Anda di halaman 1dari 14

ILMU DASAR KEPERAWATAN II

NUTRISI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Disusun oleh :

1. Nita Sukma Dewi (200208042 )


2. Vera Dwi Angraini ( 200208077 )
3. Didik Lestari Ningrum ( 200208056 )
4. Mufarrohah ( 200208064 )
5. Saskia Sefiana R. ( 200208071 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Nutrisi
dan Pertumbuhan Mikroorganisme” ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami
mengarapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari dosen mata kuliah
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi. Semoga
makalah ini menjadi lebih bermanfaat untuk para mahasiswa pada umumnya dan untuk
teman sejawat perawat pada khususnya.

18 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….………………….……………. 2

DAFTAR ISI …………………...………………………….………………………………… 3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………..………………………………………………………………. 4

B. Rumusan Masalah ……………. …………………………………………………………. 4

C. Tujuan ………...……...…………………………………………………………………... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Nutrisi dan Media Penyimpanan Mikroorganisme …………….……………………….. 5

B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme ….……………….. 8

C. Metode Penyimpanan Mikroba …..……….………….………..…………………..….... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..……... 13

B. Saran ………………………………………………………………………………….... 13

DAFTAR PUTAKA ………………………..………..…………………………………… 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan pada mikroorganisme diartikan sebagai penambahan jumlah atau total


massa sel yang melebihi inokulum asalnya. Pertumbuhan merupakan suatu proses
kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya. Dalam melakukan
pertumbuhan, mikroorganisme sendiri memerlukan suatu media tumbuh. Media Media
sendiri merupakan campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga
dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia mikroba.

Dalam melakukan pertumbuhan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikroba


dapat berkembang baik maupun tidak. Faktor- faktor tersebut diantaranya adalah nutrient,
suhu, kelembaban, oksigen, pencahayaan, derajat keasaman (pH), dan tekanan tekanan
osmosis. Pada pertumbuhan mikroorganisme ini, terdapat 4 fase dalam kurva pertumbuhan.
Keempat fase tersebut adalah fase lag, fase log, fase statis, dan fase kematian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja nutrisi dan media dalam pertumbuhan mikroorganisme ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ?
3. Apa saja fase yang terdapat dalam kurva pertumbuhan mikroorganisme ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui nutrisi dan media yang digunakan dalam pertumbuhan
mikroorganisme
2. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
3. Dapat mengetahui fase dalam kurva pertumbuhan mikroorganisme
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nutrisi dan Media Pertumbuhan Mikroorganisme


Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Media selain untuk menumbuhkan mikroba juga
dibutuhkan untuk isolasi & inokulasi mikroba serta untuk uji fisiologi dan biokimia
mikroba. Media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan
lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu : susunan makanannya dimana media
harus mengandung air untuk menjaga kelembaban dan untuk pertukaran zat atau
metabolisme, juga mengandung sumber karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan
osmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman/pH umumnya netral tapi ada juga yang
alkali, temperatur harus sesuai dan steril.

Media harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu:


sumber energi misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion inorganik essensial dan
kebutuhan yang khusus, seperti vitamin. Media pertumbuhan mengandung unsur makro
yang dibutuhkan mikroba seperti karbon (C), Hidrogen (H), oksigen (O), Nitrogen (N),
dan Phospor (P). selain itu media juga mengandung unsur mikro seperti besi (Fe), dan
Magnesium (Mg). media juga dapat mengandung bahan tambahan lain seperti indikator
phenol red. Sifat media pembenihan yang ideal adalah mampu memberikan pertumbuhan
yang baik jika ditanami kuman, mendorong pertumbuhan cepat, murah, mudah dibuat
kembali, dan mampu memperlihatkan sifat khas mikroba yang diinginkan.

a. Pengelompokan Media

Berdasarkan bentuknyanya media dibedakan menjadi:


1. Media Cair
Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarke media padat,
tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari koloni
kuman. Contoh media cair Nutrient broth (NB); Pepton dilution fluid (PDF); Lactose
Broth (LB); Mac Conkey Broth (MCB), dan lain-lain. Pepton merupakan protein
yang diperoleh dari peruraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsin, papain. Pepton
mengandung Nitrogen dan bersifat sebagai larutan penyangga, beberapa kuman
dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%.
2. Media semi padat
adalah media yang mengandung agar sebesar 0.5 %
3. Media padat
Media padat mengandung komposisi agar sebesar 15 %.Media padat
digunakan untuk mempelajari koloni kuman, untuk isolasi dan untuk memperoleh
biakan murni. Contoh media padat Nutrient Agar (NA); Potato Detrose Agar (PDA);
Plate Count Agar (PCA), dan lain-lain.
Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Sementara itu, Potato
Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk menumbuhkan
dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. Nutrient Agar (NA) merupakan media
biakan yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar, sedangkan Potato Dextrose
Agar (PDA) dibuat dari kentang dan agar. Menurut Radji (2011)

4. Media Selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk
menumbuhkan mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk mikroba
yang tidak diinginkan. Contoh media yang ditambahkan ampisilin untuk
menghambat mikroba lainnya.

Berdasarkan tujuan penggunaannya media dibedakan menjadi :


a. Media isolasi
Media yang mengandung unsur esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroba.
b. Media diperkaya
Media diperkaya merupakan media yang mengandung bahan dasar untuk
pertumbuhan mikroba dan zat-zat tertentu yang ditambahkan seperti serum,
kuning telur, dan lain-lain.
b. Jenis Media Pertumbuhan Mikroba

Jenis Nama Fungsi


Kaldu Nutrisi (Nutrient Broth) Media Pengayakan dan pembiakan
Media pembiakan dan melihat sifat
Kaldu darah
hemolysis
Air Pepton (Pepton Dilution
Media pengayaan
Cair Fluid/PDF)
Kaldu empedu) Media pembiakan bakteri enterik
Gula pepton (kaldu gula )
dengan gula yang digunakan Media untuk melihat fermentasi gula
glukosa atau laktosa
Semi
0,5% agar Untuk melihat gerak bakteri
Padat
Agar nutrisi (Nutrient Agar) Untuk mempelajari koloni bakteri
Untuk melihat koloni bakteri dan sifat
Agar Darah
hemolysis
Media pembiakan bakteri enterik, dapat
Agar endo digunakan untuk membedakan bakteri
peragi laktosa dan bukan peragi laktosa
Media pembiakan bakteri enterik, dapat
EMBA-eosin Methylene digunakan untuk membedakan bakteri
peragi laktosa dan bukan peragi laktosa
Padat
Media pembiakan Salmonella dan
Salmonella Shigella Agar Shigella.

TCBS – Thiosulphate Citrate


Media Pembiakan Vibrio
Bile
Media pembiakan Corynebacterium
diphteriae
Agar darah telurit

Agar Lowenstein-Jensen Media pembiakan Mycobacterium


miring tuberculosis
Media untuk melihat kemampuan bakteri
TSIA – Triple Sugar Iron Agar
dalam meragi gula dan membentuk H2S
Nutrient Agar Untuk peremajaan koloni murni

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri

a. Nutrien

Nutrien atau zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus
mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, mineral (sulfur, fosfat) dan faktor-faktor
pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin, pirimidin dan vitamin. Persyaratan
untuk pertumbuhan bakteri beraneka ragam sesuai dengan jenis bakterinya. Beberapa
bakteri dapat memperbanyak diri pada berbagai jenis nutrisi, sedangkan yang lain
mempunyai kekhususan dan hanya membutuhkan jenis nutrisi tertentu untuk
pertumbuhanya.

b. Suhu

Suhu optimal untuk pertumbuhan bagi bakteri sangat bervariasi tergantung pada jenis
bakteri itu sendiri. Pada suhu yang tepat (optimal), sel bakteri dapat memperbanyak diri
dan tumbuh sangat cepat. Sedangkan pada suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi,
masih dapat memperbanyak diri, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dan tidak secepat
jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada suhu optimalnya. Berdasarkan rentang
suhu dimana dapat terjadi pertumbuhan, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

Suhu optimal biasanya mencerminkan lingkungan normal bakteri tersebut, oleh karena
itu bakteri yang pathogen bagi manusia biasanya tumbuh optimal pada suhu 37oC.
c. Kelembaban

Kelembaban sangat penting untuk pertumbuhan bakteri bakteri membutuhkan


kelembaban tinggi, pada umumya untuk pertumbuhan bakteri yang baik dibutuhkan
kelembaban diatas 85%. Udara yang sangat kering dapat membunuh bakteri, tetapi
kadar kelembaban minimum yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bakteri
bukanlah merupakan nilai pasti. Kandungan air atau kelembaban yang terjadi dan
tersedia, bukan total kelembaban yang ada juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri.

d. Pencahayaan

Cahaya yang berasal dari sinar matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
Bakteri lebih menyukai kondisi gelap, karena terdapatnya sinar matahari secara
langsung dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

e. Oksigen

Kebutuhan oksigen pada bakteri tertentu mencerminkan mekanisme yang digunakan


untuk memenuhi kebutuhan energinya. Berdasarkan kebutuhan oksigen tersebut,
bakteri dapat dipisahkan menjadi lima kelompok:

(1) Anaerob obligat


Bakteri yang tumbuh hanya dalam keadaan tekanan oksigen sangat rendah dan
oksigen bersifat toksik.
(2) Anaerob aerotolerant
Bakteri yang tidak mati denga adanya paparan oksigen.
(3) Anaerob fakultatif
Bakteri yang dapat tumbuh dalam keadaan aero dan anaerob
(4) Aerob obligat
Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhanya
(5) Mikroaerofilik
Bakteri yang tumbuh baik pada tekanan oksigen rendah, tekanan tinggi dapat
menghambat pertumbuhannya

f. Konsentrasi ion hydrogen (pH)


pH pembenihan juga mempengaruhi kuman, kebanyakan kuma pathogen mempunyai
pH optimum 7,2 – 7,6. Meskipun suatu pembenihan pada mulanya baik bagi suatu
kuman, tetapi pertumbuhan kuman selanjutnya juga akan terbatas Karena produk
metabolism kuman itu sendiri. Hal ini terutama dijumpai pada kuman yang bersifat
fermentatif yang menghasilkansejumlah besar asam-asam organik yang bersifat
menghambat.

g. Tekanan osmotik

Suatu tekanan osmotic akan sangat mempengaruhi bakteri jika tekanan osmotik
lingkungan lebih besar (hipertonis) sel aka mengalami plasmolysis. Sebaliknya jika
tekanan osmotic lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan sel membengkak dan
juga akan megakibatkankan rusaknya sel. Oleh karena itu dalam mempertahankan
hidupnya, sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan osmotic yang sesuai, walaupun
sel bakteri memiliki daya adaptasi, perbedaan tekanan osmotic dengan lingkungannya
tidak boleh terlalu besar.

C. Kurva Pertumbuhan Mikroorganisme

a. Lamban (Lag)
Fase lag merupakan fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Lama fase lag
pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah
sel pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikroorganisme pada media sebelumnya.
Ciri-ciri fase lag :
1. Setelah inokulasi/awal inkubasi
2. Mulai terjadi peningkatan ukuran sel & pembelahan sel
3. Ditandai peningkatan komponen makromolekul, akt. metabolik, dan kerentanan
terhadap zat kimia dan faktor fisik.
4. Merupakan periode penyesuaian yg sangat penting untuk penambahan metabolit pada
sel, menuju tingkat yangg setaraf dengan sintesis sel maksimal.

b. Log/Eksponensial
Fase logaritma ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat. Setiap sel
dalam populasi membelah menjadi dua sel. Variasi derajat pertumbuhan bakteri pada fase
logaritma ini sangat dipengaruhi oleh sifat genetik yang diturunkannya.
Ciri-ciri fase log :
1. Sel membelah dengan laju yang konstan-seimbang
2. Sel membelah dengan kecepatan konstan yang ditentukan oleh sifat intrinsik Mo. dan
kondisi lingkungan.
3. aktivitas metabolik konstan
4. kecepatan peningkatan dapat diekspresikan dengan fungsi eksponensial alami.

c. Statis / Stationary
Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya.
Sehingga jumlah keseluruhan bakteri akan tetap. Keseimbangan jumlah keseluruhan
bakteri ini terjadi karena adanya pengurangan derajat pembelahan sel. Hal ini disebabkan
oleh kadar nutrisi yang berkurang dan terjadi akumulasi produk toksik sehingga
menggangu pembelahan sel. Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian yang
ditandai dengan peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan, sehingga
secara keseluruhan terjadi penurunan populasi bakteri.
Ciri-ciri fase stationer :
1. Penumpukan produksi limbah beracun, perubahan pH & berkurangnya nutrient
2. Beberapa sel mati dan yang lain tumbuh dan membelah
3. Jumlah sel hidup menjadi tetap
4. Kasus, sel dalam biakan yang populasinya tidak tumbuh dapat mengalami
penyimpangan pertumbuhan (memanjang-membengkak secara abnormal)

d. Penurunan/Kematian (Decline / Death)


Fase kematian merupakan fase dimana laju kematian terjadi lebih besar.
Ciri-ciri fase kematian :
1. Saat medium mulai kehabisan nutrien, sel yang mati lebih cepat daripada
terbentuknya sel-sel baru
2. Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial
3. Bergantung pada spesiesnya, semua sel mati dalam waktu beberapa hari atau beberapa
bulan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pertumbuhan mikroorganisme, peran media sangatlah penting, karena media


merupakan campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhan. Beberapa faktor juga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan pada
mikroorganisme. Faktor faktor tersebut adalah nutrient, suhu, kelembaban, oksigen,
pencahayaan, derajat keasaman (pH), dan tekanan tekanan osmosis.

Pada pertumbuhan mikroorganisme ini, terdapat pula kurva pertumbuhan yang


didalamnya terdiri dari 4 fase, keempat fase tersebut adalah fase lag (lamban), fase log /
eksponensial, fase statis, dan fase penurunan / kematian.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,maka
dari itu penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya teman-teman mahasiswa
agar mencari reverensi lain selain dari makalah ini, dan penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dapat kami jadikan pedoman dalam membuat makalah yang
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI (2017). Bahan Ajar Farmasi : Mikrobiologi dan Parasitologi.

Anda mungkin juga menyukai