Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Konsep Semua Agama Rahmatan Lil’alamin kajian Buya Yahya

(Analisis Wacana Roger Fowler)

Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Pendekatan dalam Kajian
Tafsir Lisan. Dosen pengampu: Abdullah Dardum, S.Th.I., M.Th.I. dan Dr. H. Safrudin Edi
Wibowo, Lc, M.Ag,.

Disusun oleh:

Kelompok 4:

1. M. Razin Ayatul H. U20191122

2. Nanda Halimatus S. U20191149

3. Nufusul Adzkiya’ U20191114

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SHIDDIQ JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Ilaahi Robby, sebagaimana atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Pendekatan dalam Kajian Tafsir Lisan oleh Abdullah
Dardum, S.Th.I., M.Th.I. dan Dr. H. Safrudin Edi Wibowo, Lc, M.Ag,.
Dengan keadaan sehat wal ‘afiyat. Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada panutan
akbar kita Nabi Akhirus zaman yaitu Nabi Muhammad SAW, karena berkat beliaulah kita berada
dalam zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Harapan penulis semoga dengan hadirnya
makalah ini, dapat bermanfaat untuk semua pihak, dan memberikan sedikit wawasan sesuai dengan
materi yang kita paparkan. Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendorong kelompok kami agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kritik dan saran tak lupa kita harapakan guna membangun untuk penyempuraan makalah ini.

Jember, 13 November 2021

Penyusun
ii
ABSTRAK

Bahasa adalah sistem klasifikasi, ini dapat dilihat dari bagaimana sebuah peristiwa yang
sama dapat dibahasakan dengan bahasa yang berbeda. Kata-kata yang berbeda itu, tidaklah
dipandang semata teknis tetapi sebagai suatu praktik ideologi tertentu. Karena bahasa yang berbeda
itu akan menghasilkan realitas yang berbeda pula ketika diterima oleh khalayak. Bahasa
menyediakan alat bagaimana realitas itu harus dipahami oleh khalayak. Dalam model analisis
model Roger Fowler ini kita akan melihat bagaimana kata-kata tersebut menyediakan klasifikasi
bagaimana realitas dipahami.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis data kualitatif. Dimana
kejelasan dari kata kata yang digunakan dalam kajian buya yahya di Chanel Youtube nya. Analisis
wacana kritis adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk penjelasan dari sebuah teks
(realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang
cenderungnya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Setiap orang beragama berhak dan sah mengatakan agama
mereka sebagai agama terbaik dan bermanfaat bagi semesta, akan tetapi mereka tidak bisa memaksa
kita yang berbeda agama untuk mengakui agama selain agama kami adalah agama rahmatan
lil'alamin. Seperti yang dikatakan buya yahya dalam kajiannya " Lakum diinukum waliyadiin".

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
ABSTRAK...........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................v
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
1.1 Pengertian Semua Agama Rahmatan Lil Alamin...................................................3
1.2 Pandangan Semua Agama Rahmatan Lil Alamin Kajian Buya Yahya..................4
1.3 Analisis Wacana Roger Fowler..............................................................................6
1.4 Kajian Buya Yahya pada Apakah Semua Agama Rahmatan Lil Alamin Menurut
Wacana Analisis Roger Fowler.......................................................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Adanya pernyataan bahwa semua agama adalah rahmatan lil'alamin. Kemudian


pernyataan itu dibawalah kedalam sebuah majelis untuk diajukan sebagai sebuah
pertanyaan, majelis ini ialah majelis dakwah dari Buya Yahya.

Dianggapnya semua agama sebagai rahmatan lil'alamin jelas akan menimbulkan


konflik pembicaraan antar ulama'. Karna tidak dipungkiri bahwa perbedaan kepercayaan
itu tidak dapat disamaratakan dalam segi presepsi atau pemikiran. Pernyataan inilah yang
melatarbelakangi terbuat nya makalah singkat ini, yang kami ambil dari ceramah Buya
Yahya dalam youtube chanelnya. Dengan menggunakan analisis wacana Roger Fowler.

Bahasa adalah sistem klasifikasi, dimana menggunakan bahasa lah kita memahami
sebuah peristiwa. Klasifikasi ini bermakna peristiwa seharusnya dilihat dari sisi yang satu
bukan yang lain. Pemberian kosakata tertentu oleh sebuah wacana adalah untuk melabeli
tindakan yang dilakukan atau membentuk klasifikasi dengan realitas tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pendapat Buya Yahya mengenai Semua Agama Rahmatan Lil'alamin?
2. Bagaimana analisis Wacana Roger Fowler tentang Agama Rahmatan Lil'alamin?
1.3 Tujuan
Untuk memaparkan pendapat dari Buya Yahya tentang Agama Rahmatan Lil'alamin dengan
menggunakan analisis wacana Roger Fowler.
1.4 Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis data kualitatif.
Dimana kejelasan dari kata kata yang digunakan dalam kajian buya yahya di Chanel
Youtube nya dengan menggunakan analisis wacana Roger Fowler.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang Agama Rahmatan Lil'alamin dalam kajian. Untuk
mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan pokok permasalahan yang akan
diteliti, maka peneliti menggunakan objek dalam penelitian ini berupa video kajian.
3. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung dari
sumbernya (Saum, 2016). Data ini berasal dari sumber youtube Dakwah Buya Yahya
dan materi yang diberikan oleh Ustadz Abdulla Dardum, S. Th. I. M. Th. I di dalam
kelas IAT 3 UIN KHAS Jember.
b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan informasi yang telah dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber
yang relevan (Saum 2016). Data ini berasal dari sumber artikel, skripsi, jurnal, dan lainnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Rahmatan Lil’alamin


