Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

MAKALAH

ANALISIS BIOMEKANIAKA TENDANGAN T DALAM


PENCAK SILAT

NAMA : GUSTIAR HENRIYANTO


NIM : 202203206

STKIP HERMON TIMIKA


2022GI

1
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Individu

I Makalah Biomekanika yang berjudul Analisis Boimekanika Tendangan T Dalam Ol

Pencak Silat.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi

penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran

guna perbaikan untuk pembuatan makalah hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan

sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.  Dan  penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Mimika, . . . November

2022

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan salah satu usaha menciptakan manusia Indonesia

seutuhnya,yaitu dengan pembinaan dari generasi kegenerasi. Perkembangan olahraga

didunia khususnya Indonesia pada saat ini memberikan kontribusi yang positif, nyata

dan memberikan andil pada peningkatan kemampuan bangsa dalam melaksanakan

sistem pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam pembinaan prestasi olahraga di Negara ini pemerintah juga berperan

serta dan mendukung, dengan mengeluarkan UU RI No 3 Pasal 1 Ayat 13 yang

berbunyi “Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk

mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan".

Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan tubuh manusia yang di

pengaruhi oleh sistem anatomi tubuh, fisiologis dan psikologi yang dilihat dari segi mekanika.

Biomekanik membahas bagaimana tulang, otot, jaringan lunak, tendon, dan ligamen bekerja

sehingga menghasilkan gerakan yang halus dan terkontrol dengan baik gerakan ini tentunya

didapat dengan latihan. Khususnya dalam dunia olahraga biomekanik telah banyak di gunakan

oleh para pelatih dan beberapa peneliti dalam riset yang dilakukan di berbagai cabang olahraga

3
dengan tujuan sebagai alat ukur evaluasi baik untuk pelatih atau atlet itu sendiri. Seperti pada

cabang olahraga tenis lapangan Abrams, Sheets, & Andriacchi, (2011) menjelaskan metode

servis pada tenis secara biomekanik tentang rantai kinematik pada saat servis dari beberapa

bentuk servis dan resiko rentan cidera pada bahu. Pada cabang olahraga baseball Fleisig, Chu,

Weber, & Andrews, (2009) membandingkan variabilitas individu dalam pitching bisbol antara

berbagai tingkat persaingan dengan tiga analisis berganda yang digunakan untuk

membandingkan kinematik, temporal dan kinetik parameter dari lima level kompetisi.

B. Rumusan Masalah

1. Defenisi biomekanika secara umum

2. Defenisisi olahraga pecak silat secara umum

3. Teknik dasar pencak silat

4. Analisis biomekanika Tendangan T dalam pecak silat

C. Tujuan

1. Mengetahui defenisi biomekanika

2. Mengetahui defenisis pencak silat

3. Mengetahui Teknik dasar pencak silat

4. Mnegetahui analisis Tendangan T dalam pencak silat.

D. Manfaat

1. Meningkatkan pengetahuan biomekanika dan pencak silat

2. Meningkatkan pengetahuan Teknik dasar dalam pencak silat

3. Meningkatkan ksesehatan dan kebugarasn tubuh.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biomekanika Secara Umum

Pate dkk (1984:2) mengemukakan bahwa; "mekanika adalah suatu

subdisiplin ilmu yang berhubungan dengan aplikasi dari prinsip-prinsip ilmu fisika

yang mempelajari gerak pada setiap bagian dari tubuh manusia". Menurut Hay

(1985:2), Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari mengenai gaya-gaya internal

dan eksternal dan bekerja pada tubuh manusia dan akibatakibat dari gaya-gaya

yang dihasilkan. Adapun menurut Herbert, Hatze dalam M.Mc Ginnis, Peter (2005

3) bahwasanya biomekanika adalah bidang ilmu mengenai struktur dan sistem

biologi dalam pengartian metode mekanika. Mekanika adalah salah satu cabang

ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu

materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika

adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika Biomekanika

didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi

Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan

ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan

hampir semua tubuh mahluk hidup Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika

5
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan

dan sistem dalam biologi dan kedoteran (Biomekanika_teaching.htm, 2008 : 1 ).

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk

dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis

suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya,

melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan

fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar

suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan

utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia

adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui

dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia

dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

Mengapa perlu mempelajari biomekanika olahraga? Bagi seorang guru

pendidikan jasmani, pelatih atau beberapa spesialis aktifitas fisik lainnya

biomekanika olahraga sangat dibutuhkan. Mulai dari mengidentifikasi bakat,

melatih teknik, mengevaluasi teknik, memberikan latihan terapi (latihan

pembetulan teknik gerak), hingga dalam menentukan peralatan yang akan

digunakan oleh atletnya. Selain itu memiliki pengetahuan yang baik tentang

biomekanika akan memungkinkan Anda untuk mengevaluasi teknik yang

digunakan dalam keterampilan olahraga yang tidak dikenal serta untuk lebih

6
mengevaluasi teknik-teknik baru dalam olahraga yang Anda kenal. Pemahaman

tentang biomekanika juga dapat memandu para terapis dalam proses rehabilitasi

dan menunjukkan kepada pelatih untuk tidak melakukan latihan-latihan apa yang

mungkin berbahaya bagi individu tertentu.

Pada ilmu keolahragaan, biomekanika sudah sangat dikenal sebagai suatu

disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan dari aktivitas olahraga yang

dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu keolahragaan ilmu yang mempelajari

tentang mekanisme gerak tubuh manusia disebut biomekanika olahraga. Menurut

Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga adalah hal yang berurusan dengan

pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia selama aktivitas fisik

berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika olahraga adalah mempelajari

atas

7
menganalisis gerak manusia melalui aktivitas fisik dalam rangka

pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu

perkembangan gerak yang diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam

professional keolahragaan yang terdiri dari Olahraga Kesehatan,

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kepelatihan Olahraga Kompetitif,

Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan Olahraga Rehabilitasi

(Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).

Biomekanika (Biomechanics) tidak saja digunakan untuk

perbaikan teknik cabang olahraga, tetapi juga banyak digunakan

oleh para ahli di luar bidang ilmu olahraga, misalnya bidang

kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang

mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-

prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Ruang lingkup

Biomekanika meliputi developmental biomechanics, biomechanics

of exercise, rehabilitation mechanics, equipment design dan sport

biomechanics (biomekanika olahraga).

B. Olahraga Pencak Silat Secara Umum

Kata pencak dan silat merupakan dua kata yang sering

disebut bersamaan yaitu Pencak Silat. Menurut Mukholid (2007:43)

pencak didefinisikan “sebagai gerak dasar bela diri yang terikat pada

aturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan”. Silat

8
dapat diartikan sebagai gerak bela diri yang sempurna yang

bersumber pada kerohanian yang suci murni guna keselamatan diri

atau kesejahteraan bersama serta untuk menghindarkan manusia dari

bencana atau bahaya. Menurut Defi Yanti, dkk (2016:293) Pencak

silat merupakan “olahraga bela diri yang lahir dan berkembang

dalam masyarakar melayu”. Pada awalnya pencak berfungsi sebagai

alat untuk membela diri dari berbagai ancaman. Seiring dengan

perkembangannya, fungsi pencak silat tidak hanya sebagai alat bela

diri tetapi juga di jadikan sebagai sarana olahraga, sarana

mencurahkan kecintaan pada aspek keindahan (estetika), dan alat

pendidikan mental dan rohani.

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan pencak silat adalah seni

bela diri bangsa Indonesia asli yang berguna untuk melindungi diri

sendiri dan lingkungan sekitar serta di gunakan sebagai sarana

silaturahmi yaitu dalam fungsinya sebagai sarana permainan, juga

berfungsi sebagai alat bela diri yang mematikan dan dapat

diandalkan melindungi diri.

Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (2012:1) menjelaskan

dalam pertandingan pencak silat terdapat empat kategori yaitu

sebagai berikut:

1. kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat

yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang

berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur

9
pembelaan dan serangan yaitu menangkis, mengelak,

menyerang, dan menjatuhkan lawan.

2. kategori tunggal adalah kategori pertandingan pencak silat

yang menampilkan seorang pesilat untuk memperagakan

kemahirannya dalam jurus tunggal Baku dengan tangan

kosong dan bersenjata.

3. kategori ganda adalah kategori pertandingan pencak silat

yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang sama

untuk memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus

serang bela yang dimiliki dengan tangan kosong dan

bersenjata.

4. kategori regu adalah kategori pertandingan pencak silat

yang menampilkan tiga orang pesilat dari kubu yang sama

untuk memperagakan kemahirannya dalam jurus regu baku

dengan tangan kosong.

Dari empat kategori di atas yang paling banyak menarik

perhatian adalah kategori tanding, dikarenakan nomor yang

dipertandingkan jauh lebih banyak dari kategori seni. Kategori

tanding dapat dibedakan atas dua kelompok usia yaitu remaja dan

dewasa. Dimana kelompok usia remaja yakni 13 tahun sampai

dengan 17 tahun dan usia dewasa yaitu 17 tahun sampai 35 tahun.

Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (2007:1) menjelaskan terdapat

nomor pertandingan remaja dan dewasa berdasarkan berat

10
Berdasarkan hal tersebut menjadikan kategori tanding lebih

bergengsi dari kategori seni pada cabang olahraga pencak silat

karena terdapat 18 nomor yang diikuti dalam pertandingan pencak

silat. Kategori tanding merupakan nomor pertandingan pencak silat

yang mempunyai peraturan yang berlaku. Kategori ini menampilkan

dua orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling

berhadapan menggunakan unsur belaan dan serangan yaitu

tangkisan, elakan, serangan dan jatuhan, selain dari teknik diatas

pada olahraga pencak silat dibutuhkan kondisi fisik yang prima dan

semangat juang dan kaidah langkah yang memanfaatkan kekayaan

teknik dan jurus untuk mendapatkan nilai.

C. Teknik Dasar Pencak Silat

1. Pukulan

Dalam olahraga pencak silat, disebutkan bahwa yang

dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik

serangan yang dilakukan dengan mempergunakan tangan

kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik

pukulan yang terdapat dalam pencak silat (dalam bentuk

apapun) boleh dipergunakan untuk menyerang bagian-bagian

tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya

memperoleh angka.

Dari sekian banyak teknik pukulan yang terdapat

dalam pencak silat, ternyata dalam pelaksanaannya tidak

semuanya dapat digunakan, dengan pertimbangan efisiensi

11
dan efektivitas serta keselamatan pesilat. Dalam pertandingan

olahraga pencak silat, teknik pukulan yang sering

dipergunakan adalah pukulan depan, pukulan sangkal/bandul,

pukulan samping, dan pukulan melingkari.

2. Tendangan

Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan

yang dipergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang

dengan mempergunakan tungkai sebagai komponen

penyerangan. Dalam olahraga pencak silat, teknik tendangan

yang masuk ke sasaran mendapat nilai 2.

Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam pencak

silat pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk menyerang

dalam pertandingan olahraga pencak silat. Namun,

sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik

dalam pencak silat olahraga digunakan, berdasarkan efisiensi

pelaksanaan teknik tendangan dan efektivitas untuk

memperoleh angka serta keselamatan pesilat yang melakukan

tendangan tersebut. Teknik tendangan yang digunakan pada

pertandingan pencak silat olahraga antara lain tendangan

lurus, sabit, ”T”, belakang, jejag, dan gajul.

a. Tendangan  lurus (A). Tendangan depan atau lurus

adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan

lurus ke depan. Perkenaannya pada pangkal jari-jari

12
kaki. Variasi dalam pelaksanaan teknik ini antara lain

dengan lompatan.

b. Tendangan sabit (B). Tendangan sabit adalah

tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari

samping melengkung seperti sabit/arit. Perkenaannya

pada punggung kaki. Tendangan ini dapat

dilaksanakan dalam posisi kaki berada di depan

maupun di belakang dan dapat pula divariasikan

dengan lompatan.

c. Tendangan ”T” (C). Tendangan ”T” adalah tendangan

yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan

lintasan tendangan lurus ke samping. Perkenaannya

adalah sisi bagian tajam telapak kaki, telapak kaki,

dan tumit. Banyak variasi dalam pelaksanaan

tendangan ”T” ini, antara lain ”T” jepret, ”T”

gantung, dan ”T” lompat.

d. Tendangan  jejag (D). Tendangan jejag adalah

tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh

tegak dan lintasan lurus ke depan, perkenaannya

adalah tumit. Selintas tendangan ini mirip dengan

tendangan depan, namun terdapat perbedaan dalam

pelaksanaannya. Jika tendangan depan dilakukan

dengan melecutkan tungkai ke depan (seperti gerakan

menusuk), sedangkan tendangan jejag dilakukan

13
dengan terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi

mungkin kemudian mendorong tungkai ke depan

sasaran.

e. Tendangan belakang (E). Tendangan belakang adalah

tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu

memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,

dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit.

f. Tendangan gajul (F). Tendangan gajul perkenaannya

pada tumit, sedangkan lintasannya adalah dari arah

atas ke bawah.

3. Tangkapan

Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan

pada jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan

dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk

dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari

segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari

dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan

tangkapan dalam.

4. Jatuhan

Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak

jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan

menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan.

Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut dengan

14
teknik sapuan. Teknik ini dapat dibedakan menjadi lima

macam, yaitu:

a. Sapuan tegak

b. Sapuan rebah

c. Besetan

d. Guntingan

e. Sabetan

5. Bantingan

bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada

jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu

menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk

selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu

dihempaskan. Dilihat dari titik tumpu penyangganya,

bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang kurangnya

empat macam teknik, yakni bantingan tungkai, bantingan

pinggul, bantingan punggung, dan bantingan kaki.

D. Analisis biomekanika Tendangan T dalam pecak silat

Tendangan T adalah sebutan lain untuk macam tendangan

dengan nama gerakan tendangan ke arah Samping. Dalam bahasa

Karate tendangan ini disebut sebagai Yoko-geri. Terdapat berbagai

macam variasi tendangan samping ini. Semua varian diatas,

khususnya untuk permainan atas, awalan boleh berbeda tetapi bentuk

akhirnya sama yaitu seperti huruf T. Kuda-kuda kokoh dan tegap,

salah satu kaki ke depan dan sedikit di tekuk, kaki yang di belakang

15
lurus dan tumit kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan,

kedua tangan berada di depan dada dengan keadaan siap, pada saat

akan melakukan tendangan, kaki di angkat dengan rata-rata air

dengan lutut di tekuk, Pada dasarnya tendangan samping memakai

tumit sebagai alat serang atau menggunakan sisi luar telapak kaki

atau ada yang menyebut sebagai pisau kaki.

Dalam melakukan tendangan “T” atau samping ada 5

tahapan yaitu; awalan, ayunan, kontak, gerakan lajutan, akhiran.

a. Gerakan awalan. Yaitu gerakan perrpindahan berat badan ke

kaki tumpuan. Hal ini berguna untuk meningkatkan power

saat terjadi kontak

b. Gerakan ayunan. Ayunan tungkai ini menentukan arah

sasaran. Semakin sempit sudut ayunan maka semakin cepat

sebuah gerakan. Dan semakin besar sudut ayunan, semakin

besar tenaga yang dihasilkan. Gerakan ayunan ini harus

diikuti dengan badan yang agar miring untuk memberikan

kekuatan yang maksimal serta diimbangi dengan gerakan

tangan secukupnya.

c.  Kontak. Kontak ini adalah pertemuan kaki bagian luar

dengan sasaran. Kontak harus diikuti dengan dorongan untuk

menimbulkan efek sakit.

d. Gerakan lanjutan adalah gerakan dorongan bertujuan untuk

menimbukan efek cedera pada lawan.

16
e. Gerakan akhiran. Gerakan ini dilakukan untuk menarik

kembali sehingga posisi tubuh menjadi stabil

Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu

mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi, sedangkan

mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang

mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang

diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.

Hukum-hukum biomekanika yang dapat diterapkan pada teknik

tendangan T antara lain:

1. Keseimbangan

2. Pengungkit atau Tuas

3. Tekanan (Pressure)

4. Daya Ledak (Power)

17
 Analisis Pertama Tendangan T

18
Setelah daya tendangan dikeluarkan tubuh berusaha untuk

menyeimbangkan

 Analisis Kedua Tendangan T

Pada Saat gerakan ini akan terjadi Hukum Newton 1 :” Jika resultan

gaya pada suatu benda sama dengan nol. Maka benda yang mula-mula diam

akan terus diam. Sedangkan, jika benda itu bergerak maka ia akan bergerak

terus dengan kecepatan tepat”.

19
 Analisis Ketiga Tendangan T

20
 Analisis Keempat Tendangan T

Dimana titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.

21
 Analisis Biomekanika Otot – otot yang terlibat Ketika

melakukan Tendangan T

22
BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat

merupakan olahraga bela diri yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan

pertahanan diri yang baik. Permainan pencak silat membutuhkan tempat

yang tidak terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria

maupun wanita. Dalam permainan pencak silat, pesilat wajib menguasai

berbagai macam teknik, mulai dari pukulan, sikuan, elakan, hingga

tangkisan guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai harapan, serta

terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar tidak gugur.

B. Saran

Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli

Nusantara yang harus senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar.

Olahraga pencak silat harus diperkenalkan sedini mungkin guna

menghasilkan bibit-bibit penerus budaya dan atlet yang berpotensi. Untuk

itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu mengajarkan aspek-aspek

mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar dapat membagikan

wawasannya dan mengangkat nama baik bangsa Indonesia. Diharapkan

akan muncul kader-kader baru dalam olahraga pencak silat yang mau

melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat nama baik

23
bangsa Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus

berkembang sampai ke dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA

James. G. Hay (1985), The Biomechanic of Sport Techniques, Prentice Hall

Englewood Cliffs, New Jersey.

Hidayat, Imam (1999), Biomekanika, Bandung: FPOK-IKIP Bandung

Http://www.Biomekanika teaching_files\teaching.htm.(Senin, 3-11-

2008:10.20WIBB)

Mukholid. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta

timur: Yusdistira

https://www.academia.edu/40672597/

ANLISA_GERAK_TEKNIK_TENDANGAN_T_PADA_MAHASISWA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Pencak_Silat_Indonesia

24

Anda mungkin juga menyukai