Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

“PENDEKATAN FILOLOGI DALAM STUDI ISLAM”

Oleh:

NAMA : AISILA MAISYA AYU


NIM : 1201040007
KELAS : A/II

FAKULTAS USHULUDDIN
TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita, nikmat baik itu
nikmat Iman, Islam, dan Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Karena berkat beliaulah kita dapat merasakan Dinul Islam.
Kami sangat berterima kasih kepada bapak dosen yang telah mengampu mata
kuliah “Metodologi Studi Islam”, sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “pendekatan filologi dalam studi islam”.
Kami mohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
katasempurna oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat
bagikami. Semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca
semuanya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, 20 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filologi Berdasarkan Etimologi Dan Terminologi.................. 2
B. Metode Yang Digunakan Pada Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam.. 2
C. Langkah-Langkah Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam...................... 3
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam...... 5
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam telah menjadi kajian yang menarik banyak minat belakangan ini, Studi
Islam pun makin berkembang Islam tidak lagi dipahami dalam pengertian historis
dan doktriner, tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Islam tidak hanya
terdiri dari rangkaian petunjuk formal tentang bagaimana seseorang memaknai
kehidupannya. Islam telah menjadi sebuah sistem budaya, peradaban, komunitas
politik, ekonomi dan bagian dari perkembangan dunia. Mengkaji dan mendekati
Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, tetapi dibutuhkan metode dan
pendekatan.
          Pada dasarnya untuk mengkaji Islam diperlukan semacam pendekatan yang
mampu menjelaskan dari sisi mana Islam dilihat. Untuk itu perlu seperangkat
metodologi atau pendekatan agar studi dalam Islam lebih dapat dikaji secara
objektif Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin
        Melihat kenyataan semacam itu, maka diperlukan rekontruksi pemikiran
keagamaan, khususnya berkaitan dengan pendekatan-pendekatan filologis dan
sejarah. Studi Islam dituntut untuk membuka diri terhadap masuknya dan
digunakan pendekatanpendekatan yang bersifat objektif dan rasional. Pendekatan
yang diteraokan dalam mempelajari suatu masalah amatlah penting untuk
mengetahui derajat keilmuan studi yang dihasilkannya dalam hal ini tidak
terkecuali masalah studi dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Filologi Dalam Studi Islam Berdasarkan Etimologi Dan
Terminologi?
2. Bagaimana Metode Yang Digunakan Pada Pendekatan Filologi Dalam Studi
Islam?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam?
4. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filologi Dalam Studi Islam
Secara Etimologis, filologi berasal dari bahasa Yunani philologia yang arti
asliya ”kegemaran berbincang-bincang”. Makna filologi berkembang lagi menjadi
”cinta kepada kata sebagai pengejawantahan pikiran, kemudian menjadi ”perhatian
terhadap sastra” dan akhirnya ”studi ilmu sastra”. Menurut Saputra, pengertian ”kata”
pada ”cinta kepada kata” dapat diperluas lagi menjadi bahasa dan berkembang lagi
menjadi ”kebudayaan”, sehingga studi filologi berarti studi tentang kebudayaan masa
lalu melalui naskah dan teks.
Secara Terminologi, Filologi didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki
perkembangan kerohanian suatu bangsa dan kekhususannya atau yang menyelidiki
kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya. Webster’s New International
Dictionary memberikan batasan sesuai dengan arti kata philogia yang diperluas
dengan pengertian: ilmu bahasa dan studi tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa-
bangsa yang beradab seperti diungkapkan terutama dalam bahasa, sastra, dan agama.
Kemudian Darusuprapta menambahkan pengertian filologi, yaitu suatu disiplin ilmu
yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna
teks tersebut dalam segi kebudayaannya. (Septiana & Moh. Zaiful Rasyid, 2018:
47).
B. Metode Pada Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam
Setiap ilmu pasti mempunyai objek kajian dengan seperangkat metode untuk
menelitinya. Demikian juga dengan ilmu filologi. Objek kajian filologi yaitu naskah
dan teks yang dikaji dengan metode tertentu untuk mendapatkan informasi yang
terkandung dalam isi teks.
1. Pencatatan dan Pengumpulan Naskah
Ketika telah ditentukan untuk meneliti naskah, maka langkah yang harus
dilakukan adalah mencatat naskah dan teks cetakan yang berjudul sama atau berisi
cerita yang sama.
Adakalanya naskah terdapat dalam jumlah lebih dari satu, tetapi dapat juga
terjadi naskah itu satu-satunya saksi. Perbedaan jumlah ini menentukan
penanganan naskah untuk suatu edisi. Apabila teks terdapat dalam jumlah yang
besar naskah maka perlu diadakan perbandingan, tindakan selanjutnya adalah
resensi atau pensahihan, yaitu penentuan arketip (naskah mula) berdasarkan
5
perbandingan naskah yang termasuk satu stema (silsilah). Setelah itu dilakukan
emendasi, yaitu pembetulan dalam arti mengembalikan teks kepada bentuk yang
dipandang asli yang dilakukan melalui kritik teks.
2. Metode Kritik Teks
a. Metode Intuitif
Ketika metode ilmiah objektif belum dikembangkan, orang bekerja
secara intuitif, dengan cara mengambil naskah yang dianggap paling tua. Di
tempat-tempat yang dipandang tidak betul atau tidak jelas, naskah itu
diperbaiki berdasarkan naskah lain dengan memakai akal sehat, selera baik,
dan pengetahuan luas. Metode ini disebut pula metode subjektif dan bertahan
sampai abad ke – 19.
b. Metode Objektif
Pada tahun 1830-an, ahli filologi Jerman Lachmann dan kawan-kawan
meneliti secara sistematis, apabila dari sejumlah naskah ada beberapa naskah
yang selalu mempunyai kesalahan yang sama pada tempat yang sama pula,
dapat disimpulkan bahwa naskah-naskah tersebut berasal dari satu sumber
yang hilang. Sesudah itu kemudian dilakukan kritik teks yang sebenarnya.
Metode objektif yang sampai pada silsilah naskah disebut metode stema,
penerapan metode stema ini sangat penting karena untuk menghindari
pemilihan atas dasar subjektivitas selera baik dan akal sehat.
c. Metode Gabungan
Metode ini dipakai apabila nilai naskah menuntut tafsiran filologi
semuanya hampir sama. Perbedaan antar naskah tidak besar, walaupun ada
perbedaan tetapi tidak mempengaruhi teks. Dengan metode ini, teks yang
disunting merupakan teks baru yang merupakan gabungan bacaan dari semua
naskah yang ada.
d. Metode Landasan
Metode ini diterapkan ketika menurut tafsiran ada satu atau segolongan
naskah yang unggul kualitasnya dibandingkan dengan naskah-naskah lain
yang diperiksa dari sudut bahasa, kesastraan, sejarah, dan lain sebagainya
sehingga dapat dinyatakan sebagai naskah yang mengandung paling banyak
bacaaan yang baik. Oleh karena itu, naskah tersebut dipandang paling baik
untuk dijadikan landasan atau induk teks untuk edisi.

