari hasil penghitungan terlihat bahwa perbedaan rata-rata antara tes awal

dan tes akhir terjadi secara signifikan terhadap kelompok A (media audio visual)

27.22 dibandingkan dengan rata-rata kelompok B (model pembelajaran langsung)

25.78 terhadap hasil keterampilan smash dalam permainan bola voli di SDN

Peninggilan 4. Hasil penghitungan t perbandingan perbedaan dua hasil

pembelajaran 1.94 lebih besar dari ttabel 1.68. Dengan demikian kita bisa menolak

hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil pembelajaran antara

media audio visual dan model pembelajaran langsung (hipotesis nol) dan

menerima hipotesis yang menyatakan media audio visual memberikan hasil yang

lebih signifikan dibandingkan model pembelajaran langsung terhadap hasil

keterampilan smash dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat

didengar, seperti film bersuara, video, televisi, dan sound slide42. Contoh dari

media audio-visual adalah program video/televisi pendidikan, video/televisi

instruksional, dan program slide suara (sound slide)43.

Adapun kelebihan media audio visual:


8) Film dan vidio dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
9) Film dan vidio dapat menggambarkan suatu proses secara tepat
yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
10) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi film dan video
menanamkan sikap-sikap dan segi afektif lainnya.

42 Ibid., h. 47
43
Rusman. Model –Model Pembelajaran. (Depok: PT Raja grafindo Persada, 2017) h.63
44

11) Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif


dapatmengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompoksiswa.
12) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahayajika
dilihat secara langsung.
13) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar
ataukelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun homogeny
maupun perorangan.
14) Film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu
dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.

Model pembelajaran langsung menurut Anonim dalam Dini Rosdiana

merupakan “suatu model pengajaran yang menuntut guru sebagai model yang

menarik bagi siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi selangkah”44.

Model pembelajaran langsung atau direct instruction adalah pembelajaran

yang menekankan pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan

mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1)

transformasi dan keterampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorentasi pada

tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstruktur; (4) lingkungan

belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai

penyampaian informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan

berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan

sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural

(pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif

(pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau

44 Anonim dalam Dini Rosdiana. Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. (Bandung : Alfabeta, 2016) h.1


45

generalisasi)45.

Berdasarkan hasil temuan di atas maka ditemukan bahwa kelompok A

yaitu siswa dengan media audio visual dari hasil perbandingan rata-rata tes awal

dan tes akhir. Tes akhir memiliki pengaruh yang lebih besar dan signifikan dari

pada tes awal dengan hasil t hitung sebesar 15.22. Begitu pula pada kelompok B

yaitu siswa dengan model pembelajaran langsung dari hasil perbandingan rata-

rata tes awal dan tes akhir. Tes akhir memiliki pengaruh yang lebih besar dan

signifikan dari pada tes awal dengan hasil t hitung sebesar 19.68.

Sedangkan pada penghitungan perbedaan hasil rata-rata tes awal dan tes

akhir dari ke dua kelompok, lebih besar terjadi pada kelompok A yaitu media

audio visual dari pada kelompok B yaitu model pembelajaran langsung (27.22 >

25.78). Setelah diuji dengan pengujian hipotesis ternyata perbedaan rata-rata

tersebut signifikan dengan hasil penghitungan t hitung yaitu 1.94 lebih besar dari

ttabel 1.68.

45 Anissatul Mufarokah, Strategi & Model-Model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung

Press, 2018), h. 100-101


BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan serta penghitungan dan

analisis data dari hasil pengukuran, maka pada bagian ini penulis dapat

mengemukakan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada kelompok A, setelah diberikan perlakuan media audio visual

memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil keterampilan smash

dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4.

2. Pada kelompok B, setelah diberikan perlakuan model pembelajaran langsung

memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil keterampilan smash

dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4.

3. Kelompok A yang diberikan perlakuan media audio visual memberikan

pengaruh yang lebih besar dan signifikan dibandingkan dengan kelompok B

yang diberikan perlakuan model pembelajaran langsung terhadap hasil

keterampilan smash dalam permainan bola voli di SDN Peninggilan 4 dengan

hasil penghitungan t hitung yaitu 1.94 lebih besar dari ttabel 1.68.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, yaitu media audio visual dan model

pembelajaran langsung terhadap hasil keterampilan smash pada permainan bola

voli SDN Peninggilan 4, maka penulis sarankan :

46
47

1. Kepada para pengajar dan pembina olahraga khususnya permainan bola voli,

bahwa di dalam memberikan materi pembelajaran hendaknya diberikan variasi

media audio visual dan model pembelajaran langsung, karena dari ke dua

program pembelajaran tersebut secara langsung mendukung dalam

meningkatkan hasil keterampilan smash siswa dalam permainan bola voli di

SDN Peninggilan 4.

2. Sehubungan dengan adanya keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian

ini, dianjurkan kepada rekan-rekan mahasiswa terutama jurusan PJKR untuk

melakukan penelitian lebih lanjut, dengan permasalahan yang lebih luas dan

sampel yang lebih banyak lagi.

C. Implikasi

Berdasarkan hasil temuan di atas maka implikasi temuan ini terhadap

pempembelajaranan penjas terutama dalam upaya meningkatkan hasil

keterampilan smash dalam permainan bola voli, sebaiknya menggunakan media

audio visual dari pada model pembelajaran langsung karena terbukti lebih

signifikan pengaruhnya. Media audio visual membuat siswa lebih mudah

memahami materi pelajaran karena bisa dilihat secara langsung dan bisa diulang-

ulang. Siswa bisa mengambil contoh secara langsung kemudian mempraktekan

dalam proses pembelajaran.


48

Daftar Pustaka

Akhmad Sudrajad. (2019). Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung: Refika


Aditama)

Aim Hariono. (2018). Metode Melatih Fisik Pencak Silat. (Yogyakarta: Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta)

Anissatul Mufarokah, (2018). Strategi & Model-Model Pembelajaran,


(Tulungagung: STAIN Tulungagung Press)

Anonim dalam Dini Rosdiana. (2016). Model Pembelajaran Langsung dalam


Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. (Bandung : Alfabeta).

Arikunto, (2016). Metodologi Penelitian. (Jakarta : Rineka Cipta)

Arikunto. (2018). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT.


Rineka Cipta)

Arsyad, (2017). Karakteristik Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja


GarfindoPerasada)

Bonnie Robinson, (2017). Bola Voly Bimbingan, Petunjuk dan Teknik Bermain.
(Semarang. Dahara Prize Semarang.)

Dieter Beuthelstah. (2017). Belajar Bermain Bola Volley. (Bandung:Rosdakarya)

Good dan scates, (2019) Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif (Semarang: Dahara
Prize)

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2017) Belajar dengan Pendekatan


PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,
Menarik. (Jakarta: Bumi Aksara)

Mardalis, (2019). Metode Penelitian. (Semarang: Jembar)

M. Yunus. (2017) Olahraga Pilihan Bola Voli. (Jakarta:Depdikbud)

Munandar. (2019). Pengembangan kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka


Cipta)

Nurhasan. (2018). Test dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. (Bandung:


Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan
Indonesia)
49

Nuril Ahmadi, (2017). Panduan Olahraga Bola Voli. (Surakarta: Era Pustaka
Utama)

PBVSI, (2018). Peraturan Permainan Bola Voli. (Jakarta: Ghalia Indonesia)

Rendi Nuryadi. (2019). Pengaruh Pembelajaran Direct Instruction Terhadap


Minat Dan Keterampilan Passingstopping Pada Pembelajaran Sepakbola.
(Bandung: Perpustakaan.upi.edu)

Roy Killen. (2019). Effectives Teaching Strategies, Lesson from Research and
Practice. (Australia: Social Scien Press)

Rusman. (2017). Model –Model Pembelajaran. (Depok: PT Raja grafindo


Persada)

Sajoto. (2018). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam


Olahraga. (Semarang: Dahara Prize)

Sarumpaet. (2016). Permainan Besar. (Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pembinaan


Tenaga Kependudukan)

Sudirman. (2017). Petunjuk Umum Melatih Bola Voli. (Medan : Unimed)

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). (Bandung: Alfabeta)
50

LAMPIRAN 1
RANCANGAN PERLAKUAN

KELOMPOK A
PROGRAM MEDIA AUDIO VISUAL

Pertemuan Hari/tanggal Materi latihan Waktu Keterangan


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
2,3,4 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
60 menit
▪ Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar smash
(awalan, tolakan, lompatan, gerakan memukul bola,
mendarat) dengan koordinasi yang baik.
▪ Siswa bersama-sama melihat dan mempelajari teknik
gerakan smash yang terdapat dalam video/gambar
▪ Siswa yang masih belum paham dan mengerti mengenai
teknik gerakan smash dibantu oleh rekannya yang sudah
terampil dalam memperbaiki kesalahan gerakannya
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ Koreksi dan relaksasi
5,6,7 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti

▪ Latihan teori dan praktek teknik memukul bola


menggunakan berbagai bagian tangan 60 menit
▪ Siswa sudah memahami kemudian melanjutkan latihan
teori dan teknik gerakan kaki pada saat melakukan awalan
lompatan
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
arah pantulan tetap
▪ Siswa bersama-sama melihat dan mempelajari teknik
gerakan smash yang terdapat dalam video/gambar
▪ Siswa dibawa kelapangan untuk mempraktekkan setiap
gerakan smash sesuai dengan apa yang telah mereka
saksikan dalam video/gambar secara bersama-sama
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
51

8,9,10 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan


Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti

▪ Melanjutkan pembelajaran teknik lompatan dan teknik


memukul bola kemudian sikap akhir
▪ Siswa melanjutkan belajar smash secara bergantian
dengan memantul-mantulkan bola ke arah tembok 60 menit
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
arah pantulan berubah-ubah
▪ Siswa mulai mempraktekkan gerakan smash disesuaikan
dengan gambar atau video yang disaksikan bersama-sama
▪ Siswa dibawa kelapangan untuk mempraktekkan setiap
gerakan smash sesuai dengan dengan gambar/video yang
disaksikan secara bersama-sama
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
11,12,13 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti

▪ Mencoba pertandingan bola voli setelah dibagi menjadi


beberapa tim
▪ Melakukan peragaan teknik smash melewati net dengan
melakukan awalan lompatan (5x) dengan sasaran tetap 60 menit
▪ Guru melakukan koreksi dan evaluasi setiap gerakan
siswa dalam melakukan smash
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
kaki lurus
▪ Siswa mencoba mempraktekkan setiap gerakan yang ada
dalam media audio visual tersebut seperti (awalan,
tolakan, lompatan, gerakan memukul bola, mendarat)
dengan koordinasi yang baik
▪ Siswa sudah mulai mengerti dan mencoba melakukan
pukulan smash secara bergantian dengan arah pukulan 15 menit
berubah-ubah
C. Penutup

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
14 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
52

KELOMPOK B
PROGRAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Pertemuan Hari/tanggal Materi latihan Waktu Keterangan


1 Senin Tes Awal 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
2,3,4 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
60 menit
▪ Guru menjelaskan berbagai macam gerak pukulan dalam
bola voli
▪ Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar smash
(awalan, tolakan, lompatan, gerakan memukul bola,
mendarat) dengan koordinasi yang baik.
▪ Guru memperagakan gerakan smash dengan baik dan
benar
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ Koreksi dan relaksasi
5,6,7 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti

▪ Latihan teori dan praktek teknik memukul bola


menggunakan berbagai bagian tangan 60 menit
▪ Siswa sudah memahami kemudian melanjutkan latihan
teori dan teknik gerakan kaki pada saat melakukan awalan
lompatan
▪ Siswa memperagakan teknik smash sesuai dengan yang
telah dicontohkan
▪ Guru mengkoreksi setiap kesalahan gerakan
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
8,9,10 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti

▪ Melanjutkan pembelajaran teknik lompatan dan teknik


memukul bola kemudian sikap akhir
53

▪ Siswa melanjutkan belajar smash secara bergantian


dengan memantul-mantulkan bola ke arah tembok 60 menit
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
arah pantulan berubah-ubah
▪ Guru mengawasi dan sesekali memberikan arahan dan
koreksi
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
11,12,13 Selasa, kamis, sabtu A. Pendahuluan
Pukul 14.00 – 15.30 wib 15 menit
▪ Peregangan statis
▪ Peregangan dinamis
▪ Melakukan gerakan-gerakan menuju gerakan inti
B. Inti
60 menit
▪ Mencoba pertandingan bola voli setelah dibagi menjadi
beberapa tim
▪ Melakukan peragaan teknik smash melewati net dengan
melakukan awalan lompatan (5x) dengan sasaran tetap
▪ Guru melakukan koreksi dan evaluasi setiap gerakan
siswa dalam melakukan smash
▪ Variasi latihan smash perkenaan ke tembok dengan posisi
kaki lurus
C. Penutup 15 menit

▪ Peregangan statis
▪ koreksi dan relaksasi
14 Senin Tes Akhir 3 kali Lap. SDN
Pukul 14.00 – 15.30 wib Tes keterampilan smash Peninggilan
4
54

LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN (SEBELUM UJI COBA)

Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Smash


Sumber: Nurhasan (2013)

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Mulai mendekat ketika bola mencapai setengah dari perjalanan menuju siswa
2 Dua langkah terakhir adalah lengkah kanan dan langkah kiri pendek atau
melangkah untuk meloncat
3 Kedua tangan diayunkan ke belakang sampai setinggi pinggang
4 Berat tubuh bertumpu pada tumit, pindahkan berat badan ke jari kaki sambil
meloncat
5 Lengan diayunkan ke depan dan ke atas
Pelaksanaan 6 Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau seluruhnya
7 Pukul bola tepat di depan bahu pemukul
8 Pukul bola dengan telapak tangan bagian bawah yang terbuka
9 Pukul bola pada bagian belakang tengah, pergelangan tangan ditekuk dengan
sepenuh tenaga
10 Tangan mengarahkan pada bola pada bagian atas bola
Lanjutan 11 Mata mengawasi bola ketika memukul
(follow 12 Kembali ke lantai tanpa terjatuh
through) 13 Lutut ditekuk untuk meredam tenaga.
14 Jatuhkan lengan dengan penuh tenaga ke pinggul
15 Bola melampaui net
16 Bola masuk ke lapangan
17 Tubuh tidak menyentuh net
Total Skor 68

Kriteria Norma penilaian keterampilan gerak smash

Presentasi Rentang Skor Nilai


80-100% 54 - 68 Baik sekali
66-79% 45 - 54 Baik
56-65% 38 - 44 Cukup
41-55% 28 - 37 Kurang
0-40% 0 - 27 Kurang sekali
55

LAMPIRAN 3
HASIL UJI COBA INSTRUMEN

1. Uji Validitas
Uji coba instrument dilakukan kepada 10 orang subjek non sampel dengan
dilakukan tes
seperti yang akan dilakukan kepada sampel. Dari hasil tersebut dihitung validitas
dari tiap butir tes. Hasil uji validitas bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Subjek Uji Coba nilai r tabel


Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Hasil uji (17 ά=5%) kesimpulan
1 (X) 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 0.757 0.482 Valid
2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 34 0.945 0.482 Valid
3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 1 37 0.618 0.482 Valid
4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 1 29 0.721 0.482 Valid
5 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 32 0.636 0.482 Valid
6 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34 0.651 0.482 Valid
7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37 0.713 0.482 Valid
8 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 30 0.678 0.482 Valid
9 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 33 0.559 0.482 Valid
10 2 3 4 3 3 3 3 2 4 1 28 0.654 0.482 Valid
11 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 32 0.007 0.482 tidak Valid
12 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 39 0.318 0.482 tidak Valid
13 4 2 4 3 2 4 3 3 3 2 30 0.588 0.482 Valid
14 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 32 0.636 0.482 Valid
15 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 33 0.849 0.482 Valid
16 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 36 0.832 0.482 Valid
17 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34 0.651 0.482 Valid
(Y) 63 60 68 54 60 63 54 51 55 40

Dari tabel di atas diketahui ada butir kriteria tes yang tidak valid yaitu butir
kriteria nomor 11 dan 12. Kriteria tersebut kemudian diganti dengan kriteria yang
baru. Hasil perbaikan instrumen bisa dilihat pada tabel di bawah ini

No Kriteria sebelum uji coba Kriteria setelah uji coba


11 Mata mengawasi bola ketika Bola dilihat ketika melakukan
memukul gerak memukul
12 Kembali ke lantai tanpa terjatuh Kaki kembali menginjak tanah
tanpa terjatuh
56

Contoh Penghitungan uji validitas untuk kriteria nomor 1

NO X Y X2 Y2 XY
1 4 63 16 3969 252
2 4 60 16 3600 240
3 4 68 16 4624 272
4 4 54 16 2916 216
5 4 60 16 3600 240
6 4 63 16 3969 252
7 4 54 16 2916 216
8 3 51 9 2601 153
9 4 55 16 3025 220
10 3 40 9 1600 120
 38 568 146 32820 2181
 2
1444 322624

n XY − ( X )(Y )
rXY =
N X 2

− ( X ) N Y 2 − (Y )
2 2

10 2181 - 38 568
=
10 146 1444 10 32820 322624

21810 - 21584
=
1460 - 1444 328200 - 322624

226
=
16 X 5576

226
=
89216

226
=
298.69048

= 0.757
57

2. Uji reliabilitas

Untuk mengukur keterandalan instrument dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas


dilakukan dengan menghitung data uji validitas kemudian dibagi dua menjadi
kelompok ganjil (X) dan kelompok genap (Y). hasil butir instrument yang tidak
valid tidak diikut sertakan dalam uji reliabilitas ini. Proses penghitungan uji
validitas bisa diliat pada tabel sebagai berikut:

No Soal Subjek Uji Coba Angket


Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok ganjil 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38
3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 1 37
5 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 32
7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37
9 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 33
13 4 2 4 3 2 4 3 3 3 2 30
15 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 33
17 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 34
(X) 30 30 32 26 30 30 26 25 26 19 274
Kelompok genap 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 34
4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 1 30
6 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 35
8 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 30
10 2 3 4 3 3 3 3 2 4 1 29
14 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 33
16 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 36
(Y) 25 24 28 21 24 25 21 18 23 14 228

Dari hasil tabel di atas, kemudian dimasukan ke dalam tabel bantu untuk
menghitung besar reliabilitas sebagai berikut:
X Y X2 Y2 XY
30 25 900 625 750
30 24 900 576 720
32 28 1024 784 896
26 21 676 441 546
30 24 900 576 720
30 25 900 625 750
26 21 676 441 546
25 18 625 324 450
26 23 676 529 598
19 14 361 196 266
 274 223 7638 5117 6242
 75076
2
49729
58

Dari tabel di atas, dimasukan ke dalam rumus berikut:


n XY − ( X )(Y )
rXY =
N X 2

− ( X ) N Y 2 − (Y )
2 2

10 6242 - 274 223
10 7638 75076 10 5117 49729

62420 - 61102
76380 - 75076 51170 - 49729

1318
1304 X 1441

1318
1879064

1318
1370.78955

0.961

Kemudian dimasukan ke dalam rumus berikut:


2 X rxy
rxy =
1 + rxy
2X 0.961
=
1+ 0.961

1.922
=
1.961

= 0.98

Nilai uji reliabilitas adalah 0.98 berarti tingkat reliabilitas instrument tersebut
sangat tinggi. Sehingga instrument tersebut bisa digunakan dalam proses
penelitian ini.

No Nilai r Interpretasi
a 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
b 0,61 – 0,80 Tinggi
c 0,41 – 0,60 Cukup
d 0,21 – 0,40 Rendah
e 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
59

LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENELITIAN (SEBELUM UJI COBA)

Kriteria Penilaian Keterampilan Teknik Smash


Sumber: Nurhasan (2013)

Tahapan KRITERIA PENILAIAN Nilai


Gerak 1 2 3 4
Persiapan 1 Mulai mendekat ketika bola mencapai setengah dari perjalanan menuju siswa
2 Dua langkah terakhir adalah lengkah kanan dan langkah kiri pendek atau
melangkah untuk meloncat
3 Kedua tangan diayunkan ke belakang sampai setinggi pinggang
4 Berat tubuh bertumpu pada tumit, pindahkan berat badan ke jari kaki sambil
meloncat
5 Lengan diayunkan ke depan dan ke atas
Pelaksanaan 6 Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau seluruhnya
7 Pukul bola tepat di depan bahu pemukul
8 Pukul bola dengan telapak tangan bagian bawah yang terbuka
9 Pukul bola pada bagian belakang tengah, pergelangan tangan ditekuk dengan
sepenuh tenaga
10 Tangan mengarahkan pada bola pada bagian atas bola
Lanjutan 11 Bola dilihat ketika melakukan gerak memukul
(follow 12 Kaki kembali menginjak tanah tanpa terjatuh
through) 13 Lutut ditekuk untuk meredam tenaga.
14 Jatuhkan lengan dengan penuh tenaga ke pinggul
15 Bola melampaui net
16 Bola masuk ke lapangan
17 Tubuh tidak menyentuh net
Total Skor 68

Kriteria Norma penilaian keterampilan gerak smash

Presentasi Rentang Skor Nilai


80-100% 54 - 68 Baik sekali
66-79% 45 - 54 Baik
56-65% 38 - 44 Cukup
41-55% 28 - 37 Kurang
0-40% 0 - 27 Kurang sekali
60

LAMPIRAN 5
DATA HASIL TES AWAL
kelompok A
Kriteria penampilan teknik
No Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ABDUL GONI 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 37
2 AHMAD ROVICKY 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36
3 AYU NOVI RAHAYUNITIA 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 27
4 AYU NURFADILAH 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 25
5 CICA PURWATI 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 30
6 DESI KOMALIYAH 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 32
7 DICKY NUGRAHA 1 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 33
8 DIKI HERMAWAN 2 2 2 2 4 1 2 2 1 3 2 2 2 1 3 3 2 36
9 ENJANG SOPANDI 1 2 1 1 1 3 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 2 29
10 HANDAYANI 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 22
11 IMAS RAHMASARI 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34
12 KARSITA 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 34
13 LUSI MILANSARI 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 27
14 NUNUNG NURHAYATI 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 32
15 RISTATI 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 23
16 SONY TAUFAN HAMBALI 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 23
17 VIA AYU NOVIANTI 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 24
18 YUSUP WAHYUDIN 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 28
jumlah 29 37 30 27 36 29 33 29 28 37 31 29 30 30 32 34 31 532
kelompok B
Kriteria penampilan teknik
No Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 FIKRIYAH HAKIM 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 25
2 IRA ELI SAFITRI 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 30
3 MUHAMAD IRFAN 2 2 1 1 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 37
4 PUTRI DYANA 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35
5 RUDI HARTONO 1 1 2 4 2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 30
6 SUHERIN 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 24
7 WIDA YANTI 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 34
8 ADINDA INDAH MAWARNI 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34
9 CICIH CAHYATI 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 25
10 EKO GUSTIANA 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 35
11 ICEU TRIA HANDAYANI 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 26
12 LINA AFIFAH RAHMAYANTI 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 3 1 1 2 3 1 1 28
13 ANGGADEWI PUTRI RAYANI 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 22
14 DEDE MANSUR 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 34
15 DODI JAYA SUKMARA 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 30
16 HENI HENDRIYANI 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 24
17 JAMARUDIN 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 31
18 NELA NURSOLEHA 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 27
jumlah 28 34 29 34 33 29 33 29 25 35 35 30 28 34 35 32 28 531
61

DATA HASIL TES AKHIR


kelompok A
Kriteria penampilan teknik
No Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ABDUL GONI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
2 AHMAD ROVICKY 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 54
3 AYU NOVI RAHAYUNITIA 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 64
4 AYU NURFADILAH 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 61
5 CICA PURWATI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
6 DESI KOMALIYAH 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 64
7 DICKY NUGRAHA 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
8 DIKI HERMAWAN 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 58
9 ENJANG SOPANDI 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 56
10 HANDAYANI 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 58
11 IMAS RAHMASARI 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 53
12 KARSITA 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 60
13 LUSI MILANSARI 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 3 1 47
14 NUNUNG NURHAYATI 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 60
15 RISTATI 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 59
16 SONY TAUFAN HAMBALI 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 4 3 55
17 VIA AYU NOVIANTI 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 60
18 YUSUP WAHYUDIN 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 59
jumlah 58 63 60 61 64 58 58 60 62 63 55 58 59 63 61 60 59 1022
kelompok B
Kriteria penampilan teknik
No Nama Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 FIKRIYAH HAKIM 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 59
2 IRA ELI SAFITRI 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 55
3 MUHAMAD IRFAN 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 65
4 PUTRI DYANA 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 2 4 4 4 3 54
5 RUDI HARTONO 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 59
6 SUHERIN 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 40
7 WIDA YANTI 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 52
8 ADINDA INDAH MAWARNI 4 4 4 4 2 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 59
9 CICIH CAHYATI 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 57
10 EKO GUSTIANA 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 57
11 ICEU TRIA HANDAYANI 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 3 4 3 4 4 58
12 LINA AFIFAH RAHMAYANTI 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 53
13 ANGGADEWI PUTRI RAYANI 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 56
14 DEDE MANSUR 4 4 3 4 2 4 2 2 4 3 4 4 3 2 2 4 3 54
15 DODI JAYA SUKMARA 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4 54
16 HENI HENDRIYANI 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 49
17 JAMARUDIN 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 55
18 NELA NURSOLEHA 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 59
jumlah 59 59 55 63 57 59 53 56 60 62 55 56 59 62 58 60 62 995
62

