HIPERTENSI
DAN
IMMUNOLO
GI
TABLE OF CONTENTS 2
01 02
Methodology
Here you could
describe the topic of
the section
03 04
Results Analysis Conclusions
Here you could Here you could
describe the topic of describe the topic of
the section the section
ANTIHIPERTENSI 3
ANTI HIPERTENSI
Antihipertensi adalah zat yang
digunakan untuk mengendalikan atau
memodifikasi tekanan darah, baik
dengan mangurangi tahanan perifer
maupun menghambat adrenoreseptor
α atau β di jantung, atau dengan
mengurangi aliran influs ke saraf pusat
CONTOH OBAT
HIDRALAZI HIPERTENSI 4
NIFEDIPI METILDO N
PA HIDROKLO
NE RIDA
LABETALO
L
HIDROKLO
RIDA
BP NIFEDIPIN
Nama dagang adalat (bayer), nifedipin (tanpa nama dagang lihat
BNF)
Kelompok penyekat saluran kalsium, agens hipotensi,
vasodilator
Penggunaan/indukasi krisis hipertensi, hipertensi tidak terkontrol
Jenis obat POM
Bentuk obat kapsul, tablet (dilepaskan dengan lambat)
Dosis 10mg stat, 10mg b.d
Cara pemberian oral (lebih baik sublingual selama krisis hipertensi)
Kontraindikasi penggunaan kontinu pada saat hamil, menyusui
hipersensitivitas
Efek samping sakit kepala, flishing, pusing, demam, sakit kepala,
dapat menghambat persalinan. PERHATIAN:
hentikan pengobatan bila terjadi nyeri iskemia
dalam 30-60 menit pemberian;pemberian dengan
nifedipin kerja-singkat, yaitu selama krisis, dapat
mengakibatkan turunnya tekanan darah secara
drastis dan refleks takikardia, yang dapat
menyebabkan komplikasi, seperticedera/ iskemia
serebroveskular atau iskemia miokardium
WASPADA ketika menggunakan magnesium
sulfat.
Efek farmakodinamik penyekat saluran kalsium selektif dengan sebagian besar
efek vaskular. Obat ini merupakan antagonis kalsium
yang kuat dan spesifik yang menyebabkan otot polos
arteri relaksi, menyebabkan arteri melebar sehingga
mengurangi ketahanan dalam sirkulasi koroner dan
perifer. Kondisi tersebut mengurangi tekanan darah dan
beban kerja jantung secara menyeluruh.
Risiko pada janin toksisitas pada binatang, efek hipotensi dapat mengurangi
aliran plasenta dan dapat mengurangi oksigenasi pada
janin, dapat menghambat persalinan
Menyusui dianggap aman 3-4 jam setelah pemberian sesuai dosis,
tetapi pabriknya menganjurkan menghindari penggunaan
obat ini.
BP METILDOPA
Nama dagang metildopa (tanpa nama dagang, lihat BNF), aldomet®
(MSD)
Kelompok antihipertensi yang bekerja dipusat
Penggunaan/indikasi hipertensi saat kehamilan, krisis hipertensi yangtidak
membutuhkan efek segera, dapat digunakan oleh penderita
asma.
Jenis obat POM
Bentuk obat tablet, suspensi, ampul
Dosis oral: 250mg b.d. (t.d.s) maks. 3 g/hari, secara bertahap
ditingkatkan pada interval dua hari ata lebih IV: 250-500
mg q.d.s.
Cara pemberian oral, IVI
Kontraindikasi riwayat depresi, penyakit hati, feokromositoma,
pemberian bersama dengan MAOI, porviria, riwayat
disfungsi hati atau ginjal
Efek samping berkurang jika kurang dari 1g/hari, mulut
kering, sedasi, depresi, retensi cairan, anemia
himolitik, sindom seperti SLE, hipotensi
postural, gangguan gastrointestial, pusing,
sakit kepala, mati rasa, hiperprolaktemia,
mimpi buruk, psikosis ringan, gangguan
darah, kongesti hidung, nyeri syaraf dan sendi,
gangguan hati, dapat mengganggu hasil
laboratorium – 20% memiliki DCT positif –
dianjukan pemeriksaan laboratorium jika
membutuhkan uji silang
Interaksi efek berkurang oleh
Simpatomimetik, fenotiazin, antidepresan trisiklik, dan MAOI
Alkohol - meningkatkan efek hipotensi
Anestesis – meningkatkan efek hipotensi ++
Analgesik – NSAID meningkatkan efek hipotensi
Antihipertensi – memperkuat efek hipotensi
Ansiolitikdan hipnotik – meningkatkan egek hipotensi
Kortikosteroid – menyebabkan antagonis efek hipotensi
Kontrasepsi – menyebabkan antagonis efek hipotensi
Zat besi – kemungkinan mengurangi bioavailabilitas fero sulfat atau fero glukonat
jika diminum bersama metildopa
Salbutamol – gunakan dengan hati hati karena dapat memperkuat efek hipotensi
Efek farmakodinamik bekerja pada daerah tertentu di SSP yang mengatur aktifitas jantung dan otot
polos disekitar arteri: pembuludarah melebar dan relaksasi sehingga
menurunkan tekanan darah. Penghentian obat sebelum diindikasikan
membuat pasien mengalami hipertensi kembali dalam 48 jam
Risiko pada janin menembus barier plasenta dan ada dalam darah tali pusat, tetapi tidak ada
laporan mengenai abnormalitas janin atau neonatus walaupun secara teoretis
terdapat resikoteratoginisitas pada pemberian terapi multiple
Menyusui ditemukan pada ASI, dan walaupun tidak ada efek yang jelas, pabriknya
menganjurkan agar ibu menyusui diberi peringatan mengenai risiko yang ada
dan risiko yang mungkin, tetapi tidak menganjurkan untuk menghindari
penggunaan obat ini.
BP HIDRALAZIN HIDROKLORIDA
Nama dagang hidralazin (tanpa naman dagang, lihat BNF)
apresoline®(Alliance)
Kelompok antihipertensi – vasodilator
Penggunaan peningkatan tekanan darah diastolik, digunakan
secara bersamaan dengan terapi lain, yaitu penyekat
beta, atau selama krisis hipertensi
Jenis obat POM
Bentuk obat tablet, injeksi, serbuk rekontruksi
Dosis oral: 25 – 50 mg b.d, injeksi iv: 5 – 10 mg selama
20 menit, diulang setelah 20 – 30 menit –
diencerkan dengan NaCl 0,9%, infusi iv: 200 -300
µg/menit, rumatan: 5 – 150 µg/menit
Cara pemberian oral, injuksi atau infusi iv
Kontra indikasi lupus eritematosus sistemik (SLE), takikardia, palpitasi, flushing,
retensi cairan, sindrom seperti SLE setelah terapi dosis tinggi atau
terapi jangka panjang, sakit kepala, pusing, nyeri saraf,sendi, dan otot,
kongnesi nasal, gangguan darah, gangguan hati dan ginjal.
lupus eritematosus sistemik (SLE), takikardia, palpitasi, flushing,
retensi cairan, sindrom seperti SLE setelah terapi dosis tinggi atau
terapi jangka panjang, sakit kepala, pusing, nyeri saraf,sendi, dan otot,
kongnesi nasal, gangguan darah, gangguan hati dan ginjal.
Interaksi alkohol – meningkatkan efek hipotensi
Anestetis – meningkatkan efek hipotensi
Analgestik – NSAID meningkatkan efek hipotensi
Antihipertensi – meningkatkan efek hipotensi
Ansiolotik dan hipnotik – meningkatkan efek hipotensi
Kontrasepsi – kontrasepsi oral kombinasi menimbulkan antagonis efek hipotensi
Efek farmako bekerja pada jaringan otot polos disekitar arteri, mnyebabkan jaringan otot tersebut
dinamik relaksasi sehingga menyebabkan tekanan darah menurun
Risiko pada toksisitas pada hewan sehingga dianggap teratogen walaupun tidak ada lapran tentang
janin hubungannya dengan efek kongenital pada manusia. Hindari penggunaan pada
trimester ke tiga, tetapi tidak ada laporan masalah serius
Menyusui dianggap aman tetapi janin tetap di kontrol
BP LABETALOL HIDROKLORIDA
Nama dagang labetalol (tanpa ama dagang, lihat BNF
Kelompok antihipertensi – penyakit α dan β
adrenoreseptor
Penggunaan/indikasi hipertensi dalam kehamilan, krisis hipertensi
Jenis obat POM
Bentuk obat tablet, ampul
Dosis oral: dosis awal 100 mg b.d ditingkatkann dengan interval
mingguan 100 mg b.d, yaitu himgga 200 mg
Pada trimester 2 dan 3, dosis titrasi sampai t.d.s., berkisar
100-400 mg t.d.s.
Dapat ditingkatkan sampai 800 mg dalam 3sampai 4 dosis
yang dibagi rata perhari (maks. 2,4 perhari)
Injeksi IV: 50 mg selama satu menit yang diulang setiap 5
menit (maks. 200 mg)
Cara pemberian oral, injeksi dan infusi IV
Kontraindikasi asma, penyakit jalan napas obstruktif kronik,
feokromoksitoma, bradikardia, sensitif terhadap labetalol,
blok jantung, gunakan dengan hati-hati pada pasien
penderita psoriasis
Efek hipotensi postural – terutama 3 jam setelah pemberian IV, keletihan, kelemahan,kesulitan berkemih, gatal
samping pada kulit kepala, tremor pada pasien hamil
Interaksi alkohol – meningkatkan efek hipotensi karena menunda metabolisme labetalol
Anestesis – NSAID meningkatkan efek hipotensi betalol sehingga meningkatkan konsentrasi labelatol
dalam plasma
Antasid – simetidin menghambat metabolisme betalol sehingga meningkatkan konsentrasi betalol dalam
plasma
Antidepresan – trisiklik menyebabkan tremor, penggunaan MAOI tidak dianjurkan
Antidiabetes – meningkatkan efek hipoglikemi dan menyamarkan tanda peringatan seperti tremor
Antihistami – meningkatkan risiko aritamia ventrikel jika menggunakan terfenadin
Antihipertensi – penggunaan secara bersamaan dapat menyebabkan hipotensi berat
Ansiolitik dan hipnotik – meningkatkan efek hipotensi
Kortikosteroid – meningkatkan antagonis efek hipotensi
Ergometrium – meningkatkan vasokonstriksi perifer
Kontrasepsi – kontrasepsi oral kombinasi menyebabkan antagonis efek hipotensi
Efek farmakodinamik bekerja dengan menghambat reseptor α arteriola perifer sehingga
mengurangi tahanan perifer. Pada saat yang sama, obat ini juga
menghambat reseptor β sehingga melindungi jantung dari setiap efek
refliks. Curah jantung tidak berkurang secara signifikan ketika istirahat
atau setelah latihan sedang, yaitu meningkatkan tekanan sistolik selama
atihan berkurang, tetapi tekanan diastoliknya pada dasarnya tetap normal.
Risiko pada janin gunakan secara hati-hati penyekat β mengurangi perfungsi plasenta
sehingga dapat berisiko menyebabkan kematian janin dalam uterus,
peahiran prematur, defisiensi pertumbuhan janin, dan peningkatan risiko
hipoglikemia serta bradikardianeonatus, depresi pernapasan, dan
ikterusneonatus. Risikonya lebih besar pada pasien hipertensi berat dan
pasien yang mendapat terapi multipel mungkin efek ini diakibatkan oleh
penyakit tersebut dan bukan karena terapi. Gejala dapat timbul 1-2 hari
pasca melahirkan.
Menyusui dianggap aman, tetapi janin tetap dipantau secara ketat.
RESEARCH RESOURCES 19
25