Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN EPISTEMOLOGI

DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN

Oleh : Kelompok 4 Palembang


1. Rindu Aurantika (06091281924029)
2. Khoirunnisa (06091381924051)
3. Nadia Salsabila (06091381924064)
POINT PEMBAHASAN

1. Pengertian Epistemologi
2. Objek dan tujuan Epistemologi
3. Aliran-aliran Epistemologi
4. Landasan epistemologi ilmu
5. Hubungan epistemologi dengan pendidikan
PENGERTIAN EPISTEMOLOGI

Epistemologi bahasa yunani episteme (pengetahuan) dan Logos (ilmu) adalah cabang filsafat yang
berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan.
Epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan yang dalam istilah theory of
knowledge. Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar.
Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan,
pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui
akal dan panca indra dengan berbagai metode, diantaranya : metode induktif, metode deduktif,
metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
PENGERTIAN EPISTEMOLOGI MENURUT PARA AHLI

Abdul Munir Mulkan Segala macam bentuk aktivitas dan pemikiran manusia yang selalu
mempertanyakan dari mana asal muasal ilmu pengetahuan itu diperoleh.

Mujamil Qomar Bagian ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan menentukan arah
dan kodrat pengetahuan.

Anton Bakker Cabang filsafat yang berurusan mengenai ruang lingkup serta hakikat
pengetahuan.

Achmad Charris Zubair Suatu ilmu yang secara khusus mempelajari dan mempersoalkan secara
dalam mengenai apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu diperoleh
serta bagaimana cara memperolehnya.

Jujun S. Suria Sumantri Arah berfikir manusia dalam menemukan dan memperoleh suatu ilmu
pengetahuan dengan menggunakan kemampuan rasio.
OBJEK DAN TUJUAN EPISTEMOLOGI

• Sebagai sub sistem filsafat, epistemologi atau teori pengetahuan yang untuk pertama kali digagas oleh Plato
ini memiliki objek tertentu. Objek epistemologi ini menurut Jujun S. Suriasumantri berupa “segenap proses
yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperoleh pengetahuan
inilah yang mejadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya tujuan,
sebab sasaran itu merupakan suatu tahap perantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan.
• tujuan epistemologi bukan untuk memperoleh pengetahuan kendati pun keadaan ini tak bisa dihindari akan
tetapi yang menjadi pusat perhatian dari tujuan epistemologi adalah hal yang lebih penting dari itu, yaitu
ingin memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan.
ALIRAN-ALIRAN EPISTEMOLOGI

RASIONALISME EMPIRISME REALISME POSITIVISME

bahwa sumber pengetahuan bahwa semua pengetahuan menyatakan bahwa objek- memiliki pandangan sejarah
yang mencukupi dapat manusia diperoleh melalui objek yang kita serap lewat perkembangan pemikiran
dipercaya oleh rasio/akal pengalaman indra. Indra indra adalah nyata dalam umat manusia dapat
karena akal dapat memperoleh pengalaman diri objek tersebut. Objek- dikelompokkan menjadi tiga
memastikan kepastian (kesan-kesan) dari alam objek tersebut tidak tahap yaitu tahap theologis,
hukum. empiris, selanjutnya bergantung pada subjek tahap metafisis, dan tahap
terkumpul dalam diri yang mengetahui atau positif ditandai dengan
manusia menjadi dengan kata lain tidak pemikiran manusia untuk
pengalaman. bergantung pada pikiran menemukan hukumhukum
subjek. dan saling hubungan lewat
fakta.
ALIRAN-ALIRAN EPISTEMOLOGI

KRITISISME SKEPTISISME PRAGMATISME

menyatakan bahwa akal bahwa indra adalah bersifat Aliran ini tidak
menerima bahan-bahan menipu atau menyesatkan. mempersoalkan tentang
pengetahuan dari empiri Namun, pada zaman hakikat pengetahuan, namun
(yang meliputi indra dan modern berkembang mempertanyakan tentang
pengalaman). Kemudian menjadi skeptisisme pengetahuan dengan
akal akan menempatkan, medotis (sistematis) yang manfaat atau guna dari
mengatur, dan menertibkan mensyaratkan adanya bukti pengetahuan tersebut.
dalam bentuk-bentuk sebelum suatu pengalaman Dengan kata lain kebenaran
pengamatan yakni ruang diakui benar. pengetahuan hendaklah
dan waktu. Pengamatan dikaitkan dengan manfaat
merupakan permulaan dan sebagai sarana bagi
pengetahuan sedangkan suatu perbuatan.
pengolahan akal merupakan
pembentukannya.
LANDASAN EPISTEMOLOGI ILMU

Landasan epistemologi ilmu disebut metode ilmiah, yaitu cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun
pengetahuan yang benar. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut
ilmu. Jadi, ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang di dapatkan lewat metode ilmiah.Tidak semua
pengetahuan disebut ilmiah, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi
syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan bisa disebut ilmu yakni
tercantum dalam metode ilmiah
Epistemologi mempersoalkan kebenaran pengetahuan.Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang telah
memenuhi unsur-unsur epistemologis yang dinyatakan secara sisitematis dan logis. Dalam epistemology, secara
lebih terperinci diperbincangkan mengenai dasar, batas, dan objek pengetahuan.
Epistemologi berbicara tentang sumber pengetahuan dan sistematikanya, serta hakikat ketepatan susunan
berpikir yang secara akurat digunakan untuk masalah-masalah yang bersangkutan dengan maksud untuk
menemukan kebenaran isi sebuah pernyataan.
LANDASAN EPISTEMOLOGI

Ada 4 (empat) jenis kebenaran yang secara umum telah dikenali banyak orang :
1. Kebenaran religius, yaitu kebenaran yang memenuhi kaidah-kaidah agama atau keyakinan tertentu, yang disebut
juga kebenaran absolut atau kebenaran mutlak yang tidak terbantahkan.
2. Kebenaran filosofis, yaitu kebenaran hasil perenungan dan pemikiran kontemplatif terhadap hakikat sesuatu,
meskipun pemikiran intelektual tersebut bersifat subjektif dan relatif, tetapi kontemplatif.
3. Kebenaran estetis, yaitu kebenaran yang berdasarkan penilaian indah atau buruk, serta cita rasa estetis. Artinya,
keindahan yang berdasarkan harmoni dalam pengertian luas yang menimbulkan rasa senang, tenang, dan
nyaman.
4. Kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang ditandai oleh terpenuhuinya syarat-syarat ilmiah, terutama menyangkut
adanya teori yang menunjang dan sesuai dengan bukti. Kebenaran ilmiah ditunjang oleh rasio dan kebenaran
rasional berdasarkan teori yang menunjangnya. Kebenaran ilmiah divalidasi oleh bukti-bukti empiris, yaitu hasil
pengukuran objektif dilapangan. Sifat objektif berlaku umum, dapat diulang melalui eksperimentasi, cenderung
amoral – sesuai dengan apa adanya, bukan apa yang seharusnya, yang merupakan ciri ilmu pengetahuan.
HUBUNGAN EPISTEMOLOGI DENGAN PENDIDIKAN

Epistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan dan merupakan salah satu cabang
filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,
metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan. Aspek epistemologi adalah
kebenaran fakta atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagai mana fakta itu benar yang dapat
diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.
Jadi epistemologi dalam pendidikan merupakan filsafat tentang sumber-sumber pendidikan dan seluk beluk
pendidikan. fungsi epistemologi dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan
bertanggung jawab serta memberikan suatu gambaran-gambaran umum mengenai kebenaran yang diajarkan
dalam proses pendidikan. Epistemologi membahas : sumber, proses, syarat, batas fasilitas dan dan hakikat
pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada
murid-muridnya.

Contoh : guru harus menentukan apa yang benar mengenai muatan yang
akan diajarkan, kemudian guru harus memutuskan alat yang paling tepat
untuk membawa muatan ini bagi siswa. Epistemologi diharapkan dapat
membantu para pendidik dalam mengoptimalisasikan tugas
kependidikannya.
Hubungan Epistemologi dengan Pendidikan

Epistemologi diperlukan dalam pendidikan salah satunya dalam hubungannya dengan


penyusunan dasar kurikulum.

Pengetahuan apa yang harus diberikan pada anak didik, diajarkan di sekolah dan
bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan cara menyempaikannya seperti apa?

Contoh aplikasi Epistemologi dalam penyusunan kurikulum KBK


(Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang merupakan salah satu
usaha baik dari pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan
di Indonesia. Baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
KESIMPULAN

• epistemologi, berarti “teori pengetahuan” atau teori tentang metode, cara, dan dasar ilmu pengetahuan,
atau studi tentang hakikat tertinggi, kebenaran, dan batasan ilmu manusia.EpistemologI
mempersoalkan kebenaran pengetahuan.
• Objek dari epistemologi adalah segenap proses yang terlibaat dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan. Dan tujuannya memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan.
• Epistemologi dalam pendidikan adalah filsafat tentang sumber-sumber pendidikan dan seluk beluk
pendidikan.Epistemologi diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan
penyusunan dasar kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan pada anak didik, diajarkan di
sekolah dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan cara menyampaikannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai