Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT PADA MASA

KEHAMILAN
NAMA KELOMPOK 3:

UNIVERSITAS ABULYATAMA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan wanita, tetapi kehamilan
dengan penyakit jantung dapat menimbulkan perubahan yang mempunyai akibat yang nyata.
Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada system kardiovaskuler. Penyakit
kardiovaskuler dapat dijumpai pada wanita hamil atau tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita
dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang
dapat mengurangi kesempatan hidup wanita tersebut.
            Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk
system kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala
penyakit jantung. Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga
dapat mempengaruhi tindakan maupun prognosis terhadap jantungnya. Oleh karena kelainan
jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu dipertimbangkan tindakan apa yang
harus diambil serta nasihat apa yang perlu diberikan pada masa kehamilan. Untuk hal tersebut
perlu dipertimbangkan akibat keadaan dan pengobatan jantung si ibu terhadap keadaan fetus
yang akan dilahirkan. Akhirnya setiap dokter yang merawat wanita dengan penyakit jantung
mempunyai tanggung jawab pemeliharaan baik waktu hamil maupun tidak hamil, pendidikan
tentang fertilitas, daya reproduksi, anjuran tentang hamil ataupun kelanjutan kehamilannya
yang telah terjadi, serta diskusi tentang kemungkinan pemberian kontrasepsi ataupun
tindakan sterilisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kehamilan
            Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan.
            Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
            Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7
sampai 9 bulan

B. Diagnosa Kehamilan
            Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tertentu yang diperoleh melalui
riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.
1.      Tanda Dugaan Hamil
a.       Amenorea (tidak datng haid).
b.      Payudara tegang
c.       Mengidam (ingin makanan khusus)
d.      Mual muntah pagi hari (morning sickness)
e.       Hipersalivasi
f.       Konstipasi
g.      Pigmentasi kulit
2.      Tanda Kemungkinan Hamil
a.       Pembesaran rahim dan perut
b.      Pada pemeriksaan dijumpai
-          T hegar
-          T chadwik
-          T discasek
-          Teraba ballotement
c.       Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
3.      Tanda Pasti Hamil
a.       Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
b.      Pemeriksaan USG
c.       Terdengar denyut jantung janin.
C. Penyakit Yang Mempengaruhi Kehamilan
            Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang
cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan
perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan
lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat saja
terjadi. Beberapa penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita
hamil diuraikan berikut ini:

1. Diabetes Mellitus Gestational


            Diabetes Mellitus Gestational adalah kehamilan normal yang disertai dengan
peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia).
Kehamilan yang disertai diabetes mellitus merupakan kondisi yang berisiko tinggi,
oleh karena itu perlu penanganan dan pendekatan multidisiplin untuk mencapai hasil
akhir yang baik. Perawat yang memberikan asuhan keperawatan kepada wanita
diabetik yang sedang hamil harus memahami respon fisiologis normal terhadap
kehamilan dan perubahan metabolisme akibat diabetes, perawat juga harus
mengetahui implikasi– implikasi psikososial kehamilan diabetik, sehingga ia dapat
mengarahkan wanita yang sedang hamil dalam perencanaan pengimplementasian dan
pengevaluasian terhadap wanita dan keluarganya.
             Diabetes Melitus Gestasional adalah gangguan dari glukosa yang dipicu oleh
kehamilan, biasanya menghilang setelah melahirkan ( Murrai et al, 2002 ). Diabetes
Melitus Gestasional didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai
tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita
perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa
akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi
glukosa dari ibu ke janin.
            Diabetes gestasional terjadi pada minggu ke 24 sampai ke 28 pada masa
kehamilan. Walaupun diabetes pada masa kehamilan termasuk salah satu factor
resiko terkena diabetes tipe II. Kondisi ini adalah kondisi sementara dimana kadar
gula darah akan kembali normal setelah melahirkan. Disebut diabetes gestasional bila
gangguan toleransi  glukosa  yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6
minggu setelah persalinan.
            Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan
test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa
darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan
melebihi 140 mg% maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral.

2. Hiperemesis gravidarum
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 –
60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih
berat.

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada


hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton –
asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain
itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat
merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-
Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.

3.       Tekanan darah tinggi (hipertensi) pada kehamilan


            Seorang wanita dapat mengidap tekanan darah tinggi sebelum dirinya hamil atau
muncul ketika hamil. Artinya, kehamilan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi,
seperti munculnya kelainan preeklampsia (keracunan kehamilan) yang dibarengi
dengan edema (bengkak), dan keruhnya air seni karena mengandung protein yang
cukup banyak. Penyebab utama tekanan darah tinggi saat hamil adalah tekanan
darah tinggi esensial dan penyakit ginjal.
-          Tekanan darah tinggi esensial
            Tekanan darah tiggi esensial disebabkan faktor keturunan, lingkungan,
dan emosi yang labil. Biasanya pada kehamilan lebih dari 30 minggu, sekitar
30% ibu hamil akan mengalami kenaikan tekanan darah, tetapi tanpa
menunjukkan adanya gejala. Selain itu, sekitar 20% ibu hamil mengalami
kenaikan tekanan darah, bisa disertai dengan keruhnya air seni (air seni
mengandung protein) dan edema (bengkak). Kenaikan tekanan darah ini dapat
disertai dengan keluhan sakit kepala, nyeri ulu hati (epigastrium), mual,
muntah, dan gangguan penglihatan.

-          Tekanan darah tinggi karena penyakit ginjal


            Penyakit ginjal dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh
adanya peradangan-peradangan pada beberapa bagian ginjal yang akut atau
kronis. Biasanya, peradangan ini akan disertai dengan meningkatnya suhu
badan dan gangguan buang air kecil. Untuk mengatasinya, wanita hamil
dianjurkan untuk istirahat yang cukup, dapat mengendalikan emosi, dan jangan
bekerja terlalu berat.
            Konsumsilah makanan yang tinggi protein, rendah hidrat arang, rendah
lemak, dan rendah garam. Selain itu, lakukan perawatan yang intensif selama
kehamilan, persalinan atau setelah melahirkan.
            Lakukan pengobatan terhadap penyakit tekanan darah tingginya sesuai
dengan anjuran dokter.

4. Gangguan Kardiovaskuler pada Masa Kehamilan


Kardiovaskular adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jantung dan
peredaran darah. Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang
merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem
kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,
didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus
besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. Perubahan fisiologi dan anatomi
berkembang pada banyak system organ dengan terjadinya kehamilan dan persalinan.
Perubahan awal terjadi pada perubahan metabolik oleh karena adanya janin, plasenta
dan uterus dan terutama kenaikan hormon kehamilan seperti progesteron dan
estrogen. Perubahan selanjutnya, pada kehamilan mid trimester adalah perubahan
anatomi disebabkan oleh tekanan akibat berkembangnya uterus.
Pada ibu hamil denngan riwayat penyakit jantung, kondisi ini memperburuk
keadaan. Sehingga seorang wanita dengan penyakit atau gangguan pada jantung
sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan
Volume darah Ibu akan meningkat secara progresif pada kehamilan 6 – 8
minggu dan akan mencapai maksimum pada kehamilan mendekati 32 – 34 minggu.
Peningkatan volume darah meliputi volume plasma, sel darah merah dan sel darah
putih. Volume plasma meningkat 40 – 50 %, sedangkan sel darah merah meningkat
15 – 20 % yang menyebabkan terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb 12 gr
% dan hematokrit 35 %). Oleh karena adanya hemodilusi, viskositas darah menurun
kurang lebih 20%. Mekanisme yang pasti peningkatan volume darah ini belum
diketahui, tetapi beberapa hormon seperti rennin-angiotensin-aldosteron, atrial
natriuretic peptide, estrogen, progresteron mungkin berperan dalam mekanisme
tersebut. Volume darah, factor I, VII, X, XII dan fibrinogen meningkat. Pada proses
kehamilan, dengan bertambahnya umur kehamilan, jumlah trombosit menurun.
Perubahan perubahan ini adalah untuk perlindungan terhadap perdarahan katastropik
tetapi juga akan merupakan predisposisi terhadap fenomena tromboemboli. Karena
plasenta kaya akan tromboplastin, maka bila terjadi Solusio plasentae terdapat risiko
terjadinya DIC.
Peningkatan volume darah mempunyai beberapa fungsi penting :
1)      Untuk memelihara kebutuhan peningkatan sirkulasi karena ada
pembesaran uterus dan unit foeto-plasenta.
2)      Mengisi peningkatan resevoir vena.
3)      Melindungi ibu terhadap perdarahan pada saat melahirkan.
4)      Selama kehamilan ibu menjadi hiperkoagulopati.
Delapan minggu setelah melahirkan, volume darah kembali normal.
5. Anemia
            Wanita hamil dikatakan mengidap penyakit anemia jika kadar hemoglobin
(Hb) atau darah merahnya kurang dari 10 gram %. Penyakit ini disebut anemia berat.
Jika hemoglobinnya kurang dari 6 gram % disebut anemia gravis. Jumlah normal
hemoglobin wanita hamil adalah 12-15 gram % dan hemotokritnya adalah 35-54 %.
Sebaiknya, pengawasan terhadap hemoglobin dan hematokrit dilakukan pada semester
I dan trimester III Pada trimester I dan III pengenceran darah sudah mencapai
puncaknya. Umumnya, penyebab anemia adalah kurang gizi (malnutrisi), kurang zat
besi dalam makanan yang dikonsumsi, penyerapan yang kurang baik (malabsorpsi),
kehilangan darah yang banyak (pada haid-haid sebelumnya), serta penyakit-penyakit
kronik (seperti TBC paru-paru, cacing usus, dan malaria).
            Jika seorang wanita hamil mengidap anemia, kemungkinan terjadinya
keguguran (abortus), lahir prematur, proses persalinan yang lama, dan lemasnya
kondisi sang ibu dapat terjedi. Setelah lahir, penyakit ini dapat menyebabkan
perdarahan dan shock akibat dari melemahnya kontraksi rahim.
            Jika wanita hamil mengidap anemia. pengaruhnya dapat terjadi di awal
kehamilan, yaitu terhadap hasil pembuahan (janin, plasenta, darah). Hasil pembuahan
membutuhkan zat besi yang jumlahnya cukup banyak untuk membentuk butir-butir
darah merah dan pertumbuhan embrio. Pada bulan ke 5—6, janin membutuhkan zat
besi yang semakin besar. Jika kandungan zat besi (hemoglobin) ibu kurang maka
terjadinya abortus, kematian janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir prematur,
serta terjadi cacat bawaan tidak dapat dihindari.
            Berikut ini diuraikan beberapa tipe penyakit anemia yang sering diderita
selama kehamilan:
-          Anemia defisiensi besi, disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi.
-          Anemia megaloblastik, disebabkan oleh kurangnya asupan asam folik. Anemia ini
muncul akibat dari malnutrisi dan infeksi yang menahun (kronik). Anemia hipoplasti,
disebabkan oleh menurunnya fungsi sumsum tulang dalam membentuk sel darah
merah baru.
-          Anemia hemolitik, disebabkan proses pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
pembentukkannya.

            Beberapa gejala yang timbul akibat penyakit anemia adalah adanya kelainan-
kelainan bentuk sel darah merah, lelah, lemah, serta gejala kelainan pada organ-organ
vital. Untuk mengatasinya, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi dan protein, juga sayuran berwarna hijau yang mengandung
mineral dan vitamin.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Kehamilan adalah persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma yang bukan
merupakan peristiwa yang terpisah tetapi ada sesuatu rangkaian kejadian yang
mengelilinginya. Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar, atau 9 bulan
kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari. Lamanya kehamilan dihitung dari hari pertama
periode menstruasi terakhir ( aturan Nagele sebagai berikut : tambahkan tujuh pada hari
pertama periode menstruasi terakhir (PMT), bulan PMT dikurangi tiga bulan dan tambahkan
satu pada tahun PMT).
            Penyakit yang mempengaruhi kehamilan
1.      Penyakit jantung pada kehamilan
2.      Tekanan darah tinggi (hipertensi) pada kehamilan
3. Penyakit paru-paru pada kehamilan
4. Penyakit darah pada kehamilan
5. Penyakit saluran pencernaan pada kehamilan
6. Penyakit hati pada kehamilan
7. Penyakit infeksi pada kehamilan
B. Saran
Demikianlah pemaparan makalah ini semoga bermanfaat bagi yang mempelajarinya.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta : Nuha Medika
Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,volume 1. Jakarta : EGC.
Yulaikhah, Lily. 2006. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai