Anda di halaman 1dari 4

HEMODIALISA DENGAN TERPASANG CIMINO

RS.MEDIROSSA 2 Cibarusah
No. Dokumen: No. Revisi : No. Halaman :
Jl. Raya Cibarusah No 05
Des. Sindangmulya
02h/02/26 01 1/3
Kec. Cibarusah - Bekasi
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit:
Direktur RS. Medirossa 2
STANDAR Cibarusah
PROSEDUR
OPRASIONAL
1 September 2021 dr.Vicli Robert CL.,MM
Suatu tindakan untuk memulai proses hemodialisa
PENGERTIAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam


TUJUAN memulai hemodialisa dengan ciminoguna menjamin keselamatan
pasien dan operator yang melakukan.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medirossa 2 Cibarusah


KEBIJAKAN Nomor : 024/SK/01/RSMC/VIII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Pasien ( PP ) Rumah Sakit Medirossa 2 Cibarusah
A. Proses disinfeksi:
1. Perawat menggunakan alat pelindung diri.
2. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien.
3. Jika keadaan umum baik, anjurkan pasien untuk mencuci
tangan terlebih dahulu.
4. Gunakan oksigen dan memonitor EKG bila perlu.
5. Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
6. Berilah posisi tidur yang nyaman untuk pasien.
7. Raba desiran cimino, apakah desiran jelas.
8. Tentukan lokasi punksi arteri dan vena.
PROSEDUR 9. Letakkan perlak (alas) di bawah tangan yang akan dipunksi.
10. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan untuk pungsi ke
pasien.
11. Buka set dialisis, letakkan AV fistula, spuit dan sarung tangan
di atas set tersebut.
12. Isi kom steril masing-masing dengan betadine solution dan
normal saline 0,9%.
13. Masukkan heparin yang aan digunakan ke dalam spuit 1cc
14. Perawat menggunakan sarung tangan steril.

HEMODIALISA DENGAN TERPASANG CIMINO


RS.MEDIROSSA 2 Cibarusah
Jl. Raya Cibarusah No 05 No. Dokumen: No. Revisi : No. Halaman :
Des. Sindangmulya
Kec. Cibarusah - Bekasi 02h/02/26 01 2/3
PROSEDUR 15. Lakukan disinfeksi daerah cimino pada arteri dan vena dengan
cara:
a. Tangan kanan memegang klem arteri yang telah menjepit satu
kasa betadin
b. Oleskan kasa betadine pada daerah cimino dan vena lain
dengan gerakan memutar dari arah dalam keluar.
c. Masukkan kassa kotor ketempat penampungan.
d. Bersihkan daerah cimino dan vena dengan kassa alcohol
dengan cara yang sama seperti dengan kassa betadine, lalu
buang kassa kotor ke kantong penampungan
16. Letakkan klem arteri yang telah digunakan pada tempat yang
tidak steril.
B. Proses punksi cimino
1. Letakkan duk steril dibawah tangan yang telah disinfeksi.
2. Isi spuit 5cc atau 10cc dengan normal saline secukupnya.
3. Lakukan punksi outlet (venous line) sebagai jalan masuk darah
ke dalam tubuh.
4. Ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium bila
diperlukan.Fiksasi dan tempat punksi outlet ditutup dengan kasa
steril.
5. Lakukan punksi inlet pada cimino (arterial line) sebagai jalan
keluar darah dari tubuh dengan jarak 8-10 cm dari anastomosis.
6. Setelah selesai melakukan punksi, alat-alat bekas dipakai
dimasukkan ke dalam disposal.
7. Fiksasi dan tempat punksi inlet ditutup dengan kasa steril.
8. Bolus heparin yang sudah diencerkan dengan NaCl 0,9% untuk
dosis awal.
C. Menyambung AV fistula dengan Bloodlines
1. Turunkan QB sampai 100 cc/menit kemudian matikan pompa
darah.
2. Klem selang arteri dan lepaskan selang arteri dari sambungan
sirkulasi tertutup.
3. Selang infus dalam posisi terklem (terkunci).
4. Sambungkan selang darah areri dengan selang arteri kateter
(warna merah), gunakan kassa betadine sebagai alas sewaktu
menyambungkan kedua selang (untuk menghindari masuknya
udara).
Kencangkan sambungkan kedua selang.
5. Masukkan ujung selang darah venous ke dalam selang ukur.

HEMODIALISA DENGAN TERPASANG CIMINO


RS.MEDIROSSA 2 Cibarusah
Jl. Raya Cibarusah No 05 No. Dokumen: No. Revisi : No. Halaman :
Des. Sindangmulya
Kec. Cibarusah - Bekasi 02h/02/26 01 3/3
PROSEDUR
6. Buka klem selang darah dan AV fistula, lalu hidupkan pompa
darah mulai dengan kecepatan 100cc/menit.
7. Perhatikan kelancaran aliran cimino, jika tidak lancar ubah
posisi jarum fistula atau posisi tangan pasien; setelah dipastikan
lancar maka fiksasi selang darah.
8. Jika darah sudah melewati venous bubble trap, klem selang
darah venous, matikan pompa darah, sebaiknya darah di venous
bubble trap sebaiknya diisi ¾ bagian.
9. Cairan normal saline yang terdapat di dalam gelas ukur disebut
cairan sisa priming.
Sambungkan selang darah vena dengan selang vena AV fistula
(warna biru), gunakan kasa etadine sebagai alas unutk
meyambung kedua selang, kencangkan kedua sambungan
10. Buka klem selang darah vena dan klem selang vena AV fistula,
pastikan tidak ada udara yang masuk ke dalam tubuh pasien.
11. Hidupkan pompa darah mulai dari 100cc/menit lalu naikkan
secara bertahap sesuai dengan tekanan darah dan keluhan
pasien.
12. Pasang spuit heparin, hidupkan pompa heparin sesuai
lamanya hemodialisa.
13. Program mesin sesuai dengan keadaan dan hasil pemeriksaan
klinis pasien.
14. Perawat mencuci tangan.

UNIT TERKAIT Unit Hemodialisa

DOKUMENTASI TERKAIT Panduan Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai