Anda di halaman 1dari 8

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan tubuh
manusia yang di pengaruhi oleh sistem anatomi tubuh, fisiologis dan psikologi
yang dilihat dari segi mekanika. Biomekanik membahas bagaimana tulang, otot,
jaringan lunak, tendon, dan ligamen bekerja sehingga menghasilkan gerakan
yang halus dan terkontrol dengan baik gerakan ini tentunya didapat dengan
latihan. Khususnya dalam dunia olahraga biomekanik telah banyak di gunakan
oleh para pelatih dan beberapa peneliti dalam riset yang dilakukan di berbagai
cabang olahraga dengan tujuan sebagai alat ukur evaluasi baik untuk pelatih
atau atlet itu sendiri. Seperti pada cabang olahraga tenis lapangan Abrams,
Sheets, & Andriacchi, (2011) menjelaskan metode servis pada tenis secara
biomekanik tentang rantai kinematik pada saat servis dari beberapa bentuk
servis dan resiko rentan cidera pada bahu.
Pada cabang olahraga baseball Fleisig, Chu, Weber, & Andrews, (2009)
membandingkan variabilitas individu dalam pitching bisbol antara berbagai
tingkat persaingan dengan tiga analisis berganda yang digunakan untuk
membandingkan kinematik, temporal dan kinetik parameter dari lima level
kompetisi. Kemudian Grabe & Widule, (1988) menjelaskan terdapatnya
hubungan yang signifikan antara beberapa koordinat X-Y dari sebelas pusat
sambungan, yang ditentukan untuk setiap frame pusat gabungan ditemukan
menggunakan numonics yang ditinjau dari biomekanika.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam olahraga
menunjukkan kemajuan khususnya dalam ilmu kepelatihan (coaching).
Manfaat perkembangan IPTEK salah satunya yaitu mengevaluasi hasil latihan
dan pertandingan dalam segi teknik. Tujuan nya untuk memberi pengetahuan
kepada pelatih atau atlet bahwa masih adanya kekurangan atau tidak sempurna
nya suatu gerakan yang dilakukan. Sebab jika gerakan yang dilakukan salah,
akan mempengaruhi hasil akhirnya. Oleh kar

1
2

ena itu, seorang atlet harus menguasai teknik dasar yang baik. Hal ini
sependapat dengan pernyataan C. jarl Payton (2008) mengemukakan bahwa:
As educators, sport and exercise biomechanists are primarily involved in
informing the widest possible audience of how biomechanics can enhance
understanding of, for example, sports performance, causes of injury, injury
prevention, sport and exercise equipment, and the physical effects of the
environment. Many people benefit from this education, including coaches and
performers at all standards, teachers, medical and paramedical practitioners,
exercise and health professionals, leisure organisers and providers, national
governing body administrators and the media. (hlm3)

Maksud kutipan di atas adalah biomekanika di dalam olahraga memberikan


suatu pemahaman untuk pelatih, atlet, dan guru tentang inovasi baru tentang kinerja
olahraga, penyebab cedera, pencegahan cedera, peralatan olahraga dan olahraga,
dan efek fisik lingkungan. Dalam olahraga elit, biomekanik mengidentifikasi secara
objektif dan cara kuantitatif apa yang terjadi selama atletik kinerja, dengan fokus
terutama pada teknik dan taktik yang digunakan (Mason & Portus, 2005).
Beberapa negara maju di asia telah memiliki laboraturium ilmu keolahrgaaan
(laboratoryum sport science) yang dilengkapi dengan alat tes dan pengukuran serta
sumber daya manusia yang ahli dalam mengoperasikan alat ukur berbasis teknologi
dan software yang digunakan sebagai alat evaluasi baik untuk pelatih atau atlet itu
sendiri. Oleh karena itu perkembangan teknologi dalam olahraga dan sumber daya
manusia sangat berkaitan. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan analysis
berbasis software 2dimensi yang dapat menganalisa gerak, teknik, dan taktik, dalam
latihan dan permainan. Dengan menggunakan kamera atau video yang beresolusi
tinggi (high-speed video-camera) setelah proses pengambilan data selesai,
selanjutnya akan di analisis gerakan tersebut dengan menggunakan software
kinovea dengan tujuan agar pelatih dapat melihat bagaimana gerakan atlet untuk
bisa dijadikan bahan evaluasi sehingga prestasi atlet semakin baik ke depannya.
Dalam Undang-Undang RI No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan
Nasonal Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa Olahraga prestasi adalah olahraga yang
membina dan mengembangkan olahraga secara terencana dan keseluruhan melalui
kompetisi, serta didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Dari
penjelasan pasal dijelaskan bahwa peranan ilmu pengetahuan, teknologi olahraga
3

sangat berperan dalam peningkatan olahraga prestasi, kemudian perlunya Sumber


daya manusia yang berkompeten dan ahli dalam bidang olahraga.
Peranan pelatih dan organisasi pusat juga berpengaruh didalam peningkatan
prestasi olahraga, oleh karena itu pelatih juga harus dibekali ilmu pengetahuan
olahraga. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya prestasi yang maksimal dari
berbagai cabang olahraga, baik itu cabang olahraga terukur dan cabang olahraga
permainan. Untuk saat ini beberapa cabang olahraga telah banyak mengukir prestasi
di ajang perhelatan olahraga khususnya di tingkat Asia, seperti di ajang Asian
Games. Untuk olahraga terukur seperti atletik, taekwondo, panjat dinding, angkat
besi, wushu, karate, tinju, dan pencak silat sebagai penyumbang medali emas
terbanyak di ajang Asian Games 2018. Kemudian untuk olahraga permainan seperti
bolavoli indoor, bolavoli pantai, dayung sepak takraw, bulutangkis, dayung,
sepakbola, dan futsal.
Terkait dengan prestasi tersebut dalam rangka untuk meningkatkan ke level
yang lebih tinggi perlu adanya pembinaan. Dalam penelitian ini peneliti membatasi
pada cabang olahraga bolavoli pantai. Pengembangan dan pembinaan bolavoli
pantai tidak hanya terkait fisik, taktik, dan mental namun taktik juga harus
diperhatikan. Teknik dalam olahraga bolavoli pantai sama halnya dengan bolavoli
indoor, yaitu Passing, Spike, Block, dan Defen (bertahan). Khususnya teknik Spike
terdapat beberapa rangkaian mulai dari awalan, tolakan, melayang di udara, dan
landing. Permainan bolavoli adalah salah satu permainan beregu yang dimainkan
oleh dua tim yang saling berlawanan. Permainan bolavoli terbagi atas dua kategori
yaitu bolavoli indoor dan bola voli pantai (pasir).
Bolavoli pantai adalah olahraga yang melibatkan serangkaian aksi pada soft dan
pasir kering seperti sprint, penyelaman, dan lompatan vertikal dalam waktu singkat
(Giatsis, Kollias, Panoutsakopoulos, & Papaiakovou, 2004). Hank, Malý, Zahálka,
Dragijský, & Bujnovský, (2016) olahraga bolavoli pantai adalah olahraga kolektif
antara dua tim yang terdiri dari dua pemain dengan kecepatan bola yang tinggi dan
permukaan yang tidak stabil sehingga berkontribusi besar terhadap penurunan alur
permainan dengan tuntutan teknis yang signifikan. artinya adalah pada bolavoli
pantai gerakan yang digunakan tidaklah sedinamis bolavoli indoor sehingga terlihat
perbedaan yang signifikan dari segi teknis dan kemampuan. Tilp, Wagner, &
4

Muller, (2008) The use of sand surface sport facilities has become widespread
worldwide, which is further illustrated by the fact that sports played on sand
surfaces are now competed for internationally. One example of this acceptance was
evidenced in Atlanta in 1996, when beach volleyball became an Olympic sport.
Dalam kutipan di atas menjelaskan bahwa olahraga yang menggunakan permukaan
pasir telah menyebar luas di dunia hingga dipertandingkan di tingkat Internasional,
salah satu contohnya adalah bola voli pantai yang pertama kali diperandingkan pada
tahun 1996 di Atlanta.
Spike membutuhkan kecepatan, kekuatan, daya tahan tubuh yang kuat ketika
bermain pada tempo yang cukup lama. Bola dipukul dengan kuat, namun pemain
harus bisa mengatur tempo dan keseimbangan sebelum mempercepat kecepatan
Spike. Menurut Forthomme, Croisier, Ciccarone, Crielaard, & Cloes, (2005)
mengatakan bahwa:
Volleyball is a complex discipline with high technical, tactical, and athletic
demands on the players. Serving, passing, and setting the ball are accompanied
with spiking or attacking actions to achieve success in volleyball, it is desirable
to possess a strong offense, and the main form of attack in the modern game is
the smash, or spike. Starting with an approach followed by a vertical jump, one
of the objectives of the volleyball spike is to hit the ball at the highest possible
speed.

