TENTANG
BIOGRAFI AL-KINDI
DISUSUN OLEH:
MADINA AYUNDA
RENALDY MADANI PUTRA
RIASRI WULANDARI
M. FIKRI
M. DERY FIRMANSYAH
KELAS XI IPS 1
Wafat
Menurut pendapat Al-Khalili, Al-Kindi wafat pada tahun 260 H (874). Sedangkan
menurut sumber lain, dia wafat pada tahun 260 H (874 M). Ada juga yang mengatakan
bahwa dia wafat pada tahun 252 H (866 M).
3. KARYA-KARYA AL-KINDI
Sebagai seorang filsuf yang sangat produktif, berdasarkan informasi yang
diperoleh dari Tony Aboud, selama hidupnya al-Kindi kira-kira telah merampungkan
sekitar 200 hingga 270 buku dan artikel dalam berbagai bidang ilmu. Dalam bidang
filsafat di antaranya adalah:
Kitab al-Kindi ila al-Mu’tashim Billah fi al-Falsafah al-Ula (tentang filsafat pertama);
Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Manthiqiyyah wa al-Muqtashah wa ma
Fawqa al-Thabi’iyyah (tentang filsafat yang diperkenalkan dan masalah-masalah
logika dan muskil serta metafisika);
Kitab fi Annahu la Tanalu al-Falsafah illa bi ‘Ilmi al-Riyadliyyah (tentang filsafat
tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika);
Kitab fi Qashd Aristhathalis fi al-Maqulat (tentang maksud Aristoteles dalam kategori-
kategorinya);
Kitab fi Ma’iyyah al-‘Ilm wa Aqsamihi (tentang ilmu pengetahuan dan
klasifikasinya);
Risalah fi Hudud al-Asyya’ wa Rusumiha (tentang definisi benda-benda dan
uraiannya);
Risalah fi Annahu Jawahir la Ajsam (tentang substansi-substansi tanpa badan);
Kitab fi Ibarah al-Jawami’ al-Fikriyah (tentang ungkapan-ungkapan mengenai ide-ide
komprehensif);
Risalah al-Hikmiyah fi Asrar al_ruhaniyah ( sebuah tulisan filosofis tentang rahasia
spiritual);
Risalah fi al-Ibanah ‘an al-‘Illat al-Fa’ilat al-Qaribah li al-Kawn wa al-Fasad (tentang
penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam kerusakan).
4. PENUTUP
Dari pemaparan singkat di atas, terlihat bahwa al-Kindi, filosuf muslim paripatetik
pertama, selalu berupaya untuk menselaraskan filsafat Yunani dengan ajaran Islam dengan
cara mengadopsi mana yang sesuai dan membuang atau merubah mana yang tidak sesuai
dengan akidah Islam. Usaha al-Kindi itu adalah proses islamisasi filsafat Yunani. Jadi
tidaklah benar jika dikatakan bahwa seluruh kerangka kajian filsafat Islam seluruhnya
berasal dari Yunani, sebagaimana yang dituduhkan oleh orientalis.
Al-Kindi tak sekedar menerjemahkan karya-karya filsafat Yunani, namun dia
juga menyimpulkan karya-karya filsafat Helenisme. Salah satu kontribusinya yang besar
adalah menyelaraskan filsafat dan agama.
”Al-Kindi adalah salah satu dari 12 pemikir terbesar di abad pertengahan,” cetus
sarjana Italia era Renaissance, Geralomo Cardano (1501-1575). Di mata sejarawan Ibnu
Al-Nadim, Al-Kindi merupakan manusia terbaik pada zamannya. Ia menguasai beragam
ilmu pengetahuan. Dunia pun mendapuknya sebagai filosof Arab yang paling tangguh.