Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH TURUNNYA AL-QUR’AN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Studi
Al-Qur’an”

Dosen Pengampu :

Kuswoyo, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

1. Maula Binta Mustafida (401190113)


2. Meti Kumala Oktisari (401190115)
3. Muhammad Channal Chuddad (401190120)

Ekonomi Syariah D

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah
Turunnya Al-Qur’an” ini tepat waktu meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Kuswoyo, M.Pd.I. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Studi Al-Qur’an, yang telah memberi kami kesempatan
untuk memaparkan materi ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik, dan
saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Harapan yang paling besar dari penyusun makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini bisa bermanfaat, baik untuk pribadi serta orang
yang ingin mengambil hikmah dari makalah ini sebagai tambahan referensi yang
sudah ada. Akhir kata kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang berkenan.

Ponorogo, 04 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2

A. Pengertian Turunnya Al-Qur’an .............................................................................2


B. Tahapan Turunnya Al-Qur’an.................................................................................4
C. Ayat Pertama dan Terakhir yang Diturunkan..........................................................5
D. Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an secara Berangsur-Angsur................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................10

A. Kesimpulan ............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul kita Muhammad SAW
untuk membimbing manusia. Turunnya Al-Qur’an merupakan peristiwa
besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan
bumi. Turunnya Al-Qur’an pertama kali pada lailatul qadr merupakan
pemberitahuan kepada alam samawi yang yang dihuni para malaikat
tentang kemuliaan umat Muhammad. Umat ini telah dimuliakan oleh
Allah dengan risalah barunya agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.
Turunnya Al-Qur’an yang kedua kali secara bertahap, berbeda
dengan kitab-kitab yang turun sebelumnya. Rasulullah SAW tidak
menerima risalah besar ini dengan cara sekali jadi. Adalah waktu turun
berangsur-angsur demi menguatkan hati Rasul dan menghiburnya degan
peristiwa dan kejadian-kejadian yang mengiringnya sampai Allah
menyempurnakan agama ini dan mencukupkan nikmat-Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari turunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana tahapan turunnya Al-Qur’an?
3. Apa ayat pertama dan Terakhir yang diturunkan?
4. Apa hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam turunnya Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui ayat pertama dan terakhir yang diturunkan.
4. Untuk mengetahui hikmah dari diturunkannya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Turunnya Al-Qur’an


Secara majazi turunnya Al-Qur’an diartikan sebagai pemberitahuan
dengan cara dan sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat
diketahui oleh para malaikat bi lauhil mahfudz dan oleh nabi Muhammad
SAW didalam hatinya yang suci.1
Adapun tentang kayfiyat Al-Qur’an itu di turunkan telah terjadi
penyelisihan antara para ulama. Dalam hal ini ada tiga pendapat :
1. Al-Qur’an itu diturunkan ke langit dunia pada malam al-qadr sekaligus
lengkap dari awal sampai akhir. Kemudian diturunkan berangsur-
angsur sesudah itu dalam tempo 20 tahun atau 23 tahun atau 25 tahun
berdasarkan pada perselisihan yang terjadi tentang berapa lama nabi
bermukim di mekkah sesudah beliau di angkat menjadi rasul. Pendapat
ini berpegang pada riwayat Ath Thabary dari Ibnu abbas beliau berkata
“diturunkan Al-Qur’an dalam lailatul qadr dalam bulan ramadhan ke
langit dunia sekaligus semuanya, kemudian dari sana (langit)
diturunkan sedikit sedikit kedunia”. Dari segi isnad riwayat tersebut
kurang kuat akan tetapi boleh di gunakan.
2. Al-Qur’an itu di turunkan ke langit dunia dalam 20 kali lailatul qadr
dalam 20 tahun atau 23 kali lailatul qadr dalam 23 tahun atau 25 kali
lailatul qadr dalam 25 tahun. Pada tiap-tiap malam diturunkan ke langit
dunia tersebut, sekedar yang hendak di turunkan dalam tahun itu
kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara berangsur-angsur.
3. Al-Qur’an itu permulaan turunnya ialah di malm al qadr, kemudian
diturunkan setelah itu dengan berangsur-angsur dalam berbagai waktu.

1
http://makalah pendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/makalah-proses-turunnya-al-
quran.html?m=1, diakses pada 4 Maret 2020.

5
Adapula pendapat bahwa Al-Quran di turunkan tiga kali dalam tiga
tingkat:

a) Di turunkan ke lauhul mahfudz.


b) Di turunkan ke baitul izzah di langit dunia.
c) Di turunkan berangsur-angsur kedunia.

Meski sanad nya shoheh, Dr. Subhi as Sholeh menolak pendapat di


atas tersebut karena turunnya Al-Qur’an yang demikian itu termasuk
bidang yang ghaib dan juga berlawanan dengan dzahir Al-Qur’an.

Menurut pendapat ulama jumhur, bahwa ”lafadz Al-Qur’an tertulis di


lauhil mahfudz lalu di pindah dan di turunkan ke bumi”, dengan demikian
tidak ada lagi lafadz-lafadz Al-Qur’an. Di lauhil mahfudz. Menurut
pendapat Hasby Ash-Shiddiqie yang di nukil bukan lafazd yang ter
ma’tub, hanya di salin lalu di turunkan. Hal ini sama dengan orang yang
nenghapal isi kitab Al-Qur’an, isi kitab tetap berada dalam kitab yang di
salin dalam hapalan pun persis sebagai mana yang tertulis dalam kitab Al-
Qur’an itu.2

Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu


mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9
dhulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Permulaan turunnya Al-Qur’an ketika Nabi SAW bertahannus (beribadah)
di Gua Hira. Pada saat itu turunlah wahyu dengan perantara Jibril Al-
Amin dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an Hakim. Surat yang
pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Sebelum wahyu
diturunkan telah turun sebagian irhas (tanda dan dalil) sebagaimana hadits
yang diriwayatkan Imam Bukhori dengan sanad dari Aisyah yang
menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi rasul
SAW yang mulia. Diantara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar

2
Ibid.

6
di kala beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat
di Gua Hira untuk beribadah kepada Tuhannya.

Al-Qur’an diturunkan pada bulan ramadhan berdasarkan nash yang


jelas yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 :

ِ ۚ Nَ‫ت ِّمنَ ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ ق‬


‫ان فَ َم ْن‬N ِ َّ‫ٓي اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ هُدًى لِّلن‬
ٍ ‫اس َوبَيِّ ٰن‬ Nْْٓ ‫ضانَ الَّ ِذ‬
َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
ُ َ‫َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّش ْه َر فَ ْلي‬
ُ‫ص ْمه‬

(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).

B. Tahapan Turunnya Al-Qur’an

Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui


tiga tahap, yaitu :3

1) Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh yaitu


suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan
kepastian Allah. Proses pertama ini diisyaratkan dalam Q.S Al-
Buruuj : 21-22 ”Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al- Qur’an
yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh”. Dan Q.S Al-
Waqi’ah :77-80 yang artinya : ”Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah
bacaan yang sangat mulia, Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul
Mahfuzh), Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan,
Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
2) Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat
yang berada di langit dunia. Diisyaratkan dalam: Q.S Al-Qadar: 1,
”Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam
kemuliaan”. Dan pada QS Ad-Dhuhan: 3, “Sesungguhnya kami
3
Nor Ichwan, Mohammad, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (RaSAIL Media Group:2008), 29-32.

7
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan”.
3) Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril dengan cara berangsur-angsur
sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat, bahkan
kadang-kadang satu surat. Dalam tahap akhir inilah ajaran serta
petunjuk Allah SWT. sampai kepada umat manusia. Adapun dalil
mengenai hal ini yaitu firman Allah dalam Surat Ass-Syu’ara’ 193-
195, “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam
hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang
jelas”

C. Ayat Pertama dan Terakhir Yang Diturunkan

Para ulama mempunyai banyak pendapat dalam masalah ayat apa


yang pertama kali diturunkan dan apa yang terakhir.

1. Yang Turun Pertama Kali


a) Pendapat yang paling shahih mengenai yang pertama kali turun
ialah firman Allah :4
َ ُّ‫ َر ْأ َو َرب‬N‫ ا ْق‬،‫ق‬
ْ Nِ‫ الَّ ِذي َعلَّ َم ب‬،‫ َر ُم‬N‫ك اأْل َ ْك‬
،‫القَلَ ِم‬N َ َ‫ َخل‬،َ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي خَ لَق‬
ٍ Nَ‫انَ ِم ْن َعل‬N‫ق اأْل ِ ْن َس‬
‫ا لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN‫انَ َم‬NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN‫َعلَّ َم اأْل ِ ْن َس‬
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmu lebih Pemurah. Yang mengajar
manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-5)
b) Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah firman
Allah : “Ya ayyuhal muddassirr” (wahai orang yang berselimut).

