Anda di halaman 1dari 22

Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas agama dalam kesehatan)

Dosen :Jamaludin,.M.Ag

Disusun oleh :

Nama : Dwi Agung Ratna Ningsih


NIM : 201841005

STIKES IMC BINTARO


Komplek RS IMC Bintaro Jl.Jombang Raya No.56 Sektor IX Ciputat
Kota Tangerang Selatan – Banten
1
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan


rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “pandangan agama terhadap
bedah plastik” sebagai tugas kelompok mata kuliah agama dalam kesehatan.
            Makalah ini berisikan tentang bagaimana pandangan beberapa agama
terhadap bedah plastik.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal
hingga akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang
membacanya.

                                                                   Tangerang Selatan, 30 Maret 2020


                                                                         
   

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................ 4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bedah Plastik ................................................................................... 6
2.2 Jenis-jenis Bedah Plastik................................................................................ 7
2.3 Macam-macam Tingkat Tindakan Bedah Plastik.......................................... 7
2.4 Dampak Negatif Bedah Plastik...................................................................... 8
2.5 Tren & Issue Terhadap Bedah Pelastik......................................................... 10
2.6 Pandangan Agama Terhadap Bedah Pelastik................................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 20
3.2 Saran............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk
merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi
kedokteran. Berasal dari kata bahasa Yunani platikos yang berarti
"membentuk", asal kata bedah jenis ini sebenarnya tidak diturunkan bahan
plastik. Jenis bedah plastik secara umum dibagi dua jenis: pembedahan untuk
rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik. Saat ini terdapat 7 peminatan
klinis di bidang bedah plastik, Yakni : Bedah Kraniofasial, Bedah Mikro, Bedah
Tangan, Luka Bakar, Rekonstruksi Pascaablasi Tumor, Bedah Genitalia
Eksterna dan Bedah Estetika.
Bedah Plastik di Indonesia dirintis oleh Prof. Moenadjat Wiratmadja.
Setelah lulus sebagai spesialis bedah dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada tahun 1958, beliau melanjutkan pendidikan bedah plastik di
Washington University / Barnes Hospital di Amerika Serikat hingga tahun
1959. Sepulang dari luar negeri, beliau mulai mengkhususkan diri dalam
memberikan pelayanan pada umum dan pendidikan bedah plastik pada
mahasiswa dan asisten bedah di FKUI/RSCM. Pada tahun 1979 beliau
dikukuhkan sebagai profesor dalam ilmu kedokteran di FKUI. Profesor
Moenadjat Wiratmadja wafat pada tahun 1980.
Teknik operasi plastik kini semakin berkembang. Padahal konsep
'permak' penampilan ini sudah ada sejak abad ke-16.
Sebuah buku mengungkap operasi plastik di masa itu menggunakan alat-
alat kedokteran yang sangat sederhana. Judul buku yang dipublikasi pada 1597
itu 'De Curtorum Chirurgia Per Insitionem', yang artinya operasi kecacatan
dengan implantasi. Ditulis seorang profesor bedah dan anatomi, Gaspare
Tagliacozzi, di University of Bologna. Buku ini dijual melalui balai lelang

4
Dominic Winter, Inggris, seharga £11 ribu atau sekitar Rp130 juta. Lewat buku
itu, Tagliacozzi menggambarkan tindakan bedah penampilan awalnya dilakukan
untuk memperbaiki wajah terluka akibat perang. Buku ditulis dalam bahasa
latin lengkap dengan penggambaran diagram, termasuk rhinoplasty, di mana
hidung pasien ditutup dengan kulit yang berasal dari bagian lengan atasnya.
Buku ini juga menggambarkan bagaimana pasien tetap seperti itu selama
sekitar tiga minggu sampai kulit lengan telah terpasang dengan benar. Setelah
dua minggu, lipatan kulit berbentuk seperti kulit hidung dan proses selesai.
"Buku ini sangat mengagumkan dan langka.
Tipografi, ilustrasi dan desainnya sangat fantastis. Memiliki standar yang tinggi
dan termasuk dalam publikasi modern," kata Chris Albury, dari balai lelang
Dominic Winter,
seperti dikutip dari Daily Mail. "Yang aneh adalah bahwa teknik dan ide-ide
dalam buku ini jelas telah dipikirkan dengan baik pada masa itu, tapi semua
begitu cepat dilupakan setelah kematian Tagliacozzi," Winter menambahkan.
"Itu mungkin karena tidak disetujui otoritas agama saat itu yang
menganggapnya 'mencampuri pekerjaan' Tuhan." Buku ini disebut-sebut buku
pertama yang mendokumentasikan segala macam operasi plastik. Itu karena
belum ada bukti sampai akhir abad ke-18 yang mendokumentasikan prosedur
operasi plastik.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah hukum melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk
kecantikan?
b. Bagaimanakah operasi plastik untuk memperbaiki cacat atau akibat
kecelakaan?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Definisi Bedah Plastik Secara Umum


Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk
merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi
kedokteran. Bedah plastic, berasal dari bahasa Yunani, yaitu “plastiko” yang
berate “membentuk” atau “memberi bentuk”. Ilmu ini swndiri merupakan
cabang dari ilmu bedah yang bertujuan untuk mengembalikan bentuk dan fungsi
normal dan menyempurnakan bentuk denan proporsi yang lebih baik. Jenis
bedah plastic secara umun dibagi dua jenis: pembedahan untuk renokstruksi dan
pembedahan untuk kosmetik (estetik). Yang membedakan operasi rekonstruksi
dan estetik adalah dari tujuan prosedur pembedahan itu sendiri.
Pada operasi rekonstruksi diusahakan mengembalikan bentuk/
penampilan serta fungsi menjadi lebih baik atau lebih manusiawi setidaknya
mendekati kondisi normal. Pada operasi estetik, bentuk tubuh kurang harmonic
(misalnya, hidung pesek),maka diharapkan melalui operasi bedah plastic estetik
didapatkan bentuk tubuh yang mendekati sempurna. Tindakan pembedahan
sendiri didasarkan ilmu pengetahuan kedokteran khususnya mengenai luka dan
proses penyembuhan yang berjalan alami. Penyembuhan luka dapat
berlangsung sampai 12 bulan, dengan akan meninggalkan bekas luka, disinilah
peran bedah plastic, dalam upaya menyembunyikan bekas luka sayatan atau
meninggalkan bekas luka yang samar.
Bedah plastik biasanya memang bertujuan untuk mempercantik atau
memperbaiki satu bagian didalam anggota badan, baik yang nampak atau tidak,

6
degan cara ditambah, dikurangi atau dibuang, sehingga anggota tubuh tampak
lebih indah dan disebut “operasi yang disengaja”. Namun selain untuk
kecantikan, bedah plastic juga dilakukan untuk tujuan kesehatan. Misalnya pada
kasus tertentu, ada orang yang mengalami luka bakar atau terkena air keras.,
sehingga ada bagian tubuhnya yang rusak. Maka untuk memperbaiki kerusakan
ini, dianjurkan melalukan bedah plastic, yang dikenal dengan “operasi tanpa ada
unsur kesegajaan”.

2.2Jenis-Jenis Operasi Plastik:


Ada dua jenis bedah plastik secara umum :
1. Bedah plastik rekonstruktif digunakan untuk memperbaiki suatu kecacatan
atau abnormalitas tubuh akibat cacat kongenital, penyakit, atau trauma.
2. Bedah plastik kosmetik digunakan untuk memperindah bagian tubuh pasien,
tanpa adanya suatu trauma atau deformitas.
2.3 Macam-Macam Tingkat Tindakan Operasi Plastik:
Operasi plastik dalam beeberapa tingkat atau sudut pandang urgensinya dapat
dibagi menjadi 2 jenis :
1. Operasi yang bersifat darurat, mendesak untuk dilakukan.
Contoh operasi plastik ini meliputi operasi:
- Bibir sumbing.
- Menyambungkan jari jemari tangan atau kaki.
- Membuka penyumbatan anus.
- Menghilangkan tato, tanda lahir dan bekas luka.
- Menghilangkan jenggot, kumis dan rambut bagi perempuan.
- Membentuk kembali daun telinga.
- Implant payudara bagi mereka yang terkena kanker payudara
- Memperbaiki septum hidung atau pasien cacat hidung.
- Memperbaiki kulit akibat luka bakar atau sejenisnya

7
- Memperbaiki patah tulang wajah (karena kecelakaan, misalnya).
2. Operasi yang bersifat opsional.
Misalnya, untuk menambah percaya diri, terlihat makin cantik, memperkokoh
penampilan dan agar terlihat lebih muda dan seksi. Contoh operasi antara lain
adalah:
- Kecantikan payudara
- Mengembalikan kerutan kulit dan menghaluskannya.
- Mengangkat dahi, menaikkan alis, wajah dan leher.
- Sedot Lemak / Liposuction
- Kecantikan dagu.
2.4 Dampak Negatif Bedah Plastik
Berikut adalah cuplikan dari buku A Little Work : Behind The Doors Of A Park
Avenue Plastic Surgeon yang ditulis oleh seorang dokter spesialis bedah plastik
kenamaan dari Amerika Serikat, yaitu Dr. Z.Paul Lorenc, MD.
1. Semua operasi plastik selalu meninggalkan bekas jahitan
Ingatlah bahwa semua operasi, termasuk operasi plastik, selalu menggunakan
metode pembedahan yang kemudian harus dijahit kembali. Ini pasti akan
meninggalkan bekas. Memang kini tehnik menyembunyikan bekas jahitan
sehingga nampak samar telah berkembang canggih, tetapi tetap saja yang
namanya pembedahan yang disusul dengan penjahitan selalu akan menimbulkan
bekas.
2. Liposuction (sedot lemak) tidak akan menghilangkan selulit
Operasi sedot lemak atau dikenal dengan istilah lipo memang membuat tubuh
nampak lebih ramping, terutama bagian yang membandel terhadap diet dan
olahraga. Tapi tahukah Anda bahwa operasi ini bukan saja sia-sia untuk
menghilangkan selulit, tapi maiah bisa memperburuk tampilan selulit tersebut?
Hal ini terjadi jika jumlah lemak yang disedot terlalu banyak sehingga kulit
justru makin berkerut.
3. Asosiasi Dokter Bedah Plastik di Amerika Serikat (American Society of
Plastic Surgeons) membatasi maksimal jumlah lemak yang dapat disedot yaitu 6
pon tiap kali operasi, tidak lebih dari itu. Lebih dari jumlah tersebut akibatnya
bisa fatal.
4. Liposuction dapat menyebabkan kematian

8
Tentunya semua prosedur pembedahan, apapun jenisnya, selalu memiliki
resiko. Untuk lipo, jika dokter menyedot terlalu banyak lemak, berarti cairan
tubuh serta darah yang tersedot pun akan sangat banyak (sepertiga dari bahan
yang keluar dari tubuh ketika operasi sedot lemak adalah darah). Terlalu banyak
keluar lemak, darah serta cairan menyebabkan pasien shock, yang
mngakibatkan gagalnya kerja jantung. Sebelum melakukan operasi ini tanya
pada dokter berapa banyak lemak yang akan dikeluarkan.

5. Semua operasi plastik akan menimbulkan rasa sakit


Berikut adalah beberapa jenis bedah plastik yang dirasa paling sakit:
 Abdominoplasty/Tummy tuck: Mengencangkan perut
 Breast Augmentation: Pembesaran payudara, karena bahan penambah
ukuran (baik yang terbuat dari silikon maupun saline) harus diletakkan
dibawah otot-otot dada yang berarti otot-otot tersebut harus dipotong
terlebih dahulu.
 Full Face Laser: sinar laser yang kuat digunakan untuk menghapuskan
kerutan serta bekas luka. Karena kekuatannya, efeknya sama dengan luka
bakar serius (second degree burn) pada kulit.
 Thigh Lift: Mengencangkan paha.
 Body Lift: Mengencangkan seluruh tubuh, karena dokter harus mengiris
kulit tubuh dalam jumlah yang besar.
6. Jenis operasi plastik yang sangat tidak dianjurkan
Ada beberapa jenis operasi yang seharusnya dihindari, yaitu :
 Butt Implant: Operasi penambah ukuran bokong yaitu menyusupkan
bahan pembesar seperti silikon atau saline pada otot bokong selain
menghasilkan bentuk yang tidak alami, juga resikonya sangat tinggi.
Alasannya karena bokong setiap saat selalu diduduki, sehingga resiko
silikon/ saline untuk pecah sangatlah tinggi! Selain pecah, resiko lainnya
adalah adanya kemungkinan silikon/saline tersebut untuk bergeser ke
tempat lain karena sering diduduki.

9
 Lip Impant: Operasi menebalkan bibir, dengan bahan silikon maupun
Gore-Tex. Hasilnya adalah bentuk bibir tebal yang sangat tidak alami.
Jika Anda tidak puas dengan hasilnya maka kedua bahan ini sangat sukar
untuk dikeluarkan karena sifatnya permanen. Oleh karena sulit biaya
memperbaikinya sangat mahal, belum lagi resiko bibir luka dan rusak.
 Buccal fat pads removal: Pengangkatan kantung lemak pada pipi untuk
kesan tulang pipi yang tajam /tinggi. Ketika usia bertambah maka secara
alami wajah akan mengurus. Jika Anda melakukan operasi ini maka lama
kelamaan wajah akan nampak sangat kempot, dan sampai saat ini belum
ada cara untuk mengembalikan lemak.

2.5 Tren dan Issue Tentang Bedah Plastik


1. Korea Selatan
Bedah plastik telah menjadi suatu gaya hidup di di Korea Selatan.
Operasi kelopak mata, rahang dan permak wajah total sangat diterima secara
sosial di Negeri Ginseng itu. Adalah hal yang sangat umum bagi anak wanita
maupun pria jika meminta operasi plastik kepada orang tua mereka sebagai
hadiah kelulusan. lebih dari 20 persen wanita berusia 20 hingga 49 tahun di
Korea Selatan mengaku menjalani operasi plastik.
2. Dampak Gangguan Psikologis Pada Pasien Bedah Plastik
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia ingin memiliki penampilan yang
sempurna. Tidak sedikit pula orang yang melakukan operasi plastik untuk
mewujudkan hal tersebut.
Berikut Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat gangguan psikologis
pada pasien yang melakukan operasi kecantikan. Sebuah penelitian yang
dilakukan di klinik terkenal Amerika Serikat juga menunjukkan 21% pasien
operasi kecantikan memiliki riwayat ganggan mental, dan 21% lainnya sedang
menjalani pengobatan psikiatari.
Orang yang telah melakukan operasi kecantikan mengalami gangguan mental
terkait dengan gangguan kepribadian serta sosial yang bisa mengarah hingga
pada tindakan bunuh diri.Sayangnya, banyak pasien operasi kecantikan yang
tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan mental. Biasanya mereka
memiliki harapan yang begitu tinggi atas hasil operasi yang dilakukannya,
10
namun kenyataannya tidak.Karena perasaan yang tidak puas atas hasil operasi
yang dilakukan itulah kemudian menimbulkan konflik psikologis pada pasien.
Pasien operasi justru bisa melakukan operasi berulang kali bahkan hingga
kecanduan, hanya untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginannya.
Pasien seperti ini dikatakan menderita BDD (Body Dismorphic Disorder). Ia
akan merasa tertekan karena selalu merasa fisiknya tidak sempurna.

3. Kasus Kegagalan Dalam Bedah Plastik


1. Hang Mioku

Model asal Korea Selatan ini mulai keranjingan melakukan operasi plastik sejak
usia 28 tahun. Awalnya, semua berjalan mulus dan wajahnya sudah terbentuk
sesuai keinginannya. namun, dia terus menerus mendatangi klinik dan berupaya
menambahkan operasi demi operasi lain di wajahnya hingga ditolak oleh
dokter. Menurut dokter, semua yang sudah diimplan pada wajah Hang sudah
lebih dari cukup dan mengatakan padanya bahwa Hang mungkin menderita
gangguan jiwa. marah akan hal tersebut, Hang kemudian menyuntikkan minyak
goreng ke wajahnya sendiri dengan harapan akan menimbulkan efek yang sama

11
seperti botoks. akibatnya, wajahnya membengkak sangat besar hingga dia
kesulitan membuka matanya.
2. Jocelyn Wildenstein

Jocelyn adalah ibu muda yang memiliki wajah yang cantik dan hidup mewah
yang sempurna dengan suaminya yang sangat kaya. Semua berubah ketika dia
melihat suaminya selingkuh dengan seorang model Rusia berumur 21 tahun di
rumahnya. Sejak saat itu, Jocelyn berambisi untuk memiliki wajah yang jauh
lebih cantik dari selingkuhan suaminya.Nahas, operasi pertamanya tidak sesuai
keinginan. Jocelyn terus menerus melakukan operasi plastik hingga di tahun
2008, namun kondisi wajahnya jauh lebih buruk dari tahun ke tahun.
3. Pete Burns

Pria ini adalah vokalis band asal Inggris, Dead or Alive. Pete awalnya hanya
ingin menyuntik sedikit implan pada bibirnya yang menurutnya terlalu tipis.

12
Namun, kesalahan yang terjadi membuat bibirnya justru rusak karena telalu
banyak impan yang masuk. Tidak hanya itu, kerusakan wajahnya terjadi di
beberapa bagian seperti pipi dan bentuk hidungnya. Pete menghabiskan waktu
dan biaya untuk mencoba memperbaiki kerusakan wajahnya, namun tidak juga
berhasil.
4. Amanda Lepore

Amanda mungkin adalah sosok transgender yang terkenal karena wajahnya


yang mengerikan pasca kegagalan operasi plastik. Di usia 15 tahun, Amandda
melakukan operasi pertamanya untuk berganti kelamin dari laki-laki ke
perempuan. Setelah menjadi perempuan, dia ketagihan operasi plastik terutama
menyuntikkan filler pada bibir dan pipinya. Bahkan, Amanda juga memotong
tulang-tulang di dadanya untuk memiliki bentuk dada dan badan yang kurus.
5. Michaela Romanini

13
Sosialita asal Italia ini dulunya terkenal sebagai salah satu wanita tercantik
dalam komunitas kecantikan Eropa. Semua berubah setelah dia kecanduan
menyuntikkan kolagen di wajahnya. Dalam dosis tepat, kolagen memang
membantu seseorang tampak awet muda, namun, Romanini menyuntikkan
terlalu banyak kolagen di bibirnya.

2.6 Berikut Beberapa Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik


A. Pandangan Agama Hindu terhadap Bedah Plastik
Ilmu bedah plastik dilakukan di india pada ratusan tahun yang lalu. Ini
dijelaskan pada sepucuk surat kepada editor majalah Gentlemen’s yang
menjelaskan bahwa pernah ada seorang pengemudi bernama Cowasjee, yang
membantu melayani tentara kerajaan inggris di india di tahun 1792.
Sebelumnya, ia pernah dipenjara oleh tentara Tiipu Sultan, dimana mereka
mencopot hidungnya karena prilakubarbar penguasa Muslim dalam menyiksa
dan melumpuhkan tawanan. Sekembalinya dirumah di Pune setahun
kemudoan,seorang ahli bedah Ayuverdic Hindu menanganinya dengan
memasangkan sebuah hidung baru. Thomas Cruso dan James Trindaly,
merupakan 2 orang dokter Inggris yang menjadi saksi mata operasi bedah yang
mencengangkan tersebut. Mereka menjadi saksi hidup atas operasi-operasi ajaib
yang sangat umum dilakukan di india, bahkan selama mereka disana.
B. Pandangan Agama Kristen terhadap Bedah Plastik
Secara teologis, Firman Tuhan berkata tegas bahwa tubuh ini bukan milik kita
sendiri, sebab nyatanya telah dibeli dengan lunas melalui pengorbanan Kristus.

14
Artinya, siapapun tidak berhak untuk memperlakukan tubuh ini seenaknya.
Bukankah orang Kristen dipanggil untuk memuliakan Allah melalui tubuhnya?
Memuliakan Allah yang dimaksud adalah menjaga, memelihara dan menerima
apa adanya seperti yang diberikan oleh Tuhan. Memang dalam kenyataannya,
sebagian orang kurang mampu menerima diri sendiri sehingga dia
“menciptakan dirinya” menurut konsep yang dipikirkannya. Dirinya bukan lagi
seperti yang ada dalam pikiran Allah, melainkan sesuai dengan pikiran
terbaiknya. Bijaksana jika kita mencermati apa yang dikatakan Rasul Paulus
kepada jemaat di Korintus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari
Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli
dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu! (I Korintus 6:19-20)”.
Bukan pula dengan cara-cara murahan yang membawa kehancuran. Bukankah
kita memiliki Allah Roh Kudus yang selalu siap membantu kita agar tetap
menarik dan awet muda karena sukacita yang dari dalam? Kepada jemaat di
Roma, Paulus mengatakan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)”.
Menurut beberapa teolog menyatakan bahwa Yesus mengkaburkan pembedaan
antara budaya Taurat (2:27-3:6), adat istiadat (folk culture, 7:1-23) dengan
budaya populer yang didiskriminasi oleh elit masyarakatnya. Orang kusta yang
dimarjinalkan, perempuan pendarahan karena haid sebagai ‘cerita ditengah
cerita’ (5:21-43). Markus menunjukkan kontras antara orang-orang dalam
“gereja” yakni keluarga dan kerabat Yairus dengan seorang perempuan yang
tersisih dari pusat keimanannya (bait Tuhan) akibat budaya Taurat yang tidak
manusiawi pada praktiknya (imamat 15:25).
Jadi kembali kepada pribadi masing-masing untuk melakukan atau tidak suatu
operasi plastik.
C. Pandangan Agama Budha terhadap Bedah Plastik
Bedah plastik menurut Buddhisme, hal ini tidak melanggar sila sepanjang
memiliki tujuan yang positif atau bukan untuk penipuan. Contohnya: penjahat
kabur kemudian mengubah wajahnya dengan tujuan orang tidak mengenal lagi
sehingga ia lolos dari kejahatannya. Dalam agama Buddha, wanita yang
mengubah kelamin menjadi pria tidak diperkenankan untuk menjadi bhikkhu.
Selain itu pandangan agama Buddha setuju apabila bedah plastik untuk

15
pengobatan, misalnya: bibir sumbing, luka bakar, atau penyakit kulit yang
akibat dari kecelakaan maupun bawaan sejak lahir melainkan bukan agar
kelihatan awet muda terus.
Buddhisme tidak melarang bedah plastik, tetapi apabila kita melakukan bedah
untuk tujuan mempercantik diri berarti itu kurang sesuai dengan ajaran Buddha,
karena hal tersebut telah muncul Lobha (keserakahan/ melekat pada objek). Jika
bedah plastik itu berjalan dengan lancar dan hasilnya bagus, kita akan semakin
melekat padanya. Tetapi apabila bedah plastik itu tidak berjalan dengan lancar
atau hasilnya menjadi buruk dari yang sebelumnya, maka akan menimbulkan
Dosa (kebencian/menolak objek). Apabila hal tersebut sudah terjadi maka akan
timbul Moha (kebodohan batin) yang selalu mengikutinya.
Dalam Brahma Viharapharana, Buddha mengajarkan kita bahwa “Semua
makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri, terwarisi oleh perbuatan
mereka sendiri, lahir dari perbuatan mereka sendiri, berkerabat dengan
perbuatan mereka sendiri, tergantung pada perbuatan mereka sendiri. Perbuatan
apa pun yang mereka lakukan, baik atau buruk; perbuatan itulah yang akan
mereka warisi” (Parita Suci, Yayasan Sangha Theravada Indonesia: 40).
Dengan demikian kita tahu bahwa dalam ajaran agama Buddha, baik atau
buruknya kondisi pada kehidupan ini merupakan akibat dari karma masa
lampau (baik atau buruk). Tetapi untuk memperbaiki karma yang kurang baik,
misalnya: memiliki wajah yang kurang cantik,tidak tampan, kulit hitam, dan
sebagainya; bukan dengan cara bedah plastik walupun sebenarnya memiliki
kesehatan jasmani dan rohani, melainkan memperbaiki perbuatan kita agar
sesuai ajaran yang benar. Seperti yang tertulis dalam Dhammapada ayat 262
yang tertulis “Bukan karena wajahnya yang tampan yang menandakan
seseorang dapat menyebut dirinya orang baik apabila ia masih bersifat iri, kikir
dan suka menipu”. Jadi yang diutamakan dalam agama Buddha adalah jiwa
yang baik.
D. Pandangan Agama Islam terhadap Bedah Plastik
Bedah Plastik menurut islam :
Dalam sebuah kaidah fiqih disebutkan bahwa:

‫ ألصل ا ا‬U‫التحريم على لدليل يد ّل حتى اإلباحة ألشياءفى‬

Artinya: Asal segala sesuatu itu dibolehkan sampai adanya dalil yang
mengharamkannya.
16
Berdasarkan kaidah tersebut, maka apapun yang kita lakukan sebenarnya boleh
kita lakukan, dan selamanya boleh kita lakukan, hingga adanya dalil atau
petunjuk yang menyatakan haramnya melakukan sesuatu itu.Oleh karena itu,
operasi plastik tampaknya mesti dilihat dari tujuannya. Ada yang melakukan
operasi karena ingin lebih cantik bagi perempuan atau lebih tampan bagi laki-
laki, ada pula yang melakukan operasi plastik karena menghilangkan bekas-
bekas akibat kecelakaan, cacat seperti bibir sumbing dan sebagainya.
Permasalahan yang sering kita dapati, tidak sedikit di antara para muslimah dan
termasuk juga para muslim yang melakukan operasi dengan tujuan agar lebih
cantik atau lebih tampan.

1. Hukum melakukan Operasi Plastik dengan Tujuan untuk Kecantikan


Allah menyukai yang indah-indah dan Islam juga membolehkan
seseorang untuk berhias atau mempercantik diri selama tidak berlebih-lebihan,
apalagi sampai mengubah ciptaan Allah.. Kalau kita pikir secara logika, apa
ruginya Allah apabila ada yang melakukan operasi kecantikan, sebab sesuatu
yang telah baik diberikan Allah kemudian dilakukan lagi upaya lain agar
pemberian tersebut menjadi super lebih baik, tentunya kalau dipikir-pikir Allah
pasti senang, terlebih Allah juga menyukai hal-hal yang indah-indah. Persoalan
inilah yang perlu kita sadari bahwa tidak semua yang dilakukan manusia yang
menurut manusia baik adalah baik pula dalam pandangan Allah. Merubah
bentuk salah satu anggota tubuh yang berbeda dari apa yang diberikan Allah,
dalam logika manusia dipandang baik, karena akan lebih cantik, tampan dan
menarik. Asalnya kulit yang diberikan Allah hitam kemudian dirubah menjadi
putih atau warna lainnya. Asalnya hidung yang diberikan Allah pesek kemudian
dirubah menjadi mancung dan sebagainya. Namun demikian, apa yang
dilakukan sebenarnya merupakan tindakan yang tidak percaya dengan
pemberian Allah dan dapat dikatakan sebagai bentuk penghinaan terhadap
Allah. Oleh karena itu merubah ciptaan atau pemberian Allah sebagaimana
dideskripsikan di atas sebenarnya bertentangan dengan kodrat dan iradat Allah.
Seharusnya manusia menyadari bahwa apapun yang diciptakan Allah di dunia
ini bukan merupakan hal yang sia-sia (lihat Q.S. al-Baqarah ayat 26):

Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa


nyamuk atau yang lebih rendah dari itu.[4] adapun orang-orang yang beriman,
Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi

17
mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan Ini untuk
perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah,
[5] dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya
petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

Menurut pandangan manusia atau seseorang yang melakukan operasi


bahwa salah satu anggota tubuhnya kurang menarik, sehingga ia pun
berkeinginan untuk merubahnya melalui operasi. Padahal dalam pandangan
Allah pemberian-Nya itu yang dipandang manusia kurang menarik, sebenarnya
memiliki manfaat yang luar biasa, hanya saja ia tidak mengetahui dan
menyadarinya. Mestinya manusia dapat bersyukur terhadap apa yang diberikan
Allah dan memberdayakan pemberian tersebut dengan baik. Selain itu, apabila
persoalan di atas dikembalikan kepada sumber hukum Islam yaitu Alquran,
maka Alquran telah secara jelas menyatakan orang yang merubah ciptaan-Nya
adalah orang yang mengikuti jalan dan ajakan syaithan. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam Q.S. an-Nisa ayat 119

Artinya: Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan


membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
memotongnya,[7] dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka meubahnya".[8] barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian
yang nyata.

Dari ayat tersebut dapat dipahami, bahwa melakukan operasi plastik, yang
hanya bertujuan mempercantik diri termasuk perbuatan syetan yang dilaknat
Allah. Contohnya, operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu, buah dada,
atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan tanda tua di wajah, dan
sebagainya. Persoalan ini apabila dilihat dari kaidah yang disebutkan
sebelumnya bahwa operasi plastik dengan tujuan untuk mempercantik [jirahah
at-tajmil], maka hukumnya adalah haram.[9]

2. Operasi Plastik untuk Memperbaiki Cacat atau Akibat Kecelakaan

18
Hukum melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk memperbaiki cacat yang
dibawa sejak lahir (al-’uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat
yang datang kemudian (al-’uyub at-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran, atau
semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan, maka dapat
dikategorikan sebagai mubah atau dibolehkan melakukan operasi tersebut.

Dalam ushul fikih, cacat atau akibat kecelakaan dapat dikategorikan sebagai
mudharat atau disebut kemudaratan. Kemudaratan mengakibatkan
ketidakbaikan yang akhirnya membuat orang yang mengalami kemudaratan ini
tidak merasa nyaman beragama. Oleh karena itu, Islam memang bukan agama
yang memudah-mudahkan sesuatu, tetapi bukan pula agama yang mempersulit.
Kemudaratan mesti dihilangkan atau setidaknya menguranginya melalui operasi
plastik.

Bolehnya menghilangkan kemudaratan berupa cacat sejak lahir atau cacat


akibat kecelakaan adalah berdasarkan kaidah fikih yang berbunyi:

‫يزال الضرر‬

Artinya: Kemudaratan itu mesti dihilangkan”,

Sehingga operasi plastik pun legal dilakukan dengan ketentuan sesuai dengan
tujuan yang disebutkan. Selain itu, bolehnya melakukan operasi plastik adalah
berdasarkan keumuman (‘amm) dalil yang menganjurkan untuk berobat (at-
tadawiy). Nabi SAW bersabda:

‫شفآء إ له أنزل ال دآء هالل مأأنزل‬

Artinya: Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan


pula obatnya. (HR Bukhari).[10]

Dalam hadits yang lain Nabi SAW bersabda pula:

19
‫و هللا يآعباد‬Uْ ‫تداو‬
َ ‫فإن‬ّ ‫شفآء له وضع إال داء يصنع لم هللا‬

Artinya: Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya


Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya.” (HR
Tirmidzi).[11]

Dalam ushul fikih disebutkan bahwa selama tidak ada dalil yang
mengkhususkan dalil umum, maka selama itu pula dalil umum dapat diamalkan.
Hadis di atas dipandang sebagai hadis yang umum, dan dapat diamalkan atau
dapat dijadikan hujjah, karena tidak ditemukan adanya dalil yang
mengkhususkannya.[12]

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operasi plastik dengan tujuan


untuk kecantikan hukumnya haram dan apabila dilakukan untuk memperbaiki
cacat yang dibawa sejak lahir seperti bibir sumbing, kaki pincang dan
sebagainya atau memperbaiki cacat akibat kecelakaan, maka hukumnya mubah
(boleh) sepanjang tidak ada ketentuan agama yang dilanggar.

BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk
merekontruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi

20
kedokteran. Bedah plastik berasal dari bahasa yunani, yaitu “plastiko” yang
berarti membentuk atau memberi bentuk. Ilmu ini sendiri merupakann cabang
dari ilmu bedah yang bertujuan unttuk mengembalikan bentuk dan fungsi yang
normal dan menyempurnakan bentuk dengan proporsi yang lebih baik. Jenis
bedah plastik secara umum dibagi menjadi dua jenis: pembedahan untuk
rekontruksi dan pembedahan untuk kosmetik.
Seluruh agama yang ada di Indonesia tidak menyetujui jika kita melakukan
bedah plastik untuk kepentingan kita sendiri, misalnya mengubah identitas kita
yang sebenarnya karena tidak puas dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan.
3.2Saran
Penulis menyarankan bagi pembaca agar dapat memahami pengertian
operasi plastik, macam-macamnya, serta mengetahui hukum-hukumnya dalam
beberapa kepercayaan agama. Bagi pembaca dan mahasiswa lain yang ingin
mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai materi ini, maka dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi. Penulis juga mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bustanul Arifin, dan M. Atho Mudzar, Permasalahan Fiqih Kontemporer


dalam Keluarga Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2002

21
2. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah: Kapita Selekta Islam, Jakarta: PT Toko
Gunung Agung, 1997.

3. Yevita, 2012, Pandangan Agama Terhadap Bedah Plastik dan Tindakan,

4. Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer: Jilid 2. Jakarta: Gema


Insani Press, 1995.

22

Anda mungkin juga menyukai