Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Allah
Pemurah,

Yang Maha

karena berkat kemurahanNya makalah sederhana ini dapat saya

selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini membahas Kelahiran


dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahamkan pembaca akan makna dari
perbedaan, dan diharapkan makalah ini dapat menambahkan semangat persatuan
bangsa, dan memberikan pemahaman akan indahnya hidup di dalam berbagai
perbedaan yang ada.
Dan pada akhirnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat
kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyampaian materi, yang pada
hakikatnya memeng kesalahan itu pasti diperbuat oleh manusia, sekalipun
manusia tersuci sepanjang masa Rasulullah SAW. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat. Aamiin ya Rabbalalamin.
Wassalamualaikum wr.wb.

Pangkaraya, Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I
A. Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno

B. Perkembangan Ilmu Masa Abad Pertengahan

C. Perkembangan Ilmu Masa Keemasan Islam 3


D. Pekembangan ilmu masa renassance 4
E. Perkembangan Imu Masa Zaman Moderen 5
BAB II
A. Hubungan Antara Filsafat dengan Cabang-cabang Ilmu Lain

B. Klasifikasi Ilmu, Lahirnya Filsafat Ilmu dari Mitos ke Logos

C. Hubungan Filsafat dengan Agama


BAB III
A. Kesimpulan

10

B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA

ii

iii

BAB I
PENDAHULUAN
i. Perkembangan Ilmu Masa Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah tak ada yang begitu
mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani
secara mendadak. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar
abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga
pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa
nama yang popular pada masa ini, yaitu Thales (624-545 SM) dari Miletus,
Pythagoras (580 SM500 SM), Socrates (469 SM-399 SM), Plato (427 SM-347
SM), Aristoteles (384 SM- 322 SM). Selain nama-nama tersebut, masih ada
filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum falsafinya
bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena
tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada
abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa
zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta
dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori
mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai Bapak Atom
Pertama. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat
bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air,
tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut
cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari
satu unsur ke unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmuilmu fisika dan biologi pada abad 4 dan 3 SM dan juga Archimedes, (sekitar 287
SM-212 SM) ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan
insinyur

berbangsa

Yunani.

Archimedes,

dianggap

sebagai

salah

satu

matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya


berupa prinsip matematis tuas,

sistem katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian


saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan
gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di
bidang matematika, penemuannya terhadap nilai p (phi) lebih mendekati dari
ilmuan sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia
kemudian dijuluki sebagai, Bapak IPA Eksperimental.
Secara umum karakteristik filsafat Yunani kuno adalah rasionalisme, yaitu
suatu pemahaman tentang sebuah pengetahuan yang lebih mengutamakan akal
(logika). Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.1
ii. Perkembangan Ilmu Masa Abad Pertengahan
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali
daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja
Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional,
dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi
Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa
ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia,
termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di
masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang
mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk
kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan
membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi
tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan
pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah.
Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali

http://filsafat.kompasiana.com/2013/12/13/perkembangan-ilmu-zaman-yunani-kuno-

618986.html, diakses pada tanggal 6 Maret 2014 pukul 21.40 WIB.

terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian


menjadi di bawah pengaruh keagamaan.2
iii. Perkembangan Ilmu Masa Keemasan Islam
Zaman Kejayaan Islam (sek. 750 M - sek. 1258 M) adalah masa ketika para
filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi
terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi
yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka
sendiri.
Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan
geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekah merupakan pusat
perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri merupakan seorang
pedagang. Tradisi ziarah ke Mekah menjadi pusat pertukaran gaagasan dan
barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang Muslim atas jalur
perdagangan Afrika-Arab dan Arab-Asia sangat besar sekali. Akibatnya,
peradaban Islam tumbuh, berkembang, dan meluas dengan berdasarkan pada
ekonomi dagangnya, berkebalikan dengan orang-orang Kristen, India, dan Cina
yang membangun masyarakat dengan berdasarkan kebangsawanan kepemilikan
tanah pertanian. Pedagang membawa barang dagangan dan menyebarkan agama
mereka ke Cina (berujung pada banyaknya penduduk Islam di Cina dengan
perkiraan jumlah sekitar 37 juta orang, yang terutama merupakan etnis Uyghur
Turk yang wilayahnya dikuasai oleh Cina), India, Asia tenggara, dan kerajaankerajaan di Afrika barat. Ketika para pedagang itu kembali ke Timur Tengah,
mereka membawa serta penemuan-penemuan dan ilmu pengetahuan baru dari
tempat-tempat tersebut.
Hanya dalam bidang filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam
menerapkan gagasan-gagasan nonortodoks mereka. Meskipun demikian, Ibnu
Rushd dan polimat Persia Ibnu Sina memberikan kontribusi penting dalam
melanjutkan karya-karya Aristoteles, yang gagasan-gagasannya mendominasi
pemikiran nonkeagamaan dunia Islam dan Kristen. Mereka juga mengadopsi
2

http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan, diakses pada tanggal 6 Maret 2014 pukul

21.50 WIB.

gagasan-gagasan dari Cina dan India, yang dengan demikian menambah


pengetahuan mereka yang sudah ada sebelumnya. Ibnu Sina dan para pemikir
spekulatif lainnya seperti al-Kindi dan al-Farabi menggabungkan Aristotelianisme
dan Neoplatonisme dengan gagasan-gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui
Islam.
Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa
Ladino, yang ikut membantu perkembangan filsafat Eropa modern. Sosiologsejarawan Ibnu Khaldun, warga Kartago Konstantinus orang Afrika yang
menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik
matematika Al-Khwarzimi adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan
Islam. Pada masa ini juga terjadi perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi
Moses Maimonides yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya. 3
iv. Pekembangan ilmu masa renassance
Renaisance adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncanya
kurang lebih pada tahun 1500.Perkataan renaisans berasal dari bahasa prancis
Renaissance yang artinya adalah lahir kembali atau kelahiran kembali.Yang di
maksudkan adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno
dan budaya Romawi kuno yang dapat melakukan kegiatan secara bebas tentang
segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan
bertuhan.
Renaisans pertama kali diperkenalkan di eropa barat, di kawasan italia. Hal
ini di picu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut
membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari romawi timur menuju eropa
barat.
Abad renaisans memiliki sejarah yang panjang dan rumit, dan selalu muncul
perdebatan diantara sejarawan mengenai kata Masa pencerahan sebagai sebuah
kata

rujukan

dan

sebagai

masa

sejarah.

Beberapa

diantara

mereka

mempertanyakan apakah masa pencerahan benar-benar sebuah kemajuan

http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kejayaan_Islam, diakses pada tanggal 5 Maret 2014

pukul 21:33 WIB.

kebudayaan dari abad pertengahan, atau hanya melihatnya sebagai suatu periode
pesimisme dan nostalgia atas era klasik.
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M.
Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali
(rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir ,
dan jauh dari ajaran-ajaran agama.4
v. Perkembangan Imu Masa Zaman Moderen
Filsafat Modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang
menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern
adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran
Descartes, seorang filsuf terkemuka di zaman Modern.
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern
merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan
dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.

Filsafat Barat menjadi

penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.Setiap filsuf tampil dengan gaya dan
argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat
kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental. Sejarah
filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu:
zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan
zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru
menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan
Galileo Galilei (1564-1643).Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan
filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu
pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya
yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan
4

http://kresna-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-67713-MATA%20KULIAH

%20FILSAFAT-Aspek%20Positif%20Semangat%20Renaisance.html, diakses pada tanggal 5


Maret 2014 pukul 21:42 WIB.

dengan teori baru. Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang
paling terkenal pada masa filsafat modern ini. Rene Descartes (1596-1650)
diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern. Dia adalah seorang filsuf Perancis.
Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La
Fleche. Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la
method pada tahun 1637. Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang metode
perkembangan intelektuilnya. Dia dengan lantang menyatakan bahwa tidak
merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan
pendidikannya. Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada
sesuatu pun yang dianggapnya pasti.]Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada
kenyataannya memang dipersoalkan juga.5

http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Modern, diakses pada tanggal 5 Maret 2014 pukul 21:49

WIB.

BAB II
DIMENSI ILMU
A. Hubungan Antara Filsafat dengan Cabang-cabang Ilmu Lain
Filsafat dan ilmu memiliki hubungan saling melengkapi satu sama lainnya.
Perbedaan antara kedua kegiatan manusia itu, bukan untuk dipertentangkan,
melainkan untuk saling mengisi, saling melengkapi, karena pada hakikatnya,
perbedaan itu terjadi disebabkan karena cara penekatannya yang berbeda. Maka
dalam hal ini perlu membandingkan antara filsafah dan ilmu, yang menyangkut
perbedaan-perbedaan maupun titik temu antara keduanya.
Henderson, memberikan gambaran hubungan (dalam hal ini perbedaan)
antara filsafah dan ilmu sebagai berikut:
Ilmu (Science)
-

Anak filsafat
Analitis; memeriksa semua gejala

Induk ilmu
Sinoptis; memandang
dan

alam

semesta

dunia
sebagai

melalui unsur terkecilnya untuk

keseluruhan, untuk dapat me-

memperoleh gambaran senyata

nerangkannya,

menurut bagiannya.
Menekankan fakta-fakta untuk

dan memahaminya secara ke-

melukiskan obyeknya; netral dan

seluruhan.
Bukan saja menekankan keadaan

mengabstrakkan faktor keinginan

sebenarnya

dan penilaian manusia.


Memulai sesuatu dengan me-

melainkan

makai asumsi-asumsi.
Menggunakan
metode

dan

eks-

juga

obyek,
bagaimana

dengan

menggunakan penginderaan.

nilai

merupakan

faktor

penting.
Memeriksa

segala asumsi-asumsi.
Menggunakan semua penemuan

cara kerja dan sifat terpenting;


sesuatu

dari

seharusnya obyek itu. Manusia

perimen yang terkontrol sebagai


menguji

menafsirkannya,

ilmu

dan

meragukan

pengetahuan;

menguji

sesuatu nerdasarkan pengalaman


dengan memakai pikira

Filsafat

Selanjutnya Prof. Sikun Pribadi mengemukakan perbedaan antara filsafat


dan ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
Jelaslah, bahwa perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan, ialah bahwa ilmu
pengetahuan bertolak dari dunia fakta (jadi bersifat onotis), sedangkan filsafat
bertolak dari dunia nilai, artinya selalu menghubungkan masalah dengan makna
keseluruhan hidupn (jadi bersifat deontis).6
ii. Hubungan Filsafat dengan Agama
Adapun hubungan filsafat islam dengan agama menurut beberapa filosof
antara lain:
1. Ibnu Tufail
Hubungan filsafat dan agama yang dikemukakan oleh Ibnu Tufail adalah
filsafat sebagai bagian kebenaran yang esoteris hanya diperuntukkan bagi orangorang terbatas yang memiliki kemampuan untuk memahami pengetahuanpengetahuan murni. Semantara masyarakat kebanyakan cukup dengan agama
dalam makna literalnya. Agama dalam pengertian seperti ini diperuntukkan bagi
semua orang, tetapi filsafat hanya bagi orang-orang yang berbakat yang sedikit
jumlahnya. Agama diperuntukkkan bagi orang-orang awam karna mereka tidak
memiliki kemampuan untuk keluar dari sebatas penjelasan-penjelasan lahiriah
agama.7
2. Ibnu Rusyd
Masalah agama dan falsafah atau wahyu dan akal bukanlah hal yang baru
dalam pemikiran Islam. Dalam hal ini Ibnu Rusyd tampil membela dan
membenarkan kesesuaian ajaran agama dengan pemikiran falsafah. Ia menjawab
semua keberatan Imam Al-Ghazali dengan mengemukakan argumen-argumen
yang tidak kalah kuat dengannya. Menurut Ibnu rusyd, syara tidak bertentangan
dengan filsafat, karena filsafat itu pada hakikatnya adalah tidak lebih daripada
bernalar tentang alam empiris ini sebagai dalil adanya Pencipta. Dalam hal ini
syara pun mewajibkan orang mempergunakan akalnya. Misalnya, Apakah
6

Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, h. 74-76.

Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam,Jakarta: Bulan Bintang,1986, h. 179.

mereka tidak memikirkannya. Maka dari itu jelaslah bahwa syara mewajibkan
kita mempergunakan kias akali yang merupakan suatu keperluan yang tidak
bisa dielakkan.
Tetapi, dalam hal ajaran filsafat yang bertentangn dengan Al-Quran dan
Hadis maka Ibn Rusyd sependapat dengan al-Kindi, menjawab dengan konsep
tawil yang lazim digunakan. Dalam Al-Quran ada ayat-ayat yang harus
dipahami sesuai dengan lahirnya. Jadi, agama mempunyai dua dimensi yaitu lahir
dan batin. Jika ajaran lahirnya memang sesuai dengan keterangan filsafat, ia wajib
diterima menurut adanya.8

Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam, h. 153-159.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan ilmu masa yunani berlangsung dari abad 6 SM sampai
dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude
(suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima segitu
saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur.
Perkembangan ilmu masa abad pertengahan adalah periode sejarah di
Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi
Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya
monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan
humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun
1517.
Perkembangan ilmu pada masa keemasan Islam (sek. 750 M - sek. 1258 M)
adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam
menghasilkan

banyak

kontribusi

terhadap

perkembangan

teknologi

dan

kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan
menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
Abad renaisans memiliki sejarah yang panjang dan rumit, dan selalu muncul
perdebatan diantara sejarawan mengenai kata Masa pencerahan sebagai sebuah
kata

rujukan

dan

sebagai

masa

sejarah.

Beberapa

diantara

mereka

mempertanyakan apakah masa pencerahan benar-benar sebuah kemajuan


kebudayaan dari abad pertengahan, atau hanya melihatnya sebagai suatu periode
pesimisme dan nostalgia atas era klasik.Zaman ini berlangsung pada awal abad 14
M sampai dengan abad 17 M.
Filsafat Modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang
menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern
adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran
Descartes, seorang filsuf terkemuka di zaman Modern.
10

11

11

Perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan, ialah bahwa ilmu


pengetahuan bertolak dari dunia fakta (jadi bersifat onotis), sedangkan filsafat
bertolak dari dunia nilai, artinya selalu menghubungkan masalah dengan makna
keseluruhan hidupn (jadi bersifat deontis).
Adapun hubungan filsafat dan agama yang dikemukakan oleh Ibnu Tufail
adalah filsafat sebagai bagian kebenaran yang esoteris hanya diperuntukkan bagi
orang-orang terbatas yang memiliki kemampuan untuk memahami pengetahuanpengetahuan murni.
B. Saran
Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan dalam pembahasan materi
Jabariyah dan Qadariyah.Jikalau pembaca mempunyai pertanyaanyang ingin di
tanyakan maka InsyaAllah kami akan menjawabnya agar para pembaca lebih
mampu memahami isi materi yang kami sampaikan.Jika kami belum bisa
menjawabnya,maka kami mohon maaf.Sesungguhnya kesempurnaan hanya lah
milik Allah SAW.

12

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Salam, Burhanuddin,Pengantar Filsafat, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Daudy, Ahmad ,Kuliah Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
Internet
http://filsafat.kompasiana.com/2013/12/13/perkembangan-ilmu-zaman-yunanikuno-618986.html, diakses pada tanggal 6 Maret 2014 pukul 21.40 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan, diakses pada tanggal 6 Maret
2014 pukul 21.50 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kejayaan_Islam, diakses pada tanggal 5
Maret 2014 pukul 21:33 WIB.
http://kresna-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-67713-MATA%20KULIAH
%20FILSAFAT-Aspek%20Positif%20Semangat%20Renaisance.html,
diakses pada tanggal 5 Maret 2014 pukul 21:42 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_Modern, diakses pada tanggal 5 Maret 2014
pukul 21:49 WIB.

Anda mungkin juga menyukai