Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS BIOMEKANIKA PADA

CABOR BOLA VOLLY

Oleh :

TEGAR SATRIA LAKSANA ( 19601241071 )

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
PENDAHULUAN
Biomekanika olahraga adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika
terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Biomekanika merupakan
kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan (salah satu cabang ilmu Fisika) dengan
ilmu-ilmu biologi dan fisiologi, yang menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup.
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan.
Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin
ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip
dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika.
Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep
mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan
objek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut
tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
Bola voli merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia selain sepak bola.
Bola voli adalah olahraga permainan yang ditemukan oleh William G. Morgan pada tanggal 9
Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika Serikat). Pada awal penemuannya,
olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Permainan ini dimainkan oleh dua
tim berlawanan. Masing-masing tim beranggotakan 6 orang pemain. Terdapat pula variasi
permainan. Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang
dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Sasaran atau tujuan
dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang
tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan) agar lawan tidak dapat
mengembalikan bola (Barbara L.Viera, 2004: 1- 2).
Tujuan olahraga ini adalah memukul bola hingga melewati net sekaligus
menjatuhkannya ke lantai lapangan di area lawan. Cara memukul bolanya pun tidak boleh
sembarangan, karena ada teknik-teknik tertentu yang harus dikuasai para pemain.
PEMBAHASAN
A. Biomekanika Olahraga
Pada ilmu keolahragaan, biomekanika sudah sangat dikenal sebagai suatu disiplin
ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan
demikian, dalam ilmu keolahragaan ilmu yang mempelajari tentang mekanisme gerak tubuh
manusia disebut biomekanika olahraga. Menurut Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga
adalah hal yang berurusan dengan pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia
selama aktivitas fisik berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika olahraga adalah
mempelajari atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas fisik dalam rangka
pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu perkembangan gerak yang
diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional keolahragaan yang terdiri dari
Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kepelatihan Olahraga Kompetitif,
Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan Olahraga Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu
Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).
Biomekanika (Biomechanics) tidak saja digunakan untuk perbaikan teknik cabang
olahraga, tetapi juga banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang ilmu olahraga, misalnya
bidang kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia Biomekanika merupakan salah
satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-
prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup Biomekanika meliputi
developmental biomechanics, biomechanics of exercise, rehabilitation mechanics, equipment
design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
1. Developmental biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus mempelajari
perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang cacat. Misalnya: analisis
yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy.
2. Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-usaha untuk
meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera.
3. Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak orang-
orang yang mengalami cedera.
4. Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan yang
digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis, sepatu atletik,
bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain.
5. Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika menampilkan cabang
olahraga. Misalnya dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan
Evaluasi Program Latihan.
Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua saja yaitu
meningkatkan performa dan mengurangi resiko cedera (Bartlett, 2007) dan (Knudson,2007).
Menariknya, kedua hal tersebut saling incompatible. Tujuan satu dan lainnya saling
bertentangan. Bagaimana mencapai penampilan maksimal tapi resiko cedera minimal atau
bagaimana terhindar dari cedera tetapi bisa juara. Kecenderungan pada satu kutub akan
mengorbankan kutub yang lain. Ini menjadi sangat menantang bagi para analis gerakan
biomekanika olahraga.
Mengapa perlu mempelajari biomekanika olahraga? Bagi seorang guru pendidikan
jasmani, pelatih atau beberapa spesialis aktifitas fisik lainnya biomekanika olahraga sangat
dibutuhkan. Mulai dari mengidentifikasi bakat, melatih teknik, mengevaluasi teknik,
memberikan latihan terapi (latihan pembetulan teknik gerak), hingga dalam menentukan
peralatan yang akan digunakan oleh atletnya. Selain itu memiliki pengetahuan yang baik
tentang biomekanika akan memungkinkan Anda untuk mengevaluasi teknik yang digunakan
dalam keterampilan olahraga yang tidak dikenal serta untuk lebih mengevaluasi teknik-teknik
baru dalam olahraga yang Anda kenal. Pemahaman tentang biomekanika juga dapat
memandu para terapis dalam proses rehabilitasi dan menunjukkan kepada pelatih untuk tidak
melakukan latihan-latihan apa yang mungkin berbahaya bagi individu tertentu
B. Permainan Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah
seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA) di
kota Holyake, Massachusetts, Amerika Serikat.Nama permainan ini semula disebut
“Minonette” yang hampir serupa dengan permainan badminton. Kemudian melanjutkan
idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang
dipertandingkan.Nama permainan tersebut kemudian diganti menjadi volley ball yang artinya
kurang lebih mem- volley bola berganti-ganti.
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang disebarluaskan oleh
guru-guru dan serdadu Belanda. Pertama kali pertandingan bola voli diadakan pada acara
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke II tahun 1952. Setelah itu, dibentuklah Persatuan Bola
Voli Seluruh Indonesia (PVBSI) pada tanggal 22 Januari yang diketuai oleh W.J.Latutemen.
Permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang
digemari oleh berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki
maupun perempuan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagaimana pendapat Somantri
dan Sujana(2009, hlm. 10) yang menyatakan bahwa, “Permainan yang digemari oleh
masyarakat mulai dari masyarakat pedesaan sampai masyarakat perkotaan”. Permainan bola
voli adalah menyebrangkan bola melewati atas jaring kearah petak lawan yang disesuaikan
dengan peraturan permainan. Permainan dimulai pada saat satu regu dapat melakukan
memantul- mantulkan bola harus dioper kearah petak lawan melewati atas jaring dan masuk
ke dalam batas lawan lapangan permainan dan terdapat enam orang di dalam satu regunya.
Permainan bola voli bisa dikatakan permainan yang memantul- mantulkan bola.
Permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang
digemari oleh berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki
maupun perempuan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagaimana pendapat Somantri
dan Sujana(2009, hlm. 10) yang menyatakan bahwa, “Permainan yang digemari oleh
masyarakat mulai dari masyarakat pedesaan sampai masyarakat perkotaan”. Permainan bola
voli adalah menyebrangkan bola melewati atas jaring kearah petak lawan yang disesuaikan
dengan peraturan permainan. Permainan dimulai pada saat satu regu dapat melakukan
memantul- mantulkan bola harus dioper kearah petak lawan melewati atas jaring dan masuk
ke dalam batas lawan lapangan permainan dan terdapat enam orang di dalam satu regunya.
Permainan bola voli bisa dikatakan permainan yang memantul- mantulkan bola.
C. Teknik Dasar Bola Voli
Bermain voli membutuhkan teknik-teknik tertentu, jadi pemain pun tidak bisa memukul bola
seenaknya. Setidaknya ada empat teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain, yaitu
servis, passing, smash, dan juga blocking.
1. Servis
Servis adalah memukul bola dari luar garis lapangan untuk memulai permainan. Servis
bisa sangat menentukan jalannya permainan, karena itu pukulan bola harus dilakukan dengan
kuat dan tepat. Melakukan servis pun tidak boleh sembarangan dan ada tekniknya. Macam-
macam servis sebagai berikut.
a. Servis Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula, langkah awalnya dengan memegang bola di
tangan kiri, posisikan agak di depan badan dan sejajar pinggang. Tangan kanan (posisi
mengepal) kemudian berayun dari belakang ke depan dan memukul bola dari arah
bawah.
b. Servis Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas. Servis ini pun bisa dilakukan
dengan beberapa jenis teknik, misalnya floating dan jumping service.
c. Floating Service
Floating atau mengapung, artinya pemain melambungkan bola hingga ke atas kepala.
Setelah itu, pemain langsung memukulnya hingga bola melesat ke depan dan
melewati net.
d. Jumping Service
Sesuai namanya, servis ini dilakukan dengan cara melompat. Pemain melambungkan
bola ke atas lalu melompat sambil melakukan pukulan dengan kuat.

2. Passing
Teknik passing dilakukan untuk mengendalikan permainan. Pemain dapat
melakukan passing  untuk menerima bola, menangkis, sekaligus mengembalikan serangan
lawan. Passing juga berguna untuk mengoper bola atau memberikan umpan kepada rekan
satu tim. Sama seperti servis, passing juga dilakukan dengan dua macam cara.
a. Passing Atas
Teknik ini biasanya dilakukan untuk memberikan umpan kepada rekan setim yang
akan melakukan smash. Passing atas dilakukan dengan kedua tangan. Bola diterima
dengan kedua telapak tangan lalu melambungkannya lagi ke atas atau ke arah yang
diinginkan.
b. Passing Bawah
Teknik ini dilakukan ketika bola sudah berada di posisi rendah (di bawah kepala).
Teknik inipun dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu satu dan dua tangan.
c. Passing Bawah Satu Tangan
Passing ini dilakukan saat posisi pemain terlalu jauh dari bola. Pemain harus
membungkuk dan mengulurkan satu tangan untuk memukul/mengembalikan bola.
Tak jarang pemain harus sambil melompat dan terjatuh demi menyelematkan bola.
d. Passing Bawah Dua Tangan
Cara melakukannya dengan menjatuhkan kedua tangan untuk menerima bola yang
jatuh tepat di depan pemain. Ada dua teknik yang bisa dilakukan, yaitu the
dig dan thumb over palm.
Cara melakukan the dig adalah dengan tangan kanan diletakkan pada telapak kiri.
Setelah itu, ibu jari kiri menggenggam jari-jari tangan kanan. Sedikit berbeda dari the
dig, thumb over palm dilakukan dengan cara mengepalkan tangan.
Tangan kiri mengepal lalu diletakkan pada telapak kanan. Jari-jari sebelah kanan lalu
menggenggam seolah menutup kepalan tangan kiri. Sementara itu, kedua ibu jari
berada di bagian atas.
3. Smash atau Spike
Smash termasuk dalam teknik menyerang yang membutuhkan insting, kekuatan tangan,
dan juga keakuratan tinggi. Smash bertujuan untuk mematahkan serangan lawan sekaligus
untuk mencetak poin.
Teknik melakukan smash pun hampir mirip seperti jumping service, yaitu dengan cara
melompat dan memukul bola dengan sangat kuat. Setidaknya, ada empat tahap gerakan
dalam melakukan smash, yaitu berlari, melompat, memukul bola, lalu mendarat.
Smash sebenarnya cukup sulit untuk dipelajari, tetapi teknik ini bisa menjadi penentu
kemenangan apabila tembakannya bagus dan tepat sasaran.  Ada beberapa teknik smash yang
bisa Anda pelajari bila ingin menekuni voli, contohnya sebagai berikut
a. Open Smash
Setelah ada pemain yang memberikan umpan, pemukul (spiker) akan melakukan
gerakan awalan, yaitu melangkah lebar lalu melompat ke arah bola. Saat berada di
posisi puncak loncatan, spiker langsung memukul bola dengan sangat keras.
b. Quick Smash
Spiker melompat lebih dulu dan siap dalam posisi melakukan smash. Di waktu yang
bersamaan, pemain lain langsung memberikan umpan kepada spiker. Teknik ini harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan timing yang tepat.
c. Semi Smash
Spiker berjalan perlahan menuju arah jatuhnya bola. Saat bola berada di posisi sekitar
1 meter di atas net, spiker langsung melompat dan memukul bola ke arah tim lawan.

4. Blocking
Teknik ini berguna untuk menahan serangan sekaligus mencegah agar lawan gagal
mencetak poin. Cara melakukan blocking adalah berdiri di dekat net dan harus dalam posisi
siap melompat.
Ketika serangan bola datang, pemain harus langsung melompat sambil mengangkat kedua
tangan untuk menghalau bola. Teknik ini memang terlihat lebih mudah ketimbang yang
lainnya, tetapi blocking tetap membutuhkan latihan agar pemain bisa menguasainya.
D. Biomekanika Dalam Permainan Bolavoli
Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan
biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli
sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk
rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan
menuntut prestasi tinggi.
            Menurut Sugiono, (1996:42) Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu
yang dimainkan oleh enam orang setiap team. Permainan ini akan berjalan dengan baik
apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
      Dalam peraturan permainan bolavoli, (2005:1) bolavoli adalah olahraga yang dimainkan
oleh dua team dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang
berbeda tentang jumlah pemain, jenis/ukuran lapangan, angka kemenangan yang digunakan,
untuk keperluan tertentu. Namun pada hakikatnya permainan bolavoli bermaksud
menyebarluaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya
a. Passing
Menurut Durrwachter (1982:52) ada beberapa langkah-langkah gerakan teknik
dasar passing bawah dimulai posisi siap melakukan passing sampai posisi setelah
melakukan passing.
1. Posisi Siap Menunggu Kedatangan Bola
Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki
selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga mendatar. Dari gerakan tersebut kekuatan
otot tungkai sangant dominan terutama otot-otot pada tungkai bawah, karena posisi
telapak kaki yang jinjit, sehingga diperlukan kekuatan otot tungkai bawah bagian
belakang yang baik.
2. Bola Dipantulkan dengan Lengan Bawah
Bola mengenai kedua lengan bawah secara bersamaan dan terpantul ke atas lagi, gerak
lengan lebih mirip sikap mengangkat atau mendorong, dan bukan memukul. Dalam hal
ini otot lengan berperan dalam sukses tidaknya pasing bawah. Otot bisep dan trisep
sebagai penopang lengan atas juga sangat berperan memberikan dorongan kekuatan
dalam melakukan pasing, terlebih pada saat melakukan pasing atas, dorongan dari
lengan sangat membantu.
3. Ikuti Gerak Bola
Gerakan ancang-ancang, rentangan tubuh cepat serta gerak mengikuti arah bola yang
terpantul, jadi gerak lengan yang panjang dan diarahkan memperbesar ketepatan dan
pengoperan bola.
Passing bawah merupakan upaya pemain dengan menggunakan sisi bagian dalam
lengan bawah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya
untuk dimainkan di lapangan sendiri.
b.  Servis
Servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Dalam perkembangannya servis menjadi
suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar servis tidak boleh diabaikan.
Kemudian servis yang dilakukan atau pemanfaatannya dikelompokkan pada keterampilan
pemain. Tetapi tujuannya adalah sebagai penyerangan yang pertama, sehingga keterampilan
ini membutuhkan kondisi fisik yang baik. 
Pelaksanaan servis secara umum dibagi 3 bagian, yaitu;
1. melempar bola ke atas, dalam hal ini dalam upaya melempar dibutuhkan kekuatan
otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga
didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi.
2. memukul bola, fase ini merupakan fase terpenting dalam melakukan teknik servis.
Kekuatan akan bertumpu pula pada otot-otot bahu, dada, triceps dan wrist.
3. follow trough, merupakan fase tindah lanjut. Ini menunjukkan bahwa kelompok
anggota gerak atas berfungsi maksimal.
Dalam teknik mahir sevis dapat dilakukan dengan melompat, atau biasa disebut
dengan jump serve. Teknik yang dilakukan hanya menambah saat melompat keudara yang
tentunya melibatkann otot-otot tungkai, gluteus atau trunk. Jadi dalam servis dibutuhkan
hampir seluruh melobatkan otot-otot bagian tubuh.
c.       Smash
Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar mendapatkan
poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan keberhasilan
melakuan smash.
1.   Tolakan
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki
hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke
depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang
atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki
ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang merupakan sudut yang
efektif untuk menolak karena  dengan  sudut tarikan otot yang besar akan
menghasilkangaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang
mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap
(sendi bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai
bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring dan gerak  dorsoflexi yang
melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari
kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah
(ekstensi  genu) yang melibatkan otot  quadricep feimoris dan gerakan  plantarflexi yang
melibatkan otot  gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas
yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang
bersifat globoidea (sendi peluru)  dengan melibatkan otot  deltoideus,
otot  pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah
meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang
merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul,
dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar
terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertical
2. Daya Ledak
Daya ledak biasa juga disebut dengan istilah power yang sangat dibutuhkan dalam
berbagai cabang olahraga apalagi olahraga itu menuntut suatu aktivitas yang berat dan
cepat atau kegiatan itu harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan
beban berat. Untuk mampu melaksanakan aktivitas seperti itu diperlukan perpaduan
antara kekuatan dan kecepatan otot yang dikerahkan secara bersama-sama dalam
mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relative singkat.
Kekuatan tetap merupakan dasar (basis) untuk menentukan power. Sebelum latihan
power, orang harus sudah memiliki suatu tingkat otot yang baik.
Tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal
dalam waktu yang sangat singkat”.  Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tenaga
eksplosif (daya ledak) lebih diperlukan dalam semua cabang olahraga termasuk pada
cabang olahraga bolavoli khususnya pada pelaksanaan smash. Karena untuk
menampilkan pola gerak olahraga eksplosi diperlukan unsure kekuatan otot maupun
kecepatan yang dikombinasikan dalam suatu gerakan secara terpadu.
Disamping itu, kekuatan sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara
keseluruhan dan memegang peranan penting dalam aktivitas olahraga sebab itu daya
ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga
explosive seperti lompat, lari cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan
lain-lain.
Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa power merupakan kombinasi
antara kekuatan dan kecepatan, sehingga dalam proses pengembangannya dilakukan
dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa power sangat penting dalam
setiap aktivitas cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak
dengan kaki, seperti : lompat dalam atletik, berlari dengan cepat (sprint), juga cabang
olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara meledak dalam
waktu yang terbatas seperti melakukan smash dalam permainan bolavoli.
Dalam permainan bola voli khususnya dalam melakukan smash, daya ledak tungkai
memegang peranan penting. Kalau melihat gerak tingkah laku pada saat melakukan
smash yaitu terlebih dahulu dengan awalan, diteruskan dengan lompatan diatas net, maka
untuk dapat melakukan lompatan dengan cepat dan kuat untuk menggerakkan badan ke
atas dalam  melakukan smash pada bola maka tampak dengan jelas bahwa otot tungkai
yang berperan utama untuk melakukan gerakan tersebut dengan baik.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa gerakan smash yang baik adalah gerakan yang
didukung oleh daya ledak yang baik pula. Karena dengan daya ledak yang baik akan
dapat menghasilkan dorongan yang kuat dalam menggerakkan badan ke atas mengarah
ke sasaran sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat dicapai hasil smash yang baik.
3. Panjang Lengan
Panjang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam
pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai atas yang terdiri
dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan. Dengan demikian panjang
lengan meliputi pengukuran anggota gerk tubuh bagian atas yang dimulai dari persendian
bahu atau persendian lengan atas sampai pada tangan atau jari tangan yang terpanjang.
Dalam setiap aktivitas manusia khususnya dalam kegiatan olahraga, panjang lengan
merupakan faktor yang penting dalam arti menunjang ketrampilan. Hal tersebut terbukti
bahwa rata-rata atlet yang bertubuh panjang atau tinggi dengan keserasian besar tubuh
dan berat badan yang ideal akan lebih unggul dalam berbagai cabang olahraga.
Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari pada lengan yang
pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang akan memiliki otot yang
panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih kuat dibanding yang pendek,
Oleh sebab itu, ukuran panjang lengan seseorang akan menunjang kemampuan fisik
yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-
otot yang kecil pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa panjang lengan merupakan pra
kondisi yang menunjang dalam berbagai cabang olahraga termasuk pelaksanaan smash
dalam permainan bola voli. Oleh karena dengan lengan yang panjang berarti memiliki
lengan yang kuat dan hal ini sangat efetik mendukung keras dan curam nya pukulan
smash dalam permainan bolavoli yang dilakukan.
4. Impact
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan
saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang
jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan.
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan
pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan
ke depan sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul
secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada
bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak
tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan
melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan
tangan yang bersifat ellipsoidea .
Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah
garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis
major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi
togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan lengan,
telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan
eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang
cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan
kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang
terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot
lengan bagian bawah.
5. Pendaratan.
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat
badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan
kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur
untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki
(telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan memperlambat
gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi
nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.
d.    Blok
Teknik dasar block dalam bolavoli memiliki rangkaian gerakan yang melibatkan otot-
otot yang berada pada ekstremitas superior maupun ekstremitas inferior. Tinjauan anatomi
gerakan block dalam bolavoli harus secara keseluruhan guna memperoleh hasil yang
maksimal. analisis gerak secara anatomi untuk teknik dasr block adalah sebagai berikut:
1)  Sikap awal
Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan diletakkan
di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk menentukan
efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan dalam
melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat
memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net.