4
Al-Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Litera Antarnusa:1996), 89-94.

8
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh dua ahli hadis,
HR. Al-Bukhari dan Muslim:

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman; dia berkata: “Aku


telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah: Yang manakah diantara
Al-Qur’an itu yang turun pertama kali? Dia menjawab: Ya ayyuhal
muddassirr. Aku bertanya lagi: Ataukah iqra’ bismi rabbik? Dia
menjawab : ‘Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan
Rasulullah SAW kepada kami:

“Sesungguhnya aku berdiam diri di gua Hira. Maka ketika


habis masa diamku, aku turun lalu aku telusuri lembah. Aku lihat
ke muka, ke belakang, ke kanan, dan ke kiri. Lalu aku lihat ke
langit, tiba-tiba aku melihat Jibril yang amat menakutkan. Maka
aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk
menyelimuti aku. Mereka pun menyelimuti aku. Lalu Allah
menurunkan : “Wahai orang yang berselimut; bangkitlah, lalu
berilah peringatan.”

c) Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah surat


Fatihah. Mungkin yang dimaksudkan adalah surat yang pertama
kali turun secara lengkap.
d) Disebutkan juga bahwa yang pertama kali turun adalah
Bismillahirrahmanirrahim, karena basmalah itu turun mendahului
setiap surah. Dalil-dalil kedua pendapat diatas adalah hadis-hadis
mursal. Pendapat pertama yang didukung oleh hadis Aisyah itulah
pendapat yang kuat dan masyhur.

Az-Zarkasyi telah menyebutkan di dalam kitabnya al-


Burhan, hadis Aisyah yang menegaskan bahwa yang pertama kali
turun adalah Iqra’ bismi rabbikal lazi khalaq dan hadis Jabir yang
menegaskan bahwa yang pertama kali turun ialah Ya ayyuhal
muddassir. Kemudian dia berkata : “Sebagian besar ulama

9
menyatukan keduanya yaitu, bahwa Jabir mendengar Nabi
menyebutkan kisah permulaan wahyu dan dia mendengar bagian
akhirnya, sedang bagian pertamanya dia tidak mendengar. Maka
dia (Jabir) menyangka bahwa surah yang didengarnya itu adalah
yang pertama kali diturunkan, padahal bukan.

Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa Iqra’ adalah


wahyu yang pertama sekali diturunkan secara mutlak, dan bahwa
muddassir diturunkan sesudah Iqra’.

2. Yang Terakhir Kali Diturunkan


a) Dikatakan bahwa ayat terakhir yang diturunkan itu adalah ayat
mengenai riba. Ini disandarkan pada hadis yang dikeluarkan oleh
Bukhari dari Ibn Abbas, yang mengatakan:5

Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat mengenai riba,


“Yang dimaksudkan ialah firman Allah:

َ‫ُوا َما بَقِ َى ِمنَ ٱلرِّ بَ ٰ ٓو ۟ا إِن ُكنتُم ُّم ْؤ ِمنِين‬


N۟ ‫وا ٱهَّلل َ َو َذر‬ ۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada


Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut).”(al-Baqarah
[2]:278).

b) Dan dikatakan pula bahwa ayat Qur’an yang terakhir diturunkan


ialah firman Allah:
‫واتَّقُوْ ا يوْ ما تُرْ جعُوْ نَ ف ْيه الَى هّٰللا‬
ِ ِ ِ ِ َ ً َ َ
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang
pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah...” (al-
Baqarah [2]:281).
c) Juga dikatakan bahwa yang terakhir turun itu ayat mengenai utang;
berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari dari Sa’id bin al-
Musayyab: “Telah sampai kepadanya bahwa ayat Al-Qur’an yang
5
Ibid, 95-97.

10
paling muda di ‘Arsy ialah ayat mengenai utang.” Yang
dimaksudkan adalah ayat:

ُ‫ بِ َدي ٍْن إِلَ ٰ ٓى أَ َج ٍل ُّم َس ّمًى فَٱ ْكتُبُوه‬N‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا تَدَايَنتُم‬
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya...” (al-Baqarah [2]:282).
d) Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali diturunkan adalah ayat
mengenai kalalah. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari
Barra’ bin ‘Azib; dia berkata : “Ayat yang pertama kali turun
adalah:
‫َک قُ ِل ہّٰللا ُ ی ُۡفتِ ۡی ُکمۡ فِی ۡال َک ٰللَ ِۃ‬
َ ‫یَ ۡست َۡفتُ ۡون‬
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah).
Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah...”
(an-Nisa’ [4]:176).
e) Pendapat lain menyatakan bahwa yang terakhir turun adalah friman
Allah:
‫ل ِّم ْن أَنفُ ِس ُك ْم‬Nٌ ‫لَقَ ْد َجٓا َء ُك ْم َرسُو‬
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari
kaummu sendiri...” sampai dengan akhir surah. (at-Taubah
[9]:128)
Qadhi Abu Bakar Al-Bakalani dalam kitabnya Al-Intisar,
mengatakan mengenai perbedaan riwayat ayat terakhir kali
diturunkan menyebutkan : “Pendapat-pendapat ini sama sekali
tidak disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. boleh jadi
pendapat itu diucapkan orang karena ijtihad atau dugaan saja.
Mungkin masing-masing memberitahukan mengenai apa yang
terakhir kali didengarnya dari Nabi Muhammad SAW.

D. Hikmah Turunnya Al-Qur’an Secara Berangsur-angsur

11
Diantara hikmah diturunkannya al-qur’an secara berangsur-angsur:
1. Meneguhkan hati Rasulullah saw. Dalam melaksanakan tugasnya,
kendati ia menghadapi hambatan dan tantangan (QS. Al-Furqon: 32-
33). Disamping itu dapat juga menghibur hati beliau pada saat
menghadapi kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orag-orang
kafir (QS. Al-Ahqof:5), dan sebaginya.6
2. Untuk memudahkan Nabi Muhammad SAW. Dalam menghafal lafad
al-Qur’an, mengingat al-Qur’an bukan sya’ir atau prosa, tetapi kalam
Allah yang sanagat berbobot isi maknanya, sehingga memerlukan
hafalan dan kajian secara kusus.
3. Agar mudah dimengerti dan dilaksanakan segala isinya oleh umat
islam.
4. Di antara ayat-ayat al-Qur’an, menurut ulama’ ada yang nasikh dan
ada yang mansukh , sesuai dengan kemaslahatan. Hal ini tidak akan
jelas jika al-Qur’an di Nuzulkan secara sekaligus.
5. Untuk meneguhkan dan menghibur hati umat islam yang hidup
semasa semasa dengan nabi.
6. Untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada umat Islam untuk
meninggalkan sikap mental atau tradisi-tradisi jahiliyah yang negatif
secara berangsur-angsur.
7. Al-Qur’an yang di Nuzulkan berulangkali, sebenarnya mengandung
kemukjizatan tersendiri. Bahkan hal itu dapat membangkitkan rasa
optimisme pada diri Nabi, sebab setiap persoalan yang dihadapi dapat
dicarika jalan keluarnya dari penjelasan al-Qur’an.
8. Untuk membuktikan bahwa al-Qur’an benar-benar kalam Allah,
bukan kalam Muhammad. Jadi, al-Qur’an secara berangsur-angsur ini
utuk menepis anggapan tersebut.

6
Al-Qaththan, Syaikh Manna’, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Pustaka Al-Kautsar: 2005), 134.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara majazi turunnya Al-Qur’an diartikan sebagai pemberitahuan
dengan cara dan sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat
diketahui oleh para malaikat bi lauhil mahfudz dan oleh nabi Muhammad
SAW didalam hatinya yang suci.
Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui
tiga tahap, yaitu :
1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh.
2. Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat
yang berada di langit dunia.
3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril dengan cara berangsur-angsur
sesuai dengan kebutuhan.

Ayat yang pertama dan terakhir diturunkan terdapat beberapa


pendapat para ulama, akan tetapi dari banyaknya pendapat tersebut
diambil kesimpulan bahwa ayat yang pertama turun adalah Al-‘Alaq ayat
1-5. Selain itu, terdapat beberapa hikmah dari diturunkannya Al-Qur’an
secara berangsur-angsur.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaththan, Syaikh Manna’. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Pustaka Al-Kautsar,


2005.

Al-Qattan, Manna Khalil. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Litera Antarnusa, 1996.

http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/makalah-proses-turunnya-
al-quran.html?m=1,

Nor Ichwan, Mohammad. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. RaSAIL Media Group,2008.

14

Anda mungkin juga menyukai