PENGHITUNGAN SIMPANGAN BAKU DAN RATA_RATA


KELOMPOK A
Tes Tes Tes
Beda (B) Tes Awal
(X2-X1) ( X B − X B ) ( X B − X B )
No Nama Awal Akhir 2 Akhir
(X1)²
(X1) (X2) (X2)²
1 ABDUL GONI 37 51 14 -13.22 174.7684 1369 2601
2 AHMAD ROVICKY 36 54 18 -9.22 85.0084 1296 2916
3 AYU NOVI RAHAYUNITIA 27 64 37 9.78 95.6484 729 4096
4 AYU NURFADILAH 25 61 36 8.78 77.0884 625 3721
5 CICA PURWATI 30 51 21 -6.22 38.6884 900 2601
6 DESI KOMALIYAH 32 64 32 4.78 22.8484 1024 4096
7 DICKY NUGRAHA 33 52 19 -8.22 67.5684 1089 2704
8 DIKI HERMAWAN 36 58 22 -5.22 27.2484 1296 3364
9 ENJANG SOPANDI 29 56 27 -0.22 0.0484 841 3136
10 HANDAYANI 22 58 36 8.78 77.0884 484 3364
11 IMAS RAHMASARI 34 53 19 -8.22 67.5684 1156 2809
12 KARSITA 34 60 26 -1.22 1.4884 1156 3600
13 LUSI MILANSARI 27 47 20 -7.22 52.1284 729 2209
14 NUNUNG NURHAYATI 32 60 28 0.78 0.6084 1024 3600
15 RISTATI 23 59 36 8.78 77.0884 529 3481
16 SONY TAUFAN HAMBALI 23 55 32 4.78 22.8484 529 3025
17 VIA AYU NOVIANTI 24 60 36 8.78 77.0884 576 3600
18 YUSUP WAHYUDIN 28 59 31 3.78 14.2884 784 3481
Jumlah ( ∑ ) 532 1022 490 0 979.1112 16136 58404
Rata-rata (X ) 29.56 56.78 27.22 Jumlah ( ∑X1,X2 )² 283024 1044484

Perhitungan Rata-Rata :
1. Tes Awal
=
 X 1
=
532
= 29.56
n 18
2. Tes Akhir
=
X 2
=
1022
= 56.78
n 18
3. Beda
= X B =
490
= 27.22
n 18

Perhitungan simpangan baku


1. Tes Awal ( Xi − X ) 2
= S= = 4.93
n −1
2. Tes Akhir ( Xi − X ) 2
= S= = 4.71
n −1
3. Beda ( X B − X B ) 2
= SB = = 7.59
n −1
63

PENGHITUNGAN SIMPANGAN BAKU DAN RATA_RATA


KELOMPOK A
Tes
Tes Awal Tes Akhir Beda (B) Tes Akhir
No Nama
(X1) (X2) (X2-X1) ( X B − X B ) (X B − X B)
2 Awal
(X2)²
(X1)²
1 FIKRIYAH HAKIM 25 59 34 8.22 67.60 625 3481
2 IRA ELI SAFITRI 30 55 25 -0.78 0.60 900 3025
3 MUHAMAD IRFAN 37 65 28 2.22 4.94 1369 4225
4 PUTRI DYANA 35 54 19 -6.78 45.94 1225 2916
5 RUDI HARTONO 30 59 29 3.22 10.38 900 3481
6 SUHERIN 24 40 16 -9.78 95.60 576 1600
7 WIDA YANTI 34 52 18 -7.78 60.49 1156 2704
8 ADINDA INDAH MAWARNI 34 59 25 -0.78 0.60 1156 3481
9 CICIH CAHYATI 25 57 32 6.22 38.72 625 3249
10 EKO GUSTIANA 35 57 22 -3.78 14.27 1225 3249
11 ICEU TRIA HANDAYANI 26 58 32 6.22 38.72 676 3364
12 LINA AFIFAH RAHMAYANTI 28 53 25 -0.78 0.60 784 2809
13 ANGGADEWI PUTRI RAYANI 22 56 34 8.22 67.60 484 3136
14 DEDE MANSUR 34 54 20 -5.78 33.38 1156 2916
15 DODI JAYA SUKMARA 30 54 24 -1.78 3.16 900 2916
16 HENI HENDRIYANI 24 49 25 -0.78 0.60 576 2401
17 JAMARUDIN 31 55 24 -1.78 3.16 961 3025
18 NELA NURSOLEHA 27 59 32 6.22 38.72 729 3481
Jumlah ( ∑ ) 531 995 464 0.00 525.111111 16023 55459
Rata-rata 29.50 55.28 25.78 Jumlah ( ∑X1,X2 )² 281961 990025
383 0.00 482.63

Perhitungan Rata-Rata :
1. Tes Awal  X 1 531.00
= n
= = 29.50
18
2. Tes Akhir
=
X 2
=
995
= 55.28
n 18
3. Beda
= X B
=
464
= 25.78
n 18

Perhitungan simpangan baku


1. Tes Awal ( Xi − X ) 2
= S= = 4.59
n −1
2. Tes Akhir ( Xi − X ) 2
= S= = 5.19
n −1
3. Beda ( X B − X B ) 2
= SB = = 5.56
n −1
64

LAMPIRAN 6
PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS

UJI NORMALITAS TES AWAL KELOMPOK A

No X1 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 22 -1.53 0.437 0.063 0.056 0.007


2 23 -1.33 0.408 0.092 0.111 0.019
3 23 -1.33 0.408 0.092 0.167 0.075
4 24 -1.13 0.371 0.129 0.222 0.093
5 25 -0.92 0.321 0.179 0.278 0.099
6 27 -0.52 0.199 0.302 0.333 0.032
7 27 -0.52 0.199 0.302 0.389 0.088
8 28 -0.32 0.126 0.375 0.444 0.070
9 29 -0.11 0.044 0.456 0.500 0.044
10 30 0.09 0.036 0.536 0.556 0.020
11 32 0.49 0.188 0.688 0.611 0.077
12 32 0.49 0.188 0.688 0.667 0.021
13 33 0.70 0.226 0.726 0.722 0.004
14 34 0.90 0.288 0.788 0.778 0.010
15 34 0.90 0.288 0.788 0.833 0.045
16 36 1.31 0.402 0.902 0.889 0.013
17 36 1.31 0.402 0.902 0.944 0.042
18 37 1.51 0.435 0.935 1.000 0.066

Dari data di atas maka dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar
yaitu 0.099 dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk Liliefors untuk ukuran
sampel sebanyak 18 dengan ά = 0,05 maka, didapat L sebesar 0.200
Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel (Lo = 0.099 < L ά = 0.200), maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tes awal
kelompok A media audio visual distribusi tersebut Normal.
65

UJI NORMALITAS TES AWAL KELOMPOK B

No X1 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 22 -1.63 0.448 0.052 0.056 -0.004


2 24 -1.20 0.385 0.115 0.111 -0.004
3 24 -1.20 0.385 0.115 0.167 0.052
4 25 -0.98 0.332 0.169 0.222 0.054
5 25 -0.98 0.332 0.169 0.278 0.110
6 26 -0.76 0.276 0.224 0.333 0.109
7 27 -0.54 0.205 0.295 0.389 0.094
8 28 -0.33 0.129 0.371 0.444 0.073
9 30 0.11 0.044 0.544 0.500 0.044
10 30 0.11 0.044 0.544 0.556 0.012
11 30 0.11 0.044 0.544 0.611 0.067
12 31 0.33 0.129 0.629 0.667 0.038
13 34 0.98 0.332 0.832 0.722 0.110
14 34 0.98 0.332 0.832 0.778 0.054
15 34 0.98 0.332 0.832 0.833 -0.001
16 35 1.20 0.364 0.864 0.889 0.025
17 35 1.20 0.364 0.864 0.944 0.080
18 37 1.63 0.448 0.948 1.000 0.052

Dari data di atas maka dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar
yaitu 0.110 dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk Liliefors untuk ukuran
sampel sebanyak 18 dengan ά = 0,05 maka, didapat L sebesar 0.200
Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel. (Lo = 0.110 < L ά = 0.200), maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tes awal
kelompok B model pembelajaran langsung distribusi tersebut “Normal”
66

UJI NORMALITAS TES AKHIR KELOMPOK A

No X2 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 47 -2.08 0.481 0.019 0.056 0.037


2 51 -1.23 0.391 0.109 0.111 0.002
3 51 -1.23 0.391 0.109 0.167 0.058
4 52 -1.01 0.344 0.156 0.222 0.066
5 53 -0.80 0.288 0.212 0.278 0.066
6 54 -0.59 0.222 0.278 0.333 0.055
7 55 -0.38 0.148 0.352 0.389 0.037
8 56 -0.17 0.068 0.433 0.444 0.012
9 58 0.26 0.103 0.603 0.500 0.103
10 58 0.26 0.103 0.603 0.556 0.047
11 59 0.47 0.181 0.681 0.611 0.070
12 59 0.47 0.181 0.681 0.667 0.014
13 60 0.68 0.252 0.752 0.722 0.030
14 60 0.68 0.252 0.752 0.778 0.026
15 60 0.68 0.252 0.752 0.833 0.081
16 61 0.90 0.288 0.788 0.889 0.101
17 64 1.53 0.437 0.937 0.944 0.007
18 64 1.53 0.437 0.937 1.000 0.063
Dari data di atas maka dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar
yaitu 0.103 dengan bantuan table nilai kritis L untuk Liliefors untuk ukuran
sampel sebanyak 18 dengan ά = 0,05 maka, didapat L sebesar 0.200.
Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel (Lo = 0.103 < L ά = 0.200), maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tes akhir
kelompok A media audio visual distribusi tersebut Normal.
67

UJI NORMALITAS TES AKHIR KELOMPOK B

No X2 Zi Tabel Z F(Zi) S (Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 40 -2.94 0.498 0.002 0.056 0.054


2 49 -1.21 0.387 0.113 0.111 0.002
3 52 -0.63 0.236 0.264 0.167 0.097
4 53 -0.44 0.170 0.330 0.222 0.108
5 54 -0.25 0.099 0.401 0.278 0.123
6 54 -0.25 0.099 0.401 0.333 0.068
7 54 -0.25 0.099 0.401 0.389 0.012
8 55 -0.05 0.020 0.480 0.444 0.036
9 55 -0.05 0.020 0.480 0.500 0.020
10 56 0.14 0.056 0.556 0.556 0.000
11 57 0.33 0.129 0.629 0.611 -0.018
12 57 0.33 0.129 0.629 0.667 0.038
13 58 0.52 0.199 0.699 0.722 0.024
14 59 0.72 0.264 0.764 0.778 0.014
15 59 0.72 0.264 0.764 0.833 0.069
16 59 0.72 0.264 0.764 0.889 0.125
17 59 0.72 0.264 0.764 0.944 0.180
18 65 1.87 0.469 0.969 1.000 0.031

Dari data di atas maka dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar
yaitu 0.123 dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk Liliefors untuk ukuran
sampel sebanyak 18 dengan ά = 0,05 maka, didapat L sebesar 0.200.
Oleh karena Lhitung lebih kecil dari L tabel (Lo = 0.123 < L ά = 0.200), maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa data dari tes
akhir kelompok B model pembelajaran langsung distribusi nilai kelompok
tersebut Normal.
68

UJI HOMOGENITAS DUA VARIANSI KELOMPOK A

Variansi Terbesar
F Hitung =
Variansi Terkecil
 n  X 12 − (  X 1 ) 2 
Variansi =  
 n ( n − 1) 
dimana :
X ,= nilai dari tes awal dan tes akhir
 ,= jumlah dari
n ,= jumlah sampel ,= 15
 X 12 tes awal ,= 16136
( X 1 ) 2 tes awal ,= 283024
 X 12 tes akhir ,= 58404
( X 1 ) 2 tes akhir ,= 1044484

Variansi Terbesar 24.26


F Hitung = ,=
Variansi Terkecil 22.18

F Hitung = 1.09

Untuk mencari F tabel untuk taraf nyata 0.05 (dk)

dk = n1-1 = 17
dk = n2-1 = 17

Maka di cari F 0.05 (20:20) = 2.94

Maka nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel atau 1.09 < 2.94
maka data tersebut "Homogen".
69

UJI HOMOGENITAS DUA VARIANSI KELOMPOK B

Variansi Terbesar
F Hitung =
Variansi Terkecil
 n  X 12 − (  X 1 ) 2 
Variansi =  
 n ( n − 1) 
dimana :
X ,= nilai dari tes awal dan tes akhir
 ,= jumlah dari
n ,= jumlah sampel 18
 X 12 tes awal ,= 16023
( X 1 ) 2 tes awal ,= 281961
 X 12 tes akhir ,= 55459
( X 1 ) 2 tes akhir ,= 990025

Variansi Terbesar 26.92


F Hitung = ,=
Variansi Terkecil 21.09

F Hitung = 1.28

untuk mencari F tabel untuk taraf nyata 0.05 (dk)

dk = n1-1 = 17
dk = n2-1 = 17

Maka di cari F 0.05 (20:20) = 2.94

Maka nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel atau 1.28 < 2.94
maka data tersebut "Homogen".
70

LAMPIRAN 7
PENGUJIAN HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS KELOMPOK A

B
t=
SB
n

( X B − X B ) 2
SB =
n −1
(X B − X B )2 = 979.11
n = 18

SB = 979.11
= 7.59
17

B =
B i = 490
= 27.22
n 18

27.22
t= = 15.22
7.59
18

Dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk (n2-1)= 17 dapat


diperoleh dari t tabel = 1.74 Oleh karena nilai t = 15.22 berada di luar batas
penerimaan hipotesis maka hipotesis nol ditolak, yang berarti kelompok A setelah
melakukan media audio visual menunjukkan peningkatan yang berarti
(signifikan).
71

UJI HIPOTESIS KELOMPOK B

B
t =
SB
n

( X B − X B ) 2
SB =
n −1
(X B − X B ) 2= 525.11
n = 18

SB = 525.11
= 5.56
17

B=
B i = 464
= 25.78
n 18

25.78
t= = 19.68
5.56
18

Dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk (n2-1)= 17 dapat diperoleh dari
t tabel = 1.74 Oleh karena nilai t = 19.68 berada di luar batas penerimaan hipotesis,
maka hipotesis nol ditolak, yang berarti kelompok B setelah melakukan model
pembelajaran langsung menunjukkan peningkatan yang berarti (signifikan).
72

UJI SIGNIFIKANSI PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN


KELOMPOK A DAN B

Harga-harga yang di peroleh :


a. Perbedaan Rata-rata tes kelompok A = 27.22
b. Perbedaan Rata-rata tes Kelompok B = 25.78
c. Simpangan Baku gabungan

X 1 − X 2
t =
1 1
sg +
n1 n2

(n1-1)S1 + (n1-1) S2 18-1 4.71 + 18-1 5.19


sg2 = =
(n1 + n2) – 2 (20 + 20) -2

17 4.71 + 17 5.19
=
34

80.07 + 88.23
=
34

168.30
=
34

sg2 = 4.95 sg = 4.95 2.22


27.22 - 25.78
t=
2.22 1 1
+
18 18
1.44
t=
0.74

t= 1.94

Dari daftar distribusi t dengan peluang 0,95 dan dk (n1+n2-2)= 34 tetapi


karena nilai untuk dk= 34 tidak ada maka digunakan untuk dk = 40 dapat
diperoleh nilai dari ttabel = 1.68 Oleh karena nilai thitung = 1.94 berada di luar batas
penerimaan hipotesis maka hipotesis nol ditolak, yang berarti kelompok A media
audio visual memiliki perbedaan hasil yang lebih signifikan dibandingkan hasil
dari kelompok B model pembelajaran langsung menunjukkan berbeda yang
berarti (signifikan).
73

LAMPIRAN 8
TABEL Z
Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359
0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0754
0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141
0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517
0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879
0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2023 0.2157 0.2190 0.2224
0.6 0.2258 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2518 0.1549
0.7 0.2580 0.2612 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852
0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2996 0.3023 0.3054 0.3078 0.3106 0.3133
0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389
1.00 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3534 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621
1.10 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3796 0.3810 0.3830
1.20 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015
1.30 0.4032 0.4019 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177
1.40 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4319
1.50 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4441
1.60 0.4452 0.4474 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4545
1.70 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4633
1.80 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4706
1.90 0.4713 0.4719 0.4726 0.4733 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4767
2.00 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4973 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4817
2.10 0.4821 0.4862 0.4830 0.4334 0.4838 0.4842 0.4346 0.4850 0.4854 0.4857
2.20 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.4890
2.30 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.4915
2.40 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936
2.50 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952
2.60 0.4053 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964
2.70 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.4974
2.80 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.4981
2.90 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4986
3.00 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.4990
3.10 0.4990 0.4991 0.4991 0.4991 0.4992 0.4492 0.4992 0.4992 0.4993 0.4993
3.20 0.4993 0.4993 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4995 0.4995 0.4995
3.30 0.4995 0.4995 0.4995 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4997
3.40 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997
3.50 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998
3.60 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998
3.70 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.80 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999
3.90 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000
74

