Dosen pengampu:
Disusun Oleh:
Kelas 1A Kelompok 1
JURUSAN KEBIDANAN
2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Dosen Pengampu
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmatnya penulis
dapat role play makalah yang berjudul “Komunikasi Interpersonal Pada Ibu
Hamil”. Dalam menyelesaikan role play makalah ini penulis memperoleh banyak
dukungan dan saran dari berbagai pihak. Sehubung dengan itu penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua yang memberi dukungan serta do’a yang tak ada henti-
hentinya
2. Kepada dosen pembimbing
3. Teman teman yang membantu menyelesaikan tugas makalah ini
Penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan dari karya tulis ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun guna kemajuan yang akan datang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Komunikasi juga merupakan dasar interaksi antara bidan dan tim kesehatan
lain. Penggunaan komunikasi yang tepat saat bidan berinteraksi dengan tim
kesehatan lain akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Penelitian yang penulis lakukan pada klien bersalin menunjukkan adanya
pengaruh penerapan teknik komunikasi terapeutik terhadap penurunan nyeri
pada klien inpartukala I, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan
faKtor yang penting dalam pelayanan kebidanan, karena dengan komunikasi
seorang bidan dapat menyampaikan dan menerima pesan sehingga tujuan
pelayanan kebidanan dapat dicapai secara optimal.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui proses komunikasi.
3. Untukmengetahui bentuk dan jenis komunikasi.
Di Tebing tinggi, Jalan Bulian ada sebuah klinik Bidan, yaitu Klinik Bidan
Ine. Siang hari itu datang seorang ibu hamil dan suaminya yang bernama Bu
Sari dan Pak Hamzah, dengan tujuan ingin memeriksakan kehamilan anak
pertamanya. Pukul 16.00 WIB Bu Sari dan Pak Hamzah sampai di Klinik
Bidan tersebut.
Bidan : “Emm begitu, boleh saya tau data pribadi ibu?” (Bidan membuka
buku yang berisi format data identitas ibu hamil)
Sari : “Tanggal 10 Juli 2019 ya pak waktu itu ibu tandain di kalender,”
Bidan : “Iya bu, untuk selanjutnya kita periksa berat badan dan tensi ya
bu,”
( Bidan meminta izin untuk memeriksa tekanan darah Bu Sari dan membantu bu
Sari menimbang badannya )
Sari : “Saya masih suka mual dan merasa pusing kalau pagi bu bidan,”
Bidan : “Itu memang sering dialami oleh ibu hamil trimester pertama pak
bu, yang terpenting jangan sampai kekurangan cairan. Untuk Bu Sari, tetep harus
banyak makan makanan yang bergizi ya bu, seperti telur, sayur-sayuran, buah-
buahan, daging, atau bisa mengkonsumsi susu ibu hamil ya bu,”
Bidan : “Wah bagus itu. Oke bu, bulan depan ibu bisa datang lagi kesini,
kalau ada keluhan bisa datang langsung kesini ya bu. Semoga ibu, bapak serta
bayinya sehat selalu,”
( Bidan memberikan buku KIA untuk memantau perkembangan ibu hamil dan
bayinya )
Beberapa jam kemudian, Bu Devi dan Bu Ani datang ke Klinik Bidan Ine. Bu
Devi dan Bu Ani ini teman sekampung dari kecil dan kebetulan mereka sama-
sama lagi hamil
Devi : “ Iya ni bu bidan, terakhir kan kita kesini sama suami masing-
masing sekarang kita kesini berdua, karena suami kita lagi gak bisa nemenin
nih,”
Ani : “ Iya nih bu, suami saya lagi sibuk jadi saya ajak aja si Devi buat
periksa, karena kan usia kehamilan kita gak jauh beda nih,”
Bidan : “Oh begitu bu, waduh waduh tapi uang bulanan tetep jalan dong,
heheheh”
(Bu Devi dan Bu Ani serentak menjawab)
Bidan : “Aduh ibu-ibu ini. Oke boleh saya liat buku KIA nya. Terakhir Bu
Devi masuk usia kehamilan 28 minggu atau 7 bulan ya, kalau Bu Ani masuk usia
kehamilan 27 minggu, waduh deketan gini ya bu,”
Ani : “ Ssst, udah ah Dev, kita mau periksa kehamilan nih, jadi gini bu
bidan,saya kan sudah masuk usia 27 minggu, kok kadang si bayi kurang ya
pergerakannya? Apa itu wajar bu?”
Bidan : “ Sebenernya itu normal bu, bayi kurang aktif bergerak karena
semakin besar tubuhnya semakin sempit ruangan dia dalam perut ibu, jadi
pergerakannya agak berkurang,”
Ani : “ Oh iya bener juga ya, abis saya sering ditanya sama mertua saya
bu bidan, mana bayi kamu kok gak gerak-gerak? Saya bilang aja gerak kok bu,
tapi geraknya pas malem-malem,”
Devi : “ Tau ih ada-ada aja kamu mah, mertua aku mah gak nanya-nanya
kaya gitu, tapi malah nanya udah siap jadi ibu? Udah siap juga di sobek itunya?”
Bidan : “Waduh, bagaimana ini ibu-ibu apa sudah siap jadi ibu?”
Bidan : “Buat ibu yang sebentar lagi mau memasuki persalinan, gak usah
takut, cemas atau khawatir ya bu. Ibu cukup makan-makanan yang bergizi,
banyak minum air putih, hindari stress, istirahat yang cukup, boleh juga di pagi
hari berjalan-jalan di depan kompleks supaya tulang-tulang ibu bisa terpapar
langsung oleh matahari pagi, karena matahari pagi mengandung vitamin D bagus
untuk tulang ibu,”
Devi : “ Ohh gitu ya bu, yuk besok kita jalan-jalan pagi sambil belanja
sayur,”
Ani : “Ayuk, kita harus sering-sering berjemur nih ya kalau pagi, kata
mertua saya juga biar lancar lahirannya,”
Bidan : “Baik, alhamdulillah kandungan ibu Devi dan ibu Ani baik-baik
saja, namun tetap menjaga berat badan ibu ya,”
Bidan : “Waalaikumussalam.”
BAB III
KASUS DIALOG
Dari dialog diatas, terdapat kasus yang biasa dialami oleh ibu hamil seperti
mual mual pada awal masa kehamilan. Pada awal masa kehamilan seorang ibu
akan merasakan mual mual, hal tersebut merupakan hal yang wajar yang di
sebabkan oleh tingginya kadar hormon kehamilan. Ini menunjukkan bahwa
hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) pada khususnya, sedang
diproduksi dalam jumlah besar. HCG adalah hormon yang memastikan bahwa
bayi sudah mendapat cukup makanan dari tubuh Anda, terutama di minggu-
minggu awal kehamilan. Hormon lain yang dapat menjadi penyebab mual saat
hamil adalah estrogen, dan hormon stres seperti kortisol. Kekurangan nutrisi
tertentu, seperti vitamin B6 juga dapat menjadi penyebab lain dari kondisi ini.
Dan dari dialog diatas juga menceritakan ada seorang ibu hamil yang
menanyakan pergerakan bayi yang iya kandung tidak aktif padahal sudah
menginjak usia kehamilan 27 minggu. Pergerakan bayi tersebut tidak aktif karena
bayi sedang tertidur. Saat bayi ‘beristirahat’, biasanya gerakannya akan menurun
selama 15 hingga 30 menit dan luasnya rahim yang semakin menyempit
menyebabkan bayi tidak terlalu banyak bergerak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran