Biomekanika/Kinesiologi
A. Shooting Bolabasket
shooting adalah memegang bola dengan satu tangan atau dua tangan dan berupaya
dengan cara berdiri di tempat (set shoot) dan dengan cara melompat (jump shot).
“Bola hasil tembakan yang masuk ke keranjang memiliki nilai yang berbeda-beda,
goal dari lemparan bebas dihitung satu (1) angka, goal dari lapangan dihitung
dua (2) angka, goal yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung tiga (3) angka”.
4
B. Jump Shot
melakukan shooting, dimana bola dilepaskan pada saat titik tertinggi lompatan”.
(Kosasih, 2008: 51). Ada yang perlu diperhatikan saat melakukan jump shot,
yakni pemain harus mulai dari lantai (quick stance) lalu melompat dan menjaga
dalam (Inside jump) jika dijaga ketat, kaki harus memompakan tenaga yang cukup
untuk melompat lebih tinggi. Upaya lompatan yang seimbang sehingga bisa
penting untuk jump shot. Dan mendarat dengan seimbang pada posisi yang sama
saat lompat. Jump shot dilakukan pada saat lompatan berada pada titik tertinggi.
Adapun teknik gerakan jump shot menurut Wissel, (1996: 51-53) adalah
sebagai berikut;
a. Fase Persiapan
5
1) Kaki, terentang lebar,
3) Lutut lentur,
4) Bahu rileks,
8) Siku masuk,
b. Fase Pelaksanaan
4) Rentangkan siku,
9) Lihat target.
c. Fase follow-through
1) Rentangkan lengan,
6
4) Lihat target,
maupun gaya eksternal yang berlaku pada tubuh manusia ketika melakukan
1. Memegang Bola
diletakkan pada ruas-ruas jari tangan tanpa menyentuh telapak tangan sama sekali.
seperti pada gambar 2., bola hanya menyentuh bagian jari yang berwarna hijau
sementara titik merah menjadi bagian terakhir yang bersentuhan dengan bola
Gambar 2. Area jari yang bersentuhan dengan bola saat akan melakukan Shooting
(Palubinskas, 2004:6)
7
Cara memegang bolabasket untuk shooting yaitu dengan system segitiga
yaitu menitikberatkan pada ibu jari, jari kelingking, dan jari telunju sebagai
pusatnya.
Gambar 3. posisi tangan dan jari saat memegang bola (Palubinskas, 2004:6-7)
Gambar 4. Otot tungkai pada gerakan jump shot (Cole & Panariello, 2016:29)
8
Gambar 5. Otot tungkai (Cole & Panariello, 2016:6)
M. Rectus Femoris
Perlekatan :
Origo : Spina Iliaca Anterior Inferior(SIAI)
Insertio : Tuberositas tibiae
Innervator : N.Femoralis
Sendi dilewati : 1. Articulatio coxae/Hip joint
2. Articulatio genus
Fungsi : 1. Fleksi tungkai atas
2. Ekstensi tungkai bawah (untuk meluruskan
tungkai bawah saat melakukan loncatan)
M. Vastus Lateralis
Perlekatan :
Origo : Inferior trochanter major dan linea aspera femoris
Insertio : Condylus lateralis tibiae dan lateral patella
Innervator : N. Femoralis
Sendi dilewati : Articulatio genus
Fungsi : Ekstensi tungkai bawah (untuk meluruskan tungkai
bawah saat melakukan loncatan)
9
M. Sartorius
Perlekatan :
Origo : Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS)
Insertio : Facies medialis tibiae
Innervator : N. Femoralis
Fungsi : Membantu fleksi tungkai atas dan ekstensi tungkai
bawah
M. Biceps Femoris
Perlekatan :
Origo : Linea aspera (Caput Breve) Tuber ischiadicum
(Caput longum)
Insertio : Condylus lateralis tibiae dan Capitulum fibulae
Innervator : N. Peroneus & N. Tibialis
Fungsi : Ekstensi tungkai atas, Fleksi tungkai bawah,dan
Eksorotasi tungkai bawah
M. Semitendinosus
Perlekatan :
Origo : Tuber ischiadicum
Insertio : Condylus medialis tibiae
Innervator : N. Tibialis
Fungsi : 1) Ekstensi/retrofleksi tungkai atas
2) Fleksi tungkai bawah
3) Endorotasi tungkai bawah
M. Pectineus
Perlekatan :
Origo : Linea pectina ossis pubis
Insertio : Linea pectinea femoris
Innervator : N. Femoralis dan N. Obturatorius
Fungsi : 1) Adduksi tungkai atas
10
2) Fleksi/antefleksi tungkai atas
M. Gastrocnemius
Otot ini mempunyai dua caput,yaitu caput mediale dan laterale.
