Anda di halaman 1dari 37

MOTIVASI SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

JASMANI DIMASA PANDEMI COVID-19


DI SMK NEGERI 9 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

OLEH :

RICKY CHRISTOVER ANANDA PUTRA


NPM : 18112001302642

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
MOTIVASI SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI DIMASA PANDEMI COVID-19
DI SMK NEGERI 9 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PROPOSAL

OLEH

RICKY CHRISTOVER ANANDA PUTRA


NPM : 18112001302642

Diajukan sebagai persyaratan dalam penulisan proposal


pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Pendidikan

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Juduk Proposal : Motivasi Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan


Jasmani Dimasa Pandemi COVID-19 Di SMK Negeri 9
Samarinda Tahun Pelajaran 2021/2022
Nama Mahasiswa : Ricky Christover Ananda Putra

NPM : 18112001302642

Prongram Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Menyetujui
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Muhamad Abdurrochim, M.Or Milawati, M.Pd


NIDN: 1122048802 NIDN: 1118118903

Mengetahui:
Ketua Prongram Studi

H. Abdul Muthalib, S.Pd, M.Pd


NIDK: 8803010016

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah S.W.T,

karena dengan petunjuknya proposal dengan judul MOTIVASI SISWA

MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DIMASA

PANDEMI COVID-19 DI SMK NEGERI 9 SAMARINDA TAHUN

PELAJARAN 2021/2022 dapat penulis selesaikan.

Segala kelemahan dan kekurangan dalam penulisan proposal ini sangat

disadari oleh penulis, namun atas bantuan baik moril maupun materil dari

berbagai pihak dapatlah terpenuhi segala kelengkapan dan penulisannya. Oleh

sebab itu dalam kesempatan ini patutlah penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu menyelesaikan proposal ini, yaitu :

1. Bapak Dr. Suriansyah, M.Pd selaku Rektor IKIP PGRI Kalimantan Timur

yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi di IKIP PGRI Kalimantan Timur.

2. Bapak Dr. Tejo Suparno, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

PGRI Kalimantan Timur yang telah berkenan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studi di IKIP PGRI Kalimantan Timur.

3. Bapak H. Abdul Mutalib, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga IKIP PGRI Kalimantan Timur yang telah berkenan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di IKIP

PGRI Kalimantan Timur.

ii
4. Bapak Muhamad Abdurrochim, M.Or selaku pembimbing I dan Ibu Milawati,

M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta saran-

saran yang sangat membantu dalam penyempurnaan penyelesaian proposal

ini.

5. Para Dosen IKIP PGRI Kalimantan Timur, yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan studi

Akhirnya penulis ucapkan semoga amal baik yang telah diberikan kepada

penulis mendapatkan imbalan pahala disisi-Nya.

Samarinda, Januari 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian .............................................................. 4

BAB II DASAR TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................ 6

1. Pengertian Motivasi ........................................................... 6

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi .................... 7

3. Fungsi Motivasi .................................................................. 9

4. Unsur Motivasi ................................................................... 11

5. Pembelajaran Daring .......................................................... 12

6. Pembelajaran Pendidikan Jasmani ..................................... 13

7. Pengertian Pandemi COVID-19 ......................................... 16

B. Definisi Konsepsional ............................................................. 19

C. Hipotesis .................................................................................. 20

iv
BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................. 21

B. Definisi Operasional ................................................................ 21

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 22

D. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 24

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ........................ 26

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Populasi Penelitian Siswa Kelas X SMK Negeri 9 Samarinda

Tahun Pelajaran 2021/2022 ............................................................... 19

Tabel 2. Kisi Kisi Instrumen ........................................................................... 22

Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban .................................................................... 22

Tabel 4. Norma Penilian Motivasi Siswa ........................................................ 26

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kasus COVID-19 sudah tidak asing lagi untuk didengar, semua negara

sudah mengetahuinya. Corona virus disease adalah kumpulan virus yang bisa

menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya

menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga

bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru

(pneumonia). Virus ini begitu cepat penyebarannya khususnya bagi orang

yang sudah mempunyai penyakit bawaan dari lahir dan itu mempermudah

virus untuk masuk kedalam tubuh apabila tidak melakukan perilaku hidup

sehat. Dengan kondisi saat ini yang mengharuskan masyarakat di seluruh

Indonesia menerapkan social distancing dan physical distancing karena

mewabahnya virus COVID-19 membuat lembaga pendidikan termasuk

sekolah-sekolah yang ada di Indonesia melakukan pembelajaran dalam

jaringan/online dari rumah untuk menekan angka penyebaran virus COVID-

19 pada anak. Di masa sekarang ini internet menjadi bagian dari gaya hidup

masyarakat di Indonesia namun akses internet para pelajar terhadap laman

pendidikan masih belum optimal dalam penggunaannya sehingga hal tersebut

perlu disikapi oleh para pendidik dan para peserta didiknya untuk lebih

menggunakan internet dalam ranah pembelajaran. Sehingga mau tidak mau

semua lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi dengan baik dan terus

1
2

mencari inovasi dalam penggunaan pembelajaran daring ini agar

penggunaannya dapat lebih optimal dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu setiap peserta didik harus mempunyai motivasi di dalam

dirinya untuk mengikuti proses pembelajaran.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan

yang menjadikan aktivitas jasmani sebagai media untuk mencapai

perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pembelajaran

online/dalam jaringan membuat siswa kurang pengawasan dalam mengikuti

proses belajar, sehingga tidak semua siswa mampu memahami materi yang

disampaikan oleh guru dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sehingga

dengan permasalahan tersebut membuat siswa kesulitan dalam melakukan

gerakan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan dari guru dalam

proses pembelajaran. Akibat adanya COVID-19 siswa tidak bisa mengikuti

pembelajaran di sekolah seperti biasa, dimana pembelajaran pendidikan

jasmani harus diberikan kepada siswa walaupun secara online. Disamping itu

tujuan adanya pembelajaran pendidikan jasmani yaitu untuk membantu siswa

dalam berolahraga dan membentuk imun tubuh agar semakin kuat sehingga

dapat mencegah siswa untuk terinfeksi oleh virus COVID-19.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat observasi praktik

pengalaman lapangan (PPL) di SMK Negeri 9 Samarinda banyak siswa kelas

X sulit untuk memahami pelajaran khususnya pada mata pelajaran pendidikan

jasmani dikarenakan proses pembelajaran online tersebut kurang efektif bagi

siswa. Hal tersebut banyak kendala yang dirasakan oleh siswa selama proses
3

pembelajaran berlangsung, siswa yang mengeluhkan koneksi internet yang

tidak setabil, kurangnya leluasa dalam beraktifitas olahraga, merasa jenuh

karena pembelajaran pendidikan jasmani yang biasanya dilakukan secara

tatap muka diganti secara online. Sehingga membuat siswa kurang termotivasi

dalam mengikuti proses pembelajaran. Mengingat tujuan pembelajaran

pendidikan jasmani adalah mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan

kesehatan terpilih yang dilaksanakan secara sistematis dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, mempersulit siswa

dalam melakukan gerakan karena penerapan pembelajaran hanya melalui teori

saja. Pada saat memberikan pembelajaran praktek secara online dapat

menyulitkan siswa karena masih banyak gerakan yang memerlukan adanya

pengelompokan, bimbingan serta arahan dari guru pendidikan jasmani.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Motivasi Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan

Jasmani Dimasa Pandemi COVID-19 Di SMK Negeri 9 Samarinda Tahun

Pelajaran 2021/2022”.
4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana motivasi

siswa mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dimasa pandemi COVID-

19 Tahun Pelajaran 2021/2022?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi siswa

mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dimasa pandemi COVID-19

Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam upaya

mendalami motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani dimasa pandemi COVID-19

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan informasi kepada sekolah sehingga dapat dijadikan

pertimbangan untuk usaha perbaikan atas kekurangan yang ada untuk

mengambil kebijakan terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan

jasmani.
5

b. Bagi Guru Pendidikan Jasmani, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan bagi guru dalam kaitannya pelaksanaan

pembelajaran, sehingga mampu membantu dalam proses pembelajaran

sehingga teciptanya suasana pembelajaran yang kondusif.

c. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan rujukan

siswa untuk memahami persepsinya terhadap pelajaran pendidikan

jasmani, dan menjadi pendorong semangat untuk pembelajaran

pendidikan jasmani kedepannya.

d. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi pengalaman yang sangat

pengalaman terkait untuk melengkapi pengetahuan yang di peroleh saat

waktu kuliah, serta mendapatkan jawaban yang konkrit mengenai suatu

masalah yang berkaitan dengan judul skripsi.


BAB II

DASAR TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang dalam

bahasa Inggris berarti to move adalah kata kerja yang artinya menggerakkan.

Motivasi itu sendiri dalam bahasa Inggris adalah motivation yaitu sebuah kata

benda yang artinya penggerakan. Oleh sebab itu ada juga yang menyatakan

bahwa “motives drive at me” atau motif lah yang menggerakan saya. Tidak

jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal dalam mata pelajaran

tertentu karena kurang motivasi (Gintings, 2010:86).

