OLEH:
YUSNIA NUR AZIIZAH
17051334002
.
Menyetujui, Surabaya, 18 Maret 2021
Ketua Program Studi S1 Gizi Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Magang Gizi Masyarakat yang berjudul
“Pendidikan Gizi Seimbang pada Remaja Sekolah Menengah
Pertama di Surabaya emnggunakan Media Komunikasi Online”
Terselesaikannya proposal magang ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Dr. Maspiyah, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
2. Drs. Edy Sulistiyo, M.Pd selaku wakil dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
3. Dra. Sri Handajani, S. Pd., M. Kes. selaku ketua jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
4. Dra. Veni Indrawati, M. Kes. selaku ketua program studi S1
Gizi
5. Dra. Siti Sulandjari, M.Si selaku dosen pembimbing magang
gizi masyarakat yang telah memberikan ilmu, waktu, dan
masukan kepada penulis dalam penulisan proposal
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Gizi yang telah memberikan
bekal ilmu selama penulis kuliah di Universitas Negeri
Surabaya.
7. Seluruh pihak siswa/i yang turut berpartisipasi dalam
program magang gizi masyarakat
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian proposal ini
masih terdapat banyak kekurangan sehingga terbuka pintu atas
kritik dan saran untuk menyempurnakan proposal magang gizi
masyarakat ini. Harapan penulis semoga proposal ini dapat
iii
memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................10
A. Analisis Situasi........................................................................10
B. Rumusan Masalah..................................................................12
C. Tujuan......................................................................................12
D. Manfaat....................................................................................12
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................14
A. Remaja......................................................................................14
B. Masalah Gizi Remaja..............................................................16
C. Gizi Seimbang.........................................................................17
D. Isi Piringku..............................................................................22
E. Pengetahuan Gizi...................................................................25
F. Sikap.........................................................................................28
G. Pendidikan Gizi......................................................................31
H. Media Komunikasi.................................................................32
I. Media Power Point.................................................................37
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN..............38
A. Sasaran.....................................................................................38
B. Lokasi dan Waktu..................................................................38
v
C. Materi.......................................................................................38
D. Strategi.....................................................................................38
E. Realisasi Kegiatan Intervensi................................................42
F. Hambatan dan Solusi.............................................................49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................51
A. Karakteristik Peserta..............................................................51
B. Hasil Pendidikan Gizi Seimbang.........................................56
Pembahasan.....................................................................................63
BAB V PENUTUP...............................................................................65
A. Kesimpulan.............................................................................65
B. Saran.........................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................66
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pilar Gizi Seimbang ....................................................20
Gambar 2.2 Isi Piringku Makanan Pokok........................................21
Gambar 2.3 Isi Piringku Lauk Pauk..................................................22
Gambar 2.4 Isi Piringku Buah-Buahan.............................................22
Gambar 2.6 Teori Penggunaan Media..............................................32
Gambar 3.1 Tahapan Perkenalan .....................................................41
Gambar 3.2 Tahapan Pembagian Tugas Diskusi .......................... 42
Gambar 3.3 Tahap Pembagian Link Zoom, Pretest .......................42
Gambar 3.4 Kegiatan Inti Pendidikan Gizi .....................................46
Gambar 3.5 Kegiatan Penutup Foto Bersama ................................ 47
Gambar 4.1 Distribusi Usia Remaja .................................................50
Gambar 4.2 Distribusi Asal Sekolah .................................................51
Gambar 4.3 Distribusi Pengetahuan Gizi.........................................51
Gambar 4.4 Distribusi Pendidikan Gizi............................................52
Gambar 4.5 Frekuensi Konsumsi Menu Lengkap...........................54
Gambar 4.6 Frekuensi Konsumsi Sayur...........................................55
Gambar 4.7 Frekuensi Konsumsi Buah............................................55
Gambar 4.8 Grafik Uji Normalitas....................................................57
Gambar 4.9 Respon Sikap Minat Belajar Gizi.................................59
Gambar 4.10 Respon Sikap Manfaat Gizi........................................59
Gambar 4.11 Respon Sikap Penerapan Gizi....................................60
Gambar 4.12 Respon Sikap Perilaku Hidup Bersih........................60
Gambar 4.13 Respon Sikap Konsumsi Buah&Sayur......................61
Gambar 4.14 Respon Sikap Aktivitas Fisik......................................61
Gambar 4.15 Respon Sikap Pengukuran IMT.................................62
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Remaja merupakan individu baik pria atau wanita yang
berada pada masa atau usia antara anak-anak dan dewasa.
Remaja dikategorikan rentan terhadap masalah gizi sehingga
berisiko terhadap kesehatan. Pada usia remaja percepatan
pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi
lebih banyak, selain itu pada remaja terjadi perubahan gaya
hidup dan kebiasaan yang suka mencoba-coba makanan
sehingga terjadi ketidaksesuaian asupan energi dan zat gizi
lainnya (Marmi, 2013). Hasil dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pada remaja terjadi perubahan pola
makan kearah kurang baik, dan hal ini dalam jangka panjang
akan berdampak pada status gizi remaja baik kekurangan
maupun kelebihan gizi.
Masalah gizi dan kesehatan dapat terjadi karena
kurangnya pengetahuan terkait gizi. Pengetahuan gizi
merupakan pengetahuan seseorang yang berhubungan
dengan makanan dan kesehatan yang berperan penting dalam
menentukan derajat kesehatan. Pengetahuan merupakan
tahap awal dalam perubahan sikap dan perilaku. Untuk
mencapai tahapan perubahan sikap dan perilaku maka perlu
ditingkatkan pengetahuan terlebih dahulu.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis
melalui penyebaran kuisioner secara online diperoleh hasil
bahwa 42,22% remaja tingkat SMP di Surabaya belum
memiliki pemahamann tentang gizi seimbang dan masih
berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna. Sebanyak 53,85%
belum pernah mendapatkan edukasi gizi seimbang.
Kurangnya pengetahuan gizi seimbang tercermin dalam
perilaku makan diantaranya; sebanyak (60,44%) remaja SMP
10
11
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tingkat pengetahuan gizi seimbang pada
remaja Sekolah Menengah Pertama di Surabaya sebelum
dan sesudah edukasi gizi seimbang menggunakan media
komunikasi online?
12
A. Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari kata latin yaitu
adolescene yang berarti tumbuh kearah kematangan fisik,
sosial, dan psikologis (Sarwono, 2012). Remaja merupakan
masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami
sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Masa remaja
merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak
ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan
psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).
Masa remaja (adolescence) merupakan masa terjadinya
perubahan yang berlangsung cepat dalam hal pertumbuhan
fisik, kognitif, dan psikososial. Masa ini merupakan masa
peralihan dari anak-anak menuju remaja yang ditandai
dengan perubahan, di antaranya pertumbuhan massa otot,
jaringan lemak tubuh, dan perubahan hormon (Hardinsyah,
2016).
Menurut World Health Organization (WHO)/United
Nation Children’s Emergency Food (UNICEF) 2005, masa remaja
dibagi menjadi tiga stase, yaitu :
1. Remaja awal (Early Adolescence)
Masa remaja awal berada pada rentang usia 10-14
tahun ditandai dengan adanya peningkatan yang cepat
dari pertumbuhan dan pematangan fisik, sehingga
intelektual dan emosional pada masa remaja awal ini
sebagian besar pada penilaian kembali dan
restrukturisasi dari jati diri. Pada tahap remaja awal ini
penerimaan kelompok sebaya sangatlah penting (Aryani,
2010).
14
15
3. Anemia
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel
darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam
darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi
tubuh. Remaja putri rentan terkena anemia karena
mengalami masa menstruasi dan mengejar masa tumbuh.
Remaja putri yang sedang menstruasi mengalami
17
C. Gizi Seimbang
1. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang merupakan susunan makanan
sehari hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal (Kemenkes, 2014). Asupan gizi yang optimal, baik
dalam hal kuantitas maupun kualitas, sangat penting
untuk pertumbuhan serta perkembangan yang optimal.
Sehingga, pola makan perlu ditingkatkan ke arah
konsumsi gizi seimbang.
2. Manfaat Gizi Seimbang Bagi Remaja
Masa remaja (adolescence) merupakan masa
terjadinya perubahan yang berlangsung cepat dalam hal
pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial sehingga
asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar
mereka dapat tumbuh optimal. Gizi yang optimal
penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindari
dari berbagai peyakit kronis atau penyakit tidak menular
terkait gizi seperti penyakit kardiovaskular, diabetes,
kanker. Kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja
ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total
kebutuhan energi dan zat gizi remaja juga lebih tinggi
dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan
18
D. Isi Piringku
Sebagai bagian dari konsep Gizi Seimbang, terdapat
panduan keragaman pangan serta porsi yang dianjurkan
untuk dikonsumsi setiap kali makan. Konsep ini dikenal
sebagai Isi Piringku. PMK no. 41 tahun 2014 menuliskan
tentang Isi Piringku: Sajian Sekali Makan, dimaksudkan
sebagai panduan yang menunjukkan sajian makanan dan
minuman pada setiap kali makan (missal sarapan, makan
siang dan makan malam). Dalam Leaflet Isi Piringku, yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, jenis dan
porsi makanan dalam Isi Piringku diantaranya adalah :
22
E. Pengetahuan Gizi
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra
pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata)
(Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan, diharapkan bahwa tingkat
25
e. Sintesis (shyintesis)
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dai
formulasi-formulasi yang ada. Generasi milenial
mempunyai niat untuk mendukung penerapan gizi
seimbang
f. Evaluasi (evaluation)
kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
F. Sikap
1. Pengertian Sikap
Menurut Notoatmodjo (2003) sikap merupakan reaksi
suatu stimulus atau objek yang tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktivitas, namun merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk
bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu. Sikap
dibagi dalam berbagai tingkatan, yaitu:
28
G. Pendidikan Gizi
Pengertian pendidikan gizi dalam arti sempit menurut
Supariasa (2016) sebagai penyebaran informasi tentang ilmu
gizi, khususnya apa yang harus dimakan dan apa yang tidak
boleh dimakan. WHO (1987) menyatakan bahwa pendidikan
gizi adalah usaha yang terencana untuk meningkatkan status
gizi melalui perubahan perilaku yang berhubungan dengan
produksi pangan, persiapan makanan, distribusi makanan
dalam keluarga, pencegahan penyakit gizi, dan perawatan
anak. Gill (2000) dalam Muslihah (2016) menyatakan bahwa
pendidikan gizi adalah suatu kegiatan yang telah terencana
dengan sistematis pada sekelompok orang atau individu dan
bertujuan untuk meningkatkan perilaku gizi yang sehat.
Sementara menurut Concento (2011) dalam Muslihah (2016)
pendidikan gizi adalah kombinasi dari strategi pendidikan
yang didukung oleh lingkungan dan dirancang agar sasaran
dapat mengadopsi 26 pilihan makanan dan mengubah
perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
melalui berbagai media dan melibatkan aktivitas di tingkat
individu, institusi, komunitas, dan kebijakan
Edukasi gizi merupakan cara yang digunakan dalam
penyampaian materi gizi pada individu, kelompok atau
masyarakat yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa bertindak dan memilih makanan yang
31
H. Media Komunikasi
1. Pengertian Media Komunikasi
Komunikasi dalam bentuk paling sederhana adalah
transmisi pesan dari suatu sumber ke penerima.
Lawrence (1981) menyatakan bahwa komunikasi adalah
suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam. Komunikasi tidak terbatas
pada menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi
(Cangara,2016).
Stanton (1982) mengatakan terdapat lima tujuan
komunikasi manusia, yaitu untuk mempengaruhi orang
lain, membangun atau mengelola relasi antarpersonal,
32
Gambar 2.6
Teori Penggunaan media (Dale’sof experience)
(Arsyad,2014)
4. Komunikasi Online
Perkembangan komunikasi massa dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Salah
satu contoh pradigma baru adalah internet. Menurut
Kurnia (2005) internet adalah sebuah medium terbaru yang
mengkorvengesikan seluruh karakteristik media dari
bentuk-bentuk terdahulu. Menurut Eko dalam buku
simulasi digital (2013 Hal: 6-9) bahwa istilah “komunikasi
online” mengacu pada membaca, menulis, berbagi video
kamera dan komunikasi melalui jaringan komputer.
