Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Studi
Al-Qur’an”
Dosen Pengampu :
Kuswoyo, M.Pd.I.
Disusun Oleh :
Ekonomi Syariah D
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah
Turunnya Al-Qur’an” ini tepat waktu meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Kuswoyo, M.Pd.I. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Studi Al-Qur’an, yang telah memberi kami kesempatan
untuk memaparkan materi ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik, dan
saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Harapan yang paling besar dari penyusun makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini bisa bermanfaat, baik untuk pribadi serta orang
yang ingin mengambil hikmah dari makalah ini sebagai tambahan referensi yang
sudah ada. Akhir kata kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
A. Kesimpulan ............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul kita Muhammad SAW
untuk membimbing manusia. Turunnya Al-Qur’an merupakan peristiwa
besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan
bumi. Turunnya Al-Qur’an pertama kali pada lailatul qadr merupakan
pemberitahuan kepada alam samawi yang yang dihuni para malaikat
tentang kemuliaan umat Muhammad. Umat ini telah dimuliakan oleh
Allah dengan risalah barunya agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.
Turunnya Al-Qur’an yang kedua kali secara bertahap, berbeda
dengan kitab-kitab yang turun sebelumnya. Rasulullah SAW tidak
menerima risalah besar ini dengan cara sekali jadi. Adalah waktu turun
berangsur-angsur demi menguatkan hati Rasul dan menghiburnya degan
peristiwa dan kejadian-kejadian yang mengiringnya sampai Allah
menyempurnakan agama ini dan mencukupkan nikmat-Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari turunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana tahapan turunnya Al-Qur’an?
3. Apa ayat pertama dan Terakhir yang diturunkan?
4. Apa hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah turunnya Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam turunnya Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui ayat pertama dan terakhir yang diturunkan.
4. Untuk mengetahui hikmah dari diturunkannya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
http://makalah pendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/makalah-proses-turunnya-al-
quran.html?m=1, diakses pada 4 Maret 2020.
5
Adapula pendapat bahwa Al-Quran di turunkan tiga kali dalam tiga
tingkat:
2
Ibid.
6
di kala beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat
di Gua Hira untuk beribadah kepada Tuhannya.
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).
7
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan”.
3) Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril dengan cara berangsur-angsur
sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat, bahkan
kadang-kadang satu surat. Dalam tahap akhir inilah ajaran serta
petunjuk Allah SWT. sampai kepada umat manusia. Adapun dalil
mengenai hal ini yaitu firman Allah dalam Surat Ass-Syu’ara’ 193-
195, “Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam
hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang
jelas”
4
Al-Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Litera Antarnusa:1996), 89-94.
8
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh dua ahli hadis,
HR. Al-Bukhari dan Muslim:
9
menyatukan keduanya yaitu, bahwa Jabir mendengar Nabi
menyebutkan kisah permulaan wahyu dan dia mendengar bagian
akhirnya, sedang bagian pertamanya dia tidak mendengar. Maka
dia (Jabir) menyangka bahwa surah yang didengarnya itu adalah
yang pertama kali diturunkan, padahal bukan.
10
paling muda di ‘Arsy ialah ayat mengenai utang.” Yang
dimaksudkan adalah ayat:
ُ بِ َدي ٍْن إِلَ ٰ ٓى أَ َج ٍل ُّم َس ّمًى فَٱ ْكتُبُوهNٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا تَدَايَنتُم
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya...” (al-Baqarah [2]:282).
d) Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali diturunkan adalah ayat
mengenai kalalah. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari
Barra’ bin ‘Azib; dia berkata : “Ayat yang pertama kali turun
adalah:
َک قُ ِل ہّٰللا ُ ی ُۡفتِ ۡی ُکمۡ فِی ۡال َک ٰللَ ِۃ
َ یَ ۡست َۡفتُ ۡون
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah).
Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah...”
(an-Nisa’ [4]:176).
e) Pendapat lain menyatakan bahwa yang terakhir turun adalah friman
Allah:
ل ِّم ْن أَنفُ ِس ُك ْمNٌ لَقَ ْد َجٓا َء ُك ْم َرسُو
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari
kaummu sendiri...” sampai dengan akhir surah. (at-Taubah
[9]:128)
Qadhi Abu Bakar Al-Bakalani dalam kitabnya Al-Intisar,
mengatakan mengenai perbedaan riwayat ayat terakhir kali
diturunkan menyebutkan : “Pendapat-pendapat ini sama sekali
tidak disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. boleh jadi
pendapat itu diucapkan orang karena ijtihad atau dugaan saja.
Mungkin masing-masing memberitahukan mengenai apa yang
terakhir kali didengarnya dari Nabi Muhammad SAW.
11
Diantara hikmah diturunkannya al-qur’an secara berangsur-angsur:
1. Meneguhkan hati Rasulullah saw. Dalam melaksanakan tugasnya,
kendati ia menghadapi hambatan dan tantangan (QS. Al-Furqon: 32-
33). Disamping itu dapat juga menghibur hati beliau pada saat
menghadapi kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orag-orang
kafir (QS. Al-Ahqof:5), dan sebaginya.6
2. Untuk memudahkan Nabi Muhammad SAW. Dalam menghafal lafad
al-Qur’an, mengingat al-Qur’an bukan sya’ir atau prosa, tetapi kalam
Allah yang sanagat berbobot isi maknanya, sehingga memerlukan
hafalan dan kajian secara kusus.
3. Agar mudah dimengerti dan dilaksanakan segala isinya oleh umat
islam.
4. Di antara ayat-ayat al-Qur’an, menurut ulama’ ada yang nasikh dan
ada yang mansukh , sesuai dengan kemaslahatan. Hal ini tidak akan
jelas jika al-Qur’an di Nuzulkan secara sekaligus.
5. Untuk meneguhkan dan menghibur hati umat islam yang hidup
semasa semasa dengan nabi.
6. Untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada umat Islam untuk
meninggalkan sikap mental atau tradisi-tradisi jahiliyah yang negatif
secara berangsur-angsur.
7. Al-Qur’an yang di Nuzulkan berulangkali, sebenarnya mengandung
kemukjizatan tersendiri. Bahkan hal itu dapat membangkitkan rasa
optimisme pada diri Nabi, sebab setiap persoalan yang dihadapi dapat
dicarika jalan keluarnya dari penjelasan al-Qur’an.
8. Untuk membuktikan bahwa al-Qur’an benar-benar kalam Allah,
bukan kalam Muhammad. Jadi, al-Qur’an secara berangsur-angsur ini
utuk menepis anggapan tersebut.
6
Al-Qaththan, Syaikh Manna’, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (Pustaka Al-Kautsar: 2005), 134.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara majazi turunnya Al-Qur’an diartikan sebagai pemberitahuan
dengan cara dan sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat
diketahui oleh para malaikat bi lauhil mahfudz dan oleh nabi Muhammad
SAW didalam hatinya yang suci.
Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui
tiga tahap, yaitu :
1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh.
2. Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat
yang berada di langit dunia.
3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril dengan cara berangsur-angsur
sesuai dengan kebutuhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/makalah-proses-turunnya-
al-quran.html?m=1,
14