(Sumarsono dkk, 2020:38) motivasi merupakan faktor penggerak

maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga

mampu mengubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal

yang lebih baik untuk dirinya sendiri.

Motivasi belajar berhubungan erat dengan motif yaitu dorongan

seseorang yang timbul dari dalam maupun luar diri yang akan mempengaruhi

keinginan belajar seseorang dan suatu usaha yang disadari untuk

menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia

terdorong untuk bertindak melakukan sesuatau sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu (Lestari, 2020:5).

6
7

(Susanti, 2020:4) motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang untuk masuk dalam sebuah proses dan mampu

mempertahankan tingkah lakunya sampai pada pencapaian tujuannya

motivasi juga diartikan sebuah kekuatan atau daya penggerak yang tidak

nampak tetapi ada dan dapat menjadi dorongan yang sangat kuat untuk

seseorang menggapai tujuan.

Motivasi adalah faktor yang ada dalam diri seseorang yang dapat

mendorong untuk memenuhi tujuan tertentu. Timbulnya motivasi terhadap

seseorang merupakan gabungan dari keinginan, dorongan, tujuan, dan

imbalan. Artinya motivasi yang ada pada siswa dapat mendorong siswa

mencapai tujuan yang diinginkan (Yani, 2020:19).

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah sebuah dorongan bagi seseorang yang timbul dari dalam diri

maupun luar yang berfungsi untuk mengarahkan dalam melakukan sebuah

tindakan demi mencapai suatu tujuan yang telah diterapkan untuk

mencapainya.

2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut (Purwidyasari, 2021) motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal antara lain yaitu minat, rasa senang, ketertarikan, kepuasan dan

kegiatan yang dilakukan. Sedangkan faktor eksternal antara lain yaitu

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.


8

(Darmadi, 2017:274) mengatakan bahwa peran orang tua sebagai motivator

dituntut untuk mampu membangkitkan motivasi belajar anaknya sehingga

segala potensi yang dimiliki anaknya terekspresikan dalam bentuk perilaku

belajarnya. Usaha orang tua untuk membantu membangun motivasi belajar

pada diri anak-anaknya, bukanlah usaha yang mudah karena motivasi belajar

ini harus sudah mulai ditanamkan orang tua kepada anaknya sejak dari kecil.

Dengan demikian, anak diharapkan memilki kesadaran akan pentingya belajar

untuknya.

Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran

yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang

berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses

pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan

peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil mana kala

siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang

optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa,

sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif (Arianti, 2018).

(Uno, 2016:23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Indikator motivasi belajar dapat dibagi menjadi beberapa

kategori berikut :
9

a. Keinginan untuk sukses

b. Dorongan dan kebutuhan belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Penghargaan dalam belajar

e. Kegiatan pembelajaran yang menarik

f. Lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar dengan

baik

(Uno, 2016:8) mengungkapkan bahwa konsep motivasi internal atau

yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang ini diklasifikasikan sebagai

berikut : (1) seseorang senang terhadap sesuatu apabila ia dapat

mempertahankan rasa senangnya maka akan motivasi untuk melakukan

kegiatan itu, dan (2) apabila seseorang merasa yakin mampu menghadapi

tantangan maka biasanya orang tersebut terdorong melakukan kegiatan

tersebut.

3. Fungsi Motivasi

(Purwanto & Hamzah, 20016:64) mengatakan bahwa fungsi motivasi

bagi manusia adalah :

a. Sebagai motor penggerak bagi manusia.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan.

c. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk

mencapai tujuan, dalam hal ini makin jelas tujuan maka makin jelas pula

bentangan jalan yang harus ditempuh.


10

d. Menyeleksi perbuatan diri, artinya menentukan perbuatan mana yang

harus dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan

menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan

menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang

belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan

pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan

penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c)

menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan

ketekunan belajar (Uno, 2016:27)

Menurut (Lestari, 2020:8) fungsi motivasi dalam belajar, sebagai

berikut :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak


dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai tujuannya.
3. Menyeleksi atau menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan yang tidak bagi tujuannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki fungsi dalam

mendorong timbulnya kelakuan dan akan mempengaruhi serta mengubah

kelakuan seseorang, sebagai pengarah dan juga sebagai pengerak, Sama

halnya dalam kegiatan atau proses belajar mengajar, motivasi tersebut

memiliki arti penting. Karena bisa saja siswa tak belajar sebagaimana

mestinya karena kurang motivasi atau lemah memiliki motivasi belajar.


11

4. Unsur Motivasi

Konsep tentang motivasi, menurut (Uno, 2016:65) terdapat 3 unsur

yang merupakan kunci dari motivasi yaitu :

a. Upaya
Unsur upaya merupakan ukuran intensitas. Dalam hal ini
apabila seseorang termotivasi dalam melakukan tugasnya ia
mencoba sekuat tenaga, agar upaya yang tinggi tersebut
menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
b. Tujuan organisasi
Unsur ini begitu penting sebab segala upaya yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang semuanya diarahkan
pada pencapaian tujuan. Tujuan organisasi harus ditetapkan
secara jelas. Kejelasan tujuan mengarahkan segala aktivitas dan
perilaku personal untuk tercapainya tujuan organisasi. Makin
jelas perumusan tujuan organisasi semakin mudah setiap personal
untuk memahaminya.
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu keadaan internal yang
menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik suatu
kebutuhan yang tidak terpuaskan menciptakan keinginan yang
merangsang dorongan-dorongan dalam diri individu untuk
mencapainya. Dorongan inilah yang menimbulkan perilaku
pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu, dengan
demikian pemberian motivasi tidak dapat dipisahkan dengan
kebutuhan manusia.

Mc. Donald dalam Saehudin dkk. (2016:200) merumuskan dalam

definisi motivasi terdapat 3 unsur yang saling berkaitan, yaitu:

1. Bahwa motivasi itu dimulai dengan suatu perubahan tenaga


dalam diri seseorang, keadaan ini biasa disebut dengan
kebutuhan. Kebutuhan yang merupakan unsur pertama dari
motivasi, timbul dari dalam diri siswa akibat merasakan
adanya kekurangan dalam dirinya. Dengan kata lain,
kekurangan biasanya timbul apabila merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang dirasakan dengan apa
yang dimiliki.
2. Motivasi ditandai oleh dorongan afektif. mula-mula
merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana
emosi yang ditimbulkan adanya ketidakseimbangan dalam
diri. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang berupa
motif (dorongan), sehingga upaya untuk mengatasi dan
12

menghilangkan ketidakseimbangan tersebut, atau timbul


usaha untuk memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, afeksi
atau dorongan itu merupakan unsur kedua dari motivasi
menunjuk pada tindakan/usaha secara terarah.
3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan pribadi
yang termotivasi mengadakan respon-respon yang tertuju ke
arah suatu tujuan. Tujuan adalah segala sesuatu yang
menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan, artinya
tercapai tujuan dapat menghilangkan ketidakseimbangan dan
menghentikan atau mengurangi tindakan yang dilakukan
karena tercapainya tujuan, berarti pula telah terpenuhinya
kebutuhan

Dari ketiga unsur tersebut jelaslah bahwa motivasi bisa menimbulkan

perubahan yang dimiliki oleh seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan-

kebutuhan baik fisik maupun fsikis, dari kebutuhan fisik akan menimbulkan

perubahan tingkah laku, cara bergaul dan menempatkan diri dalam sosial

kemasyarakatan. Adapun dari kebutuhan fsikis akan menimbulkan perubahan-

perubahan berupa cara berfikir, cara mengeluarkan ide-ide dan perubahan

energi yang dialaminya.

5. Pembelajaran Daring

Dimasa pandemi COVID-19 pembelajaran online/dalam jaringan

menjadi solusi utama bagi dunia pendidikan. Menurut (Munir, 2021:15)

pembelajaran daring merupakan kepanjangan dari pembelajaran online

dengan pola pembelajarannya melalui bantuan jaringan internet sehingga

akan terjadi interaksi kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru.

(Pohan, 2020:2) Pembelajaran daring sangat dikenal dikalangan

masyarakat dan akademik dengan istilah pembelajaran online (online

learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak

jauh (learning distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang


13

berlangsung di dalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap

muka secara langsung.

(Rusli, dkk 2021:7) Pembelajaran daring (online) adalah pembelajaran

yang mayoritas kontennya dideliveri via daring (online) dengan paling sedikit

80%, sementara yang lainnya, jika kurang dari 80% bisa disebut

pembelajaran campuran atau Web.

Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran daring adalah pembelajaran

yang menggunakan sistem jaringan internet yang bisa dilakukan dengan jarak

jauh untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar dan mampu

mengakses semua materi

6. Pembelajaran Pendidikan jasmani

Pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah

pendidikan formal karena pembelajaran merupakan suatu proses untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pendidikan sebagai

proses pembinaan manusia melalui proses pembelajaran, pelatihan, maupun

penelitian yang akan menjadi bekal hidup dan pengalaman dalam melakukan

kegiatan sehari-hari. Menurut (Sutiah, 2016:6) Pembelajaran merupakan hasil

interaksi berkesinambungan antara pengembangan dan pengalaman hidup

pada hakikatnya pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru

orang dewasa untuk membelajarkan siswanya dalam rangka tujuan yang

diharapkan, pembelajaran merupakan pemberdayaan peserta didik yang

dilakukan melalui interaksi perilaku pengajar dan perilaku peserta didik, baik

di ruang maupun di luar kelas.


14

Menurut (Djamaluddin & Warnada 2019:13) Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

(Setiawan, 2017:20) Pembelajaran merupakan proses perubahan atas

hasil pembelajaran yang mencakup segala aspek kehidupan utuk mencapai

suatu tujuan tertentu Jadi dapat di simpulkan bahwa pembelajaran merupakan

proses interaksi antara guru dan siswa secara terpogram dalam desain

intruksional yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pengalaman hidup

untuk perubahan tingkah laku.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah sebagai media pendorong perkembangan keterampilan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas, pembiasaan pola

hidup sehat dan pembentukan karakter mental, emosional, spiritual dan sosial.

Menurut (Yulita, 2019:10) Pendidikan jasmani merupakan pendidikan secara

keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

keterampilan gerak, pola hidup sehat, aktif dan sportif serta mencerminkan

sikap dan prilaku sesorang untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan dalam seluruh ranah pendidikan jasmani.


15

(Menurut Pratiwi & Asri, 2020:2) Pendidikan jasmani merupakan media

untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik dan

pengetahuan. Pendidikan jasmani menjadi salah satu mata pelajaran pokok

yang harus diajarkan disetiap jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan

Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama sampai dengan

Sekolah Menengah Atas, bahkan di Perguruan Tinggi-pun tidak luput dengan

pelajaran pendidikan jasmani. Adanya pendidikan jasmani disetiap jenjang

pendidikan maka setiap siswa diharapkan dapat menjadi insan yang bukan

hanya mempunyai fisik dan pribadi yang baik tetapi juga dapat membiasakan

diri untuk melakukan pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.

Menurut (Arifin, 2017:4) Pendidikan jasmani merupakan media untuk

mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan

penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap mental, emosional, spritual dan sosial,

serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang pendidikan jasmani memiliki

peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan

pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup.

Berdasarkan uraian diatas, pendidikan jasmani merupakan proses

pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga untuk pengembangkan dan

meningkatkan serta proses interaksi antar peserta didik guna mencapai tujuan

pendidikan. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani

merupakan suatu proses interaksi dua arah yang dilakukan oleh guru dan
16

peserta didik dengan memanfaatkan aktivitas jasmani sebagai media untuk

mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Dengan hal ini

diharapkan pendidikan jasmani di sekolah dapat dilaksanakan sesuai dengan

aturan dan kurikulum yang ada, sehigga peserta didik dapat menjadi pelajar

yang sehat jasmani dan rohaninya serta memiliki ilmu yang sesuai dengan

yang diajarkan. Pendidikan jasmani memiliki banyak manfaat salah satunya

yaitu kesehatan. Manfaat kesehatan ini dapat dibuktikan jika seseorang

melakukan aktifitas mereka tidak akan mengalami kelelahan yang berat.

Peserta didik harus terus ditanamkan pemikiran akan arti hidup sehat, sebab

kebiasaan mulai sejak dini itu penting, salah satu cara yang dapat dilakukan

yaitu dengan membiasakan peserta didik untuk berpartisipasi dalam mata

pelajaran pendidikan jasmani.

7. Pengertian Pandemi COVID-19

COVID-19 adalah kumpulan virus yang bisa meniginfeksi sistem

pernafasan. Menurut (Anisha & Yunarti, 2021:3) COVID-19 suatu kelompok

virus yang dapat menyembabkan penyakit pada hewan atau manusia bebrapa

jenis coronavirus diketahui meyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia

mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS)

(David Eko Setiawan, 2021:12) COVID-19 merupakan akronim dari

Corona Virus Disease. COVID-19 pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan,

provinsi Hubei di China Tengah pada sekitar awal bulan Desember 2019. Ini
17

merupakan sebuah penyakit Pneumonia/radang paru-paru yang tidak biasa

akibat infeksi virus yang disebut sebagai novel coronavirus 2019. Virus

tersebut ditularkan melalui cairan atau cipratan air liur seseorang saat sedang

bersin, batuk atau berbicara.