Komunikasi virtual atau komunikasi online adalah cara
berkomunikasi dimana penyampaian pesan dilakukan
dengan melalui cyberspace atau biasa disebut dengan dunia
maya. Komunikasi virtual berkembang pesat dan dapat
ditemukan dimana saja dan kapan saja. Salah satu
penggunaan komunikasi virtual adalah pada penggunaan
internet. Komunikasi virtual ini membuat manusia lebih
tertarik pola komunikasi dengan menggunakan media
36
A. Sasaran
Sasaran didik dari kegiatan magang gizi masyarakat ini
adalah remaja usia 13-15 tahun atau pelajar tingkat SMP di
Kota Surabaya
C. Materi
1. Konsep dan pengertian gizi seimbang
2. Manfaat gizi seimbang bagi usia remaja
3. Masalah gizi pada remaja
4. 4 pilar gizi seimbang dan pedoman isi piringku
D. Strategi
1. Metode
Metode yang akan diterapkan pada pendidikan ini
adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab, yaitu suatu
37
38
2. Model
Model yang digunakan dalam kegiatan pendidikan ini
adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil sasaran didik untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
39
3. Media
Media yang digunakan dalam magang gizi
masyarakat ini adalah materi yang dibuat
dipresentasikan menggunakan Microsoft Power Point
(PPT) yang disampaikan langsung oleh Pendidik melalui
Zoom Cloud Meeting. Media PPT berfungsi sebagai alat
bantu dalam penyampaian materi atau bahan ajar terkait
gizi seimbang kepada sasaran didik. Adapun kelebihan
dan kekurangan media PPT menurut Sanaky (2009),
yaitu:
a. Kelebihan Media PPT
1) Praktis, dapat dipergunakan untuk semua kelas
dan dapat digunakan berulang-ulang.
2) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik.
3) Memberikan kemungkinan tatap muka dan
mengamati respon sasaran didik
4) Dapat menyajikan berbagai kombnasi clipart,
gambar, warna, animasi dan suara sehingga
terlihat lebih menarik.
b. Kekurangan Media PPT
1) Membutuhkan keterampilan khusus untuk
menuangkan pesan pada desain PPT sehingga
mudah dicerna oleh sasaran didik.
2) Memerlukan persiapan yang matang bila
menggunakan teknik-teknik penyajian (animasi)
yang kompleks.
41
2. Kegiatan Awal
45
3. Penutup
49
2. Solusi
a. Meningkatkan koordinasi antara koordinator
Paskibra dan peserta
b. Meningkatkan minat belajar dengan memperkuat
hubungan Pendidik dan peserta
c. Memberikan reward lebih agar peserta dapat tertarik
untuk ikut serta aktif kegiatan pendidikan
d. Menjelaskan lebih detail tentang manfaat kegiatan
pendidikan gizi.
e. Memperhatikan kembali setiap tahap urutan dalam
kegiatan pendidikan agar setiap fase pembelaajaran
dan instrumen yang digunakan dapat berfungsi
secara optimal
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Peserta
Kegiatan pendidikan gizi yang dilaksanakan diawali dengan
dilakukan observasi atau survey secara online kepada sasaran
didik di SMPN 46 dan SMPN 48 Surabaya. Hal ini sebagai
latar belakang kegiatan pendidikan gizi yang akan
dilaksanakan. Survey dilakukan menggunakan kuisioner
yang dibagikan melalui koordinator Paskibra SMPN 46 dan
48 Surabaya, kuisioner berisikan pertanyaan terkait
pengetahuan pedoman gizi seimbang, konsumsi makan,
pengalaman edukasi gizi. Hasil survey menggambarkan
terdapat 77 orang yang mengisi kuisioner dan bersedia
mengikuti kegiatan pendidikan gizi
1. Usia
Distribusi usia dapat dilihat pada Gambar 4.1 responden
tergolong dalam kategori remaja, berusia 12-15 tahun
dengan dsitrubusi; 12 tahun ( 6 orang), 13 tahun (29
orang), 14 tahun (36 orang), 15 tahun (8 orang). menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10
sampai 18 tahun. Menurut Depkes RI (2009) usia 12-16
tahun termasuk dalam kategori remaja awal.
3. Pengetahuan Gizi
Pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan gizi adalah
terkait pedoman gizi yang digunakan saat ini.
berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa masih
terdapat 32 orang yang menjawab pedoman gizi yang
digunakan adalah 4 Sehat 5 Sempurna.
2. Aspek Afektif
Ranah afektif ialah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai. Ranah afektif harus nampak dalam proses dan hasil
belajar yang dicapai sasaran didik oleh karena itu harus
dinilai hasil-hasilnya. Menurut Popham 1995 dalam Djemari
Mardapi (2004) ranah afektif menentukan keberhasilan
seseorang. Orang yang tidak memiliki kemampuan afektif
yang baik, sulit mencapai keberhasilan studi yang optimal.
Ranah afektif dalam kegiatan pendidikan ini terdiri dari
beberapa komponen yaitu:
a. Respon peserta berupa ketertarikan untuk belajar
pengetahuan tentang gizi (Soal no.1)
Pernyataan negaitf dan hasil pada grafik Gambar 4.9
menunjukkan bahwa mayoritas peserta memiliki ketertarikan
untuk belajar pengetahuan tentang gizi.
61
Materi yang
disampaikan dapat
bermanfaat untuk
0 0 6 26
meningkatkan
pengetahuan terkait gizi
65
Pendidik dapat
menyampaikan isi
dengan jelas dan
0 1 11 20
memotivasi peserta aktif
dalam kegiatan
penggunaan aplikasi
Zoom untuk kegiatan
pendidikan mudah
digunakan dan lebih
2 11 10 9
menarik daripada
pembelajaran langsung
(offline)
C. Pembahasan
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan
pendidikan gizi secara daring menggunakan media
komunikasi online dapat meningkatkan pengetahuan dan
berpengaruh pada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum
dan sesudah kegiatan pendidikan gizi (sig = 0,00). Hasil
perbedaan pre-test dan post-test tidak dipengaruhi oleh LKPD
karena peserta tidak menyimak instruksi dan tugas yang
diberikan.
66
70
71
LAMPIRAN
B. Tujuan Pembelajaran
No Indikator Tujuan Alat
- Mampu menjelaskan Tugas
perubahan pedoman diskusi
Memahami gizi dalam forum @LKPD
perubahan diskusi
konsep - Mengidentifikasi
pedoman gizi perbedaan spesifik
1 4 Sehat 5 pedoman gizi 4
Sempurna sehat 5 sempurna
menjadi Gizi dan gizi seimbang
Seimbang - Menjawab
pertanyaan dengan
benar Butir
soal 1,2
2 Memahami - Menjawab benar Butir
konsep gizi pertanyaan dengan Soal 3,5
seimbang pengertian gizi
siembang dan
manfaatnya
3 Memahami 4 Menjelaskan 4 pilar Tugas
pilar gizi gizi seimbang dalam diskusi
seimbang forum diskusi @LKPD
seimbang
- memahami pilar 14,15
memantau berat badan
dengan mengukur
IMT
Menjawab pertanyaan
dengan benar Butir
Memahami - konsep isi piringku soal:
anjuran - manfaat zat gizi 6
4
makan sesuai - sumber zat gizi 7,8
Isi Piringku - Ketentuan porsi 9,10
sayur dan manfaatnya 11,12
Respon tentang
pentingnya konsumsi No.5
sayur sesuai pedoman
Isi Piringku
Respon tentang
pengukuran status gizi No.7
dengan IMT
C. Materi Pembelajaran
1. Perbedaan pedoman 4 Sehat 5 Sempurna dan Gizi
seimbang
2. Pengertian gizi seimbang
3. Manfaat gizi seimbang bagi remaja
4. Empat pilar gizi seimbang
77
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pra kegiatan 1. Pada tahapan awal, 10 menit
Pendidik melakukan
perkenalan terlebih
dahulu dan pendekatan
kepada responden
2. Pendidik
menyampaikan tujuan
dari kegiatan edukasi
3. Pendidik memberikan
pemaparan terkait
teknis kegiatan,
membagikan link Zoom
Cloud Meeeting
mempersiapkan
78
Ceramah:
Pendidik memberikan
umpan balik terkait diskusi
dan dilanjutkan dengan
menyampaikan materi gizi
seimbang melalui microsoft
Power Point (PPT) dan
responden menyimak
materi.
Pendidik kembali
memberikan umpan balik
dan penguatan materi dari 5 menit
hasil diskusi dan 80anya
jawab
Menutup kegiatan dengan
5 menit
salam dan terima kasih
Kegiatan
Pendidik membagikan link
penutup
post test melalui kolom chat
dan grup whatsapp dan
mempersilahkan
20 menit
responden untuk
mengerjakan soal selama
20 menit setelah forum
diakhiri
EVALUASI INSTRUMEN
INDIKATOR
TEKNIK BENTUK
KOGNITIF
Memahami Tes Tes LP 1 Soal
perubahan objektif objektif
konsep pilhan pilihan ganda
pedoman gizi ganda No 1,2
(A,B,C,D)
4 Sehat 5
Sempurna NonTes Tes lisan LKPD
menjadi Gizi Diskusi Tugas no.2
Seimbang
(A,B,C,D)
AFEKTIF
Respon Angket Objektif LP 2 Lembar
terhadap (Ya penilaian
pengetahuan Atau afektif
gizi Tidak) Angket
respon sikap
no. 1
Respon Angket Objektif LP 2 Lembar
tentang (Ya penilaian
manfaat gizi Atau afektif
seimbang Tidak) Angket
respon sikap
no. 2
Respon Angket Objektif LP 2 Lembar
tentang Isi (Ya penilaian
piringku Atau afektif
Tidak) Angket
respon sikap
no. 3
Respon Angket Objektif LP 2 Lembar
tentang (Ya penilaian
pentingnya Atau afektif
perilaku Tidak) Angket
hidup bersih respon sikap
no. 4
Respon Angket Objektif LP 2 Lembar
tentang (Ya penilaian
pentingnya Atau afektif
konsumsi Tidak) Angket
sayur sesuai respon sikap
no. 5
pedoman Isi
Piringku
83
Dan angket
evaluasi
kegiatan
84
A. Indikator
1. Mengidentifikasi empat pilar pedoman gizi seimbang
2. Menjelaskan perbedaan pedoman 4 Sehat 5 Sempurna
dan Gizi seimbang
B. Konsep
Konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” yang
dipopulerkan Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo
sekitar tahun 1952 sudah tidak lagi digunakan, kini sudah
berkembang dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi
Seimbang (PGS). Terdapat beberapa perbedaan konsep
diantaranya; Penekanan pesan, Susu sebagai penyempurna,
penjelasan mengenai porsi dan pentingnya mengonsumsi air
mineral.
Pedoman Gizi Seimbang bertujuan untuk memberikan
panduan konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku
sehat berdasarkan prinsip konsumsi anekaragam pangan,
perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat
badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat
badan normal.
C. Tugas
1. Simaklah videoscribt dalam laman berikut:
https://youtu.be/UEXGkve01vY
2. Identifikasi dan jelaskan masing-masing pilar gizi
seimbang
3. Bandingkan dengan pedoman 4 Sehat 5 Sempurna dan
identifikasi perbedaannya.
D. Hasil
Hasil jawaban akan dipresentasikan dan didiskusikan
pada saat kegiatan edukasi
Lampiran 3. Soal Pre dan Post Test
Link: https://quizzory.com/id/605835e2b0c07757a797282d
85
Petunjuk :
Isilah jawaban pertanyaan dibawah ini dengan skor penilaian
1-5
Keterangan Skor:
1: Sangat kurang 3: Cukup 5: Sangat baik
2: Kurang 4: Baik
Pilihan
No. Pertanyaan
1 2 4 5
1. Materi gizi seimbang
yang disampaikan
sudah sesuai dengan
kebutuhan remaja
2. Materi yang
disampaikan dapat
bermanfaat untuk
meningkatkan
pengetahuan terkait
gizi seimbang
3. Media microsoft Power
Point (PPT) yang
digunakan tampak
menarik dan dapat
meningkatkan minat
belajar saya
4. Pendidik dapat
menyampaikan isi
91
Skor Pre-test : 60
96
97