PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, nikmat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang sekaligus
sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Sejarah Perkembangan Fisika. Sejarah
Perkembangan Fisika merupakan salah satu mata kuliah wajib di semester III
program studi Pendidikan Sains Pascasarjana UNY.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1
Oleh karena itu kritik, masukan, dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dari semua pihak yang
telah membantu hingga selesainya laporan ini.
Yogyakarta, 18 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul. .
Lembar Pengesahan.
ii
Kata Pengantar.
iii
ii
Daftar Isi..
iv
Abstrak
Pendahuluan.
Pembahasan.
Kesimpulan..
23
Daftar Rujukan.
24
ii
ii
mekanika dari gerakan manusia. Semua gerakan pada manusia, terjadi atas dasar
atau prinsip mekanika. Ilmu pengetahuan biomekanika merupakan suatu
kebangunan dari kebiasaan dan kelaziman yang salah. Pada ilmu olahraga juga
sudah sangat dikenal suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan.
Ilmu tersebut dikenal dengan nama biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi
penting saat gerakan atlet dianalisis dengan sebuah software komputer yang
memuat data tentang rumus - rumus mekanika. Rumus-rumus yang merupakan
aplikasi mekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan
manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi.
Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk
memberikan instruksi yang benar kepada atletnya. Software khusus inilah yang
bisa membuat pelatih menentukan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien agar
atletnya bisa berprestasi. Masalah pemanfaatan database prestasi atlet di Indonesia
belum banyak yang menggunakannya. Jangankan membandingkan pemanfaatan
teknologi. Padahal, di Jepang misalnya, kondisi fisik juara lari maraton putri pada
Olimpiade Sydney 2000, NaokoTakahashi, menjadi bahan riset para ahli ilmu
olahraga. Itulah gambaran tentang perbandingan antara Jepang dan Indonesia
dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk kepentingan prestasi. Di Jepang,
database hasil kesegaran jasmani seorang siswa sekolah dasar hampir tercatat di
tiap wilayah. Salah satu staf pengajar di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas
Negeri Surabaya (Unesa), mengatakan, "Sebenarnya ilmuwan olahraga di
Indonesia mampu menghitung data-data prestasi atlet dan variabel apa saja yang
mendukungnya. Namun, ketiadaan peralatan yang serba canggih membuat mereka
tidak bisa berbuat apa-apa". Menurutnya ketiadaan peranti lunak menjadi kendala
di Indonesia (Kuriawan, 2009).
Banyaknya Fans Club yang berdiri di berbagai organisasi, merupakan indikasi
bahwa di Indonesia menjadi olahraga yang paling banyak penggemarnya. Dalam
sepakbola unsur yang paling penting dalam sejarahnya adalah ada pemain dan ada
bola. Kelahiran sepak bola kontemporer dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19.
Ini dimulai pada 1863 di Inggris ketika asosiasi sepak bola pertama di dunia
didirikan. Pada saat itu, sebagian besar sepak bola terbuat dari babi atau sapi
ii
kandung kemih terbungkus dengan kulit. Kekurangan utama dari bola ini adalah
kesulitan membuat bentuk bola teratur dan menjaga bentuk bola saat digunakan.
Jadi dalam pengembangan bola, juga memperhatikan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh pemain. Sebaliknya, para pelatih juga memperhitungkan aspek
bola untuk melatih pemain beradaptasi dengan bola tersebut supaya sesuai dengan
gaya sepak bola yang diusung oleh sebuah tim. Banyak kompetisi sepak bola
internasional atau regional seperti Piala Dunia, Eropa Soccer Championship, Liga
Champions Eropa telah dinikmati oleh miliaran orang di seluruh dunia. Juga,
mungkin orang suka bermain sepak bola di waktu luang mereka. Kita mungkin
mempelajari aspek ilmiah sepak bola dan dengan demikian meningkatkan
pemahaman kita tentang olahraga ini. Pada 1980-an, menjadi jelas bahwa industri
sepak bola dan profesional dalam permainan tidak bisa lagi mengandalkan metode
tradisional dekade sebelumnya. Pelatih dan pelatih yang lebih terbuka untuk
pendekatan ilmiah kontemporer untuk mempersiapkan kompetisi. Metode ilmu
manajemen yang diterapkan untuk mengatur klub sepak bola besar dan pelatihan
pemain dapat dirumuskan secara sistematis.
Dalam makalah ini tidak membahas secara detail tentang perkembangan
olahraga sepak bola, tetapi lebih mengulas tentang perkembangan mekanika dan
momentum serta elastisitas. Sedangkan untuk olahraga sepak bola akan diulas
tentang jenis-jenis tendangan dalam olahraga sepak bola beserta analisis dari
masing-masing gerakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diremuskan
masalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
bola?
Bagaimana jenis-jenis tendangan dalam sepakbola ditinjau dari lintasannya?
C. Tujuan
ii
3.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
10
ii
11
efek Magnus dengan menghitung gaya Magnus dari distribusi tekanan dari
berputar tubuh. Pada saat itu ia juga menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin
untuk memberikan formulasi matematis lengkap dari proses fisik yang sebenarnya
karena tidak ada metode matematika yang tersedia untuk mengekspresikan cara di
mana gesekan antara fluida dan berputar yang silinder akan menghasilkan
sirkulasi.
ii
12
dikurangi atau peningkatan tekanan udara lokal dekat dengan lapisan batas. Efek
Magnus sering dijelaskan oleh superposisi dari lapangan dari pusaran yang ideal
berpusat di silinder dengan seragam aliran bebas aliran. Tidak ada viskositas
dalam model ini (tidak ada boundary layer pada silinder) meskipun ini adalah asal
nyata dari aliran beredar. Pada kenyataannya, aliran sekitar berputar silinder
sangat kompleks. Tergantung pada rasio rotasi kecepatan, kecepatan aliran bebas,
viskositas fluida, dan ukuran silinder, aliran dari belakang silinder dapat
memisahkan dan menjadi goyah. Dengan mengacu pada potensi teori Bernoulli,
kecepatan tinggi pada satu bagian tubuh mengarah ke udara rendah tekanan
dibandingkan dengan bagian yang berlawanan, di mana kecepatan udara adalah
dikurangi. Potensi Teori didasarkan pada aliran gesekan dan penjelasan fikasi
penyederhanaan dari efek Magnus, yang dihasilkan akibat gesekan dalam lapisan
batas.
Selain dari tinjauan mekanik, juga perlu memperhitungkan kerapatan fluida.
Fluida padat memiliki respon kurang kekuatan kental daripada cairan encer. Oleh
karena itu, lebih mungkin untuk cairan padat menjadi turbulensi yang
mengalir.Dalam pandangan ini, ahli matematika Inggris dan insinyur Osborne
Reynolds (1842-1912) mendefinisikan bilangan Reynolds.
ii
13
Pada konsep momentum berlaku semakin besar massa dan kecepatan benda maka
momentumnya juga semakin besar. Massa dari benda yang lebih besar
mempunyai momentum yang lebih besar.
Sehingga, Pada momentum, berlaku persamaan
Ket :
p = momentum (Kg m/s)
m = massa benda (Kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Akibat perubahan kecepatan gerakan suatu benda, nilai
momentumnya pun berubah. Persamaan perubahan
momentumnya sebagai berikut :
dengan
bola
yang
mana
membutuhkan
gaya
untuk
memukulnya. Ketika sepatu akan memukul bola, maka akan ada selang
waktu sebelum sepatu dapat menyentuh bola.
Ket
I = Impuls (Ns)
F = gaya (N)
t = waktu
ii
14
Pada konsep elastisitas yang terkait dengan sepak bola, kecepatan awal bola
dipengaruhi oleh elastisitas sepatu, lama menyentu bola, massa bola, dan gaya
maksimum yang diberikan oleh penendang.
__________(3)
ii
15
__________(4)
Dalam hukum hooke, Gaya merupakan fungsi dari kecepatan dan elastisitas yang
konstan. Sehingga gaya maksimum adalah Fmaks = kd/2
Inti dari permainan sepak bola adalah memasukkan bola kedalam gawang
lawan yang disebot dengan Gol. Jadi, tim yang membuat gol paling banyak,
sampai pertandingan usai adalah tim yang memenangkan pertandingan. Untuk
dapat memenangkan pertandingan, dibutuhkan pengetahuan dan perencanaan.
ii
16
Dalam usaha membuat gol, tentu dibutuhkan teknik untuk menendang bola.
Dalam perkembangannya, sudah banyak jenis tendangan yang dimiliki oleh
macam-macam pesepak bola yang sudah menjadi legenda, atau bahkan masih
aktif bermain. Dalam menendang tidak hanya memperhatikan posisi kaki saat
menyentuh bola, tetapi juga diperlukan perhitungan arah angin dan bagian bola
yang dikenai gaya dari tendangan. Peneliti Inggris, Peter Bearman mengatakan
bahwa efek magnus akan mengecil jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau
rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat efek magnus yang besar, seorang harus
membuat bola berputar sangat cepat tetapi kecepatannya tidak boleh terlalu cepat.
