Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kitab Tafsir Klasik Modern
Disusun Oleh :
Kelompok 9
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Studi Kitab Tafsir klasik dan Modern
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna karena terbatasnya pemahaman
dan pengetahuan yang kita miliki,oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran
dan kritik untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi,dan kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk pembelajaran dalam mata kuliah ini.
Oktober 2021
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
A. Kesimpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar dalam sejarah Islam telah terbukti mampu
menampakkan sisi kemukjizatannya yang luar biasa, bukan hanya eksistensinya yang tidak
pernah lemah dan kalah oleh tantangan zaman tetapi Al-Qur’an selalu membaca setiap detik
perkembangan zaman,Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw ini sangat
relevan untuk menjadi referensi kehidupan umat manusia,upaya dalam menemukan makna
yang sesuai di balik Al-Qur’an, membutuhkan perjuangan penafsiran yang total, karena Al-
Qur’an hadir dengan tersurat tanpa disertai dengan kehadiran makna isi dari kandungannya
maka tak heran muncul ratusan kitab tafsir yang berkembang sesuai dengan zamannya yang
ditulis oleh para ulama’ maupun akademisi. kitab Tafsir Jalalain adalah kitab ini dikarang
oleh dua Imam Jalalain yaitu Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Mahalli dan Syaikh
Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abi Bakar Suyuthi. Kitab ini terbagi dua juz. Juz yang pertama
tentang tafsir surat Al-Baqarah sampai surat Al-Isra’ yang disusun oleh Jalaluddin al-Suyuthi,
sedangkan juz yang kedua berisi tafsir surat Al-Kahfi sampai surat An-Nas ditambah dengan
tafsir surat Al-Fatihah yang disusun oleh Jalaluddin Al-Mahalli. Tafsir ini masih banyak
dipelajari di Indonesia terutama di pondok pesantren,Karena memang kitab tafsir ini mudah
difahami karena menggunakan kata-kata yang sederhana.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana biografi tokoh pengarang kitab tafsir jalalain?
2) Bagaimana latar belakang penulisan kitab tafsir jalalain?
3) Bagaimana metode dan sistematika kitab tafsir jalalain?
4) Bagaimana karakteristik penafsiran kitab tafsir jalalain?
5) Bagaimana kritik atas kitab tafsir jalalain?
6) Bagaimana contoh penafsiran dari kitab tafsir jalalain?
C. Tujuan
1) Mengetahui biografi tokoh dari pengarang kitab tafsir jalalain
2) Menjelaskan latar belakang penulisan kitab tafsir jalalain
3) Menjelaskan metode dan sistematika kitab tafsir jalalain
4) Menjelaskan karakteristik penafsiran kitab tafsir jalalain
5) Mengetahui kritik atas kitab tafsir jalalain
6) Menjelaskan contoh penafsiran kitab tafsir jalalain
BAB II
PEMBAHASAN
Pengarang kitab Tafsir Jalalain ada dua orang yaitu Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin
As-Suyuthi.
Nama lengkap Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad Al-Imam
Al-Allamah Ahmad Jaluluddin Al-Mahalli. Lahir pada tahun 791H/ 1389 M Kairo, Mesir,dan
beliau wafat pada tahun 864 H.1Beliau lebih di kenal dengan sebutan Al-Mahalli yang
dinisbahkan kepada kampung kelahiranya. Lokasinya terletak disebelah Barat Kairo, tak jauh
dari sungai Nil. Sejak kecil, tanda-tanda kecerdasanya sudah terlihat pada diri Al
Mahalli,beliau belajar berbagai ilmu diantaranya Tafsir, Ushul fiqih, Teologi, Nahwu, dan
logika.Riwayat hidup Al-Mahalli tak terdokumentasikan secara rinci. Hal ini disebabkan ia
hidup dalam masa kemunduran dunia Islam.beliau tidak memiliki banyak murid, sehingga
segala aktivitasnya tidak terekam dengan jelas. Walau begitu, Al-Mahalli di kenal sebagai
orang yang berkepribadian mulia dan hidup sangat paspasan. Untuk tidak mengatakan
miskin. Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,beliau bekerja sebagai pedagang. Meski
demikian, kondisi tersebut tidak menurunkan tekatnya untuk terus menuntut ilmu.
