Anda di halaman 1dari 38

Pandangan Agama Terhadap

Bedah Plastik
Kelompok 11 :
- Nama :Dwi Agung Ratna Ningsih
- Nim : 201841005
Apa itu Bedah Plastik

Bedah plastik adalah


suatu cabang ilmu
kedokteran yang
bertujuan untuk
merekonstruksi atau
memperbaiki bagian
tubuh manusia melalui
operasi kedokteran
Bedah plastic, berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “plastiko”
yang berate “membentuk” atau
“memberi bentuk”.
Jenis-Jenis Bedah Plastik

Ada dua jenis bedah plastik secara umum :


1. Bedah plastik rekonstruktif digunakan untuk memperbaiki suatu
kecacatan atau abnormalitas tubuh akibat cacat kongenital,
penyakit, atau trauma.
2. Bedah plastik kosmetik digunakan untuk memperindah bagian
tubuh pasien, tanpa adanya suatu trauma atau deformitas.
Macam” Tingkat Tindakan Bedah Plastik

Darurat Opsional
Tindakan Bedah .Contoh operasi plastik ini meliputi
operasi:
Plastik - Bibir sumbing.
- Menyambungkan jari jemari tangan
Berdasarkan atau kaki.

Darurat - Membuka penyumbatan anus.


- Membentuk kembali daun telinga.
- Implant payudara bagi mereka yang
terkena kanker payudara
- Memperbaiki septum hidung atau
pasien cacat hidung.
- Memperbaiki kulit akibat luka bakar
atau sejenisnya
- Memperbaiki patah tulang wajah
(karena kecelakaan, misalnya).
Tindakan Bedah Misalnya, untuk menambah
Plastik percaya diri, terlihat makin cantik,
memperkokoh penampilan dan
Berdasarkan agar terlihat lebih muda dan seksi.
Opsional Contoh operasi antara lain adalah:
- Kecantikan payudara
- Mengembalikan kerutan kulit dan
menghaluskannya.
- Mengangkat dahi, menaikkan alis,
wajah dan leher.
- Sedot Lemak / Liposuction
- Kecantikan dagu.
Komplikasi Bedah Plastik
Berikut beberapa komplikasi atau efek samping bedah plastik
serta komplikasi lainnya yang mungkin terjadi :

a) Hasil yang tidak sesuai


Mungkin ini adalah ketakutan terbesar dari setiap pasien operasi
plastik. Bukannya mendapatkan wajah yang selama ini diimpikan,
penampilan Anda bisa jadi malah tidak memuaskan.
b) Bekas luka
Jaringan parut adalah bagian dari proses penyembuhan luka
operasi. Luka parut dapat timbul akibat kerusakan kulitnya cukup
signifikan sehingga mengubah jaringan normal kulit yang sedang
dalam pemulihan. Kemunculan jaringan parut tidak selalu dapat
diprediksi, tetapi dapat dicegah dengan tidak merokok sebelum
dan setelah operasi, menjaga pola makan dengan baik setelah
operasi, dan mengikuti petunjuk pemulihan dari dokter.
Lanjutannya ..
c) Kerusakan saraf atau mati rasa
Dalam beberapa kasus, saraf dapat rusak atau terputus
selama prosedur operasi plastik. Ketika saraf-saraf
wajah terluka, hasilnya bisa menjadi membuat wajah
tidak bisa berekspresi atau mata ptosis (kelopak mata
atas turun).
d) Infeksi
Risiko infeksi luka setelah operasi dapat dipicu oleh
bakteri yang masuk saat atau setelah proses operasi,
hingga menyebabkan luka di bekas sayatan. Namun,
peluang infeksi luka operasi termasuk kecil, hanya terjadi
sebanyak 1-3% dari total kasus.
Lanjutannya ..
e) Hematoma
Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah. Kondisi
ini dapat terjadi setelah operasi, membuat area yang dioperasi
bengkak dan memar dengan kemunculan kantong darah di bawah
kulit. Dalam beberapa kasus, hematoma bisa cukup besar untuk
menyebabkan rasa sakit dan bahkan menghambat aliran darah
melalui area tersebut. Ahli bedah dapat memilih untuk
mengeluarkan sebagian darah yang terkumpul dengan jarum suntik
atau metode lain yang serupa.
f) Nekrosis
Kematian jaringan dapat disebabkan oleh operasi atau masalah
yang timbul setelah prosedur. Dalam kebanyakan kasus, risiko
nekrosis dari operasi plastik sangat kecil atau bahkan hampir tidak
ada.
Lanjutannya ..
g) Perdarahan
Seperti halnya prosedur operasi lainnya, perdarahan adalah
efek samping yang dapat terjadi setelah operasi plastik.
Perdarahan menjadi masalah ketika keluar berlebihan, atau
berlanjut setelah luka seharusnya sembuh.