LAMPIRAN 9
NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS

ukuran taraf nyata (α)


sampel 0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300


5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285
6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265
7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247
8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233
9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223
10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215
11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206
12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199
13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190
14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183
15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177
16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173
17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169
18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166
19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163
20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160
25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142
30 1.187 0.161 0.144 0.136 0.131

n > 30 1.031U 0.886 0.805 0.768 0.736


√n √n √n √n √n
75

LAMPIRAN 10
DAFTAR NILAI DISTRIBUSI t

t t t t t t t t t t
V 0.995 0.99 0.975 0.95 0.9 0.8 0.75 0.7 0.6 0.55
1 63.66 31.82 12.71 6.51 3.08 1.38 1.00 0.73 0.33 0.16
2 9.92 6.96 4.30 2.92 1.89 1.06 0.82 0.62 0.29 0.14
3 5.84 4.54 3.18 2.35 1.64 0.98 0.77 0.58 0.28 0.14
4 4.60 3.75 2.78 2.13 1.53 0.94 0.74 0.57 0.27 0.13
5 4.03 3.36 2.57 2.02 1.48 0.92 0.73 0.56 0.27 0.13
6 3.71 3.14 2.45 1.94 1.44 0.91 0.72 0.55 0.27 0.13
7 3.50 3.00 2.36 1.90 1.42 0.90 0.71 0.55 0.26 0.13
8 3.86 2.90 2.31 1.88 1.40 0.89 0.71 0.55 0.26 0.13
9 3.25 2.82 2.26 1.83 1.38 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
10 3.17 2.76 2.23 1.81 1.37 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
11 3.11 2.72 2.20 1.80 1.36 0.88 0.70 0.54 0.26 0.13
12 3.06 2.68 2.18 1.78 1.36 0.87 0.70 0.54 0.26 0.13
13 3.01 2.66 2.16 1.77 1.35 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
14 2.98 2.62 2.14 1.76 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
15 2.95 2.60 2.13 1.75 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
16 2.92 2.58 2.12 1.75 1.34 0.87 0.69 0.54 0.26 0.13
17 2.90 2.57 2.11 1.74 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
18 2.88 2.55 2.10 1.73 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
19 2.86 2.54 2.09 1.73 1.33 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
20 2.84 2.53 2.09 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
21 2.83 2.52 2.08 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
22 2.82 2.51 2.07 1.72 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
23 2.81 2.50 2.07 1.71 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
24 2.80 2.49 2.06 1.71 1.32 0.86 0.69 0.53 0.26 0.13
25 2.79 2.48 2.06 1.71 1.32 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
26 2.78 2.48 2.06 1.71 1.32 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
27 2.77 2.47 2.05 1.70 1.31 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
28 2.76 2.47 2.05 1.70 1.31 0.86 0.68 0.53 0.26 0.13
29 2.76 2.46 2.04 1.70 1.31 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
30 2.75 2.46 2.04 1.70 1.31 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
40 2.70 2.42 2.02 1.68 1.30 0.85 0.68 0.53 0.26 0.13
60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.30 0.85 0.68 0.53 0.25 0.13
120 2.62 2.36 1.98 1.66 1.29 0.85 0.68 0.53 0.25 0.13
0 2.58 2.33 1.96 1.65 1.28 0.84 0.67 0.52 0.25 0.13
76

LAMPIRAN 11
DAFTAR NILAI DISTRIBUSI F
V2=dk
penyebut 11 12 14 16 20 24 30 40
2.43 2.44 2.45 2.46 2.48 2.49 2.5 2.51
1
60.82 61.06 61.42 61.69 60.28 62.34 62.58 62.86
19.40 19.41 19.42 19.43 19.44 19.45 19.46 19.47
2
99.41 99.42 99.43 99.44 99.45 99.46 99.47 99.48
8.76 8.74 8.71 8.69 8.66 8.64 8.62 8.60
3
27.13 27.05 26.92 26.83 26.69 26.60 26.50 26.41
5.93 5.91 5.87 5.84 5.80 5.77 5.74 5.71
4
14.45 14.37 14.24 14.15 14.02 13.93 13.83 13.74
5 4.70 4.68 4.64 4.60 4.56 4.53 4.50 4.46
9. 96 9.89 9.77 9.68 9.55 9.47 9.38 9.29
3.96 3.92 3.87 3.84 3.81 3.77 3.75 3.72
6
7.60 7.57 7.52 7.49 7.44 7.41 7.38 7.34
3.60 3.57 3.52 3.49 3.44 3.41 3.38 3.34
7
6.54 6.47 6.35 6.27 6.15 5.07 5.98 5.90
3. 31 3.28 3.23 3.20 3.15 3.12 3.08 3.05
8
5.74 5.67 5.56 5.48 5.36 5.28 5.20 5.11
3.10 3.02 3.98 2.93 2.90 2.86 2.82 2.80
9
5.18 5.11 5.00 4.92 4.80 4.73 4.64 4.56
2.94 2.91 2.86 2.82 2.77 2.74 2.70 2.67
10
4.78 4.71 4.60 4.52 4.41 4.10 4.25 4.17
2.82 2.79 2.74 2.70 2.65 2.10 2.57 2.53
11
4.46 4.40 4.29 4.10 4.10 4.02 3.94 3.86
2.72 2.69 2.10 2.60 2.55 2.50 2.46 2.42
12
4.22 4.16 4.05 3.98 3.86 3.78 3.70 3.10
2.67 2.63 2.60 2.55 2.51 2.46 2.42 2.38
13
4.02 4.96 3.85 3.78 3.67 4.59 4.51 4.42
2.56 2.53 2.48 2.44 2.39 2.35 2.31 2.27
14
3.86 3.80 3.70 3.62 3.51 3.43 3.34 3.26
2.21 2.28 2.28 2.18 2.12 2.08 2.04 1.99
20
3.30 3.30 3.23 3.05 2.94 2.86 2.77 2.69
2.22 2.18 2.13 2.09 2.02 1.98 1.94 1.89
24
3.09 3.03 2.93 2.85 2.74 2.66 2.58 2.49
2.20 2.16 2.11 2.06 2.00 1.96 1.92 1.87
25
3.03 2.99 2.89 2.81 2.70 2.81 2.54 2.45
2.14 2.10 2.05 2.00 1.94 1.90 1.85 1.80
29
2.92 3.87 2.77 2.68 2.57 2.49 2.41 2.32
2.12 2.09 2.04 1.19 1.93 1.89 1.84 1.79
30
2.90 2.84 2.74 2.66 2.55 2.47 2.38 2.29
77

Lampiran 12
Harga Kritis Dari r Product Moment

Sumber:
Sumber: Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai