Anda di halaman 1dari 9

Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Terakreditasi SINTA 4 p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830

Prinsip-Prinsip Biomekanika Kualitatif: Upaya Menjembatani


Teori dan Aplikasi dalam Sport Science

Hysa Ardiyanto, Widiyanto

Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Disubmit: 6 Oktober 2019. Direvisi: 14 November 2019. Disetujui: 30 Desember 2019

ABSTRAK Asian Games 2018 dinilai sebagai pendorong tasi olahraga di tingkat internasional (Irianto,
kebangkitan olahraga nasional yang diiringi dengan pen- 2018). Momentum tersebut segera disambut
guatan peran sport science. Biomekanika sebagai salah
satu area sport science menyediakan analisis gerak guna oleh dunia sport science di Indonesia, salah
meningkatkan performa atlet. Permasalahannya, prinsip satunya oleh Indonesia Society of Exercise &
dan hukum mekanika Newtonian yang umum digunakan Sport Science (ISESS) yang menyelenggarakan
dinilai sulit karena counterintuitive dan kurang memberi- seminar internasional dengan tema “Kebang-
kan analisis yang bermakna. Pada saat bersamaan, kesen-
jangan antara teori dan aplikasi pada sport science masih kitan Olahraga Indonesia Pasca Asian Games
terjadi. Beberapa ahli berupaya mengembangkan seper- dan Asian Para Games 2018” pada 4-5 Okto-
angkat prinsip-prinsip umum untuk aplikasi biomekanika ber 2018 di Jakarta. Gagasan yang berkembang
kualitatif. Tulisan ini mencoba membahas prinsip-prinsip seiring dengan kebangkitan olahraga nasional
biomekanika kualitatif sebagai sebuah upaya menjembata-
ni antara teori dan aplikasi dalam sport science. adalah semakin pentingnya peran sport science
dalam pembinaan prestasi.
Kata Kunci: analisis kualitatif, biomekanika olahraga; Salah satu disiplin ilmu yang diakui
sport science sebagai penopang sport science adalah biome-
ABSTRACT The Asian Games 2018 has been considered kanika olahraga. Pada dasarnya biomekanika
as booster in attempts to promote the resurgence of nation- olahraga telah diakui sebagai salah satu subdi-
al sport, along with the growing attention towards sport siplin ilmu yang sudah mapan (established sub-
science. As one of the area of sport science, biomechanics disciplines) dalam struktur ilmu keolahragaan.
provides movement analysis to enhance athletes’ perfor-
mance. Biomechanics principles and laws of Newtonian Bersama dengan kedokteran olahraga, psikolo-
mechanics, however, are counterintuitive to a lot of people. gi olahraga, pedagogi olahraga, sosiologi olah-
Some of them often produced less meaningful results. At raga, sejarah olahraga, dan filsafat olahraga,
the same time the theory-practice gap, unfurtunately, still biomekanika olahraga termasuk subdisiplin
remains. Several biomechanics scholars have developed a
set of general principles to facilitate the qualitative applica- ilmu dalam seven field theory model (Haag, Gru-
tion of biomechanics. Those principles used terminology pe, & Kirsch, 1992; Sugiyanto, 1999). Kebera-
that bridges the gap between theory and coaching applica- daan biomekanika dianggap sebagai salah satu
tion. cabang ilmu yang berkontribusi dalam kajian
Keywords: qualitative analysis, sport biomechanic; sport interdisiplin untuk menginvestigasi performa
science olahraga tingkat elit (Buekers et al., 2016), seba-
gai salah satu divisi dalam desain manajemen
PENDAHULUAN olahraga nasional (Yusuf, 2011) dan dinilai
memberikan sumbangan terhadap pembinaan
Penyelenggaraan Asian Games 2018 di prestasi (Wicaksono, 2012). Sementara itu dari
Jakarta dan Palembang dinilai berhasil oleh sumber daya manusia, ahli biomekanika di-
berbagai kalangan, baik dalam segi penyeleng- sebut sebagai tenaga keolahragaan yang dia-
garaan maupun prestasi. Dari segi prestasi, kui oleh Undang Undang No. 3 Tahun 2005
perolehan medali kontingan Indonesia bahkan tentang Sistem Keolahragaan Nasional bersa-
memecahkan rekor sepanjang partisipasi da- ma dengan pelatih, guru/dosen, wasit, juri,
lam Asian Games. Kesuksesan ini kemudian manajer, promotor, administrator, pemandu,
disebut-sebut sebagai momentum kebangki- penyuluh, instruktur, tenaga medis, ahli gizi,
tan olahraga nasional dan kebangkitan pres- psikolog, dan tenaga lainnya (Pemerintah Re-
Hysa Ardiyanto, Widiyanto - Prinsip-Prinsip Biomekanika Kualitatif: Upaya Menjembatani Teori dan Aplikasi 55

publik Indonesia, 2005). (Knudson, 2007b). Pertanyaan senada mencuat


Para ahli telah mencoba menjabarkan berkaitan dengan variabilitas atau keragaman
fungsi-fungsi biomekanika dalam olahraga. gerak (movement variability) sebagai sesuatu
Namun secara substansial, fungsi biomekanika yang fungsional dalam penelitian biomekani-
dalam olahraga hanya dua hal saja yaitu me- ka olahraga (Bartlett, Wheat, & Robins, 2007).
ningkatkan performa dan mengurangi risiko Kondisi tersebut dinilai sebagai indikasi masih
cedera (Bartlett & Bussey, 2012; Bartlett, 2007; adanya celah antara teori dan aplikasi dalam
Knudson, 2007a). Menariknya, kedua hal ter- sport science, khususnya biomekanika olahraga.
sebut saling incompatible. Artinya tujuan satu Para ilmuwan biomekanika olahraga
dan lainnya saling tarik-menarik secara ber- sendiri telah lama memiliki ketertarikan untuk
lawanan. Biomekanika membantu para atlet, mengembangkan prinsip-prinsip biomekanika
pelatih dan analis gerak untuk mencapai pe- yang dapat memfasilitasi aplikasi kualitatif un-
nampilan maksimal dengan risiko cedera yang tuk meningkatkan performa dan mengurangi
minimal. Kedua pengetahuan substansial bio- risiko cedera (Knudson, 2007b). Gagasan terse-
mekanika olahraga ini dinilai perlu dikuasai but semakin mendapat perhatian sering den-
oleh para pelatih dan analis gerak untuk mem- gan pemanfaatan analisis biomekanika kuali-
bantu atlet-atletnya mencapai prestasi terbaik. tatif untuk aplikasi di lapangan (lihat misalnya
Dalam mendukung kebangkitan olahra- Bartlett (2007); Chow dan Knudson (2011); Mc-
ga nasional melalui peningkatan pemahaman Ginnis (2013). Seiring waktu, analisis biomeka-
sport science, pengetahuan akan prinsip-prinsip nika olahraga banyak menggunakan pendeka-
biomekanika menjadi hal yang penting bagi tan yang bersifat kualitatif. Dengan kata lain,
para pelatih dan ahli biomekanika olahraga. prinsip-prinsip biomekanika kualitatif berpo-
Penelitian-penelitian aplikasi biomekanika tensi membantu pemahaman secara teori keti-
olahraga di Indonesia telah dilakukan antara ka dihadapkan pada kondisi di lapangan dan
lain dengan menggunakan pendekatan meka- berperan sebagai jembatan antara teori dan ap-
nika (Adina, Saichudin, & Kinanti, 2017), pen- likasi sport science.
dekatan mekanika yang dipadukan dengan Berdasarkan pemikiran-pemikiran ter-
anatomi (Iskandar, 2013; Wijaya, 2017), anali- sebut, tulisan ini akan membahas prinsip-
sis biomekanika melalui survey tes (Anam & prinsip biomekanika kualitatif sebagai upaya
Hidayah, 2014), survey dan analisis program menjembatani antara teori dan aplikasi dalam
komputer (Rismayanthi & Alim, 2011) serta sport science, khususnya biomekanika olahraga.
analisis biomekanika dengan menekankan as- Pembahasan dimulai dengan pengantar pen-
pek umpan balik (Arifin, 2014). Kajian biome- dek mengenai perbedaan antara pendekatan
kanika olahraga banyak diwarnai penelitian- kuantitatif dan kualitatif dalam aplikasi bio-
penelitian yang menggunakan pendekatan mekanika olahraga. Selanjutnya pembahasan
mekanika kuantitatif. akan dilanjutkan dengan memunculkan ‘pola
Pendekatan mekanika kuantitatif di- gerak’ sebagai esensi analisis biomekanika
nilai mampu memberikan data yang kaya dengan menunjukkan adanya pergeseran defi-
dengan validitas dan reliabilitas pengukuran nisi dan cara pandang terhadap biomekanika
yang tinggi, namun pendekatan ini juga dini- olahraga ke arah kualitatif. Pada bagian beri-
lai berpotensi kurang memberikan makna bagi kutnya akan dibahas latar belakang dari upa-
pelatih atau atlet. Kelemahan ini yang disebut ya penyusunan prinsip-prinsip biomekanika
sebagai krisis kepercayaan diri dalam hasil kualitatif, ringkasan konsep mengenai prinsip-
penelitian biomekanika olahraga (Knudson, prinsip umum oleh Duane Knudson, salah
2009, 2017). Pendekatan mekanika Newtonian seorang pakar biomekanika olahraga, yang
diakui dapat membantu memahami beberapa dipandang mampu menjangkau penerapan
aspek dalam gerak manusia. Namun hukum- biomekanika secara kualitatif, dan bagaima-
hukum biomekanika di dalamnya dinilai sulit na gagasan tersebut dipandang sebagai upaya
dipahami berdasarkan intuisi (counterintuitive) menerapkan sport science sehingga dapat mem-
bagi banyak pelaku olahraga termasuk pelatih berikan informasi yang lebih bermakna kepa-
olahraga, dan bahkan mahasiswa yang men- da para penggunanya.
gambil kuliah biomekanika olahraga (Hsieh
& Knudson, 2008; Knudson, 2007b). Selain PEMBAHASAN
itu muncul pertanyaan apakah data-data ku-
antitatif yang banyak tersebut relevan un- Pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam
tuk mengetahui pola gerak yang diharapkan analisis biomekanika olahraga
56 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019

Untuk melakukan analisis biomekani- ralatan yang mahal, (2) berbasis pada lapan-
ka dalam olahraga, ada dua jenis pendekatan gan, bukan laboratorium, sehingga memiliki
yang biasa dilakukan, yaitu analisis kuantitatif tingkat validitas ekologi yang lebih baik, (3)
dan analisis kualitatif. Pada pendekatan kuan- jika dikerjakan dengan baik, analisis kualitatif
titatif, gerakan dianalisis menggunakan sepe- akan tampil sistematis karena berfokus pada
rangkat alat dengan kalkulasi tertentu seperti pola bukan kuantitas data, (4) pola gerak lebih
analisis gerak berbasis gambar menggunakan “bisa berbicara” dibandingkan angka-angka (a
video, sistem pendeteksi gerak otomatis, elekt- picture is worth a thousand words), serta (5) lebih
romyografi, atau papan pangukur gaya/teka- ramah bagi para pelatih dan tidak menginti-
nan. Data-data kuantitatif kemudian dianalisis midasi karena kompleksitas datanya. Namun
menggunakan statistik dan simulasi komputer demikian, pendekatan kualitatif kadang ber-
untuk menganalisis pola gerakan. Sementara hadapan dengan persoalan validitas dan reli-
itu analisis kualitatif mengandalkan observasi abilitas yang diragukan dan sulit ditakar ka-
oleh pelatih atau analis gerak baik secara lang- rena adanya bias subjektivitas analis. Hal ini
sung ataupun melalui rekaman video. Jika ana- dinilai sebagai kelemahan yang muncul akibat
lisis kuantitatif pada umumnya dilakukan oleh kurangnya data numerik, dan tingkat pengeta-
peneliti untuk kepentingan riset, analisis kua- huan analis tentang gerak.
litatif lebih umum dilakukan di lapangan oleh
pelatih, fisioterapis, atau juri olahraga artistik. Analisis pola gerak tubuh sebagai esensi bio-
Secara umum perbedaan antara analisis kuali- mekanika olahraga
tatif dan kuantitatif adalah: analisis kualitatif Pengertian biomekanika dapat digali
mendeskripsikan secara non-numerik dengan dari kata-kata pembentuknya, yaitu bio dan
melihat gerakan sebagai pola, sedangkan ku- mekanika. Kata bio berkaitan dengan kehidu-
antitatif mendeskripsikan gerakan secara nu- pan atau sistem biologi, sedangkan mekani-
merik (Bartlett, 2007:36-37). ka berhubungan dengan analisis gaya (force)
Perbedaan-perbedaan pada kedua pen- dan dampaknya. Biomekanika dapat diarti-
dekatan tersebut mengarah pada ekstremitas kan sebagai ilmu yang mempelajari gaya dan
dalam memandang aplikasi biomekanika olah- efeknya pada sistem hidup atau ilmu tentang
raga (Knudson, 2007b). Pada satu sisi ada pen- struktur dan fungsi sistem biologi dalam su-
dekatan kualitatif berdasarkan instant observa- dut pandang metode mekanika (McGinnis,
tion, sementara di sisi lain terdapat pendekatan 2013:3). Mekanika sendiri merupakan cabang
secara kuantitatif dengan pemodelan kompu- dari fisika yang menaruh perhatian pada gerak
ter atau simulasi. Analisis kuantitatif sering dan bagaimana gaya menyebabkan gerak. Ti-
kali tampak lebih objektif karena adanya data- dak mengherankan jika prinsip mekanika juga
data yang dapat dilihat secara empirik. Pada berlaku pada makhluk hidup di mana gerak
analisis kuantitatif terkandung banyak sekali merupakan ciri-ciri utamanya. Biomekanika
data dan informasi. Namun kemudian perta- dengan demikian menyediakan kerangka kon-
nyaannya, apakah semua data dan informasi septual dan matematis yang dibutuhkan da-
tersebut relevan untuk mengetahui pola gerak lam memahami bagaimana suatu sistem bio-
yang diharapkan. Dari segi eksistensi, analisis logi bergerak (Knudson, 2007a:3). Penekanan
kualitatif lebih mengakar kuat dalam pendeka- pada kata mekanika juga mengandung konse-
tan yang terstruktur dan multidisiplin diban- kuensi analisis biomekanika berhubungan erat
dingkan analisis kuantitatif yang mengandal- dengan konsep dasar dan standar pengukuran
kan data tapi minim landasan teori (Bartlett, dalam mekanika seperti panjang (dalam satu-
2007:38). Pertentangan ini bahkan sampai pada an meter), waktu (detik), dan massa (kilogram)
persoalan legitimasi ilmiah yang dimiliki oleh (McGinnis, 2013:15).
kedua pendekatan tersebut. Analisis biomekanika yang berorientasi
Pendekatan kualitiatif terlihat mengala- pada hukum-hukum mekanika akan bertemu
mi perkembangan yang signifikan. Pada apli- dengan istilah-istilah dalam gerak seperti ki-
kasi di lapangan, analisis kualititif lebih ber- nematik dan kinetik. Subdivisi mekanika yang
potensi untuk dapat dikembangkan oleh para berkaitan dengan perpindahan (displacement),
pelatih, guru, dan instruktur di tingkat grass- kecepatan dengan arah (velocity), dan perce-
roots daripada pendekatan kuantitatif. Menu- patan (acceleration) disebut kinematik, sedang-
rut Bartlett (2007: 39) hal tersebut memung- kan kinetik berkaitan dengan gaya yang me-
kinkan karena beberapa keunggulan analisis nyebabkan gerak. Dalam konsep gerak yang
kualitatif, seperti: (1) tidak membutuhkan pe- disertai perpindahan terdapat dua jenis yaitu
Hysa Ardiyanto, Widiyanto - Prinsip-Prinsip Biomekanika Kualitatif: Upaya Menjembatani Teori dan Aplikasi 57

gerak linear dan gerak angular. Gerak linear lajari data cedera dan berusaha menjelaskan
merupakan gerak pada lintasan baik lurus potensi penyebab cedera. Riset biomekanika
maupun melengkung tanpa disertai putaran olahraga membantu dalam pencegahan cede-
(badan) dan seluruh badan bergerak dalam ra dengan menyediakan informasi yang ber-
arah dan kecepatan yang sama. Sementara itu hubungan dengan prinsip mekanika seperti
pada gerakan angular terdapat putaran pada besar tekanan, nilai gaya yang berpotensi me-
salah satu sumbu imajeri (sagittal, frontal atau nyebabkan cedera (Knudson, 2007a:9). Cabang
horisontal) ataupun sumbu nyata (Grimshaw, olahraga senam merupakan contoh yang baik
Lees, Fowler, & Burden, 2007:11-12). Berjalan, bagaimana biomekanika olahraga diterapkan.
berlari dan loncat jauh adalah contoh gerak li- Pada gerakan-gerakan senam, berlaku hukum
near, sedangkan contoh untuk gerak angular mekanika yang kompleks. Efek dari gaya yang
misalnya meroda. terus-menerus merupakan penyebab overuse
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat injury yang sering dialami para atlet. Teknik
dilihat jika pembentukan kajian biomekanika gerak, loncat atau mendarat yang tepat, den-
olahraga sangat bernuansa kuantitatif dengan gan analisis biomekanika olahraga, membantu
penekanan pada hukum-hukum mekanika. mengurangi resiko cedera tersebut (McGinnis,
Pada awal perkembangannya, studi biomeka- 2013:10).
nika olahraga memang berasal dari peneliti/ Menyadari fungsinya tersebut, pendeka-
penulis berlatar belakang matematika, teknik tan analisis biomekanika pada olahraga, mulai
atau fisika. Buku-buku teks biomekanika olah- mengalami perubahan. Kebutuhan praktis di
raga terdahulu menekankan pada aspek meka- lapangan telah mengubah cara pandang terha-
nika dan penekanan yang kuat pada analisis dap biomekanika olahraga. Para sarjana yang
kuantitatif. Hal ini yang terus berlanjut seiring lulus dengan kompetensi biomekanika akan
dengan perkembangan analisis biomekanika lebih memilih bekerja sebagai movement analyst
pada olahraga. Namun jika ditarik pada fung- atau performance analyst di organisasi olahraga
si biomekanika olahraga, penggunaan definisi dibandingkan melanjutkan di bidang peneliti-
biomekanika yang berorientasi pada mekanika an. Mereka lebih banyak mengerjakan analisis
ini dinilai sering kurang memberikan pemaha- kualitatif gerak, dibandingkan kuantitatif. Ini-
man yang bermakna. lah yang membuat Bartlett (2007:xvii) menga-
Sesuai dengan fungsi dasarnya, biome- jukan definisi yang “tidak konsisten” terhadap
kanika olahraga membantu meningkatkan biomekanika olahraga, dari pernyataan sebe-
performa dan mengurangi risiko cedera atlet. lumnya, “sports biomechanic uses the scientific
Meningkatkan performa artinya meningkat- methods of mechanics to study the effect of various
kan efektivitas gerak. Gerak yang efektif me- forces on the sports performer” menjadi “the stu-
libatkan faktor anatomi, kapasitas fisiologi, dy and analysis of human movement patterns in
keterampilan neuromuscular dan kemampuan sport”. Pengertian biomekanika olahraga yang
psikologis/ kognitif. Perlu manjadi catatan, menekankan pada penggunaan metode ilmiah
analisis biomekanika lebih berpengaruh pada dalam mekanika untuk mempelajari efek dari
jenis olahraga yang didominasi kemampuan berbagai gaya pada atlet bergeser menjadi defi-
teknik, dibandingkan olahraga yang mengan- nisi dalam kalimat yang lebih sederhana yaitu
dalkan keunggulan struktur fisik atau kapa- kajian dan analisis pola gerak manusia dalam
sitas fisiologi. Lari marathon adalah contoh olahraga. Perubahan ini merupakan refleksi
yang bagus dalam hal ini. Faktor kemampuan dari pengalamannya sebagai pengajar, peneliti
fisiologis dan psikologis dalam lari matahon dan konsultan di bidang biomekanika olahra-
lebih dominan jika dibandingkan keteram- ga selama lebih dari 30 tahun.
pilan teknik gerak, sehingga perbaikan tek- Perubahan lain yang signifikan dalam
nik atau peningkatan efektivitas gerak hanya perkembangan analisis biomekanika olahra-
menyumbangkan sedikit perbaikan performa ga adalah pada pergeseran penggunaan isti-
(Knudson, 2007a:5-7). Berbeda dengan lari lah untuk menyebut ahli biomekanika, dari
sprint 100 meter, di mana analisis biomekanika sports biomechanist ke movement analyst yang
olahraga memiliki porsi yang lebih besar terha- merefleksikan perubahan dari analisis kuan-
dap efektivitas gerak pelari. titatif ke kualitatif. Perubahan ini tidak serta
Sementara itu dalam hal pencegahan merta menghilangkan analisis secara kuanti-
cedera dan keamanan dalam bergerak, para tatif, namun untuk menjadi seorang movement
peneliti di bidang olahraga kesehatan telah analyst kuantitatif yang baik tidak bisa tanpa
membangun tradisi yang kuat dalam mempe- terlebih dahulu menjadi seorang movement ana-
58 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019

lyst kualitatif (Bartlett, 2007:1-2). Untuk pada- lisis kualitatif gerak, dibandingkan analisis ku-
nan dalam Bahasa Indonesia, movement analyst antitatif. Perubahan ini menurut Bartlett (2007:
mungkin dapat diterjemahkan sebagai analis xvii), seperti telah disampaikan sebelumnya,
gerak (olahraga). Analisis pola gerak tubuh berdampak pada perubahan istilah dari sports
manusia dalam aktivitas olahraga inilah yang biomechanist menjadi movement analyst, suatu
kemudian dapat dianggap sebagai esensi bio- perubahan dari istilah yang bernuansa kuanti-
mekanika olahraga. tatif ke kualitatif.
Analisis kualitatif merupakan salah satu
Prinsip-prinsip biomekanika kualitatif aktivitas profesional yang paling penting yang
Konsep-konsep dalam biomekanika perlu dikuasai oleh para pelatih. Analisis kua-
olahraga diakui banyak diambil dari mekanika litatif dapat didefinisikan sebagai observasi sis-
Newtonian. Pada dasarnya biomekanika bera- tematik dan penilaian introspektif atas kualitas
kar dari ilmu alam yang cenderung positivis- gerak manusia dengan tujuan memberikan in-
tik-kuantitatif. Penelitian berbasis mekanika tervensi yang paling sesuai untuk meningkat-
kuantitatif mungkin memberi data yang kaya. kan performa (Knudson & Morrison, 2002:4).
Namun apakah data-data tersebut benar-benar Penjelasan ini dinilai lebih bermakna bagi ap-
bermakna dalam aplikasi di lapangan. Bebe- likasi di lapangan tanpa kehilangan landasar
rapa pihak pun berargumen jika mekanika ilmiah yang memadai. Penelitian kuantitatif
Newtonian dan penelitian biomekanika mam- pada atlet elit biasanya juga diimplementa-
pu memberikan pengetahuan yang bermakna sikan dengan kualitatif sebagai bahan untuk
tentang bagaimana meningkatkan kualitas memberikan umpan balik kepada atlet. Jika
gerak manusia (Knudson, 2007b). Pertanyaan- ditarik pada aplikasi di lapangan, beberapa
nya kemudian adalah, kata “bagaimana” yang penelitian biomekanika olahraga dengan pen-
dimaksud berada dalam konteks seperti apa? dekatan mekanika dan analisis data dilengkapi
Apakah aplikasi biomekanika olahraga di la- juga dengan kisi-kisi yang bersifat kualitatif
pangan, gimnasium atau laboratorium yang (misalnya pada Kurniawan (2015)). Analisis
masing-masing realitasnya berbeda? Lalu apa biomekanika kualitatif tidak hanya digunakan
saja yang dapat dipertimbangkan sebagai dalam olahraga prestasi, prinsip-prinsip bio-
pengetahuan biomekanika oleh pelatih? Isu mekanika kualitatif juga sering dijumpai pada
lainnya, bagaimana pengalaman profesional aktivitas olahraga dalam konteks pendidikan
pelatih berhadapan dengan riset biomekanika? (lihat misalnya Sunaryadi (2010)).
Beberapa pertanyaan tersebut agaknya menda- Upaya menyusun prinsip-prinsip bio-
sari pandangan untuk menunjukkan legitimasi mekanika kualitatif merupakan respon dari
atas prinsip-prinsip biomekanika kualitatif da- masalah-masalah yang disebut sebagai “bio-
lam olahraga. mechanical application chaos”. Di antara komu-
Pembahasan prinsip biomekanika kua- nitas pelatih dengan para ahli biomekanika
litatif dinilai penting karena, pada kenyataan- sering terjadi kebingungan mengenai apa yang
nya, praktik analisis biomekanika kualitatif dimaksud dengan “aplikasi” yang bermakna
jamak dilakukan oleh para pelatih olahraga dalam biomekanika olahraga. Hal ini dalam
di lapangan. Analisis kualitatif bahkan dini- pandangan Knudson (2007b) disebabkan oleh:
lai sebagai metode utama untuk meningkat- pertama, usia ilmu biomekanika olahraga yang
kan gerak manusia yang dilakukan oleh para relatif masih muda. Kondisi ini berakibat pada
profesional di bidang kinesiologi terhadap masih sedikitnya penelitian biomekanika se-
para kliennya (Knudson & Morrison, 2002:1). hingga sedikit pula artikel review atau metaa-
Analisis gerak dalam cabang olahraga meng- nalisis di bidang biomekanika olahraga. Pada
gunakan prinsip-prinsip biomekanika secara umumnya para pelatih kesulitan mengakses
deskriptif eksploratif yeng mendekati analisis penelitian asli, sehingga review yang berwi-
kualitatif berpotensi memberikan evaluasi dan bawa (authoritative) sangat dibutuhkan untuk
umpan balik terhadap performa atlet (lihat memahami dan mengaplikasikan biomekanika
misalnya Widiyanto dan Hariono (2014)). pada olahraga. Selain itu alokasi dana riset juga
Perubahan yang terjadi dalam biomeka- menjadi isu yang berkaitan erat karena biome-
nika olahraga, terutama kebutuhan praktis di kanika olahraga belum menjadi prioritas. Da-
lapangan, ikut mengubah cara pandang terha- lam kebijakan olahraga di negara berkembang
dap biomekanika olahraga. Para pelatih, guru misalnya, daripada untuk penelitian biomeka-
pendidikan jasmani, dan analis biomekanika di nika, anggaran pemerintah lebih diprioritas-
lapangan pun lebih banyak mengerjakan ana- kan untuk peningkatan gizi atlet, perbaikan
Hysa Ardiyanto, Widiyanto - Prinsip-Prinsip Biomekanika Kualitatif: Upaya Menjembatani Teori dan Aplikasi 59

sarana olahraga atau pengadaan fasilitas dasar Perbandingan yang diajukan oleh ketiga
untuk latihan. Hal ini bisa dimaklumi, apalagi pakar biomekanika olahraga Amerika Utara
penelitian biomekanika olahraga membutuh- pada tabel 1 menunjukkan suatu kelompok
kan instrumen yang tidak murah. Akibat dari kategori dalam gerak. Di sana dapat dilihat
sedikitnya penelitian, berarti sedikit pula bukti bahwa Bob Norman mengajukan hipotesis
ilmiah yang bisa disajikan. sepuluh prinsip biomekanika olahraga yang
Kedua, hukum-hukum mekanika New- dinilai bisa digunakan untuk memfasilitasi
ton dianggap berlawanan dengan intuisi (coun- pembelajaran dan pelatihan. Prinsip-prinsip
terintuitive) dan sulit dipelajari. Sebenarnya yang diajukannya berfokus pada penyebab
kesulitan dalam mempelajari biomekanika kesalahan dan dinamika gerak manusia diban-
olahraga tidak hanya dialami kalangan umum. dingkan posisi tubuh tertentu (discrete) yang
Mahasiswa kinesiologi atau ilmu keolahragaan kurang bermakna. Tujuh prinsip pertama, me-
yang mengambil mata kuliah biomekanika pun nurutnya, dapat dijadikan pijakan awal bagi
mengalaminya. Hambatan yang mereka hada- para pelatih sementara tiga prinsip terakhir
pi mengarah pada isu tentang konsep meka- lebih berkaitan dengan kasus-kasus khusus.
nika yang kompleks (Hsieh & Knudson, 2017; Selanjutnya Jackie Hudson juga mengajukan
Knudson, 2013). Persepsi atas kepercayaan diri sepuluh prinsip-prinsip umum konsep kine-
mahasiswa merupakan faktor yang dinilai pa- matika yang benar-benar mendasar. Menurut-
ling penting dalam memahami konsep biome- nya prinsip-prinsip biomekanika olahraga ha-
kanika yang paling kompleks dan sulit. Intuisi rus dapat dilihat secara visual oleh pelatih dan
diakui berperan dalam memahami analisis bio- atlet agar dapat benar-benar berguna dalam
mekanika yang bermakna. meningkatkan performa. Hal yang menarik
Ketiga, terminologi dalam biomekanika dari prinsip-prinsip yang diajukannya adalah
olahraga yang dinilai tidak konsisten. Para pe- menghindari terminologi yang terdengar san-
latih kadang menggunakan istilah pribadi yang gat ilmiah dan teknis sehingga prinsip-prinsip
berbeda dengan teori atau prinsip biomekani- biomekanika dapat lebih mudah dikomunika-
ka olahraga. Hal ini sangat mudah ditemui, sikan dan digunakan. Usaha mendefinisikan
apalagi jika ditambahkan faktor perbedaan bu- prinsip-prinsip umum biomekanika olahraga
daya dan bahasa. Untuk membedakan gerakan kemudian dilakukan oleh Duane Knudson.
olahraga dalam analisis biomekanika olahraga Sembilan prinsip yang diajukannya serupa
dengan gerakan lainnya, dibutuhkan termino- dengan upaya-upaya sebelumnya, tetapi ia
logi ilmiah yang memadai (Bartlett, 2007: 3-4). menyusunnya dengan cara mengorganisasi-
Keempat, Tidak adanya konsensus atas apa kan menjadi prinsip gerakan tubuh dan prin-
yang sebenarnya dimaksud dengan “aplikasi sip-prinsip gerak proyeksi. Seperti upaya yang
biomekanika yang bermakna”. Ini yang men- dilakukan oleh Hudson, Knudson mencoba
jadi bagian yang secara gamblang melandasi menggunakan terminologi yang menjembatani
pembahasan aplikasi kualitatif biomekanika kesenjangan antara sains (teori) dan pelatihan
pada olahraga. Dalam beberapa kasus, buku- (aplikasi) di lapangan melalui istilah-istilah
buku biomekanika lebih seperti buku fisika yang lebih populer.
yang menggunakan olahraga sebagai ilustrasi Terminologi yang “kacau” terlihat da-
contoh sehingga kurang memberikan wawa- lam bentuk ketidakkonsistenan penggunaan
san yang bermakna bagi pelatih. terminologi antara satu ilmuwan dengan ilmu-
Setelah memaparkan apa yang disebut- wan biomekanika olahraga lainnya. Pada tabel
nya sebagai kekacauan dalam penerapan bio- ini terlihat perbedaan dalam penggunaan ter-
mekanika pada olahraga, Knudson (2007b) minologi untuk konsep yang relatif sama anta-
kemudian mengajukan sebuah tatanan prinsip ra satu ilmuwan dengan ilmuwan biomekani-
umum (order from chaos) dari aplikasi biomeka- ka lainnya. Di tempat lain, para pelatih kadang
nika. Tabel 1 menunjukkan sebuah ringkasan menggunakan istilah pribadi yang berbeda
konsep mengenai prinsip-prinsip umum yang dengan teori atau prinsip biomekanika. Teori
dipandang mampu menjangkau penerapan biomekanika tampaknya masih menggunakan
biomekanika secara kualitatif. Ringkasan ini istilah yang beragam untuk konsep yang sama.
dimaksudkan untuk merangsang diskusi lebih Melalui tiga teori aplikasi kualitatif biomekani-
lanjut mengenai prinsip-prinsip yang bisa di- ka, Knudson dengan jelas menunjukkan arah
gunakan sebagai kerangka teori untuk menga- yang mungkin bisa dituju oleh teori yang ber-
jarkan dan menerapkan biomekanika kualitatif kaitan dengan aplikasi kualitatif biomekanika
pada olahraga. pada olahraga, yaitu bagaimana prinsip umum
60 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019

Tabel 1. Perbandingan prinsip umum biomekanika oleh tiga ahli biomekanika olahraga. Sumber:
Knudson (2007b).
Knudson (2003) Hudson (1995) Norman (1975)
Stability
Continuity of joint free
Movement principles Balance
Combined influence of force and its applica-
Balance Coordination
tion time
Coordination continuum
Force – motion
Direction of force application
Force – time Compactness
Summation of joint free
Inertia Range of motion
Summation of body segment velocities
Range of motion Nature of segments
Production of angular momentum
Segmental interaction Number of segments
Conservation of momentum (linear & angu-
Projectile principles Path of projection
lar)
Optimal projection Spin
Manipulation of weight distribution
Spin Speed of motion
Manipulation of segment angular momen-
Extension at release
tum

biomekanika dapat dipahami substansinya merupakan salah satu area multidisiplin yang
oleh para pelatih olahraga. Substansi inilah dimaksud. Dari segi ini aplikasi biomekanika
yang menjadi inti aplikasi kualitatif biomeka- olahraga tidak diragukan lagi sebagai penera-
nika pada olahraga. pan sport science. Pendapatnya yang lain ada-
Harus diakui, kesenjangan antara teori lah mengenai sport science yang berkaitan den-
dan praktik dalam kepelatihan (coaching) ma- gan menggunakan bukti-bukti terbaik yang
sih terjadi. Kesenjangan ini tidak terlepas dari tersedia pada waktu, lingkungan dan individu
kontribusi kedua pihak baik akademisi mau- yang tepat untuk meningkatkan performa me-
pun praktisi. Para akademisi dinilai melihat reka. Selanjutnya sport science mengandalkan
pengembangan teori lebih penting daripada upaya yang dapat mengubah riset menjadi
peningkatan praktis di lapangan. Sebaliknya, praktik keseharian (Haff, 2010). Hal ini tentu
terdapat praktisi dan pelatih yang cenderung sangat sesuai dengan tujuan yang ingin dica-
bersikap anti-intelektual dengan menolak pen- pai dengan menetapkan prinsip-prinsip umum
gembangan teori yang dinilai tidak relevan biomekanika kualitatif dalam olahraga. Meski-
dengan aktivitas latihan keseharian (Jones, pun sering terhadang persoalan validitas dan
2011:7). Kesenjangan ini menciptakan ironi reliabilitas, prinsip-prinsip umum biomekani-
di mana sport science yang merupakan ilmu ka olahraga kualitatif kiranya dapat diterima
terapan justru terkendala dalam aplikasinya sebagai suatu upaya dalam menerapkan sport
sehingga masih ditemui adanya hasil riset science melalui perannya sebagai penghubung
yang tidak cukup sukses ketika diaplikasikan antara teori dan aplikasi di lapangan.
di lapangan (Kristiyanto, 2017). Penyusunan Sebagai catatan, dalam mengembang-
prinsip-prinsip umum yang dipandang mam- kan prinsip-prinsip biomekanika kualitatif
pu menjangkau penerapan biomekanika kua- dibutuhkan kesepakatan yang jelas antara il-
litatif dapat dilihat sebagai upaya dari pihak muwan biomekanika dan komunitas pelatih
akademisi untuk menjembatani kesenjangan mengenai apa yang dimaksud dengan aplikasi
tersebut. konsep atau prinsip-prinsip biomekanika. Be-
Dari segi keilmuan, upaya menyusun lum terjadinya kesepakatan yang bulat ber-
prinsip-prinsip umum biomekanika kualitatif hubungan erat dengan hambatan penerapan
sejalan dengan aplikasi sport science. Dalam prinsip umum biomekanika pada olahraga se-
suatu diskusi mengenai konsep kunci sport cara kualitatif. Sesuai saran Knudson (2007b),
science, David Bishop, seorang Associate Pro- para ilmuwan biomekanika hendaknya beker-
fessor di Facolta di Scienze Motorie di Verona ja bersama menjaga konsistensi terminologi
Italia, berpendapat jika sport science merupa- literatur biomekanika terapan. Pada tingkat
kan area keilmuan yang multidisiplin yang internasional upaya ini mungkin akan meng-
menaruh perhatian pada pemahaman dan hadapi banyak kendala, namun pada tingkat
peningkatan performa olahraga. Biomekanika nasional para tenaga biomekanika dan pelatih
Hysa Ardiyanto, Widiyanto - Prinsip-Prinsip Biomekanika Kualitatif: Upaya Menjembatani Teori dan Aplikasi 61

dapat mengembangkan suatu prinsip-proinsip nal of Sport Sciences and Fitness, 3(3), 19–24.
umum biomekanika kualitatif olahraga untuk Arifin, Z. (2014). Analisis gerakan servis atas dalam per-
mainan sepak takraw berdasarkan konsep biome-
digunakan di negara masing-masing. Melalui kanika. Jurnal Pendidikan Olahraga, 3(1), 94–103.
langkah ini, analisis biomekanika diharapkan Bartlett, R. (2007). Introduction to sports biomechanics: analys-
dapat lebih memberikan informasi yang lebih ing human movement patterns (2nd ed.). Abingdon:
berarti. Routledge.
Bartlett, R., & Bussey, M. (2012). Sports biomechan-
ics (2nd ed.). London: Routledge. https://doi.
SIMPULAN org/10.4324/9780203867716
Bartlett, R., Wheat, J., & Robins, M. (2007). Is movement
Setiap pelatih olahraga tentu ingin mem- variability important for sports biomechanists?
Sports Biomechanics, 6(2), 224–243. https://doi.
bantu para atletnya meraih hasil terbaik. Mere- org/10.1080/14763140701322994
ka dituntut dapat meningkatkan keterampilan Buekers, M., Ibáñez-Gijón, J., Morice, A. H. P., Rao, G.,
gerak sekaligus mengurangi risiko cedera yang Mascret, N., Laurin, J., & Montagne, G. (2016).
mungkin dialami atletnya. Untuk mencapai tu- Interdisciplinary research: a promising approach
to investigate elite performance in sports. Quest,
juan tersebut, para pelatih dapat memanfaat- 1–14. https://doi.org/10.1080/00336297.2016.115
kan bantuan analisis biomekanika olahraga. 2982
Dalam hal ini, prinsip dan penelitian biome- Chow, J. W., & Knudson, D. V. (2011). Use of determinis-
kanika olahraga seharusnya menjadi sumber tic models in sports and exercise biomechanics re-
search. Sports Biomechanics, 10(3), 219–233. https://
pengetahuan utama bagi pelatih dalam mela- doi.org/10.1080/14763141.2011.592212
kukan analisis gerak olahraga. Pada mulanya Grimshaw, P., Lees, A., Fowler, N., & Burden, A. (2007).
analisis biomekanika olahraga sangat diwar- Sport and exercise biomechanics. Taylor & Francis e-
nai oleh pendekatan kuantitatif melalui mate- Library.
Haag, H., Grupe, O., & Kirsch, A. (1992). Introduction. In
matika dan fisika. Seiring waktu, pendekatan H. Haag, O. Grupe, & A. Kirsch (Eds.), Sport science
biomekanika kualitatif semakin mengakar dan in Germany an interdisciplinary anthology (pp. 1–6).
berkembang sehingga menjadi bagian penting Berlin: Springer.
dalam menganalisis gerak dan memberikan Haff, G. G. (2010). Sport science. Strength and Condition-
ing Journal, 32(2), 33–45. https://doi.org/10.1519/
masukan kepada atlet. Prinsip-prinsip biome- SSC.0b013e3181d59c74
kanika kualitatif pun dinilai dapat menjemba- Hsieh, C., & Knudson, D. (2008). Student factors re-
tani antara teori dan aplikasi guna mendapat- lated to learning in biomechanics. Sports
kan analisis biomekanika olahraga yang lebih Biomechanics, 7(3), 398–402. https://doi.
org/10.1080/14763140802233207
bermakna. Dalam hal ini penyusunan kerang- Hsieh, C., & Knudson, D. (2017). Important learning fac-
ka prinsip-prinsip biomekanika kualitatif da- tors in high- and low-achieving students in under-
lam olahraga dapat disebut sebagai penerapan graduate biomechanics. Sports Biomechanics, 1–10.
sport science. Upaya isi tentunya selaras dengan https://doi.org/10.1080/14763141.2017.1347194
Irianto, D. P. (2018, September 4). Kebangkitan olahraga.
penerapan sport science sebagai semangat yang Kedaulatan Rakyat, p. 1.
dibawa dari kebangkitan olahraga nasional, Iskandar, I. (2013). Analisis gerakan passing bawah dalam
khususnya setelah Asian Games 2018. permainan bola voli berdasarkan konsep biome-
kanika. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 2(2), 150–162.
Jones, R. L. (2011). Introduction. In R. L. Jones, P. Potrac,
UCAPAN TERIMAKASIH C. Cushion, & L. T. Ronglan (Eds.), The sociology
of sports coaching (pp. 3–11). Taylor & Francis e-
Naskah ini merupakan pengembangan Library.
dari makalah perkuliahan pada Program Studi Knudson, D. (2007a). Fundamentals of biomechanics (2nd
ed.). New York: Springer.
Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Universitas Knudson, D. (2007b). Qualitative biomechanical prin-
Negeri Yogyakarta. Hysa Ardiyanto mengu- ciples for application in coaching. Sports
capkan terimakasih kepada Lembaga Pengelo- Biomechanics, 6(1), 109–118. https://doi.
la Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keu- org/10.1080/14763140601062567
Knudson, D. (2009). Significant and meaningful ef-
angan Republik Indonesia yang telah memberi fects in sports biomechanics research. Sports
dukungan pada studinya. Biomechanics, 8(1), 96–104. https://doi.
org/10.1080/14763140802629966
DAFTAR PUSTAKA Knudson, D. (2013). Physics and biomechanics education
research: Improving learning of biomechanical
concepts. Proceedings of the 31st International Con-
Adina, F. F., Saichudin, S., & Kinanti, R. G. (2017). Analisis ference of the International Society of Biomechanics in
gerak jump shoot terhadap tingkat keberhasilan Sports, 77–76.
point di tim bola basket unit kegiatan mahasiswa. Knudson, D. (2017). Confidence crisis of results in biome-
Jurnal Sport Science, 7(1), 15–25. chanics research. Sports Biomechanics, 1–9. https://
Anam, A. K., & Hidayah, T. (2014). Analisis gerak tendan- doi.org/10.1080/14763141.2016.1246603
gan depan pada ekstrakurikuler pencak silat. Jour- Knudson, D., & Morrison, C. (2002). Qualitative analysis of
62 Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 9. Nomor 2. Edisi Desember 2019
human movement (2nd ed.). Champaign, IL: Human Wicaksono, D. (2012). Sumbangan ilmu penunjang olah-
Kinetics. raga terhadap pembinaan olahraga prestasi. Jur-
Kristiyanto, A. (2017, July 6). Kebangkitan ristek olahraga. nal Olahraga Prestasi, 8(2), 91–101. Retrieved from
Solopos, p. 4. Retrieved from https://epaper.solo- https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/
pos.com/06072017-2/0004-904/ article/view/10296
Kurniawan, F. (2015). Analisis secara biomekanika ter- Widiyanto, W., & Hariono, A. (2014). Analisis gerak teknik
hadap kekerapan kesalahan pada teknik gerak se- tendangan depan atlet pencak silat PPLM DIY
rang dalam pertandingan anggar. Jurnal Olahraga (sebuah kajian biomekanika olahraga). In S. Su-
Prestasi, 11(1), 73–90. kadiyanto & S. Suharjana (Eds.), Seminar Nasional
McGinnis, P. M. (2013). Biomechanics of sport and exercise Olahraga (pp. 26–44). Yogyakarta. Retrieved from
(3rd ed.). Champaign, IL: Human Kinetics. Re- http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pene-
trieved from http://books.google.co.uk/books/ litian/awan-hariono-mor/analisis-gerak-teknik-
about/Biomechanics_of_Sport_and_Exercise. tendangan-depan-atlet-pencak-silat-pplm-diy-se-
html?id=awmprqGqFo4C&pgis=1 buah-kajian-biomekanika-olahraga.pdf
Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Wijaya, A. (2017). Analisis gerak keterampilan servis
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang dalam permainan bulutangkis (suatu tinjauan
sistem keolahragaan nasional. anatomi, fisiologi, dan biomekanika). Indonesia
Rismayanthi, C., & Alim, A. (2011). Analisis biomekanik Performance Journal, 1(2), 106–111. Retrieved from
teknik servis pada atlet senior DIY. Jurnal Peneli- http://journal2.um.ac.id/index.php/jko/article/
tian Saintek, 16(1), 73–86. download/2466/1486
Sugiyanto, S. (1999). Dimensi kajian ilmu keolahragaan. Yusuf, M. (2011). Mencermati manajemen pembangunan
Sport Science, 1(1), 1–9. olahraga nasional. Jurnal Ilmiah Spirit, 11(1), 12–24.
Sunaryadi, Y. (2010). Aplikasi biomekanika dalam pendi- Retrieved from http://download.portalgaruda.
dikan jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olah- org/article.php?article=57505&val=1412
raga, 2(1), 32–39.

Anda mungkin juga menyukai