Origo : 1) caput lateral : condilus lateral femoris
2) caput medial : condylus medialis femoris
Insertio : os calcaneus
Innervator : N. Tibialis
Fungsi : flexi plantar kaki dan untuk inversi kaki
M. Soleus
Origo : 1) capitulum fibulae
2) collum fibulae ke linea soleus tibiae
Insertio : os calcaneus
Innervator : N. Tibialis
Fungsi : flexi plantar kaki dan cenderung untuk inversi kaki
11
b. Otot ekstremitas atas yang terlibat dalam gerakan shooting bolabasket
Otot ekstremitas atas yang terlibat dalam geraka shooting bola basket
Deltoideus
Biceps Brachii
Triceps Brachii
Brachioradialis
12
flexor pollicis longus muscle
13
2.2 Analisi Kinesiologi Jump Shot
Fase
Jenis Gerakan Plane Axis of Rotation Joint
Persiapan
Pergelangan Dorsi-flexion Sagittal mediolateral Articulatio talocruralis
kaki
Lutut Flexion Sagittal Mediolateral Articulatio Genus
Pinggul Flexion Sagittal Mediolateral Articulatio Coxae
Siku Flexion Sagittal Mediolateral Articulatio Cubiti
Pergelangan Dorsi-flexion Sagittal Mediolateral Articulatio manus
tangan
14
Fase Follow Axis of
Jenis Gerakan Plane Joint
Through Rotation
Pergelangan kaki Planar-Flexion Sagittal Mediolateral Articulatio talocruralis
Lutut Extention Sagittal Mediolateral Articulation genus
Pinggul Extention Sagittal Mediolateral Articulation coxae
Siku (Shooting Flexion Sagittal Mediolateral Articulation cubiti
Elbow)
Siku (Guide Flexion/internal Sagittal Mediolateral Articbulati cubiti
Elbow) Rotation
Bahu Extension Sagittal Mediolateral Articulation humeri
Pergelangan tangan Palmar-Flexion Sagittal Mediolateral Articulation manus
kanan (Shooting
Hand)
Pergelangan tangan Palmar Flexion Sagittal Mediolateral Articulation manus
kiri
Axis of
Fase Mendarat Jenis Gerakan Plane Joint
Rotation
Pergelangan kaki Dorsi-Flexion Sagittal Mediolateral Articulation talocruralis
Lutut Extention Sagittal Mediolateral Articulation genus
Pinggul Extention Sagittal Mediolateral Articualtio coxae
Siku (Shooting Flexion Sagittal Mediolateral Articulation cubiti
Elbow)
Siku (Guide Flexion/internal Sagittal Mediolateral Articulation cubiti
Elbow) Rotation
Bahu Extension Sagittal Mediolateral Articulation humeri
Pergelangan tangan Palmar-Flexion Sagittal Mediolateral Articulation manus
kanan (Shooting on the release of
Hand) the ball
Pergelangan tangan Palmar flexion Sagittal Mediolateral Articulation manus
kiri
a. Gerakan Lengan
15
Sudut yang terbentuk saat akan melakukan shooting pada lengan bagian
atas berkisar antara 20-300. Apabila kurang, tembakan akan terlalu datar dan
apabila lebih akan terlalu banyak gerakan yang terjadi sehingga akan
mempengaruhi akurasi shooting. lengan atas dan bawah membentuk sudut 900
Pada fase ini ada beberapa kesalah posisi yang biasa terjadi yaitu bola
diangkat terlalu rendah sehingga lengan akan sulit untuk melakukan dorongan
kedepan, selain itu posisi lengan kanan (yang melakukan tembakan) tidak lurus
seperti pada gambar 9. posisi lengan kanan tidak pada garis merah, akan
Marko, dkk. (2015:52) menyatakan bahwa sudut siku dan lutut, serta
shooting. Pada saat menembak dilakukan dengan meletakkan bola pada posisi
sasaran. Pada saat gerakan follow through, posisi pergelangan tangan dengan
16
Gambar 10. posisi lengan saat melakukan shooting
shooting baik itu free throw, set shot, & jump shot akan mempengaruhi
keakuratan tembakan itu sendiri. Akurasi dalam free throw memiliki hubungan
yang signifikan dengan sudut pelepasan bola, ketinggian pelepasan bola, tinggi
pemain dan panjang lengan pemain (Rajinikumar, 2015:37). Selain itu, sendi bahu
dan sendi telapak tangan juga mempengaruhi secara signifikan performa set shot
17
Sementara keefektifan dalam jump shot juga dipengaruhi oleh jarak
lemparan pemain. Akurasi tembakan berkurang dari 59% menjadi 37% setelah
melakukan lemparan dari jarak 2,8m, 4,6m, dan 6,4m. ketinggian pelepasan bola
berkurang dari 2,46m menjadi 2,38m (jarak sedang), dan 2,33m (jauh). sudut
pelepasan juga berkurang dari 78,920 menjadi 65,600 (sedang). Sementara untuk
kecepatan pelepasan bola meningkat dari 4.39m/s menjadi 5,75m/s (sedang) dan
6,89 (jauh).
Gambar 12. Schematic representation (top view) of the virtual horizontal target (β) at
akurasi jump shot dengan jarak yang berubah (Okazaki & Rodacki, 2012:231).
Semakin jauh jarak jump shot akan menghasilkan sudut lemparan yang semakin
kecil sehingga akurasi tembakan akan semakin kecil. sudut yang terbentuk dari
18
Gambar 13. Sudut yang terbentuk dari tembakan dengan jarakyang berbeda
(tampak samping & atas)
tinggi pelepasan bola, sudut pelepasan bola dan kecepatan bola itu sendiri.
Strategi untuk menciptakan jump shot yang akurat dari jarak yang semakin jauh
kecepatan tembakan lebih ditingkatkan. jump shot dengan jarak yang jauh
menuntuk dorongan yang lebih kuat dari lengan untuk meningkatkan kecepatan
laju bola.
19