Berdasarkan uraian diatas, COVID-19 adalah penyakit berbahaya yang

menyerang kekebalan tubuh manusia dan memberikan efek tidak baik bagi

pernafasan. Seluruh dunia kini disibukkan dengan berbagai upaya pencegahan

COVID-19 untuk menahan lonjakan pasien positif karena hingga saat ini

masih belum ditemukan obat maupun vaksinnya.

Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW NORMAL dengan

protokoler yang ketat berdasarkan kebijakan social distancing atau physical

distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah dengan

pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-tiba,

tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang

tua (Siahaan, 2020).

Dari berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga

pendidik, bagaimana cara mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta

didik dalam melakukan pembelajaran online ini. Seorang tenaga pendidik

harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik, maksudnya guru/dosen

disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta didik dengan

penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar

yang menarik.
18

Perubahan pola hidup sangat terasa sejak COVID-19 memasuki Indonesia dan

sangat berdampak bagi seluruh kalangan masyarakat baik di sektor ekonomi,

pariwisata, sosial, serta pendidikan (Suryawan, 2020).

Dengan demikian, kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh

pemerintah masih banyak kekurangan dan belum bisa di katakan efektif. Oleh

karena itu, diperlukan adanya evaluasi serta pembenahan pada proses

pembelajaran agar dapat terlaksana dengan lebih baik dan bisa dikatakan

efektif. Salah satunya adalah dengan memberikan bimbingan kepada pendidik

mengenai penguasaan teknologi pada proses pembelajaran pada saat ini.

Pendidik juga harus memberikan motivasi kepada siswa maupun orang tua,

agar mereka lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran meskipun

masih dalam pandemi COVID-19 (Kurnia, 2022)


19

B. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional adalah suatu konsep untuk membatasi

pengertian tentang suatu hal. Definisi konsepsional ini dimaksudkan untuk

menjelaskan dan menghindari kesalah pahaman konsep yang digunakan

dalam penelitian. Berikut ini penulis mengemukakan mengenai definisi

konsepsional dalam penelitian ini adalah :

Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran ini adalah keinginan

dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan melibatkan

dua faktor internal dan eskternal. Motivasi sangat penting dalam pembelajaran,

baik dalam proses maupun pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang

mempunyai motivasi yang tinggi, pada umumnya akan dapat meraih

keberhasilan dalam proses maupun hasil pembelajaran. Motivasi belajar

berhubungan erat dengan motif yaitu dorongan seseorang yang timbul dari

dalam maupun luar diri yang akan mempengaruhi keinginan belajar seseorang

dan suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan

menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan

sesuatau sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.


20

C. Hipotesis

Hipotesis adalah salah satu pendapat yang kebenarannya itu masih

diragukan serta juga perlu atau harus diuji untuk membuktikan kebenarannya.

(Menurut Kanca, 2010) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

permasalahan yang secara teoritis paling mungkin terjadi atau pernyataan

yang masih lemah yang masih perlu dibuktikan untuk menegaskan apakah

hipotesis tersebut dapat diterima atau harus ditolak berdasarkan fakta atau

data emperik yang sudah dikumpulkan dalam penelitian.

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini yaitu. Rendahnya

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di masa

pandemi COVID-19 di SMK Negeri 9 Samarinda.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

mengaju hipotensis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:8). Pendekatan

kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana motivasi

siswa mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dimasa pandemi COVID-

19. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif, penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa

yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah

tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokkan

menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian

dibuat kesimpulan (Arikunto, 2014:3). Melalui penelitian deskriptif ini

peneliti akan memaparkan yang sebenarnya terjadi mengenai keadaan

sekarang ini yang sedang diteliti.

B. Definisi Operasional

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

21
22

diperoleh infromasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2013:38). Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

motivasi siswa kelas X SMK Negeri 9 Samarinda dalam mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani dimasa pandemi COVID-19 Tahun

Pelajaran 2021/2022.

a. Motivasi internal, adalah dorongan dari dalam yang menyebabkan

individu berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan

jasmani yang ditunjukkan melalui empat indikator yaitu : (a) perhatian,

(b) rasa tertarik, (c) aktifitas.

b. Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar individu yang

menyebabkan individu berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran

Pendidikan jasmani yang ditunjukkan melalui tiga indikator yaitu :

(a) keluarga, (b) sekolah, (c) lingkungan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X SMK Negeri 9 Samarinda sejumlah 270 siswa :

Tabel 1. Populasi Penelitian Siswa Kelas X SMK Negeri 9 Samarinda


Tahun Pelajaran 2021/2022
Sekolah Kelas Jumlah Siswa
X APAT 35
X ATU 29
X ATPH 1 34
X ATPH 2 33
SMK Negeri 9 X BDP 1 35
Samarinda X BDP 2 35
X BDP 3 36
X BDP 4 33
Total 270
23

(Arikunto, 2014:174) Sampel adalah sebagaian atau wakil dari populasi yang

diteliti, dimana untuk mengambil, sampel harus dilakukan dengan cara yang

dapat benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan

keadaan populasi yang sebenarnya, atau dengan kata lain representatif.

Perlunya sampel dalam penelitian ini lantaran populasi penelitian sebanyak

270 orang.

Pengampilan Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

sampling, dalam pengambilan sampelnya peneliti “mencampur” subjek-

subjek didalam populasi sehingga semua subjek di anggap sama. Dengan

demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk

memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel (Arikunto, 2014:177).

Menurut (Arikunto, 2019) jika jumlah populasi kurang dari 100 orang,

maka sebaiknya sampel di ambil secara keseluruhan tetapi jika populasinya

lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil sampel 10-15% atau 20-25%

dari jumlah populasinya. Berdasarkan pendapat tersebut dalam penelitian ini

dikarnakan jumlah populasinya lebih dari 100, maka penarikan sampel

sebesar 15% dengan rumus :

Rumus

n = 15% x N

Keterangan :

n = besar sampel/jumlah responden

N = besar populasi,

Maka didapat sampel dalam penelitian ini sebegai berikut :


24

n = 15% x 270

n = 40 siswa

Maka dalam penelitian ini populasi yang di jadikan sampel sebanyak

40 siswa. Sampel penelitian yang diambil 15% dari total populasi lantaran

pertimbangan peneliti terkait beberapa hal antara lain pertama, kemampuan

peneliti baik waktu, tenaga, dan juga dana. Kedua, jika peneliti mengambil

presentasi lebih dari 15% dikhawatirkan ada yang terlewati dalam melakukan

pengambilan data.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu untuk melakukan penelitian ini adalah Januari s/d Maret 2022

Tempat penelitian ini adalah di SMK Negeri 9 Samarinda yang beralamat di

JL. Piano No.33 Samarinda, Kecamatan Samarinda Ulu, Kabupaten/Kota

Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur Timur.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu faktor penting dalam

penelitian karena hubungan dengan data yang diperoleh dalam penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan pemberian angket. Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut :

1. Peneliti mencari data siswa kelas X SMK Negeri 9 Samarinda.

2. Peneliti menyebar angket (google formulir) kepada siswa kelas X.

3. Peneliti mengumpulkan angket dan melakukan transkip atas hasil

pengisian angket.

4. Setelah memperoleh data, peneliti menganalisis lebih lanjut.


25

Instumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti untuk melakukan

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket atau kuesioner. Berdasarkan (Arikunto, 2014:194)

angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan mengenai

pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Angket yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan angket tertutup yakni angket yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen


Variabel Faktor Indikator Nomor butir ∑
Motivasi Siswa 1. Internal 1. Perhatian 1,2,3,4,5,6 6
Mengikuti 2. Rasa tertarik 7,8,9,10,11,12,13,14 8
Pembelajaran 3. Aktivitas 15,16,17,18,19,20 6
Pendidikan 2. Eksternal 1. Keluarga 21,22,23,24 4
Jasmani Dimasa 2. Sekolah 25,26,27,28 4
Pandemi
3. Lingkungan 29,30,31,32,33 5
COVID-19

Dengan demikian dalam penelitian ini responden dalam menjawab

pertanyaan hanya menggunakan salah satu di antara kategori. Kategori

tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak

setuju (STS)dengan memberi tanda checklist (√). Keempat alternatif jawaban

pada setiap butir pertanyaan memiliki skor nilai 4,3,2,1.

Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban


Alternatif jawaban Skor alternatif jawaban
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : (Sugiyono, 2013:94)
26

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Untuk

memperjelas proses analisis maka setelah melihat data dari hasil pengisian

angket, selanjutnya dilakukan proses pengkategorian. Pengkategorian tersebut

menggunakan Mean dan Standar Deviasi (SD). Menurut (Azwar, 2010:43)

untuk menentukan kriteria skor dengan menggunakan Penelitian Acuan

Norma (PAN) dalam skala tabel berikut :

Tabel 4. Norma Penilaian Motivasi Siswa


No Interval Kategori
1 M + 1,5 SD < X Sangat Tinggi
2 M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Tinggi
3 M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Sedang
4 M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Rendah
5 X ≤ M – 1,5 SD Sangat Rendah
Keterangan :
M : Nilai rata-rata (Mean)
X : Skor
SD : Standar Deviasi
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Gintings, Abdorrakhman. 2010. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran.

Bandung: Penerbit Humaniora

Sumarsono, Puji, Siti Inganah, Daroe Iswatiningsih, Husamah. 2020. Belajar

dan Pembelajaran di Era Milenial. Malang: Penerbit Universitas

Muhammadiyah Malang

Lestari, Endang, Titik. 2020. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa

Sekolah Dasar. Yogyakarta: Penerbit CV. Budi Utama

Lidia, Susanti. 2020. Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi. Malang:

Penerbit Elex Media Komputindo

Ahmad, Yani. 2020. Model Project Based Learning untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Pendidikan jasmani. Serang : Penerbit Ahlimedia Press

Darmadi. 2017. Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam

Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Penerbit CV. Budi Utama

Hamzah, Uno. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Dibidang

Pendidikan. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara

Muhammad, Misbahul, Munir. 2021. Strategi Pembelajaran Online. Jawa

Timur: Penerbit CV. Global Aksara Pres

Albert, Efendi, Pohan. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis

Pendekatan Ilmiah. Jawa Tengah: Penertbit CV. Sarnu Untung

Muhhamad, Rusli. 2021. Pembelajaran Daring Efektif. Bandung:

Penerbit CV. Media Sais Indonesia

27
28

Sutiah. 2016. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Sidoarjo: Penerbit Nizamia

Learning Center

Ahdar, Djamaluddin, Wardana. 2019. Belajar Dan Pembelajaran. Sulawesi

Selatan: Penerbit CV Kaaffah Learning Center

Andi, Setiawan. 2017. Belajar Dan Pembelajaran. Sidoharjo: Penerbit Uwais

Inspirasi Indonesia

Yulita. 2019. Permainan Bola Besar Melalui Modifikasi Permainan

Sepakbola Tangan. Sidoarjo: Penerbit Uwais Inspirasi Indonesia

Syamsul, Arifin. Internalisasi Sportivitas Pada Pendidikan Jasmani. Sidoarjo:

Penerbit Zifatama Jawara

Yudianto. 2021. Revitalisasi Peran Esktrakulikuler Keagamaan Di Sekolah.

Sukabumi: Penerbit Farha Pustaka

Endang, Pratiwi. 2020. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Palembang: Penerbit Bening Media Publishing

Nurul Anisha, Putri Yunarti. 2021. Mengenal COVID-19. Bandung: Penerbit

CV. Media Sains Indonesia

David, Eko, Setiawan. 2021. Gereja Di Tengah Pandemi COVID-19.

Jogjakarta: Penerbit Kbm Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Bandung: Penerbit Alfabeta, CV


29

2. ARTIKEL/BAB DALAM SUATU BUKU

Purwidyasari, Putri. 2021. Motivasi Peserta Didik Mengikuti Pembelajaran

PJOK Secara Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di SMA Negeri 1

Pancaitan. Yogyakarta: Penerbit Lambung Pustaka Universitas Negeri

Yongyakarta hlm. 11.

3. ARTIKEL JURNAL

Suryawan. 2020. “Motivasi Peserta Dididk Mengikuti Pembelajaran PJOK

Pada Masa Pandemi COVID-19”, Jurnal Of Sport & Tourism, Volume II:

hlm. 38-45

Arianti. 2018. “Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”,

Jurnal Kependidikan, Volume XII: hlm. 2.

Matdio Siahaan. 2020. “Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Dunia

Pendidikan”, Jurnal Kajian Ilmiah, Volume I: hlm. 73-80.

Heri Kurnia. 2022. “Kebijakan Pendidikan Di Indonesia Pada Masa Pandemi

COVID-19 Beserta Dampaknya”, Jurnal Academy Of Education, Volume

XIII: hlm. 1.

Wijaya Kusuma. 2017 “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Bola Voli”, Jurnal

PJKR Universitas Pendidikan Ganesa, Volume VIII; hlm 2.

4. INTERNET

Thabroni, Gamal. 2021. Populasi Dan Sampel Penelitian, Teknik Sampling &

Langkah. Tersedia pada http://serupa.id.com. Diakses pada 27 Desember

2021

Anda mungkin juga menyukai