STIKES RAFLESIA
Jl. Mahkota Raya No.32B Pondok Duta 1 Tugu, Cimanggis Depok
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Hukum Mendel I-II ” ini berjalan dengan baik
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada mata kuliah ilmu biomedik dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini .
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa latar belakang teori mendel?
2. Apa bunyi okum mendel I?
3. Apa bunyi okum mendel II?
4. Apa teori pewarisan sifat?
5. Apa saja percobaan mendel?
Tujuan
1. Agar siswa mengetahui latar belakang teori mendel.
2. Agar siswa mengetahui okum mendel I.
3. Agar siswa mengetahui okum mendel II.
4. Agar siswa mengetahui teori pewarisan sifat.
5. Agar siswa mengetahui percobaan mendel
BAB II
PEMBAHASAN
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Gregor Johann mendel (1822-1884), seorang biarawan disebuah biara
di Brunn, Austria menyilangkan kacang ercis (Pisum sativum), kemudian hasil
persilangan ditanam dan di amati, mendel melakukannya selama 12 tahun.
1. Setiap sifat pada organisme dikendalikan oleh satu pasang factor keturunan, satu
dari induk jantan dan satu induk betina
2. Setiap pasang factor keturunan menunjukkan bentuk alternative sesamanya,
misalnya tinggi atau rendah, bulat atau keriput, kuning atau hijau. Kedua bentuk
alternative ini disebut alel.
3. Bila pasangan factor itu terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, factor
dominasi akan menutup factor resesif.
4. Pada waktu pembentukan gamet, pasangan factor atau masing-masing alel akan
memisah secara bebas.
5. Individu murni mempunyai alel sama, yaitu dominan saja atau resesif saja.
C. Hukum Mendel I
Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu
sifat dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan induk-induk
dengan 2 macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit. Persilangan dari
induk dengan satu sifat dominan disebut monohibrid, sedang persilangan dari induk-
induk dengan dua sifat dominan dikenal sebagai dihibrid, dan seterusnya.
Pewarisan sifat atau yang dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
disebut dengan genetika. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan
gen. Teori-teori tentang pewarisan sifat adalah sebagai berikut :
1. Teori Embryo
2. Teori Preformasi
Teori ini dikemukakan oleh C.F. Wolf, 1738-1794, yang menyatakan bahwa
ada kekuatan vital dalam benih organiseme dengan kekuatan ini menyebabkan
pertumbuhan embrio menurut pola perkembangan sebelumnya.
5. Teori Pengenesis
6. Teori Telegani
Teori ini dikemukakan oleh Ernest Haeckel, menyatakan bahwa spermatozoa
sebagian besar tersusun atas inti dan inti bertanggung jawab sebagai penurunan
sifat.
F. Percobaan Mendel
1. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
a. Persilangan Monohibrid Dominan PenuhPersilangan dua individu dengan
satu sifat beda menurun kan sifat dominan apabila sifat keturunannya sama
dengan salah satu sifat induknya. Perhatikan contoh persilangan berikut.
Contoh: Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang
ercis berbatang pendek. F1 semuanya berbatang tinggi. Kemudian F1
dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri . Hasil yang diperoleh yaitu F2
yang berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan perbandingan 3 : 1.
Persilangan ini dapat dilihat dalam bagan berikut
Genotipe TT >< tt
Gamet
Gamet T t
TT Tt
T (Tinggi) .1 (Tinggi) .2
Tt
T Tt (Tinggi) .3 (pendek) .4
Pada persilangan ini , gen untuk faktor Tinggi (T) dominan terhadap gen
untuk faktor pendek (t). Maka Individu bergenotipe Tt (no. 2 dan 3) akan memiliki
fenotipe tinggi. Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan
penuh adalah Tinggi : Pendek = 3 : 1 . Perbandingan Genotipe nya adalah : TT : Tt :
tt = 1 : 2 : 1
Gamet
Gamet M M
MM Mm (merah
M (Merah) 1 muda) 2
Mm (merah Mm
M muda) 3 (putih) 4
Persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotipe dan genotipe tertentu. Mendel dalam
percobaannya menggunakan kacang ercis galur murni yang mempunyai biji bulat
warna kuning dengan galur murni yang mempunyai biji keriput warna hijau. Karena
bulat dan kuning dominan terhadap keriput dan hijau, maka F1 seluruhnya berupa
kacang ercis berbiji bulat dan warna biji kuning. Biji-biji F1 ini kemudian ditanam
kembali dan dilakukan penyerbukan sesamanya untuk memperoleh F2. Keturunan
kedua F2 yang diperoleh adalah sebagai berikut. Persilangan tersebut adalah
persilangan dua individu dengan dua sifat beda yaitu bentuk biji dan warna biji.
Perhatikan bagan persilangan dua individu dengan dua sifat beda (dihibrid) di bawah
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 :1
Misalnya persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda yaitu :Batang tinggi,
biji bulat dan biji warna kuning, dengan batang pendek, biji keriput, warna biji hijau.
Keturunan F1 yang dihasilkan adalah : Bagan persilangan Trihibrid
Hubungan sifat beda dan jumlah kemungkinan fenotipe dan genotipe pada F2
Jumlah Sifat Beda Jumlah Macam Gamet Jumlah Macam Genotipe F2 Jumlah
Macam Fenotipe F2 Perbandingan Fenotipe F2 Jumlah Individu F2
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Hukum pewarisan Mendel adalah hokum mengenai pewarisan sifat pada
organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
“Percobaan Mengenai Persilangan Tanaman”. Hukum ini terdiri dari dua
bagian :
Makalah ini ditulis dengan keterbatasan penulis atas pengalaman dan ilmu
pengetahuan, sehingga makalah ini tercipta jauh dari hasil yang sempurna, semoga
makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.