Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Biomekanika Cabang Olahraga ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Guru Pendidikan Jasmani, Khatmir
Rusli, S.Pd yang telah membimbing. Serta kepada orangtua yang telah memberi
dukungan baik secara moril dan materiil, dan pihak pihak lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
sudilah kiranya para pembaca memberikan kritik dan saran sehingga isi makalah ini
dapat menjadi lebih baik. Saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila ada
kesalahan penulisan atau kata kata yang kurang berkenan dalam karya tulis ilmiah ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta wawasan
bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
Penyusun
1
BAB 1
Pendahuluan
2
BAB 2
Pembahasan
A. GERAKAN PERSENDIAN
Dimulai analisa persendian kaki atau kedua tungkai sebagai kaki tumpu
pada gerakan awalan, kemudian posisi lengan,badan dan pergelangan tangan
ketika memegang bola dan raket. Manakala gerakan melempar bola,mengayun
raket posisi badan menghadap kearah jarring/net persendian bahu dan sikut
sangat dominan berperan. Ketika lepasnya bola dari tangan dan ayunan raket ke
depan persendian pangkal tangan (pergelangan tangan) sangat dominan
berperan dan tenaga dari otot lengan.
3
B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI GERAKAN SERVIS (analisis):
1. Force
a) Forces/gaya yang di gunakan dalam gerakan servis adalah gaya internal
(tekan) terutama saat melempar bola kearah atas;
b) Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan tangan yang memegang raket
memukul bola hinga posisi kembali seperti semula.
c) External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai gerakan lanjutan, Di
luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi yang berpengaruh pada saat
melakukan gerakan.
d) Colinear Forces/gaya yang bekerja pada gerak lurus, saat raket memukul
bola kearah depan sasaran
e) Net Force/ gaya murni yang bekerja pada benda, Hasil gerakan lemparan
bola ke atas lengan dan tangan terhadap bola hingga lepasnya bola dari
jari-jari,
f) Resultante Force/hasil dari gaya-gaya yang bekerja, gerakan awalan
memegang bola, melempar bola, mengayun raket,mendorong tangan,
gerakan lanjutan dengan mengarahkan bet ke arah tubuh dan bersiap
untuk menerima bola dating
4
2. Linear kinematics
Saat lengan melempar bola ke atas dan arah bola setelah di pukul. Gerak
lurus terjadi terutama pada saat melempar dan memukul bola .
a) Rectilinear Translation/gerak lurus beraturan Linear Motion/gerak lurus,
Saat tangan mengayun raket, menekuk siku kemudian saat lengan lurus
akan memukul bola kearah sasaran,
b) Position/posisi, sikap memegang bola dan memegang raket, tubuh dan
kaki, pinggang, bahu, lengan dan tangan, posisi awal tubuh/sikap awalan
dan posisi saat memukul.
c) Resultante Displacement/perubahan posisi, dari posisi memegang
raket,melempar bola,mengayun raket gerakan lanjutan dengan
mengambil posisi dari mana arah datangnya bola.
d) Acceleration/perubahan kecepatan, dari memegang raket dan bola pasif
sampai gerakan melempar bola dan memukul bola kearah tertentu.
Perubahan kecepatan gerakan anggota tubuh terutama kedua kaki tumpu
yang sikap awalnya ditekuk secara cepat diluruskan atas, adanya
perubahan kecepatan pada saat memukul bola.
5
3. Linear kinetics
a) Hukum Newton satu yang berbunyi bahwa benda akan tetap dalam
keadaan diam sampai ada gaya yang bekerja terhadap benda tersebut,
hal terjadi manakala posisi siap diam yang dipegang sampai dengan
terjadi lemparan bola;
b) Newton's Law II/hukum Newton 2, yang berbunyi Benda akan mengalami
percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya
ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan
benda..hal ini dapat dilihat pada saat bola bergerak dilempar ke atas dan
pada saat lecutan sendi siku untuk memukul bola sehingga terjadi
pergerakan bola dari pelan menjadi lebih cepat saat bola lepas dari
tangan dan saat ayunan lengan memukul bola.
6
4. The muscular system
Muscle Fiber/serabut otot, terjadi pada saat gerakan menekuk lutut adalah
otot quadricep,mengayun raket adalah ototbagian belakang, memegang bola
dan raket adalah , origo biseps, biseps, triseps, insersi triseps dan insersi
biseps. saat melakukan lemparan, Tendon biseps dan tendon triseps
berperan, tendon berfungsi untuk mengunci gerakan pada saat lengan
melakukan pukulan, concentric contraction/memendek, saat menekuk
pergelangan tangan, menekuk lutut, menarik siku,memukul bola setelah bola
di pukul dan bergerak kearah depan.
Untuk mendapatkan kekuatan dan kecepatan memukul bola saat
melakukan pukulan perlu dilatih kekuatan dan kecepatan otot biseps, triseps
bahu dan otot langan.
Apabila setelah melakukan servis dan follow trought lalu arahkan badan
pada bola yang di kembalikan oleh lawan.
7
2.2 Analisis Biomekanika Olahraga Futsal
Futsal atau bola mini merupakan salah satu olah raga yang di gemari oleh
semua kalangan karena cara bermain lebih simple dan dilakukan ditempat tertutup.
Namun ada beberapa yang perlu dilakukakan dengan keahlian khusus. Berikut
teknik-teknik dasar dalam futsal yang mutlak harus di kuasai oleh setiap pemain
futsal:
1. Kontrol Bola Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan
dengan menggunakan kaki dalam, kaki luar dan telapak kaki sebelah depan
memanfaatkan sol sepatu. Teknik mengontrol bola dengan sol dalam futsal
sangat penting sehingga harus dikuasai oleh setiap pemain.
2. Passing/Pengumpan Operan bisa dilakukan dengan menggunakan beragam
sisi kaki. mau memakai kaki dalam, kaki luar, ujung kaki, tumit, atau sisi
bawah tidak ada yang salah. Namun yang paling baik adalah menggunakan
kaki dalam dengan arah mendatar. Pasalnya, operan ini memiliki akurasi
paling baikdi banding yang lainnya. Termasuk umpan panjang yang
menyusur lapangan. dan juga yang paling penting ketepatan mengoper bola
pada kawan.
8
2. Menconcong Bola
Menconcong adalah menendang bola namun menggunakan ujung
kaki/sepatu. Biasanya bila kita sudah berhadapan dengan kiper, saat posisi
kita kurang bagus untuk melakukan shoot (karena posisi bola sudah terlalu ke
depan), maka menconcong bola akan mencari salah satu cara efektif untuk
menghasilkan gol. Karena dengan teknik ini, bola akan melesat cukup
kencang (seperti di shooting), dan bola juga akan tetap bergerak lurus. Beda
dengan bola lapangan besar, apabila diconcong maka larinya bola akan tidak
terkontrol.
