Disusun Oleh :
Nama
: Dewi Irnawati
Kelas
: XII - IPA2
No. Abs
: 07
MA MATHOLIUL HUDA
SOKOPULUHAN - PUCAKWANGI
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran Biologi
yang dibimbing oleh Siti Hamidatul Luthfiyah dengan judul "Hukum Mendel I
dan II" sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita yaitu
Nabi Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju
ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kelemahan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
D. Percobaan Mendel......................................................................................
12
A. Kesimpulan.................................................................................................
12
B. Saran...........................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat
pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua
bagian:
Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai
Hukum Pertama Mendel, dan Hukum berpasangan secara bebas (independent
assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat
pada organisme, yang kita kenal dengan hukum segregasi dan hukum asortasi
bebas, yang telah di jabarkan oleh Gregor Johann Mendel . Mendel
mengatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk
(Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap
gamet menerima satu gen dari induknya sebagaimana bunyi hukum mendel I,
dan bunyi hukum mendel II, menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai
dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas,
tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini untuk melengkapi tugas
dari mata pelajaran Biologi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui latar belakang teori mendel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Teori Mendel
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk
kepada keturunannya. Gregor Johann mendel (1822-1884), seorang
biarawan disebuah biara di Brunn, Austria menyilangkan kacang ercis (Pisum
sativum), kemudian hasil persilangan ditanam dan di amati, mendel
melakukannya selama 12 tahun.
Alasan Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaan adalah :
1. Memiliki pasangan sifat beda yang mencolok
2. Melakukan penyerbukan sendiri
3. Mudah dilakukan penyerbukan silang\
4. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan keturunan cepat
5. Mempunyai keturunan banyak
Langkah
awal
sebelum
dilakukan
perhitungan
terhadap
sendiri
akan
menghasilkan
keturunan
yang
semuanya
5. Individu murni mempunyai alel sama, yaitu dominan saja atau resesif saja.
B. Hukum Mendel I
Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan:
pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan
dipisahkan dalam dua sel anak. Hukum ini berlaku untuk persilangan
monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada
karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel
resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil,
misalnya w dalam gambar), dan alel dominan (nampak dari luar,
dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R)
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya
ww dalamgambar di samping) dan satu dari tetua betina (misalnya RR
dalam gambar di samping).
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan
selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif yang
tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang
dibentuk pada turunannya.
C. Hukum Mendel II
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment,
menyatakan: bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua
pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak
bergantung pada sifat pasangan lainnya. Hukum ini berlaku untuk persilangan
dihibrid (dua sifat beda) atau lebih.
Seperti nampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai
genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai
genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (tingkat 2
pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan dan induk
betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya bergenotipe
coklat:putih
adalah
12:4,
sedang
SSBB:SSBb:SsBB:SsBb:SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb:
D. Percobaan Mendel
1. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
a. Persilangan Monohibrid Dominan Penuh
Persilangan
dua
individu
dengan
satu
sifat
beda
Kacang ercis
1 (P1)
Genotipe
Fenotipe
Gamet
Filial (F1)
Parental
Batang Tinggi
TT
Tinggi
T dan T
2 (P2)
Genotipe
Gamet
Batang Tinggi
T t
T dan t
Kacang ercis
><
><
Tt
tt
Pendek
t dan t
Fenotipe : Batang Tinggi
><
><
T t
T dan t
TT (Tinggi) .1
Tt (Tinggi) .2
Tt (Tinggi) .3
Tt (pendek) .4
berbunga
><
merah
MM
M dan M
><
Tanaman
berbunga
putih
Mm
Mm
m dan m
Fenotipe : berbunga merah muda
><
Mm (merah muda)
><
M dan m
Mm (merah
muda)
M dan m
MM
Mm (merah
(Merah)
1
Mm (merah
muda)
Perbandingan
muda)
Mm
Fenotipe
F2
(putih)
pada
persilangan
monohibrid
P1
><
BK dan BK
F1
><
hijau
Bbkk
><
bk dan bk
P2
BbKk
><
BbKk
Gamet
BK,B k,bK,bk
><
BK,Bk,bK,bk
Gamet Gamet
BK
Bk
bK
Bk
BK
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
Bk
1
5
9
13
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk
bK
2
6
10
14
BbKK
BbKk
bbKK
bbKk
Bk
3
7
11
15
BbKk
Bbkk
bbKk
Bbkk
= nomor : 1 , 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
8
4
8
12
16
2. bulat hijau
= nomor : 6, 18, 14
3. keripit kuing = nomor : 11, 12, 15
4. keriput hijau = nomor : 16
Perbandingan Fenotipe F2 adalah :
bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =
9:3:3:1
Kemungkinan macam genotipe dan fenotipe pada dihibrid F2 :
Kemungkina
Kotak nomor
n ke-
Genotipe
Fenotipe
BBKK
Bulat kuning
2, 5
BBKk
Bulat kuning
3, 9
BbKK
Bulat kuning
4,7, 10, 13
BbKk
Bulat kuning
BBkk
Bulat hijau
8, 14
Bbkk
Bulat hijau
11
bbKK
Keriput kuning
12, 15
bbKk
Keriput kuning
16
bbkk
Keriput hijau
TTKKBB
>< Ttkkbb
Tinggi,kuning,bulat
>< Pendek,keriput,hijau
TKB
>< Tkb
F1
TtKkBb
Fenotipe :
Tinggi,kuning,b
ulat
P2
TtKkBb
>< TtKkBb
TKB,TKb,TkB,
Gamet
Tkb,tKB,tKb,
tkB,tkb
Hubungan sifat beda dan jumlah kemungkinan fenotipe dan
genotipe pada F2
Jumlah
Sifat
Beda
1
2
3
N
Jumlah
Macam
Gamet
21 = 2
22 = 4
23 = 8
2n
Jumlah
Jumlah
Perbandingan
Jumlah
Macam
Macam
Fenotipe F2 Individu F2
Genotipe F2 Fenotipe F2
3
2
3:1
4
9
4
9:3:3:1
16
27
8
27:9:9:9:3:3:3:1
64
3n
2n
4n
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat
pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua
bagian:
Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai
Hukum Pertama Mendel, dan Hukum berpasangan secara bebas (independent
assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
B. Saran
1. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
2. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
kelancaran dan kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya
11
DAFTAR PUSTAKA
http://biologimediacentre.com/genetika-hukum-mendel/#sthash.C7PN7wAX.dpuf
http://www.scribd.com/doc/84672312/Pewarisan-Sifat-Sifat-Keturunan
http://endick.wordpress.com/2008/01/30/percobaan-mendel-2/
http://smointi.blogspot.com/2010/12/makalah-hukum-mendel.html
12