Disusun Oleh :
Toga Marsauli (171105120800)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang mana atas limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga sampai saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang Syahwat dan
Pengendaliannya
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa kita
dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Islam.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak. Mahmudi,
S.Th.I., M.Ag selaku dosen pembimbing kami. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami sadar masih banyak kekurangan yang ada pada diri kami,
untuk itu kami memohon maaf dan kami sangat berharap kepada
pembaca untuk memberikan saran serta kritiknya yang membangun demi
perbaikan makalah ini.
Demikian dari kami, semoga makalah ini bermanfaat. Aamin.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Islam I.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Syahwat
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Syahwat
2. Mahasiswa dapat mengetahui Macam Macam Syahwat
3. Mahasiswadapat mengetahui Cara Mengendalikan Syahwat
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN
c. Syahwat Kekuasaan
Terapinya adalah dengan cara merenungkan bahwa kekuasaan
yang dipangkukannya adalah amanah dari Allah Subhanallah wa Ta'ala
yang pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Jika amanh
tersebut tidak terlaksana dengan baik, tentunya siksa Allah amat pedih
akan menaatinya, dan ia akan menjadi orang yang amat merugi.
Ibn Jauzi Menukil Hadist Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam
berikut ini:
"Tidaklah seseorang yang memimpin sepuluh orang keatas dari
urusan kaum muslimin. kecuali ia akan datang pada hari kiamat
dengan tangan yang terbelunggu di lehernya, kebaikannya yang
akan melepaskannya, ataukah keburukannya tetap membelunggu,
awal jabatan adalah celaan, tengahnya adalah penyesalan,
ujungnya adalah adzab pada hari kiamat" HR. Ahmad,/431
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber segala dosa adalah syahwat perut, dan dari situlah timbul
syahwat kemaluan. Dan Manusia akan menganggap baik setiap kejelekan
yang datang dari diri (nafsu)nya dan hampir-hampir tidak dapat melihat
celanya, padahal nafsu tetap memusuhi dan membuat madlarat. Tidak
memakan waktu lama, nafsu itu tentu akan menjerumuskannya ke dalam
keterbukaan aib dan kerusakan, sedangkan ia tidak merasa, kecuali jika
Allah menjaganya dan menolongnya mengalahkan nafsu, dengan
anugerah dan rahmatNya.
3.2 Saran
Sebagai Muslim Sejati kita harus bisa menjadi Muslim yang Taqwa
kepada Allah Subhanallahu Wata 'Ala yakni dengan mematuhi segala
perintahnya dan menjauhi segala Larangannya. Maka dari itu kita sebagai
Muslim sejati harus bisa mengendalikan Syahwatnya agar kita terhindar
dari hal-hal yang tidak disukai Allah Subhanallahu Wata 'Ala dan dilarang
oleh Allah Subhanallahu Wata 'Ala. Apalagi kita hidup dizaman dimana
untuk mengendalikan Syahwat itu cukup Sulit, maka dari itu kita Harus
Menjadi Muslim yang cerdas dalam berbuat sesuatu agar hal yang kita
buat tidak menjadi Kerugian untuk kita nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Akhmad Alim, MA., Studi Islam I Akidah dan Akhlak, Bogor: UIKA
PRESS, 2016, hlm. 177-181
http://roinalrois.blogspot.co.id/2014/04/pengendalian-syahwat-farji-
makalah.html