3. Jaga Stamina
Lapangan futsal relatif kecil, baik itu lapangan indoor/outdoor biasa
maupun lapangan yang menggunakan rumput sintesis tapi kadang kita terlalu
asyik lari kesana kemari sehingga terlalu banyak gerak yg mengakibatkan
kita cepat lelah. Lebih baik ada pembagian yang tertata dalam menyerang
ataupun bertahan. Dalam permainan futsal tentunya sering kali melakukan
umpan, dan jika kita dapat melakukannya dengan baik sehingga kawan akan
mudah menerimanya. Tipe Passing berdasarkan jarak terbagi dalam 3 jenis,
yaitu: 3. 4. 5. Jarak pendek (short pass) natara 0 meter sampai dengan 4
meter atau 10-12 feet Jarak menengah (medium pass) 4 meter sampai
dengan 10 meter atau 10-30 feet Jarak jauh (long pass) diatas 10 meter atau
lebih dari 30 feet
4. Mengumpan
Merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang sangat
dibutuhkan oleh setiap pemain, karena dengan adanya lapangan yang rata
dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat
karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit pemain, sebab hampir
sepanjang permainan futsal menggunakan passing. Untuk menguasai
keterampilan passing diperlukan penguasaan gerakan sehingga sasaran
yang diinginkan tercapai. Keberhasilan mengumpan ditentukan oleh
kualitasnya, 3 hal dalam kualitas mengumpan: 1. Keras 2. Akurat 3. Mendatar
9
Perlu diketahui bahwa perkenaan (impact) kaki dengan bola menentukan
arahnya, arah dari bola tergantung dari bagian mana bola yang bersentuhan
denagn kaki. Berikut ini jalannya bola sesuai dengan lokasi yang dikenai: 1. Bola
bergulir mendatar kearah kanan penendang 2. Bola bergulir mendatar lurus
kearah depan penendang 3. Bola bergulir mendatar kearah kiri penendang 4.
Tidak ada pergerakan bola 5. Bola bergulir keatas dengan putaran bola
kebelakang pabila bola ditendang bagian bawahnya bola akan melambung, bila
bola ditendang pada bagian tengahnya maka bola akan berjalan mendatar dan
apabila bola ditendang pada bagian sebelah kiri maka akan bergulir disebelah
kanan atau sebaliknya.
Yang perlu diperhatikan dalam mengumpan dengan menggunakan kaki
bagian dalam antara lain :
1. Tempatkan kaki tumpu disamping bola
2. Pada saat mengumapan selalu lihat bola
3. Gunakan kaki bagian dalam untuk mengumpan
4. Perhatikan kaki ayun (kaki yang akan digunakan untuk mengumpan)
5. Ayun kaki dari arah belakang sekuat-kuatnya kearah depan
6. Angkat tangan kedepan untuk menjaga keseimbangan
7. Kunci atau kuatkan tumit pada saat sentuhan dengan bola agar lebih kuat
8. Pada saat sentuhan (impact) kaki bagian dalam dari atas diarahkan ketengah
bola (jantung) dan ditekan kebawah agar bola tidak melambung
9. Diteruskan dengan gerakan lanjutan, dimana setelah sentuhan dengan bola
dalam mengumpan ayunan kaki jangan dihentikan
Peranan passing sangat penting dalam permainan futsal dikarenakan dua
alasan, pertama kesempatan mengolah bola sehingga daerah pertahanan lawan
terbuka, kedua mempertahankan bola agar tetap berada dalam penguasaan tim.
Jika kondisi tersebut terjadi maka kendali permainan dapat dikuasai. Passing
yang akurat dan tepat akan memberikan peluang terjadinya skor bagi timnya.
Agar bola dalam jangkauan untuk melakukan tembakan maka operan yang
akurat.
Kegiatan pelatihan dan pembinaan cabang olahraga futsal merupakan
10
suatu proses yang kompleks dan sebuah rangkaian sistem yang tak dapat berdiri
sendiri hanya satu keilmuan saja. Oleh karena itu pembinaan olahraga harus
ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu antara lain: Biomekanika, anthopometri,
fisiologi, belajar gerak dan kepelatihan. Dengan demikian diharapkan dapat
dicapai hasil yang maksimal sesuai dengan kualitas dan kapasitas fisik yang
dimiliki. Untuk itu diperlukan pembinaan olahraga yang menggunakan
pendekatan ilmiah, yang ditetapkan oleh para pelatih atau Pembina dalam
proses pelatihannya. Seorang pembina harus memiliki pengetahuan tentang ilmu
biomekanika dalam penyusunan program latihan, baik secara mikro ataupun
makro yang diwujudkan dalam metode latihan dan diterapkan dalam sesi latihan.
Mempelajari suatu teknik menjadi bagian sangat penting dalam proses latihan
dimana harus mengkolaboarasikan berbagai bidang ilmu. Seorang pembina
harus mampu mengidentifikasi segmen-segmen dalam suatu rangkaian gerak
teknik tertentu. Kajian biomekanika harus dilakukan oleh pembina olahraga
dalam mempelajari teknik tertentu baik teknik dasar, menengah maupun teknik
tingkat tinggi. Dalam cabang olahraga permainan futsal dikategorikan dalam
keterampilan yang sangat kompleks, sebab dalam melakukan gerakan
permainan harus melibatkan semua segmen otot dan sendi secara efektif dan
efisien yang dilakukan secara benar. Mengingat begitu pentingnya permainan
futsal maka kami selaku mahasiswa program studi Pendidikan Olahraga (S-2)
Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta mencoba menganalisis gerakan teknik
passing yang didasarkan pada kajian secara biomekanika.
11
B. ANALISIS BIOMEKANIKA GERAKAN PASSING
1. FORCES (Komponen Biomekanika Ada Moment Kejadian Anggota Tubuh
Analisis)
a) Forces/gaya yang di gunakan Saat menendang bola Tungkai, kaki Proses
dari saat awalan, menendang bola, gerak lanjutan 2. 2 Vector/arah gaya
Gerakan menendang Tungkai, kaki Arah gaya yang terjadi searah dengan
arah ayunan tungkai 3. 3 Internal Forces/tenaga dari dalam Ayunan tungkai
Tungkai, kaki Menendang bola yang tadinya diam kemudian bergerak lurus
searang ayunan tungkai
b) Compressive Forces/gaya tekan Tumbukan kaki dengan bola Kaki Saat
tumbukan kaki degan bola hingga gerakan lanjutan.
12
h) Displacement (Dari posisi siap sampai menendang bola Pinggang, tungkai,
lutut, engkel, kaki Posisi siap dilanjutkan gerakan passing dan diakhiri dengan
gerakan lanjutan)
i) Resultante Displacement/perubahan posisi (Dari posisi diam di tempat
sampai melangkahkan kaki kedepan Tungkai, kaki Sikap berdiri dalam posisi
diam di tempat, kemudian berlari sambil mengayunkan tungkai untuk
menendang bola hingga terjadi perubahan posisi dari diam menjadi berubah
karena ada ayunan dan langkah kaki ke depan)
j) Speed/kecepatan (Laju bola Tungkai, kaki Terjadi kecepatan bergeraknya
bola setelah di tendang sampai diterima oleh rekan satu tim) 11.
Velocity/percepatan (Bergeraknya bola yang masihdiam di lapangan sampai
di tendang dengan kaki Tungkai, kaki Bola yang masih diam di lapangan
bergerak ke depan karena di tendang, kemudian terjadi percepatan ketika
bola mendapat benturan dari kaki).
13
2.3 Analisis Biomekanika Olahraga Lompat Jauh
14
A. Lompat Jauh adalah Gabungan gerak berputar dan gerak linier
Ketika seorang atlet lompat jauh melakukan start hingga dia mendarat
pada bak pasir, merupakan geraan linier sebab dia berpindah dari satu titik ke
titik yang lain yaitu dari titik start sampai pada titik ketika mendarat dibak pasir
dia bergerak lurus berubah beraturan dengan percepatan maksudnya atlet
tersebut berlari lurus kedepan dengan kecepatan berubah secara beraturan yaitu
semakin lama semakin cepat dan gerak persendian ketika atlet tersebut berlari
merupakan gerak berputar dimana pusat putaran tersebut ada pada :
1. Articulacio humeri merupakansumbu putaran ketika mengayunkan tangan.
2. Articulation coxae merupakan sumbu putaran saat mengayunkan tungkai.
3. Articulation genus merupakan sumbu putaran ketika melakukan lompatan
Jadi pada cabang olahraga lompat jauh menggabungkan antara gerak
linier dan juga gerak berputar
Dalam Lompat Jauh juga Terdapat Gerak PARABOLA, yaitu ketika
bertolak dari balok tumpuan hingga mendarat di bak pasir.