Maksud kutipan diatas bolavoli memiliki tuntutan secara teknis, taktis yang tinggi
dengan tujuan agar tercapainya hasil yang maksimal ketika melakukan penyerangan
atau Spike. Untuk mencapai keberhasilan itu perlunya pengembangan pola
penyerangan atau game ketika bermain yang dimulai gerakan spike seperti
lompatan vertical dan timeing bola. Salah satu tujuan dari serangan bolavoli adalah
untuk menjangkau dan memukul bola di udara dengan kecepatan tinggi dengan
tujuan untuk mematikan bola dan memperoleh point.
Spike juga memerlukan energi yang sangat banyak dan dapat melelahkan
pemain dengan cepat, oleh karena itu kondisi fisik juga mempengaruhi hasil dan
gerakan spike. Selain itu teknik gerakan dasar Spike yang benar juga sangat
mempengaruhi sebab jika tekniknya salah maka hasil Spike yang dilakukan juga
tidak akan maksimal, Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi spike adalah
awalan, tolakan, pukulan, dan mendarat. Volleyball players typically utilize a full
arm swing whereby the arms are initially swung backward and then moved forward
5

with the elbows fully extended during the countermovement vertical jump (Vaverka
et al., 2016). Dalam bola voli, countermovement vertical jump adalah kunci
pergerakan serve jump, jump set, block dan lompatan (Sheppard et al., 2008).
Harman, Rosenstein, Frykman, & Rosenstein, (1990) ayunan lengan sangat
berpengaruh dalam peningkatan pada saat awalan ketika akan take-off relatif
terhadap ayunan lengan.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan masih banyak atlet
yang melakukan gerakan spike kurang baik contohnya yang seharusnya
mengayunkan tangan lurus ke belakang, masih terlihat beberapa atlet yang
melakukan gerakan memutarkan tangan seperti mengayuh sepeda. Hal ini sangat
kurang efektif dan efisien disamping membuang waktu, gerakan ini juga
menghambat dalam mencapai spike yang maksimal. Dalam melakukan gerakan
spike ada beberapa indikator yang diperhatikan untuk mendapatkan hasil spike yang
maksimal.
Beberapa hasil penelitian terdahulu telah menggunakan metode penelitian
dengan berbasis software kinovea khususnya dalam cabang olahraga bolavoli, yang
menganalisa gerakan-gerakan dasar seperti passing, spike, service, blok, jumping,
landing hingga tingkat kondisi fisiknya. Diantaranya adalah “Kinematic Analysis of
Volleyball Spike Jump” (Wagner, Tilp, Von Duvillard, & Mueller, 2009) yang
meneliti bagaimana gerakan analisis spike hasil dari penelitian ini adalah korelasi
yang antara high jump selama jump service. Kemudian “Differences in 3D
kinematics between volleyball and beach volleyball spike movements“ (Tilp et al.,
2008) “ Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan kinematik pada saat melompat
dipermukaan lapangan indoor dan lapangan pasir, perbedaan ini terlihat dari segi
tinggi lompatan dan tekanan pada saat landing dan beberapa indikator kecepatan
bola Forthomme et al., (2005) hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan terhadap kecepatan bola dari beberapa indikator kinematic yang
telah ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan pengamatan di lapangan peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian analisis kinematik Spike dalam permainan
bolavoli pasir dengan alasan untuk memberikan gambaran bagaimana cara
melakukan teknik Spike yang efisien dan efektif.
6

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana analisis gerakan spike dalam permainan bolavoli.
1. Apakah terdapat hubungan Maximal Angle Flexion Of Knee Joint Leg Force
At Preparation Take Off dengan kecepatan bola?
2. Apakah terdapat hubungan Maximal Angle Flexion Of Knee Joint Leg
Support At Preparation Take Off dengan kecepatan bola?
3. Apakah terdapat hubungan Maximal Angle Trunk Flexion At Preparation
Take Off dengan kecepatan bola?
4. Apakah terdapat hubungan Maximal Shoulder Hyperextention At Take –Off
dengan kecepatan bola?
5. Apakah terdapat hubungan Angular Velocity Of Leg Support At Take -Off
dengan kecepatan bola?
6. Apakah terdapat hubungan Maximal Shoulder Abduction Of Take-Off
dengan kecepatan bola?
7. Apakah terdapat hubungan Heigh Jump At Impact Ball dengan kecepatan
bola?
8. Apakah terdapat hubungan Maximal Flexion Of Hip Joint At Air Bone
Before Impact Ball dengan kecepatan bola?
9. Apakah terdapat hubungan Maximal Flexion Of Elbow Joint At Before
Impact Ball dengan kecepatan bola. ?
10. Apakah terdapat hubungan Speed Shoulder External Rotation dengan
kecepatan bola?
11. Apakah terdapat hubungan Maximal Trunk Tilt Of Impact Ball dengan
kecepatan bola?
12. Apakah terdapat hubungan Angle Of Wruit Joint dengan kecepatan bola?
13. Apakah ada hubungan antara Feet Landing dengan kecepatan bola?
14. Apakah terdapat secara bersama-sama antara indikator 1-13 dengan
kecepatan bola?
7

1.3 Tujuan penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis gerakan spike
dalam permainan bolavoli. Adapun tujuan dari penelitian ini secara rinci adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan Maximal Angle Flexion Of Knee Joint Leg
Force At Preparation Take Off dengan kecepatan bola.
2. Untuk mengetahui hubungan Maximal Angle Flexion Of Knee Joint Leg
Support At Preparation Take Off dengan kecepatan bola.
3. Untuk mengetahui hubungan Maximal Angle Trunk Flexion At Preparation
Take- Off dengan kecepatan bola.
4. Untuk mengetahui hubungan Maximal Shoulder Hyperextention At Take-
Off dengan kecepatan bola.
5. Untuk mengetahui hubungan Angular Velocity Of Leg Support At Take -Off
dengan kecepatan bola.
6. Untuk mengetahui hubungan Maximal Shoulder Abduction Of Take-Off
dengan kecepatan bola.
7. Untuk mengetahui hubungan Heigh Jump At Impact Ball dengan kecepatan
bola.
8. Untuk mengetahui hubungan antara Maximal Flexion Of Hip Joint At Air
Bone Before Impact Ball dengan kecepatan bola.
9. Untuk mengetahui hubungan antara Maximal Flexion Of Elbow Joint At
Before Impact Ball dengan kecepatan bola.
10. Untuk mengetahui hubungan antara Speed Shoulder External Rotation
dengan kecepatan bola.
11. Untuk mengetahui hubungan antara Maximal Trunk Tilt Of Impact Ball
dengan kecepatan bola.
12. Untuk mengetahui hubungan antara Angle Of Wruit Joint dengan kecepatan
bola
13. Untuk mengetahui hubungan antara Feet Landing dengan kecepatan bola
14. Untuk mengetahui secara bersama-sama hubungan antara indikator 1-13
dengan kecepatan bola
8

1.4 Manfaat penelitian


Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan
penulis melalui penelitian ini bisa diambil manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kepentingan akademik,
khususnya dalam pengembangan dunia pendidikan olahraga, mengenai
keterampilan spike dilihat dari ilmu biomekanika.
b. hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan rujukan bagi
guru dan pelatih dalam meningkatkan teknik spike dalam permainan
bolavoli pasir yang ditinjau dari ilmu biomekanika.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini difokuskan pada biomekanika analisis Spike dan dilihat sesuai
ilmu biomekanika.
2. Populasi dan sampel yang digunakan adalah atlet voli pasir PPLM
Yogyakarta
3. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode deskriptif
kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai