Srivatul Ustaniyah
U20191100
A. Pendahuluan
Adapun Riba menurut Abd Rohman Al Jaziry di kitab yang telah ada
yakni Al-Fiqih alal Madzahibul Arbaah ialah tambahnya salah satu dri dua tukar
menukar yang sjenis tanpa ada pengembalian dari tambahan tersebut. Dan hukum
ribapun banyak akan pendapat yang secara detail menjelaskan dan menjabarkanb
hukum ini. Ada yang berpendapat bahwa riba di perbolehkan dan adapula yang
melarang sesuai objek riba yang di hukumi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfat penelitian
Manfaat penelitian :
2.Secara praktis
b. Ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi lembaga keuangan untuk
memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat tentang seperti Apa itu riba
khususnya masyarakat Jember.
E. Definisi Istilah
Ada riba dengan tambahan keuntungan dari jual beli, pokok utang dan
harta (ribhun/laba) ada riba itu sendiri. Ribhun (laba) di hasilkan dari transaksi
jual beli "halal". berbeda dengan riba, yaitu hasil tambahan dari utang piutang
barang (kredit) yang waktu pelunasannya tidak tentu.
Macam-macam Riba
Yaitu kegiatan tukar menukar barang yang sama jenisnya akan tetapi tidak sama
ukuran yang disyaratkan oleh si penukar
2. Riba Qardi
Yaitu meminjamkan sesuatu dengan adanya keuntungan atau tambahan dari orang
memberi hutang. Contohnya seorang rentenir meminjamkan uang 15 juta kepada
orang yang meminjam, kemudian peminjam harus mengembalikan 16 juta tanpa
adanya penjelasan kelebihan uang itu untuk apa.
3. Riba Yad
Yaitu transaksi jual beli atau tukar menukar barang dengan adanya penundaan
serah terima kedua barang yang ditukar atau penundaan penerimaan salah satu
barang. Contohnya, jual beli emas, perak bahan pangan yang mana penyerahan
barang di pending sampai barang itu naik/turun.
Yaitu tukar menukar barang yang sejenis ataupun tidak atau transaksi jual beli
yang pembayarannya di lebihkan dan di lambatkan oleh penjual. Contohnya,
membeli hewan akan tetapi pembayarannya tidak menentu.
"Dari Samurah bin jundub Ra. Sesungguhnya Nabi telah melarang jual beli
binatang yang pembayarannya di akhirkan. (HR. Lima Ahli Hadits)
Adapun ayat yang menjelaskan tentang Riba dan keharaman riba, QS. Al-
Baqoroh {2} : 275
ُ ُ ْْه
ُُ ْ ْْاا ي َب ْلQُُْ ن قَال
ِ َو ِ ر َُ Qَقُ ْ ُم ال َ خب
ط ْ يط َ َ َال ُكل ِّش ْٰبا َيقُ ْ ُه ْ َى
ِّۗ
ا َوا ا س هي ِلكQّV ِزي َت ال ي َل َّل وا ّ ِز ْيي ْ أْ ى ال
ًَ ّ ا ْل ش ك
ّ
عاد ْي ِّۗ
َ ۗQVِّۗ ٗ ٍا اَِلى ّا ها َٖ ّQَِفاًَْت ِٰى سب ّْ ظْ ا ّح َّش َ َءQVِش ٰ ْب ۘا ّ ا ْل َب ْي َُ ِّش ٰ ْب ّ
َه Qّّٰ ْه ُ لش َٗ َل ة ۤ
ه َم ال و ٍٗ ا ع Qّّٰ ال َا َح ل
ّ ا ْ ْي ج ه َُّ
ف ُا
ي
َسل
ّْ ۤ
ِس ۚ ُ ْن ْي ٰح ك ّ ٰل ِٕىQَُفا
ِا َى خ
َ ب َاص
ُِل ذ
ال
ّا
275. Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena
mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
F. Penelitian terdahulu
Dalam skripsi ini membahas tentang bahwa motivasi menghindri riba dan
pengetahuan produk perbangkan syariah dengancara simultan terhadap keputusan
menjadi nasabah berpengaruh baik secara positif maupun signifikan dengn
proporsi motivasi menghindari riba’ dan pengetahuan produk perbankan syariah
terhadap keputusan sebesar 53,6%. Sedangkan untuk pengujian parsial motivasi
menghindari riba dan pengetahuan produk perbangkan syari’ah terhadap
keputusan menjadi nasabah yang diketahui bahwa motivasi menghindari riba
berpengaruh secara positif dan signifikan sedangkan untuk variabel kedua
pengetahuan produk perbankan syariah juga berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat K.C.Surabaya,
Mas Mansyur.1
1
http://digilib.uinsby.ac.id/22715/.
H. Kajian Teori
Namun tidak semua sahabat sama dalam keilmuan dan intens nya
keikutsertaan mereka bersama Nabi SAW, dan di masa ini tafsir belum di
modifikasi sebagaimana hadits-hadits yang mereka terima, salah satu sebabnya
adalah karena khawatir tercampurnya Al-Qur‟an dengan tafsir atau dengan hadits
dan atsar. Dalam perkembangan selanjutnya sahabat mempunyai dua
aliran/madrasah yang berbeda yaitu madrasah ahl al-atsar dan madrasah ahl ar-
ra‟yi. Ahl al-atsar hanya menafsirkan dengan atsar atau riwayat. Sedangkan ahl
arra‟yi disamping menafsirkan dengan atsar juga menggunakan ijtihad. Yang
paling banyak diterima tafsirnya dikalangan khulafa‟ adalah Ali bin Abi Thalib,
sedangkan generasi selanjutnya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Mas‟ud dan Ubay bin
Ka‟ab. Dari ketiga sahabat itulah dilanjutkan oleh generasi para pengikutnya. Di
masa tabi‟in ini sama halnya dengan masa sahabat dalam hal menerima dan
menolak tafsir dengan ijtihad. Menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, mufasir pada saat
itu banyak yang menggunakan riwayat Israiliyat dan Nashraniyat, diantara
pemuka yang menggunakan riwayat Israiliyat adalah Abdul Wahab ibn al-
Munabbih seorang Yahudi dari Yaman yang memeluk Islam. Kemudian Abd. al-
Malik ibn Abd. al-Aziz ibn Juraij yang berbangsa Romawi dan beragama Nasrani,
yang banyak meriwayatkan Nasraniyat yang pada akhirnya memeluk Islam. Dia
banyak meriwayatkan Israiliyat dan Nasraniyat dan memasukkannya dalam
bidang tafsir seperti dijumpai dalam Tafsîr at-Thabari. Oleh karena itu, Malik bin
Anas menolak riwayat dari Qatadah yang juga banyak meriwayatkan Israiliyat
dan Nasraniyat. Selan itu, hadis-hadis telah beredar sedemikian pesatnya hingga
muncul hadis-hadis palsu dan lemah di tengah-tengah masyarakat.
I. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode kuantitatif.
Kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skal numerik (angka), untuk
mencari variabel yang menjadi objek penelitian. Penilitian ini dilakukan di
Kabupaten Jember.
Jenis dan sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam menentuka metode pengumpulan data. Data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data Primer.
Metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penilitian ini yaitu
sebuah angket yang berisi banyaknya pernyataan dan pertanyaan tertulis yang
digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dari responden penelitian
tentang adanya hutang piutang di Masyarakat Jember.
1. Populasi
J. Sistematika Pembahasan
Sistematika Pembahasan
Skripsi ini terdiri dari 5 bab secara keseluruhan, dan untuk
memudahkan para pembaca maka, penulis menguraikan
permasalahan-permasalah yang diuraikan di dalam masing-masing
bab, yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan dan menguraikan
alasan penulis mengambil judul ini dan pada pendahuluan initerdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan juga
menguraikan secara keseluruhan tentang penelitian ini.
BAB 11 LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan masalah teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian ini, dan menguraikan kerangka pemikiran teoritis, penelitian
terdahuludan juga menjelaskan masalah hipotesisyang ada dalam penelitian ini.
BAB V PENUTUP
Bab kelima adalah bab penutup yang di dalamnya terdiri dari pada
kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.