Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, dan Kesehatan

e ISSN: 2774-9754
Volume 1 Nomor 2, Mei 2021 – Oktober 2021

PENCEGAHAN CEDERA DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI


Mochamad hasan1*, Nurfan2, Mohamad Dai3
1,2,3Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas
,Nadhatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia
E-mail: muhamadhasan657@gmail.com, fannurfan46@gmail.com,
dai@unugiri.ac.id

Abstrak
Olahraga bola voli adalah olahraga yang bersifat baik untuk kesehatan tubuh dan
sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang
dilakukan ada beberapa efek baik dan buruk yang ditimbulkan dalam olahraga bola voli
dapat menyehatkan tubuh dan merugikan bagi tubuh antara lain berupa cedera
olahraga.Dalam permainan bola voli terdapat berbagai macam cidera, terutama cidera
yang sering terjadi adalah; cidera pada lutut, cidera pada pergelangan kaki, cidera pada
siku, sprain, strain, patah tulang, lecet, dan memar. Karena didalam permainan bola voli
akan ada halangan entah itu cidera atau yang lainnya. Karena itu pencegahan dan
penanganan dalam cidera merupakan hal yang sangat penting bagi semua idifidu untuk
mejaga performan agar tetap dalam kondisi yang baik dan prima. Dalam permainan bola
voli cidera masih diangap sepela bagi kalangan pemula atau pelajar, sehinga banyak
terjadi permasalahan yang menjadi kesalahan fatal saat latihan atau pertandingan
berlangsung. Sebaiknya para atlet menimalisir dan mewasdai cidera sejak awal karena
lebih baik mencegah dari pada mengobati. Karena kesehatan itu sangat penting dalam
permainan, alangkah baiknya para atlet menjaga kondisi fisik maupun mental saat
sebelum laitihan maupun bertanding, karena kondisi fisik dapat mempengaruhi
pertandingan.
Kata kunci Cedera, Olahraga, Voli, Atlet

Abstract
Volleyball is a sport that is good for body health and is very beneficial for
physical and mental health. However, there are several good and bad effects of sports
that can be caused by volleyball which can nourish the body and harm the body,
including sports injuries. In volleyball there are various kinds of injuries, especially
injuries that often occur are; injuries to the knees, injuries to the ankles, injuries to the
elbows, sprains, strains, fractures, abrasions and bruises. Because in the volleyball game
there will be obstacles, whether it's an injury or something. Therefore, prevention and
handling of injuries is very important for all idifidu to maintain their performance in
order to stay in good and prime condition. In the game of volleyball, injuries are still
considered insignificant for beginners or students, so there are many problems that
become fatal mistakes during practice or matches. Athletes should minimize and be
aware of injuries from the start because it is better to prevent than cure. Because health
is very important in play, it would be better for athletes to maintain their physical and
mental condition before training or competing, because physical conditions can affect the
competition.
Keyword Injuries, Sports, Volleyball, Athletes

184
Seminar Nasional Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, dan Kesehatan

e ISSN: 2774-9754
Volume 1 Nomor 2, Mei 2021 – Oktober 2021

PENDAHULUAN
Salah satu faktor pendukung tercapainya prestasi olahraga yang maksimal adalah
dari pembinaan dan pembangunan olahraga itu sendiri. Untuk mencapai prestasi olahraga
yang maksimal makin hari makin mendapatkan persaingan yang ketat baik dalam ruang
lingkup nasional maupun internasional. Prestasi olahraga pada tingkat nasional dan
internasional bukan lagi milik perseorangan, tetapi sudah menyangkut harkat dan
kehormatan suatu bangsa. Untuk mencapai maksud tersebut, berbagai daya dan upaya
dilakukan oleh suatu klub daerah, provinsi, dan nasional untuk menempatkan atletnya,
baik pada tingkat daerah, nasional, atau event PON, Sea Games, Asean Games, dan
Olimpiade. Pembinaan dan pengembangan olahraga perlu terus ditingkatkan secara
terarah, sistematis, dan berkesinambungan agar selaras dengan tujuan pembangunan
nasional khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat(Mutohir & Maksum,
2007).
Bola voli merupakan cabang olahra-ga yang banyak digemari oleh kalangan
masyarakat pada umumnya. Hal ini dibuk-tikan dengan seringnya kejuaraan yang
dilaksanakan di setiap desa. Banyak atlet-atlet junior yang mulai bermunculan dengan
adanya kejuaraan tersebut. Sehing-ga menjadi wadah penyaluran bakat di setiap desa
yang nantinya akan terus berlanjut untuk berkompetisi demi sebuah prestasi di tingkat
yang lebih tinggi. Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik seperti passing,
blok, service dan spike. Teknik ini berfungsi mematikan lawan untuk mendapatkan point
dalam seebuah permainan.(Kurniawan, 2010).

METODE
Penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang menggunakan metode campuran
kuantitatif dan kualitatif. di antara banyak definisi tentang metode campuran, beberapa
sangat cocok untuk pengembangan dan evaluasi dari intervensi yang kompleks, yaitu
orang menangkap tentang pembelajaran individu dan program pembelajaran yang terkait.
Metode campuran seperti menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif ke dalam
metodologi penelitian.(Farquhar et al., 2011).

185
Seminar Nasional Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, dan Kesehatan

e ISSN: 2774-9754
Volume 1 Nomor 2, Mei 2021 – Oktober 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN


Usaha pencegahan cedera olahraga adalah lebih baik daripada mengobatinya, jika
atlet mengalami cedera harus cepat mendapatkan penanganan. Semakin cepat sembuh
semakin cepat untuk berlatih atau bertanding. Pencegahan seharusnya dimulai sejak awal
sebelum atlet mulai berlatih olahraga.
Adapun cara-cara pencegahan Arif Setiawan - Faktor Timbulnya Cedera
Olahraga 97 cedera olahraga antara lain: 1) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin sebelum berlatih/bertanding ataupun sesudahnya. 2) Melakukan pemanasan atau
peregangan yang benar sebelum berlatih secara individu ataupun berpartner. 3) Pilih
peralatan yang baik: misalnya ukuran sepatu yang cocok, tidak terlalu sempit, perhatikan
sol sepatu yang sudah tipis supaya diganti atau alas pegangan raket yang tipis perlu
diganti. 4) Penggunaan pelindung atau pengaman: misalnya penggunaan helm pada
petinju, pelindung dada pada olahraga karate, pencak silat. 5) Pengendalian emosi: emosi
yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan benturan fisik dan harus bisa menerima
kekalahan, tidak mudah terkena provokasi. 6) Menguasai teknik latihan yang benar,
misalnya dalam hal pukulan backhand pada petenis, atau cara memegang raket, cara
melempar bola. 7) Memeriksa kondisi lapangan: apakah lapangan rata, banyak kerikil
atau lapangannya becek, apabila lapangan tidak rata, banyak kerikil dan licin resiko untuk
terpeleset atau jatuh sangat tinggi. 8) Memperkuat otot–otot yang besar, yang banyak
digunakan pada jenis olahraga tertentu, misalnya otot-otot tungkai diperkuat untuk
cabang olahraga sepakbola dan karate. Sedangkan bepenguatan otot-otot bahu ditujukan
untuk tenis maupun bulutangkis. Latihan penguatan otot bisa menggunakan alat beban
maupun berat badan sendiri ketika melakukan aktivitas push up, bisa juga latihan
penguatan otot-otot tungkai dengan cara naik turun tangga. 9) Memilih pelatih yang
berpengalaman artinya berpengalaman dalam melatih untuk meningkatkan kemampuan
atlet tanpa terjadi cidera maupun dalam hal mencegah cidera olah raga. Misalnya dalam
pertandingan sepakbola yang sangat melelahkan, begitu ada pemain yang kelihatan lelah
pelatih cepat tanggap untuk mengamati dengan pemain yang lain ( , train don't strain letih
jangan dirobek). 10) Meningkatkan kebugaran fisik; dengan kondisi kebugaran fisik yang
tinggi tubuh siap menerima pembebanan fisik, sehingga tidak cepat mengalami kelelahan
yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya cedera.(Setiawan, 2011)

186
Seminar Nasional Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, dan Kesehatan

e ISSN: 2774-9754
Volume 1 Nomor 2, Mei 2021 – Oktober 2021

KESIMPULAN
Cedera olah raga memerlulan pengelolaan yang baik agar atlet dapat kembali
berprestasi. Untuk mencapai tujuan tersebut pengelolaan cedera olahraga harus didukung
oleh berbagai disiplin ilmu atau profesi. Banyak macam dan ragam cedera olahraga
sehingga diperlukan pendekatan terapi yang bersifat umum maupun spesifik, secara garis
besar peran fisioterapi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu peran dalam hubungannya
dengan pertolongan pertama dan peran sebagai anggota tim dalam melaksanakan terapi
definitive. Dalam memberikan sumbangsihnya fisioterapi dapat menggunakan berbagai
teknologi biofisik dan biomekanik yang salah satunya berupa terapi ternal. Terapi ternal
baik dingin maupun panas mempunyai sumbangan yang cukup bermakna dalam
pengelolaan cedera olahraga apabila diintergrasikan dengan terapi lainnya. Untuk dapat
mengaplikasikan terapi ternal pada cedera olahraga fisioterapis dituntut untuk memahami
patologi dari berbagai kondisi cedera olahraga yang terjadi, pengelolaan medik, efek
fisiologis, efek terapeutik, indikasi termasuk dosis.(Setiawan, 2011)

187
Seminar Nasional Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian, dan Kesehatan

e ISSN: 2774-9754
Volume 1 Nomor 2, Mei 2021 – Oktober 2021

DAFTAR PUSTSAKA
Farquhar, M. C., Ewing, G., & Booth, S. (2011). Using mixed methods to develop and
evaluate complex interventions in palliative care research. Palliative Medicine,
25(8), 748–757.
Kurniawan, F. (2010). Analisis Secara Biomekanika Teknik Gerak Serang Dalam
Anggar. Analisis Secara Biomekanika Teknik Gerak Serang Dalam Anggar, 1–16.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313281/penelitian/FAIDILLAH+JURNAL+M
AJORA.pdf
Mutohir, T. C., & Maksum, A. (2007). Sport development index: alternatif baru
mengukur kemajuan pembangunan bidang keolahragaan (konsep, metodologi dan
aplikasi). Jakarta: Index.
Setiawan, A. (2011). Faktor timbulnya cedera olahraga. Media Ilmu Keolahragaan
Indonesia, 1(1).

188

Anda mungkin juga menyukai