15
gerakan tubuh ke depan setelah menyentuh tanah hampir tidak terlihat.
C. Moment Gaya
Kapan moment gaya harus diperbesar dan kapan moment gaya harus
diperkecil :
1. Moment gaya harus diperbesar :
Logikanya, hampir sama dengan hokum aksi reaksi. Semakin besar
moment gaya, akan semakin besar pula gaya yang di hasilkan.
2. Moment gaya harus diperkecil
Untuk mengangkat benda agar lebih ringan maka moment gaya di
perkecil. Jadi untuk mengangkat benda agar benda tersebut menjadi lebih
ringan maka jarak benda tersebut atau moment gayanya juga harus
diperpendek. Dalam lompat jauh, hal ini terlihat ketika melayang di udara
pada lompat jauh gaya jongkok. Kaki diletakkan sedekat mungkin dengan
badan dengan tujuan untuk memperkecil moment gaya.
16
D. Gaya gesek
Gaya gesek adalah suatu gaya yang timbul karena persinggungan antara
dua permukaan yang merupakan hambatan terhadap gerak.
Terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat. Bahkan, saat melayang di
udara pun terjadi gaya gesek antara tubuh dengan udara. Hal ini relatif kecil
pengaruhnya terhadap hasil lompatan. Namun demikian, angin yang berhembus
berlawanan arah lompatan, sedikit banyak mempengaruhi jauhnya hasil
lompatan. Gaya gesek yang terjadi ketika berlari, menumpu, dan mendarat
memberi keuntungan kepada pelompat. Beberapa pelompat menggunakan
sepatu khusus (spes) yang memiliki pull untuk memperbesar gaya gesek, yaitu
agar pelompat tidak jatuh ketika melakukan awalan.
E. Elastisitas (flexibility)
Koefisien elastisitas adalah kemampuan untuk memperkesil diri dari
bentuk semula sebagai akibat suatu gaya yang mengenainya
Dilakukan saat tepat akan melayang, merupakan gerak lecutan untuk
mendapat gaya dorong ke depan.
17
F. Penggunaan system pengungkit pada organ-organ tubuh
Ketika seseorang melakukan lompat jauh, terlihat adsanya penggunaan
pengungkit jenis kesatu oleh anggota tubuh yaitu pada lutut. Ekstensi sendi lutut
(articulacio genus) terjadi pada articulacio genus yaitu antara tulang femur dan
tulang tibia dan fibula. Otot yang digunakan adalah insersio vastus medialis dan
insersio vastus lateralis
Penggunaan pengungkit jenis kesatu ini terjadi ketika melakukan
pendaratan. Ketika itu, kaki menumpu pada landasan (bak pasirt), tungkai bawah
bertindak sebagai pengungkit, dimana lutut sebagai sumbu pusat, dan badan
seolah-olah sebagai beban yang akan diungkit ke depan. Gerakan ini dilakukan
untuk mendapatkan jarak lompatan terjauh. Dengan cara menjatuhkan badan ke
depan, agar tumit adalah titik terjauh yang dapat diraih dari tumpuan, bukan
pantat atau tangan yang terjadi karena tubuh jatuh ke belakang saat mendarat.
18
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Biomekanika erat kaitanya dengan ilmu keolahragaan sehingga, biomekanika
memiliki fungsi penting bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga, dalam hal ini
fungsi dan kegunaan biomekanika bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga
menurut Arma Abdulah ( 1994 : 202 ) dijelaskan bahwa;
Dengan demikian pada penyampaian yang kedua dapat digunakan oleh para pelatih
olahraga untuk mengenal karakteristik dan kemampuan atlet, sehingga memiliki
cara untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi atlet.
19