Pada sikap awal ini ada gerak abduksi pada tungkai pada saat kedua tungkai dibuka
selebar bahu. Kemudian pada togok belum terjadi gerakan otot. Namun pada lengan
sudah terjadi gerak endorotasi oleh karena posisi tangan bersiap untuk melakukan block.
Kelompok otot yang bekerja pada saat gerakan endorotasi tersebut antara
lain subscapularis, pectoralis major, Biceps brachii, Triceps brachii, brachioradialis,
Pronator teres, Flexor carpi radialis, Palmaris Longus, dan Flexor digitorum superficialis.
2)  Gerakan pelaksanaan
Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan ujung
kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di depan
net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan tumit dan
kekuatan otot tungkai.
Terjadi gerak Plantar Flexi pada otot kaki pada saat tumpuan loncatan untuk
mendorong ke atas.
Kemudian pada tungkai bawah terjadi kontraksi pada otot flexor digitorum longus,
soleus dan gastrocnemius pada saat melakukan loncatan ke atas. Dan selanutnya terjadi
kontraksi pada otot-otot bagian hamstring dan musculus gluteus maximus.
Pada otot-otot pada bagian abdomen juga terjadi kontraksi mulai dari kelompok
otot rectus abdominis, Seratus anterior, Pectoralis mayor, dab lattisimus dorsi. Kontraksi
terjadi pada saat loncatan vertikal.
Kemudian diiringi kontraksi pada otot bagian punggung diantaranya otot
punggung, musculus deltoideus, dan Trapezius. Dan untuk rangkaian gerakan terakhir
pada saat loncatan yaitu otot-otot pada bagian lengan terjadi gerakan elevasi saat tangan
merintang di atas net, kemudian perputaran pada articulatio humeri dan articulation
cubiti. Serta diikuti kontraksi pada musculus deltoideus.
Gerakan tangan menjadi poin utama dalam rangkain gerakan teknik block karena
digunakan sebagai pembendung serangan.
3)  Gerakan saat pendaratan
Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan selebar
bahu.  Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai awal
tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi tubuh
menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat tubuh
dalam keadaan setimbang.
Yang menjadi poin utama gerakan pada saat pendaratan adalah anteflexi pada plantar
fascitis dan plantar fascia sebagai kebalikan dari gerakan pada saat meloncat.
Tingkat kompleksitas dari gerakan block  sangat memerlukan kajian yang mendalam
terhadapnya. Oleh karena itu tinjauan secara anatomi maupun mekanika gerak sangat
dibutuhkan dalam menganalisa model-model gerakan block dalan bolavoli.
KESIMPULAN

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah


permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap tim dan dilakukan di lapangan yang
bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan
pemain antar tim. Sistem bermainya yaitu dibagi menjadi 2–3 babak. Tim yang
mendapatkan skor 25 terlebih dahulu akan dinyatakan sebagai pemenang di babak
tersebut. Pemenang pertandingan adalah tim yang berhasil memenangkan dua babak.
Dalam permainan bola voli tentunya terdapat beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai, yaitu servis, passing, smash, dan block. Teknik dasar sangat besar pengaruhnya
terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar
pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit.
Permainan ini sangat menonjolkan pukulan sebagai serangan. Pukulan sangat penting
untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang
untuk mendapatkan poin. Selain itu tolakan, daya ledak, panjang lengan, impact juga
ditonjolkan dalam permainan ini, pemain voli tentunya perlu melatih dan
mengembangkan hal tersebut supaya dapat menjadi pemain yang hebat.

DAFTAR PUSTAKA
http://penjaskesrek.fkip.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/biomekanika-olahraga.pdf
http://ahbarfatahullah14.blogspot.com/2017/03/biomekanika.html
https://smartparagraph.wordpress.com/2011/12/13/makalah-olahraga-biomekanika-
kemampuan-smash-terhadap-permainan-bola-voli/
http://eprints.uny.ac.id/30650/5/BAB%20I%20edit.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7804/3/BAB%202%20-%2007601244217.pdf
http://repository.upi.edu/22771/4/S_KOR_1005678_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/19825/4/s_pgsd_penjas_1101352_chapter2.pdf
https://salamadian.com/permainan-bola-voli/
http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/buku-6.pdf
https://www.padamu.net/rangkuman-biomekanika-olahraga

Anda mungkin juga menyukai