6
e. Metode Edisi Naskah Tunggal
Ketika hanya ada naskah tunggal dari suatu tradisi sehingga
perbandingan tidak mungkin dilakukan. Dan hal ini bisa ditempuh dua jalan:
pertama, edisi diplomatik, yaitu menerbitkan satu naskah setiliti mungkin
tanpa mengadakan perubahan. Kedua, edisi standar atau edisi kritik, yaitu
menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan
ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. (Ridlo, 2020: 207-208).
C. Langkah-Langkah Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam
Objek kerja filologi adalah teks, yaitu informasi yang terkandung di dalam
naskah. Adapun langkah-langkah penelitian filologi yaitu:
1. Inventarisasi Naskah
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam penelitian filologi adalah
inventarisasi naskah. Keberadaan suatu naskah dapat diketahui dari berbagai
sumber yang memuat infromasi tentang penyimpanan naskah-naskah tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari sumber data dan infromasi melalui
metode studi pustaka dan dan metode studi lapangan.
Metode studi pustaka, yaitu penelusuran melalui katalogus naskah.
Disamping katalogus, sumber data lain adalah buku atau daftar naskah yang
terdapat di perpusatakaan nasional Republik Indonesia (PNRI). Sedangkan
metode studi lapangan, yaitu penelusuran naskah yang masih tersimpan dan
menjadi milik perseorangan di masyarakat.
2. Deskripsi Naskah
Naskah yang sudah berhasil dikumpulkan perlu segera diolah berupa deskripsi
naskah. Semua naskah yang akan dideskripsikan, yaitu nomor naskah, judul
naskah, tempat penyimpanan naskah, asal naskah, keadaan naskah, ukuran naskah,
tebal naskah, jumlah baris dan bait, huruf, bahasa, tulisan. Cara penulisan, tanda
koreski, bahan naskah, identitas penyalin dan isi cerita.
3. Kritik Teks
Didalam penelitian filologi kritik teks merupakan suatu upaya pemurnian
teks, kegitan kritik teks ini biasanya meliputi identifikasi kesalhan salin tulis dan
alternatif perbaikannya. Upaya ini dimaksudkan untuk memperoleh sebuah teks
yang autentik. Inti kegiatan filologi dapat dikatakan penetapan bentuk sebuah teks
yang autentik.

7
4. Perbandingan Naskah
Setelah semua naskah dideskripsikan, beberapa unsur tiap naskah itu dapat
diperbincangkan sebagai bahan pertimbangan dan peguguran naskah. Metode
yang digunakan dalam tahapan ini adalah metode perbandingan. Perbandingan
naskah dapat dilakukan dengan cara, antara lain
a. Perbandingan bacaan
b. Perbandingan susunan kalimat dan gaya bahasa
c. Perbandingan isi cerita
d. Perbandingan bahasa
Perbandingan naskah tersebut, kesemuanya dalam rangka mencapai
tujuan untuk menyajikan teks yang bersih dari kesalahan-kesalahan yang
disebabkan dalam proses penyalinan.
5. Penentuan Teks yang akan di Edisi
Naskah yang dipilih sebagai dasar edisi teks memiliki ciri atau kriteria sbb:
a. Isinya lengkap dan tidak menyimpang dari kebanyakan naskah lain
b. Tulisannya jelas dan mudah dibaca
c. Kondisi fisik naskah baik dan utuh
d. Bahasanya mudah dipahami dan memperlihatkan kualitas yang lebih baik
e. Umur naskah lebih tua.
6. Ringkasan Isi
Dalam membuat ringkasan isi naskah hendaknya dicantumkan halaman pada
tiap bagian isi naskah yang diringkas, demi memudahkan penelaahan berikutnya.
Selain itu, ringkasan isi naskah bermanfaat pula bagi usaha memperkenalkan
naskah-naskah lama yang masih sukar dibaca dan dipahami.
7. Penyajian Edisi Teks
Penyajian edisi teks sebagai hasil akhir dari sebuah garapan filologis akan
menjadi sebuah suntingan teks yang baik apabila memenuhi dan memperhatikan
beberapa faktor seperti: teknik transliterasi, aparat kritik yang menyajikan varian-
varian sebagai peyaksi atas sebuag koreksi, penyajian teks dan terjemahan.
8. Transliterasi dan Terjemahan
Transliterasi dan Terjemahan merupakan bentuk finak yang disajikan kepada
pembaca. Jika tidak meyampaikan penafsiran dengan tepat, maka pembaca tidak
bisa memperoleh informasi yang benar dari teks yang dibacanya. (Eva Syarifah
Wardah, 2010: 177-185).

8
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam
1. Kelebihan Pendekatan Filologi :
a. Mentransliterasikan teks dengan tugas utama menjaga keaslian/ciri khusus
penulisan kata dan menterjemahkan teks yang ditulis dalam bahasa daerah ke
bahasa Indonesia.
b. Menyunting teks dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan pedoman
ejaan yang berlaku, penggunaan huruf kapital, tanda-tanda baca, penyusunan
alinea, dan bagian-bagian cerita.
c. Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi naskah dan teks yang diteliti supaya
dapat diketahui tempat karya sastra yang diteliti itu dalam kelompok atau jenis
sastra yang mana dan apa manfaat dan gunanya karya sastra itu.
2. Kekurangan Pendekatan Filologi:
a. Kurang bisa dipahami oleh anak-anak zaman sekarang karena filologi
membahas tentang naskah-naskah kuno. (Djamaris Edwar, 2002:9).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan filologi adalah sebuah usaha dalam memahami teks sebuah naskah
dengan memperhatikan berbagai kajian, yang dimaksudkan untuk memurnikannya
dari kesalahan-kesalahan dalam proses penyalinan, dan berguna sebagai suatu
informasi yang sangat berharga bagi khalayak umum serta dapat digunakan oleh
cabang-cabang ilmu lain, seperti sejarah, hukum, agama, kebahasaan, kebudayaan,
dan lain-lain.
Ada macam-macam metode pendekatan filologi yaitu: Metode Intuitif, metode
objektif, metode gabungan, metode landasan dan metode edisi naskah
tunggal.Kemudian langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan
pendekatan filologi yaitu: Invantarisasi Naskah, deksripsi naskah, kritik teks,
perbandingan naskah dll. Kemudian kelebihan dari pendekatan filologi yaitu:
mentransliterasikan teks dengan tugas utama menjaga keaslian/ciri khusus penulisan
kata dan menterjemahkan teks yang ditulis dalam bahasa daerah ke bahasa Indonesia,
menyunting teks dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan pedoman ejaan yang
berlaku, penggunaan huruf kapital, tanda-tanda baca, penyusunan alinea, dan bagian-
bagian cerita dan mendeskripsikan kedudukan dan fungsi naskah dan teks yang diteliti
supaya dapat diketahui tempat karya sastra yang diteliti itu dalam kelompok atau jenis
sastra yang mana dan apa manfaat dan gunanya karya sastra itu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Eva Syarifah Wardah. (2010). Tahapan/ Proses Cara Kerja Penelitian Filologi. Tsaqofah. Vol
08, No.02, Juli-Desember, 173-190.
Ridlo, A. (2020). Al-Munqidz : Jurnal Kajian Keislaman. Al-Munqidz, 3(3), 396–412.
Septiana, N., & Moh. Zaiful Rasyid. (2018). Pendekatan Filologi Dalam Studi Islam.
Pancawahana: Jurnal Studi Islam, 13(2), 46–56.

11

Anda mungkin juga menyukai