Anda di halaman 1dari 14

BIOMEKANIKA OLAHRAGA

Dosen: Moh. Ifhkal Sianto, S.Pd, M. Pd.

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Biomekanika Olahraga

Oleh:

SILVI GUSDIAN
A 421 22 165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kesehatan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan judul “biomekanika olahraga”.
Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai pengertian, fungsi,
tujuan dan manfaat dari biomekanika olahraga.
Tak lupa juga penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat kekeliruan, baik itu pemilihan kata maupun penyusunan
kalimat yang kurang sesuai karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis sendiri maupun bagi para pembaca.

Palu, September 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3
2.1 Sejarah Biomekanika Olahraga..………………………………………….3
2.2 Fungsi Biomekanika Olahraga……………………..……………………..4
2.3 Manfaat dan Tujuan Biomekanika Olahraga…..………………………....5
2.4 Analisis Biomekanika Olahraga dengan Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif ………………………………………………………………6
BAB III KESIMPULAN........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara terminologi, Biomekanik terdiri atas 2 kata yaitu kata “Bio” =


makhluk hidup dan kata “Mekanikal” = gerakan. Biomekanik secara umum/luas
adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia, yang dipengaruhi oleh
sistem anatomi, fisiologi, psikologis, mekanis dan sosiokultural. Sedangkan
pengertian Biomekanik secara sempit adalah ilmu yang mempelajari gerakan pada
manusia. Adapun pengertian Biomekanik secara ilmiah adalah ilmu yang
mempelajari cara menentukan gaya, perubahan dan beban mekanik pada otot,
tulang dan sendi dari tubuh manusia.

Biomekanik adalah ilmu tentang gerakan tubuh yang hidup, termasuk


bagaimana otot, tendon, tulang, dan ligamen bekerja sama untuk menghasilkan
gerakan. Secara harfiah, biomekanik menggabungkan istilah bio yang berarti
kehidupan, dengan bidang mekanik yang merupakan studi tentang aksi gaya.
Biomekanika olahraga adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip mekanika
terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan olahraga. Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan (salah satu cabang
ilmu Fisika) dengan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi, yang menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

Biomekanik membahas bagaimana tulang, otot, jaringan lunak, tendon, dan


ligamen bekerja sehingga menghasilkan gerakan yang halus dan terkontrol dengan
baik gerakan ini tentunya didapat dengan latihan. Khususnya dalam dunia
olahraga biomekanik telah banyak di gunakan oleh para pelatih dan beberapa
peneliti dalam riset yang dilakukan di berbagai cabang olahraga dengan tujuan
sebagai alat ukur evaluasi baik untuk pelatih atau atlet itu sendiri. Seperti pada
cabang olahraga tenis lapangan Abrams, Sheets, & Andriacchi, (2011)
menjelaskan metode servis pada tenis secara biomekanik tentang rantai kinematik
pada saat servis dari beberapa bentuk servis dan resiko rentan cidera pada bahu.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti


penulis yaitu:
1. Bagaimana sejarah biomekanika olahraga?
2. Apa fungsi dari biomekanika olahraga?
3. Apa manfaat dan tujuan dari biomekanika olahraga?
4. Bagaimana analisis biomekanika olahraga dengan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:


1. Mendeskripsikan sejarah biomekanika olahraga.
2. Mengetahui fungsi biomekanika olahraga.
3. Mengetahui manfaat dan tujuan biomekanika olahraga
4. Mendeskripsikan analisis biomekanika olahraga dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Biomekanika Olahraga

Biomekanika sebagai sebuah istilah/kata baru populer di tahun 1960-an.


Sejarah biomekanika sendiri adalah bagian dari sejarah kinesiologi (ilmu gerak
manusia) yang mulai digunakan di akhir abad ke-19. Buku berjudul Scientific
Principles of Coaching oleh John Bunn yang diterbitkan tahun 1955 merupakan
teks pertama yang menekankan aspek mekanika dalam gerak olahraga. Pada
periode sebelumnya, pembahasan gerak olahraga leboh menekankan aspek
anatomi. Perkembangan berikutnya, pada 1967 diadakan seminar Internasional
biomekanika pertama di Zurich, Swiss. Setahun kemudian Journal of
Biomechanic untuk pertama kalinya diterbitkan. Beberapa paper di dalamnya
mengangkat topik biomekanika olahraga. Dari segi kelembagaan, lahir American
Society of Biomechanics pada 1977 dan pada awal 1980 International Society of
Biomechanics didirikan (McGinnis, 2013:10-11).

Berdasarkan catatan sejarah di atas, keberadaan olahraga sebagai sebuah


kajian ilmu terbilang baru atau setidaknya lahir setelah kemapanan ilmu-ilmu lain.
Hal ini bisa diliat dari struktur yang membentuk ilmu keolahragaan dengan
pendekatan yang berorientasi pada bidang ilmu yang sudah mapan (existing
scientific field) di mana salah satu disiplin penopangnya adalah biomekanika
(Haag, Grupe & Kirsch, 1992:2). Dalam pandangan Haag, Grupe & Kirsch
(1992:2-3), subdisiplin sedang berkembang dapat “naik kasta” menjadi
subdisiplin yang sudah mapan seiring perkembangan ilmu tersebut. Struktur
dalam ilmu keolahragaan merupakan model yang dinamis dan terbuka bagi
perubahan. Namun dalam perkembangan setelah hampir empat dasawarsa belum
terlihat kemajuan berarti pada subdisiplin yang sedang berkembang khususnya di
dunia akademik di Indonesia. Dengan demikian struktur tersebut masih baku dan
relatif tidak banyak perubahan.
2.2 Fungsi Biomekanika Olahraga
Fungsi mempelajari biomekanika olahraga pada dasarnya hanya ada dua
saja yaitu meningkatkan performa dan mengurangi risiko cedera (Bartlett, 2007)
dan (Knudson, 2007). Menariknya kedua hal tersebut saling incompatible. Tujuan
satu dan lainnya saling bertentangan, bagaimana mencapai penampilan maksimal
tapi resiko cedera minimal atau bagaimana terhindar dari cedera tetapi bisa juara.
Kecenderungan pada satu kutub akan mengorbankan kutub yang lain. Ini menjadi
sangat menantang bagi para analisis gerakan biomekanika olahraga.
Meningkatkan performa artinya bagaimana meningkatkan efektivitas gerak.
Gerak yang efektif melibatkan Faktor anatomi, kapasitas fisiologi, ketrampilan
neuromusular dan kemampuan pisikologis kognitif. Perlu diperhatikan analisis
biomekanika paling berpengaruh pada jenis olaraga yang di dominasi
kemampuang tehnik di bandingkan olahraga yang mengandalkan keunggulan
setruktur fisik atau kapasitas fisiologi. Lari adalah contoh yang bagus dalam hal
ini. Faktor kemampuan fisiologis anatomi dana fisiokologis dalam lari lebih
dominan jika dibandingkan ketrampila tehnik gerak sehingga perbaikan tehnik
atau peningkatan efektifitas gerak hanya menyumbangkan sedikit perbaikan
performa (knudson, 2007: 5-7).
Dalam hal pencegahan cedera dan keamanan dalam bergerak para peneliti di
bidang olahraga kesehatan telah membangun tradisi yang kuat dalam mempelajari
data cedera dan berusaha menjelaskan potensi penyebab cedera. Riset
biomekanika olahraga membantu dalam pencegahan cedera dengan menyediakan
informasi yang berhubungan dengan prinsip mekanika seperti besar tekanan nilai
gaya yang berpotensi menyebabkan cedera (Knudson, 2007:9). Cabang olahraga
senam merupakan contoh yang baik bagaimana biomekanika olahraga diterapkan.
Pada gerakan-gerakan senam, berlaku hukum mekanika yang kompleks. Efek dari
gaya yang terus menerus merupakan penyebab overuse injury yang sering dialami
para atlet. Teknik gerak loncat atau mendarat yang tepat, dengan analisis
biomekanika olahraga, membantu mengurangi resiko cedera (McGinnis, 2013:10)
2.3 Manfaat dan Tujuan Biomekanika Olahraga
Pada dasarnya, memahami biomekanika dan menerapkannya adalah dasar
untuk teknik yang baik dalam semua olahraga. Jadi dengan mempelajari
bagaimana tubuh manusia secara alami ingin bergerak, kita dapat menghilangkan
stres dan tekanan pada tulang, sendi, otot, dan ligamen. Studi biomekanik untuk
berolahraga adalah analisis kekuatan aktivitas fisik pada struktur tubuh.
Mempelajari efek dari kekuatan-kekuatan ini memiliki dua manfaat utama.
Pertama, memungkinkan berolahraga untuk meningkatkan teknik dan
menghindari cedera. Studi ini juga membantu meningkatkan kinerja dan
membuat kebugaran jasmani yang lebih baik dalam hal kekuatan, kebugaran
kardiovaskular, dan fleksibilitas. Memanfaatkan biomekanik untuk berolahraga
memungkinkan seseorang untuk secara cerdas merekayasa sesi latihan untuk
memperoleh hasil maksimal dalam waktu singkat dan dengan cara teraman.
Mempelajari biomekanik untuk berolahraga memungkinkan berolahraga
untuk memahami cara tubuh merespons berbagai jenis intensitas, sudut, dan posisi
latihan. Atau dengan kata lain, mempelajari biomekanik untuk berolahraga akan
membuat efek ini lebih jelas sehingga berolahraga dapat memilih latihan yang
tepat. Jika berolahraga memiliki bentuk dan teknik yang buruk, analisis
biomekanik dapat mengungkap fakta dan membantu menentukan jenis kekuatan
yang akan diberikan oleh teknik yang buruk pada sendi dan jaringan di sekitarnya.
Atlet dari segala usia dan tingkat keterampilan dapat memperoleh manfaat dari
analisis biomekanik apakah itu untuk mengurangi rasa sakit atau untuk
meningkatkan kinerja. Secara singkat, berikut adalah beberapa manfaat
biomekanik, antara lain:

1. Kecepatan gerakan meningkat (berlari, berenang, dan lain-lain)


2. Lebih banyak kekuatan (melompat, memukul, mengangkat, dan lain-lain)
3. Membantu menghilangkan ketidakseimbangan otot.
4. Mengurangi keausan pada sendi dan ligamen.
5. Peningkatan bentuk dan teknik khusus olahraga.
Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga, diantaranya:

1. Untuk mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk


gerak manusia.
2. Untuk memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga
sehingga mampu mengembangkannya dengan baik.
3. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
4. Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik
seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.

2.4 Analisis Biomekanika Olahraga dengan Pendekatan Kualitatif dan


Kuantitatif

Untuk menganalisis gerak olahraga ada dua jenis pendekatan yang


dilakukan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif
terutama dilakukan oleh para peneliti untuk kepentingan riset. Pada pendekatan
kuantitatif, gerakan dianalisis menggunakan seperangkat alat dengan kalkulasi
tertentu seperti analisis gerak berbasis gambar (menggunakan video), sistem
pendeteksi gerak otomatis, elektromyografi (teknik medis untuk mengukur dan
merekam aktivitas elektrik yang dihasilkan oleh gerakan otot rangka), atau papan
pengukur gaya/tekanan. Data-data kemudian dianalisis menggunakan statistik dan
simulasi komputer untuk menganalisis pola gerakan. Pada analisis kuantitatif
terkandung banyak sekali informasi yang sayangnya tidak semua relevan untuk
mengetahui pola gerak yang diharapkan (Bartlett, 2007:37).
Analisis kualitatif mengandalkan observasi oleh pelatih atau analisis gerak
balik secara langsung ataupun melalui rekaman video. Ini sesuai dengan sifat
penelitian kualitatif di mana peneliti (pelatih analisis) merupakan instrumen
utamanya. Meskipun menekankan peran analis gerak, pendekatan analisis
kualitatif tetap menggunakan alat bantu berupa software untuk menganalisi gerak.
Bedanya, pada analisis kualitatif yang menjadi fokus adalah polanya, bukan
kuantifikasi datanya. Jika analisis kuantitatif pada umumnya dilakukan oleh
peneliti, analisis kualitatif lebih sesuai bagi guru, pelatih, fisioterapis, dan juri
olahraga artistik (Bartlett, 2007:36).
Perubahan di dunia biomekanika olahraga dalam kurun waktu 30 tahun
mempengaruhi kecenderungan dalam menganalisis gerak olahraga, pendekatan
kualitatif lebih menonjol dalam perkembangannya. Analisis kualitatif
membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni. Faktor manusia sebagai
analis gerak sangat menentukan. Hal ini diakui oleh pakar biomekanika Indonesia,
Iwan Hermawan. Dalam wawancara yang dimuat dengan judul “Sains Olahraga
Bukan Jaminan” (Kompas,26/5/2017), ia mengungkapkan tidak hanya pengadaan
alat yang penting, tetapi untuk mengembangkan sports science, juga diperlukan
pengetahuan para pelaku olahraga. Petugas di lapangan tidak hanya
mengoperasikan peralatan, tetapi harus bisa menginterpretasikan data sehingga
menjadi rekomendasi. Dalam kenyataannya, hasil pengujian fisik dan
biomekanika sering tidak ditindaklanjuti. Ini menunjukkan kebutuhan akan
profesional (sumber daya manusia) yang mengerti dan berpengalaman sangat
dibutuhkan.
BAB III
KESIMPULAN

Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari gaya dan efeknya pada sistem
hidup. Biomekanika olahraga mulai dikenal pada tahun 1960-an seiring dengan
itu biomekanika olahraga menjadi salah satu disiplin pembangun struktur ilmu
keolahragaan. Esensi biomekanika olahraga adalah menganalisis pola gerak
manusia.
Ada dua manfaat dari mempelajari biomekanika olahraga, yaitu untuk
meningkatkan performa dan mencegah cedera. Pada tataran yang lebih praktis,
manfaat biomekanika olahraga dapat diaplikasikan pada bidang pendidikan
jasmani oleh para pendidik, serta olahraga rekreasi.

Analisis biomekanika olahraga yang pada mulainya sangat diwarnai oleh


pendekatan kuantitatif melalui matematika dan fisika, seiring waktu bergeser ke
analisis kualitatif. Analisis kualitatif yang lebih mengedepankan analisis pola
gerak, lebih praktis diaplikasikan oleh pelatih, guru, fisioterapis, dan analisis.
Beberapa dengan analisis kuantitatif yang lebih umum dilakukan oleh para
peneliti berbasis laboratorium.

Aspek biomekanika olahraga dalam makalah ini masih terbatas pada dasar
dan pengantar. Dasar-dasar biomekanika yang tertuang dalam pengertian, esensi
pada gerak tubuh, fungsi/peran dalam pengembangan olahraga dan pendekatan
analisis dirasa baru menyentuh permukaan saja, untuk itu diperlukan pembahasan
yang lebih mendalam dengan sumber-sumber yang lebih beragam untuk lebih
memahami biomekanika olahraga.
DAFTAR PUSTAKA

Bartlett, R.M. (2007). Introduction to sports biomechanic: analysing human


movement patterns. London: Routledge.

Grimshaw, P., et al. (2007). Sport and exercise biomechanics. New York: Taylor
& Francis.

Haag, H., Grupe, O., Kirsch, A. (1992), Sport science in Germany. Berlin:
Springer.

Knudson, D. (2007). Fundamentals of biomechanics. New York, NY:Springer.

McGinnis, P.M. (2013). Biomechanics of sport and exercise 3rd ed. Champaign,
IL: Human Kinetics.

Anda mungkin juga menyukai