Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST MI/SD

“TEORI BELAJAR DAN PEMEBLAJARAN AL-QUR’AN HADIST”

Dosen Pengampu : Dedi Yusman, M.Pd.I

Disusun oleh kel. 3 :


1. Khoirul Ardiyansa PM. 02.220.0860
2. Sri Mulyawati PM. 02.220.0911

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI

MUARO BUNGO

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami masih selalu di berikan kesehatan, dan nikmat-
nikmat yang lainnya. Sehiingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan tepat
waktu. Dan tak lupa pula Sholawat beserta salam kami sanjungkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. Karena berkat beliaulah kami bisa mengenal akan namanya ilmu
pengetahuan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pembelajaran Al-qur’an Hadist, pada
semester III prodi PGMI IAI Yasni Bungo. Kami menyadari bahwa terselesaikannya dan
berhasilnya penyusunan dari makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. terkhusussnya, kami menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dedi Yusman sebagai dosen pengajar mata
kuliah Pembelajaran Al-qur’an Hadist.

Selain itu, penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan maupun pembahasannya. oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran dari bapak dosen maupun teman-teman yang lain, sehingga dapat membantu kami
untuk mengembangkan dan menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.

Teluk pandak, 8 Oktober 2021

Penulis (Kelompok 3)

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. II

DAFTAR ISI............................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Teori Belajar Konstruktivisme............................................................................ 3


B. Teori Belajar Humanisme ................................................................................... 5
C. Penerapan Teori Pembelajaran Konstruktivisme Dan Humanisme
Dalam Pembelajaran Al-Qu’ran Hadist .............................................................. 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an Hadist adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
diberikan untuk memahami dan mengamalkan Al-Qur’an, sehingga mampu membaca
dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan menghafal
ayat-ayat yang terpilih, serta memahami dan mengamalkan hadist-hadist pilihan sebagai
pendalaman dan perluasan kajian dari pelajaran Al-Qur’an Hadist dari Madrasah
Ibtidaiyah dan sebagai bekal untuk mengikuti jenjang pendidikan berikutnya. Dengan
demikian pembelajaran Al-Qur’an Hadis memiiki fungsi lebih istimewa dibanding dengan
yang lain dalam hal mempelajari Al-Qur’an.
Untuk dapat memenuhi target pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru
tentunya harus mempersiapkan toeri-teori pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik yang baik juga dituntut untuk
mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajarannya dengan baik demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.1
Ada dua teori yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam mengajar, di antaranya
teori Konstruktivisme danteori Humanisme. Teori Konstruktivisme merupakan teori
pembelajaran kognitif yang baru dalam ilmu psikologi pendidikan, yang menyatakan
bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama, dan merevisinya apabila aturan-
aturan itu tidak sesuai lagi. Dengan kata lain, konstruktivisme adalah teori perkembangan
kognitif yang menekankan peran aktif siswa dan membangun pemahaman mereka tentang
realita.2 Sedangkan teori Humanistik merupakan aliran dalam psikologi yang muncul
tahun 1950-an. Humanistik memandang manusia sebagai manusia, artinya manusia adalah
makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan fitrah-fitrah tertentu.3

1
Rasik, Ar. Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Penelitian Keislaman. Volume 15.
Nomor 1. 2019. Halaman 15
2
Ibda, Fatimah. Perkembangan Kognitif : Teori Jean Piaget. Jurnal Intelektualiata. Volume 3. Nomor 1. 2015.
Halaman 7
3
Fitriani. Teori Belajar Humanistik. Http://Repo.Iain-Tulungagung.Ac.Id./12354/5/BAB%20II.Pdf. Diakses
Pada 10 Oktober 2021, 20:00 WIB. Halaman 29

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Teori Belajar Konstruktivisme ?
2. Apa Itu Teori Belajar Humanisme ?
3. Bagaimana Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme Dan Humanisme Dalam
Pembalajaran Al-Qur’an Hadist MI ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami Tentang Teori Belajar Konstruktivisme
2. Memahami Tentang Teori Belajar Humanisme ?
3. Mengetahui Cara Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme Dan Humanisme Dalam
Pembalajaran Al-Qur’an Hadist MI ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Belajar Konstruktivime


Konstruktivisme berasal dari kata “To Consrtuct” yang artinya membangun atau
menyusun.4 Sedangkan dalam konteks filsafat, kontruktivisme suatu upaya membangun
tata susunan hidup yang berbudaya modern. Berdasarkan uraian tersebut, konstrukivsme
merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun, maksudnya membangun dari segi
pengetahuan, pemahaman, dalam proses pembelajaran. Jadi, teori konstruktivisme adalah
teori yang dimana peserta didik harus bisa membangun dan menghasilkan pengetahuannya
sendiri dari pengalaman-pengalaman mereka.
Kemudian, ada beberapa ahli yang mengemukakan definisi tentang teori
Konstruktivisme, di antaranya :
1. Carin (2009), menurutnya teori konstruktivisme adalah teori pembelajaran yang
menekankan bahwa siswa sebagai pembelajar, tidak menerima begitu saja
pengetahuan yang mereka dapati, tetapi mereka secara aktif membangun pengetahuan
secara individual.
2. Von Glaserfeld, menurutnya teori konstruktivisme adalah filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentuk) kita sendiri.
3. Hill, menurutnya teori konstruktivisme adalah bagaimana menghasilkan sesuatu dari
apa yang di pelajarinya, dengan kata lain bahwa bagaimana memadukan sebuah
pembelajaran dengan melakukan atau mempraktikan dalam kehidupannya supaya
berguna untuk kemaslahatan.
4. Shymansky, menurutnya teori konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, di mana
peserta didik membina sendiri penegtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka
pelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan
kerangka berfikir yang telah di milikinya.

Dari beberapa dsfinisi di atas, dapat di simpulkan bahwa teori pembelajaran


konstruktivisme adalah sebuah teori yang menekankan bahwa peserta didik di tuntut
membangun pengetahuannya sendiri melalui keaktifan mereka di kelas dan pengalaman
mereka, sedangkan peran guru hanya sebagai fasilator dan bukan sebagai pemberi

4
Iswadi. Teori Belajar. (Bogor : In Media, 2014). Jilid I. Halaman 85

3
informasi, guru sebagai fasilator di tuntut harus bisa menciptakan suatu keadaan yang
membuat peserta didik belajar dengan sendiri, dan menciptakan lingkungan belajar yang
memadai agar peserta didik dapat menemukan pengalaman-pengalaman nyata, serta
terlibat lansung dengan alat dan media.5

Dalam pembelajaran, teori konstruktivisme memiliki beberapa tujuan. Yaitu : 1)


menciptakan motivasi kepada siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu
sendiri, 2) mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan, 3)
membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep secara lengkap, dan 4)
mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri, serta lebih
menekankan pada proses belajar.

a. Ciri-Ciri Pembelajaran Teori Konstruktivisme


1) Memberikan peluang kepada murid untuk membina pengetahuan baru melalui
penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2) Megajak dan mendorong soalan (idea) yang di kemukakan oleh peserta didik dan
menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.
3) Menyokong pembelajaran secara koperatif.
4) Mendorong dan menerima daya usaha, serta autonomi peserta didik.
5) Mendorong peserta didik untuk bertanya dan berbicara dengan peserta didik yang
lain dan juga dengan guru.
6) Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil
pembelajaran.
7) Mendorong proses Inkuiri peserta didik melalui kajian dan eksperimen.
b. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Konstruktivisme
1) Pengetahuan di bangun oleh peserta didik itu sendiri.
2) Peserta didik di tuntut harus aktif di dalam kelas, agar bisa mendapatkan
pengetahuan lebih.
3) Peserta didik harus selalu aktif mengonstruksi secara terus-menerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
4) Guru berperan hanya sekedar membantu menyediakan saran dan situasi, agar
proses konstruksi peserta didik bisa berjalan dengan lancar.
5) Mengahadapi masalah yang relevan dengan peserta didik.

5
Suparlan. Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan. Volume 1.
Nomor 2. 2019. Halaman 82-83

4
6) Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah peetanyaan.
7) Mencari dan menilai pendapat siswa .
8) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan peserta didik.
c. Kelebihan Dan Kekurangan Belajar Teori Konstruktivisme
1) Kelebihan
a) dapat membantu membina pengetahuan baru, kemampuan menyelesaikan
masalah, dan mengemukakan ide, serta dapat membuat keputusan.
b) Dapat membuat peserta didik terlibat secara lansung dalam membina
pengetahuan baru, sehingga mereka akan lebih paham dan bisa
mengaplikasikan dalam semua situasi.
c) Peserta didik dapat mempunyai ingatan yang lebih lama tentang semua
konsep, karena merkea terlibat secara lansung dengan aktif.
d) Dapat terbentuk kemahiran sosila dari peserta didik, yang di peroleh karena
sering berinteraksi dengan guru dan peserta didik yang lain.
e) Timbulnya perasaan senang dari Peserta didik saat pembelajaran.
2) Kekurangan
Kekurangan teori ini adalah peran seorang guru dalam proses belajar kurang
mendukung, karena peserta didik dapat menemukan pengetahuannya sendiri.6

B. Teori Belajar Humanisme


Secara etimologis humanisme berasal dari bahasa Latin “Humanitas” yang artinya
pendidikan manusia. Sedangkan secara terminologis, humanisme adalah aliran filsafat
yang menyatakan bahwa tujuan pokok dari teori ini adalah untuk keselamatan dan
kesempurnaan manusia.7 Dan Pada dasarnya kata “humanistik” merupakan suatu istilah
yang mempunyai banyak makna sesuai dengan konteksnya. Misalnya, humanistik dalam
wacana keagamaan berarti tidak percaya adanya unsur supranatural atau nilai
transendental serta keyakinan manusia tentang kemajuan melalui ilmu dan penalaran. Di
sisi lain humanistik berarti minat terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bersifat
ketuhanan. Sedangkan humanistik dalam tataran akademik tertuju pada pengetahuan
tentang budaya manusia, seperti studi-studi klasik mengenai kebudayaan Yunani dan
Roma.

6
Iswadi. Op. Cit. Halaman 86-88
7
Zain Sarnoto, Ahmad. Pendidikan Humanistik Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Of Islamic Education.
Volume 1. Nomor 2. 2017. Halaman 27

5
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran
humanisme adalah teori yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Maksudnya,
proses belajar dianggap berhasil jika peserta didik dapat memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Dalam proses belajar peserta didik harus berusaha agar mampu mencapai
aktualisasi dirinya dengan sebaik-baiknya. Dan juga, Teori ini berusaha memahami
perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Dalam teori belajar humanistik, ada 4 macam model pembelajaran. Yaitu :
1. Humanizing Of The Classroom
model ini bertumpu pada tiga hal, yakni menyadari diri sebagai suatu proses
pertumbuhan yang sedang dan akan terus berubah, mengenali konsep dan identitas
diri, dan menyatupadukan kesadaran hati dan pikiran.
2. Active Learning
Active learning merupakan strategi pembelajaran yang lebih banyak melibatkan
peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas
dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan
berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu, belajar
aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari
hasil analisis mereka sendiri.
3. Quantum Learning
Quantum learning merupakan cara pengubahan bermacam-macam interaksi,
hubungan dan inspirasi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Dalam
prakteknya, quantum learning mengasumsikan bahwa jika siswa mampu
menggunakan potensi nalar dan emosinya secarabaik, maka mereka akan mampu
membuat loncatan prestasi yang tidak bisa terduga sebelumnya dengan hasil
mendapatkan prestasi bagus.
4. The Accelerated Learning
The accelerated learning merupakan pembelajaran yang berlangsung secara cepat,
menyenangkan, dan memuaskan. Dalam model ini, guru diharapkan mampu
mengelola kelas menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, dan
Intellectual (SAVI).
a. Tujuan Pembelajaran Teori Humanisme
1) Mendorong peserta didik menjadi mandiri dan independen.
2) Menjadikan peserta didik yang bertanggung jawab dengan pembelajaran mereka.

6
3) Menjadikan peserta didik yang kreatif.
4) Peserta didik menjadi lebih tertarik dengan dunia di sekitar mereka.8
b. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanistik
1) Siswa harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru humanistik
percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika
terkait dengan kebutuhan dan keinginannya.
2) Tujuan pendidikan harus mendorong keinginan siswa untuk belajar dan mengajar
mereka tentang cara belajar. Siswa harus termotivasi dan merangsang diri pribadi
untuk belajar sendiri.
3) Pendidik humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi belajar
diri yang bermakna.
4) Pendidik humanistik percaya bahwa, baik perasaan maupun pengetahuan, sangat
penting dalam sebuah proses belajar dan tidak memisahkan domain kognitif dan
afektif.
5) Pendidik humanistik menekankan pentingnya siswa terhindar dari tekanan
lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk belajar.9
c. Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Humanisme
1) Kelebihan
a) terbentuknya kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap
fenomena sosial.
b) peserta didik mampu sedikit demi sedikit mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya.
c) Peserta didik selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis,
partisipatif-dialogis dan humanis.
d) Menjadikan Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan
berpendapat, dan kebebasan mengungkapkan gagasan.
e) peserta didik menjadi aktif dalam berbagai aktivitas di sekolah.
2) Kekurangan
a) Pesrta didik dapat Bersifat individual, sehingga dalam proses belajar tidak
akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung.

8
Fitriani. Op. Cit. halaman 30
9
Qodir, Abdur. Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pedagogik.
Volume 4. Nomor 2. Desember 2017. Halaman 192-194

7
b) Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada
diri mereka.10

C. Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme Dan Humanisme Dalam Pemeblajaran


Al-Qur’an Hadist MI
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan kegiatan antara peserta didik dengan pendidik pada pelajaran Al-Qur’an
Hadits dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, serta interaksi berkelanjutan
antara pengembangan dan pengalaman hidup untuk mencapai tujuan yang diharapkan.11
1. Teori Belajar Konstruktivisme
Dalam penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran, guru harus membangun
pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik. Contohnya : sebelum mulai
pembelajaran, guru menunjuk salah satu huruf hijaiyyah “ ‫( ب‬Ba)” dan bertanya “ini
dibaca apa…?” ketika anak didik sudah tahu, kemudian guru menunjuk pada huruf
“‫ ” ث ت‬dan bertanya perbedaaannya dan seterusnya. Pada teori ini guru tidak boleh
langsung memberi tahu materi, tapi harus menggali pengetahuan awal yang dimiliki
anak didik kemudian membantu agar mereka mampu membangun dan
mengembangkan pengetahuannya itu sendiri, sehingga menghasilkan pengetahuan
baru.12
2. Teori Belajar Humanisme
Dalam penerapan teori humanisme dalam pembelajaran, hendaknya guru menuntun
peserta didik berpikir induktif, mengutamakan praktik serta menekankan pentingnya
partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Contohnya, dengan pembelajaran
diskusi. Dengan pembelajaran ini, peserta didik mampu mengungkapkan pemikiran
mereka di hadapan guru dan teman-temannya. Dan guru mempersilakan peserta didik
menanyakan materi pelajaran yang kurang dimengerti.13

10
Sahroni. Menakar Perbedaan, Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik, Kognitif,
Konstrutivistik, Dan Humanistik. Http://Mtsmu2bakid.Sch.Id/Menakar-Perbedaan-Kelebihan-Dan-Kekurangan-
Teori-Belajar-Behavioristik-Kognitif-Konstruktivistik-Dan-Humanistik/. Di Akses Pada 13 Oktober 2021, 19:34
WIB
11
Susanto. Pembelajaran Al-Qur’an Hadist. Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/1456/5/Bab_II.Pdf. Di Akses
Pada 13 Oktober 2021, 19:34 WIB. Halaman 20
12
Hidayati, Nurul. Teori Pembelajaran Al-Qur’an. Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir. Volume 4. Nomor 1. Juni
2021. Halaman 30
13
Agus Sumantri, Budi. Teori Belajar Humanistik Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 3. Nomor 2. September 2019. Halaman 4

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan kegiatan antara peserta didik dengan pendidik pada pelajaran Al-Qur’an
Hadits dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, serta interaksi berkelanjutan
antara pengembangan dan pengalaman hidup untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pembelajaran, pendidik di harapkan dapat menggunakan teori-teori belajar. Yang
bertujuan agar tujuan dari pembelajaran akan mudah tercapai oleh peserta didik.
Ada 2 teori belajar yang bisa di terapkan oleh seorang pendidik dalam mengajar, yaitu
teori Konstruktivisme dan teori Humanisme. teori konstruktivisme adalah teori yang di
mana peserta didik harus bisa membangun dan menghasilkan pengetahuannya sendiri dari
pengalaman-pengalaman mereka. Sedangkan teori pembelajaran humanisme adalah teori
yang bertujuan untuk memanusiakan manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sumantri, Budi. Teori Belajar Humanistik Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Dasar. Volume 3. Nomor 2. September
2019
Fitriani. Teori Belajar Humanistik. Http://Repo.Iain-
Tulungagung.Ac.Id./12354/5/BAB%20II.Pdf. Diakses Pada 10 Oktober 2021, 20:00
WIB.
Hidayati, Nurul. Teori Pembelajaran Al-Qur’an. Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir. Volume
4. Nomor 1. Juni 2021
Ibda, Fatimah. Perkembangan Kognitif : Teori Jean Piaget. Jurnal Intelektualiata. Volume 3.
Nomor 1. 2015
Iswadi. Teori Belajar. (Bogor : In Media, 2014). Jilid I
Qodir, Abdur. Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Pedagogik. Volume 4. Nomor 2. Desember 2017
Rasik, Ar. Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Penelitian
Keislaman. Volume 15. Nomor 1. 2019
Sahroni. Menakar Perbedaan, Kelebihan Dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik,
Kognitif, Konstrutivistik, Dan Humanistik. Http://Mtsmu2bakid.Sch.Id/Menakar-
Perbedaan-Kelebihan-Dan-Kekurangan-Teori-Belajar-Behavioristik-Kognitif-
Konstruktivistik-Dan-Humanistik/. Di Akses Pada 13 Oktober 2021, 19:34 WIB
Suparlan. Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jurnal Keislaman Dan Ilmu
Pendidikan. Volume 1. Nomor 2. 2019
Susanto. Pembelajaran Al-Qur’an Hadist.
Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/1456/5/Bab_II.Pdf. Di Akses Pada 13 Oktober
2021, 19:34 WIB.
Zain Sarnoto, Ahmad. Pendidikan Humanistik Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Of
Islamic Education.

10

Anda mungkin juga menyukai