Ketika Beckham menendang bola secara keras dengan sisi sepatunya sehingga bola
dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan mulai membelok akibat adanya efek
magnus. Gesekan bola dengan udara akan memperlambat gerakan bola (kecepatan
bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak berubah, maka pengurangan
kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah besar, akibatnya bola
melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton terpesona dan
berdecak kagum (Surya, 2010).
Berikut ini merupakan jenis-jenis tendangan dalam sepak bola ditinjau dari
lintasannya:
a. Tendangan Lurus
b. Tendangan Melengkung
c. Tendangan Acak
Tendangan Lurus
Yang pertama adalah Tendangan Lurus. Pertama-tama meninjau bola yang
bergerak perlahan di udara. Jika bola bergerak lambat di aliran udara yang
berlapis, maka gerakan bola bawah angka aliran udara berlapis di sekitar bola.
Dalam gambar, garis yang menunjukkan aliran udara, sepanjang yang masingmasing bagian kecil dari udara berikut, yang disebut arus. Untuk aliran berlapis,
udara antara dua arus yang tetap antara arus yang seluruh gerakannya.
ii
17
ii
18
ii
19
Gambar 10 .(a,d) Posisi kaki saat menendang lurus, (b,e) knuckle shot, (c,f)
tendangan melengkung. (a,b ,c dari tampak dari samping; d, e, f tampak dari
atas)
ii
20
Tendangan Melengkung
Permukaan bulat bukan bentuk aerodinamis yang efisien. Ketika aliran udara di
permukaan bola yang bergerak terpisah, udara di belakangnya bergolak karena
terjadi turbulensi. Turbulensi selalu menghasilkan gaya hambat sehingga bola
menjadi objek yang sulit diarahkan. Namun, pada kecepatan sekitar 20 kilometer
per jam, keajaiban bisa terjadi. Turbulensi semakin jauh sehingga menghasilkan
lapisan udara batas. Hal tersebut menyebabkan aliran udara tipis terbentuk
(tripped) sangat dekat dengan permukaan bola.
Efek turbulensi berkurang dan gaya hambatnya hilang. Tendangan atau lemparan
bola dengan kecepatan di atas itu dapat dilakukan dengan leluasa dan diarahkan
lebih tepat ke sasaran. Nah, ketika bola berputar, lapisan pembatas masih masih
terbentuk namun titik berpisahnya aliran udara mengalami pergeseran. Tempat
terpisahnya aliran udara lebih dekat ke sisi yang berlawanan dengan arah putaran
bola. Pergeseran ini menyebabkan perbedaan tekanan dan membelokkan dorongan
yang mengatur gerakan dan arah bola.
ii
21
ii
22
Saat bola ditendang dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka
selama melawan aliran udara, menurut prinsip Bernoulli pada kedua sisi bola
terjadi tekanan yang berbeda. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang
dikenal sebagai efek Magnus, atau kadang dikenal juga sebagai gaya
angkat/lift.
Besarnya gaya magnus yaitu,
FL = CL D3fv
Dimana CL adalah koefisien lift, adalah kerapatan udara, D adalah diameter
bola, f adalah frekuensi spin bola, dan v adalah kecepatan bola.
Besar koefisien gesek relatif tidak konstan. Untuk udara yang sejuk justru
kecepatan bola sangat mempengaruhi koefisien gesek yang pada akhirnya
mempengaruhi besar gaya gesek.
23
Magnus
jika
berpusing/spin
sebesar
sebesar CdrAv .
ii
C LrD3fv,
dan
gaya
gesek
24
Knuckle Ball
(a)
(b)
(c)
Gambar 15. (a) Area tendang agar bola lurus, (b) Area tendang agar bola
melengkung ke arah kiri, (c) Area tendang agar bola lurus, terkena efek
knuckle
ii
25
Dengan spin yang sangat minim tetapi pergerakan bola sangat cepat, aliran udara
yang terbelah, dan kemudian disekitar bola mengalami turbulensi, yang
mengakibatkan bola seolah-olah bergerak ke kiri dan ke kanan.
ii
26
BAB III
KESIMPULAN
ii
27
Daftar Rujukan
ii
28
ii