h) Kematian
Kematian menjadi risiko operasi plastik yang paling jarang
terjadi. Persentasenya bahkanmungkinkurang dari satu
persen. Dalam banyak kasus, kematian pascaoperasi
disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat anestesi.
Tren & Issue Bedah Plastik

1. Korea Selatan
Bedah plastik telah menjadi suatu gaya hidup di di
Korea Selatan.
Operasi kelopak mata, rahang dan permak wajah total
sangat diterima secara sosial di Negeri Ginseng itu.
Adalah hal yang sangat umum bagi anak wanita
maupun pria jika meminta operasi plastik kepada
orang tua mereka sebagai hadiah kelulusan. lebih dari
20 persen wanita berusia 20 hingga 49 tahun di Korea
Selatan mengaku menjalani operasi plastik.
Tren & Issue Bedah Plastik

2. Dampak Gangguan Psikologis Pada Pasien Bedah Plastik


Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia ingin memiliki
penampilan yang sempurna. Tidak sedikit pula orang yang melakukan
operasi plastik untuk mewujudkan hal tersebut.
Berikut Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat gangguan
psikologis pada pasien yang melakukan operasi kecantikan. Sebuah
penelitian yang dilakukan di klinik terkenal Amerika Serikat juga
menunjukkan 21% pasien operasi kecantikan memiliki riwayat
ganggan mental, dan 21% lainnya sedang menjalani pengobatan
psikiatari.
Lanjutannya ..
Orang yang telah melakukan operasi kecantikan mengalami
gangguan mental terkait dengan gangguan kepribadian serta sosial
yang bisa mengarah hingga pada tindakan bunuh diri.Sayangnya,
banyak pasien operasi kecantikan yang tidak menyadari bahwa
mereka mengalami gangguan mental. Biasanya mereka memiliki
harapan yang begitu tinggi atas hasil operasi yang dilakukannya,
namun kenyataannya tidak.Karena perasaan yang tidak puas atas
hasil operasi yang dilakukan itulah kemudian menimbulkan konflik
psikologis pada pasien. Pasien operasi justru bisa melakukan operasi
berulang kali bahkan hingga kecanduan, hanya untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan keinginannya. Pasien seperti ini dikatakan
menderita BDD (Body Dismorphic Disorder). Ia akan merasa tertekan
karena selalu merasa fisiknya tidak sempurna.
Kasus Kegagalan Dalam
Bedah Plastik

1. Hang Mioku

Model asal Korea Selatan ini mulai gemar melakukan operasi


plastik sejak usia 28 tahun. Awalnya, semua berjalan mulus dan
wajahnya sudah terbentuk sesuai keinginannya. namun, dia terus
menerus mendatangi klinik dan berupaya menambahkan operasi demi
operasi lain di wajahnya hingga ditolak oleh dokter.
Menurut dokter, semua yang sudah diimplan pada wajah Hang sudah
lebih dari cukup dan mengatakan padanya bahwa Hang mungkin
menderita gangguan jiwa. marah akan hal tersebut, Hang kemudian
menyuntikkan minyak goreng ke wajahnya sendiri dengan harapan akan
menimbulkan efek yang sama seperti botoks. akibatnya, wajahnya
membengkak sangat besar hingga dia kesulitan membuka matanya.
2. Jocelyn Wildenstein

Jocelyn adalah ibu muda yang memiliki wajah yang


cantik dan hidup mewah yang sempurna dengan
suaminya yang sangat kaya. Semua berubah ketika dia
melihat suaminya selingkuh dengan seorang model
Rusia berumur 21 tahun di rumahnya. Sejak saat itu,
Jocelyn berambisi untuk memiliki wajah yang jauh lebih
cantik dari selingkuhan suaminya.Nahas, operasi
pertamanya tidak sesuai keinginan. Jocelyn terus
menerus melakukan operasi plastik hingga di tahun
2008, namun kondisi wajahnya jauh lebih buruk dari
tahun ke tahun.
3. Pete Burns

Pria ini adalah vokalis band asal Inggris, Dead


or Alive. Pete awalnya hanya ingin menyuntik
sedikit implan pada bibirnya yang menurutnya
terlalu tipis. Namun, kesalahan yang terjadi
membuat bibirnya justru rusak karena telalu
banyak impan yang masuk. Tidak hanya itu,
kerusakan wajahnya terjadi di beberapa bagian
seperti pipi dan bentuk hidungnya. Pete
menghabiskan waktu dan biaya untuk mencoba
memperbaiki kerusakan wajahnya, namun tidak
juga berhasil.
4. Amanda Lepore

Amanda mungkin adalah sosok


transgender yang terkenal karena wajahnya
yang mengerikan pasca kegagalan operasi
plastik. Di usia 15 tahun, Amandda melakukan
operasi pertamanya untuk berganti kelamin dari
laki-laki ke perempuan. Setelah menjadi
perempuan, dia ketagihan operasi plastik
terutama menyuntikkan filler pada bibir dan
pipinya. Bahkan, Amanda juga memotong
tulang-tulang di dadanya untuk memiliki bentuk
dada dan badan yang kurus.
5. Michaela Romanini

Sosialita asal Italia ini dulunya terkenal sebagai


salah satu wanita tercantik dalam komunitas
kecantikan Eropa. Semua berubah setelah dia
kecanduan menyuntikkan kolagen di wajahnya.
Dalam dosis tepat, kolagen memang membantu
seseorang tampak awet muda, namun, Romanini
menyuntikkan terlalu banyak kolagen di bibirnya.
Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik

1 .

( Hindu )
Pandangan Agama Hindu Terhadap
Bedah Plastik
Ilmu bedah plastik dilakukan di india pada ratusan tahun yang lalu. Ini
dijelaskan pada sepucuk surat kepada editor majalah Gentlemen’s yang
menjelaskan bahwa pernah ada seorang pengemudi bernama Cowasjee, yang
membantu melayani tentara kerajaan inggris di india di tahun 1792.ia pernah
dipenjara oleh tentara Tiipu Sultan, dimana mereka mencopot hidungnya
karena perilaku barbar penguasa Muslim dalam menyiksa dan melumpuhkan
tawanan. Sekembalinya dirumah di Pune setahun kemudian,seorang ahli
bedah Ayuverdic Hindu menanganinya dengan memasangkan sebuah hidung
baru. Thomas Cruso dan James Trindaly, merupakan 2 orang dokter Inggris
yang menjadi saksi mata operasi bedah yang mencengangkan tersebut.
Mereka menjadi saksi hidup atas operasi-operasi ajaib yang sangat umum
dilakukan di india, bahkan selama mereka disana.
Dalam ajaran agama Hindu disebutkan dalam beberapa
wahyunya yang dituliskan di daun Lontar yang berjumlah empat
helai yaitu: Yama Purwa Tattwa, Yama Purana Tattwa, Yama
Purwana Tattwa, dan Yama Tattwa. Dikatakan bahwa Inti yang
diuraikan di keempat lontar itu berkenaan tentang pengertian
tentang asal tubuh manusia, setelah kematian dan kewajiban
menjaga tubuh yang merupakan pinjaman. Disebutkan secara jelas
bahwa roh/atman diberikan pinjam berupa badan atau tubuh
manusia secara lengkap oleh Sang Hyang Widhi sejak dari embrio
(masih dalam kandungan) sampai tua dan mati nanti.
Dari pengertian itu, Umat Hindu juga tidak disarankan untuk
mem-vermaak tubuhnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
operasi plastik tidak diperbolehkan. Bahkan Bintal Made, yang
merupakan pemuka agama Hindu di pura Vaikuntha Vyomantara
Yogyakarta, mengatakan operasi plastik termasuk dalam tingkatan
Maha Petaka. Maha Petaka sendiri adalah dosa yang paling besar di
dalam ajaran agama Hindu. Dan dengan demikian operasi plastik dapat
disamakan dengan perilaku membunuh. Operasi plastik apabila
dilakukan untuk mempercantik diri seperti memancungkan hidung,
mengubah warna kulit, dan mengubah jenis kelamin tentu tidak
diperbolehkan.
Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik

2 .

(Kristen)
Pandangan Agama Kristen Terhadap Bedah
Plastik

Alkitab tidak secara khusus membahas boleh


tidaknya orang Kristen melakukan operasi
plastik ataupun bedah kosmetik. Alkitab tidak
menyatakan kalau operasi plastik ini
merupakan hal yang salah. Namun, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
seseorang terkait soal ini. Mengubah tubuh
seseorang merupakan hal yang tidak wajar.
Selalu ada efek sampingnya, baik secara fisik
maupun psikologis.
Mereka rela menghamburkan uang dan mengorbankan waktu dan
kenyamanan mereka. Ketika kesombongan memotivasi seseorang
untuk melakukan operasi, dia telah menjadi berhala bagi dirinya sendiri.
Alkitab memperingatkan kita untuk tidak menjadi besar kepala
atau sombong (Flp 2:3-4). Juga, jangan menarik perhatian orang-orang
kepada diri kita sendiri melalui penampilan kita (1 Tim 2:9).
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi
isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji" (Ams 31:30).
adalah hal yang jauh lebih bijaksana untuk mempercantik pribadi
yang ada di dalamnya, karena “perhiasanmu ialah manusia batiniah
yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari
roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata
Allah" (1 Ptr 3:4).
Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik

(Budha)
Pandangan Agama Budha Terhadap Bedah Plastik

Buddhisme tidak melarang bedah plastik, tetapi


apabila kita melakukan bedah untuk tujuan
mempercantik diri berarti itu kurang sesuai dengan
ajaran Buddha, karena hal tersebut telah muncul
Lobha (keserakahan/ melekat pada objek). Jika
bedah plastik itu berjalan dengan lancar dan hasilnya
bagus, kita akan semakin melekat padanya. Tetapi
apabila bedah plastik itu tidak berjalan dengan
lancar atau hasilnya menjadi buruk dari yang
sebelumnya, maka akan menimbulkan Dosa
(kebencian/menolak objek). Apabila hal tersebut
sudah terjadi maka akan timbul Moha (kebodohan
batin) yang selalu mengikutinya.
Dalam Brahma Viharapharana, Buddha mengajarkan kita
bahwa “Semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri,
terwarisi oleh perbuatan mereka sendiri, lahir dari perbuatan mereka
sendiri, berkerabat dengan perbuatan mereka sendiri, tergantung
pada perbuatan mereka sendiri.