Agama menurut kamus Oxford berarti sebuah Kepercayaan pada kendali di luar
kekuasaan manusia, sebuah Tuhan pribadi atau tuhan-tuhan yang patut disembah.1
Dr. Quraish Shihab mengatakan Rahmat adalah keperihan hati melihat atau mengetahui
ketidak berdayaan suatu pihak kemudian berusaha untuk menanggulangi penderitaan orang
lain untuk mengurangi rasa perihnya.
Disini ada perbedaan antara rahmat Tuhan dan rahmat makhluk. Tuhan tidak pernah
merasa keperihan sehingga tidak berkepentingan untuk menghilangkan rasa perih itu.
Rahmah Tuhan adalah anugerah yang bersifat positif yang dirasakan oleh makhluk. Dan
karena rahmat Tuhan itu tidak hanya menyentuh satu pihak, maka disini dinyatakan
Rahmatan lil'alamin, ('alamiin) itu adalah selain Tuhan. Jadi Rahmat Tuhan adalah untuk
seluruh MakhlukNya baik yang bernyawa maupun yang tidak. Tuhan dinamai dari salah satu
sifatnya yaitu Rahman (pengasih) berarti yang paling sempurna RahmatNya sehingga tidak
ada satupun yang tidak mendapat rahmatNya.2

2.2 Semua Agama Rahmatan lil 'alamin dalam kajian Buya Yahya

Buya Yahya berkata Setiap orang beragama berhak dan sah mengatakan agama mereka
sebagai agama terbaik dan bermanfaat bagi semesta. Bila orang Islam yang mengatakan
bahwa semua agama adalah Rahmatan lil'alamin, maka dia telah merusak agamanya sendiri.
Sebab orang Islam harus mempunyai keyakinan bahwasannya agama Islam adalah
Rahmatan lil'alamin dengan keyakinan dan pembuktian. Dengan melihat hukum-hukum nya,
kita tidak bisa mengatakan semua agama sama karena aturannya sangat bertentangan dengan
agama yang lain, jadi tidak bisa semua agama itu Rahmatan lil' alamin.3

1
https://youtu.be/uruKGV2Wgds
2
https://youtu.be/XIjvy_QsAv8
3
https://youtu.be/hHnnCWvwmtY
3
(2.43) "jadi yang mengatakan semua agama adalah Rahmatan lil'alamin, semua agama
adalah sama ini adalah kesesatan". Agama Islam adalah agama rahmatan yang tidak bisa
disamakan dengan agama yang lain. Segala perbedaan dari sisi satu dan yang lain sudah
sangan terlihat, dari situ saja tidak bisa kita mengatakan sama antar agama. Karena kembali
pada definisi agama adalah kepercayaan pribadi dalam diri kita. Jika kendali pribadi saja
sudah tergoyah, bagaimana kita bisa iman terhadap agamanya sendiri.

“Maka siapa yang ngomong seperti itu?” Jika dibilang orang Islam sesungguhnya, maka
tidak akan ada orang Islam yang bicara seperti itu, bahkan orang nasrani pun tidak akan
bicara seperti itu. Agama itu ada perbedaan dan harus diyakini tidak boleh disama ratakan.
"Kita sebagai seorang muslim, nabi kita nabi Rahmatan lil 'alamin, penuh kasih sayang.
Agama kita rahmat, lalu agama lain bagaimana? Agama lain banyak bertentangan. Tapi
aturan yang tidak bertentangan dianggap Rahmatan. Contohnya sopan santun yang diajarkan
oleh agama lain, larangan zina diajarkan oleh agama lain itu termasuk Rahmatan. Wajib
menyantuni dan menghormati orang tua dalam agama sama, berarti dalam sisi ini adalah
rahmatan, tetapi disisi yang lain tidak sebab banyak yang bertentangan dengan syari'at
islam.”

2.3 Analisis Wacana Roger Fowler


Wacana merupakan satuan bahasa tertinggi dalam tataran linguistik. Wacana dapat
berupa lisan dan tulisan. Analisis wacana ini merupakan suatu kajian yang meneliti atau
menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah baik dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Wacana memiliki pengaruh yang luar biasa bagi pembaca dalam mengungkap
fenomena yang terjadi. Bagi sebagian orang wacana yang ada dalam surat kabar kadangkala
hanya sebagai bacaan pengisi waktu luang. Pembaca yang kritis dapat memahami wacana
dari sudut pandang yang berbeda dengan menerapkan analisis wacana kritis dalam mengkaji
fenomena yang terjadi.
Salah satu cara yang digunakan penulis untuk mengedepankan suatu ideologi adalah
dengan mendaya gunakan kosakata tertentu dan tata bahasa dalam menuliskan suatu berita
4
atau wacana, serta dalam mimik dan iramanya. Melalui kosakata yang digunakan maka
penulis dapat menyajikan wacana sesuai dengan ideologi yang dianut. Penulis juga dengan
bebas mengedepankan ideologi dengan atau tanpa memarjinalkan ideologi lain melalui
kosakata dan tata bahasa yang digunakan.
Menurut Roger Fowler dkk (dalam Eriyanto, 2000:135--149) kosakata yang digunakan
dalam wacana media dapat berupa kosakata: membuat klasifikasi, kosakata: membatasi
pandangan, kosa kata: pertarungan wacana, dan kosakata: pemarjinalan.4
 Kosakata membuat klasifikasi maksudnya menyederhanakan atau abstraks dari realita,
suatu realita yang dikategorisasi dengan cara tertentu pada akhirnya dapat dibedakan
dengan yang lain.
 Kosakata membatasi pandangan maksudnya kosakata yang digunakan dapat membatasi
pemikiran kita dalam memandang dan memaknai suatu realitas.
 Kosakata pertarungan wacana maksudnya mengklaim pendapat sendirilah yang benar
bukan pendapat orang lain.
 Kosakata pemarjinalan maksudnya kata yang digunakan bukan sebagai sesuatu yang
netral tetapi membawa implikasi ideologis tertentu.

2.4 Kajian Buya Yahya pada Semua Agama Rahmatan Lil’alamin Menurut Analisis
Roger Fowler.
Jika dengan melihat kata yang digunakan didalam bahasan “Semua Agama Adalah
Rahmatan Lil’alamin” maka dalam bahasan ini kita lihat terlebih dahulu siapa yang
berbicara, dengan irama seperti apa, serta mimic yang bagaimana orang tersebut
mengucapkan. Maka artinya tidak ada Perbedaan di antara agama-agama tersebut. Padahal
kenyataannya jelaslah berbeda, dari sudut pandang manapun jelas tidak bisa agama di sama
ratakan. Sebab setiap agama memiliki kepercayaannya masing-masing, aturan masing-
masing dan ajaran masing-masing. Meskipun secara universal Tuhan memberi RahmatNya
kepada seluruh makhluknya tidak pandang agama apapun, mati atau hidup pun semua
mendapat RahmatNya. Tetapi dalam hal kepercayaan ini tidak dapat dibenarkan. Karena
4
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i1 (89-99)
5
Rahmat yang paling luar biasa hanya pada Islam, hal ini sesuai dalam firman allah pada
surah al-anbiya’ ayat 107
Yang Artinya : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Dalam kajian yang dibahas diatas pun menolak argumen yang mengatakan semua agama
adalah Rahmatan lil'alamin.

6
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Agama Rahmatan Lil'alamin adalah kepercayaan yang melibatkan Tuhan sangat pemberi Rahman.
Rahman yang ditujukan kepada seluruh makhluknya tanpa terkecuali, bukan semua kepercayaan adalah
Rahmat, tapi Tuhanlah yang membawa Rahman kepada seluruh makhluk.
Tuhan sebagai Pembawa Rahman, yang mengutus Muhammad sangat nabi akhir sebagai penyebar
Rahmat berupa agama Islam yang penuh dengan Rahmat, barulah ini dinamakan Agama yang
Rahmatan lil'alamin, yakni Agama Islam.
Setiap orang beragama berhak dan sah mengatakan agama mereka sebagai agama terbaik dan
bermanfaat bagi semesta. Bila orang Islam yang mengatakan bahwa semua agama adalah Rahmatan
lil'alamin, maka dia telah merusak agamanya sendiri. Sebab orang Islam harus mempunyai keyakinan
bahwasannya agama Islam adalah Rahmatan lil'alamin dengan keyakinan dan pembuktian. Dengan
melihat hukum
hukum Islam, kita tidak bisa mengatakan bahwasannya sangat bertentangan dengan agama yang lain,
jadi tidak bisa semua agama itu Rahmatan lil'alamin.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dalam segi
pembahasan dan penisan..Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun kesadaran bagi para pembacanya sebagai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan
bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/hHnnCWvwmtY

https://youtu.be/uruKGV2Wgds

https://youtu.be/XIjvy_QsAv8

Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i1 (89-99)

8
9

Anda mungkin juga menyukai