Al-Mahalli menulis sejumlah buku yang berkualitas tinggi, pikiran-pikiran yang jernih, isi
kitab padat dan bahwasanya mudah difahami. Beberapa diantaranya: Syarh jam’ Al-
Jawami’(ushul fiqih), Syarah Al Minhaj (fiqih), Syarah Al-Burda al-Madih, Manasik al-
Hajja, kitab fi Al-Jihad.
2) Biografi As-suyuthi
Jalaluddin As-Suyuthi nama lengkap beliau Abdurrahman bin Abu Bakar bin Muhammad
Bin Sabiq Al-Din Abu Bakar Bin Usman ibnu Muhammad Bin Khidhir Bin Ayyub Bin
Muhammad Bin Syeikh Hamam Al-Din Al-Khudairi Al-Suyuthi Al-Syafi’i, lahir di
Kairo,sesudah maghrib, malam ahad, awal Rajab 849 H. Pada usia 5 tahun ia sudah menjadi
anak yatim, kemudian ia sudah hafal al-Qur’an sampai surat At-Tahrim. Abdurrahman atau
yang bergelar Jalaluddin dan yang akrab di panggil Abu Fadil nama panggilan ini adalah
nama yang diberikan gurunya, Al-Izzu Al-Kanani Al-Hanbali.Namun seiring berjalanya masa
Jalaluddin as-Suyuthi lebih dikenal dengan sebutan As-Suyuthi. Sebuah nama yang
Penulisan kitab tafsir ini tidak lepas dari kondisi perkembangan bahasa Arab
pada masanya yang pada saat itu mengalami kemerosotan yang para sekali. Faktor
penyebab yang paling utama ialah banyak berhubungannya bangsa arab dengan bangsa-
bangsa lain yang tidak berbahasa arab, yaitu bangsa Persia, Turki, dan India.
Akibatnya, bahasa Arab tidak mudah lagi dimengerti oleh orang-orang Arab asli
karena susunan kalimatnya mulai berbelit-belit mengikuti susunan bahasa ‘ajam(selain
arab) Hal ini juga melanda kosa kata bahasa Arab, semakin hari, semakin banyak kosa kata
‘ajam yang termasuk kedalamnya. Keadaan tersebut dikenal dengan istilah Zuyu’al-lahn
(keadaan ketika penyimpangan mudah ditemui): banyak kaidah-kaidah nahwu (gramatika)
dan sharaf (morfologi) dilanggar. Mereka pun sudah tidak lagi menghiraukan kaidah-kaidah
bahasa Arab yang benar, yang dipergunakan mereka dalam kehidupan sehari- hari hanyalah
bahasa yang sederhana dan mudah tanpa mengindahkan citra bahasa Arab yang asli.
Kedua adanya keyakinan bahwa al-Qur’an adalah sumber bahasa Arab yang paling autentik.
Karena itu, untuk mendapatkan kaidah bahasa yang benar pengkajian dan pemahaman
terhadap Al-Qur’an harus dilakukan.
Tafsir Jalalain karya tafsir Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli dan Jaluddin as-
Suyuthi, disebut Jalalain dua (ulama’ tafsir bernama) Jalal”.Kitab tafsir terdiri dari dua jilid.
Jilid pertama yang memuat mukaddimah dan tafsir surat Al-Baqarah hingga surat Al-Isra’
merupakan karya Jaluddin Al-Mahalli. Jilid kedua memuat tafsir surat Al-Kahfi hingga akhir
surat An-Nas, ditulis Jalaluddin As-Suyuthi, surat Al-Fatihah yang diletakkan sesudah surat
An-Nas dan tatimmah (penutup), kecuali bagian penutup. As-Suyuthi menyelesaikan konsep
tafsirnya selama 40 hari. Sejak awal Ramadhan 870. Penyelesaikan seutuhnya terlaksanakan
setahun kemudian. Oleh karena itu, As-Suyuthi menaruh surat Al-Fatihah berada di bagian
belakang, tidak seperti tafsir-tafsir yang lain yang mendahulukan surat ini sebelum yang
lainnya, karena beliau berkehendak supaya surat Al-Fatihah berkelompok menjadi satu
dengan surat-surat yang lain yang telah ditafsirakan oleh gurunya, Al-Mahalli.2
3 http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2010/11/mengenal-kitab-tafsir-jalalain.html?m=1
Tafsir Jalalain merupakan tafsir yang menggunakan bentuk bi Al-ra‟yi. Karena dalam
menafsirkan ayat demi ayat menggunakan hasil pemikiran atau ijtihad para mufassir
(meskipun tidak menafikan riwayat).
Tafsir Jalalain dapat digolongkan pada tafsir yang menggunakan metode ijmali, karena
sang mufassir telah memaparkan penjelasannya secara global pada tafsir ini, serta dapat
digolongkan juga pada metode tahlili, dengan dalih penafsirannya yang mencakup
beberapa aspek keilmuan, seperti segi bahasa, maksud sebuah ayat, asbab an-nuzul,
dan lain lain. Mufassir yang menggunakan metode Ijmali biasanya menjelaskan ayat-ayat Al-
Qur’an secara ringkas dengan bahasa populer dan mudah dimengerti. Ia akan menafsirkan
Al-Qur‟an secara sistematis dari awal hingga akhir,di samping itu, penyajiannya tidak terlalu
jauh dari gaya (uslub) bahasa Al-Qur’an, , sehingga pendengar dan pembacanya seakan-akan
masih tetap mendengar Al-Qur’an, padahal yang didengar adalah tafsirnya. Tafsir Jalalain
karena uraiannya sangat singkat dan padat dan tidak tampak gagasan/ide-ide atau konsep-
konsep yang menonjol darimufassirnya, maka jelas sekali sulit untuk memberikan label
pemikiran tertentu terhadap coraknya. Karena itu pemakaian corak umum untuk Tafsir
Jalalain terasa sudah tepat kerena memang begitulah yang dijumpai dalam tafsiran yang
diberikan dalam kitab ini, artinya bahwa dalam tafsirnya tidak didominasi oleh pemikiran
pemikiran tertentu melainkan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai dengan kandungan
maknanya.
Kitab tafsir ini memang sangat ringkas dan padat. Antara al-Qur’an dengan tafsirannya
hampir sama. Sampai-sampai, menurut pengarang kitab Kasyf al-Dzunun, ada sebagian
ulama Yaman yang mengatakan bahwa hitungan huruf al-Qur’an dengan tafsirannya sampai
surat al-Muzzammil adalah sama. Baru pada surat al-Muddatstsir dan seterusnya tafsir ini
melebihi Al-Qur’an.
Tentang kelebihan, dapat dilihat dari kelebihan yang dimiliki oleh tafsir metode ijmali, yakni
dengan bahasanya yang sederhana sehingga mudah difahami. Juga menjelaskan bahwa tafsir
dengan metode ini sangat bermanfaat terutama bagi pemula.Tentang kekurangannya,
Nasruddin Baidan menjelaskan bahwa metode ijmali ini memiliki kekurangan, yakni
menjadikan petunjuk Al-Qur’an bersifat parsial dan tidak ada ruang untuk mengemukakan
analisis yang memadai.4
F. Contoh penafsiran
4 http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2568/
Surat Al- asr ayat 1- 3 :
{ صر
} ْهرPّ َأَ ْو الد ى ال َّز َوال بPَ ُروب ِإلPأَ ْو ا ْل ُغ صرPَا ْلع
ماPَوا ْل َع ْعد ص َلة
1. (Demi masa) atau zaman atau waktu yang dimulai dari tergelincirnya matahari
hingga terbenamnya; maksudnya adalah waktu salat Asar.
{ِإ َّن ِفي{ ا ْل ِج ْنس }ا ْ ِْلPَجا َرته }خسر ل
سان ْن ي
2. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah jenis manusia (benar-benar
berada dalam kerugian) di dalam perniagaannya.
{ َّّلPَوا الPُِملُوا آ َمن ل سوا } ِ حاPََران ِفي ف ت َوا صPَ} َو بَ ْعضه ْم أ ب وتواصوا{ ا ْ ْلِي َمان } ِبا ْلح
ِذي َن وع ال ل ت ْي خس صى ْ و ضا ْع
ص {ْوا {ِ ق
ا
ال معصية وعن الطاعة على }بالصبر
3. (Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) mereka tidak
termasuk orang-orang yang merugi di dalam perniagaannya (dan nasihat-menasihati) artinya
sebagian di antara mereka menasihati sebagian yang lainnya (supaya menaati kebenaran)
yaitu iman (dan nasihat-menasihati dengan kesabaran) yaitu di dalam menjalankan amal
ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.5
} ن زل { تبت.G تب ا ل ك ألهذا دعوتن ا: إني نذير لكم بين ي دي عذاب شديد فق ال عمه أب ولهب: لما دعا النبي صلى هلال عليه و سلم قومه وقال
خسرت { يدا أبي لهب } أي جملت ه وعبر عنها بالي دين مجازا ألن أكثر األفعال ت زاول بهما وهذه الجمل ة دعاء { وتب } خس ر هو
إن كان ما يقول ابن أخي حقا: أهلكه هلال وقد هلك ولما خوفه النبي بالعذاب فقال: وهذه خبر كقولهم
: فإني أفتدي منه بمالي وولدي نزل
1. (Binasalah) atau merugilah (kedua tangan Abu Lahab) maksudnya diri Abu Lahab;
di sini diungkapkan dengan memakai kata-kata kedua tangan sebagai ungkapan
Majaz, karena sesungguhnya kebanyakan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia itu
dikerjakan dengan kedua tangannya; Jumlah kalimat ini mengandung makna doa (dan
sesungguhnya dia binasa) artinya dia benar-benar merugi. Kalimat ayat ini adalah
kalimat berita; perihalnya sama dengan perkataan mereka: Ahlakahullaahu Waqad
Halaka, yang artinya: "Semoga Allah membinasakannya; dan sungguh dia benar-
benar binasa." Ketika Nabi menakut-nakutinya dengan azab, ia berkata, "Jika apa
yang telah dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka sesungguhnya aku akan
menebus diriku dari azab itu dengan harta benda dan anak-anakku." Lalu turunlah
ayat selanjutnya, yaitu:
{ أي } كسب وما ماله عنه أغنى ماP أغنى ما ولده أي وكسبهP بمعنىPيغني
2. (Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan) maksudnya
apa yang telah diusahakannya itu, yakni anak-anaknya. Lafal Aghnaa di sini
bermakna Yughnii, artinya tidak akan berfaedah kepadanya harta dan anak-anaknya.
5 Surat al asr : tafsir jalalain hal 508 cetakan Nurul Huda Surabaya
{ لتلهب تكنيته مآل فهي وتوقد تلهب أي } لهب ذات نارا سيصلىP إشراقا وجههPوحمرة
3. (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak) yang besar nyalanya; kata-
kata ini pun dijadikan pula sebagai julukan namanya, karena ia mempunyai muka
yang berbinar-binar memancarkan sinar merah api.
{ } الحطب { والنصب بالرفع } حمالة { جميل أم وهي وصفته بالمفعول الفصل سوغه يصلى ضمير على عطف } وامرأته
سلم و عل يه هلال صلى النبي طريق في تلقيه والسعدان الشوك
4. (Dan begitu pula istrinya) lafal ini di'athafkan kepada Dhamir yang terkandung di
dalam lafal Yashlaa, hal ini diperbolehkan karena di antara keduanya terdapat
pemisah, yaitu Maf'ul dan sifatnya; yang dimaksud adalah Umu Jamil (pembawa)
dapat dibaca Hammalaatun dan Hammaalatan (kayu bakar) yaitu duri dan kayu Sa'dan
yang banyak durinya, kemudian kayu dan duri itu ia taruh di tengah jalan tempat Nabi
lewat.
{ مقدر مبتدأ خبر أو ّلمرأته نعت هو الذي الحطب حمالة من حال الجملة وهذه ليف أي } مسد من حبل { عنقها } جيدها في
5. (Yang di lehernya) atau pada lehernya (ada tali dari sabut) yakni pintalan dari sabut;
Jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Haal atau kata keterangan dari lafal Hammaalatal
Hathab yang merupakan sifat dari istri Abu Lahab. Atau kalimat ayat ini dapat dianggap
sebagai Khabar dari Mubtada yang tidak disebutkan.6
6 Surat Al-lahab: tafsir jalalain hal 511 cetakan Nurul Huda Surabaya
BAB III
PENUTUP
A) Kesimpulan
Tafsir Jalalain karya tafsir Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli dan Jaluddin as-
Suyuthi, disebut Jalalain dua (ulama’ tafsir bernama) Jalal”.Kitab tafsir terdiri dari dua jilid.
Jilid pertama yang memuat mukaddimah dan tafsir surat Al-Baqarah hingga surat Al-Isra’
merupakan karya Jaluddin Al-Mahalli. Jilid kedua memuat tafsir surat Al-Kahfi hingga akhir
surat An-Nas, ditulis Jalaluddin As-Suyuthi, surat Al-Fatihah yang diletakkan sesudah surat
An-Nas dan tatimmah (penutup), kecuali bagian penutup.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8519/5/BAB%202.pdf
http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2568/.pdf