Perbuatan apa pun yang mereka lakukan, baik atau buruk;


perbuatan itulah yang akan mereka warisi” (Parita Suci, Yayasan
Sangha Theravada Indonesia: 40). Dengan demikian kita tahu
bahwa dalam ajaran agama Buddha, baik atau buruknya kondisi
pada kehidupan ini merupakan akibat dari karma masa lampau
(baik atau buruk).
Tetapi untuk memperbaiki karma yang kurang baik, misalnya:
memiliki wajah yang kurang cantik,tidak tampan, kulit hitam, dan
sebagainya; bukan dengan cara bedah plastik walupun sebenarnya
memiliki kesehatan jasmani dan rohani, melainkan memperbaiki
perbuatan kita agar sesuai ajaran yang benar.

Seperti yang tertulis dalam Dhammapada ayat 262 yang


tertulis “Bukan karena wajahnya yang tampan yang menandakan
seseorang dapat menyebut dirinya orang baik apabila ia masih
bersifat iri, kikir dan suka menipu”. Jadi yang diutamakan dalam
agama Buddha adalah jiwa yang baik.
Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik

(Islam)
Pandangan Agama Islam Terhadap Bedah
Plastik
Alquran telah secara jelas menyatakan orang yang merubah
ciptaan-Nya adalah orang yang mengikuti jalan dan ajakan syaithan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. an-Nisa ayat 119

Artinya: Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan


akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan
menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu
mereka benar-benar memotongnya dan akan Aku suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya".
barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain
Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
Dari ayat tersebut dapat dipahami, bahwa melakukan operasi
plastik, yang hanya bertujuan mempercantik diri termasuk
perbuatan syetan yang dilaknat Allah.

Contohnya, operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu,


buah dada, atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan
tanda tua di wajah, dan sebagainya. Persoalan ini apabila dilihat dari
kaidah yang disebutkan sebelumnya bahwa operasi plastik dengan
tujuan untuk mempercantik [jirahah at-tajmil], maka hukumnya
adalah haram.
Hukum melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk
memperbaiki cacat yang dibawa sejak lahir (al-’uyub al-khalqiyyah)
seperti bibir sumbing, atau cacat yang datang kemudian (al-’uyub at-
thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran, atau semisalnya, seperti
wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan, maka dapat
dikategorikan sebagai mubah atau dibolehkan melakukan operasi
tersebut.
Bolehnya menghilangkan kemudaratan berupa cacat sejak lahir
atau cacat akibat kecelakaan adalah berdasarkan kaidah fikih yang
berbunyi:

‫يـــل لاــضـرر‬
‫زـاـ‬

Artinya: Kemudaratan itu mesti dihilangkan”,

Sehingga operasi plastik pun legal dilakukan dengan ketentuan


sesuai dengan tujuan yang disebutkan.
Selain itu, bolehnya melakukan operasi plastik adalah berdasarkan keumuman
(‘amm) dalil yang menganjurkan untuk berobat (at-tadawiy). Nabi SAW
bersabda:

‫هاــل مـأأـنزل‬
‫لـــ أـنزلالــ دـآء ل‬
‫شفـآء إ هـ‬

Artinya: Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan


pula obatnya. (HR Bukhari).[10]

Dalam hadits yang lain Nabi SAW bersabda pula:

‫داو ْو لاــهـ يــآعباد‬


َ ‫إن تـــ‬
‫فـــ‬
ّ ‫صنعـ ملـــ لاــهـ‬
‫لـــ وـضعـ إـال دـاء يـــ‬
‫شفـآء هـ‬
Artinya: Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya
Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya.” (HR
Tirmidzi).[11]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operasi
plastik dengan tujuan untuk kecantikan hukumnya haram
dan apabila dilakukan untuk memperbaiki cacat yang
dibawa sejak lahir seperti bibir sumbing, kaki pincang
dan sebagainya atau memperbaiki cacat akibat
kecelakaan, maka hukumnya mubah (boleh) sepanjang
tidak ada ketentuan agama yang dilanggar.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai