BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
ena itu, seorang atlet harus menguasai teknik dasar yang baik. Hal ini
sependapat dengan pernyataan C. jarl Payton (2008) mengemukakan bahwa:
As educators, sport and exercise biomechanists are primarily involved in
informing the widest possible audience of how biomechanics can enhance
understanding of, for example, sports performance, causes of injury, injury
prevention, sport and exercise equipment, and the physical effects of the
environment. Many people benefit from this education, including coaches and
performers at all standards, teachers, medical and paramedical practitioners,
exercise and health professionals, leisure organisers and providers, national
governing body administrators and the media. (hlm3)
Muller, (2008) The use of sand surface sport facilities has become widespread
worldwide, which is further illustrated by the fact that sports played on sand
surfaces are now competed for internationally. One example of this acceptance was
evidenced in Atlanta in 1996, when beach volleyball became an Olympic sport.
Dalam kutipan di atas menjelaskan bahwa olahraga yang menggunakan permukaan
pasir telah menyebar luas di dunia hingga dipertandingkan di tingkat Internasional,
salah satu contohnya adalah bola voli pantai yang pertama kali diperandingkan pada
tahun 1996 di Atlanta.
Spike membutuhkan kecepatan, kekuatan, daya tahan tubuh yang kuat ketika
bermain pada tempo yang cukup lama. Bola dipukul dengan kuat, namun pemain
harus bisa mengatur tempo dan keseimbangan sebelum mempercepat kecepatan
Spike. Menurut Forthomme, Croisier, Ciccarone, Crielaard, & Cloes, (2005)
mengatakan bahwa:
Volleyball is a complex discipline with high technical, tactical, and athletic
demands on the players. Serving, passing, and setting the ball are accompanied
with spiking or attacking actions to achieve success in volleyball, it is desirable
to possess a strong offense, and the main form of attack in the modern game is
the smash, or spike. Starting with an approach followed by a vertical jump, one
of the objectives of the volleyball spike is to hit the ball at the highest possible
speed.
Maksud kutipan diatas bolavoli memiliki tuntutan secara teknis, taktis yang tinggi
dengan tujuan agar tercapainya hasil yang maksimal ketika melakukan penyerangan
atau Spike. Untuk mencapai keberhasilan itu perlunya pengembangan pola
penyerangan atau game ketika bermain yang dimulai gerakan spike seperti
lompatan vertical dan timeing bola. Salah satu tujuan dari serangan bolavoli adalah
untuk menjangkau dan memukul bola di udara dengan kecepatan tinggi dengan
tujuan untuk mematikan bola dan memperoleh point.
Spike juga memerlukan energi yang sangat banyak dan dapat melelahkan
pemain dengan cepat, oleh karena itu kondisi fisik juga mempengaruhi hasil dan
gerakan spike. Selain itu teknik gerakan dasar Spike yang benar juga sangat
mempengaruhi sebab jika tekniknya salah maka hasil Spike yang dilakukan juga
tidak akan maksimal, Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi spike adalah
awalan, tolakan, pukulan, dan mendarat. Volleyball players typically utilize a full
arm swing whereby the arms are initially swung backward and then moved forward
5
with the elbows fully extended during the countermovement vertical jump (Vaverka
et al., 2016). Dalam bola voli, countermovement vertical jump adalah kunci
pergerakan serve jump, jump set, block dan lompatan (Sheppard et al., 2008).
Harman, Rosenstein, Frykman, & Rosenstein, (1990) ayunan lengan sangat
berpengaruh dalam peningkatan pada saat awalan ketika akan take-off relatif
terhadap ayunan lengan.
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan masih banyak atlet
yang melakukan gerakan spike kurang baik contohnya yang seharusnya
mengayunkan tangan lurus ke belakang, masih terlihat beberapa atlet yang
melakukan gerakan memutarkan tangan seperti mengayuh sepeda. Hal ini sangat
kurang efektif dan efisien disamping membuang waktu, gerakan ini juga
menghambat dalam mencapai spike yang maksimal. Dalam melakukan gerakan
spike ada beberapa indikator yang diperhatikan untuk mendapatkan hasil spike yang
maksimal.
Beberapa hasil penelitian terdahulu telah menggunakan metode penelitian
dengan berbasis software kinovea khususnya dalam cabang olahraga bolavoli, yang
menganalisa gerakan-gerakan dasar seperti passing, spike, service, blok, jumping,
landing hingga tingkat kondisi fisiknya. Diantaranya adalah “Kinematic Analysis of
Volleyball Spike Jump” (Wagner, Tilp, Von Duvillard, & Mueller, 2009) yang
meneliti bagaimana gerakan analisis spike hasil dari penelitian ini adalah korelasi
yang antara high jump selama jump service. Kemudian “Differences in 3D
kinematics between volleyball and beach volleyball spike movements“ (Tilp et al.,
2008) “ Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan kinematik pada saat melompat
dipermukaan lapangan indoor dan lapangan pasir, perbedaan ini terlihat dari segi
tinggi lompatan dan tekanan pada saat landing dan beberapa indikator kecepatan
bola Forthomme et al., (2005) hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan terhadap kecepatan bola dari beberapa indikator kinematic yang
telah ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan pengamatan di lapangan peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian analisis kinematik Spike dalam permainan
bolavoli pasir dengan alasan untuk memberikan gambaran bagaimana cara
melakukan teknik Spike yang efisien dan efektif.
6