LUKA BAKAR
Widya Francisca, M.Kep
LATAR BELAKANG
Luka bakar merupakan kerusakan jaringan akibat
kontak dengan sumber panas.
Tujuan khusus
Mempelajari etiologi dan patofisiologi penyakit luka
bakar.
Mempelajari pengobatan penyakit.
Mempelajari tahap – tahap pemberian diet.
Mempelajari tujuan dan syarat diet.
Mengidentifikasi makanan yang dilarang dan yang
dianjurkan.
Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi.
Menghitung kebutuhan bahan makanan.
Menyusun menu untuk penderita.
ETIOLOGI
Gas
Luka Bakar Suhu Tinggi Cairan
Bahan padat
Air, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel
Edema
Hipovolemia dan
hemokonsentrasi
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
1. Kedalaman
pengaruh panas
terhadap tubuh.
Terjadi kematian pada lapisan
atas epidermis kulit yang
Derajat I disertai pelebaran pembuluh
darah.
1. Kepala 9%
2. Tubuh bagian depan 18 %
3. Tubuh bagian belakang 18
%
4. Ekstremitas atas 18 %
5. Ekstremitas bawah kanan 18%
6. Ekstremitas bawah kiri 18 %
7. Organ genital 1%
3. Berdasarkan
tingkat
keseriusan luka
Mayor
Moderat
Minor
GEJALA DAN TANDA
Luka terlihat
Terbentuk pucat/abu-
Kulit
bula/lepuhan, abu, banyak
terlihat
bila jaringan
kemerahan,
bula/lepuhan kulit yang
kesemutan,
pecah kulit mati dan
kering dan
akan basah tidak terasa
nyeri.
dan nyeri. sakit.
PENGOBATAN
Antibiotik Analgetik
Antasida
TAHAP-TAHAP PEMBERIAN DIET
Diet Luka Bakar I
Air 200 ml
Gula 30 ml
Garam 2 gram
Dapur
Tujuan Diet :
mempercepat
penyembuhan dan
mencegah terjadinya
gangguan metabolik
mempertahankan
status gizi secara
optimal selama proses
penyembuhan
SYARAT DIET
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi enteral
dini.
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka
bakar, yaitu :
Luka bakar (%) Kebutuhan energi (kkal)
< 10 % 1,2 x AMB
11-20 1,3 x AMB
21-30 1,5 x AMB
31-50 1,8 x AMB
>50 2,0 x AMB
3. Protein tinggi, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total
4. Lemak sedang yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total
5.Karbohidrat sedang yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total
6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor,
danmagnesium.
8. Cairan tinggi.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
DAN TIDAK DIANJURKAN
Data Antopometri
BB : 65 Kg
Pemerisaan Fisik : TB : 176 Cm
Mengalami luka bakar IMT : 20,9
pada bagian dada (18%) (status gizi : Normal)
Resume Penyakit :
Luka bakar
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
ENERGI,PROTEIN,LEMAK, DAN CAIRAN
Perhitungan menggunakan rumus Harris Benedict
Bahan :
Beras
Tahu
Telur
Margarin
Susu skim
Gula pasir
Bubur nasi, scrambled
egg, semur tahu dan
susu
SELINGAN PAGI, SORE DAN
MALAM
Bahan :
Tepung beras
Gula merah
Susu skim
Gula pasir
Bubur sumsum+kinca
dan susu
MAKAN SIANG
Bahan :
Beras
Ayam
Tahu
Labu siam
pisang
Nasi lunak, ayam tumis
mentega, becem tahu,
bobor labu siam dan
pisang.
MAKAN MALAM
Bahan :
Beras
Daging
Tempe
Bayam
Gula pasir
Nasi lunak, burger steak,
kari bola-bola tempe, sup
bayam dan teh manis.
KESIMPULAN
Luka bakar merupakan kerusakan jaringan
permukaan tubuh yang disebabkan oleh
panas dengan suhu tinggi, bahan kimia,
sengatan listrik, radiasi dan suhu rendah
sehingga menimbulkan reaksi pada seluruh
sistem metabolisme.
Luka bakar dapat menyebabkan edema
karena peningkatan permeabilitas pembuluh
darah, hal ini dapat berlanjut pada keadaan
hipovolemia dan hemokonsentrasi.
Penanggulangan pertama saat terjadi luka
bakar adalah dengan membersihkannya
dengan cairan Nacl. Jika luka lebih serius
diobati dengan salep sesuai dosis dokter.
Diet yang diberikan pada pasien luka bakar
harus bertahap. Yang pertama diberikan adalah
Makanan Cair Penuh (DLB I) lalu kemudian
dilanjutkan dengan DLB II (makanan cair kental,
saring, lunak, bahkan biasa).
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
diet luka bakar adalah mengusahakan &
mempercepat penyembuhan jaringan yang
rusak, dengan mempertimbagkan energi,
protein, lemak, dan cairan.
Bahan makanan yang dianjurkan adalah semua
bahan makanan yang sumber energi dan protein
seperti susu, telur, daging, ayam, keju, gula
pasir dan susu. Bahan makanan yang tidak
dianjurkan adalah semua bahan makanan yang
bersifat hiperalergik seperti udang.
Kebutuhan Energi pasien luka bakar
dapat dicari berdasarkan kedalaman,
luas luka bakar, dan persen luka
bakar. Protein dapat dicari melalui
derajat luka bakar yang diketahui
(berdasar ratio nitrogen : energi).
TERIMA KASIH