PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Defekasi: proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat
yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat
yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak
dan mikroba usus.
1
2. Ekskresi: pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi
tubuh.
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandun genzim.
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga
yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar(usus).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia?
2. Apakah organ-organ dan fungsinya pada sistem Ekskresi pada Manusia?
3. Bagaimana Mekanisme Proses Ekskresi pada Manusia?
4. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Ekskresi?
5. Kelainan dan Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem Ekskresi Manusia?
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
2. Mampu menjelaskan organ-organ dan fungsinya pada sistem ekskresi pada
manusia
3. Mengetahui bagaimana mekanisme proses ekskresi pada manusia
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ekskresi
5. Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Fungsi sistem ekskresi antara lain:
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
4. Homeostasis
A. GINJAL
1. Struktur Ginjal
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang
disebut nefron. Glomerolus berupa anyamanpembuluh kapiler darah, sedangkan
simpai bowman berupa cawan berdinding tebal yangmengelilingi
glomerolus.Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh
pembuluh kalpilerdarah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut
tubulus proximal. Tubulusyang letaknya jauh dari badan malpighi disebut
tubulus distal. Tubulus proximal dantubulus distal dihubungkan oleh lengkung
Henle atau angsa Henle.Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri
aferen disebut apparatusjuxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel
juxtaglomerular.Sel juxtaglomerularadalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi
renin.Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk
4
membentuk urin, yang kemudian dibawa kekandung kemih melewati
ureter.Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leherangsa yang turun
ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju koretks ginjal.Bagian akhir
dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak padasum-
sum ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebutmedulla (sum-sum ginjal).Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga
ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida
yang merupakan bukan saluran pengumpul.Ginjal dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Sebuah nefron terdiri dari sebuah
komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan malpighi) yang
dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung
gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula
Bowman.Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.Dinding
kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dariglomerulus dan
kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorongplasma
darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang
telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
5
BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESI DAN TIDAK DIEKSKRESI
KEDALAM URINE
Komposisi urine normal. Urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium
klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 – 100 gram
protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti
berikut:
Air 96%
Benda Padat 4 %(terdiri atas urea 2% dan produk
metabolic lain 2%)
Ureum adalah hasil akhir metabolism protein. Berasal dari asam amino yang
telah dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan
rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap
seratus ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan
dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Asam urat. Pada normal asam urat di dalam darah adalah 2 – 3 mg setiap 100
cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot. Produk metabolism lain
mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan uratik.
Elektrolit atau garam, seperti natrium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.
6
Di antara darah dalam glomerolus dan ruangan berisi cairan dalam
kapsulBowman terdapat tiga lapisan:
Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju
1,2 literper menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju
penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
2. Fungsi Ginjal
a. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
b. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
c. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
d. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
e. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-
sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
3. Kerja Ginjal
a. Proses Pembentukan Urin
1) Penyaringan (filtrasi)
7
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida,
bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari
endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrate glomerolus
atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium,
dan garam-garam lainnya.
3) Augmentasi
4. Kandungan Urin
Urin yang normal mengandung bahan-bahan yaitu: air, urea dan amonia
yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein garam-garam mineral, terutama
garam dapur (NaCl). Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada
urin.Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin D, vitamin C, obat-
obatan dan hormon.
8
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin
b. Gagal Ginjal
9
ke dalam vena.Seseorang yang hanya mempunyai satu ginjal masih
bisamenggunakan ginjal tersebut secara normal.Satu ginjal yang sehat dapat
mengerjakan pekerjaan dua ginjal.
c. Nefritis
d. Sistis
e. Diabetes insipidus
f. Albuminaria
10
g. Diabetes Melitus (kencing manis)
h. Anuria
B. FUNGSI TUBULUS
11
terletak agak berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna asidofili
(kemerahan).
Permukaan sel yang menghadap ke lumen mempunyai paras sikat (brush
border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal. Fungsi tubulus kontortus
proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85
persen dengan cara reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa,
asam amino dan protein seperti bikarbonat, akan diresorpsi.
2. Ansa Henle
Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars asendens),
bagian tipis (segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal
turun mempunyai gambaran mirip dengan tubulus kontortus proksimal,
sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus
distal. Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip pembuluh kapiler
darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit
lebih tebal sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya
tampak kosong. Ansa henle terletak di medula ginjal. Fungsi ansa henle adalah
untuk memekatkan atau mengencerkan urin.
12
3. Tubulus kontortus distal
Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh
selapis sel kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus
kontortus proksimal. Inti sel bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel
berdekatan. Sitoplasma sel berwarna basofil (kebiruan) dan permukaan sel yang
mengahadap lumen tidak mempunyai paras sikat. Bagian ini terletak di korteks
ginjal. Fungsi bagian ini juga berperan dalam pemekatan urin.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ginjal
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A, Sri Maryati, Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Suntoro, Susilo H., Djalal Tanjung Harminani, 1993.Anatomi dan Fisiologi Hewan.
Universitas Terbuka, Jakarta: Depdikbud.
http://ratyakurnia-midwife.blogspot.com/2012/03/fisiologi-ginjal.html
15